• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.2 Saran

1. Dengan mempelajari tulisan ini, diharapkan kepada generasi muda saat ini untuk tidak melupakan adat istiadat tradisional nya masing-masing. Dan membanggakan kebudayaan bangsa sendiri, diantaranya terhadap perkawinan.

2. Diharapkan juga tulisan ini dapat menambah wawasan bahwa walaupun Negara berjauhan secara geografis dan sangat berbeda dalam hal budaya dan watak ternyata tidak menutupi adanya kesamaan – kesaman budaya.

DAFTAR PUSTAKA

Ajip, Rosidi. 1981. Mengenaljepang. Jakarta: Pustaka Jaya.

Bangun, Tridah. 1986. Penelitian Dan Pencatatan Adat Istiadat Karo.

Yayasan Merga Silima.

Bangun, Tridah. 1986. Adat Dan Upacara Perkawinan Masyarakat Batak karo.

Dilla, 2004. Skripsi: Perbandingan system Ie di Jepang dengan Sistem Rumah Gadang di Sumatera Barat. Medan: USU.

Daniaty, Rizky. Harahap.2018. Perbandingan Performansi Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Jepang dan Jawa.Skripsi. Medan: USU

Haviland, D William, Soekadijo. 1993. Antropologi Jilid 2. Surakarta Erlangga.

Koenjaraningrat.1976. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Aksara Baru.

_____________. 1997. PengantarAntropologi II. Jakarta: RinekaCipta.

_____________. 1980. PengantarAntropologi. Jakarta: AksaraBaru.

Keesing, Roger. M. 1992. Antropologi Budaya (Suatu Perspektif Kontemporer) Jakarta: Erlangga.

Martha, Ervina. 1995. Sistem Perkawinan Orang Jepang. Skipsi Sarjana Sastra Jurusan Sastra Asia Timur Program Studi Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

Nasution, M. Arif. 1946. Metode penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rahmadayani, Neny. 2005. Skripsi : Pernikahan Secara Shinto Di Jepang. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Prinst, Darwan. 2004. Adat Karo. Perintis Bina Media.

Situmorang, Hamzon. 2000. Telaah Pranata Masyarakat Jepang I (Diktat). Medan:

Universitas Sumatera Utara.

_____________. 2005. Ritus-ritus Daur Hidup Orang Jepang (Diktat).

_____________ 2005.Telaah Pranata Masyarakat Jepang I (Diktat).

_____________. 2006. Ilmu Kejepangan. Medan: USU Press.

Staruss Claude Levi. 2000. Ras Dan Sejarah. Yogyakarta: Lks.

Shinoda, Yasuko. 1984. Miai, yuino, kekkon no mana. Japan.

Shoin, Goto. 1975. Kankon Sosai Zensho. Japan.

Yani, fitri.2010. Perbandingan Tahapan Upacara Perkawinan Pada Masyarakat aceh dan Masyarakat Jepang.Skripsi. Medan: USU.

Weki, Shigeso. 2003. Otsukiai to mana. Japan.

http//:bridal-souken.net/research_news 2011.Diakses pada tanggal 10 januari 2018.

https://id.wikipedia.org/wiki/Jepang

http//www.“japanidocuteculture.com”//tradisiperkawinanjepang. Diakses pada tanggal 20 juli 2018.

.Diakses pada tanggal 06 Januari 2018.

http//www. Kekerabatanmasyarakatkaro.com. diakses pada tanggal 20 juli 2018

PERBANDINGAN PERFORMANCE PERKAWINAN JEPANG DAN KARO カロ族と日本の結婚式の比較

Jepang adalah Negara yang kaya tradisi dan budayanya.

日本は伝統および文化が豊かな国である。

Jika kita membahas mengenai Jepang keseluruhan, ada hal yang tidak luput dari pandangan kita yaitu kebiasaan masyarakat Jepang dengan tradisinya yang unik dan beragam.

日本全体について話し合うと、独特で多様な伝統がある日本 社会における習慣という見逃せないことである。

Meskipun Jepang dikenal sebagai Negara maju, namun masyarakatnya tetap menjaga tradisi itu secara turun menurun seperti upacara minum teh, hari anak laki-laki, upacara perkawinan dan masih banyak lagi.

日本は先進国として知られているが、日本人は茶道や結婚式 などといった昔から文化や伝統をずっと守っている。

Diantara semuanya, upacara perkawinan merupakan salah satu pristiwa terpenting didalam ritus-ritus kemanusiaan orang Jepang.

その中、結婚式は日本社会における大事な行事の一つである。

Tahapan dalam upacara perkawinan dilakukan mulai dari awal menentukan calon pasangan pengantin hingga pesta pernikahan.

結婚式の段階は結婚相手を決めることで、結婚のパ(ぱ)ーテ ィーまでである。

Pelaksanaan ritual perkawinan merupakan saat yang paling penting karena memiliki makna yang dalam, serta dipercaya dapat mengantarkan pasangan menuju kehidupan bahagia.

結婚の儀式は深い意味があり、カップルを幸せな生活に導く と思われているので、最も重要なことである。

Bentuk sebuah perkawinan sangat erat kaitannya dengan keluarga.

結婚の形態は家族と密接に関連している。

Dalam masyarakat Jepang, terdapat dua bentuk keluarga yaitu

“kazoku” dan “ie”.

日本社会において、「かぞく」と「いえ」という二つの家庭 類型がある。

“Kazoku” adalah sistem kekerabatan yang terbentuk dari hubungan suami-istri, maupun orang tua-anak dalam kurun waktu yang hanya

beberapa generasi saja.

「かぞく」とは少数の世代に夫と妻または、夫と妻と子供の 関係によって形成される親族制度である。

Pada” ie” anggota-anggotanya terdiri dari beberapa generasi, meliputi anggota yang masih hidup maupun yang sudah mati.

「いえ」においては、家庭のメンバーは生きているメンバー と死んだメンバーの両方を含む数世代から形成される。

Sedangkan dalam masyarakat Karo bentuk keluarga dikenal degan istilah “Rakit Sitelu”.

一方、カロ族においては、「ラキト・シテル」(Rakit Sitelu)

という家庭類型がある。

Rakut Sitelu Rakut ( ikatan ) dan sitelu ( tiga ), maka secara bahasa berarti ikatan yang tiga, mengartikan bahwa orang Karo tidak lepas dari keluarganya.

文字通りはラキトが結び、シテルが三ということで、カロ族 は家族から離れられないことを意味する。

Ada juga yang menyebutnya Sangkep Nggeluh ( kelengkapan hidup ), ada juga Daliken Sitelu. Daliken ( tungku ) dan sitelu ( tiga ).

サンケプ・ゲル(Sangkep Nggeluh)とも言え、人生の完全 性という意味である。ダリケン・シテル(Daliken Sitelu)も呼ばれ る。ダリケンが釜、シテルが三という意味である。

Mengartikanbahwa orang Karo juga tidak lepas dari yang namanya keluarga.

カロ族は家族から離れられないことを意味する。

Perkawinan masyarakat Jepang dan Karo dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: adat sebelum menikah, adat pelaksanaan upacara perkawinanan dan adat setelah menikah.

日本とカロ族の結婚は、結婚前の儀式、結婚のときの儀式、

結婚後の儀式の三段階に分かれている。

Sebelum menikah Jepang dan Karo sama- sama mempunyai adat istiadatnya sendiri.

結婚前には、日本とカロ族はどちらも自分の儀式がある。

Seperti adanya pertukaran barang-barang pada saat acara pertunangan.

例えば、婚約のときに、物の交換という儀式がある。

Perbedaan yang terdapat pada tahapan upacara perkawinan Jepang dan Karo yaitu : pada masyarakat Karo menggunakan adat dalam tahapan upacara perkawinan, sedangkan pada tahapan dalam upacara perkawinan Jepang tidak terlalu menggunakan acara adat.

カロ族の結婚式においては伝統のことを必ずされるが、日本 の結婚式においてはあまりされないという日本とカロ族の結婚式に おける違いがある。

Selain itu, Di Jepang acara resepsi perkawinan tergolong sederhana dengan acara adat-istiadat yang tidak terlalu banyak.

また、日本社会にいける結婚のパーティーはちょっと単純で、

伝統のことをあまりされない。

Pada masyarakat Karo ada banyak acara adat yang harus wajib di jalankan dan memakan durasi yang cukup lama.

カロ族は実行されなければならない長い期間が必要な伝統的 なことがたくさんある。

Kearifan lokal yang terlihat dalam perkawinan Jepang adalah kerja keras, disiplin, kesetia kawanan, rasa syukur, dan pelestarian dan kearifan budaya.

日本の結婚式に見える地方の知恵は勤勉、規律、連帯、感謝、

および保存と文化である。

Sedangkan kearifan lokal yang terdapat pada perkawinan masyarakat Karo adalah kesopan santunan, kesejahteraan, komitmen, pengelolaan gender,gotong royong, dan pelestarian dan kreativitas.

一方、カロ族の結婚式に見えるのは礼儀正しく、福祉、言質、

ジェンダー役割、相互協力、保存と創造性である。

Dalam hal memilih tanggal pelaksanaan pesta pernikahan, masyarakat Jepang dan Karo memiliki kesamaan, yaitu benar benar memikirkan hari dan tanggal yang dipercaya baik untuk pelaksanaan pesta pernikahan.

結婚式の日程を決めることには日本とカロ族が同じことがあ る。日本人もカロ族も、結婚式を行うための良い日付を真剣に考え る。

Akan tetapi, dalam hal pemilihan tempat untuk melaksanakan upacara perkawinan, masyarakat Jepang dan masyarakat Karo sangat berbeda.

しかし、結婚式を行う場所を選ぶ場合、日本人とカロ族は非 常に異なっている。

Pada pesta pernikahan masyarakat Jepang, upacara dilaksanakan di kuil maupun gedung.

日本社会における結婚式は神社やホールで行われる。

Sedangkan pada masyarakat Karo, upacara dilaksanakan di rumah, jambur, atau tanah lapang.

カロ族における結婚式はジャンブル(Jambur)という伝統的 な場所や広場で行われる。

Perkawinan jepang sangat bersifat pribadi hanya mengundang keluarga inti saja.

日本人の結婚は、親しい家族や核家族を誘うだけの個人的な 行事である。

Sedangkan masyarakat Karo mengundang sanak saudara dari yang terdekat hingga yang jauh.

カロ族の結婚式は親しい家族から親しくない家族までも誘わ れる。

Dalam hal isi pidato ataupun nasihat dalam upacara perkawinan Jepang dan Karo sama-sama berisi nasihat kepada kedua pengantin untuk kelangsugan rumah tangga yang baik.

日本とカロ族の結婚式のスピーチには内容にが花嫁と花婿は いい生活を迎えるように、いいアドバイスを言う。

Jepang dan Karo juga menggunakan hanya satu baju dalam adat atau resepsi.

日本人もカロ族も結婚式には、一枚のシャツだけ着られる。

Perkawinan masyarakat Jepang dan Karo, memiliki kesamaan makna dilihat dari peralatan yang digunakan yang dapat mempengaruhi proses berlangsungnya acara, serta memberikan kebaikan dalam rumah tangga kedua mempelai.

日本人とカロ族の結婚式は花嫁と花婿が幸せになるようで、

イベントのプロセスに影響を与えることができるように、使用され る設備から見ると、同じことがある。

Di Jepang makanan di hidangkan agar tamu mengambil sendiri tetapi di Karo tamu diwajibkan duduk bersama agar bisa makan bersaman.

日本社会において、お客が自分で自由に選んで取るように、

食べ物が用意されるが、カロ族において、一緒(いっしょ)に座って 皆で一緒に食べる必要がある。

Di Jepang maupun Karo mempunyai kesamaan memberi souvenir kepada tamu yang pulang, seperi permen dan pernak pernik memasak.

日本文化とカロ族では、結婚式に来るお客や家族にお菓子や 調理小物といったお土産を提供する類似点がある。

Dokumen terkait