BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Bagi Orang Tua
Kelekatan yang terbentuk dari kecil dengan orang tua, tidak hanya terbatas ibu, memiliki peran yang sangat besar bagi anak ketika bertumbuh dewasa. Maka dari itu, kasih sayang, perhatian orang tua, pengawasan, dan komunikasi yang baik sangat dibutuhkan untuk membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang positif dan mampu membangun relasi emosional yang baik dengan orang lain sehingga terhindar dari perilaku seksual pada saat berpacaran. Selain itu, sangat
penting bagi orang tua untuk memberikan pendidikan seks sejak dini pada anak, sehingga anak dengan sendirinya mampu menjaga diri dalam pergaulan atau berpacaran.
2. Bagi Remaja
Mengingat bahwa pada masa remaja pengaruh dari teman sebaya dan pasangan menjadi lebih kuat, para remaja hendaknya lebih mawas diri terhadap dirinya dan pergaulan di sekitarnya. Selain itu, remaja disarankan untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang diperoleh dari sumber yang belum dapat dipercaya. Remaja diharapkan dapat terbuka dan mampu mengkomunikasikan permasalahan yang ada dalam dirinya pada orang tua agar orang tua dapat memberikan bimbingan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama, peneliti mengharapkan agar para peneliti lain memperdalam pengetahuannya mengenai kelekatan terhadap ibu dan perilaku seksual. Harapannya, penelitian selanjutnya dapat menemukan variasi variabel lain terkait kelekatan terhadap ibu dan perilaku seksual. Peneliti juga menyarankan agar menggunakan analisis multivariat sehingga variasi dari kelekatan terhadap ibu dan perilaku seksual dapat dihitung dengan lebih cermat dan menghasilkan data yang lebih baik. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan mampu menemukan metode atau alat ukur yang sesuai dengan budaya yang ada agar dapat diterima oleh subjek sehingga menghasilkan respon yang lebih valid. Peneliti juga berharap data yang
didapat tersebut mampu memberikan pengetahuan yang lebih komprehensif mengenai hubungan kedua variabel tersebut. Peneliti juga berharap penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian-penelitian sebelumnya sehingga dapat memperluas ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi semua orang.
DAFTAR PUSTAKA
Ajidahun., B. O., Akoko, A. (2013). Sex Counselling and Its Impacts on
Adolescents’ Moral Behavior. American International Journal Of Social
Science, 2.
Armsden, G. C., & Greenberg, M. T. (2009). Inventory of parent and peer attachment (IPPA). Seattle, WA: University of Washington.
Armsden, G. C., Greenberg, M. T. (1987). The Inventory of Parent and Peer Attachment: Individual Differences and Their Relationship to Psychological Well-Being in Adolescence. Journal of Youth and
Adolescence, 16(5).
Aspy, C. B., Vesely, S. K., Oman, R. F., Rodine, S. Marshall, L., McLeroy, K. (2007). Parental Communication and Youth Sexual Behaviour. Journal of
Adolescence30, 449–466.
Azwar, S. (2007). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Belajar. ---, S. (1999). Penyusunan Skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar. ---, S. (2015). Penyusunan Skala psikologi : Edisi dua. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
---, S. (1995). Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Becnel, J. N. (2013). Girls’ Pubertal Development : An Examination of Predictors
and Trejactories. Arizona State University.
Biddlecom, A., Awusabo-Asare, K., Bankole., A. (2009). Role of Parents in Adolescent Sexual Activity And Contraceptive Use in Four African Countries. International perspective on Sexual and Reproductive Health, 35.
Blake, S. M., Simkin, L., Ledsky, R., Perkins, C., & Calabrese, J. M. (2001). Effects of a parent-child communications intervention on young adolescents' risk for early onset of sexual intercourse. Family planning perspectives, 52-61.
Bukatko. D. (2008). Child And Adolescent Development A Chronological Approach. New York: Houghton Mifflin Company.
Ciairano, S., Kliewer, W., Bonino, S., Miceli, R., & Jackson, S. (2006). Dating, sexual activity, and well-being in Italian adolescents. Journal of Clinical
Child and Adolescent Psychology,275-282.
Collins, W. A., Welsh, D. P., & Furman, W. (2009). Adolescent romantic relationships. Annual review of psychology, 60, 631-652.
Corcoran, J., Franklin, C., & Bennett, P. (2000). Ecological factors associated with adolescent pregnancy and parenting. Social Work Research, 24,29-39.
Damanik, F. V. (2014). Rasa Bangga Sebagai Mediator Dalam Hubungan Antara Kelekatan Dengan Ibu Dan Sensitivitas Terhadap Penolakan Pada Remaja. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Dawson, L. H., Shih, M. C., de Moor, C., & Shrier, L. (2008). Reasons why adolescents and young adults have sex: Associations with psychological characteristics and sexual behavior. Journal of Sex Research, 45(3), 225-232.
Dittus, P., & Jaccard, J. (2000). Adolescents’ perceptions of maternal disapproval
of sex: Relationships to sexual outcomes. Journal of Adolescent Health,
26(4), 268–278.
Eliasa, E. I. (2011). Pentingnya Kelekatan Orangtua dalam Internal Working Model untuk pembentukan Karakter Anak (Kajian Berdasarkan Teori Kelekatan dari John Bowlby). dalam Karakter Sebagai Saripati Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, Yogyakarta: Inti Media Yogyakarta bekerjasama dengan Pusat Studi Pendidikan Anak Usia Dini Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta.
Farisa, T. D. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Seksual Menyimpang Pada Remaja Tunagrahita Slb N Semarang (Case Study). Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Feeney, J., Peterson, C., Gallois, C., Terry, J. (2000). Attachment Style As A Piedictor Of Sexual Attitudes And Behavior In Late Adolescence.
Psychologyond Health, 14,pp. I, 105-1 122.
Garber, B. D. (2004). Parental Alienation in Light of Attachment Theory : Consideration of the Broader Implications for Child Development, Clinical Practice, and Forensic Process. Journal of Child Custody, 1(4).
Gianotta, F., Ciairano, S., Spruijt, R., & Spruijt-Metz, D. (2009). Meanings of Sexual Intercourse for Italian Adolescent. Journal of Adolescent, 157-169.
Goodson, P., Buhi, E. R. (2007). Predictor of Adolescent Sexual Behavior and Intention : A Theory-Guided Systematic Review. Journal of Adolescent Health, 40, 4-21.
Goodson, P., Evans, A., Edmundson, E. (1997). Female Adolescents and Onset of Sexual Intercourse: A Theory-Based Review of Research From 1984 to 1994. Journal of Adolescent Health, 21, 147-156.
Graber, J. A., Brooks-Gunn, J., & Galen, B. R. (1998). Betwixt and between: sexuality in the context of adolescent transition. In R. Jessor (Ed.). New
perspectives on adolescent risk behavior, 270-316.
Gullone, E., & Robinson, K. (2005). The inventory of parent and peer attachment—Revised (IPPA‐R) for children: a psychometric investigation.Clinical Psychology & Psychotherapy, 12(1), 67-79.
Gunarsa, S. D., Gunarsa, Y. S. D. (2012). Psikologi untuk muda mudi. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Hockaday, C., Sedahlia, J. C., Shelley, M., & Stockdale, D. F. (2000). A prospective study of adolescent pregnancy. Journal of Adolescence, 23, 423-438.
Hurlock, E. B. (1973). Adolescent Development. Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha
Imam, G. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jurnalis, S. (2011, Desember 12). Lifestyle. Diakses pada diakses pada 11 Mei 2015, dari www.okezone.com.
Kaitz, M., Bar-Haim, Y., Lehrer, M., & Grossman, E. (2004). Adult attachment style and interpersonal distance. Attachment & human development, 6(3), 285-304.
Kincaid, C., Jones, J. D., Sterrett, E., & McKee, L. (2012). A Review of Parenting and Adolescent Sexual Behavior : The Moderating Role of Gender. Clinical Psychology Review, 177-188.
King, L. A. (2010). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta : Salemba Humanika.
Kobak, R., Herres, J., Gaskins, C., & Laurenceau, J. P. (2012). Teacher–student interactions and attachment states of mind as predictors of early romantic involvement and risky sexual behaviors. Attachment & human development, 14(3), 289-303.
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DIY. (2014, Juli 11). Data Kasus
Triwulan I 2014. Diakses pada 11 Mei 2015, dari www.aidsyogya.or.id.
Kothick, B. A., Shaffer, A., Forehand, R. (2001). Adolescent Sexual Risk Behavior : A Multi System Perspective. Clinical Psychology Review, 21, 493-519.
Kusuma, L. (2012, Juni 29). Sosbud. Diakses pada 11 Mei 2015, dari www.kompasiana.com.
Marshall, T. C., Bejanyan, K., Di Castro, G., & Lee, R. A. (2013). Attachment styles as predictors of Facebook‐related jealousy and surveillance in romantic relationships. Personal Relationships, 20(1), 1-22.
Mayasari, F., & Hadjam, M. N. R. (2000). Perilaku Seksual Remaja dalam Berpacaran Ditinjau dari Harga Diri Berdasarkan Jenis Kelamin. Jurnal Psikologi, 27(2), 120-127.
Miron, A. G. (2006). Bicara soal cinta, pacaran, dan s-e-k-s kepada remaja panduan guru dan orang tua. Jakarta : Esensi.
Mitchell, K., & Wellings, K. (1998a). First sexual intercourse: anticipation and communication. Interviews with young people in England. Journal of Adolescence, 717-726.
Mitchell, K., & Wellings, K. (1998b). Risks associated with early sexual activity. In J. Coleman, & D. Roker (Eds.), Teenage sexuality (pp. 81e100). Amsterdam: Harwood Academic Publishers.
Nevid, J. S., Fichner-Rathus, L., & Rathus, S. A. (2008). Human sexuality in a world of diversity. Pearson Education, Inc.
Nophira, I. S. (2000). Perbedaan Perilaku Seksual Siswa Perempuan Antara Sekolah Koedukasi dan Non Koedukasi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia
Nunnally Jr, J. C. (1970). Introduction to psychological measurement. Tokyo : Kogakusha Company.
Paulk, A., Zayac, R. (2013). Attachment Style As A Predictor Of Risky Sexual Behavior In Adolescents. Journal of Social Sciences, 9(2), 42-47.
Pearson, J., Frisco, M. L. (2006). Parental Involvement, Family Structure, And Adolescent Sexual Decision Making. Sociological Perspective, 49, 67-90.
Peluso, P. R., Peluso, J. P., White, J. F., & Kern, R. M. (2004). A comparison of attachment theory and individual psychology: A review of the literature.Journal of Counseling and Development: JCD, 82(2), 139.
Putri, F. A. S. (2014). Peran Mindfulness Dalam Memediasi Hubungan Antara Kelekatan Terhadap Ibu Dengan Rejection Sensitivity Pada Remaja. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Regnerus, M. D., Luchiles, L. B. (2006). The Parent-Child Relationship and
Opportunities for Adolescents’ First Sex. Journal of Family Issues, 27,
159-183.
Salisa, A. (2010). PERILAKU SEKS PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Seks Pranikah Di Kalangan Remaja Kota Surakarta). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development. Jakarta: Erlangga.
---, J.W. (2007). Remaja, edisi kesebelas. Jakarta : Erlangga. Sarwono, W. S. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.
Searle, N. (2009). Sexual Behaviour and its Mental Health Consequences. Swansea University.
Somerville, L. H., Jones, R. M., & Casey, B. J. (2010). A time of change: Behavioral and neural correlates of adolescent sensitivity to appetitive and aversive environmental cues. Brain and Cognition, 72(1), 124–133,
doi:10.1016/j.bandc.2009.07.003.
Stams, J.M., Juffer, F., Ijzendoorn, M.H. (2002). Maternal Sensitivity , Infant Attachment and Temperament in Early Childhood Predict Adjustment in Middle Childhood: The Case of Adopted Children and Their Biologically Unrelated Parents. Journal of Developmental
Psychology, 33(5), 806-821.
Spano, S. (2004). Stages of adolescent development. Research FACTs and Findings. ACT for Youth: Upstate Center of Excellence, Cornell
University.(May 2004) Available from: http://www. actforyouth. net/documents/fACT% 20Sheet05043. Pdf.
Steinberg, L. (2008). A social neuroscience perspective on adolescent risk-taking.
Developmental Review, 28(1), 78–106, doi:10.1016/j.dr.2007.08.002.
---, L. (2002). Adolescence Sixth Edition. New York : McGraw-Hill.
Sugiyono, D. (2002). Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Sutherland, V. M. (2011). The Relationship among Alexithymia, Attachment Styles, and Racial Identity of African American Women in a Residential Substance Abuse Treatment Facility. ProQuest LLC. 789 East Eisenhower Parkway, PO Box 1346, Ann Arbor, MI 48106.
Szielasko, A.l., Symons, D. K., Price, E. L. (2013). Development Of An Attachment-Informed Measure Of Sexual Behavior In Late Adolescence.
Journal of Adolescence, 30, 1–10.
Tapert, S. F., Aarons, G. A., Sedlar, G. R., & Brown, S. A. (2001). Adolescent substance use and sexual risk-taking behaviour. Journal of Adolescent Health, 181-189.
Todd, M., Bersamin, M., Fisher, D. A., Hill, D.L., Walker, S., Grube, J. W. (2008). Parenting And Adolescent Sexual Behavior : longitudinal Study.
Journal of Marriage anf Family, 70, 97-112.
Wight, D., Abraham, C., (2005) From psychosocial theory to sustainable classroom practice: developing a research-based teacher delivered sex education programme. Health Education Research,15(1), 25-38.
Viasti, L. E. R. (2014). Hubungan Antara Kelekatan Tidak Aman (Insecure
Attachment) Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Akhir Putrid
Dalam Masa Berpacaran. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Windy, D. R. (2009). Sikap Remaja Terhadap Hubungan Seksual Pranikah Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua. Semarang : Universitas Katholik Soegijapranata.
Lampiran 1 : Reliabilitas Skala
a. Reliabilitas Skala Inventory of Parent and Peer Attachment - Mother Version
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .770 .811 8
b. Reliabilitas Skala Perilaku Seksual
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .676 .703 25
Lampiran 2 : Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Residu 1. Analisis Grafik
2. Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 322
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.36590570
Most Extreme Differences Absolute .076
Positive .068
Negative -.076
Kolmogorov-Smirnov Z 1.358
b. Uji Linearitas Residu
c. Uji Homoskesdatisitas 1. Analisis Grafik
2. Uji Statistik S
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.495 1 2.495 2.237 .136b
Residual 356.976 320 1.116
Lampiran 3 : Uji Hipotesis Regresi Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables Removed Method 1 TS_IPPA_Mb . Enter a. Dependent Variable: TS_PS b. All requested variables entered.
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .078a .006 .003 2.36960
a. Predictors: (Constant), TS_IPPA_M
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11.064 1 11.064 1.970 .161b
Residual 1796.801 320 5.615
Total 1807.865 321
a. Dependent Variable: TS_PS b. Predictors: (Constant), TS_IPPA_M
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.692 .993 13.789 .000
TS_IPPA_M -.016 .011 -.078 -1.404 .161
Lampiran 4 : Uji Hipotesis Korelasi
a. Subjek Remaja 10-18 Tahun
Correlations
TS_IPPAM TS_PS
TS_IPPAM Pearson Correlation 1 .118
Sig. (1-tailed) .104
N 115 115
TS_PS Pearson Correlation .118 1
Sig. (1-tailed) .104
N 115 115
b. Subjek Remaja 19-22 Tahun
Correlations
TS_IPPA_M TS_PS
TS_IPPA_M Pearson Correlation 1 -.184**
Sig. (1-tailed) .004
N 207 207
TS_PS Pearson Correlation -.184** 1
Sig. (1-tailed) .004
N 207 207
Lampiran 5 : Deskripsi Data Penelitian
a. Deskripsi data penelitian pada seluruh subjek Variabel
Mean
N Empiris Teoritis
Kelekatan Terhadap Ibu 87.7 75 322 Perilaku Seksual 12.31 12 322 b. Deskripsi data penelitian pada subjek berusia 10 sampai 18 tahun
Variabel
Mean
N Empiris Teoritis
Kelekatan Terhadap Ibu 82.64 75 115 Perilaku Seksual 12.13 12 115 c. Deskripsi data penelitian pada subjek berusia 19 sampai 22 tahun
Variabel
Mean
N Empiris Teoritis
Kelekatan Terhadap Ibu 82.64 75 115 Perilaku Seksual 12.13 12 115
