• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Adapun saran-saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Proses pembuatan bukti sebagai ahli waris yang dibedakan dalam tiga golongan penduduk dalam hal ini tidak sejalan dengan ketentuan dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (UU tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis). Pasal 5 pada Undang Undang tersebut menyatakan bahwa penghapusan diskriminasi ras dan etnis wajib memenuhi beberapa prinsip serta pandangan terhadap

keseragaman ras dan etnis, serta jaminan tidak adanya hambatan bagi perseorangan, kelompok ataupun lembaga yang membutuhkan perlidungan dan jaminan kesamaan penggunaan hak sebagai Warga Negara. Ketentuan Pasal 5 tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa kedudukan semua warga negara dalam hukum adalah sama dan bebas dari diskriminasi ras maupun etnis. Berdasarkan ketentuan tersebut maka seharusnya proses pembuatan bukti sebagai ahli waris bagi seluruh warga negara juga berlaku sama tanpa pembedaan berdasarkan ras maupun etnis

2. Wewenang dan tanggung jawab seorang pejabat atau instansi seharusnya dipertegas melalui Undang-Undang yang jelas agar terhindar dari ketidak-pastian hukum. Bahwa unifikasi hukum yang telah menjadi cita-cita bangsa Indonesia sejak lama masih perlu diusahakan lebih keras oleh pemerintah.

3. Pemerintah seharusnya menaruh perhatian lebih terhadap golongan penduduk Warga Negara Indonesia keturuna Tionghoa yang beragama Islam ini, agar kedepannya jelas ranah hukum yang mengatur khususnya tentang hal pewarisan. Perkembangan jaman tidak dapat menghindar dari yang namanya percampuran budaya, sehingga jelas penggolongan penduduk di daerah mana pun, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia tidak akan cocok lagi.

4. Masalah kepada pejabat mana yang berwenang menerbitkan SKAW WNI Tionghoa yang beragama Islam akan sirna dengan sendirinya apabila UU Nomor 40 Thn 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis didukung dengan peraturan pelaksana lainnya yang berhubungan dengan pembuatan SKAW.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Adjie, Habib, Kesetaraan Dalam Pembuatan Bukti Sebagai Ahli Waris, Surabaya, Makalah Penyegaran Dan Pembekalan Pengetahuan-Kongres Ikatan Notaris Indonesia XX, 2009.

Adjie, Habib, Pembuktian Sebagai Ahli Waris Dengan Akta Notaris (Dalam Bentuk Akta Keterangan Waris), Mandar Maju, Bandung, 2008.

Afandi, Ali, Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian, Bina Aksara, Jakarta, 1984.

Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2009.

Asshofa, Burhan, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rineka Cipta, 2007.

Djie, Oe Siang, Tentang Surat Keterangan Waris, Media Notariat, Nomor 18-19, Tahun VI, Edisi Januari-April 1991.

Harahap, M. Yahya, KedudukaN Kewenangan dan Acara Peradilan Agama UU No. 7 Tahun 1989, Jakarta, Pustaka Kartini, 1990.

Hartono, Sunaryati, Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Bandung, Alumni, 1994.

Kartohadiprodjo, Soediman, Pengantar Tata Hukum di Indonesia, Pembangunan, 1956.

Kansil, C.S.T., Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1989.

Kie, Tan Thong, Studi Notariat Serba-Serbi Praktek Notaris Buku I, Jakarta, Ichtiar Baru Van Hoevc, 2000.

Koentjoro, Diana Halim, Hukum Administrasi Negara, Bogor, Ghalia Indonesia, 2004.

Kohar, A, Notaris dan Permasalahannya, Surabaya, P.T. Bina Indra Karya, 1985.

Komaruddin,Yooke Tjuparmah S,Kamus istilah Karya Tulis Ilmiah, Jakarta, Bumi Aksara, 2006.

Lubis, M. Solly, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung, Mandar Maju, 2003.

Marzuki, Peter Mahmud,Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta : Kencana Pranada Media Group, 2008).

Mertokusumo, Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta, Liberty, 2002.

Ningrat, Koentjoro,Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Otto, Jan Michiel, Kepastian Hukum di Negara Berkembang, terjemahan Tristma Moeliono, Jakarta, Komisi Hukum Nasional, 2003.

Parman, Ali, Kewarisan Dalam Al-Quran Cetakan Pertama, Jakarta, Rajawali Pers, 1995.

Praman, R.M. Henky Wibawa Bambang, Jurnal Hukum : Analisis Yuridis Surat Keterangan Waris sebagai Alat Bukti, Malang, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2000.

Projodikoro,Wirjono,Hukum Warisan Di Indonesia, Sumur Bandung, Bandung, 1980.

Pitlo, Pembuktian dan Daluwarsa, cetakan ke-1, Jakarta, Itermasa, 1978.

Rahardjo, Satjipto,Ilmu hukum, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 1996.

Ramulyo, Idris,Perbandingan Hukum Kewarisan IslamDengan Kewarisan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, 2004.

Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2006.

Safioedin, Asis, Beberapa Hal Tentang Burgelijk Wetboek, Bandung, Alumni, 1986.

Salman S, H.R. Otje, dan Anton F Susanto, Teori Hukum, Bandung, Refika Aditama 2005.

Salman, Otje,Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Hukum Waris, Bandung, Alumni, 1993.

Samudra, Teguh, Hukum Pembuktian dalam Acara Perdata, Bandung, Alumni, 1992.

Sasangka, Hari, Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana, Bandung, Mandar Maju, 2003.

Satrio, J.,Hukum Waris, Bandung, Alumni, 1992.

Semedi, Bambang,Teori Hukum: Sebagai Suatu Kajian, PT. Gunung Agung Tbk, Jakarta, 1998.

Singarimbun, Masri, dkk, Metode Penelitian Survey, Jakarta,LP3ES, 1999.

Sofyan, Syahril, Beberapa Dasar Teknik Akta Khusus Warisan, Cetakan Pertama, Medan, Pustaka Bangsa.

Soekanto. Soerjono. dan Sri Mamudi, Penelitiant Hukum Normatif suatu Tinjauan Singkat, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1995.

Soekanto. Soerjono. dan Sri Mamudi, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, Universitas Indonesia Press, 1986.

Soemitro, Ronny Hanitijo,Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988.

Soepadmo, Djoko, Seri A-I Bagian Kedua Ketentuan-Ketentuan dan Komentar mengenai Hukum Waris dalam Praktek Teknik Pembuatan Akta, Surabaya, P.T. Bina Ilmu, 1996.

Sunarmi, Prof. Dr. SH, M.Hum., Sejarah Hukum, Jakarta, Kencana, 2016.

Suryabrata, Suwandi, Metodelogi Penelitian, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998.

Syarifuddin, Amir, Hukum Kewarisan Islam, Jakarta, Kencana, 2004.

Tedjasaputro, Liliana, Malpraktik Notaris dan Hukum Pidana, Semarang, Agung, 1991.

Thalib, Sajuti,Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 1995.

Tiong, Ting Swan, Pembuktian Hak Atas Harta Peninggalan, Media Notariat Nomor 6-7, April 1988.

Tobing, G.H.S. Lumban, Peraturan Jabatan Notaris-Notaris Reglement, Jakarta, Erlangga, 1999.

Law Review, Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Vol V No. 3, Maret 2006.

B. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar 1945

KUH Perdata

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

Umdang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis

Undang-Undang No. 2 Tahun 2014 tentang perubahan atas No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Surat Edaran Departemen Dalam Negeri Direktorat Jenderal Agraria tanggal 20 Desember 1969 NomorDpt/12/63/12/69 tentang Surat Keterangan Warisan dan Pembuktian Kewarganegaraan.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

C. Website

Wikipedia, Warga Negara Indonesia Keturunan,

https://id.wikipedia.org/wiki/WNI_keturunan, diakses tanggal 26 Nopember 2016.

Rosul Sihotang, Komunitas Cina Muslim Minoritas di Antara Minoritas, http://arsip.gatra.com/artikel.php?id=119252, diakses pada tanggal 18 November 2016.

Dokumen terkait