1. Perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut pada plot permanen yang telah dibuat.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap riap pertumbuhan bibit yang ditanam pada jalur tanam.
3. Dalam kegiatan penebangan jalur sedapat mungkin arah rebah diarahkan sejajar dengan jalur tanam agar tidak terlalu menambah kerusakan tegakan pada jalur konservasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.
Baker, F. S. 1950. Priciples of Silviculture. The McGraw-Hill Book Company, Inc. New York.
Baur, G. N. 1968. The Ecological Basis of Rain Forest Management. V. C. N Blight, Goverment Printer. New South Wales.
Brown, N. C. 1949. Logging. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Buckman, H. O. And Brady, N. C. 1974. The Nature and Properties of Soils. The MacMillan Company. New York.
Budiaman, A. 2003. Dasar-Dasar Pemanenan Hasil Hutan. Laboratorium Keteknikan Pemanenan Kayu IPB. Bogor.
Bureau of Foresty Philippines. 1970. Handbook on Selective Logging. Bureau of Foresty Philippines. Manila.
Conway, S. 1976. Logging Practices. Miller Freeman Publicaton, Inc. New York.
Departemen Kehutanan. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.
Departemen Kehutanan. 1993. Pedoman dan Petunjuk Teknis Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) pada Hutan Alam Daratan. Direktorat Jenderal Pengusahaan Kehutanan. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kimia Tanah. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Departemen Pertanian. 1979. Penuntun Analisa Fisika Tanah. Lembaga Penelitian Tanah. Bogor.
Elias. 1994. Ekologging. Tulisan disajikan pada Penataran Manajer Logging, di Bogor, tanggal 18-22 Januari 1994.
. 1997. Studi Hasil Penerapan Pedoman Tebang Pilih Indonesia (TPI) dan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) di Areal HPH PT. Kiani Lestari dan PT. Narkata Rimba, Kalimantan Timur. Tulisan disajikan pada pembahasan Evaluasi Hasil-hasil Penelitian Proyek Hibah Bersaing, di Cisarua, Bogor, tanggal 6-9 Januari 1997.
. 1997. State of Art of Timber Harvesting Operations in Tropical Natural
Staffts of Faculcy of Forestry, Bogor Agricultural University, Bogor, Indonesia and Staffts of Shimane University, Japan 30 June 1997 in Shimane. Japan.
. 1997. Percobaan Minimalisasi Kerusakan Akibat Pemanenan Kayu (Reduced Impact Timber Harvesting Experiment). Tulisan disajikan pada Workshop Growth and Yield oleh Balai Penelitian Kehutanan Samarinda, di Samarinda, tanggal 4-6 Desember 1997.
. 1999. Kerusakan Akibat Penggunaan Alat Berat Kehutanan dan Teknik Pengukurannya. Tulisan disajikan pada Pelatihan Manajemen Alat Berat Kehutanan pada Kegiatan Pemanenan Hasil Hutan, di Wisma Duta Berlian, Bogor, tanggal 23-27 November 1999.
. 2002. Reduced Impact Logging. IPB Press. Bogor.
Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Penerbit ITB. Bandung.
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo Jakarta.
Idris, M. M. 1987. Pengaruh Penyaradan Kayu dengan Traktor Berban Ulat terhadap Kerusakan Tegakan Tinggal, Pergeseran serta Pemadatan Tanah Hutan (Studi Kasus di Areal HPH PT. Kayu Lapis Indonesia, Kalimantan Barat). Tesis Pasca Sarjana IPB. Bogor. Tidak Dipublikasikan.
. 1996. Dampak Penebangan dan Penyaradan di Hutan Produksi Terbatas terhadap Erosi Tanah, Keadaan Iklim Mikro serta Permudaan Alam (Studi Kasus di HPH PT. Indexim Utama Corp., Kalimantan Tengah). Disertasi Pasca Sarjana IPB. Tidak Dipublikasikan.
Loekito, D dan R. Hardjono. 1970. Sendi-Sendi Silvilultur. Direktorat Jenderal Kehutanan. Jakarta.
Magurran, A.E., 1988. Ecological Diversity and Its Measurenment. Croom Helm Ltd. London.
Manan, S. 1976. Dasar-Dasar Ekologi (Suatu Pengantar untuk Memahami Ekosistem). Lembaga Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Meyer, H.A., A.B. Recknagel, D.D Stevenson and R.A. Bartoo. 1961. Forest Management. Second Edition. The Ronald Press Company. New York.
Muhdi. 2001. Studi Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu dengan Teknik Pemanenan Kayu Berdampak Rendah dan Konvensional di Hutan Alam (Studi Kasus di Areal HPH PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat). Tesis Pasca Sarjana IPB. Bogor. Tidak Dipublikasikan.
Mabberley, D. J. 1992. Tropical Rain Forest Ecology. Chapman and Hall, Inc.
New York.
Oliver, C. D. And B. C. Larson. 1996. Forest Stand Dynamics. John Wiley &
Sons, Inc. New York.
Purwowidodo. 2000. Mengenal Tanah Hutan : Metode Kaji Tanah. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
. 2004. Mengenal Tanah. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Santiaji, A. 1998. Dinamika Masyarakat Tumbuhan Hutan Hujan Tropika pada Areal Bekas Tebangan di HPH PT. Ratah Timber Company, Kalimantan Timur. Skripsi Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Dipublikasikan.
Sastrodimedjo, S. 1992. Eksploitasi Hutan. Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan. Jakarta.
Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Soerianegara, I. 1996. Ekologi, Ekologisme dan Pengelolaan Sumberdaya Hutan.
Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Sularso, H. 1996. Analisis Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Terkendali dan Konvensional pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) (Studi Kasus di Areal HPH PT. Sumalindo Lestari Jaya IV, Kalimantan Timur). Tesis Pasca Sarjana IPB. Bogor.
Tidak Dipublikasikan.
Sumitro, A. 1980. Cara-Cara Penyaradan untuk Mengurangi Limbah dan Kerusakan Tegakan Tinggal di Hutan Luar Jawa. Tulisan disajikan pada Seminar Eksploitasi Hutan di Cisarua, Bogor 8 Juli 1980.
Suparto, R. S. 1994. Sistem-sistem Logging. Tulisan disajikan pada Penataran Manajer Logging, di Bogor, tanggal 18-22 Januari 1994.
Tan, K.H. 1991. Dasar-dasar Kimia Tanah. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Wahyuningsih, S. 1996. Pengaruh Pemanenan Kayu dengan Sistem TPTI Terhadap Perkembangan Tegakan Tinggal (Studi Kasus di HPH PT.
Narkata Rimba, Kalimantan Timur). Skripsi Fakultas Kehutanan IPB.
Bogor. Tidak Dipublikasikan.
Whitmore, T. C. 1986. Tropical Rain Forest of the Far East. Oxford University Press. Oxford.
Wiradinata, S., et al. 1985. Pengaruh Pembalakan Mekanis/Logging terhadap Kelestarian Lingkungan pada HPH di PT. Inhutani II Pulau Laut Kalimantan Selatan. Proyek Penelitian Pengembangan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
www.Dephut.go.id. 2004. Siaran Pers No. S.533/II/PIK/2004, Departemen Kehutanan kembangkan Sistem Silvikultur Intensif pada Hutan Alam.
Lampiran
Lampiran 1.
DAFTAR JENIS TUMBUHAN YANG DITEMUKAN DI PLOT PENGAMATAN No Nama Jenis Nama Latin Family Golongan Kelompok
1 Balau Dipterocarpus mundus V. Sl. Dipterocarpaceae KD KTT 2 Banitan Polyalthia laterifolia King Annonaceae KND KTT 3 Barah Shorea sp. Dipterocarpaceae KD KTT 4 Bayur Pterospermum javanicum Jungh. Sterculiaceae KND KTT
5 Bebara NK NK
6 Begatal Ficus vasculosa Wall Moraceae KND KTT 7 Bekasai Pometia sp. Sapindaceae NK NK 8 Belanti Cococeras sumatranas Euphorbiaceae NK NK
9 Belatung NK NK
10 Belubu Pterocybium tubulatum Ridl Sterculiaceae KND KTT
11 Belungai NK NK
12 Bengkirai Shorea laevifolia Endert Dipterocarpaceae KD KTT 13 Bentenung Plancenia valida Bl. Lecythidaceae NK NK 14 Benuang Octomeles sumatrana Miq. Datiscaceae KND KTT
15 Berabakan KND KTT
16 Bintangur Callophylum pulcherrimum Wall. Guttaceae KND KT 17 Bungkal Nauclea sp. Rubiaceae KND KTT 18 Bunyau Dipterocarpaceae KD KTT
19 Butat NK NK
20 Butun Teysmanniodendron sp. Verbenaceae NK NK
21 Celupu NK NK
22 Duku Lansium domesticum Corr. NK NK 23 Durian Durio zibeitinus Murray Bombacacea KND KTT
24 Durian batu Durio sp Bombacacea KND KTT 25 Emang Hopea sangal Korth Dipterocarpaceae KD KTT 26 Gaharu Aquilaria microcarpa Baill. Thymelaceae KND KTT
27 Gambir Trigonopleura malayana Hook.f. NK NK
28 Ganjik NK NK
29 Garung Macaranga sp Euphorbiaceae KND KTT 30 Gerunggang Cratocylon arborescens Bl. Guttaceae KND KTT
31 Glinsaray NK NK
32 Gmelina Gmelina arborea Roxb. Verbenaceae KND KTT
33 Hahanyir NK NK
34 Hopeifolia Shorea hopeifolia Sym. Dipterocarpaceae KD KT 35 Jabon Anthocephalus cadamba Miq. Anacardiaceae KND KTT 36 Jamay Santiria tomentosa Bl. Burseraceae KND KTT 37 Jambu cung-cung Eugenia sp. Myrtaceae NK NK 38 Jelutung Dyera costulata Hook.f. Apocynaceae KND KTT 39 Jering Pithecellobium jiringa Prain Mimmosaceae NK NK 40 Johorensis Shorea johorensis Foxw. Dipterocarpaceae KD KT 41 Kandis Cratoxylon formosum Dyer Guttaceae NK NK 42 Kapul Baccaurea dulois Muell.Arg. Euphorbiaceae KND KTT
43 Kapur Dryobalanops beccarii Dyer Dipterocarpaceae KD KTT
44 Kayu abu KND KTT
45 Kayu arang Diospyros campanulata Bakh. Ebenaceae KND KTT
46 Kayu asam KND KTT
47 Kayu batu Irvingia malayana ex. A.Benn. Simarobaceae KND KTT
48 Kayu buluh KND KTT
49 Kayu bunga Corallia brachiata Rhizoporaceae KND KTT 50 Kayu malam Diospyros ovata Ebenaceae KND KTT
51 Kayu minyak KND KTT
52 Kedundung Canarium caudatum King, forma Burseraceae NK NK
53 Kekalik NK NK
54 Kelampai Elaterospermum tapos Bl. Euphorbiaceae NK NK 55 Kelengkeng Euphoria longana Blume Sapindaceae NK NK 56 Kelukup Shorea ovalis Bl. Dipterocarpaceae KD KT 57 Kembayau Dacryodes rostrata H.J.L Burseraceae KND KTT 58 Keminting Mizzetia sp. Annonaceae NK NK 59 Kempas Koompassia malaccensis Maing Dipterocarpaceae KD KT
60 Kenajay NK NK 66 Keranji Diallium potens Baker Caesalpiniaceae NK NK
67 Keraya NK NK
68 Keruing Dipterocarpus crinitus Dyer Dipterocarpaceae KD KT 69 Ketanggang Dipterocarpus coriaceus V.Sl. Dipterocarpaceae KD KTT
70 Ketatai NK NK
71 Ketikal Ochanostachys amentaceae Mast. Olacaceae KND KTT 72 Kompening Quercus sundaica Bl,var Fagaceae NK NK
73 Kopi hutan Tricalysia sp. Rubiaceae NK NK 74 Kubing Tristania sp. Myrtaceae NK NK 75 Kulim Scorodocarpus borneensis Becc. Olacaceae KND KTT 76 Kumpang Diospyros sp. Ebenaceae NK NK 77 Kumpang arang Diospyros macrophylla Bl. Ebenaceae NK NK 78 Laban Vitex pubescens Vahl. Verbenaceae KND KTT 79 Laban darah Vitex sp Verbenaceae KND KTT 80 Langsat Lansium humale Meliaceae NK NK
81 Lemak beruk NK NK
82 Lempohung NK NK
83 Lengkuham NK NK
84 Limus Garcinia celebica L. Guttaceae NK NK
85 Lingis NK NK
86 Lundik NK NK
87 Lungkai Peronema canescens Jack. Verbenaceae KND KTT 88 Mayau Shorea palembanica Miq. Dipterocarpaceae KD KT 89 Medang Litsea firma Hook.f. Lauraceae KND KT 90 Melapi Shorea atrinerfosa Sym. Dipterocarpaceae KD KT
91 Menjalin Santiria rubiginosa Bl. Burseraceae NK NK 92 Mentawa Artocarpus anisophyllus Miq. Moraceae NK NK 93 Mentawa pintau Artcarpus rigidus Bl. Moraceae NK NK 94 Meranti batu Shorea uliginosa Fowx. Dipterocarpaceae KD KT 95 Mersawa Anisoptera marginata Korth. Dipterocarpaceae KD KT 96 Nyatoh Palaquium rostatum Burck. Sapotaceae KND KT
97 Pakit Shorea acuminatissima Sym. Dipterocarpaceae KD KT 98 Pampan Vitex sp. Verbenaceae KND KTT 99 Pangkilan semut Baccaurea sp. Euphorbiaceae KND KTT 100 Pansik Sandoricum omarginatum Hiern Meliaceae KND KTT 101 Parvifolia Shorea parvifolia Dyer Dipterocarpaceae KD KT
102 Pasak bumi KND KTT
103 Pekawai Durio kutejensis Becc. Bombacaceae KND KTT 104 Pekobungan Xylopia altissima Boerl. Annonaceae NK NK 105 Pelanjau Pentaspadon motleyi Hook.f. Anacardiaceae NK NK 106 Pengerawan Shorea leprosula Miq Dipterocarpaceae KD KT 107 Perut keli Dillenia excelsa Gilg.var Dilleniaceae NK NK 108 Petai hutan Parkia speciosa Hassk. Mimosaceae NK NK 109 Pisang-pisang Mizzetia parviflora Becc. Annonaceae KND KTT
110 Poga Dipterocarpaceae KD KTT 111 Pulai Alstonia scholaris R.Br. Apocynaceae NK NK 112 Pulai pipit Alstonia sp. Apocynaceae NK NK 113 Punuk Tetramerista glabra Miq Theacaceae NK NK 114 Purang Macaranga hullettii King Euphorbiaceae KND KTT 115 Putat Barringtonia spicata Bl. Lauraceae NK NK 116 Rambutan hutan Nephelium lapaceum Sapindaceae NK NK
117 Rangkung NK NK
118 Rengas Gluta rengas L. Anacardiaceae KND KTT
119 Rengkusa NK NK
120 Reriga Dillenia arimia Miq. Dilleniaceae KND KTT 121 Resak Vatica rassack Bl. Dipterocarpaceae KD KTT 122 Rukam Homalium longifolium V.Sl. Flaucortiaceae KND KTT
123 Rupis Ouratea sp. Och. KND KTT
124 S. fallax Shorea fallax Meijer Dipterocarpaceae KD KT 125 S. gimbosa Shorea gibbosa Brandis Dipterocarpaceae KD KT 126 S. mecistopteryx Shorea mecistopterix Ridl. Dipterocarpaceae KD KT 127 S. seminis Shorea seminis V.Slooten. Dipterocarpaceae KD KT 128 Sampa Castanopsis sp. Fagaceae KND KTT 129 Sanggau Bhesa paniculata Arn. Celastr. KND KTT
130 Sawang KND KT
131 Sedawak NK NK
132 Seloban NK NK
133 Semangkuk Scaphium borneensis Sterculiaceae KND KTT 134 Sengkuang Dracontomelon mangiferum Bl. Anacardiaceae NK NK 135 Sengkubak Knema forfuraceae Myristicaceae NK NK
136 Sengon Albizia moluccana Miq. NK NK
137 Sensibur NK NK
138 Serunai NK NK
139 Sibau Blumeodendron sp. Euphorbiaceae NK NK 140 Simpur Dillenia excelsa Gilg. Dilleniaceae KND KTT 141 Sindur Sindora bruggemanii De Wit. Caesalpiniaceae KND KTT 142 Sintok Cinnamomum coriaceum Camn. Lauraceae NK NK
143 Surian KND KTT
144 Tajur NK NK
145 Tapak dara NK NK
146 Tapang NK NK
147 Temaras Memecylon sp. Melast. NK NK 148 Tengkawang Shorea stenoptera Burck. Dipterocarpaceae KD KTT
149 Terantang Campnosperma auriculata Hook.f. Anacardiaceae NK NK
150 Teratungan NK NK
151 Teratungan burung NK NK
152 Torap Artocarpus elasticus Reinw. Moraceae KND KTT
153 Tubak abuh NK NK
154 Ubar Dillenia pulchella Gilg. Dilleniaceae KND KTT 155 Ulin Eusideroxylon zwageri T.ef.B Lauraceae KND KTT Ket. KD : Komersial Dipterocarpaceae KND : Komersial Non Dipterocarpaceae NK : Non
Komersial
KT : Komersial di Tebang KTT : Komersial Tidak di Tebang NK : Non Komersial
Lampiran 2.
REKAPITULASI INP DI SETIAP PLOT PENGAMATAN Hutan LOA 1981/1982 Kelerengan 0% - 15%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon
1 Balau 0.52
2 Banitan 1.22
3 Bayur 1.19
4 Bebara 0.57
5 Belanti 0.51 3.18 3.46 6 Belubu 4.56 2.03 1.17 2.35 7 Bengkirai 2.30 1.37
8 Benuang 1.67
9 Berabakan 7.80 9.44 7.84 6.87 10 Bintangur 5.28 3.42 4.70
11 Bungkal 0.51 4.89
12 Butun 6.81 10.19 6.74
13 Duku 0.63
14 Durian 0.93
15 Emang 0.64
16 Gerunggang 1.35
17 Gibbosa 2.01 0.51 0.56 18 Hopeifolia 7.33 2.03 2.24 4.89 19 Johorensis 1.11 0.88 20 Kapul 1.01 5.17 0.88
21 Kapur 0.71
22 Kayu arang 2.30 8.03 3.31
23 Kayu batu 1.52 4.43 3.21 24 Kayu buluh 0.57 1.14
25 Kayu malam 0.69 0.56
26 Kedundung 0.57
27 Kekalik 10.47
28 Kelampai 7.47 5.89 6.91 11.65 29 Kelengkeng 0.51
30 Kembayau 1.90 3.04 4.16 2.90 31 Kempas 0.57 1.01 2.61
32 Keraya 0.57
33 Keruing 1.01 3.24 2.41
Hutan LOA 1981/1982 Kelerengan 15% - 25%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon 1 Banitan 0.69 2.32 7.37 0.50
2 Bekasai 0.34 0.84
13 Gerunggang 0.65
14 Jelutung 1.25 0.78 0.94 7.04
52 Pengerawan 2.93 0.89 3.33 2.48 70 Tengkawang 0.55 71 Teratungan 0.33
72 Torap 0.40 0.68
73 Ubar 10.29 17.57 32.95 26.27 74 Ulin 1.11 3.33 1.78 12.32
Hutan LOA 1981/1982 Kelerengan 25% - 45%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon 1 Banitan 0.46 2.12 8.34 2.64
20 Gerunggang 2.22
21 Jabon 0.89
22 Jelutung 1.02
23 Kandis 0.37 0.64 0.53
24 Kapul 0.37 1.29 31 Kedungdung 0.98
32 Kelampai 0.46 2.87 5.48 12.96 33 Kelengkeng 0.42
34 Kelukup 2.68 0.44 0.94 5.62
42 Ketanggang 0.53
43 Ketatai 0.51
77 Resak 0.57 91 Teratungan burung 0.34
92 Torap 0.93 0.49
93 Ubar 10.89 11.52 20.45 20.12 94 Ulin 0.83 2.93 1.51 11.52
Hutan Et+0 Kelerengan 0% - 15%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon
1 Balau 0.52
16 Gerunggang 1.35
17 Gibbosa 2.01 0.51 0.56
28 Kelampai 7.47 5.89 6.91 11.65 29 Kelengkeng 0.51
30 Kembayau 1.90 3.04 4.16 2.90
Hutan Et+0 Kelerengan 15% - 25%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon 1 Banitan 0.69 2.32 7.37 0.50
13 Gerunggang 0.65
14 Jelutung 1.25 0.78 0.94 7.04
47 Pakit 1.25 5.97 0.81 0.52 70 Tengkawang 0.55 71 Teratungan 0.33
72 Torap 0.40 0.68
73 Ubar 10.29 17.57 32.95 26.27 74 Ulin 1.11 3.33 1.78 12.32
Hutan Et+0 Kelerengan 25% - 45%
No Nama Jenis Semai Pancang Tiang Pohon
19 Garung 0.94 0.51
20 Gerunggang 2.22
21 Jabon 0.89 31 Kedungdung 0.98
32 Kelampai 0.46 2.87 5.48 12.96 33 Kelengkeng 0.42
34 Kelukup 2.68 0.44 0.94 5.62
42 Ketanggang 0.53
43 Ketatai 0.51
69 Petai hutan 0.37 1.40 2.05 91 Teratungan burung 0.34
92 Torap 0.93 0.49
93 Ubar 10.89 11.52 20.45 20.12 94 Ulin 0.83 2.93 1.51 11.52
Hutan Sebelum Penjaluran Kelerengan 0% - 15%
No Nama Jenis INP (%)
18 Jabon 1.44 8.37 38 Ketanggang 1.58
39 Ketatai 0.68 50 Mecistoptherix 0.88
51 Medang 0.75 3.02 3.40 33.10
61 Pekobungan 1.24
62 Pelanjau 2.86 0.88 7.22 9.75
68 Purang 0.75 3.02 2.09 3.81
81 Tengkawang 1.95
82 Torap 0.88 1.58 0.90 83 Ubar 5.64 6.93 15.73 25.03 84 Ulin 0.75 2.64 1.52 7.69
Hutan Sebelum Penjaluran Kelerengan 15% - 25%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon
1 Balau 0.73
31 Kenajay 1.45 50 Mecistoptherix 0.66
51 Medang 5.45 3.63 7.22 28.12 65 Pisang-pisang 7.49 14.00 32.28 4.17
66 Pulai 1.38
84 Sindur 0.73
Hutan Sebelum Penjaluran Kelerengan 25% - 45%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon
1 Banitan 2.79
11 Gerunggang 0.77
12 Glinsaray 8.51 5.41 8.74
40 Lungkai 0.83
Hutan Setelah Penjaluran Kelerengan 0% - 15%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon 1 Banitan 0.94 4.79
8 Butun 0.94
61 Petai hutan 5.12 1.91 62 Pisang-pisang 5.73 10.54 30.17 5.44
63 Punuk 4.18 2.87
Hutan Setelah Penjaluran Kelerengan 15% - 25%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon
1 Balau 0.78
29 Kempas 1.56 4.31 1.14 63 Pisang-pisang 8.60 15.06 31.39 0.92
64 Pulai 1.97
82 Sindur 0.78
Hutan Setelah Penjaluran Kelerengan 25% - 45%
No Nama Jenis INP (%)
Semai Pancang Tiang Pohon
1 Banitan 3.17 11 Gerunggang 1.10
12 Glinsaray 9.65 5.48 8.81
22 Kelengkeng 2.21
23 Kelukup 8.63
24 Kembayau 2.08 2.19
25 Kempas 4.56 4.93 26 Kenajay 0.79 1.10
27 Kenenopung 0.89
28 Kengkayas 7.33 4.27 0.92
38 Lundik 0.79
51 Pekobungan 3.77
52 Pelanjau 0.79 11.94 15.25
77 Tengkawang 0.96
78 Terantang 2.20
79 Ubar 2.37 5.97 2.03 17.89 80 Ulin 2.19 4.06 5.75
Lampiran 3.
FOTO-FOTO PENELITIAN
Kegiatan Pembuatan Plot Pengamatan
Kegiatan Analisis Vegetasi
Kegiatan Penjaluran dan Jalur Tanam
Kegiatan Penebangan dan Penyaradan
Beberapa Kerusakan Tegakan Tinggal
Pengukuran Keterbukaan Lahan Akibat Penebangan
Pengukuran Keterbukaan Lahan Akibat Penyaradan
1°00' Eks. PT. KAWEDAR MUKTI TIMBER
Eks. PT. KAYU PESAGUAN
Eks. PT. KAYU PESAGUAN EKS. PT. KAWEDAR MUKTI TIMBER
1°40'
110°40' BT 110°50' BT 111°00' BT
110°30' BT
Eks. PT. KAYU PESAGUAN
EKS. PT. KAWEDAR MUKTI TIMBER
1°40'
110°40' BT 110°50' BT 111°00' BT
110°30' BT
Eks. PT. KAYU PESAGUAN
EKS. PT. KAWEDAR MUKTI TIMBER
1°40'
110°40' BT 110°50' BT 111°00' BT
110°30' BT