• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

6.2 Saran

Beberapa hal yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Atribut-atribut sensitif yang berpengaruh besar untuk meningkatkan status keberlanjutan dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan mendorong kegiatan usaha masyarakat melalui peningkatan kapasitas,

pemberian akses teknologi dan informasi, permodalan, infrastruktur, jaminan pasar, dan aset ekonomi produktif lainnya, yang merupakan kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraannya sebagaimana diatur dalam UU Nomor 27 Tahun 2007.

2) Luasan hutan mangrove yang mengalami pengurangan pascatsunami perlu segera dipulihkan kembali, karena dari bererapa kajian literatur menunjukan bahwa hutan mangrove memberi banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Peluang untuk menambah luasan hutang mangrove sebagai RTH kota sebagaimana yang direncanakan dalam RTRW Kota Banda 2009-2029 juga sangat besar, karena tingkat kesesuaian lahannya mencapai seluas 1.674,85 ha atau 28,06%.

3) Pemerintah Kota Banda Aceh harus segera mengantisipasi kenaikan muka air laut yang diprediksi akan menggenangi sebesar 30,95% kawasan pesisir Kota Banda Aceh pada tahun 2119 (100 tahun) dengan menaikan ketinggian tanggul sesuai dengan tinggi kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim yang dikombinasikan dengan hutan mangrove sebagai pelindung pantai alami.

4) Pemerintah Kota Banda Aceh juga harus segera mengantisipasi kemungkinan terulangnya bencana tsunami, khususnya level-1 tsunami (periode 100-150 tahun) yang dipicu oleh gempa bawah laut pada manigtudo 7-8 SR melalui penataan kembali pola ruang kawasan pesisir dan penetapan peraturan zonasi serta membangun infrastruktur pertahanan pantai baik struktur alami (hutan pantai) maupun struktur buatan (tanggul, peninggian jalan BORR).

5) Untuk dapat mengimplementasikan model penataan ruang berkelanjutan dan berbasis mitigasi bencana ini, perlu dilakukan konsultasi publik kepada para stakeholders terkait agar terdapat kesamaan persepsi dalam pengembangan kawasan pesisir Kota Banda Aceh.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A., Hasyim, S., Dahlan, B. dan Aulia, D.N. 2015. Modeling of urban growth in tsunami-prone city using logistic regression: Analysis of Banda Aceh, Indonesia. Journal of Applied Geography, Vol. 62: 237-246.

http://dx.doi.org/10.1016/j.apgeog.2015.05.001.

Adisasmita, R. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Adiprima, P.K. dan Sudradjat, A. 2012. Kajian Kesesuaian Lahan Tambak, Konservasi dan Permukiman Kawasan Pesisir Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Pesisir Pangandaran, Jawa Barat).

https://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/ 8/2012/07/25310009-Khrisna-Protecta-Adiprima.pdf. [8 Maret 2019].

ADPC (Asian Disaster Preparedness Centre). 2015. Guidance on Land Use Planning. Disaster Recovery Toolkit. Tsunami Global Lessons Learned Project Steering Committee (TGLLP-SC). Bangkok, Thailand.

Ahlhorn, F. 2009. Long-Term Perspective in Coastal Zone Development.

Springer, Berlin.

Alam, R. 2019. Personal interview. [12 Maret 2019].

Ariana, D. 2017. Analisis Zonasi Rob (Banjir Pasang) Serta Tutupan Lahan Terdampak Di Kota Dumai. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Arisaputra, I.M. 2015. Penguasaan Tanah Pantai dan Wilayah Pesisir di Indonesia. Jurnal Perspektif Hukum, Vol. 15 No. 1: 27-44.

Armentrout, D. dan Patricia. 2006. Tsunamis, earth’s power. Rourke Educa-tional Media.

Asefa, S. 2005. The Economics of Sustainable Development. W.E. Upjohn Institute for Employment Research Kalamazoo, Michigan.

Atkinson, G., Dietz, S. and Neumayer, E. 2007. Handbook of Sustainable Development. Edward Elgar Publishing Limited, UK.

Baker, S. 2006. Sustainable Development. Routledge, New York.

Banks, J. 1998. Handbook of Simulation, Principles, methodology, advances, applications, and practice. John Wiley & Sons Inc., New York.

Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). 2005. Damage Assessment and Recovery Strategy for Aceh and North Sumatera. Press Release. Minister of State for National Development Planning, Jakarta.

Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). 2014. Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta.

Beatley, T., Brower, D.J. dan Schwab, A.K. 2002. An Introduction to Coastal Zone Management. London, Island Press.

Bengen, D.G. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut serta Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, 28-55. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Bogor.

Berryman, K. 2006. Review of Tsunami Hazard and Risk in New Zealand.

Ministry of Civil Defence and Emergency Management, New Zealand.

Bibin, M., Vitner, Y. dan Imran, Z. 2017. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Kawasan Pantai Labombo Kota Palopo. Jurnal Pariwisata, Vol. IV No. 2: 94-102.

Blewitt, J. 2008. Understanding Sustainable Development. Earthscan, UK.

BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). 2018. Katalog Tsunami Indonesia Tahun 416-2018. BMKG, Jakarta.

BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). 2016. Risiko Bencana Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta.

Bohari, R. 2010. Model Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu dan Berkelanjutan di Pantai Makassar Sulawesi Selatan. [Disertasi].

Bogor: Institut Pertanian Bogor, Program Pascasarjana.

BPB (Badan Penanggulangan Bencana). 2017. Rencana Penanggulangan Bencana Kota Banda Aceh Tahun 2017-2021. BPB Kota Banda Aceh.

BPHN (Badan Pembinaan Hukum Nasional). 2015. Laporan Analisis dan Evaluasi Hukum tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI, Jakarta.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2005. Aceh Dalam Angka. BPS Nangroe Aceh Darussalam, Aceh. https://aceh.bps.go.id. [20 Maret 2019].

BPS (Badan Pusat Statistik). 2011. Kota Banda Aceh Dalam Angka. BPS Kota Banda Aceh. http://bandaacehkota.bps.go.id. [20 Maret 2019].

BPS (Badan Pusat Statistik). 2018. Kota Banda Aceh Dalam Angka. BPS Kota Banda Aceh. http://bandaacehkota.bps.go.id. [20 Maret 2020].

BPS (Badan Pusat Statistik). 2019. Kota Banda Aceh Dalam Angka. BPS Kota Banda Aceh. http://bandaacehkota.bps.go.id. [20 Maret 2020].

Budiharsono, S. 2007. Penentuan Status dan Faktor Pengungkit Pengembangan Ekonomi Lokal. Direktorat Perekonomian Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta.

Bunya, S., Dietrich, J.C., Westerink, J.J., Ebersole, B.A., Smith, J.M., Atkinson, J.H., ….., Roberts, H. J. 2010. A High-Resolution Coupled Riverine Flow, Tide, Wind, Wind Wave, and Storm Surge Model for Southern Louisiana and Mississippi. Part I: Model Development and Validation, Journal of American Meteorological Society Vol. 138, No. 2:345-377.

DOI: 10.1175/2009 MWR2906.1

Cicin-Sain, B. dan Knecht, R.W. 1998. Integrated Coastal And Ocean Manag-ement: Concepts and Practices. Island Press. Washington, DC.

Dahuri, R. 2007. Pre-and Post-tsunami Coastal Planning and Land-use Policies and Issues in Indonesia, 111-129. http://www. fao.org/ forestry/13140-04a691711c8a2185146b9f0f5c932ddf7.pdf. [March 22, 2019].

Danielsen, F.; Sorensen, M.K.; Olwig, M.F.; Selvam V.; Parish F.; Burgess N.D.;

Hiraishi T.; Karunagaran V.M.; Rasmussen M.S.; Hansen L.B.; Quarto A.

dan Suryadiputra N. 2005. The Asian tsunami: A protective role for coastal vegetation, Science, Vol. 320, No. 5748, 643

Diposaptono, S. 2011. Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Diposaptono, S., Budiman dan Agung, F. 2013. Menyiasati Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Penerbit SAINS PRESS, Bogor.

Diposaptono, S. 2014. RZWP3K/Rencana Tata Ruang berbasis Mitigasi Bencana.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Djakapermana, R.D. 2009. Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan Kesisteman. IPB Press, Bogor.

DKP2K (Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Banda Aceh). 2013. Profil Kimbis Cakradonya Banda Aceh. Informasi. 2 April 2019.

http://dinaskelautanpertanianbandaaceh.blogspot.com/2013/12/penyerahan -bantuan-pump-2013-kelompok.html.

DPU (Departemen Pekerjaan Umum). 2016. Dirjen Taru: Blue Print Sebagai Acuan Penyusunan Tata Ruang di Daerah, Berita PUPR, 2 April 2019.

https://www.pu.go.id/.

Elliott, J.A. 2006. An Introduction to Sustainable Development. Rout-ledge, New York.

Erlina. 2011. Metode Penelitian. USU Press, Medan.

Esteban, M., Takagi, H. dan Shibayama, T. 2015. Handbook of Coastal Disaster Mitigation for Engineers & Planners. Elsevier Inc., UK.

FAO (Food and Agriculture Organization). 1997. A Framework for Land Evaluation. United Nation.

Fatma. 2018. Pembunuh Senyap Likuifaksi Mengincar Aceh? KBA.ONE. 21 Oktober 2018. https://www.kba.one/news/pembunuh-senyap-likuifaksi-mengincar-aceh/index.html.

Fauzi A. dan Anna S. 2002. Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Peri-kanan: Aplikasi Pendekatan Rapfish. Jurnal Pesisir dan Lautan, Vol. 4.

No. 3. PKSPL-IPB, Bogor.

Fauzi, Y., Susilo, B. dan Mayasari, Z.M. 2009. Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Bengkulu Melalui Perancangan Model Spasial dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Forum Geografi, Vol. 23, No. 2:

101 – 111.

Fikrie, M. dan Razali, H. 2018. Mukim di zona merah tsunami. Lokadata. 2 April 2019. https://lokadata.id/artikel/mukim-di-zona-merah-tsunami.

Glasson, J. and Marshall, T. 2007. Regional Planning, Routledge, Oxfordshire.

Hairumini, D.L. Setyowati dan Sanjoto, T.B. 2017. Kearifan Lokal Rumah Tradisional Aceh sebagai Warisan Budaya untuk Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami. Journal of Educational Social Studies, Vol. 6, No. 1: 37-44, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Hariati. 2015. Analisis Pemanfaatan Pesisir Pantai untuk Pengembangan Tanaman Mangrove Ditinjau dari Pendapatan Ekonomi dan Ekosistem di Kota Banda Aceh. [Tesis]. Banda Aceh: Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Program Pascasarjana.

Hirano, K. 2013. Difficulties in Post-tsunami Reconstruction Plan following Japan’s 3.11 Mega Disaster: Dilemma between Protection and Sustainability. Journal of JSCE, Vol.1: 1-11.

Hiraishi, T. dan Harada, K. 2003. Greenbelt tsunami prevention in South-Pacific region, Report of the Port and Airport Research Institute, Vol. 42, No. 2, 23p.

Hoppe, M.W. 2009. Panduan Pemetaan Bahaya Tsunami untuk Tingkat Kabupaten. German-Indonesian Cooperation for a Tsunami Early Warning System, GTZ IS-GITEWS.

Hoppe, M.W. 2010. Pengantar Pengetahuan Tentang Risiko. German-Indonesian Cooperation for a Tsunami Early Warning System, GTZ IS-GITEWS.

Iemura, H., Pradono, M.H., Sugimoto, M., Takahashi, Y. and Agussalim. 2012.

Tsunami Height Memorial Poles in Banda Aceh and Recommendations for Disaster Prevention. Proceedings of the International Symposium on Engineering Lessons Learned from the 2011 Great East Japan Earthquake. March 1-4, 2012. Tokyo, Japan.

Indiarto dan Faisol, A. 2012. Konsep Dasar Analisis Spasial. Penerbit Andi, Yogyakarta.

IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change). 1990. Strategies for Adaption to Sea Level Rise. Coastal Zone Management Subgroup Intergovernmental Panel on Climate Change, New Zealand.

Iswandi, U. dan Dewata, I. (2017). Pendekatan sistem dalam ilmu sosial, teknik, dan lingkungan. Rajawali Pers, Depok.

Kaiser, G., Scheele1, L. Kortenhaus, A., Lovholt, F.H., Romer and Leschka, S.

2011. The influence of land cover roughness on the results of high resolution tsunami inundation modeling. Journal of Natural Hazards and Earth System Sciences, Vol. 11: 2521–2540. DOI:10.5194/nhess-11-2521-2011.

Kalyanapu, A.J., Burian, S.J. and McPherson, T.N. 2009. Effect of land use-based surface roughness on hydrologic model output. Journal of Spatial Hydrology, Vol. 9, No. 2: 51-71.

Kavanagh, P. dan Pitcher, T.J. 2004. Implementing Microsoft Excel Software for Rapfish: A Technique for The Rapid Appraisal of Fisheries Status.

University of British Columbia, Vancouver, B.C., Canada.