• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Dari penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran yaitu:

1. Penelitian ini khusus membahas konflik batin tokoh utama pada novel ―Rindu”

karya Tere Liye. Oleh sebab itu, penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya meneliti novel ―Rindu” karya Tere Liye dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi. Terutama dengan aspek dan kajian yang berbeda.

2. Penelitian ini, hendaknya diteliti dari sudut pandang yang berbeda karena novel

―Rindu” karya Tere Liye ini menarik untuk dikaji dan memiliki banyak nilai-nilai yang perlu dikaji.

3. Bentuk konflik batin yang terkandung dalam novel ―Rindu” karya Tere Liye ini dapat menjadi pelajaran dalam mengendalikan diri dalam menghadapi konflik harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

4. Dalam penelitian ini sebaiknya tidak bertumpu pada satu pendapat para ahli melainkan diperlukan beberapa pendapat para ahli. Hal ini bertujuan agar penelitian tersebut memiliki kompleksitas dan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi ke-4).2008. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Endraswara, S. (2008). Metode Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo.

Endraswara, S. (2013). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra : Karya Sastra, Metode, Teori dan Contoh Kasus. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Tantawi, Isma. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis.

Tantawi, Isma. 2014. Bahasa Indonesia Akademik. Bandung: Cipta Pustaka Media.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Ratna, Nyoman Khuta. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Irwanto, dkk. 2002. Psikologi Umum: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Prenhallindo.

Liye, Tere. 2014. Rindu. Jakarta: Republika.

Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Jakarta: Sinar Baru.

Tarigan, Hendry Guntur. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Qodratillah, Meity Taqdir. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Winardi. 2007. Manajemen Konflik: Konflik Perubahan dan Pengembangaan.

Bandung: Mandar Maju.

Zubir, Zaiyardan. 2010. Budaya Konflik dan Jaringan Kekerasan: Pendekatan Penyelesaian Berdasarkan Kearifan Lokal Minangkabau.

Yogyakarta: INSISTPress.

Rahayu, Wiwik. 2015. ―Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Detik Terakhir Karya Alberthiene Endah‖ (Skripsi) Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Yogyakarta. https://eprints.uny.ac.id/26752/

Pratiwi, Nurul. 2020. ―Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Karya Ihsan Abdul Quddus‖ (Skripsi) Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Makassar.

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/11521-Full_Text.pdf

Noviyanti, Putri Bekti dkk. (2018). Konflik Batin Tokoh Utama Pada Novel Lelaki Harimau Karya Eka Kurniawan: Pendekatan Psikologi Sastra.

Jurnal Caraka. Volume 5.

https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/caraka/article/view/4013

Melati, Sukma, Tiyas, Pipit Warisma, dan Mekar Ismayani. 2019. Analisis Konflik Tokoh Dalam Novel Rindu Karya Tere Liye. Junal Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 229-238.

https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/2 691

Lampiran I

Sinopsis Novel Rindu

Novel Rindu menceritakan tentang perjalanan panjang sebuah kerinduan. 1 Desember 1938 Pertama kalinya dalam sejarah kota Makassar sebuah perjalanan sakral akan dilaksanakan menggunakan kapal uap yang sangat besar pada zamannya. Blitar Holland demikian tertulis di lambung kapalnya, tidak ada bangunan lain di Makassar yang bisa menandingi tinggi menara uapnya kala itu. Sebuah perjalanan rasa rindu yang banyak menimbun beban di dalam hati. Mulai dari bagaimana tokoh utama dalam novel yang bernama Daeng Andipati bersama keluarganya menempuh perjalanan haji di masa lalu. Kemudian seseorang yang menempuh perjalanan hidup dengan penuh rasa benci.

Sebuah kebencian karena kehilangan cintanya. Latar waktu yang digunakan pada novel ini adalah pada masa penjajahan Belanda. Pada masa itu, pemerintah Belanda memberikan fasilitas untuk menunaikan ibadah haji bagi warga pribumi yang memiliki kemampuan. Perjalanan haji pada waktu itu dilakukan menggunakan kapal laut yang merupakan alat transportasi paling modern pada waktu itu.

Diceritakan keluarga Daeng Andipati, seorang pengusaha muda dari Kota Makassar, berencana memulai sebuah perjalanan panjang bersama istri dan dua anak gadisnya, Elsa dan Anna. Keluarganya begitu berbahagia (kelihatannya) tapi dalam perjalanan panjang ini terkuak pertanyaan-pertanyaan termasuk Daeng Andipati.

Mereka semua tampak bahagia, namun tidak mengetahui maksud tersembunyi dari ayahnya. Selain itu ada juga Ambo Uleng, mantan pelaut yang melamar menjadi kelasi di Kapal Blitar Holland, terlihat diam dan tak banyak bicara. Ambo Uleng memang

membutuhkan perjalanan ini tapi bukan untuk mengantarnya ke suatu tujuan, namun untuk pergi lenyap menghilang dari kota asalnya, meninggalkan masa lalu yang menyesakkan. Hidupnya hampir ia habiskan di atas laut. Ia juga menaiki kapal yang sama dengan keluarga Daeng namun ia tidak memiliki tujuan hidup. Ia hanya berkeinginan untuk pergi jauh dari kampung halamannya. Ada juga tokoh wanita keturunan Tionghoa bernama bunda Upe yang sering mengajar ngaji anak-anak di mushola kapal. Kemudian dari perjalanan Surabaya – Semarang, ada tokoh Bapak Mangoenkoesoemo dan Bapak Soeryaningrat, dua tokoh pendidikan di Surabaya.

Mereka yang akan bergantian mengajari anak-anak di sekolah kapal. Kedua tokoh ini yang meramaikan suasana perjalanan di kapal dengan dijadikan bahan olokan dan bercanda oleh Elsa dan Anna, kedua putri Daeng Andipati. Ada juga tokoh lain seorang ulama asal Makassar bernama Gurutta Ahmad Karaeng. Ia selalu melaksanakan sholat berjamaah dan satu waktu ia ingin menyelenggarakan pengajian di kapal. Ia juga sering menjawab pertanyaan dari orang-orang dengan baik. Namun sebenarnya ia juga menyimpan sebuah pertanyaan yang tak seorang pun mampu menjawabnya.

Lampiran II

Biografi Tere Liye

Tere Liye lahir pada 21 Mei 1979, ia merupakan anak dari seorang petani biasa yang tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Nama asli Tere Liye adalah Darwis. Tere Liye hanya nama pena yang diberikan di setiap karyanya.

Tere Liye adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Kehidupan masa kecil yang dilalui Tere Liye penuh dengan kesederhanaan yang membuatnya tetap sederhana hingga kini.

Sosok Tere Liye terlihat tidak banyak gaya dan tetap rendah hati dalam menjalani kehidupannya.

Tere Liye menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Kikim, Sumatera Selatan. Setelah itu, pendidikan menengah atasnya di SMAN 9 Bandar Lampung.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Indonesia dan berkuliah di Fakultas Ekonomi.

Tere Liye menikah dengan Riski Amelia, dan dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Abdullah Pasai dan Faizah Azkia.

Karya-Karya Tere Liye:

Hafalan Shalat Delisa (2005)

Moga Bunda Disayang Allah (2005)

Kisah Sang Penandai (2007)

Bidadari – Bidadari Surga (2008)

Sunset Bersama Rosie (2008)

Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2009)

Burlian (2009)

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010)

Pukat (2010)

Eliana (2011)

Ayahku (BUKAN) Pembohong (2011)

Negeri Para Bedebah (2012)

Berjuta Rasanya (2012)

Sepotong Hati Yang Baru (2012)

Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012)

Amelia (2013)

Negeri Di Ujung Tanduk (2013)

Bumi (2014)

Rindu (2014)

Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta (2014)

Bulan (2015)

Pulang (2015)

Matahari (2016)

Hujan (2016)

Tentang Kamu (2016)

#AboutLove (2016)

#AboutFriends (2017)

Bintang (2017)

Ceros dan Batozar (2018)

Komet (2018)

Pergi (2018)

Hanya Sebuah Percaya (2018)

Si Anak Kuat (2018)

Si Anak Spesial (2018)

Si Anak Pintar (2018)

Si Anak Pemberani (2018)

Si Anak Cahaya (2018)

Si Anak Badai (2019)

#AboutLife (2019)

Sungguh Kau Boleh Pergi (2019)

Komet Minor (2019)

Selena (2020)

Nebula (2020)

Selamat Tinggal (2020)

The Gogons 2 : Dito & Prison of Love (2020)

Pulang – Pergi (2021)

Si Anak Pelangi (2021)

Lumpu (2021)

Si Putih (2021)

Janji (2021)

Toki: Si Kelinci Bertopi (2021)

Suku Penunggang Layang-Layang (2021)

Malam Yang Menegangkan (2021)

Apel Emas (2021)

Dokumen terkait