• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Deskripsi Temuan Penelitian

3) Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana untuk program RSBI dan/ atau SBI merupakan fasilitas pendukung pencapaian target yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan penyelenggara program RSBI dan/ atau SBI. Selain itu, sebagai penyelenggara program RSBI dan/ atau SBI setiap sekolah harus memiliki sarana prasarana pokok sebagai

commit to user

berikut; tanah (minimal luasnya 15.000 m2), gedung, ruang kelas dan ruang lain, perpustakaan, laboratorium (fisika, kimia, biologi, bahasa, komputer, dan IPS), kantin, auditorium, sarana olah raga, pusat belajar dan riset guru, penunjang administrasi sekolah, unit kesehatan, toilet, tempat ibadah, dan taman.

Setiap tahun ketersediaan sarana prasarana SMA Negeri 1 Karanganyar mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan informan di setiap ruang kelas telah dilengkapi sarana pembelajaran berbasis IT yaitu terdapat seperangkat Personal Computer (PC), LCD, layar proyektor, dan akses internet (wifi). Hal ini sesuai dengan pernyataan PJP RSBI bahwa, “Sarana prasarana untuk PBM di tahun ini sudah dapat terpenuhi seperti perangkat computer, LCD, layar proyektor, meja, kursi, papan tulis, dan laian-lain…” (Filed note Informan I, 11 April 2012). Selain sarana pembelajaran di dalam kelas, SMA Negeri 1 Karanganyar selalu melakukan pemenuhan dan pembaruan sumber belajar yang tersedia di perpustakaan serta alat-alat peraga laboratorium. Seperti yang diutarakan oleh Wakasek Kurikulum,”Untuk ketersediaan sarana prasarana setiap tahunnya kami mengadakan pemenuhan baik alat-alat peraga pembelajaran di laboratorium, penambahan koleksi buku-buku perpustakaan, pengadaan perangkat-perangkat komputer, dan lain-lain...” (Field note Informan II, 12 April 2012)

Akan tetapi, pengembangan gedung masih belum sesuai dengan harapan seperti, keadaan ruangan perpustakaan dan laboratorium IPA yang masih sederhana, ruang kesehatan yang belum menetap, belum terpenuhinya ruangan pembelajaran kesenian dan ruang penunjang pembelajaran lainnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan PJP RSBI bahwa;

…Akan tetapi, untuk sarana penunjang seperti perpustakaan, laboratorium, ruang guru, ruang OSIS, UKS sampai saat ini belum sesuai (belum layak) masih dalam tahap pemugaran tetapi untuk tahun ini kami masih memfokuskan penyediaan kelas

commit to user

dulu di gedung utara karena di gedung selatan hanya untuk laboraturium saja sehingga sesuai dengan standard dan set plan kami. (Field note Informan I, 11 April 2012).

Pernyataan di atas diperkuat oleh guru fisika yang menyatakan,

...Untuk ketersediaan sarana prasarana yang lain seperti ketersediaan alat peraga laboratorium MIPA juga sudah memenuhi tetapi memang ruangan masih belum sesuai dengan set plan dan bersifat sederhana karena nanti laboratorium tersebut akan dipindahkan. Akan tetapi ketersediaan laboratorium untuk mapel yang saya ampu (fisika) masih menjadi keprihatinan sebab SMA Negeri 1 Karanganyar dalam prose pembenahan sehingga menyebabkan demonstrasi pembelajaran di laboratorium jarang dilakukan... (Filed note Informan III, 24 April 2012).

Di sisi lain, siswa kelas X, XI, dan XII merasakan ketersediaan sarana prasarana pembelajaran di dalam kelas dan sumber belajar seperti koleksi buku perpustakaan dan alat peraga telah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran RSBI tetapi untuk sarana prasarana penunjang di luar kelas umumya masih bersifat sederhana, seperti ruangan perpustakaan dan laboratorium IPA.

Berdasarkan kenyataan dan pernyataan tersebut dapat disimpulkan, pada umumnya ketersediaan sarana prasana pembelajaran program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar telah memenuhi dan sesuai dengan standar khususnya untuk sarana pembelajaran di dalam kelas namun untuk sarana penunjang di luar kelas terutama berkaitan dengan kualitas ruangan belum dapat memenuhi standar. Hal ini disebabkan saat ini RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar masih melakukan pemugaran dan pemenuhan gedung sehingga ruangan perpustakaan, ruang kesehatan, laboratorium, dan ruang pembelajaran lainnya masih bersifat sederhana.

4) Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan

commit to user

sarana prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan model kerja tetap. Biaya personal merupakan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi meliputi gaji serta tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan, biaya pemenuhan perlengkapan pendidikan, dan biaya operasi tidak langsung.

Sekolah yang bertaraf internasional memiliki konsekuensi pembiayaan yang besar, khususnya dalam tahapan rintisan dan pengembangan sekolah. Unsur-unsur pokok yang memerlukan pembiayaan besar antara lain pembiayaan pengembangan SDM, sarana prasarana, kurikulum, manajemen, PBM, dan pengembangan lingkungan sekolah. Menurut Permendiknas No. 78 Tahun 2009 sumber pembiayaan program RSBI dan/ atau SBI berasal dari pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kota/ kabupaten, dan masyarakat.

Pembiayaan RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar berasal dari pemerintah yang berupa block grant dulu di tahun pertama mendapat bantuan kurang lebih lima ratus juta sedangkan di tahun terakhir kurang lebih hanya dua ratus juta. Selain itu, sumbernya pembiayaan berasal dari APBD dan bantuan orang tua siswa yang digunakan untuk pemenuhan gedung sehingga target kami untuk 3 sampai 4 tahun kedepan pemenuhan gedung, sarana prasarana, dan pengembangan SDM sudah harus dapat terlaksana...ungkap PJP RSBI (Field note Informan I, 11 April 2012).

Sesuai dengan pernyataan PJP RSBI, Wakasek Kurikulum menyampaikan bahwa;

Sumber pembiayaan berasal dari bantuan pemerintah (APBN), provinsi (APBD 1), kota/ baupaten (APBD 2), dan masyarakat. Untuk bantuan dana dari pemerintah baik pusat, provinsi, maupun daerah digunakan untuk pemenuhan sarana prasarana dan pengembanganan SDM sedangkan dana masyarakat digunakan untuk pemenuhan operasional sehingga dalam penyelenggaraan RSBI ini kami membutuhkan partisipasi dari masyarakat. Besaran bantuan pemerintah untuk APBN kami

commit to user

pernah medapat sekitar dua ratus jutaan, APBD 1 antara empat ratus sampai lima raus juta, APBD 2 ada dana tujuh ratus lima puluh juta...(Field note Informan II, 12 April 2012).

Selain itu, sumber pembiayaan dari masyarakat terdiri dari uang pembangunan dan iuran rutin bulanan. Pada tahun ajaran 2010/2011 besaran uang pembangunan minimal Rp3.000.000 untuk setiap siswa sedangkan uang rutin bulanan adalah 10% dari uang pembangunan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan siswa kelas X, ”Untuk uang SPP di tahun angkatan sebesar Rp350.000,00 dengan sistem memilih dan uang pembangunan Rp3.500.000,00...” (Field note Informan V, 11 April 2012). Bagi siswa kelas XI uang pembangunan minimal Rp 2.750.000,00 dan kelas XII Rp2.500.000,00, seperti yang diungkapkan Wakasek Kurikulum,”...Untuk irot besarnya 10% dari uang pembangunan atau normalnya untuk kelas X Rp 300.000,00; kelas XI Rp 275.000,00; kelas XII Rp 250.000,00...” (Field note Informan II, 12 April 2012).

Program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar menyediakan dana bantuan bagi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar yang berasal dari keluarga kurang mampu tetapi berprestasi. Adapun bentuk bantuan yang diberikan berupa keringanan maupun pembebasan. Penanggung Jawab Program RSBI menyatakan,

...Kami memberikan beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu tapi berprestasi berupa keringanan maupun pembebasan dimana mereka dapat memperolehnya dengan mengajukan permohonan keringanan serta melampirkan surat-surat yang menjadi persyaratan seperti keterangan tidak mampu dan lain-lain. Selanjutnya, dari pihak sekolah akan melakukan home visit sehingga apabila ada anak kami yang pintar tetapi tidak mampu maka benar-benar akan dibantu. Anggaran kami untuk pemberian beasiswa tersebut sekitar 10% dari penerimaan sekolah dengan jumlah penerima 10-20% dari jumlah keseluruhan siswa. (Field note Informan I, 11 April 2012) Hal tersebut sesuai dengan pernyataan siswa kelas X sebagai salah satu penerima beasiswa:

commit to user

...Saya sendiri menerima beasiswa tersebut berupa keringanan dan bantuan tunai yakni uang gedung mendapat potongan Rp500.000,00 dan SPP dipotong Rp100.000,00 jadi sekarang SPP yang saya bayarkan Rp250.000,00 dan uang pembangunan Rp3.000.000,00 sedangkan uang tunai saat ini yang saya dapat Rp390.000,00. (Field note Informan V, 11 April 2012)

Berdasarkan keterangan di atas diperoleh kesimpulan bahwa sumber pembiayaan program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota/ kabupaten, dan masyarakat. Meskipun SMA Negeri 1 Karanganyar telah menyelenggarakan program RSBI tetapi sekolah tetap menyediakan dana bantuan bagi siswa berprestasi yang kurang mampu secara finansial.

5) Kesiswaan

Sekolah Bertaraf Internasional mensyaratkan calon siswa baru harus memiliki kompetensi dan kecerdasan tinggi. Beberapa kemampuan umum yang lazim menjadi tolak ukur keinternasionalan adalah kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, kemampuan dalam sains, kemampuan dalam bidang teknologi, dan kemampuan lain yang bersifat karya-karya inovatif dan kreatif.

Untuk menjaring kemampuan anak tersebut, SMA Negeri 1 Karanganyar mensyaratkan para calon siswa memiliki nilai rata-rata rapor SMP semester 1 sampai 5 minimal 7,5 dan nilai rata-rata UN minimal 7,5. Selain itu, para calon siswa diwajibkan menjalani tes potensi akaademik (yang terdiri dari tes MIPA, IPS, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan TIK), psycho test, tes keterampilan TIK, dan wawancara berbahasa Inggris. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan PJP RSBI bahwa;

Sesuai dengan petunjuk Dirjen bahwa setiap siswa lulusan SMP yang ingin mendaftarkan diri ke RSBI/ SBI nilai rata-rata rapor semester 1 sampai dengan 5 minimal 75 dan melampirkan nilai UN (Ujian Negara). Selanjutnya mengikuti Tes Potensi Akademik (meliputi mapel MIPA, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan IPS), tes keterampilan TIK, psycho test, dan

commit to user

wawancara dengan bahasa Inggris...(Field note Informan I, 11 April 2012).

Salah satu siswa kelas XI menuturkan,

...Ketika saya mendaftarkan diri untuk sekolah di RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar harus melalui beberapa tes masuk seperti tes potensi akademik, psycho test, dan wawancara dengan bahasa Inggris tetapi untuk adek tingkat ada tambahan tes ketrampilan TIK. Selain itu nilai UN dan nilai rapor semester 1 sampai 5 sewaktu SMP juga digunakan sebagai pertimbangan dan persyaratan mendaftar. (Field note Informan VII, 29 April 2012).

Berdasarkan hasil observasi dan keterangan yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada program RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan seleksi. Adapun tahapan tes seleksi terdiri dari tes seleksi administrasi (nilai rapor semester 1-5 dan UN rata-rata minimal 75), psycho test, tes potensi akademik, tes keterampilan TIK dan wawancara bahasa Inggris. b. Proses

Proses pendidikan adalah berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Proses yang dimaksud adalah proses dalam pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan dan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring maupun evaluasi. Adapun proses pendidikan di SMA Negeri 1 Karanganyar kaitannya dengan penyelenggaraan program RSBI, meliputi: