• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarana Politik

Dalam dokumen Khasanah Bahasa Lirik Lagu Anak (Halaman 128-133)

BAB V FUNGSI LIRIK LAGU ANAK – ANAK

5.2. Sarana Politik

Bahasa dalam komunikasi, selain sebagai tanda, dapat pula berfungsi sebagia simbol-simbol kekuasaan bagi elit penguasa, ketika mereka melakukan aktifitas komuni kasi dengan public atau masyarakatnya (Fatkhan, 2003: 80). Jadi, ketika nahsa dipamai untuk kepentingan poliyik se- sung guhnya bahsa sudah tidak objektif lagi, melainkan meng arah pada bentuk rekayasa simbolik yang berkait an dengan persoalan kekuasaan. Di Indonesia, pemerintah mau pun para politisi terbiasa menggunakan bahasa dalam konteks tertentu untuk menyembunyikan maksud politis merka. Salah satu media atau sarana berpolitik adalah me- lalui lewat lirik lagu, baik disengaja maupun tidak oleh penciptanya, baik disadari maupun tidak disadari maupun tidak oleh penuturnya. Salah satu bentuk lirik lagu yang ber- nuansa politik secara tidak langsung adalah sebagai berikut.

(86) Judul : Aku Cinta Rupiah Penyanyi : Cindi Cenora

Aku cinta rupiah, biar dolar dimana – mana Aku suka rupiah, karna kau anak Indonesia Mau beli baju pake rupiah

Mau beli buku, buku sekolah, pake rupiah bayarnya Lihat buku tabunganku isinya rupiah

Karena mamaku kasihnya rupiah

Buat beli buku, buku sekolah, pake rupiah ya bayarnya Aku cinta rupiah, biar dolar dimana – mana

Aku cinta rupiah, biar dolar merajalela

Aku suka rupiah, karna aku tinggal di Indonesia **

Aku cin cinta rupiah Aku su suka tupiah

Aku cinta buatan Indonesia ***

Dolar punya Amerika Rupiah punya Indonesia Papa juga suka dolar

Mama belanja yapake rupiah (ACR)

Gambar 18. Uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Sumber: http://www.kompasiana.com/uutama/sebaiknya-

rupiah-melemah-atau-menguat_552c15536ea83458488b457a

Setting pembawaan lirik lagu adalah panggung atau studio rekaman, sedangkan setting cerita atau isi lirik lagu adalah keadaan indonesia yang sedang terpuruk kondisi rupiahnya karena mengalami penurunan nilai rupiah dan naiknya dolar akibat goyahnya kondisi politik di Indonesia. Pada saat itu, para investor berduyun – duyun menjual dolar karena memiliki kurs rupiah yang tinggi. Yang jadi

participant adalah penyanyi lagu sebagai penutur langsung dan pencipta lirik lagu adalag penutur tidak langsung, karena dia yang mencuptakan ide, lawan tutur langsung adalah anak-anak sedangkan, lawan tutur tidak langsung adalah masyarakat Indonesia secara umum terutama peng- guna dolar yang mengambil keuntungan situasi tanpa mem- perhatikan keterpurukan ekonomi negara. Tujuan yang ter- muat dalam lirik lagu ini, secara langsung memang mem- berikan wawasan kepada anak akan adanya mata uang se lain rupiah, yaitu dolar. Tetapi, memuat tujuan tidak langsung yang bernuansa politik, yaitu mengajak masya- rakat Indonesia untuk lebih menggunakan rupiah daripada dolar karena keadaan tersebutakan memperburuk kondisi ekonomi Indonesia. tujuan tidak langsung tersebut tidak dipahami oleh penutur maupun konsumen dengan dengar lansung, yaitu anak-anak.yang menjadi pokok tuturan adalah tuturan langsung penyanyi yang menjelaskan kecin- taannya akan Indonesia sebagai anak Indonesia, dengan berupa rupiah. Nada tuturyang ada dalam lirik lagu ini bervariasi. Oleh penutur langsung, disiratkan rasa bangga dan ceria karena mencintai produk Indonesia, akan tetapi ketika dipandang secara politis, bagi penutur dan lawan tutur yang tak langsung, lirik ini bernada sakarsme atau me nyindir, yaitu menyindir orang –orang yang lebih meng- utamakan kepentinganpribadi daripada negara dalam me- nopang ekonomi negara katena mereka menjual rupiah di saat nilainya melemah. Sarana Tutur adalah bentuk tulis yang dilisankan melalui melodi dalam lagu yang harmoni. Norma yang berlaku dalam tuturan ini adalah

abak belum memahami apa rupiah dan dolar, serta fungsi- nya dalam kancah perekonomian negara. Jadi, tidak se- pantas nya mereka bicara rupiah dan dolar dalam fungsi dan kecintaannya, kecuali jika yang dipaparkan adlah perbedaan rupiah dan dolar dari pengertiannya, atua asal- nya serta penggunaannya. Dengan demikian, lirik lagu ini menyimpang dari norma yang bberlaku karena memuat nuansa politis yang kental sehingga dianggap menjadi media politis bagi golongan tertentu. Jenis tuturan adalah lirik lagu anak-anak. Lirik lagu yang memiliki nuaansa senada dapat dilihat pada lirik lagu berikut.

(89) Judul : Krismon Penyanyi : Cindy Cenora

Kuminta baju baru, katanya lagi krismon Ku minta sepatu baru, katanya lagi krismon Ku minta mainan juga, katanya lagi krismon Kalau boleh semua aja, katanya masih krismon Su...susah...su...su...susah, enggak ada yang murah **

Krismon (krisis moneter), kutanya mama artinya apa Krismon (krisis moneter), bikin papa pusing kepala Krismon (krisis moneter), aku sih cuek aja

Aku cinta buatan Indonesia,

Harga murah enggak kalah mutunya Aku cinta buatan Indonesia

Tersedia dimana saja (Krs)

Pada lirik lagu (87) di atas, dianalisi bahwa setting pem- bawaan lirik lagu adalah panggung atau studio rekaman,

tetapi setting isi lirik lagu adalah waktu ketika anak me- minta sesuatu dari orang tuanya pada saat terjadi krisis moneter atau kekacauan ekonomi di Indonesia. Partisipant yang terlibat adalah penutur atau penyanyi, dan peserta dengar sebagai lawan tutur. Tujuan yang termuat dalam lirik lagu ini adalah menunjukkan kecintaan anak akan produk Indonesia, tetapi tersirat tujuan lain yang terselubung, yaitu adanya unsur politik. Pencipta lirik lagu lepas dari perannya sebagai politisi atau tidak, ingin menunjukkan bahwa negara kita sedang terpuruk perekonomiannya karena adanya kris- mon atau krisi moneter karena masyarakat Indonesia tidak memilih produk dalam negeri sebagai kecintaan. Pokok tuturan adalah langsung penyanyi sebagai penutur dalam mengungkapkan kecintaannya akan produk Indonesia. Nada tutur langsung yang diungkapkan penutur adalah ke jengkelan dan sikap masa bodoh karena keinginan yang tidak terpenuhi. Sementara itu, terdapat nada tutur lain yang tersirat, yaitu sindiran bagi masyarakat Indonesia yang tidak mencintai produk dalam negeri dan memper- buruk kondisi perekonomian Indonesia, yang oleh masya- rakat dikenal dengan krismon. Sarana Tutur yang ada adalah bentuk tulis yang dilisankan dalam iringan melodi. Norma yang berlaku dalam pertuturan adalah orang tua harus nya memberi penjelasan yang tepat kepada anaknya ketika mereka bertanya tentang sesuatu hal, apalagi yang ditanya kan adalah hal yang memang abstrak bagi anak, yaitu masalah ekonomi dan politik yang belum mampu dipahami. Namun, yang terjadi dalam lirik lagu ini, orang tua tidak memberikan penjelasan yang memadai ketika

anak bertanya tentang apa yang dimaksud dengan krismon, dan justru bersikap masa bodoh, yang tersirat dalam bait pertama dengan adanya pengulangan kata “katanya lagi krismon” tanpa memberi penjelasan apapun padahal anak memerlukan jawaban itu. Ditambah lagi, pada bait kedua yang menyiratkan mama tidak memberikan penjelasan yang memadai, melainkan hanya menunjukkan kalau kris mon membuat papa sakit kepala. Tentu saja, hal ini tidak akan dipahami secara langsung oleh anak sebagai kon sumen dengar utama karena mereka tidak menjangkau pema- hamannya sehingga dikatakan lirik lagu ini juga melakukan penyimpangan fungsi. Nuansa politiklah yang sebenarnya secara tersirat diutamakan. Jenis tuturan adalah lirik lagu anak-anak.

Dalam dokumen Khasanah Bahasa Lirik Lagu Anak (Halaman 128-133)

Dokumen terkait