VII. PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI 7.1. Analisis Matriks IFE dan EFE
2. Sasaran yang Ingin Dicapai
Berdasarkan visi dan misi usaha yang dimiliki, sasaran yang ingin dicapai oleh unit pengolahan susu Dafarm antara lain:
1. Meningkatkan nilai tambah produk dengan menciptakan produk yang bermanfaat dan menyehatkan,
2. Mampu memberi teladan dan mamberdayakan para santri serta masyarakat sekitar,
3. Mampu meningkatkan laba usaha. 3. Tantangan Usaha
Menurut Yoshida (2006), tantangan adalah tata cara operasional yang harus dimiliki dan diaplikasikan oleh organisasi untuk memperoleh keungulan-keunggulan bersaing baru secara bertahap. Tantangan usaha yang dihadapi oleh Dafarm antara lain:
1. Meningkatkan kapasitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar. Ketidakmampuan Dafarm dalam memenuhi permintaan pasar menjadi penghambat perkembangan usaha. Hal ini dikarenakan untuk dapat bersaing di dunia usaha Dafarm harus dapat memenuhi pasar baik dari segi kuantitas maupun kontiuitas produksi.
2. Mampu melakukan perbaikan manajemen usaha dan peningkatan kualitas SDM yang dimiliki.
Manajemen usaha yang tidak baik akan berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha. Pengorganisasian dan pembagian tugas harus diperjelas agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan. Oleh karenanya kualitas SDM perlu ditingkatkan. Selain itu jumlah tenaga kerja harus disesuaikan untuk menghadapi peningkatan kapasitas produksi.
3. Mampu melakukan inovasi produk dengan memanfaatkan perkembangan teknologi agar dapat bersaing dengan produk subtitusi dan pesaing lainnya.
Potensi persaingan yoghurt yang cukup tinggi dan beragamnya produk subtitusi yoghurt saat ini mengharuskan Dafarm untuk mampu menciptakan inovasi produk. Produk dengan inovasi ini diharapkan dapat lebih diterima pasar sehingga dapat mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi Dafarm.
4. Mampu menciptakan brand image terhadap produk Dafa.
Seperti yoghurt stik pada umumnya, yoghurt yang diproduksi oleh Dafarm belum memiliki kekuatan merek. Oleh karenanya Brand image dibutuhkan guna pengembangan usaha ke depan agar dapat menciptakan loyalitas bagi para konsumen.
5. Perkembangan teknologi baik dalam produksi maupun sistem informasi. Perkembangan industri susu olahan sangat terkait dengan perkembangan teknologi. Dengan demikian Dafarm harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada agar tidak tertinggal oleh perkembangan industri.
119 7.5.1. Arsitektur Strategik
Arsitektur strategi Dafarm disusun dengan menggunakan input dari visi dan misi, strategi hasil analisis SWOT, tantangan-tantangan yang dihadapi, rentang waktu yang ditetapkan dan menggunakan pertimbangan prioritas strategi yang diperoleh.
Arsitektur strategi Dafarm merupakan peta strategi (blue print strategic) untuk mewujudkan visi dan misi organisasi dengan menjalankan strategi hasil analisis SWOT. Strategi-strategi tersebut dijalankan dalam kurun waktu yang telah ditentukan yakni selama tiga tahun untuk menghadapi tantangan usaha. Gambar arsitektur strategik Dafarm dapat dilihat pada Gambar 13.
Sumbu X (Rentang Waktu)
Tantangan yang dihadapi :
1. Meningkatkan kapasitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar.
2. Perbaikan manajemen usaha dan peningkatan kualitas SDM yang dimiliki.
3. Mampu melakukan inovasi produk dengan memanfaatkan perkembangan teknologi agar dapat bersaing dengan produk subtitusi dan pesaing lainnya.
4. Mampu menciptakan brand image terhadap produk Dafa. 5. Perkembangan teknologi baik dalam produksi maupun
sistem informasi. Sumbu Y
Rekrutmen Manajer Profesional
Membuat SOP secara menyeluruh
Membuat Web Sendiri
Visi
Menjadi unit usaha yang mampu berperan sebagai sumber pembiayaan PP Darul Fallah
dan menjadi usaha yang berkembang agar dapat menjadi tempat pembelajaran bagi
para santri dan masyarakat.
Misi:
1. Mengembangkan kuantitas dan kualitas hasil ternak, serta usaha pengolahan susu sehingga menghasilkan nilai tambah produk,
2. Membangun jaringan pemasaran yang kuat,
3. Mengembangkan teknologi dan inovasi agar dapat menciptakan produk yang inovatif, serta dapat menciptakan produk yang bermanfaat dan menyehatkan.
Penandatanganan kontrak kerjasama dengan peternak mitra untuk pengadaan susu Mengurus perijinan BPOM
Membuat kemasan baru dengan label yang sudah
lengkap
Menambah freezer untuk penyimpanan
produk
Mencantumkan merek pada box dan freezer
Mensosialisasikan produk dan manfaat yoghurt ke sekolah-sekolah Membuat sistem kerjasama yang jelas melalui penyususnan MoU
baru dengan agen untuk memasarkan
produk
Melakukan riset pasar untuk mengetahui karakteristik pasar serta mengetahui keinginan konsumen
Membuat yoghurt krim dalam kemasan cup dan yoghurt drink dalam
botol plastik
Program kegiatan yang dilakukan terus-menerus :
Menggunakan mesin-mesin pengolahan yang dimiliki; mengoptimalkan hari dan jam kerja karyawan tetap dan borongan; melakukan sistem pencatatan dan pembukuan yang rapi dan sistematis yang berkaitan dengan keuangan dan
administrasi usaha; memberikan sistem reward and punishment kepada karyawan; meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan upah yang sesuai; membuat daftar pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab
yang jelas kepada setiap karyawan; memberi reward kepada distributor yang mampu mencapai angka penjualan tertentu; mempertahankan harga jual yoghurt stik bagi para distributor; meningkatkan mutu produk dengan penggunaan bahan baku yang berkualitas dan penambahan bahan stabil dengan kadar yang sesuai; melakukan
pengiriman produk tepat waktu; dan berusaha memenuhi semua permintaan pelanggan (distributor). Mencari agen-agen
baru
Gambar 13 . Rancangan Arsitektur Strategik Dafarm
2012 2010
121
Rancangan arsitektur strategik merupakan peta strategi (blue print strategic) untuk mencapai sasaran demi terwujudnya visi dan misi Dafarm. Setelah melalui serangkaian pendekatan untuk menyusun rancangan arsitektur strategik, hasilnya dipetakan ke dalam gambar Arsitektur Strategi Dafarm.
Sumbu X (horizontal) merupakan rentang waktu yang dipersiapkan dalam pengembangan usaha. Sumbu Y (vertikal) merupakan strategi yang ingin dilakukan untuk mencapai sasaran Dafarm. Tanda panah ke arah kanan atas menunjukan bahwa Dafarm bergerak menuju visi dan misi dengan menghadapi tantangan usaha yang ada.
Pelaksanaan tahapan arsitektur strategik dibagi menjadi dua kelompok besar. Bagian pertama yaitu program kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan bagian kedua yaitu program kegiatan dilakukan secara bertahap. Program yang dilakukan secara terus menerus meliputi: (1) menggunakan mesin-mesin pengolahan yang dimiliki; (2) mengoptimalkan hari dan jam kerja karyawan tetap dan borongan; (3) melakukan sistem pencatatan dan pembukuan yang rapi dan sistematis yang berkaitan dengan keuangan dan administrasi usaha; (4) memberikan sistem reward and punishment kepada karyawan; (5) meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan upah yang sesuai; (6) Membuat daftar pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas kepada setiap karyawan; (7) memberi reward kepada distributor yang mampu mencapai angka penjualan tertentu; (8) mempertahankan harga jual yoghurt stik bagi para distributor; (9) meningkatkan mutu produk dengan penggunaan bahan baku yang berkualitas dan penambahan bahan stabil dengan kadar yang sesuai; (10) melakukan pengiriman produk tepat waktu; dan (11) berusaha memenuhi semua permintaan pelanggan (distributor) baik dari sisi kuantitas maupun kualitas produk.
Program kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap dibagi menurut tiga tahapan waktu. Pemilihan strategi dan tahapan waktu disusun berdasarkan sudut pandang peneliti terhadap kemampuan organisasi dan dengan mempertimbangkan prioritas strategi yang dihasilkan berdasarkan sudut pandang para responden. Berdasarkan pertimbangan prioritas strategi yang dihasilkan, strategi yang dilakukan pada tengah tahun 2009 terdiri dari tiga strategi pertama yang menjadi prioritas strategi yaitu menindaklanjuti perijinan BPOM dan melengkapi label produk, merekrut manajer professional dan perbaikan manajemen serta meningkatkan kapasitas produksi. Program kegiatan yang dilakukan secara bertahap meliputi: (1) menghubungi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi untuk meminta bantuan dan informasi mengenai pengurusan perijinan BPOM; (2) membuat kemasan baru dengan label yang telah dilengkapi tanggal kadaluarsa produk, komposisi bahan penyusun dan kandungan nilai gizi; (3) rekrutmen manajer
professional; (4) menyusun SOP secara menyeluruh; (5) meningkatkan kerjasama dengan peternak mitra melalui penandatanganan kontrak kerjasama; (6) menambah freezer untuk peyimpanan produk; (7) membuat sistem kerjasama yang jelas melalui penyusunan MoU baru dengan agen untuk memasarkan produk; (8) mencari agen-agen baru; (9) melakukan riset pasar untuk mengetahui karakteristik pasar serta mengetahui keinginan konsumen; (10) mencantumkan merek pada box dan freezer; (11) melakukan upaya promosi melalui internet dengan membuat website sendiri; (12) mensosialisasikan produk dan manfaat yoghurt ke sekolah-sekolah; (13) membuat yoghurt krim dalam kemasan cup dan yoghurt drink dalam botol plastik.
7.5.2. Rekomendasi Program Kegiatan
Bentuk nyata dari implementasi strategi yang telah disusun menggunakan matriks SWOT dan dipetekan ke dalam arsitektur strategi adalah serangkaian program pengembangan usaha. Program-program yang disusun dapat disesuaikan dengan penambahan atau pengurangan sesuai dengan kondisi lingkungan ketika program akan dilaksanakan (Tabel 35)
123 No.
Strategi Program Kegiatan Implikasi Manajerial Penanggung
jawab 1. Memperluas wilayah pemasaran
dengan memanfaatkan hubungan baik dengan para distributor
1. Membuat sistem kerjasama yang jelas (MoU) dengan agen dalam memasarkan produk
2. Mencari agen-agen baru
3. Memberi reward kepada distributor yang mampu mencapai angka penjualan tertentu
Manajemen harus mampu mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk distribusi dan menghitung biaya yang dibutuhkan
Melakukan pendekatan personal dengan para distributor untuk dapat merekrut agen-agen baru
Penanggung jawab pemasaran
2. Meningkatkan kapasitas
produksi melalui peningkatan kerjasama dengan peternak mitra untuk memenuhi seluruh permintaan
1. Meningkatkan kerjasama dengan peternak mitra untuk pengadaan bahan baku (susu) melalui penandatanganan kontrak kerjasama
2. Menambah freezer untuk penyimpanan produk
3. Menggunakan mesin-mesin pengolahan yang dimiliki
4. Mengoptimalkan hari dan jam kerja karyawan tetap dan borongan
Mengukur kesiapan usaha dalam
memperhitungkan kebutuhan tambahan modal untuk peningkatan kapasitas produksi
Mempersiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan Mempersiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk peningkatan produksi
Melakukan pendekatan personal dan negosiasi dengan peternak mitra
Menejer dan penanggung jawab teknis produksi
3. Mengurus perijinan BPOM dan melengkapi label produk
1. Menghubungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk meminta bantuan dan informasi pengurusan perijinan BPOM 2. Membuat kemasan baru dengan label yang
telah dilengkapi tanggal kadaluarsa produk, komposisi bahan penyusun dan kandungan nilai gizi.
Menunjuk salah satu karyawan untuk bertanggung jawab mengurus perijinan
Melakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan nilai gizi pada produk
Alokasi dana untuk pembuatan kemasan baru
Karyawan yang tunjuk
4. Merekrut manajer profesional dan melakukan perbaikan manajemen
1. Rekrutmen manajer professional 2. Menyusun SOP secara menyeluruh 3. Membuat daftar pembagian tugas,
wewenang dan tanggungjawab yang jelas bagi setiap karyawan.
4. Melakukan sistem pencatatan dan pembukuan yang rapi dan sistematis yang
Manajemen harus mengalokasikan dana untuk perekrutan manajer baru
Menghubungi universitas (IPB) untuk mencari calon-calon manajer dan melakukan seleksi ketat sesuai kebutuhan
Mempersiapkan bentuk pelatihan bagi karyawan
Manajer dan supervisor Tabel 34. Rekomendasi Program Pengembangan Usaha Yoghurt Dafarm
berkaitan dengan keuangan dan administrasi usaha.
5. Memberikan sistem reward and
punishment kepada karyawan
6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan upah yang sesuai
lama untuk melakukan perbaikan pencatatan keuangan dan administrasi atau dengan cara melibatkan para karyawan dalam pelatihan manajemen yang diadakan dinas terkait dan lembaga pelatihan lainnya.
Mengkomunikasikan SOP yang berlaku dan sistem reward and punishment kepada karyawan Melakukan penilaian kinerja karyawan dan mempersiapkan kompensasi yang sesuai yang harus diberikan kepada para karyawan.
5. Melakukan promosi dan
sosialisasi manfaat yoghurt secara intensif untuk lebih memperkenalkan produk ke masyarakat luas
1. Melakukan upaya promosi melalui internet dengan membuat website sendiri 2. Mencantumkan merek produk pada box
susu dan frizeer.
3. Aktif mensosialisasikan produk ke sekolah-sekolah.
Mendaftar sekolah-sekolah yang berpotensi untuk pemasaran produk
Menyiapkan label merek yang dibutuhkan untuk promosi
Mempersiapkan pembuatan website baik dari segi SDM maupun alokasi dana yang dibutuhkan
Penanggung jawab pemasaran
6. Mempertahankan harga jual produk yang bersaing dan terus berupaya meningkatkan mutu produk
1. Mempertahankan harga jual yoghurt stik bagi para distributor
2. Meningkatkan mutu produk dengan penggunaan bahan baku yang berkualitas dan menambahkan bahan penstabil yang aman dengan kadar yang sesuai.
Karyawan bagian teknis produksi harus mampu mengontrol penggunaan bahan baku agar dapat mengefisienkan biaya produksi
Menentukan bahan penstabil yang akan digunakan dalam campuran produk untuk meningkatkan mutu.
Manajer dan penanggung jawab teknis produksi
7. Menciptakan diferensiasi produk untuk menghadapi persaingan dan ancaman produk subtitusi
1. Melakukan riset pasar untuk mengetahui karakteristik pasar serta mengetahui keinginan konsumen
2. Melakukan diferensiasi produk dengan memproduksi yoghurt dalam berbagai jenis dan rasa (tidak hanya yoghurt beku), misalnya dengan membuat krim yoghurt dalam kemasan cup dan membuat yoghurt
drink dalam botol plastik.
Menentukan bagaimana riset akan dilakukukan apakah membentuk tim pengembangan internal atau bekerjasama dengan universitas, memperhitungkan biaya dan manfaat yang diperoleh dari riset tersebut.
Mengukur kesiapan usaha dalam
memperhitungkan kebutuhan modal untuk menciptakan inovasi produk baru.
Manajer dan supervisor
125
8. Meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan (distributor)
1. Melakukan pengiriman produk tepat waktu
2. Berusaha memenuhi semua permintaan pelanggan (distributor) baik dari sisi kuantitas maupun kualitas produk
Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung distribusi produk
Menjaga komunikasi dengan para distributor
Penanggung jawab pemasaran