• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

Melalui sasaran strategis ini, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan berbagai upaya strategis yang dilaksanakan. Di antaranya dengan komunikasi yang intensif dengan para mitra kerja dalam rangka pelaksanaan pendampingan penyusunan atau reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda.

Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat disusun sesuai Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.

Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas laporan keuangan K/L/D. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1

No Indikator Kinerja Satu

an Kinerja Kenaikan /(Penuru nan) Target Kinerja 2014 Capaian 2013 thd Target 2014 2012 2013

1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

% 100 266,67 166,67 95 280,70

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

% 100 100 0 100 100

3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

% 100 100 0 100 100

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

% 88,24 163 74,76 95 171,58

5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

% 92,86 111,76 18,90 95 117,64

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

% 52,00 95 43,00 95 100

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

% 55,56 50 (5,56) 75 66,67

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 telah tercapai Analisis tentang enam sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

Melalui sasaran strategis ini, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan berbagai upaya strategis yang dilaksanakan. Di antaranya dengan komunikasi yang intensif dengan para mitra kerja dalam rangka pelaksanaan pendampingan penyusunan atau reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda.

Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat disusun sesuai Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.

Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas laporan keuangan K/L/D. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1

No Indikator Kinerja Satu

an Kinerja Kenaikan /(Penuru nan) Target Kinerja 2014 Capaian 2013 thd Target 2014 2012 2013

1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

% 100 266,67 166,67 95 280,70

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

% 100 100 0 100 100

3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

% 100 100 0 100 100

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

% 88,24 163 74,76 95 171,58

5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

% 92,86 111,76 18,90 95 117,64

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

% 52,00 95 43,00 95 100

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

% 55,56 50 (5,56) 75 66,67

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 telah tercapai Analisis tentang enam sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

Melalui sasaran strategis ini, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan berbagai upaya strategis yang dilaksanakan. Di antaranya dengan komunikasi yang intensif dengan para mitra kerja dalam rangka pelaksanaan pendampingan penyusunan atau reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda.

Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat disusun sesuai Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.

Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas laporan keuangan K/L/D. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1

No Indikator Kinerja Satu

an Kinerja Kenaikan /(Penuru nan) Target Kinerja 2014 Capaian 2013 thd Target 2014 2012 2013

1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

% 100 266,67 166,67 95 280,70

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

% 100 100 0 100 100

3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

% 100 100 0 100 100

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

% 88,24 163 74,76 95 171,58

5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

% 92,86 111,76 18,90 95 117,64

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

% 52,00 95 43,00 95 100

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

% 55,56 50 (5,56) 75 66,67

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 telah tercapai

maksimal sebesar 120%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian sasaran 108,19%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : 1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga. Hal tersebut ditunjukkan dengan menetapkan salah satu IKU dominan dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa “Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan” dengan target sebesar 90%.” Penetapan IKU tersebut dimaksudkan agar dapat membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Hasil pendampingan penyusunan laporan keuangan berkontribusi menentukan kualitas dari laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh BPK RI.

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan target dalam PKPT.

Dalam tahun 2013 jumlah IPP tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan sebanyak 32 IPP atau tercapai maksimal sebesar 266,67% dari jumlah IPP yang ditargetkan di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 12 IPP. Jika dibandingkan dengan target sebesar 90%, maka IKU ini tercapai maksimal sebesar 120%.

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dan telah melampaui target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan

(output) berupa “Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKKL” dengan target tahun

2013 sebanyak 7 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 38 laporan atau tercapai maksimal sebesar 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp168.555.000,00 atau 94,40% dari anggarannya sebesar Rp178.555.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp94.715.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp73.840.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 941 OH atau 270,40% dari rencananya sebanyak 348 OH.

2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Sama halnya dengan laporan keuangan kementerian/lembaga, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta juga bertekad mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan menetapkan IKU dominan kedua berupa “Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP”. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini maksimal sebesar 120%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian sasaran 108,19%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : 1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga. Hal tersebut ditunjukkan dengan menetapkan salah satu IKU dominan dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa “Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan” dengan target sebesar 90%.” Penetapan IKU tersebut dimaksudkan agar dapat membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Hasil pendampingan penyusunan laporan keuangan berkontribusi menentukan kualitas dari laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh BPK RI.

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan target dalam PKPT.

Dalam tahun 2013 jumlah IPP tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan sebanyak 32 IPP atau tercapai maksimal sebesar 266,67% dari jumlah IPP yang ditargetkan di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 12 IPP. Jika dibandingkan dengan target sebesar 90%, maka IKU ini tercapai maksimal sebesar 120%.

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dan telah melampaui target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan

(output) berupa “Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKKL” dengan target tahun

2013 sebanyak 7 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 38 laporan atau tercapai maksimal sebesar 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp168.555.000,00 atau 94,40% dari anggarannya sebesar Rp178.555.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp94.715.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp73.840.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 941 OH atau 270,40% dari rencananya sebanyak 348 OH.

2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Sama halnya dengan laporan keuangan kementerian/lembaga, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta juga bertekad mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan menetapkan IKU dominan kedua berupa “Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP”. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini maksimal sebesar 120%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian sasaran 108,19%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : 1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga. Hal tersebut ditunjukkan dengan menetapkan salah satu IKU dominan dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa “Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan” dengan target sebesar 90%.” Penetapan IKU tersebut dimaksudkan agar dapat membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Hasil pendampingan penyusunan laporan keuangan berkontribusi menentukan kualitas dari laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh BPK RI.

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan target dalam PKPT.

Dalam tahun 2013 jumlah IPP tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan sebanyak 32 IPP atau tercapai maksimal sebesar 266,67% dari jumlah IPP yang ditargetkan di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 12 IPP. Jika dibandingkan dengan target sebesar 90%, maka IKU ini tercapai maksimal sebesar 120%.

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dan telah melampaui target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan

(output) berupa “Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKKL” dengan target tahun

2013 sebanyak 7 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 38 laporan atau tercapai maksimal sebesar 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp168.555.000,00 atau 94,40% dari anggarannya sebesar Rp178.555.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp94.715.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp73.840.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 941 OH atau 270,40% dari rencananya sebanyak 348 OH.

2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Sama halnya dengan laporan keuangan kementerian/lembaga, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta juga bertekad mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan menetapkan IKU dominan kedua berupa “Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP”. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini

minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam tahun 2013 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 100%. Peroleh opini LKPD di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tampak pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3

Perkembangan Opini LKPD

No Opini Jumlah LKPD

2012 2011

1 Wajar Tanpa Pengecualian 6 3

2 Wajar Dengan Pengecualian 6 9

3 Tidak Wajar -

-4 Tidak Memberi Pendapat -

-Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2013 sama dengan realisasi tahun 2012 dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan

(output) berupa “Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD” dengan target

tahun 2013 sebanyak 4 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 172 laporan atau tercapai maksimal sebesar 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp657.216.000,00 atau 101,55% dari anggarannya sebesar Rp647.216.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp290.491.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp366.725.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 3.001 OH atau 1.163,18% dari rencananya sebanyak 258 OH.

3. Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar IKU selanjutnya dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa “Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar” dengan target sebesar 100%. Keberhasilan IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh simpulan Wajar dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN.

Pada tahun 2013 realisasi IKU ini sebanyak 50 laporan atau 100% dari seluruh laporan keuangan proyek PHLN. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam tahun 2013 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 100%. Peroleh opini LKPD di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tampak pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3

Perkembangan Opini LKPD

No Opini Jumlah LKPD

2012 2011

1 Wajar Tanpa Pengecualian 6 3

2 Wajar Dengan Pengecualian 6 9

3 Tidak Wajar -

-4 Tidak Memberi Pendapat -

-Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2013 sama dengan realisasi tahun 2012 dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan

(output) berupa “Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD” dengan target

tahun 2013 sebanyak 4 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 172 laporan atau tercapai maksimal sebesar 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp657.216.000,00 atau 101,55% dari anggarannya sebesar Rp647.216.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp290.491.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp366.725.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 3.001 OH atau 1.163,18% dari rencananya sebanyak 258 OH.

3. Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar IKU selanjutnya dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa “Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar” dengan target sebesar 100%. Keberhasilan IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh simpulan Wajar dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN.

Pada tahun 2013 realisasi IKU ini sebanyak 50 laporan atau 100% dari seluruh laporan keuangan proyek PHLN. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam tahun 2013 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 100%. Peroleh opini LKPD di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tampak pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3

Perkembangan Opini LKPD

No Opini Jumlah LKPD

2012 2011

1 Wajar Tanpa Pengecualian 6 3

2 Wajar Dengan Pengecualian 6 9

3 Tidak Wajar -

-4 Tidak Memberi Pendapat -

-Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2013 sama dengan realisasi tahun 2012 dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan

(output) berupa “Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD” dengan target

tahun 2013 sebanyak 4 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 172 laporan atau tercapai maksimal sebesar 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp657.216.000,00 atau 101,55% dari anggarannya sebesar Rp647.216.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp290.491.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp366.725.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 3.001 OH atau 1.163,18% dari rencananya sebanyak 258 OH.

3. Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar IKU selanjutnya dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa “Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar” dengan target sebesar 100%. Keberhasilan IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh simpulan Wajar dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN.

Pada tahun 2013 realisasi IKU ini sebanyak 50 laporan atau 100% dari seluruh laporan keuangan proyek PHLN. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian

Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2013 sama dengan realisasi tahun 2012 dan memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan

(output) berupa “Laporan Hasil Pengawasan atas Proyek PHLN” dengan target tahun

2013 sebanyak 39 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 50 laporan atau tercapai maksimal yaitu 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp517.123.000,00 atau 100% dari anggarannya sebesar Rp517.123.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp314.931.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp202.192.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 1.794 OH atau 131,24% dari rencananya sebanyak 1.367 OH.

4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke BPKP Pusat

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 49 ayat (2) memberikan mandat kepada BPKP untuk melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Untuk melaksanakan mandat tersebut dan sekaligus mencapai sasaran strategis 1, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke BPKP Pusat” dengan target sebesar 100%. IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang dikirim ke BPKP Pusat dengan jumlah target yang ditetapkan oleh BPKP Pusat.

Pada tahun 2013, realisasi laporan hasil pengawasan lintas sektor yang diserahkan ke BPKP Pusat sebanyak 99 laporan atau 163% dibandingkan target sebanyak 35 laporan. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 100%, maka IKU ini tercapai maksimal sebesar 120%.

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan cukup signifikan dan telah melampaui target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan (output) berupa “Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor” dengan target tahun 2013 sebanyak 35 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 99 laporan atau tercapai maksimal sebesar 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp747.862.000,00 atau 97,73% dari anggarannya sebesar Rp765.253.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp547.426.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp200.436.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 2.553 OH atau 202,94% dari rencananya sebanyak 1.258 OH.

Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2013 sama dengan realisasi tahun 2012 dan memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan (output) berupa “Laporan Hasil Pengawasan atas Proyek PHLN” dengan target tahun 2013 sebanyak 39 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 50 laporan atau tercapai maksimal yaitu 120%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp517.123.000,00 atau 100% dari anggarannya sebesar Rp517.123.000,00. Realisasi dana tersebut terdiri dari dana DIPA sebesar Rp314.931.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp202.192.000,00. Kegiatan tersebut menggunakan SDM sebanyak 1.794 OH atau 131,24% dari rencananya sebanyak 1.367 OH.

4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke BPKP Pusat

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 49 ayat (2) memberikan mandat kepada BPKP untuk melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Untuk melaksanakan mandat tersebut dan sekaligus mencapai sasaran strategis 1, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke BPKP Pusat” dengan target sebesar 100%. IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang dikirim ke BPKP Pusat dengan jumlah target yang ditetapkan oleh BPKP Pusat.

Pada tahun 2013, realisasi laporan hasil pengawasan lintas sektor yang diserahkan ke BPKP Pusat sebanyak 99 laporan atau 163% dibandingkan target sebanyak 35 laporan. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 100%, maka IKU ini tercapai maksimal sebesar 120%.

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan cukup signifikan dan telah melampaui target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%.

Keberhasilan pencapaian target IKU ini didukung oleh capaian indikator kinerja kegiatan (output) berupa “Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor” dengan target tahun 2013 sebanyak 35 laporan. Sedangkan realisasinya sebanyak 99 laporan atau tercapai