• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana pendanaan dalam tahun 2010-2014.

Sebagaimana visi BPKP, visi Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta. Berpijak pada visi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta mendorong upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014.

Untuk mewujudkan visi, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.

Dalam mencapai visi dan misi, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.

Untuk mencapai tujuan strategis, dalam tahun 2013 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor : B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis.

R

RINGKASAN EKSEKUTIF

encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana pendanaan dalam tahun 2010-2014.

Sebagaimana visi BPKP, visi Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta. Berpijak pada visi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta mendorong upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014.

Untuk mewujudkan visi, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.

Dalam mencapai visi dan misi, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.

Untuk mencapai tujuan strategis, dalam tahun 2013 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor : B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis.

R

RINGKASAN EKSEKUTIF

encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana pendanaan dalam tahun 2010-2014.

Sebagaimana visi BPKP, visi Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta. Berpijak pada visi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta mendorong upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014.

Untuk mewujudkan visi, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.

Dalam mencapai visi dan misi, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.

Untuk mencapai tujuan strategis, dalam tahun 2013 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor : B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis.

(4)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun 2013 untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Capaian kinerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 merupakan kontribusi dari capaian 3 (tiga) program yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP, Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara – BPKP.

Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 secara ringkas dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1

Capaian Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis Capaian Sasaran

1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Tercapai 120%

2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%

Tercapai 100%

3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% IPD dan terselenggaranaya GG pada 75% BUMN/BUMD

Tercapai 120%

4. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80%

Tercapai 120%

5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Tercapai 83,33%

6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda

Tercapai 71,43%

7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

Tercapai 104%

8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

Tercapai 100%

Pengukuran capaian sasaran strategis dilakukan menggunakan indikator kinerja utama (IKU) yang merepresentasikan peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU dominan (yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis) dari 35 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013. Pengukuran dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang tidak mencapai target.

Realisasi capaian delapan sasaran strategis tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun 2013 untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Capaian kinerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 merupakan kontribusi dari capaian 3 (tiga) program yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP, Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara – BPKP.

Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 secara ringkas dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1

Capaian Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis Capaian Sasaran

1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Tercapai 120%

2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%

Tercapai 100%

3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% IPD dan terselenggaranaya GG pada 75% BUMN/BUMD

Tercapai 120%

4. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80%

Tercapai 120%

5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Tercapai 83,33%

6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda

Tercapai 71,43%

7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

Tercapai 104%

8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

Tercapai 100%

Pengukuran capaian sasaran strategis dilakukan menggunakan indikator kinerja utama (IKU) yang merepresentasikan peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU dominan (yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis) dari 35 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013. Pengukuran dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang tidak mencapai target.

Realisasi capaian delapan sasaran strategis tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun 2013 untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Capaian kinerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 merupakan kontribusi dari capaian 3 (tiga) program yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP, Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara – BPKP.

Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 secara ringkas dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1

Capaian Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis Capaian Sasaran

1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Tercapai 120%

2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%

Tercapai 100%

3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% IPD dan terselenggaranaya GG pada 75% BUMN/BUMD

Tercapai 120%

4. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80%

Tercapai 120%

5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Tercapai 83,33%

6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda

Tercapai 71,43%

7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

Tercapai 104%

8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

Tercapai 100%

Pengukuran capaian sasaran strategis dilakukan menggunakan indikator kinerja utama (IKU) yang merepresentasikan peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU dominan (yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis) dari 35 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013. Pengukuran dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang tidak mencapai target.

(5)

1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

Ada dua IKU dominan yang merepresentasikan capaian sasaran strategis ini. Realisasi tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. Persentase IPP yang mendapatkan pendampingan penyusunan laporan keuangan. Dalam tahun 2013 jumlah IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 32 IPP tingkat wilayah (UAW) atau tercapai maksimal sebesar 120% dari 12 IPP tingkat wilayah (UAW) di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditargetkan dalam tahun 2013.

b. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Dalam tahun 2013 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%

Capaian sasaran strategis ini ditunjukkan oleh IKU dominan berupa “Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”. Pada tahun 2013 terdapat 19 saran/rekomendasi hasil audit operasional PNBP yang telah ditindaklanjuti atau 90% dari jumlah saran/rekomendasi, capaian IKU ini sebesar 100% dari target sebesar 90%.

3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Keberhasilan sasaran strategis ini diindikasikan oleh pencapaian dua IKU dominan yaitu “Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM” dan “Persentase BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI”. Dari hasil audit pelayanan tahun 2013, jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM sebanyak 4 IPD atau 100% dari 4 IPD yang diaudit. Dibandingkan targetnya, maka IKU ini tercapai maksimal sebesar 120%. Sementara itu, jumlah BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI sebanyak 13 BUMN/BUMD atau tercapai 163% dari target. Sehingga IKU ini tercapai maksimal sebesar 120% dari target yang ditetapkan.

4. Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi sebesar 80%

Pencapaian sasaran strategis ini diindikasikan oleh capaian IKU dominan berupa “Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi”. Dalam tahun 2013 telah dilaksanakan sosialisasi program anti korupsi kepada 21 kelompok masyarakat atau tercapai maksimal sebesar 120% dari target, sehingga capaian IKU adalah 120%.

1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

Ada dua IKU dominan yang merepresentasikan capaian sasaran strategis ini. Realisasi tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. Persentase IPP yang mendapatkan pendampingan penyusunan laporan keuangan. Dalam tahun 2013 jumlah IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 32 IPP tingkat wilayah (UAW) atau tercapai maksimal sebesar 120% dari 12 IPP tingkat wilayah (UAW) di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditargetkan dalam tahun 2013.

b. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Dalam tahun 2013 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%

Capaian sasaran strategis ini ditunjukkan oleh IKU dominan berupa “Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”. Pada tahun 2013 terdapat 19 saran/rekomendasi hasil audit operasional PNBP yang telah ditindaklanjuti atau 90% dari jumlah saran/rekomendasi, capaian IKU ini sebesar 100% dari target sebesar 90%.

3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Keberhasilan sasaran strategis ini diindikasikan oleh pencapaian dua IKU dominan yaitu “Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM” dan “Persentase BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI”. Dari hasil audit pelayanan tahun 2013, jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM sebanyak 4 IPD atau 100% dari 4 IPD yang diaudit. Dibandingkan targetnya, maka IKU ini tercapai maksimal sebesar 120%. Sementara itu, jumlah BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI sebanyak 13 BUMN/BUMD atau tercapai 163% dari target. Sehingga IKU ini tercapai maksimal sebesar 120% dari target yang ditetapkan.

4. Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi sebesar 80%

Pencapaian sasaran strategis ini diindikasikan oleh capaian IKU dominan berupa “Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi”. Dalam tahun 2013 telah dilaksanakan sosialisasi program anti korupsi kepada 21 kelompok masyarakat atau tercapai maksimal sebesar 120% dari target, sehingga capaian IKU adalah 120%.

1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

Ada dua IKU dominan yang merepresentasikan capaian sasaran strategis ini. Realisasi tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. Persentase IPP yang mendapatkan pendampingan penyusunan laporan keuangan. Dalam tahun 2013 jumlah IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 32 IPP tingkat wilayah (UAW) atau tercapai maksimal sebesar 120% dari 12 IPP tingkat wilayah (UAW) di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditargetkan dalam tahun 2013.

b. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Dalam tahun 2013 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%

Capaian sasaran strategis ini ditunjukkan oleh IKU dominan berupa “Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”. Pada tahun 2013 terdapat 19 saran/rekomendasi hasil audit operasional PNBP yang telah ditindaklanjuti atau 90% dari jumlah saran/rekomendasi, capaian IKU ini sebesar 100% dari target sebesar 90%.

3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Keberhasilan sasaran strategis ini diindikasikan oleh pencapaian dua IKU dominan yaitu “Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM” dan “Persentase BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI”. Dari hasil audit pelayanan tahun 2013, jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM sebanyak 4 IPD atau 100% dari 4 IPD yang diaudit. Dibandingkan targetnya, maka IKU ini tercapai maksimal sebesar 120%. Sementara itu, jumlah BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI sebanyak 13 BUMN/BUMD atau tercapai 163% dari target. Sehingga IKU ini tercapai maksimal sebesar 120% dari target yang ditetapkan.

4. Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi sebesar 80%

Pencapaian sasaran strategis ini diindikasikan oleh capaian IKU dominan berupa “Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi”. Dalam tahun 2013 telah dilaksanakan sosialisasi program anti korupsi kepada 21 kelompok masyarakat atau tercapai maksimal sebesar 120% dari target, sehingga capaian IKU adalah 120%.

(6)

5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Sasaran strategis ini dindikasikan oleh IKU dominan berupa “Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”. Capaian IKU diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 6 Pemda atau 50% dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 12 Pemda. Dibandingkan target sebesar 60% maka capaian IKU sebesar 83,33%.

6. Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Satu-satunya IKU yang mengindikasikan capaian sasaran strategis ini adalah “Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA” yang diukur dengan jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA sebanyak enam Pemda atau 50% dari jumlah Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak dua belas Pemda. Dengan target 60%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 71,43%.

7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

Dua IKU dominan yang menunjukkan capaian sasaran strategis ini terdiri dari “Persentase jumlah rencana pengawasan yang terealisir” dan “Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dengan SAP”. IKU dominan pertama diukur dari jumlah rencana pengawasan yang terealisasi dibandingkan dengan rencana pengawasan yang ditetapkan. Jumlah rencana pengawasan tahun 2013 yang terealisasi sebanyak 331 PP atau 97,06% dari rencananya sebanyak 341 PP. Dengan target 90%, maka capaian IKU adalah sebesar 107,84%. IKU dominan kedua diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan. Hasil reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 tidak terdapat catatan dari Inspektorat, sehingga tercapai 100%. Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka IKU ini tercapai sebesar 100%.

8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

IKU ini diukur dari jumlah sistem informasi yang telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dibandingkan dengan jumlah sistem informasi yang telah dikembangkan oleh BPKP. Realisasi IKU tahun 2013 sebanyak sepuluh sistem informasi telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta atau mencapai 100% dari target.

Selain pencapaian sasaran strategis tersebut, prestasi Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun 2013 adalah menjadi juara kedua lomba kehumasan BPKP tahun 2013 dengan memperoleh tiga kategori juara yaitu sebagai juara terbaik 1

5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Sasaran strategis ini dindikasikan oleh IKU dominan berupa “Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”. Capaian IKU diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 6 Pemda atau 50% dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 12 Pemda. Dibandingkan target sebesar 60% maka capaian IKU sebesar 83,33%.

6. Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Satu-satunya IKU yang mengindikasikan capaian sasaran strategis ini adalah “Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA” yang diukur dengan jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA sebanyak enam Pemda atau 50% dari jumlah Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak dua belas Pemda. Dengan target 60%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 71,43%.

7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

Dua IKU dominan yang menunjukkan capaian sasaran strategis ini terdiri dari “Persentase jumlah rencana pengawasan yang terealisir” dan “Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dengan SAP”. IKU dominan pertama diukur dari jumlah rencana pengawasan yang terealisasi dibandingkan dengan rencana pengawasan yang ditetapkan. Jumlah rencana pengawasan tahun 2013 yang terealisasi sebanyak 331 PP atau 97,06% dari rencananya sebanyak 341 PP. Dengan target 90%, maka capaian IKU adalah sebesar 107,84%. IKU dominan kedua diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan. Hasil reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 tidak terdapat catatan dari Inspektorat, sehingga tercapai 100%. Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka IKU ini tercapai sebesar 100%.

8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

IKU ini diukur dari jumlah sistem informasi yang telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dibandingkan dengan jumlah sistem informasi yang telah dikembangkan oleh BPKP. Realisasi IKU tahun 2013 sebanyak sepuluh sistem informasi telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta atau mencapai 100% dari target.

Selain pencapaian sasaran strategis tersebut, prestasi Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun 2013 adalah menjadi juara kedua lomba kehumasan BPKP tahun 2013 dengan memperoleh tiga kategori juara yaitu sebagai juara terbaik 1

5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Sasaran strategis ini dindikasikan oleh IKU dominan berupa “Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”. Capaian IKU diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 6 Pemda atau 50% dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 12 Pemda. Dibandingkan target sebesar 60% maka capaian IKU sebesar 83,33%.

6. Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Satu-satunya IKU yang mengindikasikan capaian sasaran strategis ini adalah “Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA” yang diukur dengan jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA sebanyak enam Pemda atau 50% dari jumlah Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak dua belas Pemda. Dengan target 60%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 71,43%.

7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

Dua IKU dominan yang menunjukkan capaian sasaran strategis ini terdiri dari “Persentase jumlah rencana pengawasan yang terealisir” dan “Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dengan SAP”. IKU dominan pertama diukur dari jumlah rencana pengawasan yang terealisasi dibandingkan dengan rencana pengawasan yang ditetapkan. Jumlah rencana pengawasan tahun 2013 yang terealisasi sebanyak 331 PP atau 97,06% dari rencananya sebanyak 341 PP. Dengan target 90%, maka capaian IKU adalah sebesar 107,84%. IKU dominan kedua diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan. Hasil reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 tidak terdapat catatan dari Inspektorat, sehingga tercapai 100%. Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka IKU ini tercapai sebesar 100%.

8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

IKU ini diukur dari jumlah sistem informasi yang telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dibandingkan dengan jumlah sistem informasi yang telah dikembangkan oleh BPKP. Realisasi IKU tahun 2013 sebanyak sepuluh sistem informasi telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta atau mencapai 100% dari target.

Selain pencapaian sasaran strategis tersebut, prestasi Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun 2013 adalah menjadi juara kedua lomba kehumasan BPKP tahun 2013 dengan memperoleh tiga kategori juara yaitu sebagai juara terbaik 1

(7)

kategori majalah internal, juara terbaik 1 kategori pengelola daily news, dan juara terbaik 3 kategori pengelolaan website.

Seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mencapai sasaran strategis tahun 2013 menggunakan dana sebesar Rp18.426.886.112,00 atau 98,61% dari anggaran sebesar Rp18.685.873.700,00.

Sebagian besar sasaran strategis tahun 2013 telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Keberhasilan dalam mencapai target kinerja didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Komitmen yang kuat dari jajaran pimpinan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepadastakeholders.

b. Kapabilitas, komitmen dan dedikasi dari pegawai dalam melaksanakan tugas.

c. Suasana kerja yang kondusif dengan sikap kebersamaan yang telah tumbuh dengan baik diantara pegawai.

d. Kerjasama yang baik dari instansi Pemerintah di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta serta stakeholderlainnya.

Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis di masa yang akan datang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini akan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran personil Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas kinerja di masa yang akan datang. Sebagai upaya peningkatan kinerja tersebut, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi internal secara periodik mengenai keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan program dan kegiatan serta mengambil langkah-langkah riil untuk menyelesaikan permasalahan yang dijumpai.

b. Mengembangkan manajemen perubahan dan memantapkan sinergitas Reformasi Birokrasi, SPIP, dan Budaya Kerja terutama berkaitan dengan penyempurnaan proses bisnis agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif serta terwujudnya pengendalian risiko strategis dan risiko operasional.

c. Meningkatkan kapasitas SDM melalui pemantapan pengembangan knowledge based

management dalam berbagai aspek sehingga diharapkan lebih responsif dalam

melaksanakan tugas-tugas teknis (audit dan non audit) maupun non teknis (penunjang). kategori majalah internal, juara terbaik 1 kategori pengelola daily news, dan juara terbaik 3 kategori pengelolaan website.

Seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mencapai sasaran strategis tahun 2013 menggunakan dana sebesar Rp18.426.886.112,00 atau 98,61% dari anggaran sebesar Rp18.685.873.700,00.

Sebagian besar sasaran strategis tahun 2013 telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Keberhasilan dalam mencapai target kinerja didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Komitmen yang kuat dari jajaran pimpinan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepadastakeholders.

b. Kapabilitas, komitmen dan dedikasi dari pegawai dalam melaksanakan tugas.

c. Suasana kerja yang kondusif dengan sikap kebersamaan yang telah tumbuh dengan baik diantara pegawai.

d. Kerjasama yang baik dari instansi Pemerintah di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta serta stakeholderlainnya.

Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis di masa yang akan datang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini akan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran personil Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas kinerja di masa yang akan datang. Sebagai upaya peningkatan kinerja tersebut, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi internal secara periodik mengenai keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan program dan kegiatan serta mengambil langkah-langkah riil untuk menyelesaikan permasalahan yang dijumpai.

b. Mengembangkan manajemen perubahan dan memantapkan sinergitas Reformasi Birokrasi, SPIP, dan Budaya Kerja terutama berkaitan dengan penyempurnaan proses bisnis agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif serta terwujudnya pengendalian risiko strategis dan risiko operasional.

c. Meningkatkan kapasitas SDM melalui pemantapan pengembangan knowledge based

management dalam berbagai aspek sehingga diharapkan lebih responsif dalam

melaksanakan tugas-tugas teknis (audit dan non audit) maupun non teknis (penunjang). kategori majalah internal, juara terbaik 1 kategori pengelola daily news, dan juara terbaik 3 kategori pengelolaan website.

Seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mencapai sasaran strategis tahun 2013 menggunakan dana sebesar Rp18.426.886.112,00 atau 98,61% dari anggaran sebesar Rp18.685.873.700,00.

Sebagian besar sasaran strategis tahun 2013 telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Keberhasilan dalam mencapai target kinerja didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Komitmen yang kuat dari jajaran pimpinan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepadastakeholders.

b. Kapabilitas, komitmen dan dedikasi dari pegawai dalam melaksanakan tugas.

c. Suasana kerja yang kondusif dengan sikap kebersamaan yang telah tumbuh dengan baik diantara pegawai.

d. Kerjasama yang baik dari instansi Pemerintah di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta serta stakeholderlainnya.

Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis di masa yang akan datang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini akan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran personil Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas kinerja di masa yang akan datang. Sebagai upaya peningkatan kinerja tersebut, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi internal secara periodik mengenai keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan program dan kegiatan serta mengambil langkah-langkah riil untuk menyelesaikan permasalahan yang dijumpai.

b. Mengembangkan manajemen perubahan dan memantapkan sinergitas Reformasi Birokrasi, SPIP, dan Budaya Kerja terutama berkaitan dengan penyempurnaan proses bisnis agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif serta terwujudnya pengendalian risiko strategis dan risiko operasional.

c. Meningkatkan kapasitas SDM melalui pemantapan pengembangan knowledge based

management dalam berbagai aspek sehingga diharapkan lebih responsif dalam

(8)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Halaman i

Ringkasan Eksekutif ii

Daftar Isi vii

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas dan Fungsi 1

C. Aspek Strategis 2

D. Kegiatan dan Layanan Produk 3

E. Struktur Organisasi dan Sumber Daya 4

F. Sistematika Penyajian 6

BAB II Rencana dan Perjanjian Kinerja 8

A. Rencana Strategis 2010-2014 8

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2013 20

Bab III Akuntabilitas Kinerja 24

A. Capaian Kinerja 24

B. Analisis Capaian Kinerja 26

Sasaran Strategis 1 27 Sasaran Strategis 2 33 Sasaran Strategis 3 35 Sasaran Strategis 4 37 Sasaran Strategis 5 43 Sasaran Strategis 6 46 Sasaran Strategis 7 48 Sasaran Strategis 8 58 Bab IV Penutup 60 Lampiran : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013

Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2013 dengan Tahun 2012 dan Target Tahun 2014

Opini BPK atas LKPD Tahun 2012

Capaian Kinerja BUMD Tahun Buku 2012 Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2013

Perbandingan Realisasi Tahun 2013 dengan Tahun 2012 dan Target Tahun 2014

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Halaman i Ringkasan Eksekutif ii

Daftar Isi vii

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas dan Fungsi 1

C. Aspek Strategis 2

D. Kegiatan dan Layanan Produk 3

E. Struktur Organisasi dan Sumber Daya 4

F. Sistematika Penyajian 6

BAB II Rencana dan Perjanjian Kinerja 8

A. Rencana Strategis 2010-2014 8

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2013 20

Bab III Akuntabilitas Kinerja 24

A. Capaian Kinerja 24

B. Analisis Capaian Kinerja 26

Sasaran Strategis 1 27 Sasaran Strategis 2 33 Sasaran Strategis 3 35 Sasaran Strategis 4 37 Sasaran Strategis 5 43 Sasaran Strategis 6 46 Sasaran Strategis 7 48 Sasaran Strategis 8 58 Bab IV Penutup 60 Lampiran : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013

Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2013 dengan Tahun 2012 dan Target Tahun 2014

Opini BPK atas LKPD Tahun 2012

Capaian Kinerja BUMD Tahun Buku 2012 Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2013

Perbandingan Realisasi Tahun 2013 dengan Tahun 2012 dan Target Tahun 2014

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Halaman i Ringkasan Eksekutif ii

Daftar Isi vii

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas dan Fungsi 1

C. Aspek Strategis 2

D. Kegiatan dan Layanan Produk 3

E. Struktur Organisasi dan Sumber Daya 4

F. Sistematika Penyajian 6

BAB II Rencana dan Perjanjian Kinerja 8

A. Rencana Strategis 2010-2014 8

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2013 20

Bab III Akuntabilitas Kinerja 24

A. Capaian Kinerja 24

B. Analisis Capaian Kinerja 26

Sasaran Strategis 1 27 Sasaran Strategis 2 33 Sasaran Strategis 3 35 Sasaran Strategis 4 37 Sasaran Strategis 5 43 Sasaran Strategis 6 46 Sasaran Strategis 7 48 Sasaran Strategis 8 58 Bab IV Penutup 60 Lampiran : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013

Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2013 dengan Tahun 2012 dan Target Tahun 2014

Opini BPK atas LKPD Tahun 2012

Capaian Kinerja BUMD Tahun Buku 2012 Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2013

Perbandingan Realisasi Tahun 2013 dengan Tahun 2012 dan Target Tahun 2014

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2013 guna mewujudkan sasaran strategis yang ditetapkan.

LAKIP Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP.

B. TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.

2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja dan pengurusan barang milik/kekayaan negara.

3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah.

4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah.

5. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan

good governance.

L

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2013 guna mewujudkan sasaran strategis yang ditetapkan.

LAKIP Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP.

B. TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.

2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja dan pengurusan barang milik/kekayaan negara.

3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah.

4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah.

5. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan

good governance.

L

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2013 guna mewujudkan sasaran strategis yang ditetapkan.

LAKIP Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP.

B. TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.

2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja dan pengurusan barang milik/kekayaan negara.

3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah.

4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah.

5. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan

good governance.

(10)

6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

7. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan.

8. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan SPIP.

9. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat/ pemerintah daerah, BUMD dan BUMN dalam rangka penyusunan laporan keuangan.

10. Memberikan sosialisasi dan asistensi penerapan Badan Layanan Umum (BLU). 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

C. ASPEK STRATEGIS

1. Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 61 Tahun 2012 tanggal 2 Februari 2012, wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta disamping meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, juga meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Klaten, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap.

2. Peran Strategis Perwakilan BPKP

Peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta adalah mendukung pemerintah dalam meningkatkan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan berkeadilan. Untuk mendukung berjalannya fungsi negara/pemerintah tersebut, maka Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta memposisikan diri untuk lebih memfokuskan dalam memberikan analisis-analisis kebijakan publik baik yang bersifat makro (lingkup nasional) maupun yang bersifat mikro (kewilayahan), memberikan dukungan sesuai keahlian dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan check and balance atas pelaksanaan program pemerintah. Hal ini perlu dilakukan karena proses suatu pelayanan publik dimulai dari bagaimana pemerintah mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan mencapai hasil dari kebijakan tersebut.

6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

7. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan.

8. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan SPIP.

9. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat/ pemerintah daerah, BUMD dan BUMN dalam rangka penyusunan laporan keuangan.

10. Memberikan sosialisasi dan asistensi penerapan Badan Layanan Umum (BLU). 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

C. ASPEK STRATEGIS

1. Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 61 Tahun 2012 tanggal 2 Februari 2012, wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta disamping meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, juga meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Klaten, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap.

2. Peran Strategis Perwakilan BPKP

Peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta adalah mendukung pemerintah dalam meningkatkan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan berkeadilan. Untuk mendukung berjalannya fungsi negara/pemerintah tersebut, maka Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta memposisikan diri untuk lebih memfokuskan dalam memberikan analisis-analisis kebijakan publik baik yang bersifat makro (lingkup nasional) maupun yang bersifat mikro (kewilayahan), memberikan dukungan sesuai keahlian dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan check and balance atas pelaksanaan program pemerintah. Hal ini perlu dilakukan karena proses suatu pelayanan publik dimulai dari bagaimana pemerintah mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan mencapai hasil dari kebijakan tersebut.

6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

7. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan.

8. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan SPIP.

9. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat/ pemerintah daerah, BUMD dan BUMN dalam rangka penyusunan laporan keuangan.

10. Memberikan sosialisasi dan asistensi penerapan Badan Layanan Umum (BLU). 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

C. ASPEK STRATEGIS

1. Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 61 Tahun 2012 tanggal 2 Februari 2012, wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta disamping meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, juga meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Klaten, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap.

2. Peran Strategis Perwakilan BPKP

Peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta adalah mendukung pemerintah dalam meningkatkan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan berkeadilan. Untuk mendukung berjalannya fungsi negara/pemerintah tersebut, maka Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta memposisikan diri untuk lebih memfokuskan dalam memberikan analisis-analisis kebijakan publik baik yang bersifat makro (lingkup nasional) maupun yang bersifat mikro (kewilayahan), memberikan dukungan sesuai keahlian dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan check and balance atas pelaksanaan program pemerintah. Hal ini perlu dilakukan karena proses suatu pelayanan publik dimulai dari bagaimana pemerintah mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan mencapai hasil dari kebijakan tersebut.

(11)

Peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mendukung fungsi dan peran negara dalam memberikan pelayanan publik membutuhkan adanya peningkatan pemahaman dari pejabat fungsional auditor mengenai konsep pelayanan publik. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, negara/pemerintah membutuhkan informasi-informasi yang dapat membantu dalam mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan meningkatkan hasil kinerja kebijakannya. Oleh karena itu, setiap pejabat fungsional auditor harus memfokuskan diri pada pemahaman dan penguasaan atas pelayanan publik, harus mampu melakukan analisis kebijakan, harus mampu menjadi agen perubahan (agent of change) dari setiap perkembangan pelayanan publik, harus mampu menjalankan peran sebagai konsultan untuk membantu setiap instansi pemerintah dalam menerapkan SPIP sebagai bagian integral dalam proses pelayanan publik, dan tetap menjalankan peran sebagai auditor untuk mengefektifkan fungsi check and balance.

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian organisasi BPKP berperan penting dalam mendukung BPKP mencapai visinya sebagai ““AAuuddiittoorr PPrreessiiddeenn y

yaanngg RReessppoonnssiiff,, IInntteerraakkttiiff,, ddaann TTeerrppeerrccaayyaa,, uunnttuukk MMeewwuujjuuddkkaann AAkkuunnttaabbiilliittaass KKeeuuaannggaann N

Neeggaarraa yyaanngg BBeerrkkuuaalliittaass..”” BPKP sebagai auditor presiden yang bersifat proaktif merupakan resultan dari daya antisipasi, responsi, dan persuasi untuk menciptakan iklim kerja partisipatoris yang tentunya akan menjadi kunci bagi peningkatan peran BPKP. Untuk mencapai visi tersebut, BPKP perlu mengerahkan seluruh sumber daya yang ada yaitu sumber daya manusia (SDM), dana, sarana dan prasarana secara optimal, efisien dan efektif. Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, wajib meningkatkan peran dalam mendukung BPKP melaksanakan misinya untuk mencapai visi yang dicita-citakan.

D. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kegiatan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP dengan produk layanan meliputi: 1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektor

2. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara 3. Pengawasan atas penugasan presiden

Peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mendukung fungsi dan peran negara dalam memberikan pelayanan publik membutuhkan adanya peningkatan pemahaman dari pejabat fungsional auditor mengenai konsep pelayanan publik. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, negara/pemerintah membutuhkan informasi-informasi yang dapat membantu dalam mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan meningkatkan hasil kinerja kebijakannya. Oleh karena itu, setiap pejabat fungsional auditor harus memfokuskan diri pada pemahaman dan penguasaan atas pelayanan publik, harus mampu melakukan analisis kebijakan, harus mampu menjadi agen perubahan (agent of change) dari setiap perkembangan pelayanan publik, harus mampu menjalankan peran sebagai konsultan untuk membantu setiap instansi pemerintah dalam menerapkan SPIP sebagai bagian integral dalam proses pelayanan publik, dan tetap menjalankan peran sebagai auditor untuk mengefektifkan fungsi check and balance.

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian organisasi BPKP berperan penting dalam mendukung BPKP mencapai visinya sebagai ““AAuuddiittoorr PPrreessiiddeenn y

yaanngg RReessppoonnssiiff,, IInntteerraakkttiiff,, ddaann TTeerrppeerrccaayyaa,, uunnttuukk MMeewwuujjuuddkkaann AAkkuunnttaabbiilliittaass KKeeuuaannggaann N

Neeggaarraa yyaanngg BBeerrkkuuaalliittaass..”” BPKP sebagai auditor presiden yang bersifat proaktif merupakan resultan dari daya antisipasi, responsi, dan persuasi untuk menciptakan iklim kerja partisipatoris yang tentunya akan menjadi kunci bagi peningkatan peran BPKP. Untuk mencapai visi tersebut, BPKP perlu mengerahkan seluruh sumber daya yang ada yaitu sumber daya manusia (SDM), dana, sarana dan prasarana secara optimal, efisien dan efektif. Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, wajib meningkatkan peran dalam mendukung BPKP melaksanakan misinya untuk mencapai visi yang dicita-citakan.

D. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kegiatan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP dengan produk layanan meliputi: 1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektor

2. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara 3. Pengawasan atas penugasan presiden

Peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mendukung fungsi dan peran negara dalam memberikan pelayanan publik membutuhkan adanya peningkatan pemahaman dari pejabat fungsional auditor mengenai konsep pelayanan publik. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, negara/pemerintah membutuhkan informasi-informasi yang dapat membantu dalam mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan meningkatkan hasil kinerja kebijakannya. Oleh karena itu, setiap pejabat fungsional auditor harus memfokuskan diri pada pemahaman dan penguasaan atas pelayanan publik, harus mampu melakukan analisis kebijakan, harus mampu menjadi agen perubahan (agent of change) dari setiap perkembangan pelayanan publik, harus mampu menjalankan peran sebagai konsultan untuk membantu setiap instansi pemerintah dalam menerapkan SPIP sebagai bagian integral dalam proses pelayanan publik, dan tetap menjalankan peran sebagai auditor untuk mengefektifkan fungsi check and balance.

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian organisasi BPKP berperan penting dalam mendukung BPKP mencapai visinya sebagai ““AAuuddiittoorr PPrreessiiddeenn y

yaanngg RReessppoonnssiiff,, IInntteerraakkttiiff,, ddaann TTeerrppeerrccaayyaa,, uunnttuukk MMeewwuujjuuddkkaann AAkkuunnttaabbiilliittaass KKeeuuaannggaann N

Neeggaarraa yyaanngg BBeerrkkuuaalliittaass..”” BPKP sebagai auditor presiden yang bersifat proaktif merupakan resultan dari daya antisipasi, responsi, dan persuasi untuk menciptakan iklim kerja partisipatoris yang tentunya akan menjadi kunci bagi peningkatan peran BPKP. Untuk mencapai visi tersebut, BPKP perlu mengerahkan seluruh sumber daya yang ada yaitu sumber daya manusia (SDM), dana, sarana dan prasarana secara optimal, efisien dan efektif. Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, wajib meningkatkan peran dalam mendukung BPKP melaksanakan misinya untuk mencapai visi yang dicita-citakan.

D. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kegiatan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP dengan produk layanan meliputi: 1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektor

2. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara 3. Pengawasan atas penugasan presiden

(12)

4. Pendampingan Reviu LKPP/LKPD 5. Pengawasan penerimaan negara 6. Pengawasan PHLN

7. Assessment, Evaluasi GCG, KPI, Manajemen Risiko 8. Pengawasan Investigatif

9. Bimbingan teknis dan pengembangan sistem pelaporan keuangan 10. Sosialisasi SPIP

11. Diklat SPIP

12. Bimbingan teknis SPIP

E. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA

1. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi :  Bagian Tata Usaha

 Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat  Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah  Bidang Akuntan Negara

 Bidang Investigasi 2. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia yang tersedia per 31 Desember 2013 sebanyak 146 orang, berdasarkan jenis jabatannya dapat dirinci sebagai berikut:

Jenis Jabatan Jumlah

Struktural 10 orang

Fungsional Auditor 96 orang

Fungsional Arsiparis - orang

Fungsional Analis Kepegawaian 1 orang

4. Pendampingan Reviu LKPP/LKPD 5. Pengawasan penerimaan negara 6. Pengawasan PHLN

7. Assessment, Evaluasi GCG, KPI, Manajemen Risiko 8. Pengawasan Investigatif

9. Bimbingan teknis dan pengembangan sistem pelaporan keuangan 10. Sosialisasi SPIP

11. Diklat SPIP

12. Bimbingan teknis SPIP

E. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA

1. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi :  Bagian Tata Usaha

 Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat  Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah  Bidang Akuntan Negara

 Bidang Investigasi 2. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia yang tersedia per 31 Desember 2013 sebanyak 146 orang, berdasarkan jenis jabatannya dapat dirinci sebagai berikut:

Jenis Jabatan Jumlah

Struktural 10 orang

Fungsional Auditor 96 orang

Fungsional Arsiparis - orang

Fungsional Analis Kepegawaian 1 orang

4. Pendampingan Reviu LKPP/LKPD 5. Pengawasan penerimaan negara 6. Pengawasan PHLN

7. Assessment, Evaluasi GCG, KPI, Manajemen Risiko 8. Pengawasan Investigatif

9. Bimbingan teknis dan pengembangan sistem pelaporan keuangan 10. Sosialisasi SPIP

11. Diklat SPIP

12. Bimbingan teknis SPIP

E. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA

1. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi :  Bagian Tata Usaha

 Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat  Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah  Bidang Akuntan Negara

 Bidang Investigasi 2. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia yang tersedia per 31 Desember 2013 sebanyak 146 orang, berdasarkan jenis jabatannya dapat dirinci sebagai berikut:

Jenis Jabatan Jumlah

Struktural 10 orang

Fungsional Auditor 96 orang

Fungsional Arsiparis - orang

(13)

Jenis Jabatan Jumlah

Fungsional Umum 37 orang

Pranata Komputer 2 orang

Total 146 orang

Berdasarkan jenjang pendidikan, dari jumlah pegawai tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Jenjang Pendidikan Jumlah

Pasca Sarjana 9 orang

Sarjana/Diploma IV 64 orang

Diploma III 46 orang

Diploma I - orang

SLTA 25 orang

SLTP 1 orang

SD 2 orang

Total 146 orang

Dibandingkan dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2012 sebanyak 152 orang, jumlah pegawai per 31 Desember 2013 berkurang sebanyak 6 orang disebabkan adanya pegawai yang pensiun selama tahun 2013 sebanyak 10 orang, mutasi keluar/dipindahkan ke unit lain sebanyak 19 orang, dan mutasi masuk dari unit lain sebanyak 22 orang, serta aktif kembali sebagai PNS sebanyak 1 orang.

3. Sumber Daya Keuangan

Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun anggaran 2013 dibiayai dari DIPA Tahun 2013 dan dari dana yang disediakan oleh pihak ketiga. Jumlah anggaran selama tahun 2013 seluruhnya sebesar Rp18.685.873.700,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp18.426.886.112,00 atau 98,61% dari anggaran.

Rincian anggaran dan realisasi keuangan tersebut nampak dalam tabel berikut:

Jenis Jabatan Jumlah

Fungsional Umum 37 orang

Pranata Komputer 2 orang

Total 146 orang

Berdasarkan jenjang pendidikan, dari jumlah pegawai tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Jenjang Pendidikan Jumlah

Pasca Sarjana 9 orang

Sarjana/Diploma IV 64 orang

Diploma III 46 orang

Diploma I - orang

SLTA 25 orang

SLTP 1 orang

SD 2 orang

Total 146 orang

Dibandingkan dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2012 sebanyak 152 orang, jumlah pegawai per 31 Desember 2013 berkurang sebanyak 6 orang disebabkan adanya pegawai yang pensiun selama tahun 2013 sebanyak 10 orang, mutasi keluar/dipindahkan ke unit lain sebanyak 19 orang, dan mutasi masuk dari unit lain sebanyak 22 orang, serta aktif kembali sebagai PNS sebanyak 1 orang.

3. Sumber Daya Keuangan

Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun anggaran 2013 dibiayai dari DIPA Tahun 2013 dan dari dana yang disediakan oleh pihak ketiga. Jumlah anggaran selama tahun 2013 seluruhnya sebesar Rp18.685.873.700,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp18.426.886.112,00 atau 98,61% dari anggaran.

Rincian anggaran dan realisasi keuangan tersebut nampak dalam tabel berikut:

Jenis Jabatan Jumlah

Fungsional Umum 37 orang

Pranata Komputer 2 orang

Total 146 orang

Berdasarkan jenjang pendidikan, dari jumlah pegawai tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Jenjang Pendidikan Jumlah

Pasca Sarjana 9 orang

Sarjana/Diploma IV 64 orang

Diploma III 46 orang

Diploma I - orang

SLTA 25 orang

SLTP 1 orang

SD 2 orang

Total 146 orang

Dibandingkan dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2012 sebanyak 152 orang, jumlah pegawai per 31 Desember 2013 berkurang sebanyak 6 orang disebabkan adanya pegawai yang pensiun selama tahun 2013 sebanyak 10 orang, mutasi keluar/dipindahkan ke unit lain sebanyak 19 orang, dan mutasi masuk dari unit lain sebanyak 22 orang, serta aktif kembali sebagai PNS sebanyak 1 orang.

3. Sumber Daya Keuangan

Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun anggaran 2013 dibiayai dari DIPA Tahun 2013 dan dari dana yang disediakan oleh pihak ketiga. Jumlah anggaran selama tahun 2013 seluruhnya sebesar Rp18.685.873.700,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp18.426.886.112,00 atau 98,61% dari anggaran.

(14)

URAIAN Anggaran Realisasi %

(Rp) (Rp)

Bagian Anggaran BPKP (DIPA) 17.500.000.000,00 17.240.992.412,00 98,51 Di luar Bagian Anggaran BPKP 1.185.873.700,00 1.185.873.700,00 100,00

Jumlah 18.685.873.700,00 18.426.886.112,00 98,61 4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta per 31 Desember 2013 sebagai berikut :

NO URAIAN Per 31 Des 2013

(Rp) Per 31 Des 2012 (Rp) % Naik/ (Turun) 1 Tanah 30.030.260.000 30.030.260.000

-2 Peralatan dan Mesin 11.845.907.374,00 11.620.041.272 1,94

3 Gedung dan Bangunan 20.970.330.188,00 20.448.905.888 2,54

4 Aset tetap lainnya 141.001.981 141.001.981

-5 Konstruksi Dlm Pengerjaan - -

-6 Akum Penyusutan (15.455.522.388,00) -

-Jumlah 47.531.522.388,00 62.240.209.141 (23,57)

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 terdiri dari empat bab.

Bab I Pendahuluan memuat informasi tentang latar belakang penyusunan LAKIP/’, tugas

dan fungsi, aspek strategis, gambaran kegiatan dan produk layanan, serta struktur organisasi dan sumber daya.

Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang Rencana Strategis tahun

2010 - 2014 dan perjanjian kinerja. Dalam uraian tentang rencana strategis dijelaskan

URAIAN Anggaran Realisasi %

(Rp) (Rp)

Bagian Anggaran BPKP (DIPA) 17.500.000.000,00 17.240.992.412,00 98,51 Di luar Bagian Anggaran BPKP 1.185.873.700,00 1.185.873.700,00 100,00

Jumlah 18.685.873.700,00 18.426.886.112,00 98,61 4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta per 31 Desember 2013 sebagai berikut :

NO URAIAN Per 31 Des 2013

(Rp) Per 31 Des 2012 (Rp) % Naik/ (Turun) 1 Tanah 30.030.260.000 30.030.260.000

-2 Peralatan dan Mesin 11.845.907.374,00 11.620.041.272 1,94

3 Gedung dan Bangunan 20.970.330.188,00 20.448.905.888 2,54

4 Aset tetap lainnya 141.001.981 141.001.981

-5 Konstruksi Dlm Pengerjaan - -

-6 Akum Penyusutan (15.455.522.388,00) -

-Jumlah 47.531.522.388,00 62.240.209.141 (23,57)

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 terdiri dari empat bab.

Bab I Pendahuluan memuat informasi tentang latar belakang penyusunan LAKIP/’, tugas

dan fungsi, aspek strategis, gambaran kegiatan dan produk layanan, serta struktur organisasi dan sumber daya.

Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang Rencana Strategis tahun

2010 - 2014 dan perjanjian kinerja. Dalam uraian tentang rencana strategis dijelaskan

URAIAN Anggaran Realisasi %

(Rp) (Rp)

Bagian Anggaran BPKP (DIPA) 17.500.000.000,00 17.240.992.412,00 98,51 Di luar Bagian Anggaran BPKP 1.185.873.700,00 1.185.873.700,00 100,00

Jumlah 18.685.873.700,00 18.426.886.112,00 98,61 4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta per 31 Desember 2013 sebagai berikut :

NO URAIAN Per 31 Des 2013

(Rp) Per 31 Des 2012 (Rp) % Naik/ (Turun) 1 Tanah 30.030.260.000 30.030.260.000

-2 Peralatan dan Mesin 11.845.907.374,00 11.620.041.272 1,94

3 Gedung dan Bangunan 20.970.330.188,00 20.448.905.888 2,54

4 Aset tetap lainnya 141.001.981 141.001.981

-5 Konstruksi Dlm Pengerjaan - -

-6 Akum Penyusutan (15.455.522.388,00) -

-Jumlah 47.531.522.388,00 62.240.209.141 (23,57)

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013 terdiri dari empat bab.

Bab I Pendahuluan memuat informasi tentang latar belakang penyusunan LAKIP/’, tugas

dan fungsi, aspek strategis, gambaran kegiatan dan produk layanan, serta struktur organisasi dan sumber daya.

Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang Rencana Strategis tahun

Gambar

Tabel  2.1.  di  bawah  ini  menyajikan  indikator-indikator  kinerja  utama  Perwakilan BPKP  Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014.

Referensi

Dokumen terkait

Inilah yang merupakan fungsi utama diterbitkannya sertipikat sebagaimana terdapat dalam ketentuan Pasal 19 ayat (2) huruf c tentang Pendaftaran Tanah

Text Mining merupakan penemuan pengetahuan di database dalam bentuk tekstual (knowledge discovery in textual database atau disingkat dengan KDT)[65][17], bisa disebut juga

Standar kurikulum dapat diartikan sebagai perangkat rumusan tentang apa yang harus dipela- jari dan dikuasai oleh peserta didik maupun ka- dar/tingkat penguasaan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Dinas Pemuda dan Olahraga) membutuhkan 40 (empat puluh) orang Sarjana (S-1) untuk ditugaskan di Desa sebagai Sarjana Penggerak

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Petinggi (Lembaran

HUMANITER INTERNASIONAL - DIAH APRIANI ATIKA SARI S.H.,LL.M.. HUMANITER INTERNASIONAL - PRASETYO HADI PURWANDOKO

Secara khusus mengeta- hui tingkat pengetahuan pedagang makanan jajanan mengenai (bahan baku makanan, tem- pat penyimpanan makanan, cara pengolahan makanan, cara pengangkutan,

yang mendeskripsikan nilai atau perangkat nilai keselarasan, manfaat finansial dan non-finansial, serta nilai risiko untuk masing-masing Business Case individu. Contoh