• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara umum subyek B tidak mengalami problem penyesuaian diri dalam hal perhatian dari orang tua dan pengakuan dari saudara kandung lain. Hal ini dikarenakan

subyek B mendapat cukup banyak limpahan perhatian dan kasih sayang baik dari orang tua

maupun dari kakaknya yang lain. Ketiadaan problem akan perhatian terhadap diri subyek B

tampak dari pandangan subyek yang menerima keberadaan keluarganya dan menyayanginya.

Subyek memandang keluarganya menunjukkan perhatian yang sangat besar terhadap subyek

B, contohnya ketika subyek B pulang ke rumah terlambat, subyek melihat keluarganya begitu

mengkhawatirkan keadaannya. Pernyataan bahwa subyek mendapatkan cukup banyak

perhatian juga diperkuat oleh jawaban Ibu dan kakak subyek B. Menurut Ibu subyek B, ia

berusaha untuk menjaga relasi antar anggota keluarga senyaman mungkin. Hal ini juga

diperkuat oleh pernyataan kakak kedua subyek B yang mengatakan bahwa subyek B jarang

merasakan kekurangan perhatian keluarga karena keluarga mereka berusaha untuk

menumbuhkan semangat saling berbagi dan memperhatikan. Subyek B terbiasa menceritakan

kejadian yang dialaminya kepada ibu dan kakak kedua subyek B. Pernyataan ini juga

diperkuat oleh jawaban kakak kedua subyek B yang mengungkap hal yang sama. Anggota

keluarga subyek B lainnya berusaha memperlakukan subyek selayaknya remaja normal dan

tidak menerapkan kekerasan dalam keluarga dengan harapan subyek B tumbuh menjadi

pribadi yang mandiri dan tidak mudah menyerah, Peneliti memandang didikan itu berhasil

sebab subyek tampak sebagai sosok yang mandiri. Contoh kemandirian itu diperkuat dengan

kebiasaan subyek yang tidak manja dan selalu berangkat ke sekolah sendiri.

WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU

No Pertanyaan Jawaban Observasi & Keterangan Keterangan Koding

1.

Bertha suka sakit nggak ? kamu suka sakit nggak ?

Nggak…Tidur… Tubuh subyek tampak segar bugar dan tidak

mudah sakit. Subyek mengatakan bila sakit subyek biasanya berbaring istirahat.

2.

Ooo Tidur kalo sakit ya… Bertha bisa bersihin alat? alat Bertha suka dibersihin?

Kotor….

Subyek mengatakan alat tersebut akan dibersihakan ketika kotor.

Subyek menjaga agar alat bantu dengar tetap awet dengan membersihkannya

2.h

3. Suka dibersihin…? Belom… Subyek menangkap kata suka adalah ‘sudah’

4.

Belum ? kapan bersihin ? hayo, suka bersihin nggak?

☺setiap hari.. malam

dibersihin alatnya?

Kalo kotor bersihkan sama malam…kalo

tidur… Subyek mengatakan dirinya membersihkan

alat ketika alat tersebut kotor dan ketika malam hendak tidur.

Subyek memberitahu dirinya membersihkan alat bantu dengar miliknya ketika sedang kotor dan ketika hendak tidur.

2.h 5.

Sama kalau malam dibersihin…?

Bertha rajin…

(mengangguk) ☺ Subyek tampak rajin membersihkan dan

membongkar alat bantu dengarnya sebelum mandi, lepas beraktivitas, dan sebelm tidur. Ketika tidak digunakan baterai di dalamnya harus dilepaskan dari alat tersebut. subyek memiliki tempat penyimpanan yang selalu ia gunakan dan dibawa kemanapun.

6.

Cara bersihinnya gimana? alat gimana? Dibersihin… dibuka? alatnya dibuka? terus dilap gitu?

Iya… Peneliti melihat subyek yang sedang

membersihkan alat bantu dengarnya. Subyek mengelap bagian corong yang masuk ke dalam lubang telinga dengan lap khusus dan melepas baterai.

Subyek terbiasa merawat alat bantu dnegarnya sendiri. 2.h 7.

Baterainya ? Baterai ada…. Subyek mengira peneliti menanyakan apakah

didalam alat tersebut ada baterai atau tidak. Padahal maksud pertanyaan peneliti, Bagaimana cara memperlakukan baterai di dalam alat bantu dengar bila sedang dilepaskan.

8. Baterai ada…dibuka

baterainya?

Mengangguk… subyek baru memahami maksud pertanyaan

peneliti.

alatnya sendiri. 10.

Bertha suka nonton Film…? Nonton Film… suka apa ?

(Bingung menjawab) Belajar aja….

Subyek kesulitan mencerna pertanyaan

peneliti. Subyek tidak menangkap

pertanyaan peneliti. 2.d

11.

Belajar..? belajar apa ? Bingung… Subyek masih kesulitan mencerna pertanyaan

peneliti.

Subyek kesulitan mencerna pertanyaan peneliti dan kesulitan menjelaskan jawabannya.

2.d 2.i 12. Suka Playlist ? Nggak boleh…. (bingung menjawab) (Playlist adalah judul acara televisi yang

sedang ditonton pada saat wawancara)

Subyek masih tidak menangkap

pertanyaan peneliti. 2.d

13.

Sama siapa ?...suka sinetron…?

Sinetron…? Gak tau….. Subyek masih sedikit bingung dengan

pertanyaan peneliti. Subyek mengira peneliti menanyakan apakah subyek mengikuti jalan cerita sinetron yang sedang ditontonnya, subyek menjawab dirinya tidak mengikuti sinetron yang peneliti tanyakan.

14. Suka ? (mengangguk) Subyek belum sepenuhnya memahami isi

pembicaraan, namun tetap mengangguk. 15.

Kenapa suka sinetron ? Pada suka…..

Subyek menjawab keluarganya di rumah sering menonton sinetron sehingga subyek ikut menonton.

Subyek kesulitan mencerna pertanyaan peneliti dan kesulitan menjelaskan jawabannya.

2.d 2.i

16.

Suka sinetron…? (bingung menjawab)

Peneliti mengecek subyek dengan pertanyaan yang sama namun subyek ternyata belum paham pertanyaan peneliti.

Subyek kesulitan mencerna pertanyaan peneliti dan kesulitan menjelaskan jawabannya.

2.d 2.i

17.

Bertha pernah ikut lomba ? Lomba…..belum lagi… Subyek menjawab pernah mengikuti lomba,

namun saat ini belum ada perlombaan yang ia ikuti lagi.

Subyek berusaha agar diterima di lingkungannya dengan mengikuti lomba.

3.b

18. Dulu pernah ? Sering…. Subyek menjawab dahulu sering mengikuti

lomba. 19.

Lomba menjahit ? Ya bisa… pake jarum… benang… sama

jarum diikat…rusak…

Subyek mengira peneliti menanyakan kemampuan subyek menjahit,kemudian ia menjelaskan pengalamannya mematahkan jarum jahit ketika pelajaran menjahit.

Subyek berusaha mengikuti kurikulum sekolah dalam hal pelajaran keterampilan menjahit.

4.b

Subyek berusaha memanfaatkan fasilitas penunjang, seperti mesin jahit yang ada di sekolah.

20.

Pernah menang lomba…? Menjahit bisa….

subyek mengira peneliti masih menanyakan apakah subyek bisa menjahit.

Subyek tidak memahami apa yang sedang dibicarakan. Subyek berusaha menunjukkan dirinya mampu memenuhi tuntutan kurikulum pelajaran di sekolah.

2.d

4.b

21.

Menjahit latihan disekolah bisa ya…? Pernah menang lomba ?

Gak menang….kalah….

Subyek menjawab pernah mengikuti lomba namun tidak menang.

Subyek terdorong untuk merasa menjadi bagian dalam

lingungan sosial sehingga ia berusaha mengikuti kegiatan apa saja yang ada ketika lomba.

3.c

22.

Kalah ? terus perasaan Bertha sedih apa seneng?

Sedih…. Subyek berharap bisa menang

namun ternyata ada peserta lomba lain yang lebih baik darinya sehingga subyek merasa kecewa dan tidak tau harus berbuat apa.

5.a

23.

Terus mau ikut lomba lagi ? (bingung)

Subyek bingung menjawab.

Subyek kesulitan menjelaskan jawabannya sementara mengetahui peneliti tidak memahami bahasa isyarat yang biasa ia gunakan bersama teman-temannya.

2.i

24.

Ikut lomba…? Gak mau…

Subyek mengira saat ini peneliti mengajak subyek mengikuti lomba, maka subyek menolaknya.

Subyek tidak mampu mengikuti arah pembicaraan.

Subyek cemas bila ikut lomba lagi akan kalah.

2.d

5.f

peneliti sehingga subyek menolak karena malu.

arah pembicaraan.

26.

Malu…

Bertha suka baca buku? Bertha…?

Di rumah….

Subyek menjawab suka membaca buku di rumah.

Subyek mampu menguasai

keterampilan membaca. 2.b

27.

Di rumah ? buku apa ? Ulangan… Subyek mengiramembaca buku yang

dimaksudkan peneliti adalah belajar ketika hendak ulangan, makam subyek menjawab hanya membaca buku ketika hendak ulangan.

Subyek terdorong untuk mampu mengikuti kegiatan yang diselanggarakan sekolah, salah satunya ujian.

4.e

28. Kalo ulangan Bertha baca buku…?

Iya…

Peneliti mengkonfirmasi jawaban subyek. Subyek mampu mengikuti alur

pembicaraan. 2.d

29. Kalo nggak ulangan? Nggak.hehehe Subyek hanya belajar bila esoknya ada ujian

di sekolah.

Subyek kurang memiliki

kesadaran diri untuk belajar. 5.d

30.

Hehehe kok nggak belajar sih? belajar yang rajin dong Bertha biar pinter nggak bodoh.

Kakak…coret-coret….

Subyek menjawab, kakaknya menulis sesuatu di buku subyek

Subyek kurang dapat mengikuti alur pembicaraan yang sedang berlangsung.

Saudara kandung tidak meberikan dukungan kepada subyek untuk belajar.

2.d

1.b

31.

Kakak coret-coret…? Coret-coret apa ?

Ibu Murti marah-marah…

Subyek mengira dimarahi oleh sang guru ketika guru tersebut menanyakan tulisan kakaknya yang ada di buku subyek.

Subyek masih belum dapat memahami arah pembicaraan. Subyek merasa sang guru memarahinya.

2.d

4.a

32.

Ibu Murti marah-marah…? Kenapa ?

Nggak tau…ditulis…

Subyek tidak memahami mengapa sang guru marah.

Subyek kurang dapat memahami arah pembicaraan. Hubungan subyek dengan salah satu gurunya kurang begitu baik sehingga subyek salah persepsi terhadap guru itu.

2.e

4.a

33.

Terus ibu Murti marah-marah Bertha gimana ? sedih…

Nggak…dengerin…

Subyek hanya diam dan mendengarkan ketika sang guru tersebut berbicara.

Subyek mau memahami nasihat

34. Ndengerin ? terus belajar lagi ya ?

Iya….

35.

Ya…pinter…Besok

gede…besok..mau jadi apa ? mau kerja…?

Belum bisa… Peneliti menanyakan cita-cita, namun subyek

menjawab ia belum bisa bekerja karena dikira ia hendak diajak bekerja.

Subyek kesulitan memahami alur pembicaraan sehingga salah tangkap maksud.

2.d

36.

Besok mau kerja apa? Guru…

Subyek ingin menjadi guru seperti kakak keduanya.

Subyek bercita-cita menjadi guru karena berharap dapat diterima banyak orang seperti kakaknya yang menjadi guru.

2.d

37.

Guru ? kenapa…? Belom... Subyek mengira peneliti menanyakan apakah

saat ini subyek sudah menjadi guru, kemudian subyek menjawab belum.

Subyek gagal memahami apa yang sedang dibicarakan. 2.d 38.

Oooh belum…kayak Nita? (kakak subyek)

Guru… Subyek tidak menjawab pertanyaan. Subyek

memberitahu peneliti bahwa kakaknya berprofesi sebagai guru.

idem 2.d

39.

Iya Guru…mau ? jadi guru mau ?

Nggak mau….(bingung menjawab) subyek bingung mencerna pertanyaan dan mengira peneliti mengajaknya menjadi guru

saat itu juga. Subyek bingung menjelaskan

karena terbatasnya perbendaharaan kata yang dimiliki.

2.i 40. Nggak mau ? maunya apa ?

Komputer…?

Nggak bisa….(bingung menjawab)

Subyek masih bingung menjawab. 41. Belajar komputer nggak bisa

?

(bingung menjawab) belum…. Subyek mengatakan untuk saat ini subyek belum bisa menjadi guru.

42.

Nggak apa…nggak apa-apa…Bertha rajin ? Bertha rajin belajar ?

Belajar….

Subyek memandang dirinya rajin belajar.

Adanya kebutuhan dari dalam diri untuk mengulang kembali apa yang telah diajarkan disekolah dengan tujuan agar 43.

Bertha ngomong pake bahasa isyarat ?

Nggak boleh….

Subyek mengatakan dirinya dilarang menggunakan bahasa isyarat.

Subyek dibiasakanuntuk tidak terlalu sering menggunakan bahasa isyarat.

2.f 44. Nggak boleh..? Bertha suka

ngobrol sama temen-temen ?

(mengangguk)

Subyek selalu terlihat sering bergerombol dengan teman-teman sekelasnya walaupun terlihat pasif.

Subyek mampu memahami apa yang peneliti ucapkan dengan cara membaca gerak bibir. Subyek berusaha membangn relasi sosial.

2.g

3.b 45. Temen deket Bertha siapa? Lingga, Fira, Kak Fitri..Dwi

46.

47.

Bertha ada gak suka temen? ada yang jahat nakal sama Bertha?

suka Jaka marah-marah….

Jaka adalah teman sekelas subyek yang subyek anggap paling nakal di kelas.

Subyek menolak berteman dengan beberapa teman yang dipandang sering berbuat onar.

3.a 48.

Marah-marah kenapa ? Nggak tau…bilang ‘maaf’ sama riski Reski juga merupakan salah satu teman sekelas subyek yang dianggap suka mengganggu.

49. Sama Riski ? Riski nakal sama Bertha ?

Bertha bilang ‘nakal’ ke Riski sama ita,

sama lingga… Subyek dan teman-temannya mengatakan

Reski suka berbuat onar.

50. Sama Lingga…nakal? Sama Gita nakal…Lingga diem…

51.

Lingga diem…Gita nakal….Bapak sayang Bertha ?

(mengangguk)

Subyek memandang sang ayah menyayangi subyek.

Ayah subyek menerima dan

mengasihi subyek. 1.b

52. Ibu sayang Bertha ? (mengangguk) Subyek memandang sang ibu menyayangi

subyek. Ibu menerima dan mengasihi

subyek. 1.b

53. Bertha sayang Bapak & ibu ? (mengangguk) Subyek menyayangi orang tuanya seperti

mereka menyayangi subyek. 54.

Bertha sayang kakak ? (mengangguk)

Subyek sangat menyayangi saudaranya.

Subyek menerima keberadaan keluarganya karena

mendapatkan perhatian yang cukup..

1.a 1.b

55. Bapak jahat ? Sayang… Subyek memandang sang ayah tidak pernah

menyakiti hatinya.

Sang ayah meberikan perhatian yang cukup kepada subyek. 1.a

56. Kalo ibu ? Sama… Subyek memandang sang ibu tidak pernah

menyakiti hatinya.

Subyek memandang ibu penuh

kasih dan perhatian. 1.a

57.

Kalo Nita ? Sama…

Subyek memandang kakak keduanya tidak pernah menyakiti hatinya.

Subyek memandang keluarga menerima keberadaannya apa adanya dan menyayangi subyek.

1.b 1.a

58. Kalo Fera ? Sama… Subyek memandang kakak pertamanya tidak

pernah menyakiti hatinya. Idem

1.b 1.a

59. Semua sayang Bertha ☺ iya…

Subyek merasa diperhatikan. idem 1.b

1.a 60.

Tuhan Yesus sayang Bertha…

☺ …. Kamu gereja ? kristen ? Subyek menanyakan agama yang dianut peneliti karena peneliti menyebut kata ‘Tuhan Yesus’.

Subyek berusaha tampil terlibat dalam kegiatan di masyarakat yang menjadi rutinitas dalam

lingkungannya.

Subyek memahami apa yang diucapkan peneliti.

2.d

61. Sama kayak Bertha dimana ? gereja…..

Subyek menanyakan gereja yang biasa peneliti kunjungi.

62. Gereja ? iya….jalan apa…

63. Di Aloysisus Gonzaga deket sama sekolah Bertha kan ?

Iya… 64. Iya…itu gerejaku… Ibu suka

marah ke Bertha ?

Nggak… Ibu subyek tidak memaksakan

kehendaknya kepada subyek. 1.c 65.

Kalo Bapak suka marah ke Bertha ?

Khan bulan 7, ibu mau pergi ke pasar…hari senin …bapak marah..beli bensin…

Subyek bercerita ketika sang ibu hendak pergi ke pasar pada bulan Juli, ayahnya marah atas hal yang berhubungan dengan bensin.

Subyek merasa takut dan cemas ketika sang ayah terlihat tidak ramah.

5.f 66. Bapak Marah? Trus Bertha

sedih..?

Nangis….

Subyek menangis ketika sang ayah marah. 67.

Nangis…

Bertha dirumah suka Ngeperl, nyuci nggak ?

Suka…

68. Nyuci piring ? Nyuci piring, ngepel, memasak air,

menggosok…. Subyek menyebutkan keterampilannya

mengerjakan pekerjaan rumah tangga. 69. Bertha rajin…..suka disuruh

?

Nggak.

70. Ngerjain sendiri? Iya ☺

71. Kalo bertha nakal ibu bilang apa? ibu marah…?

Tadi sms maya jadi temen..

Subyek bercerita kepada ibunya mengenai perjumpaan pertamanya dengan peneliti di sekolah.

Subyek terbiasa terbuka kepada

ibunya. 1.b

72. Ooo temen… Ibu tanya ya? Bertha juga….

73. Bertha juga…Terus kata

ibu?

Sudah…

74. Sudah ? Iya…

75. Kalo Bertha nakal… Bapak marah ke Bertha ?

Nggak…

Subyek merasa sang ayah tidak pernah berkata kasar kepadanya.

Sang ayah berusaha untuk tidak memaksakan kehendaknya kepada subyek dan tidak mencontohkan tindakan penuh agresi kepada subyek.

1.c 5.c 76.

Suka ? Marah ke Bertha ? Nggak…

marah…semua sayang Bertha

78.

Bertha suka pulang malem ya ? Bertha main sampe malem ?

Malem….

Subyek mengakui dirinya sering pergi bermain hingga petang.

Subyek berusaha mendapatkan pengakuan teman-temannya dengan bermain bersama mereka.

3.b

79. Main kemana ? (bingung) Subyek bingung dengan pertanyaan peneliti. Subyek kesulitan menjelaskan

karena keterbatasan kosakata. 2.i

80.

Bertha main sama temen-temen…?

Berenam….jam 7

Subyek tidak menjawab pertanyaan peneliti. Subyek menceritakan bermain bersama 6 orang temannya hingga jam 7 malam.

Subyek kesulitan untuk memberikan jawaban tepat sesuai pertanyaan.

Subyek berusaha menjaga relasi yang telah dibangun bersama teman-temannya dengan bermain bersama.

2.d

3.b

81. Berenam pulang jam 7? Jam 6…. Subyek bermain bersama teman-temanya dan

baru pulang jam 6 sore. Subyek berusaha diterima

keberadaannya oleh teman-teman dengan ikut bermain bersama mereka.

Subyek berusaha menjaga relasi sosial.

3.a

3.b

82. Jam 6 pagi ? Bukan…malam…

83. Jam 6 malam… pulang dari sekolah ?

Sekolah pulang jam 4…

Subyek pulang sekolah jam 4.

84. Sekolah pulang jam 4…

terus Bertha kemana ?

Main…ke Graha (Mal Graha Cijantung) Subyek sering bermain ke Mall dekat sekolahnya.

85.

Langsung pulang lain kali ya… ibu, bapak takut Bertha kenapa-kenapa…

Ilang…

Subyek memahami konsep tidak kembali ke rumah tanpa alasan.

Subyek menyadari keluarga sangat memperhatikan dan menjadi cemas bila beru pulang ketika petang hari.

1.a

86.

Iya…Bertha belum pulang mereka Takut….

Bapak naik motor..jemput… Sang ayah pernah datang menjemput ke tempat subyek bermain karena subyek belum juga pulang.

Ayah subyek menunjukan perhatian dan kekhawatirannya kepada subyek .

1.a

87.

Bapak Jemput naik motor ? Bertha ke sekolah naik motor ?

Jalan…

Subyek mengatakan dirinya berangkat ke sekolah sendiri, tidak diantar.

kemandiriannya.

89. Sendiri naik mobil ? Iya… Subyek berusaha mengatasi

kecemasan ketika pulang seorang diri selama perjalanan pulang.

5.f

90. pinter….nggak takut ? Nggak…

91. Bertha pinter…

92. Bayar berapa naik mobil ? Seribu lima ratus….

Subyek menceritakan tarif angkutan umum yang ia naiki bersama temannya dari rumah menuju sekolah.

Subyek belajar untuk menjadi mandiri dengan berangkat dan pulang dari sekolah tanpa diantar orangtua / kakaknya.

1.c 93.

Seribu Limaratus ? kalo naik ojek ?

Angkot seribu….ojek limaribu…sama Dini…

94.

Bertha suka makan bareng-bareng? Bertha makan bareng - bareng sama Ibu, Bapak, semua?

Ibu…sama Nasi…sama

Ikan…sayur…cuci tangan… Subyek menceritakan menu makanan

sehari-hari yang ia makan, yaitu nasi, ikan dan sayur. Sebelum makan subyek tidak lupa mencuci tangan.

Subyek dibiasakan oleh orang tua untuk hidup sehat dengan makan makanan bergizi dan mencuci tangan sebelum makan.

1.c

95. Ya… Makan…piring…makan di piring… Subyek bercerita makan menggunakan piring.

96. Ooo makan pake sayur di piring….

Ikan…

Subyek makandengan lauk ikan

97.

Ooo pake ikan juga…sebelum makan cuci tangan…Tuti makan sama Berttha ?

Sendiri…

Subyek makan sendiri dan tidak disuapi.

Subyek dibiasakan oleh orang tuanya untuk tidak menjadi manja dan makan sendiri.

1.c

98. Sendiri…Bertha makan

sendiri ?

Pake tangan….

Subyek terbiasa makan menggunakan tangan. 99. Pake tangan ? Ibu nyuapin

nggak ?

Nggak….malu… Subyek mengerti konsep malu bila sudah

besar namun masih disuapi. 100.

Malu udah gede….Bertha suka belajar apa ?

PPKN, Bahasa Indonesia, keterampilan…

Subyek menguasai pelajaran PPKN, Keterampilan, dan Bahasa Indonesia.

Subyek mampu mengikuti beberapa mata pelajaran dengan baik.

4.b

101.

Gurunya siapa ? Ibu Murti…

Wali kelas san yang mengajar semua mata pelajaran subyek bernama ibu Murti.

Sekolah menciptakan adanya relasi guru dan siswa yang intim.

4.a

102.

Ibu Murti…? Kalo gak suka belajar apa…? Gak suka…

Sulit…

Subyek tidak menyukai pelajaran yang sulit.

Subyek mengalami kegagalan memahami pelajaran

matematika.

4.b

104. Matematika sulit ? Iya… tidak ia sukai adalah matematika. Subyek mampu menangkap

alur pembicaraan peneliti. 2.d 105.

Bahasa Inggris sulit ? Nggak

Subyek menganggap pelajaran bahasa inggris tidaklah sulit.

Subyek mampu memahami konsep bahasa asing dalam pelajaran bahasa inggris.

4.b

106.

IPS sulit… Sulit… Jawa Barat…Jawa Timur…

Sumatera Utara… Bandung sampe Banten sama Sulawesi

Subyek mengatakan pelajaran bahasa Inggris sulit karena subyek harus menghafal seluruh nama pulau yang ada di Indonesia.

Subyek berusaha menunjukan kepada peneliti baha dirinya pintar menghafal dan memiliki pengetahuan sosial.

4.b

107. Kalo IPA sulit…? Belajar IPA sulit ?

Nggak.. Subyek merasa pelajaran IPA tidak sulit

baginya.

108. Mudah ya ? Iya…

109.

Bertha suka dihukum ? Bertha dipukul guru ? pernah ?

Jaka sama marah-marah

pukul…berantem… Subyek menceritakan salah satu teman yang

dipukul gurunya karena berbuat onar.

Beberapa guru mengajar

dengan didikan yang keras. 4.a 110. Kamu pukul Jaka ? Ibu guru

Pukul Jaka..berantem…

Ibu guru sama Ibu Murti pukul Jaka… Salah satu guru yang memukul teman subyek itu adalah wali kelas subyek.

111. Ooo Jaka berantem… Jaka nakal ya ?

Iya.. Subyek menilai teman yang dipukul tersebut

memang sering berbuat onar. 112. Bertha suka sama siapa ? Nggak…☺ (malu)

Subyek malu mengakui kepada siapa ia tertarik.

Orang tua melarang subyek berpacaran seperti teman-temannya.

1.c

113. Bertha suka Jaka ? Nggak…

114. Bertha suka siapa ? Bertha pacar siapa…?

Sendiri…jomblo…sendiri…☺

Subyek mengaku belum punya pacar. Subyek kurang mampu menjalin relasi sosial dengan lawan jenis.

3.b

115. Kenapa ? ☺ (tertawa)

116.

Nggak boleh ya… nggak boleh

Nggak boleh….

Subyek mengatakan orang tuanya melarang subyek untuk berpacaran untuk saat ini.

Orang tua melarang subyek berpacaran seperti teman-temannya.

1.c

117.

Kalo disekolah suka sulit ? sekolah…sulit ?

Nggak…

Subyek merasa tidak menemukan banyak hambatan di sekolah.

Subyek merasa cukup mendapatkan penerimaan dari teman-teman sekolahnya.

3.a

118.

Di rumah sulit…? Iya….

Subyek merasa sering menemukan hambatan di rumah.

Subyek merasa keadaan dirumah lebih tidak menguntungkan untuknya

karena subyek merasa kurang diterima.

119.

Kalo di sekolah belajar…. kalo di rumah belajar nggak?

Belajar malem…

Subyek belajar ketika malam hari.

Subyek berusaha melatih kemampuan membaca dan menulisnya di rumah.

2.b 2.c

120. Belajar malem? Sendiri ? Iya… Subyek menyadari

kebutuhannya untuk belajar. 5.d 121.

Bertha suka siapa ? (malu)

Subyek malu mengakui teman lawan jenis yang ia sukai.

Subyek merasa kurang percaya diri dan malu mengakui teman lawan jenis yang disukainya.

5.b

122. Eh,Bertha suka keGereja? Iya.. Subyek terbiasa pergi ke gereja. Orang tua mengenalkan

nilai-nilai rohani agama subyek dan membiasakan subyek ke gereja.

1.c

123. Hari apa ? Hari minggu… Subyek ke gereja setiap hari minggu.

124. Hari Minggu ? Cijantung…. Gereja subyek di Cijantung.

125.

Di Cijantung…aloysius Gonzaga? Sama kayak maya…Kalo Bertha sedih Bertha ngapain? Bertha sedih

Nangis…

Ketika merasa terluka subyek menangis.

Keterbatasan kosata membuat subyek kesulitan

mengungkapkan isi hati.

2.i

126.

ngapain…? Bertha tidur ? Nggak… Biasanya subyek menangis karena takut

dengan ular atau Pocong yang dilihatnya di televisi.

127. Nangis ? kenapa ? Ular….Bertha takut Pocong…sama Tuti di film….

Subyek tidak dapat mengungkapkan alasan mengapa ia takut.

Idem 2.i

128. Bertha takut apa ? Nggak tau… Idem 2.i

129. Takut Pocong ? kenapa takut Pocong ?

Nggak…

Idem 2.i

130. Mukanya serem ? Iya… Idem 2.i

131.

Kalo Bertha takut Pocong Bertha berdoa ?

Salam maria….penuh rahmat Tuhan sertaMu..terpujilah Engkau diantara wanita…dan terpujilah buah tubuhMu

Yesus…Santa Maria….. Subyek sedang mempraktekan doa Bapa

Kami yang ia kuasai. Di akhir doa, subyek sempat lupa sehingga peneliti membantunya,

Subyek mampu menghafal doa Salam Maria dan memaknai bila dirinya sedang cemas, subyek dapat berdoa.

5.f 132.

Bunda Allah doakanlah kami sekarang dan pada waktu kami mati. Amin…Bapa kami ?

Bapa kami yang ada di Surga datanglah kerajaanMu…jadilah kehendakMu…di atas Bumi seperti di dalam Surga… berilah kami rejeki pada hari ini.

133. Dan … ampunilah kesalahan kami…