• Tidak ada hasil yang ditemukan

ءرسلاب ءيشا ةلباقم Artinya: “menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain” 17

HASIL PENELITIAN A. Monografi Pasar Bawah Bukittinggi

2. Sejarah Pasar di Kota Bukittinggi

Pasar di Kota Bukittinggi pertama sekali berdiri pada tahun 1820, dimana pada waktu tersebut para penghulu-penghulu nagari di Kurai mengadakan perjanjian dengan kompeni Belanda yang berpusat di Bonjol.

Isi perjanjian tersebut sebagai berikut: wij zijn broeders en geen vijanden en daarom wilook de commisaris general u, als een vader zijneken deren leiden om ie doen, wai ier bevordering van u werusi, geluk en welvaar disneiing is. Hei goevernement zal u bijstaan en bevrijden van han, die iwe gonsdienstige en voor vaderlijke wetten en in stelingen willen veranderen vernietigen. De commissaris general verlangete, ook gij, ingeval van oorlook, ons zuli bijsiaan mei gowapende manschappen, omdat wij dan geene en kosbare militaire macht behoe ven to onder houden.

Artinya: Gubernemen Belanda akan membantu tuan-tuan dan melepaskan tuan-tuan dari mereka yang mau mengubah dan memusnahkan agama dan adat nenek moyang tuan-tuan.67

67Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

Comisaris general mengharap, yaitu seperti kami akan melindungi tuan-tuan dari musuh, maka tuan-tuan-tuan-tuan dalam waktu berperang akan membantu kami dengan orang-orang bersenjata, dengan demikian tidak usah memelihara tentara yang besar serta berongkos banyak.68

Kemudian kompeni Belanda dengan para penghulu-penghulu nagari kurai mendirikan benteng, tangsi, rumah pemerintah sipil, rumah rapat, kuburan belanda, dan lain-lain sebagainya di bukit jirat, bukit sarang gagak, bukit tambun tulang, bukit cubadak bungkuk dan bukit malambung yang kemudian dijadikan kota bukittinggi dan belanda menamakannya dengan For De Kock yaitu Benteng Letnan Jendral De Kock yang saat ini lebih dikenal dengan Kantor Balai Kota Lama, bioskop Gloria dan Taman Bundo Kanduang serta benteng di jalan cinduamato dan di sekitar lokasi inilah para penghulu-penghulu kurai mengadakan pasar, namun sebelumnya sudah ada juga pasar yaitu di padang gamuak di atas tanah tuanku Lareh Kurai bernama si jubah gelar Dt Bandaro nan Bangkang, suku Guci.69

Dahulunya penghulu-penghulu kurai mengadakan pasar untuk kebutuhan kompeni Belanda akan barang-barang makanan yang disediakan oleh anak nagari, serta orang-orang belanda dating ke pasar itu dengan membawa barang yang di perlukan oleh anak nagari dengan demikian pada mulanya transaksi di pasar dilakukan secara tukar-menukar barang.70

Tahun 1825 atas mufakat kompeni belanda dengan para penghulu-penghulu di nagari kurai, mulai dilaskukan transaksi jual beli barang di pasar

68Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

69Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

70Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

dengan mata uang atau pada waktu itu disebut dengan pitih garih, asal kata dari inggris yang bercirikan dengan huruf arab dan di sebelah lagi bergambar ayam jantan dua singa dalam lingkaran, dengan mahkota di atasnya.

Juga ada pitih sirah dan pitih sirah gadang yang bercirikan huruf besar VOC dab di sebelahnya lagi satu gambar singa dalam lingkaran dengan mahkota di atasnya dengan tukaran satu pitih sirah adalah empat pitih garih.

Pada tahun 1830 kepala-kepala nagari di Kurai mulai mengatur pasar, di mana pada waktu itu pasar di bagi dua bagian yaitu:

Pertama, dinamakan pasar borong-borong, adalah pasar dimana setiap hari orang berjualan secara kecil-kecilan.

Kedua, dinamakan pasar gadang, adalah pasar sekali dalam seminggu.

Yaitu setiap hari sabtu.71

Waktu itu orang berjualan dalam dangau atau payung, dan tahun 1850 pasar tersebut terbakar sehingga pasar dipindahkan ke pasar teleng, kemudian pasar teleng itu ditinggalkan orang berjualan karena sempit dan dijadikan di sana sebagai pasar ternak.72

Kemudian orang berjualan pindah ketempat dimana sekarang berada di pasar Bukittinggi yaitu di atas bukit cubadak Bungkuk. Lama kelamaan pasar Bukittinggi makin ramai di kunjungi orang dan kemudian orang dari luar nagari kurai pun seperti Tionghoa, india datang berniaga ke pasar Bukittinggi, dan waktu itu siapa yang berjualan dipasar oleh kepala-kepala Nagari diminta uang bantuan buat pemeliharaan pasar, tapi sebagiannya tidak mau membayar dan mereka

71Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

72Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

katakan bahwa tanah adalah kepunyaan mereka. Jadi jelas pada waktu itu pasar belum ada peraturan-peraturannya.73

Tahun 1558 adalah tahun yang sangat penting dalam sejarah pasar di kota Bukittinggi yang ditandai dengan:

a. Terjadinya penyerahan tanah dimana terletaknya pasar oleh penghulu-penghulu Kurai kepada Gubernemen Belanda untuk dipakai sebagai pinjaman dan lamanya tidak ditentukan serta bila tanah itu tidak dipergunakan lagi oleh pemerintah belanda, maka harus dikembalikan kepada orang Kurai.

b. Nagari Kurai nan Limo Jorong disatukan dengan nagari Banuhampu menjadi satu kelarasan yaitu laras Kurai Banuhampu dengan izin Jendral Mayor sipil dan militer gubenur Sumatera Barat dengan suratnya No. 1135, tanggal 16 juni 1854, tetapi satu kelarasan itu baru terlaksana tahun 1858 yang tuanku larasnya terpilih Oerip Gelar Rajo Mantari.

Tanah yang dipinjamkan untuk pasar itu ialah semua bukti-bukti yang di sekeliling jalan bambulan , tembok, Aur Tajungkang, jalan rumah bola dan tanah untuk rumah sakit militer dan tanah-tanah di muka rumah di muka rumah sakit tersebut dan juga termasuk benteng, rumah resident, kuburan Belanda dan kampong Nias dan kebun bunga (kebun bunga sekarang) yang dahulunya kuburan orang Tionghoa.74

Perniagaan bertambah lama bertambah maju, maka tahun 1890 didirikanlah oleh pemerintah sipil los besi yang besar dengan biaya f 400 dan tahun 1900 didirikan lagi los daging dari besi di sebelah los besar tadi serta 4 buah

73Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

74Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

los lainnya yang biayanya dipinjam uang kepada noderland indische (N.I) eskomto maaschapij dengan jaminan pasar Bukittinggi.75

Dengan demikian pada tahun 1900 ini telah berdiri enam buah los di pasar Bukittinggi yang pada waktu itu memerintah konteler L.D Westenenk dan mulai pada tahun inilah sewa los pasar mulai diminta yang hasilnya dipergunakan untuk memperbaiki pasar serta untuk membayar gaji enam orang petugas dan juru tulis pasar.76

Pada Tahun 1915 dan 1916 didirikan lagi delapan los di pasar Bukittinggi, yaitu:

a. 1 los besi b. 1 los kerambil c. 1 los minyak d. 1 los maco e. 1 los bantal f. 1 los kayu

g. 2 los dimuka pasar77

Secara ringkasnya dapat penulis kemukakan sejarah pasar Bukittinggi sebagai berikut:

a. Pasar Bukittinggi pertama kali ada tahun 1820 yang terletak dalam lingkungan nagari Guguk Panjang dahulu disebut dengan laras Kurai, kemudian disatukan menjadi laras Kurai Bukittinggi.

75Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

76Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

77Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

b. Asal tanah Pasar Bukittinggi jelas kepunyaan orang Kurai, tetapi dari dahulu (1858) semenjak Bukittinggi menjadi ibu Nagari Agam Tuo, maka tanah pasar tersebut diserahkan kepada Tuanku Laras Agam Tuo yang bertanggung jawab untuk memperbaiki lokasi pasar yang rusak , tetapi segala yang akan dikerjakan atau diperbaiki di pasar tidak saja dikerjakan oleh orabg Kurai melainkan juga oleh orang Agam Tuo, maka penghasilan pasar pada waktu itu selain dipergunakan untuk perbaikan pasar juga dibagikan kepada wilayah-wilayah nagari Agam Tuo yang anak nagarinya ikut memperbaiki pasar seperti:

1) Wilayah nagari Baso

2) Wilayah nagari IV Angkek Canduang 3) Wilayah nagari Tilatang Kamang

4) Wilayah nagari Banuhampu Sungai Puar 5) Wilayah nagari IV Koto

6) Wilayah Kurai V Jorong78

Yang pembagiannya tidak sama satu wilayah nagari dengan wilayah nagari lainnya , tergantung kepada berapa banyak anak nagari satu wilayah nagari tersebut ikut bekerja memperbaiki pasar.

c. Berdasarkan pasal 1 undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah dan ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 7 desember 1949 Nomor 167/GM/Stg/ket-1949, maka pasar

78Propil Pasar Bawah Bukittinggi Tahun 2015

Bukittinggi hak penguasaannya berada pada pemerintah Kotapraja Bukittinggi sampai saat sekarang yang disebut dengan pemerintah daerah Kota Bukittinggi sampai saat sekarang yang disebut dengan pemerintah Daerah Kota Bukittinggi dan penghasilan atau pendapatan pasar Bukittinggi tidak lagi dibagi-bagikan kepada seluruh wilayah nagari Agam Tuo, yang kini berada sebagian dari wilayah kabupaten agam.

Dokumen terkait