• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Rumah Sakit Fatima

Sejarah berdirinya Rumah Sakit Fatima dimulai dari usaha 3 orang biarawati Ordo Santo Agustinus (OSA) misionaris dari Belanda untuk membuka karya pelayanan kesehatan pada tahun 1949. Mereka memulai karya tersebut dengan motto ”Servire Invincem In Caritte” yang berarti saling melayani dengan kasih. Pada tahun 1962, berdasarkan Surat Ijin Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. 59. E-8/1962 secara resmi beroperasi Klinik Bersalin Fatima dengan penanggung jawab Sr. Norbertha Van De Meer, OSA. Selanjutnya pada tahun 1966 ijin Klinik Bersalin tersebut ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Bersalin dengan Surat Ijin Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. 24305/RS/1966.

Seiring dengan semakin meluasnya kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Ketapang, maka pada tahun 1998 Direktur Jenderal Pelayanan Medik melalui Surat Ijin No. YM 02.04.3.6900 meningkatkan status Rumah Sakit Bersalin Fatima (RSB Fatima) menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatima (RSIA Fatima). Kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Ketapang ternyata tidak hanya semata pada kesehatan ibu dan anak, banyak pasien yang terpaksa dirawat karena penyakit-penyakit diluar bidang tersebut. pengelola rumah sakit menyadari hal tersebut, sehingga mereka mengajukan kenaikan status Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) menjadi Rumah Sakit Umum

(RSU). Pada tanggal 10 November 2006 Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit Fatima No. YM.02.04.3.5.5580 sebagai rumah sakit umum. Nama RB Fatima sangat melegenda sebagai perintis layanan kesehatan bagi para ibu dan anak di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat sampai saat ini, sehingga walaupun sudah berubah status menjadi RSU banyak masyarakat yang menyebutnya sebagai RB Fatima. Pada tanggal 12 Agustus 2014, RS Fatima ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum kelas C oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.03/I/2011/2014) dan mendapatkan ijin operasional tetap untuk 5 tahun pada tanggal 31 Oktober 2014 dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang (Keputusan Bupati Ketapang No. 56/DINKES/2014).

Total tempat tidur pasien di RS Fatima saat ini berjumlah 162 bed. Sekitar 30% tempat tidur yang tersedia digunakan untuk pelayanan pasien kelas III. Tingkat hunian RS Fatima berdasarkan kinerja rumah sakit tahun 2015 adalah sebesar 62%. RS Fatima turut serta secara aktif dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional dengan melayani seluruh peserta JKN dan menjadi Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan kelas C untuk wilayah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. Persentase pasien peserta JKN yang dilayani oleh RS Fatima mencapai 60% dari total keseluruhan pasien yang berobat ke RS Fatima.

Kegiatan pelayanan medik yang dapat diberikan RS Fatima sampai saat ini adalah layanan Unit Gawat Darurat 24 jam, Pelayanan Rawat Jalan yang

meliputi Klinik Umum dan syaraf, Klinik Penyakit Dalam, Klinik Gigi, Klinik Mata, Klinik Kandungan, Klinik Kesehatan Ibu dan Anak, Klinik Anak, Klinik Bedah dan Pelayanan Medik Rawat Inap yang meliputi Ruang Perawatan Internis, Ruang Perawatan Bedah, Ruang Perawatan Anak, Ruang Perawatan Kebidanan, Kamar Bersalin, Kamar Operasi, Kamar Bayi dan Unit Perawatan Intensif (ICU). Selain itu, untuk menunjang proses layanan tersebut RS Fatima juga dilengkapi dengan beberapa unit penunjang medik seperti laboratorium, radiologi, farmasi, rekam medik, pelayanan gizi, dan rehabilitasi medik.

Berikut ini adalah logo Rumah Sakit Fatima:

Gambar IV.1

Makna logo:

1. Lambang/logo berbentuk Palang Hijau: Simbol Kesehatan.

2. Berbentuk bulat bertuliskan: “RS FATIMA KETAPANG” warna hijau:

Suatu kebulatan tekat yang ikhlas dan mantap dalam melaksanakan pelayanan.

3. Tulisan YPK Merah: Bersemangat, berani dan penuh percaya diri dalam pelaksanaan kasih.

4. Padi dan Kapas: Dalam melaksanakan pelayanan diharapkan dihasilkan suatu kesejahteraan.

5. Tiga tetes air warna kuning, putih, biru: Tiga tetes air adalah suatu kehidupan memberikan kelegaan, mencukupi, dengan tujuan yang suci (putih), dengan pelayanan yang sabar (biru), dan akhirnya memberikan suatu kemenangan/tercapainya suatu tujuan.

Nama-nama yang pernah menjabat Direktur Rumah Sakit Fatima:

1. Dr. Robertus Suwarno Ongko tahun 1994 s/d 2001 2. Dr. Ig. Maria Limandow, SpPK tahun 2001 s/d 2002 3. Dr. Stephanus Agung Kristianto tahun 2002 s/d 2005 4. Dr. Purwono, M.M, M.B.A tahun 2005 s/d 2006 5. Dr. Ig. Dony Setiawan tahun 2006 s/d 2009 6. Dr. Philipus Frans Reagan tahun 2009 s/d 2010

7. Dr. Margaretha Indah W., MPH tahun 2010 s/d sekarang. B. Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit Fatima

Rumah Sakit Fatima memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai pegangan dalam menjalankan kegiatannya agar tetap pada jalur yang benar sesuai dengan tujuan awal Rumah Sakit Fatima. Berikut ini adalah visi dan misi yang dimiliki oleh Rumah Sakit Fatima:

1. Visi

Sehati Sejiwa dalam semangat Agustinian sebagai Rumah Sakit Rujukan Tipe C yang menjadikan Keselamatan Pasien sebagai Pusat dan Tujuan

Pelayanan dengan Melayani Siapa Saja secara Profesional dan Penuh Kasih.

2. Misi

a. RS Fatima menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, aman dan berkesinambungan dengan menyediakan sumber daya yang mendukung pelayanan rumah sakit tipe C secara fokus, adil, teliti, dan ikhlas kepada semua insan.

b. RS Fatima meletakkan kebersamaan sebagai landasan dalam menjalankan seluruh pelayanan kesehatan dengan mengutamakan nilai-nilai mulia, saling asah, asih, dan asuh.

c. RS Fatima memandang pelayan kesehatan sebagai mitra karya dengan memberdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja demi keselamatan pasien dan keluarganya, memperhatikan kesejahteraan mereka secara terbuka, proporsional, adil dan merata sesuai dengan perkembangan dan kemampuan.

d. RS Fatima mewujudkan tata kelola manajemen yang baik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, kesetaraan, dan kewajaran.

3. Motto

Motto pelayanan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Fatima adalah “Kasih

yang menyembuhkan”.

Visi, misi, dan motto yang dimiliki Rumah Sakit Fatima menunjukkan bahwa para karyawan Rumah Sakit Fatima memiliki semangat bekerja dalam

karya perutusan, artinya karyawan bekerja bukan hanya untuk mencari uang saja, namun untuk menjalankan karya perutusan. Semangat karya perutusan tersebut akan berdampak pada motivasi kerja yang tinggi, kepuasan kerja yang tinggi, dan kinerja karyawan yang baik.

Dokumen terkait