• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran kepuasan kerja dalam memediasi pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan studikKasus pada karyawan tetap dari semua unitbagian Rumah Sakit Fatima Ketapang, Kalimantan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran kepuasan kerja dalam memediasi pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan studikKasus pada karyawan tetap dari semua unitbagian Rumah Sakit Fatima Ketapang, Kalimantan"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Tetap dari Semua Unit/Bagian

Rumah Sakit Fatima

Ketapang, Kalimantan Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Blasius Panut Nusanjaya

NIM: 132214078

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Tetap dari Semua Unit/Bagian

Rumah Sakit Fatima

Ketapang, Kalimantan Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Blasius Panut Nusanjaya

NIM: 132214078

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Adil Ka’Talino, Bacuramin Ka’Saruga, Basengat Ka’Jubata.

(Adil pada Manusia, Bercermin di Surga, Bernafas pada Tuhan).

Pepatah Kalimantan

Kelemahan terbesar kita adalah menyerah.

Cara paling tepat untuk sukses adalah

selalu mencoba satu kali lagi.

Thomas A. Edison

Mulailah sebuah perjalanan

dengan tujuan akhir yang jelas.

Joko Widodo

Don’t forget to pray and be happy.

Berpikir dan teruslah berpikir

sampai kita lupa bahwa kita sedang berpikir.

Blasius Panut Nusanjaya

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

 Kedua orang tua saya, Bapak Yohanes Djadjah dan Ibu Chatarina Mudjiati, serta saudara dan keponakan saya yang selalu mendukung dalam

segala hal.

(6)

v

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Tetap dari Semua Unit/Bagian Rumah Sakit Fatima

Ketapang, Kalimantan Barat

dan diajukan untuk di uji pada tanggal 11 Juli 2017 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak dapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan, pendapat, atau pemikiran dari peneliti lain yang seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada peneliti aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003 pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Blasius Panut Nusanjaya

Nomor Induk Mahasiswa : 132214078

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Tetap dari Semua Unit/Bagian Rumah Sakit Fatima

Ketapang, Kalimantan Barat

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Juli 2017

Yang menyatakan

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya,

peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul, “Peran Kepuasan Kerja Dalam

Memediasi Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan: Studi Kasus pada Karyawan Tetap dari semua unit/bagian Rumah

Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat”. Penulisan Skripsi ini diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program

Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan,

bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, peneliti secara khusus menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I

yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan

bimbingan, perhatian, arahan, dan pemikiran, yang sangat berguna

sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik, serta nilai-nilai yang

diberikan selama proses pengerjaan skripsi.

4. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku Dosen Pembimbing II yang

bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan

bimbingan, perhatian, arahan, dan pemikiran, yang berguna untuk semakin

menyempurnakan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung peneliti

(9)

viii

6. Segenap Manajemen Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat,

yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian dan telah

bersedia meluangkan waktu untuk membantu peneliti dalam mendapatkan

informasi tentang rumah sakit.

7. Semua Karyawan Tetap Nonmanajerial dari semua unit/bagian di Rumah

Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat, yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membantu peneliti dengan mengisi kuesioner

yang telah peneliti sediakan.

8. Kedua orang tuaku, Bapak Yohanes Djadjah dan Ibu Chatarina Mudjiati

serta saudaraku, Margaretha Indah Wijilestari, Citra Dewi Mariana,

Emilda Putri Pratiwi, Yulius Pandu Nusanjaya, Imanuel Budhi Hartoko,

Mikael Sati, serta keponakanku, Esther Kartika Sonia Budhilestari,

Novena Hillary Budhilestari, Benediktus Cleosa Kalas Prakasa, yang

selalu memberikan dukungan melalui doa, nasihat, perhatian, cinta yang

tak terhingga sehingga memberikan semangat yang luar biasa kepada

peneliti untuk menjalani semuanya dengan baik.

9. Sahabatku, dr. Yohanes Kusumo Adi, yang setia menemani peneliti saat

penelitian di Rumah Sakit Fatima.

10.Veronica Euphracia, yang selalu menyemangati dan mendukung peneliti

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

11.Teman baikku, Nico, Aan, Sakti, Angga, Fian, Putri, Budi, Neneng, Tituk,

Mamus, Adi, Olive, Kris, Egi, Galang, Samuel, Andrian, Kristo, Edo,

Alvin, Jojo, Willy, Marten, Flo, dan teman-teman angkatan 2013,

terimakasih atas kebersamaan dan dinamika pertemanan selama 4 tahun

perkuliahan ini.

12.Mas Wisnu, Mas Baw, Mbak Monik, Maryo, terimakasih atas doa,

masukan, dan saran yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

13.Keluarga besar Inisiasi Sanata Dharma (INSADHA), terimakasih atas

(10)

ix

14.Keluarga besar Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Propinsi Kalimantan

Barat, yang selalu mendukung dan menyemangati peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

15.Teman-teman kos lamparolas, yang selalu mengingatkan dan

menyemangati peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

16.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu dan telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan

dan masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang dimiliki peneliti. Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

guna menyempurnakan Skripsi ini. Peneliti berharap semoga Skripsi ini

bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun

Skripsi.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Peneliti,

Blasius Panut Nusanjaya

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

HALAMAN ABSTRAK ... xvii

HALAMAN ABSTRACT ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

1. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

a. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 9

2. Kompensasi ... 13

a. Definisi Kompensasi ... 13

b. Tujuan Pemberian Kompensasi ... 13

c. Jenis-jenis Kompensasi ... 15

(12)

xi

e. Indikator Kompensasi ... 19

3. Motivasi ... 20

a. Definisi Motivasi ... 20

b. Jenis-jenis Motivasi ... 21

c. Tujuan Pemberian Motivasi... 21

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 22

e. Indikator Motivasi ... 25

4. Kepuasan Kerja ... 26

a. Definisi Kepuasan Kerja ... 26

b. Cara melakukan pengukuran kepuasan kerja ... 27

c. Dampak dari Kepuasan Kerja ... 28

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... 28

e. Indikator Kepuasan Kerja ... 28

5. Kinerja Karyawan ... 30

a. Definisi Kinerja ... 30

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 30

c. Proses Penilaian Kinerja ... 31

d. Indikator Kinerja Karyawan ... 32

6. Hubungan Antar Variabel ... 33

a. Hubungan antara Kompensasi dengan Motivasi Kerja ... 33

b. Hubungan antara Kompensasi dengan Kepuasan Kerja ... 33

c. Hubungan antara Kompensasi dengan Kinerja Karyawan ... 33

d. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja ... 33

e. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan ... 34

f. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan ... 34

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 34

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 38

D. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Jenis Penelitian ... 42

(13)

xii

1. Subjek Penelitian ... 42

2. Objek Penelitian ... 42

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 42

D. Variabel Penelitian ... 43

1. Identifikasi Variabel ... 43

a. Variabel Independen ... 43

b. Variabel Dependen ... 43

c. Variabel Mediasi... 43

2. Definisi Variabel ... 43

3. Pengukuran Variabel ... 44

E. Definisi Operasional ... 45

F. Populasi dan Sampel ... 47

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 48

H. Sumber Data ... 48

I. Teknik Pengumpulan Data ... 49

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 49

K. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 54

A. Sejarah Rumah Sakit Fatima ... 54

B. Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit Fatima ... 57

C. Struktur Organisasi Rumah Sakit Fatima ... 59

D. Data Dasar Rumah Sakit Fatima ... 61

E. Data Kegiatan Penunjang Medis Rumah Sakit Fatima ... 62

F. Data Fasilitas Penunjang Rumah Sakit Fatima ... 63

G. Data Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Fatima... 64

H. Keuangan ... 65

I. Pemasaran ... 66

J. Jasa Pelayanan Medik ... 66

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Deskripsi Pengumpulan Data ... 68

(14)

xiii

C. Deskripsi Data ... 74

D. Pengujian ... 77

1. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model) ... 77

a. Uji Validitas ... 77

b. Uji Reliabilitas ... 80

2. Pemaknaan R2 dan Pengujian Model Struktural (Inner Model) ... 81

a. Nilai R2 ... 81

b. Pengujian Hipotesis 1-6 ... 82

c. Pengujian Hipotesis 7-8 dengan Efek Mediasi ... 87

d. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 92

E. Pembahasan ... 93

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 99

A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 100

C. Keterbatasan ... 103

(15)

xiv

DAFTAR TABEL Tabel Judul

IV.1 Data SDM RS Fatima ... 65

V.1 Karakteristik Responden berdasarkan Unit Kerja ... 70

V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 71

V.3 Karakteristik Responden berdasarkan Usia... 72

V.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 72

V.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja di Rumah Sakit ... 73

V.6 Skala Data Kompensasi ... 74

V.7 Skala Data Motivasi Kerja ... 75

V.8 Skala Data Kepuasan Kerja ... 75

V.9 Skala Data Kinerja Karyawan ... 76

V.10 Nilai Loading Factor ... 78

V.11 Nilai Loading Factor Setelah Penghapusan ... 79

V.12 (Average Variance Extracted) AVE ... 80

V.13 Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability ... 80

V.14 R2 ... 81

V.15 Hasil Estimasi Path Coefficients ... 83

V.16 Hasil Estimasi Direct Effect ... 88

V.17 Hasil Estimasi Indirect Effect ... 89

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR Gambar Judul

IV.1 Logo RS Fatima ... 56

IV.2 Struktur Organisasi RS Fatima ... 60

V.1 Pengujian Model Penelitian ... 82

V.2 Pengujian Model Direct Effect ... 88

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 108

Lampiran 2 Tabel Skor Persepi Karyawan ... 116

(18)

xvii ABSTRAK

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Tetap dari Semua Unit/Bagian Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat

Blasius Panut Nusanjaya Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) kompensasi mempengaruhi motivasi kerja secara positif, 2) kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan, 3) kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, 4) kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif pada Karyawan Tetap dari semua unit/bagian Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Teknik pengambilan sampel menggunakan Proporsionate Random Sampling. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner tentang kompensasi, motivasi kerja, dan kepuasan kerja kepada 200 responden. Data mengenai kinerja karyawan diperoleh dengan membagikan penilaian kinerja karyawan kepada atasan langsung dari semua bagian/unit untuk menilai 200 karyawan yang telah menjadi responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Partial Least Square

menggunakan aplikasi WarpPLS 5.0.

Hasil penelitian menunjukkan 1) kompensasi mempengaruhi motivasi kerja secara positif, 2) kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan, 3) kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, 4) kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif pada Karyawan Tetap dari semua unit/bagian Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat.

(19)

xviii ABSTRACT

THE ROLE OF JOB SATISFACTION IN MEDIATING THE INFLUENCE OF COMPENSATION AND JOB MOTIVATION ON THE EMPLOYEES’

PERFORMANCE

A Case Study on Permanent Employees at Fatima Hospital, Ketapang, West Borneo

Blasius Panut Nusanjaya compensation on the employees’ performance, 3) job satisfaction mediates the

influence of job motivation on the employees’ performance, 4) job satisfaction positively affects the employees’ performance on permanent employees at Fatima

Hospital, Ketapang, West Borneo. Proporsionate Random Sampling was used as sampling technique. The data was obtained by distributing questionnaires on compensation, job motivation, and job satisfaction to 200 respondents. The data

on employees’ performance was obtained by distributing the performance appraisal to the direct superior of all section/unit to assess the 200 employees who have become the respondents. The data analysis technique that is used in this research was Partial Least Square method using the WarpPLS 5.0.

The results show that 1) the compensation positively affects the job motivation, 2) job satisfaction mediates the influence of compensation on the

employees’ performance, 3) job satisfaction mediates the influence of job motivation on the employees’ performance, 4) job satisfaction positively affects

the employees’ performance on permanent employees at Fatima Hospital,

Ketapang, West Borneo.

Keywords: Compensation, Job Motivation, Job Satisfaction, Employees’

(20)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting

dan menjadi pusat perhatian setiap organisasi dalam mencapai tujuan yang

ditetapkan organisasi. Organisasi yang berhasil pasti memusatkan perhatian

pada sumber daya manusia untuk menjalankan fungsinya secara optimal,

khususnya menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang terjadi. Sumber

daya manusia merupakan faktor penting bagi perusahaan demi memajukan

usaha untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan

suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan ditentukan oleh

keberhasilan dari para individu karyawan perusahaan itu sendiri dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang

manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam

suatu organisasi. Peran manajemen sumber daya manusia adalah mengatur

tenaga kerja yang ada di dalam organisasi mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, penugasan, dan pengendalian untuk mewujudkan tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen sumber daya manusia dikatakan

berhasil apabila dapat menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi dan kinerja

(21)

keberhasilan tersebut, suatu perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor

seperti pemberian kompensasi (balas jasa) dan motivasi kerja.

Tujuan utama setiap karyawan bekerja di suatu perusahaan adalah untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi karyawan tersebut. Menurut Werther dan

Davis (dalam Hasibuan, 2003:119), “compensation is what employees receive

in exchange for their contribution to the organization” yang artinya kompensasi adalah apa yang karyawan terima sebagai pertukaran atas

kontribusi mereka kepada organisasi. Menurut Hasibuan (2009:120), jika

balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih mudah memotivasi

bawahannya dan karyawan akan merasa puas karena dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya. Sedangkan menurut Gibson (dalam Riani,

2011:123-124), Kompensasi merupakan salah satu faktor organisasi yang

mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh pada motivasi kerja, kepuasan

kerja, dan kinerja karyawan sehingga menjadi faktor penting bagi setiap

karyawan dalam mempertimbangkan keputusan untuk bekerja dan bertahan di

suatu perusahaan.

Motivasi kerja adalah hal yang menyebabkan dan mendukung tingkah

laku manusia agar semangat, giat, dan antusias dalam bekerja dan

melaksanakan tugas-tugas demi mencapai suatu tujuan. Menurut Robin dan

Judge (2008:222), motivasi merupakan suatu proses yang menjelaskan

intensitas arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.

(22)

untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Sedangkan menurut Gibson

(dalam Riani, 2011:123-124), motivasi merupakan salah satu faktor psikologi

yang mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan tersebut

dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan faktor penting yang

harus diperhatikan oleh perusahaan karena motivasi kerja mendasari

karyawan untuk melakukan suatu pekerjaan serta berpengaruh pada kepuasan

kerja dan kinerja karyawan.

Menurut Handoko (2000:193), kepuasan kerja (job satisfaction) adalah

keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana

karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan emosi

positif atau perasaan senang seorang karyawan terhadap suatu pekerjaan yang

sedang dilakukan dan pengalaman-pengalaman kerjanya. Menurut Malayu S.

P. Hasibuan (2003:203), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

yaitu kompensasi dan motivasi kerja. Sedangkan menurut Gibson (dalam

Riani, 2011:123-124), kepuasan kerja merupakan salah satu faktor psikologi

yang mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan tersebut

dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi

dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sehingga harus diperhatikan

oleh perusahaan karena akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Pencapaian suatu perusahaan bukan hanya pada hasil baik yang diperoleh

perusahaan suatu saat nanti, tetapi juga pada proses untuk mencapai hasil baik

tersebut. Menurut Amir (2015:5), kinerja adalah sesuatu yang ditampilkan

(23)

ditetapkan. Menurut Gibson (dalam Riani, 2011:123-124), kompensasi,

motivasi kerja, dan kepuasan kerja merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa perusahaan harus memperhatikan faktor kompensasi,

motivasi kerja, dan kepuasan kerja karena berpengaruh terhadap kinerja

karyawan dan keberhasilan perusahaan.

Rumah Sakit Fatima merupakan salah satu lembaga kesehatan yang ada

di Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang,

Kalimantan Barat. Peneliti ingin melakukan penelitian di Rumah Sakit Fatima

karena adanya karya perutusan di mana karyawan bekerja bukan hanya

sekedar mencari uang (kompensasi). Dengan karya perutusan maka akan

muncul motivasi kerja yang akan mempengaruhi karya perutusan tersebut.

Selain itu, peneliti juga ingin melihat persepsi karyawan tentang kompensasi

yang adil, layak, dan wajar. Maka dari itu, peneliti ingin membuktikan teori

tentang kompensasi, motivasi kerja, dan kepuasan kerja yang berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Peran Kepuasan Kerja dalam

Memediasi Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan”, studi kasus pada karyawan tetap dari semua unit/bagian Rumah

(24)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis

merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah kompensasi mempengaruhi motivasi kerja secara positif?

2. Apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja

karyawan?

3. Apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan?

4. Apakah kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, penulis membatasi

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kompensasi yang diteliti berdasarkan tiga asas kompensasi yaitu asas

keadilan, asas kelayakan, dan asas kewajaran.

2. Motivasi kerja yang akan diteliti yaitu senang bekerja, merasa berharga,

bekerja keras, dan semangat juang yang tinggi.

3. Kepuasan kerja yang diteliti yaitu kebebasan memanfaatkan waktu luang,

kebebasan memanfaatkan kemampuan, kerjasama, kebebasan bekerja

secara mandiri, dan kesempatan mengembangkan karir.

4. Kinerja yang diteliti diteliti yaitu kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas,

(25)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui apakah kompensasi mempengaruhi motivasi kerja

secara positif.

2. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh

kompensasi terhadap kinerja karyawan.

3. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan.

4. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja mempengaruhi kinerja

karyawan secara positif.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Rumah Sakit Fatima

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan

pertimbangan pengambilan keputusan Direktur Utama Rumah Sakit

Fatima dalam meningkatkan kinerja karyawan berkaitan dengan

kompensasi, motivasi kerja, dan kepuasan kerja pada Rumah Sakit

Fatima Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan

pertimbangan pengambilan keputusan Kepala Bagian Keuangan dalam

(26)

c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan

pertimbangan pengambilan keputusan Kepala Bagian Sumber Daya

Manusia (SDM) dalam meningkatkan motivasi kerja, kepuasan kerja,

dan kinerja karyawan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan bahan

pertimbangan dalam menyusun penelitian-penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan serta bisa

diterapkan penulis di dalam dunia kerja yang berkaitan dengan manajemen

(27)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Mangkunegara (2013:4), manajemen sumber daya

manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan,

dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan menurut Hasibuan (2009:23), manajemen sumber daya

manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan

tenaga kerja agar efektif dalam penggunaan kemampuan manusia agar

dapat mencapai tujuan di setiap perusahaan.

Menurut Dessler (2013:30), Human Resource Management (HRM) is the process of acquiring, training, appraising, and

compensating employees, and attending to their labor relations, health,

and safety, and fairness concern. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan

(28)

kesehatan, dan keselamatan mereka, serta hal-hal yang berhubungan

dengan keadilan.

Menurut pendapat para ahli di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa

manajemen sumber daya manusia adalah segala hal yang berkaitan

dengan proses pengelolaan karyawan yang ada di perusahaan mulai dari

perencanaan, pengorganisasian, penugasan, dan pengendalian dalam

rangka memperoleh karyawan yang berkualitas serta meningkatkan

kinerja karyawan secara keseluruhan demi mencapai tujuan yang telah

ditetapkan perusahaan.

b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam Dessler (2015:4), sebagian besar ahli sependapat bahwa

pengelolaan dalam manajemen sumber daya manusia melibatkan lima

fungsi sebagai berikut:

1) Perencanaan

Suatu proses untuk menetapkan sasaran dan standar,

mengembangkan aturan dan prosedur, serta mengembangkan

rencana dan peramalan.

2) Pengorganisasian

Suatu proses untuk memberikan tugas spesifik kepada setiap

bawahan, membentuk departemen, mendelegasikan otoritas kepada

bawahan, menetapkan saluran otoritas dan komunikasi, serta

(29)

3) Penyusunan staf

Suatu proses untuk menentukan tipe orang yang harus anda

pekerjakan, merekrut karyawan prospektif, memilih karyawan,

melatih dan mengembangkan karyawan, menetapkan standar kinerja,

mengevaluasi kinerja, menasihati karyawan, serta memberikan

kompensasi kepada karyawan.

4) Kepemimpinan

Suatu proses untuk meminta orang lain menyelesaikan pekerjaan,

menegakkan moral, serta memotivasi bawahan.

5) Pengendalian

Suatu proses untuk menetapkan standar seperti kuota penjualan,

standar mutu, atau tingkat produksi, memeriksa bagaimana kinerja

aktual dibandingkan dengan standar-standar ini, serta mengambil

tindakan korektif sesuai kebutuhan.

Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2003:21), menjelaskan secara

singkat fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia:

1) Perencanaan (Planning)

Suatu proses dalam merencanakan tenaga kerja secara efektif dan

efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mewujudkan

(30)

2) Pengorganisasian (Organizing)

Suatu kegiatan dalam menyusun suatu organisasi dengan mendesain

struktur dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh

tenaga kerja yang dipersiapkan.

3) Pengarahan (Directing)

Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan

bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu tercapainya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

4) Pengendalian (Controlling)

Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati

peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.

5) Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement)

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk

mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6) Pengembangan (Development)

Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan

moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

7) Kompensasi (Compensation)

Pemberian balas jasa langsung (direct), dan tidak langsung

(indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa

(31)

8) Pengintegrasian (Integration)

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan

kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling

menguntungkan.

9) Pemeliharaan (Maintenance)

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental,

dan loyalitas karyawan agar mereka mau bekerja sama sampai

pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program

kesejahteraan yang berdasarkan sebagian besar kebutuhan

karyawannya.

10) Kedisiplinan (Discipline)

Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial.

11) Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (Separation)

Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.

Pemutusan hubungan kerja ini dapat disebabkan oleh keinginan

karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun,

dan sebab-sebab lainnya.

Menurut Ivancevich dan Konopaske (2013:5), ada beberapa

aktivitas manajemen sumber daya manusia yaitu:

1) Equal employment opportunity (EEO) compliance. Pemenuhan

kesempatan kerja yang sama.

(32)

3) Human Resource Planning. Perencanaan Sumber Daya Manusia.

4) Recruitment, selection, motivation, dan retention. Penerimaan,

seleksi, motivasi, dan penyimpanan.

5) Performance evaluation and compensation. Evaluasi kinerja dan

kompensasi.

6) Training and development. Pelatihan dan pengembangan.

7) Labor relations. Hubungan Kerja.

8) Safety and health. Keamanan dan kesehatan.

2. Kompensasi

a. Definisi Kompensasi

Menurut Mondy (2008:4), kompensasi adalah total seluruh imbalan

yang diterima para karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka

berikan. Sedangkan menurut Werther dan Davis (dalam Hasibuan,

2009:119), Compensation is what employees receive in exchange for their contribution to the organization. Kompensasi adalah apa yang karyawan terima sebagai pertukaran atas kontribusi mereka kepada

organisasi.

Menurut pendapat para ahli di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa

kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh suatu organisasi

kepada setiap karyawan atas kontribusi karyawan kepada organisasi.

b. Tujuan Pemberian Kompensasi

Menurut Hasibuan (2009:120), tujuan pemberian kompensasi sebagai

(33)

1) Ikatan Kerja Sama

Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal

antara majikan dan karyawannya. Karyawan harus mengerjakan

tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib

membayar kompensasi.

2) Kepuasan Kerja

Karyawan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan

pemberian kompensasi.

3) Pengadaan Efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan

karyawan yang qualified untuk perusahaan lebih mudah.

4) Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih

mudah memotivasi bawahannya.

5) Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi berdasarkan prinsip adil dan layak

serta eksternal konsistensinya yang kompetitif maka stabilitas

karyawan lebih terjamin karena turnover yang lebih kecil.

6) Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin

(34)

7) Pengaruh Serikat Buruh

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh

dapat dihindarkan dan karyawan akan konsentrasi pada pekerjaanya.

8) Pengaruh Pemerintah

Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan

yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka intervensi

pemerintah dapat terhindarkan.

c. Jenis-jenis Kompensasi

Menurut Mondy (2008:4-5), ada dua jenis kompensasi yaitu:

1) Kompensasi Finansial, terdiri atas dua macam yaitu:

a) Kompensasi Finansial Langsung

Kompensasi finansial langsung terdiri dari bayaran yang diterima

oleh seseorang dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus.

b) Kompensasi Finansial Tidak Langsung

Kompensasi finansial tidak langsung (tunjangan) meliputi seluruh

imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi

finansial langsung. Kompensasi jenis ini meliputi beragam

imbalan yang biasanya diterima secara tidak langsung oleh

karyawan seperti:

(1) Tunjangan wajib yang terdiri dari jaminan sosial, tunjangan

pengangguran, ganti rugi karyawan, cuti keluarga dan

(35)

(2) Tunjangan tidak wajib yang terdiri dari bayaran untuk waktu

tidak bekerja, perawatan kesehatan, asuransi jiwa, rancangan

pensiun, rancangan opsi saham karyawan, tunjangan

pengangguran tambahan, layanan karyawan, bayaran

premium serta program manfaat.

2) Kompensasi Nonfinansial, meliputi kepuasan yang diterima

seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis

dan/atau fisik tempat orang tersebut bekerja. Aspek kompensasi

nonfinansial tersebut mencakup faktor-faktor psikologis dan fisik

dalam lingkungan kerja perusahaan. Kompensasi nonfinansial terdiri

dari:

a) Pekerjaan yang meliputi variasi keterampilan, identitas tugas,

signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik.

b) Lingkungan kerja yang meliputi kebijakan yang baik, manajer

yang berkemampuan, karyawan yang berkompeten, rekan kerja

yang menyenangkan, simbol status yang pantas, dan kondisi

kerja. Lingkungan kerja dalam kompensasi nonfinansial juga

meliputi fleksibilitas kerja yang terdiri dari waktu yang fleksibel,

minggu kerja yang dipadatkan, pembagian jabatan, kerja

paruh-waktu, dan lebih banyak kerja sedikit jam.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi

Menurut Suryasudarma (2011:41), ada tujuh faktor yang ikut

(36)

organisasi kepada pekerja atau yang harus diterima oleh pekerja dari

organisasi antara lain:

1) Rata-rata imbalan pada lingkup tertentu

Tarif yang ada pada pasar tenaga kerja juga ikut mempengaruhi

tinggi-rendahnya imbalan kekaryaan para pekerja di dalam suatu

organisasi.

2) Kekuatan negosiasi serikat pekerja

Di negara-negara yang sudah maju kekuatan serikat pekerja untuk

membuat negosiasi (burgaining power) dengan para pemilik

organisasi juga ikut menentukan besarnya imbalan kekaryaan para

pekerja di dalam satuan-satuan industri yang ada.

3) Peraturan pemerintah

Di banyak negara, ketentuan perundang-undangan dari pemerintah

juga ikut dalam menentukan besar kecilnya imbalan kekaryaan yang

harus diberikan oleh perusahaan kepada para pekerjanya, misalnya

ada peraturan yang berhubungan dengan upah minimum (di

Indonesia UMR), serta pekerja anak-anak dan perempuan.

4) Penggajian yang adil dan memadai

Sistem imbalan yang baik seharusnya memperhatikan juga

prinsip-prinsip keadilan, baik dilihat dari kebutuhan perusahaan maupun

(37)

5) Kebijakan dalam sistem imbalan kekaryaan dan penyesuaiannya di

dalam organisasi

Sebelum dan ketika menjalankan operasinya secara aktual

perusahaan pasti memiliki perencanaan imbalah kekaryaan, atas

dasar perencanaan itulah mestinya perusahaan memberikan imbalan

kekaryaan dengan fluktuasi tertentu kepada para pekerjanya.

6) Tantangan imbalan kekaryaan internasional

Dalam memberikan imbalan kekaryaan perusahaan juga harus

mempertimbangkan imbalan kekayaan internasional, apalagi kalau

perusahaan itu sudah beroperasi secara lintas batas negara atau

bersifat multinasional, perusahaan yang membayar pekerjanya

terlalu rendah akan kehilangan banyak pekerja yang baik, karena

para pekerja tersebut akan pindah ke perusahaan lain yang memberi

imbalan kekaryaan lebih baik.

7) Produktivitas dan biaya operasi

Di dalam memberikan imbalan kekaryaan perusahaan juga harus

mempertimbangkan produktivitas (hasil yang bisa diraih) dan biaya

operasinya (biaya yang dikeluarkan) dalam kegiatan sehari-hari.

Kelangsungan perusahaan akan terganggu kalau tingkat

produktivitas (hasil yang dicapai) secara relatif tidak lebih tinggi dari

(38)

e. Indikator Kompensasi

Menurut Suwanto dan Priansa (2011:222), ada tiga asas yang penting

untuk diterapkan dalam pemberian kompensasi yaitu:

1) Asas Keadilan

Kompensasi mempengaruhi perilaku karyawan dalam organisasi

sehingga pemberian kompensasi yang tidak berdasarkan asas

keadilan akan mempengaruhi kondisi kerja karyawan. Yang

dimaksud dengan asas keadilan adalah adanya konsistensi imbalan

bagi para karyawan yang melakukan tugas dengan bobot yang sama.

Dengan kata lain, kompensasi karyawan di suatu jenis pekerjaan dan

kompensasi karyawan di jenis pekerjaan yang lainnya, yang

mengerjakan pekerjaan dengan bobot yang sama, relatif akan

memperoleh besaran kompensasi yang sama.

Kompensasi yang baik harus seminimal mungkin mengurangi

keluhan atau ketidakpuasan yang timbul dari karyawan. Jika

karyawan mengetahui bahwa kompensasi yang diterima tidak sama

dengan karyawan lain yang memiliki bobot pekerjaan yang sama,

maka karyawan akan mengalami kecemburuan, sehingga berpotensi

untuk mengganggu iklim kerja dan produktivitas kerja karyawan.

Jadi kompensasi dikatakan adil bukan berarti setiap karyawan

menerima kompensasi yang sama besarannya. Tetapi berdasarkan

asas adil, baik itu dalam penilaian, perlakuan, pemberian hadiah,

(39)

keadilan akan tercipta suasana kerja yang baik, motivasi kerja,

disiplin, loyalitas, dan stabilitas karyawan yang lebih baik.

2) Asas Kelayakan

Kompensasi yang diterima karyawan juga harus memenuhi

kebutuhan dirinya beserta keluarganya, pada tingkatan yang layak

dan wajar. Sehingga besaran kompensasi yang akan diberikan akan

mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan

yang akan dinikmati oleh karyawan beserta keluarganya dan harus

berpijak pada standar Upah Minimum Regional (UMR), baik di

tingkat provinsi, maupun tingkat kota/kabupaten.

3) Asas Kewajaran

Kompensasi yang wajar berarti besaran kompensasi harus

mempertimbangkan faktor-faktor seperti prestasi kerja, pendidikan,

jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan, dan

lain-lain.

3. Motivasi

a. Definisi Motivasi

Menurut Stanton (dalam Mangkunegara, 2009:93), “a motive is a

stimulated need which a goal-oriented individual seeks to satisfy”. Suatu motif adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi

kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas. Sedangkan menurut

Strooner (dalam Notoatmojo, 1998:115), motivasi adalah suatu hal

(40)

Menurut pendapat para ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

motivasi kerja adalah sesuatu yang mendukung tindakan karyawan agar

menimbulkan semangat seorang karyawan dalam bekerja untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan karyawan tersebut.

b. Jenis-Jenis Motivasi

Jenis motivasi menurut Hasibuan (2009:150) antara lain:

1) Motivasi Positif

Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang)

bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang

berprestasi diatas prestasi standar. Dengan motivasi positif, semangat

kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang

menerima yang baik-baik saja.

2) Motivasi Negatif

Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan

standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif

ini semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan

meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu

panjang dapat berakibat kurang baik.

c. Tujuan Pemberian Motivasi

Menurut Hasibuan (2009:29), ada beberapa tujuan pemberian motivasi,

antara lain:

1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan

(41)

3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan

5) Meningkatkan disiplin dan menurunkan tingkatan absensi karyawan

6) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

7) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan

8) Meningkatkan kesejahteraan karyawan

9) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap

tugas-tugasnya

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

1) Menurut Saydam (2000:370-374), faktor intern yang mempengaruhi

motivasi seseorang yaitu:

a) Kematangan Pribadi

Kematangan pribadi seseorang amat berpengaruh pada motivasi

dalam melaksanakan pekerjaan. Orang bersifat egois dan

kemanja-manjaan biasanya akan kurang peka dalam menerima

motivasi yang diberikan, sehingga sedikit sulit untuk dapat

bekerjasama dalam membuat prestasi kerja. Mungkin saja ia dapat

dan mampu bekerja sendiri, tetapi belum tentu cocok bila ia

bersangkutan berdampingan dengan orang lain dalam memproses

hasil akhir.

b) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dilalui seseorang amat mempengaruhi

(42)

yang lebih tinggi biasanya akan lebih mudah termotivasi, karena

ia sudah mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas

dibandingkan karyawan yang berpendidikan lebih rendah. Dengan

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas itu akan mudah

mengerti dan memahami serta mengantisipasi perkembangan

perusahaan dan tahu apa yang dibutuhkan perusahaan dari

dirinya.

c) Keinginan dan Harapan Pribadi

Menurut teori motivasi kebutuhan yang dikemukakan oleh

banyak ahli, bahwa usaha untuk memenuhi kebutuhan merupakan

faktor yang mendominasi seseorang untuk mau bekerja dengan

baik. Kebutuhan dianggap sebanding lurus dengan motivasi

makin besar kebutuhan seseorang untuk minta dipenuhi, makin

besar pula motivasi yang bersangkutan untuk mau bekerja keras.

Karena yang bersangkutan percaya bahwa dengan bekerja giat

dan baik itu, mereka akan memenuhi kebutuhannya.

d) Kebutuhan

Seseorang mau bekerja keras bila ada keinginan dan harapan

pribadi yang hendak diwujudkan menjadi kenyataan. Ia akan

dapat bekerja lebih optimal bila keinginan dan harapan itu dapat

dipenuhi. Sekiranya keinginan dan harapan ini tidak mungkin

(43)

terlaksana, maka yang bersangkutan akan tidak termotivasi untuk

melakukan pekerjaan. Yang terjadi bahkan bisa sebaliknya.

e) Kelelahan dan Kebosanan

Kelelahan dan kebosanan merupakan faktor yang mempengaruhi

semangat dan kegairahan kerja seseorang. Berkurangnya

semangat gairah kerja akan mengurangi tingkat prestasi yang

dapat dicapai kerja seseorang dalam melakukan pekerjaan. Kedua

hal yang merugikan ini tidak mungkin dapat dilenyapkan. Hal ini

merupakan suatu keadaan yang selalu menghinggapi kondisi fisik

dan mental seseorang yang sedang bekerja.

2) Menurut Winardi (1992:23), faktor eksternal yang mempengaruhi

motivasi seseorang yaitu:

a) Jenis dan sifat pekerjaan

Dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu

sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan

individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang

akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh sejauh

mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud.

b) Kelompok kerja dimana individu bergabung

Kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu

bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu

dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu, peranan kelompok

(44)

kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta

dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan

kiprahnya dalam kehidupan sosial.

c) Situasi lingkungan pada umumnya

Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa

mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan

lingkungannya.

d) Sistem imbalan (kompensasi) yang diterima

Imbalan (kompensasi) merupakan karakteristik atau kualitas dari

objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat

mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku

dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang

lebih besar. Sistem pemberian imbalan (kompensasi) dapat

mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan.

Perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan

tercapai maka akan timbul imbalan.

e. Indikator Motivasi

Menurut Ishak dan Hendri (2003:27), ada enam ciri-ciri orang yang

memiliki motivasi tinggi, yaitu:

1) Bekerja sesuai standar

Bekerja sesuai standar artinya pekerjaan dapat diselesaikan sesuai

(45)

2) Senang bekerja

Senang bekerja yaitu senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang

dikerjakannya karena ada motivasi yang mendorongnya akan

membuat orang senang mengerjakannya.

3) Merasa berharga

Merasa berharga artinya orang yang merasa berharga atau dihargai.

Hal ini terjadi karena hasil pekerjaannya itu betul-betul mendapatkan

perhatian dari perusahaan.

4) Bekerja keras

Hal ini dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi untuk

menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan.

5) Sedikit pengawasan

6) Semangat juang yang tinggi

4. Kepuasan Kerja

a. Definisi Kepuasan Kerja

Menurut Davis and Newstrom (dalam Suwanto dan Donni,

2011:263), “job satisfaction is the favourableness with wich employee

view their work. Kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang karyawan terhadap pekerjaannya. Sedangkan menurut Osborn

(dalam Suwanto dan Donni, 2011:264), “job satisfaction is the degree

to which an individual feels positively about the various vacets of the

job tasks, the work setting an relationship with co-worker”. Kepuasan

(46)

mengenai berbagai seni tugas-tugas pekerjaan, tempat kerja dan

hubungan dengan sesama pekerja.

Menurut pendapat para ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang seorang

karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja di tempat karyawan

tersebut bekerja.

b. Cara untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja

Menurut Greenberg dan Baron (dalam Wibowo, 2007:510), ada tiga

cara untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja yaitu:

1) Rating Scale dan Kuesioner (questionnaire)

Dengan metode ini orang menjawab pertanyaan dari kuesioner yang

menggunakan rating scales sehingga mereka melaporkan reaksi

mereka pada pekerjaan mereka.

2) Critical Incidents (Insiden Kritis)

Critical Incidents adalah individu menjelaskan kejadian yang

menghubungkan pekerjaan mereka yang dirasakan terutama

memuaskan atau tidak memuaskan. Jawaban mereka dipelajari untuk

mengungkap tema yang mendasari.

3) Interview (wawancara)

Dengan melakukan wawancara tatap muka dengan pekerja, dapat

diketahui sikap mereka secara langsung dan dapat mengembangkan

(47)

c. Dampak dari kepuasan kerja

Menurut Robbins (dalam Usman H, 2008:468), terdapat beberapa

dampak langsung dari kepuasan pekerja terhadap kinerja pekerja

tersebut meliputi:

1) Produktivitas pekerja tinggi.

2) Kemangkiran pekerja tidak ada.

3) Pekerjanya tetap setia tinggal di organisasi atau lembaganya.

4) Pelanggan menjadi puas dan meningkat jumlahnya.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2003:203), faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja sebagai berikut:

1) Balas jasa yang adil dan layak (kompensasi).

2) Motivasi kerja.

3) Penempatan yang tepat sesuai keahlian.

4) Berat ringannya pekerjaan.

5) Suasana dan lingkungan pekerjaan.

6) Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.

7) Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.

8) Sifat pekerjaan monoton atau tidak.

e. Indikator Kepuasan Kerja

Menurut Minnosota Satisfaction Questionnaire (MSQ) (dalam

penelitian Herista, 2014:11-12), ada indikator-indikator untuk

(48)

1) Kebebasan memanfaatkan waktu luang.

2) Kebebasan bekerja secara mandiri.

3) Kebebasan berganti-ganti pekerjaan dari waktu ke waktu.

4) Kebebasan bergaul.

5) Gaya kepemimpinan atasan langsung.

6) Kompetensi pengawas.

7) Tugas yang diterima.

8) Kesempatan bertindak terhadap orang lain.

9) Persiapan kerja.

10) Kebebasan memerintah

11) Kebebasan memanfaatkan kemampuan.

12) Kebebasan menerapkan peraturan yang berlaku.

13) Gaji yang diterima.

14) Kesempatan mengembangkan karir.

15) Kebebasan mengambil keputusan.

16) Kesempatan menggunakan metode kerja.

17) Kondisi kerja yang mendukung.

18) Kerja sama.

19) Penghargaan terhadap prestasi.

(49)

5. Kinerja Karyawan

a. Definisi Kinerja

Menurut Gibson (dalam Riani, 2011:98), kinerja merupakan hasil

pekerjaan yang sesuai dengan tujuan organisasi, misalnya kualitas kerja,

kuantitas kerja, efisiensi, dan kriteria aktivitas lainnya. Sedangkan

menurut Wirawan (2009:5), kinerja adalah keluaran yang dihasilkan

oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu

profesi dalam waktu tertentu.

Menurut pendapat para ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

kinerja adalah hasil pekerjaan yang telah dicapai seorang karyawan

untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Gibson (dalam Riani, 2011:123-124), ada 3 faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan antara lain:

1) Faktor dari individu merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Faktor dari individu terdiri dari:

a) Kemampuan dan keterampilan

b) Latar belakang

c) Demografis

2) Faktor dari psikologi merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Faktor dari psikologi terdiri dari:

a) Persepsi

(50)

c) Kepribadian

d) Motivasi

e) Kepuasan kerja

f) Stress kerja

3) Faktor dari organisasi merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Faktor dari organisasi yang terdiri dari:

a) Kepemimpinan

b) Kompensasi

c) Konflik

d) Kekuasaan

e) Struktur organisasi

f) Desain pekerjaan

g) Desain organisasi

h) Karir

Menurut pernyataan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

kompensasi, motivasi, dan kepuasan kerja merupakan faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja karyawan.

c. Proses Penilaian Kinerja

Menurut Dessler (2015:45), ada beberapa proses penilaian kinerja

(performance appraisal process) antara lain:

1) Menetapkan standar kerja.

2) Menilai kinerja aktual karyawan secara relatif terhadap standar (ini

(51)

3) Memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan

membantunya untuk menghilangkan defisiensi kinerja atau terus

berkinerja diatas standar.

d. Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2009:75), indikator kinerja karyawan

meliputi:

1) Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan

apa yang seharusnya dikerjakan.

2) Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam

satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja

setiap pegawai itu masing-masing.

3) Pelaksanaan Tugas

Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu

melakukan pekerjaannya dengan akurat dan tidak ada kesalahan.

4) Tanggung Jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan

kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan

(52)

6. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan antara Kompensasi dengan Motivasi Kerja

Menurut Winardi (1992:23), salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi motivasi seseorang yaitu pemberian kompensasi.

Dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa antara

kompensasi dan motivasi kerja saling berhubungan.

b. Hubungan antara Kompensasi dengan Kepuasan Kerja

Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2003:203), kompensasi

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.

Dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa antara

kompensasi dan kepuasan kerja saling berhubungan.

c. Hubungan antara Kompensasi dengan Kinerja Karyawan

Menurut Gibson (dalam Riani, 2011:123-124), Kompensasi

merupakan salah satu faktor organisasi yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

antara kompensasi dan kinerja karyawan saling berhubungan.

d. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja

Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2003:203), motivasi kerja

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.

Dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa antara motivasi

(53)

e. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan

Menurut Gibson (dalam Riani, 2011:123-124), motivasi merupakan

salah satu faktor psikologi yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa antara motivasi

kerja dan kinerja karyawan saling berhubungan.

f. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan

Menurut Gibson (dalam Riani, 2011:123-124), kepuasan kerja

merupakan salah satu faktor psikologi yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Dengan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan saling berhubungan.

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya

Penelitian-penelitian sebelumnya atau terdahulu yang menjadi referensi

peneliti adalah sebagai berikut:

Penelitian terdahulu oleh Valentinus Herista, 2014, Manajemen,

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan skripsinya yang

berjudul Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan, Studi Kasus pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan

Barat Cabang Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara

bersama-sama dan sendiri-sendiri terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap yang berjumlah 53 orang

termasuk pimpinan dari PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat

(54)

karyawan tetap yang berjumlah 53 orang dan terdiri dari 6 perempuan dan 47

laki-laki. Pengambilan sampel menggunakan teknik population sampling.

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi dokumen. Analisis

data dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda, uji asumsi klasik,

Uji F dan Uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan kepuasan kerja dan motivasi

kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan, kepuasan

kerja secara sendiri-sendiri tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dan

motivasi kerja secara sendiri-sendiri berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penulis tidak dapat

memastikan kebenaran data yang diperoleh dari responden karena data

diperoleh melalui kuesioner yang memungkinkan responden tidak menjawab

kuesioner dengan jujur dan sungguh-sungguh. Rekomendasi dari peneliti

sebelumnya yaitu Valentinus Herista adalah sebaiknya penelitian selanjutnya

dapat menambah variabel bebas yang dapat lebih mempengaruhi kinerja

karyawan karena variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja kurang

berpengaruh besar pada kinerja karyawan, misalnya peneliti selanjutnya

menambahkan variabel budaya organisasi, kompetensi serta komitmen

organisasional sebagai variabel bebas.

Penelitian terdahulu oleh Agiel Puji Damayanti, 2013, Universitas

Sebelas Maret, dengan jurnalnya yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Surakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

(55)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berjumlah 413

karyawan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 41 karyawan. Pengambilan

sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling.

Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner dan dokumentasi.

Analisis data dengan menggunakan teknik analisis bivariate (korelasi product

moment pearson dan analisis regresi linier sederhana) dan analisis

multivariate (analisis regresi linier berganda). Hasil penelitian ini

menunjukkan ada pengaruh signifikan kompensasi terhadap motivasi kerja,

ada pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan, ada

pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, ada

pengaruh yang signifikan kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dapat memastikan

kebenaran data yang diperoleh dari responden karena data diperoleh melalui

kuesioner yang memungkinkan responden tidak menjawab kuesioner dengan

jujur dan sungguh-sungguh. Rekomendasi dari peneliti sebelumnya yaitu

Agiel Puji Damayanti adalah mempertimbangkan faktor-faktor lain yang

mempengaruhi kinerja karyawan dan memperluas penelitian pada bidang

pekerjaan lain dengan karakteristik subyek yang berbeda.

Penelitian terdahulu oleh Dian Kristianto, Suharmono, Intan Ratnawati,

2014, Universitas Diponegoro, dengan jurnalnya yang berjudul Pengaruh

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen

Organisasional sebagai Variabel Intervening, studi kasus pada RSUD

(56)

kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional, pengaruh komitmen

organisasional terhadap kinerja karyawan, dan pengaruh kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perawat yang berjumlah 257 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah

130 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified

Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner dan

dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis jalur. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat memiliki pengaruh

langsung terhadap kinerja karyawan dan memiliki pengaruh tidak langsung

terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasional. Keterbatasan

dalam penelitian ini adalah penelitian dilakukan pada perawat rumah sakit

yang memiliki jam kerja yang padat, sehingga data yang diperoleh tidak

maksimal. Rekomendasi dari peneliti sebelumnya yaitu Dian Kristianto,

Suharmono, Intan Ratnawati adalah mengarahkan penelitian pada obyek

penelitiaan lebih luas dengan mengambil obyek rumah sakit swasta dan

pemerintah, serta menambah variabel lain yang mempengaruhi kinerja

karyawan.

Penelitian terdahulu oleh Ni Ketut Ayu Juli Astuti dan I Nyoman

Sudharma, 2014, Universitas Udayana, dengan jurnalnya yang berjudul

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Kepuasan dan Kinerja

Karyawan, pada Hotel Bakung’s Beach Cottages Kuta-Bali. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap

(57)

penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berjumlah 59 orang. Teknik

pengumpulan data dengan metode kuesioner dan dokumentasi. Analisis data

dengan menggunakan teknik analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan, motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan, kompensasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan, motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan, dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak dapat memastikan

kebenaran data yang diperoleh dari responden karena data diperoleh melalui

kuesioner yang memungkinkan responden tidak menjawab kuesioner dengan

jujur dan sungguh-sungguh. Rekomendasi dari peneliti sebelumnya yaitu Ni

Ketut Ayu Juli Astuti dan I Nyoman Sudharma adalah mempertimbangkan

faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan dan memperluas

penelitian pada bidang pekerjaan lain dengan karakteristik subyek yang

berbeda.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepuasan kerja

dalam memediasi pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja

(58)

D. Hipotesis

Hipotesis 1 (H1): Kompensasi mempengaruhi motivasi kerja secara positif.

Pemberian kompensasi yang adil, layak, dan wajar akan mempengaruhi

motivasi kerja seorang karyawan. Dengan pemberian kompensasi akan

membuat seorang karyawan lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan.

Oleh karena itu, kompensasi berpengaruh secara positif terhadap motivasi

kerja.

Hipotesis 2 (H2): Kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja secara positif.

Pemberian kompensasi yang adil, layak, dan wajar akan mempengaruhi

kepuasan kerja seorang karyawan. Dengan pemberian kompensasi, karyawan

bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Oleh karena itu, kompensasi

(59)

Hipotesis 3 (H3): Kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan secara

positif.

Pemberian kompensasi yang adil, layak, dan wajar akan mempengaruhi

kinerja karyawan. Dengan pemberian kompensasi diharapkan dapat

meningkatkan kinerja karyawan. Oleh karena itu, kompensasi berpengaruh

secara positif terhadap kinerja karyawan.

Hipotesis 4 (H4): Motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja secara

positif.

Motivasi kerja akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Salah

satu tujuan pemberian motivasi adalah untuk meningkatkan kepuasan kerja

karyawan. Oleh karena itu, motivasi kerja berpengaruh secara positif terhadap

kepuasan kerja.

Hipotesis 5 (H5): Motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara

positif.

Motivasi kerja akan mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan motivasi

kerja yang tinggi diharapkan kinerja karyawan semakin baik. Oleh karena itu,

motivasi kerja berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan.

Hipotesis 6 (H6): Kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara

positif.

Kepuasan kerja karyawan akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Dengan kepuasan kerja, diharapkan kinerja karyawan semakin baik. Oleh

karena itu, kepuasan kerja berpengaruh secara positif terhadap kinerja

Gambar

Tabel       Judul
Gambar       Judul
Gambar IV.1
Gambar IV.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menggunakan metode analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) memiliki

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Tamam Thohari, M.Pd : Ketika seorang guru dengan tepat memilih media untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran maka siswa akan tertarik

Mahasiswa diharapkan dapat mengerti, memahami dan menguasai teori - teori dasar dari bermain, urgensi kegiatan bermain bagi siswa, tahapan perkembangan bermain, jenis

Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan diperoleh hasil bahwa komunikasi terapeutik perawat sebagian besar (61,5%) komunikasi terapeutik

Lakon : Penuangan ide cerita penulis menjadi alur cerita yang berisi peristiwa yang saling mengait dan tokoh atau peran yang terlibat, disebut juga naskah

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi Ulang Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Penyusunan Dokumen Prastudi Kelayakan dan Sistem Jaringan Jalan untuk Ruas- Ruas Jalan Tol

Dalam penulisan ini terbatas pada pengaturan kewenangan perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogya & Sleman). Otonomi Daerah dapat diartikan sebagai

Tidak melampirkan Jaminan Penawaran dan Surat Dukungan untuk Pengadaan Amplop.