• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekomendasi Dukungan Terhadap Pembangunan Infrastruktur Strategis Lainnya Untuk Maluku, yaitu:

A. SEKTOR PEKERJAAN UMUM 1. Sub Sektor Bina Marga

1. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera menyelesaikan pembangunan fisik program/kegiatan pembangunan Jembatan Penyeberangan Galala-Poka (Jembatan Merah Putih).

2. Terkait dengan eskalasi harga yang terjadi dalam pembiayaan pembangunan Jembatan Penyeberangan Galala-Poka (jembatan Merah Putih), Komisi V DPR RI sepakat dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk bersama-sama memperjuangkan penyesuaian anggaran tersebut, agar realisasi fisik pembangunan dapat segera melayani kebutuhan masyarakat di Kota Ambon.

3. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera menyelesaikan program/kegiatan TRANS MALUKU dengan kondisi yang andal. Untuk itu, diperlukan penanganan ruas-ruas jalan dengan jumlah total kebutuhan pembiayaan sebesar Rp. 994,38 Milyar dengan panjang 1.060,38 km fungsional dan 886,91 panjang jalan efektif yang terdiri dari:

a. Penanganan ruas-ruas jalan di Pulau Buru sepanjang 130,95 km fungsional dan 87,2 km panjang jalan efektif.

b. Penanganan ruas-ruas jalan di Pulau Seram sepanjang 536,64 km fungsional dan 511,82 km panjang jalan efektif.

c. Penanganan ruas-ruas jalan di Pulau Ambon sepanjang 37,60 km fungsional dan efektif.

d. Penanganan ruas-ruas jalan di Pulau Kei sepanjang 66,3 km fungsional dan 42,9 km panjang jalan efektif.

e. Penanganan ruas-ruas jalan di Pulau Yamdena sepanjang 154,89 km fungsional dan 117,39 km panjang jalan efektif. f. Penanganan ruas-ruas jalan di Pulau Babar sepanjang 45 km

fungsional dan efektif.

g. Penanganan ruas-ruas jalan di Pulau Buru sepanjang 89 km fungsional dan 45 km panjang jalan efektif.

4. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk melanjutkan pembangunan Ruas Jalan Durian Patah – Laka Ambon, dengan penambahan lajur, dari dua, mejadi 4 lajur.

5. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk melaksanakan Program/ Kegiatan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, antara lain:

b. Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan untuk menghubungkan seluruh desa di Pulau Kei Besar.

- Pembangunan dan Paningkatan Ruas Jalan Ngurdu – Hollat, dan Hollat Ohoiraut

- Pembangunan dan Peningkatan Ruas Jalan Elat – Bombai dan Bombai – Ad.

- Pembangunan dan Peningkatan Ruas Jalan Elat – Weduar, Weduar – Kilwat – Langgiar

- Peningkatan jalan Elat – Tamangil dll

c. Pembangunan Jalan Baru yang strategis bagi pertumbuhan ekonomi di Kei Kecil :

- Pembangunan Baru Ruas Jalan Langgur – Bandara (Jalan Nasional) Ibra – Pelabuhan Danar (Jalan Strategis Nasional)

- Peningkatan Jalan Langgur – Danar dan Danar - Tetoat (Jalan Nasional)

- Peningkatan Langgur – Ngilngof untuk Pengembangan Obyek Wisata Ngirbloat

- Pembangunan Jalan Baru dalam Kota Langgur untuk pengembangan Kawasan Pemerintahan dan Penataan Ruang Kota Langgur

d. Penyelesaian pembangunan jembatan Rosenberg yang telah terbengkalai, dengan menggunakan rangka baja yang sebelumnya didahului oleh studi kelayakan.

e. Program/ Kegiatan Jalan dan Jembatan di Kota Tual yang menghubungkan daerah-daerah yang jauh dari Kota Tual dan yang menghubungkan kantong-kantong produksi, agar akses untuk pergerakan orang dan distribusi barang masyarakat tidak terhambat.

6. Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan evaluasi terhadap temuan kondisi jalan yang sudah terbangun namun rendah kualitas jalan, baik terkait dengan lebar jalan yang masih kurang sesuai dengan kelas jalan dan rendahnya kualitas permukaan jalan.

7. Terkait dengan temuan Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kota Tual, mengenai kondisi jaringan drainase yang hanya dibangun di ruas utama Kota Tual dan menyebabkan limpasan air ke badan jalan serta menyebabkan percepatan kerusakan jalan, Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tual untuk mencari upaya penyelesaian.

8. Terkait dengan daerah-daerah yang berbatasan dengan negara tetangga (Australia dan Timor Leste), maka Komisi V DPR RI mendesak Pemerintah untuk segera memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, antara lain:

No Program Kegiatan Biaya (Rp) Lokasi

1 Meningkatkan kapasitas dan kinerja jalan

Pembangunan Jalan Terminal

– Bandara Lorulun 5 km 10.198.500.000,- Kec. Tanimbar Selatan Pembangunan Jalan Lermatang– Latdalam 4 km 4.316.500.000,- Kec. Tanimbar Selatan

Pembangunan Jalan Abad –

Awear Baru 10 km 8.883.600.000,- Kec. Wuarlalobar

Pembangunan Jalan Lintas

Pulau Selaru 13 km 5.707.600.000,- Kec. Selaru

Peningkatan Jalan Keliobar –

Kelaan 1,7 km 1.217.730.000,-

Kec. Tanimbar Utara

Peningkatan Jalan Saumlaki -

Olilit Timur 2 km 2.286.200.000,-

Kec. Tanimbar Selatan

Peningkatan Jalan Sp. Olilit Timur – Pantai Wisata Weluan 2 km

2.286.200.000,- Kec. Tanimbar Selatan

Peningkatan Jalan Dalam Kota

Saumaki 5 km 5.752.300.000,-

Kec. Tanimbar Selatan

No Program Kegiatan Biaya (Rp) Lokasi Pembangunan Jembatan Batmetan IV, B= 20 m 2.000.000.000,- Kec. Tanimbar Selatan Pembangunan Jembatan Batmetan V, B= 25 m 2.500.000.000,- Kec. Tanimbar Selatan Pembangunan Jembatan

Weraluan I, B= 15 m 1.512.140.000,- Kec. Selaru

Pembangunan Jembatan

Weraluan II, B= 8 m 810.550.000,- Kec. Selaru

Pembangunan Jembatan Abila

B=15 m 1.512.140.000,- Kec. Tanimbar Selatan Pembangunan Jembatan Hahkeimi, B=10 m 1.097.800.000,- Kec. Tanimbar Selatan T O T A L : 50.070.000.000,-

(lima puluh miliar tujuh puluh juta rupiah)

9. Terkait dengan perhelatan internasional Sail Banda 2010, maka Komisi V DPR RI mendesak Pemerintah untuk segera menyelesaikan prasarana sarana infrastruktur pendukung guna mendukung kelancaran kegiatan tersebut, antara lain:

a. Penataan Kota Ambon

b. Pemeliharaan jalan dan penyediaan air bersih di Pulau Banda c. Pemeliharaan jalan dan penyediaan air bersih di Kota Wonreli

Terhadap kekurangan pembiayaan yang dibutuhkan untuk penyelenggaran Sail Banda 2010 ini untuk bidang pekerjaan umum, dari kebutuhan sebesar Rp. 88,156 milyar dengan rincian pembiayaan Rp. 70 milyar berasal dari sumber dana APBN serta Rp. 900 juta berasal dari APBD, Komisi V DPR RI sepakat dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperjuangkan kekurangan anggaran yang masih terdapat kekurangan Rp. 5,9 Miliar.

A.2. Sub Sektor Sumber Daya Air

1. Komisi V DPR RI memberikan apresiasi terhadap hasil pembangunan Pengamanan Pantai Hative Besar, Ambon yang telah memberikan perlindungan masyarakat pesisir dari ancaman bencana. Selanjutnya, Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk melanjutkan program/kegiatan Pengamanan Pentai serupa dengan pengembangan pada titik-titik lokasi lainnya, baik di Pulau Ambon, atau pulau-pulau lainnya, utamanya yang menjadi prioritas penanganan ancaman abrasi pantai dan mengancam permukiman penduduk di pesisir.

2. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan inventarisir kebutuhan checkdam sebagai salah satu upaya konservasi air dan pengamanan serta pencegahan bahaya banjir.

3. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan kajian untuk menambah intervensi bangunan fisik di bagian hulu bangunan checkdam Air Pupel, Amahusu-Kota Ambon, agar

checkdam terlindungi fungsinya dan melindungi pemukiman penduduk

sekitar dari ancaman bencana longsor tebing gunung.

4. Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera melakukan meningkatkan pembangunan jaringan irigasi baru serta mengoptimalkan sumber-sumber air baku yang ada di Maluku, baik berupa waduk atau bending lainnya, untuk mendukung ketahanan pangan guna swasembada pangan.

5. Terkait perhelatan internasional Sail Banda 2010,Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera memberikan dukungan bidang sumber daya air dengan penyediaan air bersih yang memadai, utamanya di Pulau Banda dan Pulau Wonreli.

6. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk menaikkan kapasitas air baku untuk kota Tual yang saat ini berkapasitas 50 liter/detik, dengan memanfaatkan Danau Ohitel dan Danau Ngadi.

A.3. Sub Sektor Cipta Karya

1. Komisi V DPR RI menyesalkan layanan PDAM Kota Ambon yang tidak memadai dalam pelayanan publik. Untuk itu, Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera melakukan pembenahan jaringan distribusi.

2. Terkait dengan sejumlah PDAM berkategori Kurang Sehat di Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Tengah dan Pulau Buru, maka Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera melakukan koordinasi teknis dengan PDAM setempat.

3. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk meningkatkan pelayanan jaringan/ sarana air PDAM pengembangan jaringan/sarana air bersih perdesaan untuk masyarakat di wilayah Maluku Tenggara, utamanya di Kei Kecil, Kota Elat, masyarakat desa Ohoitul, desa Watran dan desa Leikamor Kabupaten Tual Propinsi Maluku.

4. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kota Tual dalam menerapkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan, utamanya terkait penanganan sampah di saluran drainase, tepi pantai dan lingkungan perumahan, termasuk penanganan sanitasi/limbah cair.

A.4. Sub Sektor Penataan Ruang

1. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera membantu pemerintah daerah dalam penyelesaian Rencana Tata Ruang propinsi/kabupaten/kota sesuai amanat UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

2. Komisi V DPR RI mendukung program Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum dalam pembuatan zoning regulation untuk rencana pengembangan di dua sisi darat Jembatan Merah Putih Galala-Poka (Tantui-Hative Kecil dan Rumahtiga-Poka), dengan tetap mengacu pada UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar