• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komitmen ini memperluas tanggung-jawab kami untuk tidak hanya memberikan sumbangan tetapi ikut menciptakan pemberdayaan dan pengembangan perekonomian, sehingga masyarakat di sekitar perusahaan ikut menikmati manfaat atas kehadiran kami. Sejalan dengan aspek sosial dari ‘triple bottom line’, kami menyusun dan mengimplementasikan standar internal yang sejalan dengan standar internasional yaitu standar Astra Friendly Company (AFC).

Standar AFC dibuat untuk memastikan bahwa Grup Astra dapat memenuhi secara baik harapan ‘stakeholder’, termasuk seluruh karyawan dan keluarganya, masyarakat – terutama lingkungan dimana Astra beroperasi, para pemegang saham, pelanggan, pemasok dan pemerintah. Pada semester kedua tahun 2005, Perseroan melakukan ‘assesment’ terhadap 19 perusahaan terpilih dalam Grup Astra. Hasil ‘assesment’ ini menunjukkan tingkat konsistensi yang dicapai anak perusahaan terhadap standar AFC, baik dilihat dari sisi sistem manajemen, indikator kinerja utama, program dan aktifitas tanggung jawab sosial (CSR) .

Seluruh program CSR kami mengacu kepada rencana terkoordinasi dan mencakup berbagai aktifitas termasuk pendidikan, pengembangan usaha kecil, perlindungan lingkungan, kesehatan, dukungan pada kegiatan olah-raga, pertunjukan kebudayaan, pertemuan karyawan dan keluarganya serta kegiatan keagamaan.

Untuk mendokumentasikan aktifitas-aktifitas tersebut, Astra sedang dalam proses menerbitkan ‘sustainability report’ yang mencakup semua kegiatan sosial dan lingkungan yang telah dilaksanakan pada tahun 2005.

Bantuan Tsunami

Sebagai kelanjutan bantuan bencana tsunami seperti yang telah kami laporkan pada Laporan Tahunan 2004, kami masih terus melakukan Program Rekonstruksi dan Rehabilitasi, dengan alokasi dana sebesar Rp 18 miliar untuk kurun waktu enam tahun. Prioritas utama program ini adalah membangun dua Sekolah Dasar dengan jumlah ruangan 24 kelas, di Meulaboh, Aceh Barat. Program ini juga meliputi pembangunan 4 laboratorium, 12 rumah guru dan sebuah aula. Selain itu dikembangkan pula pelatihan guru-guru

baru karena Meulaboh telah kehilangan 70% jumlah guru dalam bencana tsunami. Dalam proyek juga dilakukan penyusunan kurikulum yang mengikuti standar pendidikan nasional, kebudayaan lokal Aceh dan standar internasional yang relevan. Dengan cara ini, kami berencana untuk membangun Sekolah Dasar Percontohan masa depan di daerah ini dan setelah enam tahun kemudian, akan menyerahkan pengelolaan sekolah ini kepada pemerintah daerah setempat. Melalui anak perusahaannya, PT Karya Tanah Subur di Meulaboh, AAL juga sedang membangun sebuah sekolah kejuruan perkebunan secara bertahap senilai Rp 1 miliar.

Sejalan dengan tujuan kami untuk memberdayakan masyarakat luas dan masyarakat di sekitar kegiatan kami, setiap anak perusahaan Astra juga menjalankan program pengembangan masyarakatnya masing-masing. Sebagai contoh, AAL dan Pama melaksanakan pelatihan keterampilan bagi masyarakat di sekitar daerah operasionalnya. AAL bersama Pemda mengadakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan penghasilan penduduk di sekitar daerah operasinya.

ASTRA FRIENDLY COMPANY

Management System CSR Activities & Programme Key Performance Indicators Value Mindset Behavior Programme Characteristic Index Completeness Achievement

goreng, gula, mie instan, dan makanan kaleng, yang merupakan sumbangan dari Perseroan bersama PT Toyota Astra Motor, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Federal International Finance, PT Gaya Motor, PT Astra Daihatsu Motor, Auto2000 dan beberapa anak perusahaan lainnya. Kegiatan lainnya meliputi pemeriksaan kesehatan, sumbangan kurban saat Idul Adha, kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mempertahankan penghijauan di lingkungan sekitar kantor dan lain sebagainya.

Melalui Yayasan Amaliah Astra, Grup Astra menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan di Masjid Astra, mulai dari belajar membaca Al-Quran sampai

penyelenggaraan bazaar buku. Masjid Astra mendapat predikat sebagai masjid kantor terbaik kedua di Jakarta dari Dewan Masjid Indonesia pada tahun 2005.

Seluruh anak perusahaan kami juga secara aktif membantu pengembangan masyarakat di lingkungan operasi mereka dengan program mereka masing-masing dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat setempat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pelatihan keterampilan.

Yayasan-yayasan

Yayasan Toyota & Astra (YTA) YTA didirikan di tahun 1974 untuk mendukung pendidikan di Indonesia. Dimulai dengan sumbangan awal sebesar Rp 10 juta dan pada tahun 2005, meningkat menjadi Rp 4 miliar. Pencairan dana di tahun 2005 sebagian besar berupa beasiswa yang diberikan kepada pelajar di seluruh Indonesia, termasuk 6.890 siswa-siswi dari Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan dan 982 mahasiswa. Sumbangan lainnya diberikan untuk peralatan

pengajaran, kegiatan ilmiah, riset teknologi pelajar dan dana beasiswa serta penelitian untuk dosen-dosen Universitas untuk meraih gelar Master. Pada akhir tahun 2005, YTA telah menyumbang 41.746 beasiswa terhitung sejak pertama berdiri. Untuk bidang bantuan pengajaran, YTA telah menyumbangkan mesin-mesin, transmisi, dan komponen mobil kepada beberapa sekolah teknik. Para mahasiswa juga diberi kesempatan mengikuti program magang di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota Astra Motor dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang produksi otomotif.

Hubungan Kemasyarakatan

Astra sangat peduli akan lingkungan masyarakat di daerah Sunter, Jakarta Utara, dengan priotritas utama pada pendidikan anak dan remaja. Beasiswa Astra bagi siswa dari latar belakang yang kurang beruntung di Jakarta Utara adalah salah satu contohnya. Penerima beasiswa di tahun 2005 meningkat menjadi 620 siswa, dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan Atas, dibandingkan dengan 545 siswa di tahun 2004.

Sementara itu, setiap tahun, PT Astra Honda Motor memberikan penghargaan “Siswa Terbaik Honda” kepada pelajar berprestasi dari seluruh Indonesia. Pada tahun 2005, sebanyak 64 siswa dan 63 guru pendamping telah ikut serta dalam acara ini. AHM juga menyumbangkan 322 mesin ke sekolah-sekolah menengah kejuruan negeri khususnya jurusan otomotif di seluruh Indonesia.

Pada kegiatan masyarakat lainnya, juga diselenggarakan perlombaan kebersihan menjelang hari raya Idul Fitri dan menyerahkan bantuan sembako, dimana 6.300 paket Lebaran diberikan kepada penduduk yang kurang beruntung di daerah Jakarta Utara. Paket ini berisi beras, minyak

YTA juga memberikan kesempatan kepada pemilik dan mekanik bengkel kecil untuk ikut serta dalam pelatihan kewiraswastaan otomotif dalam rangka meningkatkan keterampilan dan keahlian manajemen mereka. Pelatihan ini dilaksanakan tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang perdagangan dan pabrikasi telah memberikan lapangan kerja kepada jutaan penduduk di Indonesia. YDBA, sejak pendiriannya tahun 1980, secara terus-menerus fokus membantu UKM ini dalam pengembangan keahlian teknis dan manajemen, kemampuan teknologi informasi dan akses keuangan mereka. Secara khusus YDBA memberikan perkuatan terhadap UKM yang kegiatan usahanya terkait dengan rangkaian bisnis Astra, seperti Otomotif, Alat Berat dan Agribisnis. Hingga saat ini, YDBA telah berkerjasama dengan beberapa badan usaha pemerintah, perusahaan swasta lain, universitas dan pemerintah.

Untuk memperluas pelayanannya, YDBA telah mendirikan 11 Lembaga Pengembangan Bisnis untuk membantu

UKM di seluruh Indonesia, termasuk di Jakarta, Bandung, Tegal, Yogyakarta, Sidoarjo, Mataram, Batam, Gianyar, Balangan, Lhokseumawe dan Aceh Besar. Hingga saat ini, YDBA telah membimbing 1.035 UKM di bidang pabrikasi,

perbengkelan, agribisnis, kerajinan mebel, perdagangan dan sebagainya. Pada tahun 2005 YDBA memfasilitasi jasa keuangan dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 10,5 miliar kepada 15 UKM, dan Rp 1,9 miliar pinjaman lunak kepada 64 perusahaan kecil dan koperasi. YDBA juga telah memberikan 172 paket pelatihan bagi 3.780 peserta.

Untuk mendorong UKM dalam mematuhi prinsip EHS, YDBA memberikan pelatihan Astra Green Company. Pada tahun 2005, YDBA membuka galeri baru di Kemang, Jakarta dengan tujuan mempromosikan kerajinan tangan hasil produksi UKM. Bekerjasama dengan IFC dan AusAid, YDBA menerbitkan buku petunjuk usaha kecil dan menengah berbasis internet pada bulan Januari 2005 untuk mempromosikan perusahaan kecil dan menengah Indonesia di pasar dunia.

Astra Mitra Ventura (AMV)

Perusahaan permodalan yang didirikan pada tahun 1991 menyediakan fasilitas untuk memperkuat permodalan bagi UKM. Pada tahun 2005, AMV telah mengatur pendanaan 18 perusahaan rekanan dalam bidang industri logam, karet, permesinan, peralatan kesehatan, daur ulang limbah, cat tembok dan mebel sejumlah Rp 23 miliar, dengan jangka waktu peminjaman modal dari 3 hingga 7 tahun.

Dari tahun ke tahun, AMV secara terus-menerus berusaha memperbaiki pendistribusian serta efisiensi penyaluran dana ini. AMV sudah berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2000.

AMV juga menyelenggarakan beberapa seminar tentang pabrikasi dan tren otomotif di tahun 2005. AMV bersama dengan YDBA juga memberikan bimbingan dan bantuan kepada perusahaan rekanan di bidang manajemen keuangan, teknonogi, sumber daya manusia, hukum dan pengembangan bisnis.

Politeknik Manufaktur Astra (Polman) Polman merupakan sekolah politeknik setingkat diploma dan terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya Perolehan dana dari acara Toyota Classics disalurkan melalui YTA ke beberapa panti asuhan. (kiri)

Salah satu perusahaan patungan usaha yang dibina AMV (kanan).

The fundraising of Toyota Classics is donated through YTA to some orphanages. (left) One of the partner companies of AMV (right). Salah satu training yang diberikan oleh YDBA

adalah pelatihan bagi mekanik bengkel-bengkel kecil. (kiri)

YDBA provides training to SMEs including a technical training for mechanics of small workshops. (left)

dengan memanfaatkan jaringan antara perusahaan pabrikasi Astra dan bidang pendidikan. Dukungan Astra sebagai perusahaan induk telah mendorong Polman dalam pengembangan kurikulum yang dapat memenuhi permintaan industri. Astra membiayai sekitar 50% dari total biaya operasional Polman, diantaranya untuk gaji pegawai, perawatan gedung dan peralatan. Pada tahun 2005, Polman membuka bidang studi baru “Mechatronics” sebagai tambahan atas beberapa program yang sudah ada, seperti Teknik Pabrikasi, Proses Produksi dan Pabrikasi, Sistem Informasi dan Perawatan Otomotif. Pembukaan bidang studi “Mechatronics” ini menandakan komitmen Polman untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan industri akan tenaga kerja. Hingga saat ini, Polman telah menghasilkan 642 lulusan, dimana 97% dari jumlah itu langsung dipekerjakan oleh Astra atau beberapa perusahaan lain, sedangkan 3% lainnya berwiraswata. Melalui kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2005 Polman membuka berbagai program termasuk program magang satu tahun bagi siswa berprestasi dari sekolah kejuruan dan kursus tiga tahun pengajar kejuruan.

Badan Sertifikasi Profesional Nasional telah memberi akreditasi kepada Polman sebagai Lembaga Pengujian yang Berwenang untuk Sertifikasi Profesi Teknik Logam Indonesia. Polman juga menjalin kerjasama dengan Asosiasi Pengembangan Kemampuan Lanjutan Jepang (JAVADA) dalam peresmian penyelenggaraan Kompetisi Keterampilan untuk mengkaji kemampuan para pelajar berdasarkan standar

internasional.

Astra membangun sekolah dasar percontohan di Meulaboh dengan total anggaran Rp 18 miliar. Astra built an elementary school in

Meulaboh with total budget of Rp 18 billion.

This commitment widens the responsibility beyond simply

charitable giving, to creating economic empowerment and development, so that the communities we are engaged with will benefit from our presence. In line with the social aspect of the triple bottom line emphasis, we established and implemented a set of internal parameters aligned with international benchmarks called the Astra Friendly Company (AFC) standards.

The AFC standards are in place to ensure that the Group fulfills all stakeholders’ expectations. This includes all employees and their families, the community – especially those in which Astra operates, our shareholders, customers, suppliers and the government. In the second semester 2005 the Company initiated a pilot project which assessed 19 companies within the Group. The results of the assessment indicate the level of conformity with AFC standards that the subsidiaries achieved in terms of management systems,

key performance indicators, CSR programmes and activities. All our CSR programmes follow a coordinated plan and cover a broad range of activities including education, small business development,

environmental protection, healthcare, sports sponsorship, cultural

performances, employee and family gatherings, charitable and religious activities.

To document the above activities, Astra will issue a sustainability report which will cover all the social and environmental efforts which were undertaken in 2005.

Ongoing Tsunami Relief

Following our tsunami relief, which we have reported in our 2004 Annual Report, we also have a Reconstruction and Rehabilitation Programme underway, with an allocated budget of Rp 18 billion over six years. The first actitivity in the programme is to build two elementary schools with a total of

24 classrooms in Meulaboh, Aceh. The programme also involves the building of 4 laboratories, 12 teacher’s houses and an auditorium. The second activity is the training of new teachers, as Meulaboh lost 70% of its teachers in the tsunami. The third activity is the development of a curriculum in compliance with national education standards, the local culture of Aceh and relevant international standards. In this way Astra plans to create role models for future elementary schools in the area, and will hand over the operation of the schools to the local government after six years.

AAL, through its subsidiary PT Karya Tanah Subur in Meulaboh, also committed to building a vocational school focused on plantations amounting to Rp 1 billion. In accordance with our aim to add value to society and to the communities around our operations, every subsidiary of Astra conducts its own community development AHM membangun Puskesmas di Banda Aceh.

AHM built a clinic in Banda Aceh.

Corporate Social Responsibility

Today, many corporations are measured not only by