• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seni Musik Tradisional dan Musik Modern

Dalam dokumen Kelas 12 SMA Seni Budaya Guru (Halaman 69-75)

1.1 : Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni musik sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2.1 : Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian

2.2 : Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya

2.3 : Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya 3.1 : Memahami konsep musik kreasi berdasarkan jenis dan fungsi 3.2 : Menganalisis musik kreasi berdasarkan makna, symbol, dan nilai

estetis

3.3 : Menganalisis penulisan partitur musik sesuai makna, symbol, dan nilai estetis

3.4 : Menganalisis pergelaran musik berdasarkan hasil kreasi sendiri 4.1 : Menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan sendiri

4.2 : Menampilkan musik kreasi dengan membaca partirur lagu 4.3 : Menampilkan musik kreasi dengan partirur lagu karya sendiri 4.4 : Membuat tulisan tentang musik berdasarkan jenisnya

Kompetensi Dasar

secara spesiik siswa dapat:

menemukan deinisi musik yang tepat sesuai dengan konsep dan mengidentiikasi jenis musik dalam kehidupan masyarakat,

Alur materi pembelajaran pada bahasan Bab 3 adalah dipetakan sebagai berikut:

Setelah mempelajari Bab 3 tentang seni musik tradisional dan musik modern, siswa diharapkan mampu:

1.1 Memahami musik kreasi berdasarkan konsep, jenis, dan fungsi yang

secara spesiik siswa dapat:

1. menjelaskan konsep musik dalam pendidikan,

2. menemukan deinisi musik yang tepat sesuai dengan konsep dan

tema yang dipelajari,

3. mengidentiikasi jenis musik dalam kehidupan masyarakat,

4. membedakan jenis musik tradisional dengan musik modern, 5. menganalisis fungsi musik dalam kehidupan masyarakat, dan 6. menerapkan fungsi musik dalam kehidupan di masyarakat.

Informasi Guru

Seni

Budaya Seni Musik

Konsep Musik

Jenis Musik Fungsi Musik

Makna Musik

Simbol Musik

Nilai Estetis Musik

Melalui kegiatan pembelajaran dalam pengembangan potensi siswa, diharapkan akan berdampak pada perkembangan seni di daerah masing-masing, yang sekaligus dapat menggali nilai-nilai seni musik tradisional dan modern serta mampu menciptakan desain-desain baru yang dilatarbelakangi seni daerah yang hidup dan berkembang di lingkungannya.

Nilai Karakter yang Diharapkan: 1. Rasa ingin tahu

2. Gemar membaca

3. Peduli, jujur, dan disiplin 4. Kreatif, inovatif, dan apresiatif 5. Bersahabat dan kooperatif 6. Kerja keras dan tanggung jawab 7. Mandiri

8. Berkebangsaan

Motivasi:

Seberapa jauh keingintahuan siswa untuk mempelajari seni musik tradisional dan musik modern?

Sumber untuk guru

Pada bahasan musik tradisional dan musik modern siswa diajarkan konsep dasar seni musik, dengan harapan mampu memberikan landasan untuk dapat memahami, mengenal dan melakukan kegiatan berapresiasi dan berkreasi seni musik sesuai dengan tingkat perkembangan dan potensi lingkungan yang dapat mewarnai karakteristik siswa. Dalam bagian bahasan, di tahap ini diarahkan pada pemahaman konsep, makna seni musik, jenis seni musik, dan fungsi seni musik dalam pendidikan dan budaya masyarakat. Kemudian siswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori dalam praktik berkreasi seni musik. Siswa sebaiknya dituntun untuk menyempurnakan pembelajaran Seni Budaya yang bernilai edukatif-estetik artistik.

Manusia dalam berkehidupannya mempunyai kebutuhan yang banyak sekali. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan itu. Ada kalanya perbedaan kebutuhan tersebut terjadi pada manusia yang berbudaya dan makhluk lainnya seperti binatang, bukan saja dalam banyak kebutuhan, tetapi juga didalam cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

Dalam konteks kebudayaan ini, Maslow (1945) dalam Suriasumantri (1984) memberikan suatu garis pemisah antara manusia dan binatang.

Selanjutnya Maslow mengidentiikasikan lima kelompok dalam kebutuhan manusia yakni: “kebutuhan isiologis, rasa aman, ailiasi, harga diri dan

pengembangan potensi”. Kebutuhan binatang terpusat pada kebutuhan

isiologis dan rasa aman. Dalam memenuhi kebutuhannya itu, mereka

melakukan secara instingtif. Adapun manusia tidak mempunyai kemampuan bertindak secara otomatis yang berdasarkan insting tersebut, sehingga dia berpaling kepada konsep yang mengajarkan cara hidup.

Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif ini, diimbangi oleh kemampuan lain, yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi, dan

menguasai objek-objek yang bersifat isik. Kemampuan untuk belajar ini

dimungkinkan oleh berkembangnya intelegensi dan cara berpikir simbolik. Terlebih lagi manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung “dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan pikiran, kemampuan dan fantasi” (Alisjahbana, 1975 dalam Budiwati, 2003). Aspek budi inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya, dengan jalan memberi penilaian terhadap objek dan kejadian.

Dalam kebudayaan, konsep sistem budaya (cultural system) yang berlaku di Indonesia, memiliki unsur-unsur dan komponen-komponen sistemik, yang meliputi pengetahuan, nilai, dan keyakinan. Unsur nilai budaya merupakan konsepsi abstrak yang dipandang baik dan bernilai serta sebagai acuan berperilaku dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan masyarakat. Secara universal unsur-unsur nilai seni budaya ini diungkapkan oleh Koentjaraningrat yang terdiri dari: religi, sosial, bahasa, pendidikan, politik, kesenian, dan ekonomi.

Pada setiap benda alam yang tercipta, disentuh, dan dimodiikasi oleh

manusia untuk diberinya bentuk baru, maka akan mengandung makna yang bernilai. Oleh sebab itu, setiap karya seni budaya akan memiliki nilai dan fungsi tertentu sesuai dengan tujuannya, menunjukkan maksud dan mengandung gagasan atau ide dari penciptanya. Salah satu karya seni budaya itu dapat terlihat melalui suatu bentuk kesenian.

Secara universal kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang bermuatan sistem budaya, yang tidak pernah terlepas dari peran masyarakat dalam berkarya seni. Artinya kesenian dan masyarakat merupakan dua komponen yang menyatu dan tidak dapat dipisahkan. Dimana masyarakat adalah sebuah komponen yang menentukan tata kehidupan, maju mundurnya suatu sistem budaya.

Ungkapan senada dikemukakan The Lian Gie (1983) bahwa hubungan antara karya seni dengan keindahan bukanlah suatu kemestian. Pandangan terakhir dapat dibuktikan, misalnya di zaman dahulu karya seni sebagai wujud kreativitas tidak selalu bertumpu pada unsur keindahannya belaka, tetapi lebih menitikberatkan pada hal-hal kepentingan manusia dalam bentuk kegiatan upacara-upacara tertentu. Hal ini dapat dilihat dalam upacara adat. Upacara adat merupakan wujud kreativitas dari musik fungsional.

English (1958) dalam Suriasumantri (1984) mendeinisikan bahwa

kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencari pemecahan baru terhadap suatu masalah. Kegiatan kreatif berarti melakukan sesuatu yang lain, suatu pola yang bersifat alternatif, bagi kelaziman yang bersifat baku. Kreativitas sering dihubungkan dengan kreasi seni, yakni sebagai kemampuan untuk menciptakan modus baru dalam ekspresi artistik. Kreativitas seni muncul karena manusia telah menggunakan simbol-simbol dalam penghidupannya, dan kreativitas pun dimiliki oleh semua orang, dengan kadar masing-masing berbeda.

Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu mendambakan akan kesempurnaan. Kesempurnaan itu dicari manusia sesuai dengan tingkat kebudayaan yang dicapainya. Menurut pendapat para ahli

ilsafat terdapat tiga kesempurnaan yang ada dimuka bumi ini, yaitu sebagai

berikut.

Kebenaran yang merupakan kesempurnaan yang dapat kita tangkap dengan rasio; Kebaikan

yang merupakan kesempurnaan yang dapat kita tangkap dengan moral; Keindahan

yang merupakan kesempurnaan yang dapat kita tangkap dengan indera. Oleh karena itu, semenjak dahulu manusia dalam memenuhi kesenangan hidupnya selalu mencari keindahan. Namun kita tak dapat menangkalnya bahwa orang dalam menafsirkan makna keindahan dapat bermacam-macam. Setiap saat dan setiap zaman dapat membawa penafsiran keindahan yang berbeda, bahkan kadang kala penafsiran itu tampaknya dapat saling bertentangan.

Disadari atau pun tidak, pada setiap benda alam yang tercipta, disentuh

dan dimodiikasi oleh manusia untuk diberinya bentuk baru, maka akan

mengandung makna yang bernilai. Oleh sebab itu, setiap karya seni budaya akan memiliki nilai estetik dan fungsi tertentu sesuai dengan tujuannya,

menunjukkan maksud dan mengandung gagasan atau ide dari penciptanya. Sebuah karya seni budaya itu dapat terlihat melalui suatu bentuk kesenian, salah satu wujudnya adalah seni musik.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari musik, karena substansi dari musik itu sendiri adalah bunyi atau suara, baik yang beraturan maupun tidak beraturan. Musik dapat diwujudkan dalam nada-nada atau bunyi lainnya yang dimainkan melalui media alat yang memakai unsur ritme melodi dan harmoni.

Dalam dokumen Kelas 12 SMA Seni Budaya Guru (Halaman 69-75)