4.2 Temuan Data
4.2.3 Setting Penelitian Informan 3 (Ugi)
Observasi yang dilakukan peneliti terhadap informan dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011 pukul 16.40 dan pada tanggal 11 April 2011, pukul 15.20. Pelaksanaan wawancara dilakukan dalam dua pertemuan, karena peneliti masih memiliki pertanyaan yang harus dijawab oleh Ugi. Pada pertemuan pertama peneliti melakukan wawancara di toko Sulap yang dikelola oleh informan di salah satu mall di Surabaya, sedangkan pada pertemuan kedua dilakukan di foodcourt di salah satu mall di Surabaya.
Ketika peneliti sampai di toko informan, peneliti melihat Ugi sedang berada di dalam toko sulap yang dikelolanya sambil mengawasi pembeli yang sedang dilayani oleh pegawai toko. Sekali-sekali Ugi memberikan konsultasi kepada pembeli alat sulap yang menanyakan penggunaan alat sulap yang dijual.
Setelah peneliti menjelaskan maksud kedatangan peneliti, ternyata Ugi memiliki video The Master dan justru menawarkan kepada peneliti untuk menyaksikan video tersebut bersama-sama. Video yang diputar tersebut merupakan video pada acara The Master Duel Inagurasi Joe VS Limbad RCTI. Dalam video tersebut menunjukkan bagaimana pertandingan talenta antara Joe Sandy dan Limbad dipertontonkan dan pada akhirnya dimenangkan oleh Joe Sandy yang mendapatkan gelar The Master of magician dan The Master of Number. Pemutaran video berlangsung sekitar 15 menit saja. Pada saat menyaksikan putaran ulang The Master, Ugi terlihat santai dan sekali waktu terdengar komentarnya mengenai bagaimana Limbad dan Joe Sandy menampilkan aksinya. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan Ugi mengenai tayangan The Master tersebut.
Pada pertemuan kedua, peneliti bertemu dengan Ugi di mall tempat toko sulapnya buka. Saat peneliti sampai di toko sulapnya, Ugi sedang memasuk-masukkan barang ke dalam etalase. Setelah beberapa saat, akhirnya peneliti dan Ugi menuju ke foodcourt dikarenakan kebetulan Ugi ingin membeli makanan dan peneliti sekaligus melakukan wawancara di foodcourt tersebut.
4.2.3.1 Penerimaan Ugi terhadap aliran Mentalist oleh Joe Sandy
Mengenai permainan dari Joe Sandy yang beraliran mentalist Ugi berpendapat bahwa permainan dari Joe Sandy itu merupakan trik sulap yang triknya berupa rumus yang tidak diketahui oleh masyarakat umum.
‘Oo kalau kaya joe sandy itu seperti ada rumusnya.. jadi seperti permainan yang jumlahnya mendatar, lurus, miring bisa sama semua 55 itu ada rumusnya. Jadi kita tinggal menghapal saja rumusnya trus kita dapat bermain sesuai angka yang diinginkan penonton tadi.’
‘Iya semuanya itu trik, semua ada rumusnya, jadi kita tinggal menghapal saja.’
Ugi menyatakan bahwa dalam permainan sulap itu rahasia dari trik itu bermacam-macam sedangkan untuk trik dari Joe sandy itu hanya menggunakan rumus.
‘contohnya sulap kan rahasianya macam - macam kalau permainan close up kan rahasianya bisa berupa barang-barang seperti magnet, benang, atau bahan kimia gitu tapi kalau Joe Sandy itu rahasianya di rumusnya gitu.’
Ugi juga memberikan pernyataan bahwa sebenarnya dalam melakukan trik sulapnya Joe Sandy tidak semata-mata menggunakan rumus tetapi juga menggunakan alat-alat sulap. Dimana alat-alat sulap ini digunakan untuk membantu jalannya trik yang sedang dimainkan oleh Joe Sandy.
‘O iya tetep pakai, tapi tidak menitik beratkan pada alatnya gitu.’
Ugi menambahkan bahwa dalam permainan Joe Sandy itu memang menggunakan alat-alat sulap, tetapi alat-alat sulap itu digunakan hanya sebagai pendukung saja, bukan sebagai alat utama.
‘Kalau joe sandy itu juga pakai alat-alat sulap tapi sebagai pendukung saja. Jadi kalau dalam shownya paling alatnya cuma satu, entah papannya, kertas yang dipakai atau yang lain gitu.’
4.2.3.2 Penerimaan Ugi terhadap aliran Fakir/Bizzare oleh Limbad
Ugi memberikan pernyataan bahwa semua yang dimainkan oleh Limbad itu hanya semata-mata trik dan menggunakan gimmick (alat bantu/alat sulap).
‘Ya… hm… pada akirnya saya tahu kalau semua itu skill, trik ,dan gimmick. Jadi semuanya trik semua pak? Iya… skill dan gimmick. Dulunya aku juga mikir limbad itu debus semua, tapi lama2 aku bisa ngerti seperti itu karena memang barang2 yang dipakai limbad, aku jual seperti linggis, tiang listrik yang bisa penyok…’
Melihat pernyataan Ugi diatas dapat diketahui bahwa ternyata Ugi menerima permaianan dari Limbad tersebut merupakan trik saja dikarenakan Ugi menjual barang – barang yang digunakan oleh Limbad seperti linggis dan tiang listrik yang bisa penyok.
Mengenai permainan Limbad yang beraliran fakir/bizzare, Ugi memberikan pernyataan bahwa dalam permainannya Limbad juga menggunakan puasa atau semedi.
‘hm… ya ada tapi sedikit2… itu Cuma buat embel-embel… istilahe supaya kuat, takutnya nanti kan ada sesuatu, kan namanya orang itu kan gak selalu pro… la itu digunakan supaya hal2 itu gak terjadi. nah isitlahe ada yang ndekengi (melindungi).’
‘Ya… itu ada juga, … ada sedikit2 juga… perpaduan gitu… jadi limbad itu kayak mas aji , aji omega namanya, yang main makan beling, megang listrik juga, yang dulu pernah jaga di toko juga… ini bentar lagi orangnya datang….’
Ugi menyatakan bahwa ia mempunyai seorang teman yang mampu bermain seperti Limbad. Orang tersebut bernama Aji yang juga merupakan informan. Ugi mengetahui Aji sebagai seorang sosok yang juga melakukan ritual-ritual seperti semedi, puasa, dan sebagainya.
‘perlu kejawen gitu,… seperti puasa mutih, semedi,… nah mas aji juga pernah melakukan ritual kaya gitu, bertapa, mutih, trus bertapa di air terjun… nah itupun aku diantara percaya atau tidak… karena aku tidak melihat langsung….’
Ugi mempunyai suatu pengalaman tertentu dimana pengalaman tersebut berupa suatu waktu ada suatu penonton yang mengaku bisa melakukan hal seperti Aji dan mengaku satu perguruan.
‘Sama seperti mas aji waktu maen…itu ada orang yang mengganggu shownya dia.. waktu dia maen megang listrik….
Jadi waktu mas aji show megang listrik, ada customer yang bilang, “aku lo yo iso…” dan ternyata dia juga bisa beneran megang listrik. Ternyata memang satu ilmu, satu perguruan… satu perguruan di mojo arum…’
4.2.3.3 Penerimaan Ugi terhadap aliran Sleight of Hand oleh Rizuki
Ugi menyatakan bahwa permainan dari Rizuki itu merupakan trik sulap yang dalam permainannya lebih banyak menggunakan alat sulap
‘Maksudnya kan kalau seperti permainannya rizuki itu lebih mengandalkan alat seperti baju yang bisa berubah-ubah warna, sapu tangan bisa jadi tongkat, sapu tangan bisa jadi paying itu semua alat sulap.’
Penerimaan dari Ugi ini juga tampak dari pernyataannya mengenai rizuki bahwa dalam permainan seperti Rizuki dibutuhkan skill dan juga dukungan alat-alat sulap.
‘Maksudnya dalam shownya rizuki itu hampir semuanya itu pakai alat sulap, yang pakai skill ya ada, tapi lebih banyak ke alat sulapnya. Dan yang dipakai alat sulapnya macam macam jenisnya.’
Ugi juga memberikan pernyataan bahwa dalam permainan sulap khusunya permainan dari Rizuki ini lebih mengandalkan alat. Alat-alat yang dipakai diusahakan tidak diketahui oleh penonton sebelumnya dengan menyembunyikan alat-alat tersebut.
‘Ya itu dia, kalau alat-alatnya udah nampak duluan kan orang ngga bakal tertarik, jadi alat-alatnya udah disembunyikan dulu baru ketika maju atau show akan dimunculkan atau dihilangkan gitu’
Penggunaan alat-alat sulap dalam permainan sulap biasanya bersifat canggih dan otomatis sehingga memudahkan pesulap untuk menunjukan efek-efek yang memukau seperti efek sebuah kain atau sapu tangan berubah menjadi tongkat atau payung secara tiba-tiba.
‘seperti trik kain bisa berubah jadi tongkat sulap itu sebenernya bukannya kainnya berubah bener-bener jadi tongkat tetapi kainnya itu masuk ke dalam tongkatnya dan tongkatnya itu khusus sehingga bisa memanjang secara otomatis secara cepat jika dipencet, jadi seolah-olah kain tadi berubah jadi tongkat.’