• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISIS DATA. 35 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. ANALISIS DATA. 35 Universitas Kristen Petra"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

4. ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian 4.1.1 Sekilas Tentang The Master

The Master merupakan acara reality show di salah satu televisi Indonesia yaitu RCTI yang menandingkan kemampuan seorang pesulap dengan pesulap lainnya. Acara yang akrab dengan tagline "Mencari Bintang Tanpa Mantra" ini pertama kali ditayangkan pada 6 Februari 2009 setiap pukul 21.30 hari Jumat hingga 00.30 keesokan harinya. Namun jam tayang The Master kadang-kadang bisa bergeser ke hari Sabtu dengan jam yang sama karena di geser acara yang tampaknya lebih prioritas utama untuk ditayangkan. Setiap musim menampilkan 5 kandidat (6 kandidat di Season 2 dan 4) dengan aliran sulap yang berbeda-beda dan setiap episodenya akan tersisihkan 1 kandidat hingga pada akhirnya tinggal tersisa 1 orang. Sistem eliminasi ini menggunakan perolehan persentase SMS dari para penonton televisi. Setiap selesai menampilkan aksinya, para kandidat akan dikomentari oleh dewan juri yang terdiri atas 4 orang, 3 orang dewan juri tetap yaitu Deddy Corbuzier, Romy Rafael, Melissa Karim, dan 1 orang lainnya berbeda-beda setiap episodenya yaitu artis yang sedang populer. Acara yang dipandu oleh Nico Siahaan ini telah mampu meraih rating sebanyak 11,4.

Gambar 4.1. Logo The Master Sumber: Okezone.com

Hingga musim ke empat, tayangan The Master ini berhenti untuk sementara. Tayangan Final inagurasi antara juara The Master musim 3, Rizuki, dan Koesnoe Efendi alias Cosmo dari musim 4 pada hari Jumat 21 Agustus 2009 menjadi

(2)

penutup kompetisi The Master. Acara ini dihentikan sementara hingga ditemukan konsep baru, karena The Master yang akan dikonsep ulang bentuk acaranya, diperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, dan kemudian akan kembali mencari bakat-bakat sulap di masyarakat Indonesia.

4.1.2 Juri dan Host dalam The Master

Dewan juri The Master terdiri atas 4 orang, 3 orang dewan juri tetap yaitu Deddy Corbuzier, Romy Rafael, Melissa Karim, dan 1 orang lainnya berbeda-beda setiap episodenya yaitu artis yang sedang populer. Sementara itu Host atau pemandu acara The Master adalah Nico Siahaan.

1. Deddy Corbuzier

Gambar 4.2. Deddy Corbuzier

Sumber: http://www. deddycorbuzier.com /

Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sundjojo atau lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier lahir di Jakarta, 28 Desember 1976, adalah seorang Mentalis yang populer di Indonesia. Pemuda yang terlahir dari Omar Sundjojo dan Heniwaty ini adalah seorang pesulap profesional keturunan Tionghoa yang dikenal karena wajahnya dirias dengan unik.

Kecintaannya terhadap sulap bermula sejak sekitar umur delapan tahun. Ketika itu, Deddy menyaksikan sebuah pertunjukan seorang pesulap yang mengeluarkan seekor merpati dari tangannya dan mengubah sapu tangan menjadi sebuket bunga. Semenjak saat itu Deddy mempelajari sulap dan mulai menjadi professional ketika berumur 12 tahun saat pentas pertama

(3)

kalinya di Dunia Fantasi Ancol. Namanya mulai tenar ketika Deddy bermain sulap di tiap episodenya dalam acara Impresario 008 pada tahun 1998.

Ketenarannya bukan hanya dilambungkan oleh profesinya sebagai pesulap, tapi juga berkat penampilannya dalam dunia hiburan di Indonesia. Berbagai acara sulap yang pernah dibintanginya antara lain Impresario 008, Memang Sulap Memang Sihir, After School, Mentalist in Action, dan Mind Games. Selain sering tampil dalam berbagai acara sulap dan talk show tentang sulap di berbagai stasiun televisi, Deddy juga pernah membintangi sejumlah iklan di televisi dan media cetak. Deddy pun sempat bermain dalam sejumlah sinetron sebagai bintang tamu. Deddy juga telah menerbitkan beberapa buku yaitu Divka, Mantra, dan Book of Magic. Ketenarannya terutama ditopang oleh kemahirannya dalam mempesona para penonton yang menyaksikan aksinya. Selain trik-trik sulap umum, Deddy juga kerap menyajikan pertunjukan sulap yang mengandung risiko tinggi. Meskipun dikenal sebagai pesulap, Deddy sendiri lebih suka disebut mentalist.

2. Rommy Rafael

Gambar 4.3. Romy Rafael

Sumber: http://www.romyrafael.net/

Romy Rafael memiliki nama asli Romy Tunggul Widodo. Romy lahir di Surabaya, Jawa Timur, 12 Juli 1977. Romy dikenal sebagai pesulap dari Indonesia. Namun Romy menolak sebutan pesulap, karena bidang yang digeluti adalah hipnotis yang menurut Romi bukan merupakan sulap dan tidak ada unsur magic sama sekali.

(4)

Keahlian dalam hipnotis diperoleh Romy setelah mendalami hipnotis dan berbagai kegunaannya selama lebih dari empat tahun di Amerika, antara lain di Hypnotism Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute, dan Institute for Neuro Research and Education. Sekembalinya ke Indonesia, Romy memilih jalur entertainment untuk mengembangkan kemampuannya. Romy sengaja memilih jalur ini untuk menambah daya tarik dan menghilangkan kesan negatif lantaran banyak kasus penipuan dan kejahatan dengan ilmu ini. Penampilan Romy yang paling terkenal adalah melalui tayangan program televisi mengenai hipnotis yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional. Melalui program itu, Romy dikenal masyarakat luas sebagai sosok dengan kemampuan memasuki alam bawah sadar manusia.

Romy sekarang menguasai hipnotis untuk panggung dan hiburan, klinis (pengobatan masalah-masalah psikis), medis (kedokteran), bahkan hipnotis untuk bisnis dan perusahaan. Dalam setiap penampilannya, Romy sering mengenakan penutup kepala warna hitam. Tahun 2005, Romy berhasil memecahkan rekor dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan menghipnotis sekitar 5000 orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di Mangga Dua Square, Jakarta pada tanggal 11 November 2005.

3. Melissa Karim

Gambar 4.4. Melissa Karim

(5)

Melissa Karim lahir di Jakarta, 12 Mei 1978, adalah seorang presenter televisi, master of ceremony, artis, penulis skenario, pemeran, dan penyiar radio. Melissa memulai karier sebagai penyiar radio 87,6 Hard Rock FM Jakarta, kemudian merambah dunia televisi dengan tampil sebagai presenter sampai akhirnya memasuki dunia sinetron dengan bermain dalam sinetron Arisan! The Series. Setelah itu, Melissa mengawali debut filmnya dalam film layar lebar Berbagi Suami. Selain itu Melissa juga menulis beberapa film pendek seperti The Matchmaker dan Perempuan Punya Cerita.

Beberapa acara yang pernah dibawakan oleh Melissa Karim adalah Breakfast Club di Metro TV, parodi politik Republik Mimpi dan Perspektif Wimar bersama dengan Wimar Witoelar di ANTV. Selain itu, Melissa juga memandu program Silat Lidah di ANTV dan berperan sebagai juri di acara pencarian bakat magician The Master di RCTI dan juri dalam acara Starbuzz yang mencari bakat penyanyi baru di TPI. Melissa juga sangat aktif di aktivitas off-air sebagai master of ceremony di berbagai jenis event. Melissa juga masih terlibat dalam kegiatan Kalyana Shira Foundation, yang memfokuskan diri terhadap pemberdayaan kaum minoritas menggunakan media film.

4. Nico Siahaan

Gambar 4.5. Nico Siahaan

Sumber: The Jakarta Post, Selasa, 27 Januari 2009.

Nico Siahaan memiliki nama lengkap Junico Bisuk Partahi Siahaan, lahir 13 Juni 1969. Nico adalah pemeran dan presenter televisi Indonesia yang banyak dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai pembawa acara baik

(6)

kuis maupun berbagai acara lain. Selain itu, Nico juga pernah berperan di bidang seni peran dengan bermain dalam film Arisan!.

4.1.3 Pesulap dalamThe Master

Dalam setiap musim, The Master menghadirkan pesulap dari berbagai aliran yang menyajikan trik sulap yang berbeda-beda. Berikut adalah peserta The Master dari Musim 1 sampai 4.

Tabel 4.1. Peserta The Master Season 1-4

Musim 1 Musim 2 Musim 3 Musim 4

Joe Sandy Limbad Rizuki Cosmo

Abu Marlo Denny Darko Bayu Gendeng Ivan Angelina Zhi Rhomedal Aquino Krisnaji Jeva

Richard Rain Sam White Fabian Ken

Aldi Duo Robin (Robert Ronald Ricardo Russel Miracle Sungkar Stevan Rustandi -

Indera Romero)

Duo Dibor (Dinno - Boris)

Edo Shadow

Sumber: Wikipedia.com

Dalam penelitian ini akan diamati beberapa trik sulap yang ditampilkan oleh para pemenang The Master Musim 1-3, yaitu Joe Sandy, Limbad, dan Rizuki, karena ketiga pemenang tersebut memiliki aliran yang berbeda, sehingga trik yang dimainkan juga berbeda.

1. Joe Sandy

(7)

Joshua Sandy Taniady atau lebih terkenal dengan nama Joe Sandy (lahir di Subang, Jawa Barat, 2 April 1973. Joe adalah seorang pesulap Indonesia yang memenangi kontes The Master musim pertama yang diselenggarakan oleh RCTI. Sebelum menjadi pesulap Joe memiliki latar belakang sebagai seorang master of ceremony. Beberapa aksi yang dilakukan Joe antara lain mulai dari menghentikan detak jantung selama 20 detik, menempatkan angka-angka yang diberikan penonton sehingga membentuk bujur sangka-angkar ajaib 4x4, melakukan hitungan super cepat, melakukan permainan memori dengan menghafal susunan 52 kartu secara acak, hingga memindahkan jiwa dua orang ke tempat yang jauh. Pada saat di atas pentas, Joe tampil sebagai seorang mentalist yang harus bermain dengan karakter pesulap jenius lengkap dengan kacamatanya.

2. Limbad

Gambar 4.7. Limbad

Sumber: Kompasiana, 23 Agustus 2010.

Limbad lahir di Tegal, Jawa Tengah, 6 Juli 1972, adalah seorang pesulap Indonesia yang mengawali debutnya sejak duduk di bangku SMA. Popularitasnya semakin menanjak ketika dinobatkan sebagai Master Magician dalam acara The Master yang ditayangkan oleh stasiun RCTI. Di setiap penampilannya, Limbad konsisten dengan alirannya, faqir magic, sebuah aliran yang selalu menampilkan adegan-adegan yang terkesan berbahaya dan memancing ketegangan. Dalam penampilannya, Limbad menampilkan sosok pribadi yang dingin, hampir tidak pernah bicara, rambut

(8)

gondrong dan gimbal dengan kostum selalu hitam, serta selalu ditemani seekor Burung Hantu bernama Limbird di pundaknya

Atraksi-atraksi yang tampilkan Limbad adalah atraksi-atraksi yang diadaptasi dari Criss Angel dalam acara yang berjudul Criss Angel Mindfreak. Bukti nyatanya adalah atraksi dilindas buldoser dan atraksi saat digantung dengan helikopter. Atraksi tersebut telah ditayangkan di sebuah stasiun televisi Amerika Serikat dalam Criss Angel Mindfreak musim 3 pada tahun 2007.

3. Rizuki

Gambar 4.8. Rizuki

Sumber: Inilah.com, Sabtu, 4 Juli 2009.

Gadis kelahiran Tasikmalaya 9 Mei 1993 ini pertama kali terjun ke dunia sulap ketika usianya masih 6 tahun. Rizky Siti Fatimah atau lebih dikenal dengan nama Rizuki ini pernah meraih penghargaan MURI sebagai pesulap termuda ketika berumur 8 tahun. Ia merupakan anak ke 3 dari pesulap senior Indonesia, Mr Handy. Bukan hanya Rizky, dua kakak laki lakinya, Sony dan Adi juga pesulap. Bahkan mereka bertiga tergabung dalam satu kelompok bernama Trio Illusionist. Oleh karena itu sulap memang bukan hal asing bagi dirinya. Pasalnya seluruh anggota keluarganya adalah pesulap. Tak heran jika keluarga besarnya tahun 2007 lalu memperoleh sertifikat MURI untuk kategori keluarga pesulap. Prestasi lain yang diperoleh Rizuki adalah merebut Juara 4 kompetisi sulap tingkat Asia pada bulan Juni 2007 yang diadakan di Malaysia. Rizuki merupakan wanita pertama di Indonesia yang

(9)

mendapat gelar Master Magician. Rizuki merupakan magician wanita satu-satunya di The Master Musim 3 dan menjadi pemenang The Master Musim 3. Pertunjukan sulap Rizuki menampilkan aliran klasik dengan trick of illusionis. Dalam setiap penampilannya, Rizuki selalu membuat audiens berdecak kagum.

4.1.4 Diskripsi Informan 1. Profil Informan 1

Informan pertama pada penelitian ini merupakan seorang pesulap bernama Aji Omega (bukan nama sebenarnya) berusia 34 tahun. Pesulap yang mempunyai hobi memasak ini mempunyai seorang istri bernama Nurul (bukan nama sebenarnya) yang berusia 32 tahun. Dari pernikahannya Aji dan Nurul dikaruniai seorang anak perempuan bernama Anisa yang saat ini berumur 5 tahun, dimana pada tahun yang mendatang Anisa akan masuk ke Sekolah Dasar Negeri di Sidoarjo.

Pesulap yang berulang tahun pada bulan Febuari ini tinggal bersama istrinya di daerah Sidoarjo. Pada saat ini istri dari Aji bekerja di salah satu pabrik elektronik di daerah Sidoarjo. Aji beserta istrinya tinggal di Sidoarjo baru sekitar 2 tahun ini. Sebelumnya Aji dan Nurul tinggal di rumah orangtua Aji yang terletak di daerah Krian.

Aji lahir di kota Krian dari ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membuka warung di rumahnya dan ayah yang bekerja sebagai guru ngaji di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Krian. Aji merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, kedua adiknya bernama Ilham dan Zulfikar, Aji dengan adiknya terpaut 4 tahun dan 5 tahun. Sedangkan kedua orang tua dari Nurul bekerja sebagai guru di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Krian. Latar belakang pendidikan terakhir yang ditempuh Aji adalah SMK bidang seni sedangkan istrinya, Nurul sampai setingkat SMA.

Setelah lulus sekolah, Aji kemudian bekerja di berbagai tempat, antara lain bekerja sebagai sales marketing sebuah pabrik biscuit di Surabaya. Di tempat ini Aji tidak bekerja lama karena dia merasa letih setiap hari harus bolak-balik Surabaya - Krian, Aji mengaku letih karena harus berangkat

(10)

pagi-pagi dari rumahnya dan sesampainya di rumah sudah cukup malam. Setelah itu Aji sempat berganti-ganti pekerjaan, dimana setiap pekerjaannya rata-rata tidak bertahan lama. Setelah itu pada akhirnya Aji bekerja di restoran seafood di salah satu mall di Surabaya. Di tempat ini ia bekerja sebagai koki. Kemampuan memasaknya didapatkan dari ibu Aji yang juga pandai dalam memasak. Berbekal kemampuan ibunya dalam memasak masakan Jawa sehari-hari, ia lantas melamar di salah satu restoran seafood di salah satu mall di Surabaya tersebut.

Setelah diterima bekerja di restoran tersebut, Aji mengaku banyak belajar mengenai masakan seafood dan Chinese food. Pada awalnya Aji masuk sebagai pembantu dari koki utama, jadi Aji bertugas menyiapkan semua bahan yang diperlukan dalam sebuah masakan. Sebagai contoh ketika terdapat menu gurami asem manis, Aji bertugas mengambil gurami segar lalu menggorengnya, sambil menggoreng Aji menyiapkan bahan untuk sausnya yang akan dimasak oleh koki utama seperti daun bawang, tomat, bawang Bombay, dan sebagainya. Di restoran tersebut Aji bekerja cukup lama, dan pada akhirnya Aji diangkat menjadi koki utama. Aji mengaku kalau pekerjaan sebagai koki utama ini merupakan pekerjaan yang terlama yang pernah ditekuninya.

Selain sebagai koki, Aji juga dikenal sebagai seorang pesulap. Pada awalnya Aji menyukai permainan sulap sejak SMK. Ketertarikan Aji pada sulap berawal ketika Aji menjemput adiknya yang pada saat itu duduk di bangku kelas 6 SD. Aji melihat seorang penjual mainan yang sedang memamerkan kemampuan sulapnya. Di situ Aji melihat bahwa penjual mainan tersebut memainkan permainan sulap menggunakan spons dimana sang penjual mampu memindahkan spons yang dipegang di tangannya ke genggaman tangan salah satu anak SD yang sedang melihat penjual tersebut. Sejak saat itu Aji mulai menyukai permainan sulap. Ditambah lagi teman satu sekolah Aji, ketika Aji duduk di bangku SMK yang bernama Achmad mempunyai kemampuan bela diri. Achmad, temannya tersebut mampu berjalan di atas beling maupun arang panas yang menyala tanpa merasakan

(11)

sakit dan luka sedikitpun. Pengalaman tersebut menjadikan Aji tertarik untuk mengikuti perguruan bela diri bersama temannya tersebut di daerah Krian.

Dalam permainan sulapnya aji mengaku bahwa jenis yang didalaminya adalah permainan sulap beraliran bizarre atau fakir. Aliran fakir atau bizarre ini menurutnya adalah permainan seperti mampu memegang sengatan listrik, mampu berjalan di atas arang maupun beling. Dalam setiap permainannya atau shownya Aji menggunakan pakaian serba hitam, dan menggunakan eyeliner warna hitam.

Pada saat ini keseharian dari Aji adalah bekerja di Restoran Chinese Food di salah satu mall di Surabaya. Aji bekerja Setiap hari Senin sampai Selasa, dan Kamis sampai Minggu. Dalam keseharianya shift kerjanya tidak menentu, terkadang shift pagi, dan terkadang shift sore. Pembagian shift tersebut sudah terjadwal dari tempat kerjanya. Tetapi ketika Aji mendapat pekerjaan untuk show sulap, maka Aji akan menyesuaikan jadwalnya agar tetap bisa tampil. Aji mengaku bahwa pendapatan dari show sulap itu termasuk besar, karena menurutnya kalau dibandingkan secara nominal dan tingkat kesulitan bekerja, show sulap jauh lebih mendatangkan hasil. Aji, biasanya juga menyempatkan diri untuk nongkrong di salah satu toko sulap di salah satu mall di Surabaya. Biasanya aktivitas nongkrong ini dilakukan setelah jam kerjanya di restoran usai.

Berdasarkan hasil observasi, Aji termasuk orang yang rajin akan beribadah, hal itu terlihat karena Aji selalu menjalankan sholat 5 waktunya dan di dalam rumahnya bagian ruang tamunya tergantung dua buah kaligrafi Arab, dan sebuah gambar lukisan Ka’bah. Di ruang tamunya yang bernuansa hijau tersebut, di atas meja ruang tamunya penulis melihat terdapat majalah bernuansa religi. Bantal dari kursi tamu yang digunakan menyerupai ketupat berwarna hijau kekuningan.

2. Profil Informan 2

Informan kedua pada penelitian ini merupakan seorang pesulap bernama Paulus (bukan nama sebenarnya), berusia 51 tahun. Pria yang mempunyai hobi sulap ini mempunyai seorang istri bernama Lanny (bukan nama

(12)

sebenarnya) yang berusia 46 tahun. Dari pernikahannya Paulus dikaruniai tiga orang anak yang kesemuanya adalah perempuan, mereka adalah Joyce berumur 21 tahun, Michele berumur 18 tahun, dan Talia berumur 17 tahun. Anaknya yang sulung bernama Joyce sekarang sedang menempuh studi atau kuliah di Australia, sedangkan Michele sekarang sedang menjalani kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. Untuk anaknya yang bungsu, yaitu Talia sekarang masih duduk di bangku SMA di salah satu sekolah swasta di Surabaya. Pria yang berulang tahun pada bulan Januari ini tinggal bersama istri, anak dan orangtuanya di daerah Surabaya Selatan. Sehari-harinya pria berkaca mata ini bekerja di salah satu pabrik kertas di daerah Surabaya Selatan. Paulus termasuk salah satu pemilik dari perusahaan ini, dimana perusahaan ini adalah perusahaan keluarga yang dikelola oleh dirinya beserta kakak dan adiknya. Sedangkan istrinya, Lanny bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sebagai guru les di rumahnya untuk anak-anak SMA.

Paulus lahir di kota Surabaya dari orang tua yang berasal dari daerah Semarang. Ibu Paulus dulunya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membantu usaha ayah Paulus yaitu di bidang mebel atau furniture. Paulus merupakan anak ketiga dari 6 bersaudara, jarak usia diantara mereka ber-enam tidak beda jauh, rata-rata selisih di antara mereka adalah satu sampai dua tahun.

Di dalam pekerjaannya menjalankan usaha kertas, Paulus dibantu oleh kedua kakaknya dan kedua adiknya, tetapi pada saat ini kakak keduanya sudah tidak ikut menjalankan usaha tersebut dikarenakan telah meninggal dunia. Sedangkan adiknya yang paling bungsu mengikuti pekerjaan suaminya. Latar belakang pendidikan Paulus adalah sebagai sarjana jurusan manajemen di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya, sedangkan latar belakang pendidikan istrinya, Lanny adalah sebagai sarjana jurusan ekonomi di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya.

Pada saat ini Paulus tinggal bersama kedua anaknya yaitu Michele dan Talia, istrinya, Lanny, dan ayah Paulus, Ing Djiang. Kecintaan Paulus terhadap sulap tidak lepas dari campur tangan ayahnya, Ing Djiang. Pada awalnya kecintaan terhadap sulap ini dimulai ketika ayahnya membelikan alat

(13)

sulap kepada keenam anaknya. Paulus mengatakan bahwa pada masa itu dia harus berbagi mainan bersama kakak-kakaknya dan adik-adiknya. Jadi ayahnya hanya membelikan satu mainan untuk dipakai bersama-sama. Paulus mengatakan bahwa sampai sekarang dia mengingat sekali alat apa yang dibelikan oleh ayahnya pada saat itu. Dan bahkan sampai sekarang alat yang berupa gelas tersebut masih disimpannya di ruang koleksi alat-alat sulapnya. Paulus mengingat sekali bahwa ayahnya sedang mendemokan alat yang dibeli ayahnya tersebut, dimana ayahnya menuang sebuah susu ke dalam koran, tetapi koran tersebut tidak basah. Mulai saat itu Paulus mencintai permainan sulap. Di antara kakak-kakaknya dan adik-adiknya sampai sekarang tidak ada yang menyukai permainan sulap, hanya dia yang sampai sekarang masih menyukai bahkan masih berburu alat-alat sulap.

Paulus merupakan salah satu pesulap senior di Surabaya. Hal ini peneliti peroleh dari beberapa teman-teman sesama pesulap Paulus. Paulus sendiri merupakan salah satu pendiri dari komunitas sulap internasional yang ada di Indonesia. Dimana komunitas tersebut bernama International Brotherhood of Magician atau sering disingkat menjadi IBM. Komunitas IBM ini adalah komunitas yang beranggotakan pesulap-pesulap maupun orang yang ingin sekali belajar sulap. Komunitas ini mengadakan pertemuan rutin satu bulan sekali yang biasanya diadakan di minggu ke tiga, di salah satu restoran di Surabaya Selatan. Dalam setiap pertemuannya pesulap-pesulap akan berdiskusi atau sharing mengenai trik-trik sulap baru ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan sulap. Untuk menjadi anggota dari komunitas ini tidak mudah dikarenakan seseorang yang mau masuk harus mendapat rekomendasi dari minimal dua orang anggota komunitas IBM yang sudah bergabung. Dalam kegiatannya di dunia sulap, Paulus juga sering menjadi juri dalam perlombaan sulap di Surabaya.

Pada saat peneliti ke rumah Paulus, peneliti diberi kesempatan oleh Paulus untuk masuk dan melihat-lihat ke dalam ruang koleksi dimana semua koleksi peralatan sulap yang dimiliki oleh Paulus disimpan. Ruangan yang berukuran cukup luas sekitar 8x8 meter itu menyimpan berbagai peralatan sulap, dari kartu, koin, bunga, tongkat, sampai barang-barang aneh yang

(14)

peneliti tidak mengerti bentuk apa itu. Semua barang-barang tersebut tersusun rapi sesuai jenis-jenisnya. Di dalam ruangan itu juga terdapat sebuah pendingin ruangan yang menurut Paulus sangat penting agar suhu dari ruangan itu tidak panas atau pengap bahkan lembab yang dapat merusak peralatan-peralatan tadi dan supaya menekan jumlah debu yang menempel pada peralatan-peralatan itu.

3. Profil Informan 3

Informan ketiga pada penelitian ini merupakan seorang yang sedikit mengerti tentang sulap bernama Ugi (bukan nama sebenarnya) berusia 32 tahun. Pria yang mempunyai hobi olahraga ini mempunyai seorang istri bernama Dewi (bukan nama sebenarnya) yang berusia 28 tahun. Dari pernikahannya dengan Dewi, Ugi dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan, mereka adalah Winulang berumur satu tahun tiga bulan, dan Tyas berumur 3 bulan. Pria yang berulang tahun pada 28 April lalu ini sendiri tinggal bersama istri dan kedua anaknya di daerah Surabaya Barat. Sehari-harinya pria berkulit sawo matang dan bertubuh tegap ini menghabiskan waktunya di salah satu mall di Surabaya. Bukan berarti pria ini setiap harinya jalan-jalan di mall tetapi dia mengawasi dan menjaga tokonya tersebut. Di tempat bekerjanya ini Ugi merupakan pemilik dari sebuah toko yang menjual peralatan sulap, di salah satu mall di Surabaya. Sedangkan istrinya, Dewi bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membuka usaha katering untuk beberapa perkantoran dan pabrik juga orang-orang di daerah rumahnya. Ugi lahir di kota Jakarta dari orang tua yang berasal dari daerah Surabaya. Ibu Ugi dulunya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dan juga merangkap sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan ayah Ugi bekerja di bidang yang sama yaitu juga sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ugi merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Latar belakang pendidikan Ugi adalah sebagai sarjana jurusan informatika di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, sedangkan latar belakang pendidikan istrinya, Dewi adalah sebagai sarjana jurusan manajemen di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Semasa hidupnya Ugi sempat lama dan tinggal di Jakarta dikarenakan pria ini

(15)

menempuh kuliah dan bekerja beberapa tahun di Jakarta. Di kota ini Ugi menambatkan hatinya kepada seorang wanita berdarah Sunda bernama Dewi, dimana Dewi ini merupakan adik kelas di bangku perkuliahan. Setelah lulus kuliah, Ugi mencari-cari pekerjaan di Jakarta, dan sempat berpindah kerja beberapa kali. Masa kerja terlamanya saat bekerja adalah di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan.

Perkenalannya di dunia sulap bisa dikatakan merupakan ketidaksengajaan dan bukan berasal dari keinginan personal dari Ugi. Perkenalannya di dunia sulap berawal dari ketika ibu Ugi meminta Ugi yang pada saat itu masih bekerja di Jakarta untuk kembali ke Surabaya, kakak Ugi pun meminta Ugi untuk kembali dan mencari pekerjaan di Surabaya. Hal itu terjadi dikarenakan ibu Ugi mulai mengalami berbagai macam penyakit. Setelah kembali ke Surabaya, Ugi mempuyai tugas untuk menjaga ibunya dan segera Ugi mencari pekerjaan di Surabaya. Sempat beberapa waktu Ugi bekerja di bagian produksi di salah satu pabrik makanan ringan di Sidoarjo.

Awal Ugi berkenalan dengan sulap adalah ketika sepupunya yang bernama Angga yang hobi sulap berkeinginan untuk membuka toko peralatan sulap. Dikarenakan Angga tidak mempunyai modal yang cukup maka Angga mengajak kakak Ugi untuk bekerja sama dalam membuka toko sulap. Kakak Ugi pun mengiyakan tawaran tersebut, tetapi dengan syarat menempatkan adiknya-Ugi juga sebagai pemilik dan juga sekaligus pengawas dari toko tersebut. Hal ini terjadi dikarenakan kakak Ugi sudah mempunyai pekerjaan yang tetap dan juga dia mengetahui bahwa Ugi pada saat itu masih baru beberapa waktu datang di Surabaya dan belum mempunyai pekerjaan yang mapan. Berawal dari situ Ugi mengenal dunia sulap. Dari hari ke hari Ugi mempelajari berbagai macam alat sulap dikarenakan jika seorang membuka toko sulap, dia harus mampu mendemokan alat sulap tersebut. Ugi mengaku akhirnya sampai saat ini dia sudah banyak mengetahui alat-alat sulap, dari rahasianya, cara bermainnya, cara membuat alat tersebut, cara menjual, harga-harga di pasaran, dan barang-barang apa saja yang laku di pasaran.

Pria yang mempunyai tinggi badan sekitar 180 cm ini membuka tokonya setiap hari di salah satu mall di Surabaya. Setiap Senin sampai Kamis

(16)

Ugi membuka tokonya dari Pukul 12 siang sampai 9 malam, untuk hari Jumat Ugi membuka tokonya setelah menunaikan ibadah Sholat Jumat sampai pukul 9 malam, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu Ugi membuka tokonya dari pukul 10 pagi sampai pukul 10 malam. Ugi mengaku hari Sabtu dan Minggu adalah hari terbaik diantara hari-hari lain dikarenakan penjualan dari alat-alat sulap tertinggi adalah setiap hari Sabtu dan Minggu. Ugi berkata jika penjualan hari Sabtu dan Minggu inilah yang dapat menutup ongkos atau biaya sewa, dan biaya lain-lain yang diperlukan untuk membuka toko ini. Untuk hari - hari biasa dalam artian hari Senin sampai Jumat memang masih ada pembeli tetapi tidak sebanyak hari Sabtu dan Minggu.

Peralatan sulap yang dijual Ugi beraneka ragam, ada kartu, koin, sapu tangan, tongkat, dan sebagainya. Efek-efek dari alat-alat sulap itu pun berbeda beda dari satu yang lainnya, sebagai contoh kartu, ada kartu yang dapat berpindah tempat, kartu yang dapat berubah dari 7 wajik menjadi as sekop, untuk koin, ada koin yang bisa masuk ke dalam botol, koin yang bisa berpindah tempat ke dompet, ada koin yang bisa berubah menjadi koin lain, dan sebagainya. Ada juga paku yang bisa bengkok yang digunakan oleh salah satu peserta acara The Master.

4. Profil Informan 4

Informan keempat dalam penelitian ini adalah David, yang berusia 24 tahun. Pemuda yang memiliki hobi main sulap dan bermain gitar ini adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, yang kesemuanya laki-laki. Kedua kakaknya sekarang berusia 27 dan 29 tahun. Kakak tertua dari david bernama Ryan dan kakak keduanya bernama Andra. Kedua orang tua David merupakan warga Surabaya. Ayah dari David bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang gas, sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai sambilan membuat jajan pasar seperti pastel, lumpia, resoles, dan sebagainya yang dititipkan di swalayan dan pasar di dekat rumahnya. David dan saudara-saudaranya lahir dan besar di Kota Surabaya. Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, harapan kedua orang tua terhadap David cukup besar dan David pun berupaya untuk memenuhi harapan tersebut. Saat ini,

(17)

kedua saudara laki-lakinya tersebut menekuni bisnis masing-masing. Kakak sulungnya mempunyai bisnis jasa foto kopi dan berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan anak kuliah seperti penjilidan, hard cover, bolpoin, kertas, dan sebagainya. Kakak sulungnya membuka usaha tersebut di dekat salah satu kampus swasta di Surabaya tempat dia berkulaih dahulu. Kakak keduanya mempunyai bisnis sendiri juga yaitu berupa jual beli handphone dan accessories-nya. Kakak keduanya tersebut-Andra membuka toko handphone juga satu daerah dengan kampusnya dahulu. Sedangkan David baru saja menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Bidang Hukum di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya.

Selain menekuni bidang hukkum di dalam pendidikan akademisnya, David juga tertarik untuk belajar sulap. Ketertarikan David terhadap sulap tersebut muncul pertama kali saat David masih duduk di bangku SMP, tetapi David baru bisa memulai belajar sulap pada tahun 2007. Kisah David memulai belajar sulap pertama kali ketika David sedang berjalan – jalan bersama keluarganya di salah satu mall di Surabaya, David menjumpai salah satu counter sulap yang menjual berbagai macam peralatan sulap. Secara perlahan – lahan David membeli beberapa peralatan sulap seperti kartu dan koin. Dari situlah David memulai belajar sulap dengan sungguh – sungguh, dikarenakan David ingin menunjukan kemampuan sulap nya ke keluarga dan teman – temannya. Sampai sekarang, jika David mempunyai waktu luang, David akan manghabiskan waktunya di salah satu counter sulap di salah satu mall di Surabaya untuk sekedar nongkrong, sharing atau melihat alat sulap baru yang sedang trend.

5. Profil Informan 5

Informan kelima pada penilitian ini bernama Mita Fitria berusia 20 Tahun. Perempuan yang mempunyai Hobi membaca dan menggambar ini adalah anak pertama dari 4 bersaudara putra pasangan suami istri Paito Dan Umi Kulsum. Dia mempunyai 3 saudara laki-laki. Perempuan yang berulang tahun pada bulan Maret ini tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan

(18)

ke 3 saudaranya di daerah Surabaya. Mereka sudah tinggal di Surabaya sejak tahun 1998.

Mita lahir di kota Jember dari ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan ayahnya yang bekerja sebagai tukang becak di daerah Karah, Surabaya. Mita merupakan anak pertama dari 4 Bersaudara, ketiga adiknya bernama Bagus Hidayat, Dimas Hadi Prasetyo, dan Noval Nur Fadli, Mita dengan adiknya terpaut 4 Tahun, 12 Tahun, 14 tahun. Latar belakang pendidikan Mita adalah SMA dia menggambil Jurusan IPA.

Setelah lulus sekolah, kemudian Mita bekerja di perusahaan kontraktor yang bernama HJBL (Hadi Jaya Bore Land). Dia bekerja sebagai pencatat atau pembantu administrasi selama 11 Bulan. Mita bekerja sambil Kuliah. Dia kuliah di LP3I Karmen, Surabaya. Pada pagi hari Mita Kuliah kemudian siang harinya dia bekerja setengah hari di perusahaan HJBL. Di tempat ini Mita bekerja lama karena pada pertengahan bulan April Mita mengundurkan diri dari perusahaannya karena jadwal kuliah yang hampir setiap hari selalu pulang sore dan tidak pernah sempat bekerja sampai pekerjaan yang di bebankan ke dia dibawa pulang. Namun, Mita merasa tidak bisa mengerjakan tugas yang sudah di bebankan ke dia dari kampus.bukan karena Mita tidak bertanggung jawab tetapi karena Mita merasa dia tidak memiliki waktu yang cukup untuk istirahat. Maka dari itu dia mengundurkan diri dari perusahaan dan memfokuskan dulu untuk kuliah. Setelah itu Mita yang berkecimpung di Karang Taruna selama 3 Tahun lamanya. Melihat peluang di kelurahan yang mengurusi tentang pelatihan-pelatihan dari Disnaker, di sana Mita bertugas sebagai pencatat data karena sebelumnya Mita juga pernah menjadi Petugas Sensus selama 4 Bulan. Mita selalu dimintai tolong oleh pihak kelurahan sampai pada akhirnya dia dijadikan Freelance di kantor kelurahan sebagai pegawai kelurahan yang bertugas mencari data. Pekerjaan tersebut tidak mengganggu kuliahnya karena pekerjaan yang di berikan oleh kelurahan itu bisa di kerjakan pada malam hari atau pada saat Mita sudah pulang dari Kuliah.

Selain sebagai Freelance Mita juga bekerja di perusahaan PT. Kurnia Mega yang bergerak di bidang komputer. Awalnya disana dia magang selama

(19)

3 bulan lalu kemudian dia di kontrak kerja oleh perusahaan tersebut. Di perusahaan ini Mita bekerja selama hampir 5 Bulan. Namun bekerjanya Mita di perusahaan ini tidak mengganggu kuliahnya karena pada saat bekerja tersebut jadwal kuliahnya juga malam jadi tidak menggangu jadwal kuliahnya.

Selama bekerja Mita mengaku bahwa dia sangat menyukai pekerjaannya dan selalu menikmati tugas-tugas yang diberikan kepada dia dengan senang hati.

Dalam kesehariannya Mita tergolong wanita yang sibuk. Pagi hari sebelum berangkat kerja Mita membantu orang tuanya berjualan di pasar sampai pukul 07.15 WIBB, setelah itu dia langsung membersihkan diri dan kemudian berangkat kerja. Mita bekerja mulai pukul 08.00 – 16.30 WIBB. Sepulang dari bekerja Mita tidak langsung pulang ke rumah tetapi langsung menuju kampus untuk kuliah sampai pukul 22.00 WIBB. Kesibukan selama satu minggu tersebut menjadikan Mita menggunakan akhir pekan sebagai waktu untuk beristirahat di rumah.

Dalam pernyataan-pernyataan Mita selanjutnya mengungkapkan bahwa dirinya bisa melihat ‘makhluk halus’. Kemampuannya melihat ‘makhluk halus’ ini merupakan keturunan dari ayahnya dan eyangnya yang berasal dari Jember. Ketika ditanyakan peneliti mengenai makhluk halus yang berada di kantor, Mita menyebutkan satu per satu ruangan yang di dalamnya terdapat makhluk halus. Makhluk halus tersebut ada yang berwujud wanita dan dan ada yang berwujud laki-laki, serta ada yang berwujud anjing. Menurut Mita, makhluk halus yang ada di kantornya baik-baik sehingga tidak mengganggu para karyawan yang sedang bekerja.

6. Profil Informan 6

Informan keenam dalam penelitian ini bernama Yogi yang kesehariannya di bekerja di perusahaan swasta di wilayah Surabaya Timur. Pemuda yang bekerja sebagai administrasi di perusahaan ini mempunyai hobi futsal dan mendengarkan musik. Yogi yang lahir tepatnya tanggal 12 April ini mengaku sangat senang dengan pekerjaan yang dia lakukan saat ini.

(20)

Yogi lahir di kota Sidoarjo ini adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara. Saudara Yogi yang pertama bernama Inge Setyo Nogroho yang jaraknya dengan Yogi terpaut 9 Tahun dan saudara Yogi yang kedua bernama Risky Sandy Saputra yang jaraknya dengan Yogi terpaut 6 tahun. Yogi adalah putra dari pasangan Suwadjianto dan Rumi Handayani. Dia tinggal dengan keluarganya di daerah Sidoarjo.

Setelah lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Yogi kemudian langsung meneruskan kuliah di PIKMI Surabaya. Yogi berkuliah di sana selama 1 tahun mengambil program atau jurusan Programmer. Setelah lulus dari kuliahnya Yogi kemudian melamar pekerjaan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software di Surabaya sebagai programmer yunior. Namun keberadaan Yogi di perusahaan ini tidak lama, karena pekerjaan sebagai programmer penuh dengan tekanan dan harus memenuhi deadline yang telah ditetapkan oleh senior programmer.

Setelah mengundurkan diri dari perusahaan tersebut, Yogi melamar kerja di posisi administrasi di salah satu perusahaan yang juga bergerak di bidang pengembangan software di wilayah Surabaya Timur. Dalam kesehariannya, tugas Yogi adalah mengerjakan tugas administrasi, pencatatan segala bentuk pengeluaran dan pemasukan kas, dan lain-lain. Yogi menikmati pekerjaannya di bagian administrasi tersebut. Yogi merasa senang dengan pekerjaan administrasi yang dia tekuni saat ini, bahkan ketika ditawari atasannya untuk menduduki posisi implementator, Yogi menyatakan bahwa dia merasa senang dengan posisinya saat ini. Hanya saja jika perusahaan memerlukan dirinya melakukan trial atas software yang baru dicustom, Yogi melakukannya dengan senang hati. Rasa nyaman dengan pekerjaannya ini ditunjukkan dari kebersediaan Yogi untuk mengerjakan pekerjaan di luar perannya bahkan sampai di luar jam kerja.

Yogi juga menyatakan senang dengan pekerjaan yang dia lakukan sekarang karena walaupun dia sama sekali tidak memiliki skill atau kemampuan di bidang pembukuan tetapi dia sangat senang karena dengan begitu dia bisa belajar lagi mengenai proses administrasi tersebut di kantor.

(21)

4.2 Temuan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan pendekatan petunjuk umum wawancara dan wawancara tidak terstruktur dengan cara melakukan pembicaraan informal. Selain itu peneliti juga melakukan observasi di lokasi informan seperti mengunjungi outlet sulap, tempat penyimpanan alat sulap yang dimiliki informan, dan melakukan observasi ketika informan menyaksikan video The Master yang ditayangkan oleh peneliti. Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi tersebut digunakan untuk meneliti penerimaan informan terhadap trik sulap yang ditayangkan melalui The Master.

Peneliti kemudian melakukan pengelompokan data yang didapat ke dalam tabel matriks agar data yang diperoleh dapat dilihat secara lebih teratur dan terstruktur. Pada bagian analisis mengenai penerimaan informan terhadap trik sulap dalam The Master, peneliti mengelompokkan berdasarkan aliran sulap yang diperagakan oleh pesulap dalam Tayangan The Master sebagaimana disebutkan dalam tinjauan teori di bab 2 dan kategori Trik Sulap yang mayoritas ditayangkan di The Master, yaitu Sleight of Hand, Fakir, dan Mentalist. Meskipun demikian, dalam penelitian ini, tidak menolak kemungkinan adanya penerimaan lain dari informan mengenai trik sulap yang ditayangkan oleh para pesulap di The Master. Selanjutnya, peneliti akan melihat penerimaan informan terhadap trik sulap yang ditayangkan dalam The Master.

4.2.1 Setting Penelitian Informan 1 (Aji)

Observasi yang dilakukan peneliti terhadap informan dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011 pukul 17.33 dan pada tanggal 13 April 2011, pukul 18.20. Pelaksanaan wawancara dilakukan dalam dua pertemuan, karena peneliti masih memiliki pertanyaan yang harus dijawab oleh Aji. Pada pertemuan pertama peneliti melakukan wawancara di salah satu mall di Surabaya, sedangkan pada pertemuan kedua dilakukan di rumah peneliti di Sidoarjo.

Ketika peneliti sampai di salah satu mall di Surabaya, peneliti menemui Aji sedang nongkrong di salah satu toko sulap yang ada di mall tersebut. Setelah peneliti menjelaskan maksud kedatangan peneliti, peneliti mengajak Aji untuk duduk di salah satu tempat makan di mall tersebut agar Aji dapat menonton video

(22)

dengan baik. Video yang diputar tersebut merupakan video pada acara The master berupa penampilan dari Joe Sandy, Limbad, dan Rizuki. Dalam video tersebut terdapat permainan dari Joe Sandy yang berupa Joe Sandy dapat menghitung secara cepat, dan mangalahkan orang yang menghitung dengan menggunakan alat bantu hitung juga seorang anak yang menjuarai olimpiade matematika sebagai wakil dari Indonesia. Pertunjukan berikutnya adalah pertunjukan dari Limbad yang menaiki bilah-bilah pedang untuk mengambil linggis, kemudian membengkokkan linggis dengan menggunakan leher. Terakhir adalah pertunjukan dari Rizuki yang memainkan permainan mengeluarkan kartu dari tangan kosong. Pemutaran video berlangsung sekitar 40 menit. Pada saat menyaksikan putaran ulang The Master, Aji terlihat santai dan sekali waktu terdengar komentarnya mengenai bagaimana Limbad dan Joe Sandy menampilkan aksinya. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan Aji mengenai tayangan The Master tersebut.

Pada pertemuan kedua, peneliti bertemu dengan Aji di rumahnya di daerah Sidoarjo. Saat peneliti sampai di rumah Aji, Aji tengah bermain dengan putri semata wayangnya di ruang tamu. Saat peneliti datang dan memasuki rumahnya Aji mempersilahkan peneliti untuk duduk dan Aji segera membereskan mainan putrinya dan mengajak putrinya ke belakang. Di ruang tamunya yang bernuansa hijau tersebut, di atas meja ruang tamunya penulis melihat terdapat majalah bernuansa religi. Bantal dari kursi tamu yang digunakan menyerupai ketupat berwarna hijau kekuningan. Dan di dindingnya tergantung dua buah kaligrafi Arab, dan sebuah gambar lukisan Ka’bah.

4.2.1.1 Penerimaan Aji terhadap Aliran Mentalist oleh Joe Sandy

Sebagai pesulap, Aji menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Joe Sandy tersebut adalah permainan yang bisa dipelajari oleh siapa saja. Aji juga menyatakan bahwa permainan sulap Joe Sandy sangat mengagumkan.

‘Permainan Joe Sandy memang sangat bagus.. Aku sangat kagum dengan penampilan dia.. Kagum dengan bagaimana cara dia membawakan permainan dia... Kemampuan dia berbicara sangat lancar. Ia memiliki kharisma yang sangat kuat..’

(23)

Ketika melihat penampilan Joe Sandy melakukan hitungan yang membentuk bujur sangkar maka Aji juga menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Joe Sandy tersebut adalah bentuk trik yang didasarkan pada rumus matematika,

‘perumusan angka-angka itu kan juga hasil dari ilmu matematika ….jadi bagaimana kita menjumlahkan secara diagonal sama, vertikal dan horizontal juga sama….. nah itu adalah hasi dari trik…..’

Dengan adanya rahasia yang hanya diketahui oleh Joe Sandy maka penonton dibuat terheran-heran dengan kemampuan Joe Sandy dalam menebak angka dengan cepat. Ketika menyaksikan penampilan Joe Sandy pada saat membagikan 10 kertas secara acak ke penonton. Di kertas-kertas itu, penonton disuruh menuliskan angka acak yang digitnya besar (antara 8 atau 10), kemudian kertas-kertas itu pun dikumpulkan kembali. Kemudian, Joe Sandy melakukan perhitungan. Dengan cepat, ia mencorat-coret papan tulis.. Kemudian, jawaban hasil perhitungannya ditulis dalam sebuah amplop, yang kemudian hasilnya akan dicocokkan dengan perhitungan dari sang ahli (ahli kalkulator, juara olimpiade matematika bernama Wira, dan ahli komputer). Ternyata, hasil perhitungan Joe Sandy sangat tepat, bahkan lebih cepat dari pengguna kalkulator. Melihat kemampuan Joe Sandy menghitung yang lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan kalkulator dan alat pengitung lain tersebut Aji memiliki pendapat bahwa,

‘Iya… itu juga hanya permainan angka saja dan sebenarnya kita telah mengetahui rumusnya. Makanya ketika Joe Sandy diberi angka berapa pun ya dia bisa menjawab…. Seperti ketika ditanyakan sama Deddy, itu ya memang sudah ada rumus yang diketahui pleh pesulap, tapi orang awam ga tahu…..’

Selain menggunakan rumus-rumus, menurut Aji, Joe Sandy juga menggunakan trik sulap yang tidak bisa ditebak oleh penonton, sehingga penonton akan terheran-heran dengan kemahiran Joe Sandy dalam menghitung dan bahkan mengalahkan pemegang juara olimpiade matematika,

(24)

‘Itulah hebatnya Joe…. Penampilannya memang kharismatik…..dan memang dia tidak perlu menghitung angkanya yang dikumpulkan dari penonton, karena dia sudah tau jawabannya…. Itulah triknya…. Tau jawabannya tanpa menghitung di depan penonton….’

4.2.1.2 Penerimaan Aji terhadap Aliran Fakir/Bizzare oleh Limbad

Sebagai pesulap yang juga menganut aliran faqir magic atau bizarre, Aji mmeberikan pernyataan bahwa dalam permainannya Limbad menggunakan alat-alat yang tidak diketahui oleh orang sejak awal. Hal ini berdasarkan pada pernyataan-pernyatan Aji bahwa:

‘…..ketika kita dilindas truk itu kan kita menggunakan alat-alat yang sudah di setting sejak awal dan orang tidak tahu itu’.

Menurut Aji, selain menggunakan trik-trik sulap, Limbad juga menggunakan alat-alat sulap. Alat-alat magic merupakan alat-alat yang digunakan untuk bermain sulap. Misalnya ketika menggunakan linggis maka linggis yang digunakan oleh Limbad adalah linggis yang terbuat dari timah, yang dibeli oleh Limbad di toko perlengkapan sulap.

‘Nah sebagai contoh seperti linggis yang dipakai Limbad itukan kita bisa buat, linggis itu kan bisa kita buat dari besi ataupun timah, nah kalau kita buat dari timah itu kan pasti mahal…’

‘…..kalau linggisnya dari timah berarti kan semua orang bisa’.

Penjelasan Aji tersebut menunjukkan bahwa Aji menerima trik sulap yang dipraktikkan oleh Limbad, dimana dalam tayangan The Master yang menampilkan pertandingan inagurasi antara Limbad dengan Joe Sandy, dengan tema The Master Duel Inagurasi Joe VS Limbad RCTI. Dalam pertunjukan tersebut Limbad menaiki sebuah tangga, dimana anak tangganya berupa pedang – pedang yang sisi tajamnya menghadap ke atas. Limbad menaiki tangga tersebut untuk mengambil sebuah linggis yang terletak di anak tangga paling atas. Setelah dapat mengambil linggisnya kemudian limbad membengkokkan linggis tersebut dengan kepalanya. Tidak sampai disitu saja, kemudian limbad mengambil linggis lain dan meminta bantuan 2 orang bertubuh kekar untuk menusukkan linggis tersebut ke lehernya, dan ternyata linggis tersebut juga dapat dibengkokkan.

(25)

Mengenai kemampuan sulap Limbad yang kulitnya ditusuk dengan kait, dan bergelantungan maka Aji menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh Limbad adalah hasil kolaborasi antara kemampuan Limbad dalam ngelmu dengan penggunaan alat-alat magic.

‘Tapi ini kan ada semacam trik-trik sulap jadi nanti ini digabungkan jadi satu seolah-olah ini merupakan sesuatu yang aneh dan ini juga dikolaborasikan dengan alat-alat magic’.

Menurut Aji, trik sulap yang ditampilkan oleh Limbad adalah perpaduan antara trik dan ngelmu. ‘kalau Limbad itu dia tidak mistis tapi dia bisa seperti itu karena gabungan antara trik dan ngelmu tadi’. Yang dimaksud dengan ngelmu oleh Aji adalah bahwa mempelajari sesuatu sendiri dan bukan dari buku, jika belajar sesuatu dari buku maka Aji menyebutnya sebagai ‘ilmu’, sedang ngelmu merupakan upaya belajar sendiri sampai menemukan cara yang diinginkan.

‘Kan beda ilmu sama ngelmu, kalau dalam bahasa jawa itu ilmu dan ngelmu, ilmu itu kalau kita lihat dari buku, kalau ngelmu itu dari jawa asli, jadi kita belajar sendiri sampai kita bisa menemukan yang kita inginkan, nah itu namanya ngelmu. jadi seperti Limbad itu juga ngelmu, ilmu dia dapat, ngelmu juga dia dapat, jadi dijadikan satu’.

‘Nah itu caranya kita cari sendiri dengan menggunakan ilmu ketenangan, bukan dari orang lain, dengan cara kita tenang pasti kita menemukan caranya. Kalau sudah menemukan caranya berarti itu sudah termasuk ilmu jati diri. Contoh lainnya adalah ilmu peringan tubuh, nah ilmu inilah yang saya punya jadi pada waktu saya menaiki lampu neon, tidak bakal meletus tapi orang lain yang gak punya pasti meletus’.

Sebagaimana dengan pernyataan di atas bahwa Limbad menggunakan ngelmu, dimana ngelmu itu digunakan pada saat akan melakukan pertunjukan agar pertunjukan yang dimainkan bisa berjalan lancar.

‘….ngelmu itu dipakainya sewaktu kita mau maen, jadi supaya ketika kita naik panggung supaya tidak diganggu orang, dan supaya kita tenang di panggung. jadi ibaratnya kalau rumah itu sudah diberi pagar supaya maling tidak masuk’.

(26)

‘Kita juga ngelmu biar kita lancar menggunakan alat sulap itu dan jangan sampai penonton tahu tentang alat sulap yang kita gunakan haa…ha….ha….’

4.2.1.3 Penerimaan Aji terhadap Aliran Sleight of Hand oleh Rizuki

Mengenai aliran Sleight of Hand yang dibawakan oleh Rizuki, Aji memberikan pernyataan bahwa dengan menggunakan alat sulap maka seorang pesulap akan bisa menampilkan pertunjukan yang memukau. Apa yang dilakukan oleh Rizuki ketika mengubah kain menjadi payung merupakan trik klasik yang telah banyak digunakan oleh pesulap.

‘sulap itu Cuma mengandalkan trik tertentu saja, trik2 yang sudah kita buat sehingga orang2 itu tidak melihat caranya.’

‘Kalau Rizuki itu juga murni sulap….hampir semua orang bisa bermain sulap seperti Rizuki, yang penting ada alatnya. Ya kayak kemarin kan saya sudah ceritakan mengenai alat sulap itu ta…. Kenapa kertas bisa berubah jadi payung, baju-baju Rizuki juga yang bisa berganti-ganti dalam waktu sekejab….Semua itu ada alat dan triknya…

Kemahiran Rizuki bermain sulap tersebut didukung oleh latar belakang Rizuki yang telah belajar sulap sejak kecil dan bahkan sejak usia 8 tahun, Rizuki telah mampu menampilkan pertunjukan sulap. Dalam penampilannya pada tahap penentuan pemenang The Master Session 3 yang menampilkan Rizuki mengubah dua lembar kain berwarna dan kemudian berubah menjadi payung berwarna-warni maka Aji berpendapat bahwa semua itu adalah trik sulap yang memanfaatkan alat-alat sulap serta memadukan ketrampilan Rizuki dalam menggunakan trik tersebut.

Makanya itu Rizuki kan belajarnya sejak kecil ya…. Sejak usia delapan tahun sudah jadi pesulap…. Ya itu tadi karena sudah diajari, dilatih, jadinya terasah dan terampil……Lihat saja, di usia masih muda seperti dia, bisa menguasai macam ragam trik memainkan manipulasi kartu, memunculkan sejumlah kartu dari udara, manipulasi parasol (payung), ataupun beberapa trik dengan memanfaatkan kain berwarna-warni.

Ketika menyaksikan penampilan Rizuki yang bermain dengan banyak efek illusi dan kecepatan tangan, dengan memunculkan merpati warna-warni yang

(27)

dilanjutkan dengan aksi memunculkan Limbad bersama burung hantunya di atas panggung, maka Aji juga berpendapat bahwa,

‘kemampuan Rizuki memang telah terasah untuk menampilkan trik kecepatan tangan…. Siapapun tidak tau bagaimana dia bisa ngeluarin burung merpati secara tiba-tiba itu….lalu tidak seorang pun juga tau bagaimana burungnya Limbad juga bisa ada di sana….. itu semua triknya Rizuki dan penonton menjadi terhagum-kagum……’

4.2.2 Setting Penelitian Informan 2 (Paulus)

Observasi yang dilakukan peneliti terhadap informan dilakukan pada tanggal 3 April 2011 pukul 10.00 dan pada tanggal 12 April 2011, pukul 18.00. Pelaksanaan wawancara dilakukan dalam dua pertemuan, karena peneliti masih memiliki pertanyaan yang harus dijawab oleh Paulus. Pada pertemuan pertama peneliti melakukan wawancara di rumah informan, sedangkan pada pertemuan kedua dilakukan di sebuah café di wilayah Surabaya Timur.

Sebelum peneliti datang ke rumah Paulus, terlebih dahulu peneliti membuat janji via telepon untuk ketemuan. Ketika peneliti sampai di rumah informan terlihat informan tengah duduk santai di teras samping rumah. Peneliti dipersilahkan untuk masuk ke ruang tamu. Ruang tamu Paulus memiliki kesan artistik. Ruang tamu ini memang didesain untuk menerima tamu, sehingga tidak ada perabotan yang banyak digunakan untuk melengkapi ruang tamu yang didominasi warna oranye dan merah.

Peneliti kemudian meminta izin untuk memutar video The Master melalui laptop. Peneliti meminta Paulus untuk menyimak kembali penampilan Joe Sandy, Limbad, dan Rizuki dalam program acara The Master yang pernah ditayangkan oleh RCTI. Pemutaran video berlangsung sekitar 40 menit. Pada saat menyaksikan putaran ulang The Master, Paulus terlihat serius memperhatikan tayangan video tersebut. Sekali waktu terdengar komentarnya mengenai penampilan para pesulap dalam video tersebut.

Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan Paulus mengenai tayangan The Master tersebut. Selain wawancara dilakukan di ruang tamu, dalam kesempatan ini, peneilti juga diajak melihat-lihat peralatan sulap yang dimiliki

(28)

oleh Paulus. Peralatan sulap tersebut disimpan di gudang peralatan sulap. Ketika menceritakan pengalaman sulapnya, Paulus terlihat bersemangat sekali. Tangannya seringkali memeragakan ketrampilan sulap yang dikuasainya.

Pada pertemuan kedua, peneliti bertemu dengan Paulus di sebuah café di wilayah Surabaya Timur. Penampilan Paulus terlihat bersahaja dan tidak akan da orang yang menyangka Paulus adalah seorang pesulap. Setelah memesan minuman peneliti meminta izin untuk melanjutkan wawancara.

4.2.2.1 Penerimaan Paulus terhadap aliran Mentalist oleh Joe Sandy

Paulus menyatakan bahwa sebenarnya orang awam pun bisa melakukan hal – hal seperti yang dilakukan oleh Joe Sandy. Paulus mengatakan bahwa orang awam akan bisa melakukan seperti Joe Sandy jika orang awam tersebut mengetahui rahasia atau triknya.

‘Maksudnya orang awam pun bisa tampil seperti dia kalau orang awam itu tau bagaimana triknya, kalau sudah tahu maka dia pun bisa menampilkan permainan tersebut dan akan dianggap jenius juga.’

Paulus menyatakan bahwa sebebarnya Joe Sandy tidak benar – benar jenius dan mampu menghitung secara cepat, itu semua bisa terjadi karena merupakan bagian dari trik, sehingga di mata penonton Joe Sandy merupakan pesulap yang mempunyai kemampuan dalam angka – angka dan prediksi.

‘Kalau Joe sendiri sih tidak benar – benar pintar atau jenius dalam tanda kutip ya.. Maksudnya dia bisa seperti itu karena dia mengetahui rahasia atau triknya, jadi seolah-olah dia itu tampak jenius.’

Di mata penonton permainan Joe Sandy terlihat menarik karena Joe Sandy memainkan trik yang biasanya berkaitan dengan angka-angka dan terlihat mustahil untuk dilakukan oleh orang awam, seperti ketika penampilan Joe Sandy pada saat membagikan 10 kertas secara acak ke penonton. Di kertas-kertas itu, penonton disuruh menuliskan angka acak yang digitnya besar (antara 8 atau 10), kemudian kertas-kertas itu pun dikumpulkan kembali. Kemudian, Joe Sandy melakukan perhitungan. Dengan cepat, ia mencorat-coret papan tulis. Kemudian, jawaban hasil perhitungannya ditulis dalam sebuah amplop, yang kemudian hasilnya akan dicocokkan dengan perhitungan dari sang ahli (ahli kalkulator, juara

(29)

olimpiade matematika bernama Wira, dan ahli komputer). Ternyata, hasil perhitungan Joe Sandy sangat tepat, bahkan lebih cepat dari pengguna kalkulator. Paulus menyatakan bahwa itu semua terlihat menarik karena semua hal itu diluar logika manusia tetapi ternyata bisa dilakukan.

‘Ya… memang bagi orang awam itu menariknya disitu, sesuatu yang diluar logika tapi kok bisa, tapi kalau bagi saya atau bagi orang yang sudah tahu teknik sulap itu sesuatu yang sangat logis, karena teknik sulap itu sendiri sebenarnya sangat logis.’

4.2.2.1 Penerimaan Paulus terhadap aliran Fakir/Bizzare oleh Limbad

Mengenai permainan beraliran Fakir/Bizzare yang dibawakan oleh Limbad, Paulus menyatakan bahwa Limbad tersebut menggunakan teknik sulap seutuhnya.

‘Kalau seperti Limbad, meskipun saya tidak kenal, saya Cuma tahu di tayangan televisi itu 100% teknik sulap’

‘Sama, itu juga termasuk sulap, dan semuanya tetap ada rahasianya atau triknya, kembali seperti kata saya tadi kalau orang – orang itu tidak tau hal – hal yang di pakai di sulap, seperti kotaknya atau amplopnya, tapi kalau dalam permainan limbad ini kan tidak menggunakan amplop, tapi seperti linggis, pedang, dan yang lain.’

Bagi Paulus permainan limbad juga termasuk sulap yang dalam penampilannya dapat dijelaskan secara ilmiah, dan tidak ada unsur mistis atau hal- hal lainnya. Hal ini terlihat dari pernyataan paulus mengenai bahwa sebenarnya dalam permainan sulap semuanya sangat logis dan sangat nalar. Bisa dibilang sangat logis dan sangat nalar karena dalam permainan sulap itu menggunakan berbagai disiplin ilmu yang ada seperti psikologi, mekanika, elektronika, dsb.

‘Nah teknik yang digunakan itu adalah teknik sulap dan teknik sulap itu sesuatu yang sangat logis dan sangat nalar, jadi jauh dari yang katanya itu gelap dan sebagainya. Jadi semua orang sebenarnya bisa belajar teknik sulap ini. Cuma memang itu membutuhkan waktu, membutuhkan ketekunan karena teknk sulap yang lengkap itu menggunakan beberapa ketrampilan dari disiplin ilmu yang ada misalnya untuk mempertunjukan

(30)

suatu permainan yang baik dan kalau permainan itu harus ditunjukan secara close up dimana terjadi dialog dengan penonton, itu banyak sekali diperlukan pengetahuan psikologi karena kita berhadapan dengan orang langsung. Tetapi kalau pertunjukan sulap yang katakana biasanya di stage atau ilusi yang dipagelarkan di panggung yang luas itu banyak sekali diperlukan pengetahuan dari disiplin ilmu yang ada seperti elektronika, mekanika, itu banyak sekali digunakan. Nah itu kenapa yang saya katakan kenapa ilmu sulap itu sangat nalar dan sangat logis, bagi yang sudah tahu teknik sulapnya’

Menyikapi dari banyakya orang yang percaya limbad itu menggunakan bantuan gelap dan sebagainya, paulus menyatakan hal tersebut bisa terjadi karena tidak lepas dari penampilan limbad yang menyeramkan, seperti berpakaian hitam – hitam, rambut gimbal dan sebagainya.

‘Nah, mungkin kalau limbad ini akan dipercaya orang menggunkan bantuan jin atau setan karena tampilannya yang serem, rambutnya yang seperti itu, trus mainannya pun juga hal – hal yang menyeramkan. Itu wajar saja, coba kalau limbad pakaiannya putih rapi gitu trus rambutnya seperti kamu maka kan jadi tidak menarik karena ngga sesuai dan orang pasti akan tidak berpikiran yang seram – seram yang negative, yang pakai jin segala.’

4.2.2.1 Penerimaan Paulus terhadap aliran Sleight of Hand oleh Rizuki

Paulus menyatakan bahwa jenis permainan yang dibawakan oleh Rizuki ini merupakan jenis permainan sulap yang cukup susah untuk dimainkan bagi seorang pesulap. Alasan yang diberuikan oleh Paulus yaitu karena dalam permainan Rizuki ini hanya mengandalkan ketangkasan tangan dan gabungan dari mimik muka, ekspresi dan gerakan.

‘Nah kalau permainannya rizuki itu memang bisa dibilang cukup susah dibandingkan dengan permainan yang lain. Soalnya kalau permainan yang lain itu mengandalkan cara berbicara sedangkan permainannya rizuki ini tidak berbicara dan mengandalkan ketangkasan tangan saja. Ini biasanya

(31)

dibilang silent act- jadi tanpa berbicara tapi menggunakan mimic muka, ekpresi dan gerakan – gerakan.’

Sikap Paulus ini juga terlihat karena pernyataannya mengenai trik yang dibawakan oleh Rizuki tersebut seperti mengeluarkan kartu dari tangan kosong, memunculkan tongkat secara tiba-tiba, dan memunculkan burung itu merupakan kemampuan seorang pesulap untuk menyembunyikan barang – barang yang sebenarnya sudah ada sejak awal.

‘Jadi itu keahlian tangannya pesulap untuk menyembunyikan sesuatu seperti kartu, tongkat, dan barang lain. Jadi barang – barang yang muncul itu bukannya muncul secara tiba – tiba dari dunia entah – berantah gitu. Intinya barang – barang yang muncul itu sudah ada dan sudah disiapkan oleh si pesulap Cuma kita tidak akan tahu disimpan dimana, bagaimana cara menyimpannya supaya gak kliatan, gitu.’

Paulus memberikan jawaban atas pertanyaan peneliti mengenai bagaimana sebuah sapu tangan yang berubah secara tiba – tiba menjadi tongkat, padahal jelas sekali kalau Rizuki seperti tidak mengambil dari baju atau dari tempat lain. Kalaupun mengambil dari baju, bagaimana bisa karena ukuran tongkat itu sangat panjang yang tidak memungkinkan untuk disembunyikan.

‘Waduh, kalau kamu bertanya seperti itu berarti lebih mengarah ke rahasianya langsung. Begini untuk gampangnya saja, kamu bisa langsung pergi ke toko sulap kalau mau tau lebih detilnya. Di toko sulap itu pasti jual, bilang saja kamu mau mencari alat sapu tangan menjadi tongkat gitu.’

4.2.3 Setting Penelitian Informan 3 (Ugi)

Observasi yang dilakukan peneliti terhadap informan dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011 pukul 16.40 dan pada tanggal 11 April 2011, pukul 15.20. Pelaksanaan wawancara dilakukan dalam dua pertemuan, karena peneliti masih memiliki pertanyaan yang harus dijawab oleh Ugi. Pada pertemuan pertama peneliti melakukan wawancara di toko Sulap yang dikelola oleh informan di salah satu mall di Surabaya, sedangkan pada pertemuan kedua dilakukan di foodcourt di salah satu mall di Surabaya.

(32)

Ketika peneliti sampai di toko informan, peneliti melihat Ugi sedang berada di dalam toko sulap yang dikelolanya sambil mengawasi pembeli yang sedang dilayani oleh pegawai toko. Sekali-sekali Ugi memberikan konsultasi kepada pembeli alat sulap yang menanyakan penggunaan alat sulap yang dijual.

Setelah peneliti menjelaskan maksud kedatangan peneliti, ternyata Ugi memiliki video The Master dan justru menawarkan kepada peneliti untuk menyaksikan video tersebut bersama-sama. Video yang diputar tersebut merupakan video pada acara The Master Duel Inagurasi Joe VS Limbad RCTI. Dalam video tersebut menunjukkan bagaimana pertandingan talenta antara Joe Sandy dan Limbad dipertontonkan dan pada akhirnya dimenangkan oleh Joe Sandy yang mendapatkan gelar The Master of magician dan The Master of Number. Pemutaran video berlangsung sekitar 15 menit saja. Pada saat menyaksikan putaran ulang The Master, Ugi terlihat santai dan sekali waktu terdengar komentarnya mengenai bagaimana Limbad dan Joe Sandy menampilkan aksinya. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan Ugi mengenai tayangan The Master tersebut.

Pada pertemuan kedua, peneliti bertemu dengan Ugi di mall tempat toko sulapnya buka. Saat peneliti sampai di toko sulapnya, Ugi sedang memasuk-masukkan barang ke dalam etalase. Setelah beberapa saat, akhirnya peneliti dan Ugi menuju ke foodcourt dikarenakan kebetulan Ugi ingin membeli makanan dan peneliti sekaligus melakukan wawancara di foodcourt tersebut.

4.2.3.1 Penerimaan Ugi terhadap aliran Mentalist oleh Joe Sandy

Mengenai permainan dari Joe Sandy yang beraliran mentalist Ugi berpendapat bahwa permainan dari Joe Sandy itu merupakan trik sulap yang triknya berupa rumus yang tidak diketahui oleh masyarakat umum.

‘Oo kalau kaya joe sandy itu seperti ada rumusnya.. jadi seperti permainan yang jumlahnya mendatar, lurus, miring bisa sama semua 55 itu ada rumusnya. Jadi kita tinggal menghapal saja rumusnya trus kita dapat bermain sesuai angka yang diinginkan penonton tadi.’

‘Iya semuanya itu trik, semua ada rumusnya, jadi kita tinggal menghapal saja.’

(33)

Ugi menyatakan bahwa dalam permainan sulap itu rahasia dari trik itu bermacam-macam sedangkan untuk trik dari Joe sandy itu hanya menggunakan rumus.

‘contohnya sulap kan rahasianya macam - macam kalau permainan close up kan rahasianya bisa berupa barang-barang seperti magnet, benang, atau bahan kimia gitu tapi kalau Joe Sandy itu rahasianya di rumusnya gitu.’

Ugi juga memberikan pernyataan bahwa sebenarnya dalam melakukan trik sulapnya Joe Sandy tidak semata-mata menggunakan rumus tetapi juga menggunakan alat-alat sulap. Dimana alat-alat sulap ini digunakan untuk membantu jalannya trik yang sedang dimainkan oleh Joe Sandy.

‘O iya tetep pakai, tapi tidak menitik beratkan pada alatnya gitu.’

Ugi menambahkan bahwa dalam permainan Joe Sandy itu memang menggunakan alat-alat sulap, tetapi alat-alat sulap itu digunakan hanya sebagai pendukung saja, bukan sebagai alat utama.

‘Kalau joe sandy itu juga pakai alat-alat sulap tapi sebagai pendukung saja. Jadi kalau dalam shownya paling alatnya cuma satu, entah papannya, kertas yang dipakai atau yang lain gitu.’

4.2.3.2 Penerimaan Ugi terhadap aliran Fakir/Bizzare oleh Limbad

Ugi memberikan pernyataan bahwa semua yang dimainkan oleh Limbad itu hanya semata-mata trik dan menggunakan gimmick (alat bantu/alat sulap).

‘Ya… hm… pada akirnya saya tahu kalau semua itu skill, trik ,dan gimmick. Jadi semuanya trik semua pak? Iya… skill dan gimmick. Dulunya aku juga mikir limbad itu debus semua, tapi lama2 aku bisa ngerti seperti itu karena memang barang2 yang dipakai limbad, aku jual seperti linggis, tiang listrik yang bisa penyok…’

Melihat pernyataan Ugi diatas dapat diketahui bahwa ternyata Ugi menerima permaianan dari Limbad tersebut merupakan trik saja dikarenakan Ugi menjual barang – barang yang digunakan oleh Limbad seperti linggis dan tiang listrik yang bisa penyok.

(34)

Mengenai permainan Limbad yang beraliran fakir/bizzare, Ugi memberikan pernyataan bahwa dalam permainannya Limbad juga menggunakan puasa atau semedi.

‘hm… ya ada tapi sedikit2… itu Cuma buat embel-embel… istilahe supaya kuat, takutnya nanti kan ada sesuatu, kan namanya orang itu kan gak selalu pro… la itu digunakan supaya hal2 itu gak terjadi. nah isitlahe ada yang ndekengi (melindungi).’

‘Ya… itu ada juga, … ada sedikit2 juga… perpaduan gitu… jadi limbad itu kayak mas aji , aji omega namanya, yang main makan beling, megang listrik juga, yang dulu pernah jaga di toko juga… ini bentar lagi orangnya datang….’

Ugi menyatakan bahwa ia mempunyai seorang teman yang mampu bermain seperti Limbad. Orang tersebut bernama Aji yang juga merupakan informan. Ugi mengetahui Aji sebagai seorang sosok yang juga melakukan ritual-ritual seperti semedi, puasa, dan sebagainya.

‘perlu kejawen gitu,… seperti puasa mutih, semedi,… nah mas aji juga pernah melakukan ritual kaya gitu, bertapa, mutih, trus bertapa di air terjun… nah itupun aku diantara percaya atau tidak… karena aku tidak melihat langsung….’

Ugi mempunyai suatu pengalaman tertentu dimana pengalaman tersebut berupa suatu waktu ada suatu penonton yang mengaku bisa melakukan hal seperti Aji dan mengaku satu perguruan.

‘Sama seperti mas aji waktu maen…itu ada orang yang mengganggu shownya dia.. waktu dia maen megang listrik….

Jadi waktu mas aji show megang listrik, ada customer yang bilang, “aku lo yo iso…” dan ternyata dia juga bisa beneran megang listrik. Ternyata memang satu ilmu, satu perguruan… satu perguruan di mojo arum…’

4.2.3.3 Penerimaan Ugi terhadap aliran Sleight of Hand oleh Rizuki

Ugi menyatakan bahwa permainan dari Rizuki itu merupakan trik sulap yang dalam permainannya lebih banyak menggunakan alat sulap

(35)

‘Maksudnya kan kalau seperti permainannya rizuki itu lebih mengandalkan alat seperti baju yang bisa berubah-ubah warna, sapu tangan bisa jadi tongkat, sapu tangan bisa jadi paying itu semua alat sulap.’

Penerimaan dari Ugi ini juga tampak dari pernyataannya mengenai rizuki bahwa dalam permainan seperti Rizuki dibutuhkan skill dan juga dukungan alat-alat sulap.

‘Maksudnya dalam shownya rizuki itu hampir semuanya itu pakai alat sulap, yang pakai skill ya ada, tapi lebih banyak ke alat sulapnya. Dan yang dipakai alat sulapnya macam macam jenisnya.’

Ugi juga memberikan pernyataan bahwa dalam permainan sulap khusunya permainan dari Rizuki ini lebih mengandalkan alat. Alat-alat yang dipakai diusahakan tidak diketahui oleh penonton sebelumnya dengan menyembunyikan alat-alat tersebut.

‘Ya itu dia, kalau alat-alatnya udah nampak duluan kan orang ngga bakal tertarik, jadi alat-alatnya udah disembunyikan dulu baru ketika maju atau show akan dimunculkan atau dihilangkan gitu’

Penggunaan alat-alat sulap dalam permainan sulap biasanya bersifat canggih dan otomatis sehingga memudahkan pesulap untuk menunjukan efek-efek yang memukau seperti efek sebuah kain atau sapu tangan berubah menjadi tongkat atau payung secara tiba-tiba.

‘seperti trik kain bisa berubah jadi tongkat sulap itu sebenernya bukannya kainnya berubah bener-bener jadi tongkat tetapi kainnya itu masuk ke dalam tongkatnya dan tongkatnya itu khusus sehingga bisa memanjang secara otomatis secara cepat jika dipencet, jadi seolah-olah kain tadi berubah jadi tongkat.’

4.2.4 Setting Penelitian Informan 4 (David)

Observasi yang dilakukan peneliti terhadap informan dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011 pukul 17.12 dan pada tanggal 11 April 2011, pukul 18.10. Pelaksanaan wawancara dilakukan dalam dua pertemuan, karena peneliti masih memiliki pertanyaan yang harus dijawab oleh David. Pada pertemuan pertama

(36)

peneliti melakukan wawancara di foodcourt di salah satu satu mall di Surabaya, sedangkan pada pertemuan kedua juga dilakukan di foodcourt di salah satu mall di Surabaya. Pada pertemuan pertama peneliti bertemu dengan David di counter sulap milik Ugi, dan kemudian melanjutkan wawancara di foodcourt di mall tersebut.

Setelah sampai di foodcourt tersebut peneliti menjelaskan lebih lanjut megenai maksud dan tujuan dari peneliti kepada informan. Setelah itu peneliti memutarkan video the master yang berisi permainan dari Joe Sandy yang berupa Joe Sandy dapat menghitung secara cepat, dan mangalahkan orang yang menghitung dengan menggunakan alat bantu hitung juga seorang anak yang menjuarai olimpiade matematika sebagai wakil dari Indonesia. Pertunjukan berikutnya adalah pertunjukan dari Limbad yang menaiki bilah-bilah pedang untuk mengambil linggis, kemudian membengkokkan linggis dengan menggunakan leher. Terakhir adalah pertunjukan dari Rizuki yang memainkan permainan mengeluarkan kartu dari tangan kosong. Pemutaran video berlangsung sekitar 40 menit. Pada saat menyaksikan putaran ulang The Master, peneliti melihat informan dari meja yang lain agar tercipta kondisi yang alamiah.. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan David mengenai tayangan The Master tersebut.

4.2.4.1 Penerimaan David terhadap aliran Mentalist oleh Joe Sandy

Sebagi seorang yang baru mempelajari sulap, David memberikan pernyataan bahwa aliran mentalist yang dibawakan oleh Joe Sandy merupakan trik semata. Hal ini terlihat dari pernyataan David mengenai permainan Joe Sandy yang dalam beberapa penampilannya sering terlihat rahasianya atau triknya.

‘Ya.. bagus lah menurut saya,.. Joe Sandy permainannya sangat pintar dalam memainkan trik-triknya cuma terkadang dalam beberapa shownya dia masih ada yang kelihatan caranya’

Bagi David, Joe Sandy dapat melakukan hal-hal yang diluar logika tersebut diakarenakan adanya trik-trik saja bukan hal-hal berbau mistis dan sebagainya.

(37)

‘Iya begitu, kan memang sulap itu semuanya ada triknya, ada caranya, Cuma caranya itu ngga semua orang tahu.. kalau semua orang tahu kan bukan sulap kalau gitu’

David juga menambahkan bahwa sebenarnya yang dilakukan oleh Joe Sandy itu tidaklah sulit untuk dilakukan jika sudah mengetahui rahasianya.

‘Ya itu sebenarnya tidak susah,… joe sandy punya trik untuk menyusun supaya angka-angka tadi bisa sama semua. Jadi ada triknya.. trik itu sudah banyak bocor di internet, kamu bisa cari di internet..’

Menurut David sebenarnya Joe Sandy tersebut tidaklah pandai menghitung seperti yang diperkirakan oleh peneliti, David mengatakan bahwa

‘Ya itu kan Cuma kelihatannya saja, jadi orang taunya dia itu pinter gitu.’ Pernyataan David mengenai trik dalam permainan Joe Sandy terlihat dari pernyataannya yaitu dimana Joe Sandy sebenarnya sudah tahu jawabannya dan sekedar berakting menghitung saja.

‘Jadi joe sandy tidak benar-benar menghitung, di shownya dia berakting untuk berhitung secara cepat, padahal sebenarnya dia tidak benar-benar ngitung. Dia sudah tahu jawabannya dari awal dan dia tinggal berakting menghitung saja.’

4.2.4.2 Penerimaan David terhadap aliran Fakir/Bizzare oleh Limbad

Sebagai seorang yang baru mempelajari sulap, David menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Limbad yang beraliran Fakir/Bizzare tersebut adalah permainan yang tidak menggunakan hal-hal berbau mistis. Karena menurutnya pada dasarnya semua permaianan sulap apapun jenisnya itu hanya trik saja.

‘Hhmm… kalau seperti Romedal itu kan hanya kecepatan tangan saja, jadi mistisnya gak ada. Cuman pinter2 pesulapnya aja bagaimana caranya bisa mengeluarkan kartu begitu cepatnya. Sedangkan yang seperti Limbad bisa memasukan paku ke dalam hidung, dibacok gak mempan, pegang listrik tidak apa-apa itu sebenarnya cuman trik.’

Menurutnya yang dinamakan trik adalah semuanya ada caranya dan bisa dipelajari dan tidak menggunakan hal-hal mistis. Seperti terlihat dari pernyataanya

Gambar

Gambar 4.1. Logo The Master  Sumber: Okezone.com
Gambar 4.2. Deddy Corbuzier
Gambar 4.3. Romy Rafael
Gambar 4.4. Melissa Karim
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang memiliki nilai terendah adalah indikator “Harga jual smartphone Samsung Galaxy sesuai dengan kualitas produknya”. Untuk itu, saran yang diajukan: manajemen smartphone

Malang Nomor 29.1.34/UN32lKPl20L5 tanggal 29 Januari zoLs, dosen yang diberitugas tambahan sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sumber Belajar (P2SB) Lembaga

Dengan menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam hal ini telah

tesenyum kepada jemaat. Intonasi suara pada saat Robert memberikan khotbah juga berpengaruh dalam penyampaian pesan nonverbal. Ketika Robert menganggap apa yang

Berdasarkan hasil kuesioner yang didapat maka dapat di ketahui bahwa sebanyak 178 orang responden (44,5%) pernah membaca iklan Jitu Jawa Pos lebih dari 2 kali, dan 154 (38,5%)

Dilihat dari hasil analisa deskriptif didapati nilai mean tertinggi untuk variabel brand resonance adalah pada indikator dengan pernyataan “Melakukan segalanya untuk dapat

Kendala yang ditemui personil selama membuat indirect cost yaitu apabila proyek berada diluar kota karena harus memperoleh data biaya riil terutama living

“ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF USAHA PEMBENIHAN IKAN PATIN SIAM ( Studi Kasus : Perusahaan Deddy Fish Farm)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN