• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian

C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian 1.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kepek, Pengasih, Pengasih, Kulon Progo, pada semester genap tahun ajaran 2016/2017, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III yang terdiri dari 25 siswa. Lokasi sekolah terletak di Kepek, Pengasih, Pengasih, Kulon Progo, Kode Pos 55652. Lingkungan fisik sekolah baik baik, dilihat dari cara mengatur dan memelihara ruang kelas, guru dan kepala sekolah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017 di kelas III SD KEPEK, Pengasih, Pengasih, Kulon Progo selamabulan Februari 2016 sampai bulan Februari 2017. Pada bulan Februari 2016 digunakan untuk

72

perencanaan penelitian, bulan Januari dan Februari 2017 untuk proses, pengumpulan data, penelitian tindakan, analisis data, dan penyusunan hasil. D. Rencana Tindakan

Menurut Suharsimi (2005: 143-145), penelitian tindakan kelas ditandai dengan adanya tindakan. Tindakan tersebut dilakukan tidak hanya sekali saja. Akan tetapi, berulang-ulang sampai tujuan penelitian tindakan kelas dapat tercapai. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menguraikan rincian kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu mulai dari kegiatan perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi sebagai berikut.

73 Tabel 1. Rencana Pelaksanaan PTK.

Keterangan Siklus I Siklus II

Perencanaan a.Peneliti dan guru menentukan tempat pelaksanaan pembelajaran yaitu di luar kelas.

b.Peneliti dan guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Inside-Outside Circle untuk meningkatkan kerja sama siswa kelas III SD N Kepek.

c.Peneliti dan guru menentukan pokok bahasan dalam pembelajaran.

d.Peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). e.Peneliti melakukan konsultasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kepada guru.

f.Peneliti menyiapkan lembar

observasi penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle oleh guru dan lembar observasi kerja sama siswa.

g.Peneliti melakukan konsultasi kepada dosen terkait rubrik penilaian kerja sama siswa (observasi). h.Peneliti menyiapkan skala kerja sama

siswa.

i.Pembentukan kelompok.

j.Peneliti melakukan latihan bersama guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle

a. Penetapan alternatif

pemecahan masalah

berdasarkan refleksi siklus ke-1.

b. Pengembangan program

tindakan.

Keterangan Siklus I Siklus II

Tindakan dan Pengamatan

a. Guru menerapkan tindakan

mengacu pada skenario dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Membagikan lembar skala kerja sama kepada siswa.

c. Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan format observasi pembelajaran yang telah dibuat.

a. Guru menerapkan tindakan mengacu pada skenario di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b.Membagikan lembar skala kerja sama kepada siswa. c. Peneliti melakukan observasi

dengan menggunakan format observasi pembelajaran yang telah dibuat.

Refleksi a.Peneliti dibantu oleh guru dan observer melakukan evaluasi siklus I yang telah diimplementasikan. b.Memperbaiki pelaksanaan tindakan

sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.

a. Peneliti dibantu oleh guru dan observer melakukan evaluasi siklus ke-II yang telah diimplementasikan.

*Jika siklus ke- II belum memenuhi tujuan penelitian maka akan ditambah siklus selanjutnya berdasarkan refleksi siklus ke- II

74 E. Definisi Operasional Variabel

Definisi dari variabel penelitian ini, sebagai berikut. 1. Kerja Sama Siswa

Kerja sama siswa dalam penelitian ini diartikan sebagai sebuah interaksi atau hubungan yang melibatkan hubungan siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk mencapai tujuan yang sama yaitu tujuan pembelajaran dan peningkatan keterampilan dan kemampuan siswa sesuai perkembangannya. Di dalam proses kerja sama, siswa memiliki ketergantungan yang saling menguntungkan, berinteraksi langsung, mempunyai tanggung jawab individu dan mempunyai kemampuan interpersonal yang baik agar tujuan yang telah disepakati bersama dapat dicapai. Dengan demikian, keberhasilan siswa hanya dapat dicapai jika siswa lainnya juga berhasil mencapainya.

Terdapat elemen-elemen dasar kerja sama seperti yang dijelaskan oleh David (Slamet, 2005: 149) yaitu, adanya saling ketergantungan yang saling menguntungkan pada anak dalam melakukan usaha secara bersama-sama,adanya interaksi langsung diantara anak dalam satu kelompok,masing-masing anak memiliki tanggung jawab untuk bisa menguasai materi yang diajarkan, danpenggunaan kemampuan interpersonal dan kelompok kecil secara tepat yang dimiliki oleh setiap anak.

75

Keempat elemen dasar di atas selanjutnya digunakan sebagai indikator kerja sama siswa dalam penelitian ini. Indikator tersebut kemudian dirincikan kembali dalam bentuk sub indikator dan selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk membuat kisi-kisi kerja sama siswa dalam penelitian ini. Kisi-kisi ini digunakan oleh peneliti untuk proses pembuatan instrumen penelitian.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC)

Menurut Miftahul(2015: 247), model pembelajaran kooperatif tipe

Inside-Outside Circle (IOC) merupakan model pembelajaran yang

memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi pada waktu yang bersamaan. Adanya struktur tugas yang jelas membuat siswa dapat berbagi informasi dengan pasangan yang berbeda-beda. Bahan pelajaran yang membutuhkan pertukaran pikiran dan informasi antar siswa adalah bahan pelajaran yang cocok digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe

Inside-Outside Circle (IOC).

Ada empat tahap dari model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC). Tahap pertama, siswa dibagi menjadi dua kelompok yang sama besar, satu kelompok berdiri membentuk lingkaran kecil yang berdiri melingkar dan menghadap keluar, kelompok lainnya membentuk lingkaran besar serta berdiri menghadap ke dalam. Tahap kedua, siswa-siswa dalam lingkaran kecil dan dalam lingkaran siswa-siswa-siswa-siswa akan menjadi pasangan, setiap pasangan siswa dari lingkaran kecil dan besar saling

76

berbagi informasi dan siswa yang berada di lingkungan kecil (lingkaran dalam) dipersilahkan memulai terlebih dahulu. Pertukaran informasi bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan namun tetap dengan nada bicara yang tenang (tidak terlalu keras). Setelah itu, siswa yang berada di lingkaran besar (lingkaran luar) dipersilahkan untuk berbagi informasi.Tahap ketiga, siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah perputaran jarum jam. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi informasi lagi dan lagi. Tahap keempat, giliran siswa yang berada di lingkaran besar untuk membagikan informasi. Demikian seterusnya.Perputaran bisa dilakukan secara variatif,misalnya, untuk mencari pasangan masing-masing, lingkaran besar berputar terlebih dahulu, sementara semua siswa menyanyi. Di tengah-tengah, guru dapat mengatakan “STOP”. Nyanyian dan

perputaran pun dihentikan. Jadi, mereka akan memperoleh pasangan masing-masing berdasarkan perputaran lingkaran besar yang dikontrol oleh nyanyian bersama.