Pada analisis kategori jawaban responden akan dideskripsikan tanggapan responden pada masing-masing indikator komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif pada responden penelitian yaitu 100 mahasiswa Universitas Kristen Petra berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, berasal dari angkatan 2012 hingga 2015. Deskripsi jawaban responden dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata (mean). Penarikan kesimpulan hail penelitian akan ditentukan dari skor interval sikap mahasiswa Univeristas Kristen Petra mengenai pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media X-banner, yang dapat diukur dengan rumus rumus untuk mencari range dan besar interval kelas sebagai berikut (Santoso, 2003, p.76):
116
Universitas Kristen Petra
i =
𝑅𝑘
=
5−13
=
43
= 1,33
Keterangan:k = jumlah interval kelas i = besar interval kelas R = range
Berdasarkan kategori interval kelas di atas, maka hasil keseluruhan sikap responden pada setiap komponen baik kognitif, afektif dan konatif adalah sebagi berikut:
Komponen Indikator Mean
Indikator Mean Keseluruhan Kognitif Isi Pesan Material Pendukung 3,57 3,99 Visualisasi Pesan 3,66 Pendekatan Kelompok Rujukan 4,38
Struktur Pesan Sisi Pesan 4,05
Penyajian Kesimpulan 4,27
Afektif Isi Pesan
Material Pendukung 3,75
3,95 Visualisasi Pesan 3,93
Pendekatan Kelompok
Rujukan 4,02
Struktur Pesan Sisi Pesan 4,04
Interval Hasil
1,00≤ mean ≤ 2,33 Negatif 2,34 ≤ mean ≤ 3,67 Netral 3,68 ≤ mean ≤ 5,00 Positif
Tabel 4.29 Sikap Mahasiswa Mengenai Pesan Kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media X-banner
Tabel 4.30 Tabel Hasil Keseluruhan Komponen Sikap mengenai Pesan Kampanye
Penyajian Kesimpulan 4,01 Konatif Isi Pesan Material Pendukung 3,87 3,97 Visualisasi Pesan 4,02 Pendekatan Kelompok Rujukan 3,97
Struktur Pesan Sisi Pesan 3,95
Penyajian Kesimpulan 4,03
Total 3,97 (Positif)
Berdasarkan tabel 4.30 diatas, nilai mean komponen kognitif memiliki nilai paling tinggi yaitu sebesar 3,99 kemudian afektif memiliki nilai mean 3,95 serta komponen konatif memiliki nilai mean sebesar 3,97. Berdasarkan tabel interval kelas atas jawaban responden, pada indikator kognitif yang merupakan kepercayaan yang timbul dalam diri seseorang akan membuat orang menjadi ingin lebih tahu tentang suatu objek atau produk sehingga pengetahuan mengenai objek/produk tersebut menjadi lebih meningkat (Azwar, 2015, p. 24), menunjukkan pengetahuan responden mengenai pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media x-banner dan didapatkan nilai mean didapatkan yaitu sebesar 3,99. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Universitas Kristen Petra mengetahui pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media x-banner didukung melalui pernyataan-pernyataan yang ada dalam tiap indikator pesan kampanye yang terdiri dari isi pesan (material pendukung, visualisasi pesan, dan pendekatan kelompok rujukan) dan struktur pesan (sisi pesan dan penyajian kesimpulan).
Dari kelima indikator dalam komponen kognitif tersebut yang mendapatkan nilai mean tertinggi adalah indikator isi pesan mengenai pendekatan kelompok rujukan dengan nilai rata-rata sebesar 4,38. Dapat dikatakan Universitas Kristen Petra berhasil dalam menyampaikan isi pesannya, ditunjukkan dengan banyaknya responden yang menjawab setuju mengetahui isi pesan mengenai pendekatan kelompok rujukan melalui media x-banner. Tingginya nilai rata-rata indikator tersebut dikarenakan dengan visi yang sudah diketahui mahasiswa bahwa Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang peduli yang
118
Universitas Kristen Petra
menunjukkan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang memiliki kredibilitas dalam melakukan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” tersebut. Selain itu juga melalui sosialisasi selama satu tahun untuk tidak lagi menyediakan tas kresek dan styrofoam di dalam kampus, juga melalui media-media yang digunakan membuat mahasiswa semakin mengetahui bahwa Universitas Kristen Petra tengah menjalankan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” tersebut.
Pada komponen afektif yaitu aspek yang menyangkut perasaan atau emosional subjektif seseorang, seperti apakah seseorang tersebut menyukai atau tidak terhadap sesuatu. Terkadang pengalaman yang dialami seseorang dapat merangsang emosional nya apakah positif ataupun negatif, tertarik atau tidak (Azwar, 2015, p. 24), menunjukkan perasaan suka responden pada pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media x-banner memiliki nilai rata-rata yang tinggi yaitu sebesar 3,95. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Universitas Kristen Petra menyukai pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media x-banner didukung melalui pernyataan-pernyataan yang ada dalam tiap indikator pesan kampanye yang terdiri dari isi pesan (material pendukung, visualisasi pesan, dan pendekatan kelompok rujukan) dan struktur pesan (sisi pesan dan penyajian kesimpulan).
Dari kelima indikator dalam komponen afektif tersebut yang mendapatkan nilai mean tertinggi adalah indikator struktur pesan mengenai sisi pesan dengan nilai rata-rata 4,04. Hal tersebut menunjukkan mayoritas mahasiswa Universitas Kristen Petra meyukai pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media x-banner. Tingginya nilai rata-rata indikator tersebut dikarenakan Universitas Kristen Petra telah mengeluarkan SK Rektor berbeda dengan universitas lain yang hanya gerakan saja, hal ini menunjukkan bahwa Universitas Kristen Petra tegas dalam mendukung perubahan yang kearah yang lebih baik. SK Rektor mengenai tidak lagi menyediakan tas kresek dan Styrofoam lagi di dalam kampus yang merupakan suatu keharusan sekali lagi, hal ini menunjukkan bahwa Universitas Kristen Petra sebagai pelaku kampanye merupakan pelaku kampanye yang tegas dalam mendukung perubahan kearah yang lebih baik.
bertingkah laku, bertindak maupun bereaksi. Mann dalam (Azwar, 2015, p. 24) menjelaskan bahwa komponen perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Kecenderungan perilaku yang dimaksudkan adalah keinginan untuk mau mendukung pesan dan mau melakukan seperti pesan yang disampaikan dalam media x-banner, menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,97. Hal ini menunjukkan bahwa pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” menimbulkan kecenderungan responden untuk mendukung dan mau melakukan seperti pesan yang disampaikan didukung melalui pernyataan-pernyataan yang ada dalam tiap indikator pesan kampanye yang terdiri dari isi pesan (material pendukung, visualisasi pesan, dan pendekatan kelompok rujukan) dan struktur pesan (sisi pesan dan penyajian kesimpulan).
Dari kelima indikator dalam komponen konatif tersebut yang mendapatkan nilai mean tertinggi adalah indikator struktur pesan mengenai penyajian kesimpulan dengan nilai rata-rata 4,03. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Universitas Kristen Petra mau mendukung dan mau melakukan sesuai pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” yang disampaikan dalam media x-banner. Tingginya nilai rata-rata indikator tersebut diakrenakan penyajian kesimpulan yang disampaikan yaitu “kesimpulan tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik” dan “kesimpulan adanya SK Rektor menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam” merupakan kesimpulan kampanye yang didasari motif yang benar dan merupakan bentuk ketegasan Universitas Kristen Petra dalam mendukung perubahan yang lebih baik. Nilai rata-rata untuk indikator struktur pesan mengenai penyajian kesimpulan memiliki nilai tertinggi dibanding indikator lain dalam komponen konatif, tingginya nilai rata-rata untuk indikator tersebut dikarenakan kurang lebih 80% responden mau mendukung kesimpulan kampanye yaitu tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik dan kesimpulan adanya SK Rektor menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam.
120
Universitas Kristen Petra