• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.ANALISIS DATA. 49 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4.ANALISIS DATA. 49 Universitas Kristen Petra"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

4.ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1Universitas Kristen Petra

Universitas Kristen Petra merupakan universitas tertua dan ternama di Surabaya, yang berdiri pada tahun 1961. Visi dari Universitas Kristen Petra adalah menjadi universitas yang Peduli dan Global (to be a caring and global university) yang berkomitmen pada nilai-nilai kristiani. Sedangkan misi dari Universitas Kristen Petra adalah memajukan dan memberdayakan masyarakat sebagai pengejawantahan nilai-nilai kristiani, melalui:

1. Kepedulian dalam ranah internal dan ekternal

2. Wawasan global dalam wujud proses belajar mengajar dengan kualitas yang bertaraf internasional, baik dari sisi sistem dan proses pendidikan, kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah, serta pengabdian masyarakat 3. Kampus berbasis teknologi informasi sebagai infrastruktur dari sistem

komunikasi dan informasi di Universitas

4. Kualitas dan keunggulan (excellence) dalam hal kepakaran (expertise) penelitian, pelayanan, maupun penyediaan fasilitas

5. Efektifitas dan efisiensi dalam penyusunan maupun pelaksanaan program yang mengacu pada kebutuhan

Universitas Kristen Petra telah mendapatkan penghargaan dan pengakuan pada tingkat regional, nasional dan internasional. Universitas Kristen Petra masuk menjadi lima universitas peraih Anugerah Kampus Unggulan. Selain itu pada tahun 2014, Universitas Kristen Petra juga telah mendapatkan predikat tertinggi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A. Pada penghargaan internasional, Universitas Kristen Petra semakin dikukuhkan sebagai Universitas Bintang 5 oleh Global Accreditation Association pada tahun 2014. Universitas Kristen Petra sendiri memiliki 6 fakultas yang teridiri dari 25 program studi (http://pmk-online.petra.ac.id/).

(2)

50

Universitas Kristen Petra

4.1.2 Program Green Campus

Univeristas Kristen Petra telah mencanangkan diri sebagai Green Campus pada tanggal 21 Oktober 2013 dan memiliki visi untuk menjadi universitas yang peduli dan global (to be a caring and global university) yang berkomitmen pada nilai-nilai Kristiani. Visi tersebut ditunjukkan Universitas Kristen Petra dengan, maka dari itu dengan mencanangkan diri sebagai Green Campus dan juga menjalankan program Green Campus merupakan salah satu cara Universitas Kristen Petra untuk menunjukkan kepedulian terhadap ciptaan Tuhan yaitu salah satunya dengan menjaga alam lingkungan sekitar (wawancara peneliti dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus pada 1 Maret 2016).

Program Green Campus ini membutuhkan perhatian civitas akademika dan seluruh tenaga kepedidikan Universitas Kristen Petra sebagai pelaku implementasi program Green Campus. Selain itu program Green Campus juga dilakukan untuk mengingat Undang-Undang nomor 18 Tahun 2008 Pengelolaan Sampah dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle (Surat Keputusan, Nomor: 103/Kept/UKP/2016, 1 Maret 2016).

Program Green Campus sendiri terbagai menjadi 5 macam efisiensi yaitu efisiensi kertas, efiensi sampah, efisiensi lahan atau oksigen, efisiensi energi dan efisiensi air. Efisiensi kertas, melalui gerakan “Petra Paperless” yang dicanangkan pada tanggal 1 September 2011 dilakukan dengan penggunaan slip gaji elektronik, PRS on-line, kertas bekas untuk asistensi proposal atau skripsi, dan disposisi surat on-line menggunakan Sistem Informasi Surat. Efisiensi sampah, melalui gerakan “Pilah-pilah sampah” yang dicanangkan pada tanggal 22 September 2010, selain itu juga ada gerakan “Ayo Pilah Sisa Makananmu di Kantin” yang dicanangkan pada tanggal 1 Maret 2013, dan terakhir ada gerakan ”No Tas Kresek dan No Styrofoam” yang dicanangkan pada tanggal 1 Maret 2014 (Surat Keputusan, Nomor: 103/Kept/UKP/2016, 1 Maret 2016).

Selain itu juga terdapat efisiensi lahan atau oksigen, melalui implementasi yaitu penetapan Universitas Kristen Petra sebagai “Kawasan Tanpa Rokok” yang dicanangkan pada tanggal 1 Januari 2011, lalu juga terdapat gerakan “Petra

(3)

Berbunga” sebagai bentuk keikutsertaan dalam menjadi ekosistem lingkungan, yang dicanangkan pada tanggal 22 April 2013, dan juga penanaman pohon langka di area kampus. Juga terdapat efisiensi energi melalui implementasi penggunaan finger print acces ruang kuliah dan ruangan kerja. Terakhir juga terdapat efisiensi air dengan bentuk implementasi gerakan “Pakai Seperlunya, Matikan Selebihnya” dan juga penggunaan kran tekan atau jet shower (Surat Keputusan, Nomor: 103/Kept/UKP/2016, 1 Maret 2016).

4.1.3 Kampanye No Tas Kresek dan No Styrofoam

Kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” merupakan kampanye yang dilakukan oleh Universitas Kristen Petra yang sudah ada sejak 1 Maret 2014 hingga saat ini. “Universitas lain juga punya gerakan atau kampanye dan tidak mempunyai SK Rektor sedangkan Universitas Kristen Petra memiliki gerakan atau kampanye tersebut sejak tahun 2014, dan tahun ini memiliki SK Rekor NO.103/Kept/UKP/2016” (wawancara peneliti dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus pada 1 Maret 2016). Maka dari itu Universitas Kristen Petra merupakan universitas pertama yang telah mencanangkan diri sebagai kampus bebas tas kresek dan Styrofoam di Indonesia. Sebelumnya Universitas Kristen Petra sudah melakukan sosialisasi SK Rektor tersebut dengan kantin, café, koperasi, dan toko buku untuk tidak menggunakan tas kresek dan Styrofoam sejak tanggal 5 Mei 2015 (wawancara peneliti dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus pada 1 Maret 2016).

Sejarah tentang kegiatan cinta lingkungan yang dilalui Universitas Kristen Petra, yaitu Univeristas Kristen Petra telah menetapkan dirinya sebagai kampus “Kawasan Tanpa Rokok” pada tanggal 1 Januari 2011. Selain itu Universitas Kristen Petra juga pernah melakukan kampanye “Kampus Tanpa Rokok” pada tahun 2011. Pada tanggal 21 Oktober 2013, Universitas Kristen Petra mencanangkan dirinya sebagai “Green Campus”. Dengan adanya pencanangan diri sebagai “Green Campus” maka Universitas Kristen Petra memiliki program Green Campus. Program Green Campus memiliki lima program efisiensi demi tercapainya “Green Campus”, yaitu yang pertama efisiensi kertas, efisiensi

(4)

52

Universitas Kristen Petra

sampah, efisiensi lahan atau oksigen, efisiensi energy dan efisiensi air (Surat Keputusan, Nomor: 103/Kept/UKP/2016, 1 Maret 2016).

Sehubungan dengan penelitian ini yaitu efisiensi sampah yang didalamnya terdapat kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam”. Dalam program efisiensi sampah, SK Rektor No. 103/ Kept/ UKP/ 2016 pasal dua yang telah menetapkan ketetapan yaitu tentang penggunaan tas kresek dan styrofoam. Penggunaan tas kresek yang ditetapkan di Universitas Kristen Petra yaitu semua bentuk penjualan makanan, minuman, dan barang di seluruh kedai makanan dan minuman di kantin, café, koperasi, dan toko buku tidak diperkenankan menggunakan tas kresek ; dan setiap kedai makanan dan minuman diwajibkan menyediakan tas daur ulang yang dapat dibeli dikantin, koperasi, dan swalayan. Sedangkan untuk penggunaan styrofoam yang ditetapkan oleh Universitas Kristen Petra yaitu semua bentuk penjualan makanan di seluruh kedai makanan di kantin, cafe, dan koperasi tidak diperkenankan menggunakan Styrofoam; Semua bentuk tugas perkuliahan dan studio tidak diperkenankan menggunakan bahan dari styrofoam; Setiap bentuk dekorasi untuk acara yang diadakan di lingkungan kampus tidak diperkenankan memakai bahan dari styrofoam; dan Setiap bentuk dekorasi untuk acara yang diadakan oleh mahasiswa dan tenaga kependidikan di luar kampus tidak diperkenankan memakai bahan dari Styrofoam (Surat Keputusan, Nomor: 103/Kept/UKP/2016, 1 Maret 2016).

Dalam kampanye ini terdapat beberapa media yang digunakan untuk mendukung berjalannya kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” ini , diantaranya banner, spanduk, divo, web-petra, video pendek yang diputar di perpustakaan dan mailing list. Salah satu media kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” yang dapat ditemukan di lingkungan Universitas Kristen Petra adalah dalam bentuk x-banner. Media x-banner yang digunakan dalam kampanye ini diletakkan diketiga kantin di Univeristas Kristen Petra yaitu pada kantin di gedung W, T dan P (Wawancara dengan Evelina Carolina, Unit Perencanaan Fisik Kampus sekaligus sekretaris ketua Green Campus, 20 April 2016).

(5)

4.1.4 Mahasiswa Universitas Kristen Petra

Universitas Kristen Petra sudah berdiri selama 55 tahun sejak tahun 1961, merupakan salah satu Universitas swasta tertua di Surabaya. Universitas Kristen Petra sendiri telah terakreditasi A pada tahun 2014, yang merupakan salah satu dari lima Universitas Swasta di Indonesia yang berhasil meraih predikat A. Selain itu Universitas Kristen Petra juga termasuk salah satu Universitas Bintang 5 oleh

Gambar 4.1 X-banner kampanye Kantin W Gambar 4.2 X-banner kampanye Kantin T Gambar 4.3 X-banner kampanye Kantin P

(6)

54

Universitas Kristen Petra

Global Accreditation Association pada tahun 2014. Universitas Kristen Petra memiliki 6 fakultas yang terdiri dari 26 program studi. Universitas Kristen Petra terletak di jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya dengan nomor telefon 0318439040. Mahasiswa aktif Univeristas Kristen Petra yang aktif hingga tahun ajaran 2016 yaitu sejumlah 7446 orang mahasiswa.

Program Studi

Jumlah Mahasiswa

Aktif

Akuntansi Bisnis 375

Akuntansi Bisnis Internasional 64

Akuntansi Pajak 264

Desain Interior 506

Desain Komunikasi Visual 633

English For Creative Industri Program 69

IBM 250

Ilmu Komunikasi 414

Magister Ilmu Susastra 9

Magister Manajemen 87

Magister Teknik Sipil 51

Manajemen-Bisnis 806 Manajemen-Keuangan 286 Manajemen-Pariwisata 183 Manajemen-Pemasaran 246 Manajemen-Perhotelan 622 Sastra Cina 56 Sastra Inggris 123

Sistem Informasi Bisnis 125

T.Arsitektur 546

T.Elektro 86

Tabel 4.1 Jumlah Mahasiswa Universitas Kristen Petra aktif hingga tahun ajaran 2016 tiap program studi

(7)

T.Industri 319 T.Informatika 364 T.Mesin 103 T.Otomotif 158 T.Sipil 701 Total 7446

4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas

Sebelum menyebarkan kuesioner ke 100 responden, sebelumnya peneliti akan melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner. Peneliti terlebih dahulu menyebarkan kuesioner kepada 30 responden. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur” (Effendi & Tukiran, 2012, p. 124). Uji validitas akan dilihat dari hasil corrected item total correlation dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan valid apabila nilai corrected item total correlation lebih besar dari rtabel. Suatu item dikatakan valid jika nilai korelasi (r) > titik kritis yaitu 0.361. Berikut ini hasil uji validitas yang telah dilakukan:

Item r hitung r tabel Keterangan

Kognitif 1 0, 470 0,361 Valid Kognitif 2 0,497 0,361 Valid Kognitif 3 0,754 0,361 Valid Kognitif 4 0,709 0,361 Valid Kognitif 5 0,700 0,361 Valid Kognitif 6 0,885 0,361 Valid Kognitif 7 0,701 0,361 Valid Kognitif 8 0,821 0,361 Valid Kognitif 9 0,643 0,361 Valid Kognitif 10 0,481 0,361 Valid

Sumber: Data statistik BAAK Universitas Kristen Petra

(8)

56

Universitas Kristen Petra

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa item-item pernyataan untuk indikator kognitif adalah valid. Diketahui nilai koefisiensi korelasi (r) dari item-item pernyataan kognitif mempunyai nilai positif. Selain itu diketahui bahwa nilai koefisien korelasi dari item-item di atas lebih besar dari rtabel yaitu 0,361. Maka dari itu, kuesioner ini dapat disebarkan ke sisa responden lainnya.

Kognitif 11 0,592 0,361 Valid Kognitif 12 0,647 0,361 Valid Kognitif 13 0,761 0,361 Valid Kognitif 14 0,742 0,361 Valid Kognitif 15 0,627 0,361 Valid Kognitif 16 0,638 0,361 Valid Kognitif 17 0,755 0,361 Valid Kognitif 18 0,617 0,361 Valid Kognitif 19 0,568 0,361 Valid Kognitif 20 0,482 0,361 Valid

Item r hitung r tabel Keterangan

Afektif 1 0,494 0,361 Valid Afektif 2 0,745 0,361 Valid Afektif 3 0,637 0,361 Valid Afektif 4 0,714 0,361 Valid Afektif 5 0,705 0,361 Valid Afektif 6 0,725 0,361 Valid Afektif 7 0,804 0,361 Valid Afektif 8 0,706 0,361 Valid Afektif 9 0,771 0,361 Valid Afektif 10 0,695 0,361 Valid Afektif 11 0,410 0,361 Valid Afektif 12 0,510 0,361 Valid

(9)

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Pad tabel 4.3 di atas juga menyatakan bahwa item-item pernyataan untuk indikator afektif tersebut adalah valid. Diketahui nilai koefisiensi korelasi (r) dari item-item pernyataan afektif mempunyai nilai positif. Nilai koefisien korelasi dari item-item di atas juga lebih besar dari rtabel yaitu 0,361. Maka dari itu, kuesioner ini dapat disebarkan ke sisa responden lainnya.

Item r hitung r tabel Keterangan

Konatif 1 0,792 0,361 Valid Konatif 2 0,848 0,361 Valid Konatif 3 0,815 0,361 Valid Konatif 4 0,808 0,361 Valid Konatif 5 0,798 0,361 Valid Konatif 6 0,695 0,361 Valid Konatif 7 0,597 0,361 Valid Konatif 8 0,616 0,361 Valid Konatif 9 0,688 0,361 Valid Konatif 10 0,731 0,361 Valid Konatif 11 0,747 0,361 Valid Konatif 12 0,839 0,361 Valid Konatif 13 0,754 0,361 Valid Konatif 14 0,855 0,361 Valid Afektif 13 0,601 0,361 Valid Afektif 14 0,733 0,361 Valid Afektif 15 0,687 0,361 Valid Afektif 16 0,565 0,361 Valid Afektif 17 0,709 0,361 Valid Afektif 18 0,705 0,361 Valid Afektif 19 0,460 0,361 Valid Afektif 20 0,662 0,361 Valid

(10)

58

Universitas Kristen Petra

Konatif 15 0,886 0,361 Valid Konatif 16 0,778 0,361 Valid Konatif 17 0,782 0,361 Valid Konatif 18 0,837 0,361 Valid Konatif 19 0,760 0,361 Valid Konatif 20 0,869 0,361 Valid

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Pada tabel 4.4 di atas juga menyatakan bahwa item-item pernyataan untuk indikator konatif tersebut adalah valid. Diketahui nilai koefisiensi korelasi (r) dari item-item pernyataan konatif mempunyai nilai positif. Nilai koefisien korelasi dari item-item di atas juga lebih besar dari rtabel yaitu 0,361. Maka dari itu, kuesioner ini dapat disebarkan ke sisa responden lainnya.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Kuesioner akan dikatakan reliabel jika secara konsisten mmemberi jawaban atau gejala yang sama berulang kali. Pengukuran reliabilitas menggunakan teknik analisis cronbach alpha, suatu kuesioner dapat dikatakan reliable bila memiliki nilai cronbach alpha uang lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2005, p.42). Berikut dibawah ini hasil uji reliablitias yang telah dilakukan:

Reliability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items

0,930 20

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Pada tabel 4.5 menunjukkan hasil uji reliabilitas pada indikator kognitif adalah reliabel sebab menunjuukan nilai Cronbach’s Alpha >dari 60 yaitu 0,930. Kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban pertanyaan adalah konsisten. Kuesioner disebut reliabel bila dapat secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali (Kriyantono, 2006, 143).

(11)

Reliability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items

0,930 20

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Pada tabel 4.6 menunjukkan hasil uji reliabilitas pada indikator kognitif adalah reliabel sebab menunjuukan nilai Cronbach’s Alpha >dari 60 yaitu 0,930. Kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban pertanyaan adalah konsisten. Kuesioner disebut reliabel bila dapat secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali (Kriyantono, 2006, 143).

Reliability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items

0,964 20

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Pada tabel 4.7 menunjukkan hasil uji reliabilitas pada indikator konatif adalah reliabel sebab menunjuukan nilai Cronbach’s Alpha >dari 60 yaitu 0,930. Kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban pertanyaan adalah konsisten. Kuesioner disebut reliabel bila dapat secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali (Kriyantono, 2006, 143).

4.3 Deskripsi Profil Responden

Responden dalam penelitian ini terdiri dari mahasiswa Universitas Kristen Petra dari setiap program studi dan terdiri dari beberapa angkatan yaitu 2012, 2013, 2014, dan 2015. Jumlah populasi mahasiswa Universitas Kristen Petra dari setiap program studi yang aktif hingga tahun ajaran 2016 berjumlah 7446 orang

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Konatif Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Afektif

(12)

60

Universitas Kristen Petra

mahasiswa (Data Statistik BAKA Univeristas Kristen Petra, Mahasiswa Aktif 2016). Sedangkan untuk sample atau responden diambil sebanyak 100 responden dengan cara purposive sampling, maka dari itu peneliti akan menjelaskan identitas responden seperti jenis kelamin, program studi dan angkatan responden sebagai berikut:

Dari 100 responden, jumlah responden laki-laki sebesar 50% (50 responden), dan untuk jumlah responden perempuan juga berjumlah sebesar 50% (50 responden) sehingga memiliki total 100% (100 responden). Peneliti membagi rata jumlah responden berdasarkan jenis kelamin karena jenis kelamin sendiri dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan dan jenis kelamin merupakan pembeda laki-laki dan perempuan dilihat dari sudut biologi (Wardaugh, 2002, p.313). Dengan jenis kelamin yang dibagi dua tersebut maka peneliti memilih untuk membagi rata responden 50 responden laki-laki dan 50 responden perempuan.

Program Studi Jumlah Mahasiswa Aktif Jumlah Presentas e (%) Jumlah Sampel (n) Akuntansi Bisnis 375 5,03 % 5

Akuntansi Bisnis Internasional 64 0,85% 1

Akuntansi Pajak 264 3,54% 3

Desain Interior 506 6,79% 7

Desain Komunikasi Visual 633 8,6% 9

English For Creative Industri

Program 69 0,92% 1

IBM 250 3,35% 3

Ilmu Komunikasi 414 5,6% 6

Magister Ilmu Susastra 9 0,12% 1

Magister Manajemen 87 1,16% 1

Magister Teknik Sipil 51 0,68% 1

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)

Laki-laki 50 50%

Perempuan 50 50%

Total 100 100%

Tabel 4.8 Jenis Kelamin

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

(13)

Manajemen-Bisnis 806 10,8% 11 Manajemen-Keuangan 286 3,84% 4 Manajemen-Pariwisata 183 2,45% 2 Manajemen-Pemasaran 246 3,30% 3 Manajemen-Perhotelan 622 8,35% 8 Sastra Cina 56 0,75% 1 Sastra Inggris 123 1,65% 2

Sistem Informasi Bisnis 125 1,68% 2

T.Arsitektur 546 7,33% 7 T.Elektro 86 1,15% 1 T.Industri 319 4,28% 4 T.Informatika 364 4,89% 5 T.Mesin 103 1,38% 1 T.Otomotif 158 2,12% 2 T.Sipil 701 9,41 % 9 Total 7446 100% 100

Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 7446 mahasiswa berasal dari 26 program studi. Dalam penelitian ini, sampel terbanyak berasal dari program studi Manajemen Bisnis dengan jumlah 11 responden(10,8%) dikarenakan jumlah mahasiswa program studi Manajemen Bisnis merupakan populasi program studi terbanyak di Universitas Kristen Petra yaitu berjumlah 375 mahasiswa dari keseluruhan populasi 7446 mahasiswa. Responden dengan jumlah paling sedikit berasal dari program studi Teknik Mesin dengan jumlah 1,38%, Teknik Elektro dengan jumlah 1,15%, Sastra Cina dengan jumlah 0,75%, Magister Teknik Sipil dengan jumlah0,68%, Magister Manajemen dengan jumlah1,16%, Magister Ilmu Susastra dengan jumlah0,12%, English For Creative Industri Program dengan jumlah0,92%, dan Akuntansi Bisnis Internasionaldengan jumlah0,85%, delapan program studi tersebut terdiri dari masin-masing 1 responden dari setiap program studi.

(14)

62

Universitas Kristen Petra

Berdasarkan tabel 4.10 memperlihatkan bahwa jumlah terbanyak responden dengan jumlah 45% atau 45 responden berasal dari angkatan 2015. Sedangkan posisi kedua terbanyak dengan jumlah 30% atau 30 responden berasal dari angkatan 2014. Pada posisi ketiga terbanyak dengan jumlah 13% atau 13 responden berasal dari angkatan 2013. Pada posisi keempat dengan jumlah 12% atau 12 responden berasal dari angkatan 2012. Peneliti hanya memilih responden yang berasal dari angkatan 2012 hingga 2015 karena peneliti diminta Universitas Kristen Petra sendiri untuk tidak membagikan kuesioner kepada mahasiswa angkatan 2016, dikarenakan masih baru dan mungkin masih tidak tahu mengenai kampanye “No Tas kresek dan No Styrofoam” ini.

4.4 Analisis Deskripsi Jawaban Responden

Pada analisis deskripsi jawaban responden akan dideskripsikan tanggapan responden pada masing-masing item pertanyaan dari komponen kognitif, komponen afektif hingga komponen konatif pada responden penelitian yaitu mahasiswa Universitas Kristen Petra yang berasal dari 4 angkatan yaitu angkatan 2012, angkatan 2013, angkatan 2014 dan angkatan 2015 berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Deskripsi jawaban responden dilakukan dengan menghitung frekuensi dan presentase jawaban responden. Peneliti akan menganalisis berdasarkan mean dari setiap indikator, hal ini dikarenakan interpretasi skor sikap tidak dapat diberikan berdasar jawaban hanya pada satu pernyataan saja dan skala sikap terdiri atas banyak pernyataan yang memiliki nilai skala yang berbeda-beda. Maka dari itu suatu interpretasi nilai atau skor, harus didasarkan atas jawaban lebih daripada satu pernyataan (Azwar, 2015, p.137).

Angkatan Frekuensi Presentase (%)

2012 12 12%

2013 13 13%

2014 30 30%

2015 45 45%

Total 100 100%

Tabel 4.10 Jumlah Angkatan

(15)

4.4.1 Komponen Kognitif

Komponen kognitif pada penelitian ini ingin melihat pengetahuan mahasiswa Universitas Kristen Petra mengenai pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media x-banner. Dalam aspek ini, kognitif merupakan dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap dan kepercayaan datang dari apa yang dilihat dan yang telah diketahui. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dai objek tertentu (Azwar, 2015, p.23-27).

Universitas Kristen Petra sendiri telah menyampaikan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” melalui banner, spanduk, DIVo, web-petra, video pendek yang diputar di perpustakaan dan mailing list. Dalam penelitian ini, peneliti memilih salah satu media yang digunakan Universitas Kristen Petra yaitu x-banner, dan x-banner ini digunakan untuk memberitahukan ke mahasiswa Universitas Kristen Petra mengenai kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” milik Universitas. Dalam hal ini, Universitas Kristen Petra sebagai pelaku kampanye telah menginformasikan kampanye tersebut ke mahasiswanya. Komponen kognitif terdiri dari rasa tahu yang dimiliki mahasiswa Universitas Kristen Petra mengenai pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media x-banner. Hasil dari pengumpulan data terhadap komponen kognitif responden adalah sebagai berikut:

4.4.1.1 Isi Pesan : Material Pendukung

No Pernyataan STS TS N S SS Mean

Pernyataan

Mean Total 1 Responden mengetahui pesan “ SAY NO TO

PLASTIC BAGS” dalam media x-banner 0 7 2 35 56 4,40

3,57 2 Responden mengetahui pesan “SK. Rektor

No.103/Kept/UKP/2016 Implentasi Tahapan Jangka Menengah Program Green Campus, Mulai tgl 22 Februari 2016 (perkuliahan semester genap 15/16): Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan

0 11 5 41 43 4,16 Isi Pesan : Material Pendukung

(16)

64

Universitas Kristen Petra

Pada tabel 4.11 untuk komponen kognitif indikator isi pesan mengenai material pendukung, dapat dilihat bahwa pernyataandengan nilai tertinggi adalah “Responden mengetahui pesan “ SAY NO TO PLASTIC BAGS” dalam media x-banner” dengan nilai rata-rata 4,40. Sedangkan pernyataan dengan nilai tertinggi kedua adalah “Responden mengetahui pesan “SK. Rektor No.103/Kept/UKP/2016 Implentasi Tahapan Jangka Menengah Program Green Campus, Mulai tgl 22 Februari 2016 (perkuliahan semester genap 15/16): Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek” dalam media x-banner “dengan nilai rata-rata 4,16.

Sedangkan pernyataan dengan nilai terendah adalah “Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I CAN: Cetaklah skripsi dalam dua sisi/ bolak-minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas

kresek” dalam media x-banner

3 RePsponden mengetahui pesan “Tas berbahan kain tersedia di koperasi” dalam media x-banner

0 17 13 54 16 3,69 4 Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I

CAN: Katakan: Maaf, tidak perlu tas kresek” dalam x-banner

0 27 18 45 10 3,38 5 Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I

CAN: Jadilah agen perubahan untuk sekitar” dalam x-banner

0

28 17 44 11 3,38 6 Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I

CAN: Biasakan membawa BBM (Bawa Botol Minum) yang bisa diisi ulang” dalam x-banner

0 26 24 40 10 3,34 7 Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I

CAN: Pilihlah wadah plastik yang ‘food grade’ (misal LDPE, PP, atau no.4 dan 5” dalam x-banner

0 31 22 34 13 3,29 8 Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I

CAN: Katakan tidak memakai Styrofoam untuk kegiatan dekorasi apapun” dalam x-banner

0 26 23 39 12 3,37 9 Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I

CAN: Tetaplah pilah sampah sisa makanan kita di kantin” dalam x-banner

0 21 24 43 12 3,46 10 Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I

CAN: Cetaklah skripsi dalam dua sisi/ bolak-balik” dalam x-banner

0 34 20 36 10 3,22 Sumber: Olahan Peneliti, 2016

(17)

balik” dalam x-banner” dengan angka rata-rata 3,22. Pernyataan dengan nilai terendah kedua adalah“Responden mengetahui pesan “YES! I CARE I CAN: Pilihlah wadah plastik yang ‘food grade’ (misal LDPE, PP, atau no.4 dan 5” dalam x-banner” dengan nilai rata-rata 3,29.

Nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 4,40 yaitu pada pernyataan “Responden mengetahui pesan “ SAY NO TO PLASTIC BAGS” dalam media x-banner”. Dalam x-banner pesan tersebut berada di bagian atas x-banner, terdiri dari dari 5 kata, menggunakan ukuran yang besar dibandingkan dengan tulisan yang lain, menggunakan warna biru, menggunakan huruf kapital, dan huruf O pada kata NO digantikan dengan gambar tas kresek yang dicoret dalam dan digambarkan pada bentuk lingkaran.

Pesan itu ringkas (concise) dan padat serta disusun dengan kalimat yang pendek atau to the point tanpa mengurangi arti sesungguhnya (Siahaan, 1991, p.63).Kesederhaan suatu pesan kampanye dapat membuat pesan menjadi mudah dipahami dan diingat (Venus, 2009, p.201). Pesan “SAY NO TO PLASTIC BAGS” merupakan pesan yang sederhana, ringkas, padat dengan kalimat pendek, to the point, sehingga dapat memudahkan mahasiswa untuk mengetahui pesan tersebut. Maka dari itu pesan “SAY NO TO PLASTIC BAGS” memiliki nilai tertinggi dan merupakan pesan yang paling diketahui responden.

Gambar 4.4

X-banner Kampanye: Pesan Say No To Plastic Bags

Gambar 4.5

(18)

66

Universitas Kristen Petra

Nilai rata-rata tertinggi kedua 4,16 yaitu pada pernyataan “Responden mengetahui pesan “SK. Rektor No.103/Kept/UKP/2016 Implementasi Tahapan Jangka Menengah Program Green Campus, Mulai tgl 22 Februari 2016 (perkuliahan semester genap 15/16): Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek” dalam media banner”. Dalam x-banner pesan tersebut terletak persis dibawah pesan “SAY NO TO PLASTIC BAGS”.

Pesan itu nyata (Concrete) dan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan data dan fakta yang ada, tidak hanya sekedar isu/kabar angin (Siahaan, 1991, p.63). Pesan kampanye yang efektif merupakan pesan yang menginformasikan segera kejadian penting yang sedang terjadi di sekitar khalayak (Venus, 2009,p.80). “Sebuah perubahan tidak dapat langsung diterapkan, harus ada masa sosialisasi minimal 1 tahun, karena mengubah perilaku orang dewasa tidak mudah seperti membalik tangan, jadi setelah satu tahun disosialisasikan, baru ada penetapan”(Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen Arstitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016). Pesan SK Rektor tersebut adalah Surat Keputusan yang dibuat oleh Rektor yang merupakan pesanberdasarkan data dan fakta yang ada , selain itu SK Rektor tersebut merupakan hal yang penting

Gambar 4.6

X-banner Kampanye : Pesan SK Rektor

Gambar 4.7 Pesan SK Rektor

(19)

yang sedang terjadi disekitar mahasiswa. Mahasiswapun sebagai khalayak tidak asing dengan kampanye ini karena kedai makanan dan minuman tidak lagi menyediakan tas kresek dan styrofoam telah disosialisasikan selama satu tahun sebelum SK keluar. Maka dari itu pesan SK Rektor tersebut memiliki nilai tertinggi kedua dan responden pun sudah mengetahui mengenai kampus tidak lagi menyediakan tas kresek dan Styrofoam dikarenakan sudah adanya sosialisasi selama 1 tahun tersebut.

Namun dapat diketahui dari tabel 4.11 bahwa terdapat 2 pernyataan yang terendah yaitu pernyataan “Responden mengetahui pesan YES! I CARE I CAN: Pilahlah wadah plastik yang ‘food grade’ (missal: LDPE, PP, atau no.4 dan 5)” dan “Responden mengetahui pesan YES! I CARE I CAN: Cetaklah skripsi dalam dua sisi/bolak-balik” dalam media x-banner tersebut. Dua pesan dengan nilai terendah tersebut berada dibagian terakhir x-banner dan tidak hanya dua pesan tersebut namun juga 5 pesan YES! I CARE I CAN lain yang juga tertulis. Seluruh pesan YES!I CARE I CAN memiliki nilai rata-ratanya berkisar pada angka 3,22 hingga 3,46, lebih rendah dibandingkan dengan pernyataan kognitif nomor 1 hingga 3.

Suatu pesan harus mudah dipahami, tidak berbelit-belit, tanpa denotasi yang menyimpang dan tuntas (Siahaan, 1991, p.63). Khalayak bersifat selektif

Gambar 4.8

X-banner Kampanye : Pesan YES! I CARE I CAN

Gambar 4.9 Pesan YES! I CARE I CAN

(20)

68

Universitas Kristen Petra

dalam menerima pesan, mereka akan melihat apa yang ingin dia lihat dan mendengar apa yang ingin dia dengar (Venus, 2009, p.79). Pengaturan pesan kampanye dilakukan demi mempengaruhi khalayaknya, dan pengaturan dilakukan karena khalayak biasanya akan lebih memperhatikan pesan pertama dalam sebuah rangkaian pesan (Venus, 2009, p.81). Selain itu ditemui wawancara salah satu responden Margaretha program studi Akuntansi Pajak angkatan 2015, “Soale yang tak baca ya yang searah sama mataku jadi menurutku aku wes tau informasi pentinge apa ya seng bawah-bawah akire gak tak baca, lagian juga infromasinya banyak jadi agak males mbacanya ” (Karena yang aku baca yang satu arah dengan mataku sehingga menurutku aku sudah mengetahui informasi penting apa, ya yang bawah-bawah akhirnya tidak aku baca, selai itu juga informasinya banyak jadi agak malas membacanya) (Wawancara, 16 Agustus 2016). Pesan YES! I CARE I CAN tersebut merupakan pesan yang berbelit-belit dan membuat responden menjadi lebih selektif dalam membaca pesan tersebut sehingga responden hanya membaca yang berada pada bagian awal saja.

Berdasarkan hasil jawaban responden peneliti menemukan bahwa pengetahuan mahasiswa Universitas Kristen Petra mengenai indikator isi pesan untuk material pendukung ditemukan nilai rata-rata 3,57. Peneliti menemukan terdapat banyakmahasiswa Universitas Kristen Petra yang mengetahui keberadaan x-banner tersebut dan pesan-pesan yang berada di atas atau di awal-awal x-banner. Namun juga ditemukan bahwa mahasiswa belum mengetahui keseluruhan pesan dalam media x-banner tersebut, seperti yang dikatakan salah satu responden bahwa dirinya tahu ada pesan tersebut tetapi tidak membacanya dikarenakan pesan yang terlalu banyak membuat dirinya selektif memilih untuk tidak membaca pesan dalam x-banner secara keseluruhan.

(21)

4.4.1.2 Isi Pesan : Visualisasi Pesan

No Pernyataan STS TS N S SS Mean Mean

Total 11 Responden mengetahui adanya logo Universitas

Kristen Petra dalam media x-banner, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan pelaku kampanye ini dan peduli terhadap lingkungan

0 7 8 37 48 4,26

3,66 12 Responden mengetahui adanya gambar tas kresek

yang dicoret dalam media x-banner, menandakan bahwa tas kresek merupakan hal yang tidak baik

0 16 12 53 19 3,75 13 Responden mengetahui adanya gambar tas kain

dalam media x-banner, menandakan solusi yang dapat digunakan sebagai pengganti tas kresek

0 18 15 54 13 3,62 14 Responden mengetahui adanya logo “Gerakan

Menuju Kampus Bebas Tas Kresek” dalam media x-banner, menandakan bahwa sebelum menjadi Kampus Bebas Tas Kresek, Universitas Kristen Petra sebelumnya melakukan gerakan tersebut

1 23 25 46 5 3,31

15 Responden mengetahui adanya logo Petra Greeners dalam media x-banner, menandakan Petra Greeners merupakan penggerak kampanye ini

0 18 21 47 14 3,57 16 Responden mengetahui adanya logo I CARE I

CAN dalam media x-banner, menandakan kepedulian dan kemampuan untuk menjalankan ajakan-ajakan yang dapat dilakukan demi tercapainya Green Campus

0 21 23 44 12 3,47

Pada tabel 4.12 untuk komponen kognitif indikator isi pesan mengenai visualisasi pesan, dapat dilihat bahwapernyataan dengan nilai tertinggi adalah “Responden mengetahui adanya logo Universitas Kristen Petra dalam media x-banner, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan pelaku kampanye ini dan peduli terhadap lingkungan” dengan nilai rata-rata 4,26. Pada pernyataan dengan nilai tertinggi kedua adalah “Responden mengetahui adanya gambar tas kresek yang dicoret dalam media x-banner, menandakan bahwa tas kresek merupakan hal yang tidak baik” dengan nilai rata-rata 3,75.

Sedangkan pernyataan dengan nilai terendah adalah “Responden mengetahui adanya logo “Gerakan Menuju Kampus Bebas Tas Kresek” dalam media x-banner, menandakan bahwa sebelum menjadi Kampus Bebas Tas Kresek,

Isi Pesan : Visualisasi Pesan Tabel 4.12

(22)

70

Universitas Kristen Petra

Universitas Kristen Petra sebelumnya melakukan gerakan tersebut” dengan nilai rata-rata 3,31. Pernyataan dengan nilai terendah kedua adalah “Responden mengetahui adanya logo I CARE I CAN dalam media x-banner, menandakan kepedulian dan kemampuan untuk menjalankan ajakan-ajakan yang dapat dilakukan demi tercapainya Green Campus” dengan nilai rata-rata 3,47.

Nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 4,26 yaitu pada pernyataan “Responden mengetahui adanya logo Universitas Kristen Petra dalam media x-banner, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan pelaku kampanye ini dan peduli terhadap lingkungan”. Dalam x-banner tersebut logo Universitas Kristen Petra memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan dengan gambar lainnya.

Applbaum dan Anatol (1974) menekankan bahwa kampanye mengandalkan pesan-pesan simbolis yang dapat disampaikan dalam berbagai bentuk mulai dari poster, spanduk, baliho, pidato, dikusi, iklan hingga selebaran sehingga apapun bentuk medianya, pesan-pesan selalu menggunakan symbol, baik verbal maupun non verbal yang dapat memancing respons khalayak (Venus, 2009, p.70). Dalam pemasangan media luar ruang adalah memiliki gambar yang menjadi daya tarik dan ukuran ilustrasi harus besar (Santosa, 2009, p.175). Logo Universitas Kristen Petra pada x-banner merupakan logo yang memiliki ukuran

Gambar 4.10

X-banner Kampanye : Gambar Logo Universitas Kristen Petra

Gambar 4.11

(23)

besar dan logo tersebut telah memancing respons mahasiswa. Maka dari itu logo tersebut memiliki nilai yang tertinggi dalam indikator visualiasi pesan dan responden menjadi tahu bahwa Universitas Kristen Petra sedang mengadakan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” tersebut.

Nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 3,75 yaitu pada pernyataan “Responden mengetahui adanya gambar tas kresek yang dicoret dalam media banner, menandakan bahwa tas kresek merupakan hal yang tidak baik”. Dalam x-banner tersebut gambar tas kresek tersebut dicoret dalam bentuk lingkaran disamping huruf N pada pesan “SAY NO TO PLASTIC BAGS”.

Pelaku kampanye dapat memvisualisasikan pesan sehingga visualisasi tersebut dapat membantu khalayak untuk mengevaluasi pesan dan semakin cepat mereka menentukan sikap untuk menerima atau menolak isi pesan yang nantinya akanmendukung kesuksesan kampanye (Venus, 2009, p.72).Pengaturan pesan kampanye dilakukan demi mempengaruhi khalayaknya, dan pengaturan dilakukan karena khalayak biasanya akan lebih memperhatikan pesan pertama dalam sebuah rangkaian pesan (Venus, 2009, p.81). Dalam pemasangan media luar ruang adalah memiliki gambar yang menjadi daya tarik dan ukuran ilustrasi harus besar (Santosa, 2009, p.175).Salah satu tujuan kampanye adalah kesadaran dalam arti membuat publik sasaran untuk berpikir tentang suatu hal dan mencoba untuk

Gambar 4.12

X-banner Kampanye : Gambar Tas Kresek Dicoret

Gambar 4.13 Gambar Tas Kresek Dicoret

(24)

72

Universitas Kristen Petra

memperkenalkan suatu tingkatan pemahaman tertentu (Gregory, 2004, p.78). “Kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan bahwa penggunaan tas kresek dan styrofoam itu tidak baik, karena waktu penguraiannya yang lama” (Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016). Gambar tas kresek yang dicoret merupakan gambar yang memiliki ukuran yang besar yang terletak pada bagian awal x-banner dengan ukuran yang besar. Maka dari itu gambar tas kresek yang dicoret memiliki nilai rata-rata yang tertinggi kedua dan membuat responden dapat dengan dengan mudah mengetahui gambar tersebut serta menangkap pesan yang ingin disampaikan bahwa tas kresek merupakan hal yang tidak baik dikarenakan waktu penguraian yang lama.

Namun dapat diketahui dari tabel 4.12 terdapat dua pernyataan terendah yaitu pernyataan “Responden mengetahui adanya logo I CARE I CAN dalam media x-banner, menandakan kepedulian dan kemampuan untuk menjalankan ajakan-ajakan yang dapat dilakukan demi tercapainya Green Campus” dan pernyataan “Responden mengetahui adanya logo “Gerakan Menuju Kampus Bebas Tas Kresek” dalam media x-banner, menandakan bahwa sebelum menjadi Kampus Bebas Tas Kresek, Universitas Kristen Petra sebelumnya melakukan gerakan tersebut”. Kedua logo tersebut berada pada bagian paling bawah x-banner dengan ukuran paling kecil dibandingkan gambar lain yang berada pada x-banner tersebut.

Gambar 4.15

Gambar Logo “Gerakan Menuju Kampus Bebas Tas Kresek”, “Petra Greeners”, “I CARE I CAN”

Gambar 4.14

X-banner Kampanye: Gambar Logo “Gerakan Menuju Kampus Bebas Tas Kresek”,

(25)

Pengaturan pesan kampanye dilakukan demi mempengaruhi khalayaknya, dan pengaturan dilakukan karena khalayak biasanya akan lebih memperhatikan pesan pertama dalam sebuah rangkaian pesan (Venus, 2009, p.81). Dalam pemasangan media luar ruang adalah memiliki gambar yang menjadi daya tarik dan ukuran ilustrasi harus besar (Santosa, 2009, p.175).

Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu responden Tencilia Agatha, program studi Desain Interior angkatan 2012 yang mengatakan bahwa “aku tau kalo ada gambar itu dibawahe tapi aku gak tau itu apa soale gak jelas to kecil gitu sama blur gitu gambare” (Aku mengetahui jika ada gambar itu dibagian bawah namun aku tidak tahu itu gambar apa itu apa karena tidak jelas kan kecil begitu dan blur brgitu gambarnya) (Wawancara, 21 Agustus 2016). Dengan komunikasi gambar logo-logo yang kurang jelas, tidak cukup besar, dan letaknya yang berada pada bagian bawah x-banner seperti teori yang ada, dan mengakibatkan mahasiswa Universitas Kristen Petra kurang mengetahui keberadaan logo tersebut, juga seperti apa yang dikatakan oleh salah satu responden.Logo Gerakan Menuju Kampus Bebas Tas Kresek dan logo I CARE I CAN, merupakan pesan gambar yang yang berada dibagian bawah dan ukuran yang kecil sehingga tidak jelas. Maka dari itu kedua logo tersebut memiliki nilai dua terendah dalam indikator visualisasi pesan.

Berdasarkan hasil jawaban responden peneliti menemukan bahwa pengetahuan mahasiswa Universitas Kristen Petra mengenai indikator isi pesan untuk visulisasi pesan ditemukan nila rata-rata 3,66. Peneliti menemukan bahwabanyak mahasiswa Universitas Kristen Petra yang mengetahui pesan dan gambar logo pada awal-awal atau dibagian atas x-banner. Namun juga masih ada yang kurang tahu dengan logo-logo lainnya dikarenakan gambar logo-logo yang kurang jelas, tidak cukup besar, dan letaknya yang berada pada bagian bawah x-banner.

(26)

74

Universitas Kristen Petra

4.4.1.3 Isi Pesan : Pendekatan Kelompok Rujukan

Pada tabel komponen kognitif untuk indikator isi pesan mengenai pendekekatan kelompok rujukan diatas menunjukkan bahwa pernyataan “Responden mengetahui bahwa pelaku dan pelaksana kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” adalah Universitas Kristen Petra dalam media x-banner, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra peduli terhadap ciptaan Tuhan yaitu lingkungan alam” menunjukkan nilai rata-rata 4,38.

Sumber informasi atau juga bisa disebut pelaku kampanye, sebuah institusi atau seseorang harus peduli dengan kredibilitasnya sendiri, dimana kredibilitas berkaitan dengan presepsi khalayak tentang keefektifan institusi atau seseorang sebagai pembicara (Venus, 2009, p.55). Suatu pesan kampanye harus didasarkan pada pertimbangan kesederhanaan, kedekatan dengan situasi khalayak, kejelasan, keringkasan, kebaruan, konsistensi, kesopanan, dan kesesuaian dengan objek kampanye (Venus, 2009, p.201). Selain itu Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang memiki visi untuk menjadi universitas yang peduli dan peduli terhadap ciptaan Tuhan yaitu lingkungan dan harus berani menjadi agen perubahan (Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016).

Kampanye sendiri merupakan sesuatu yang sangat kompleks, sehingga satu strategi tidak cukup membutuhkan sejumlah unsur lain untuk memastikan kesuksesan (Gregory, 2004, 113). “Kampanye ini juga direalisasikan dalam bentuk spanduk, x-banner, web petra, pemutaran film pendek pada DIVo, mailing list” (Wawancara dengan Evelina Carolina, Unit Perencanaan Fisik Kampus

No Pernyataan STS TS N S SS Mean Mean

Total 17 Responden mengetahui bahwa pelaku dan

pelaksana kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” adalah Universitas Kristen Petra dalam media x-banner, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra peduli terhadap ciptaan Tuhan yaitu lingkungan alam

0 2 6 44 48 4,38 4,38 Isi Pesan : Pendekatan Kelompok Rujukan

Tabel 4.13

(27)

sekaligus sekretaris ketua Green Campus, 20 April 2016). “Sebuah perubahan tidak dapat langsung diterapkan, harus ada masa sosialisasi minimal 1 tahun, karena mengubah perilaku orang dewasa tidak mudah seperti membalik tangan, jadi setelah satu tahun disosialisasikan, baru ada penetapan”(Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016).

Dengan visi yang sudah diketahui mahasiswa sebagai khalayak bahwa Universitas Kristen Petra merupakan universitas yang peduli yang menunjukkan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang memiliki kredibilitas dalam melakukan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” tersebut dan mahasiswa yang menjadi khalayak kampanye memiliki kedekatan langsung dengan Universitas Kristen Petra maka dari itu dapat dengan mudah mengetahui. Selain itu juga melalui sosialisasi selama satu tahun untuk tidak lagi menyediakan tas kresek dan styrofoam di dalam kampus, juga melalui unsur-unsur lain seperti media-media yang digunakan membuat mahasiswa semakin mengetahui bahwa Universitas Kristen Petra tengah menjalankan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” tersebut.

4.4.1.4Struktur Pesan : Sisi Pesan

Pada tabel komponen kognitif untuk indikator struktur pesan mengenai sisi pesan diatas menunjukkan bahwa pernyataan “Responden mengetahui bahwa Universitas Kristen Petra telah memberlakukan SK Rektor yang bersifat ‘HARUS’ mengenai tidak lagi menyediakan tas kresek dan Styrofoam dalam media x-banner”menunjukkan nilai rata-rata 4,05.

No Pernyataan STS TS N S SS Mean Mean

Total 18 Responden mengetahui bahwa Universitas Kristen

Petra telah memberlakukan SK Rektor yang bersifat ‘HARUS’ mengenai tidak lagi menyediakan tas kresek dan Styrofoam dalam media x-banner

0 6 16 45 33 4,05 4,05 Struktur Pesan : Sisi Pesan

Tabel 4.14

(28)

76

Universitas Kristen Petra

Pesan itu nyata (Concrete) dan dapat dipertanggung jawabkan berdasar data dan fakta yang ada, tidak hanya sekedar isu/kabar angin (Siahaan, 1991, p.63).Liliany Sigit selaku Bagian Kreatif Tim Green Campus juga menyatakan sebagai berikut “Dengan adanya SK Rektor maka penyediaan kresek dan Styrofoam di dalam kampus sudah tidak diperkenankan lagi (wawancara peneliti dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus pada 1 Maret 2016). Seperti yang dikatakan salah satu responden, Maya program studi Desain Komunikasi Visual angkatan 2013, “Bagus sih kalo kampanye ini sampai ada SK Rektornya, karna setauku SK Rektor itu kan harus ya berarti Universitas Kristen Petra ini memang serius dalam melakukan kampanye ini dan SK’nya memang untuk tujuan baik jadi bagus sih” (Bagus jika kampanye ini higga ada SK Rektornya, karena sepengetahuanku SK Rektor itu kan harus ya berarti Universitas Kristen Petra ini memang serius dalam melakukan kampanye ini dan SK’nya memang untuk tujuan baik jadi bagus) (Wawancara 16 Agustus 2016).

Nilai rata-rata untuk indikator struktur pesan mengenai sisi pesan ini yaitu 4,05 , tingginya nilai rata-rata indikator tersebut dikarenakan pesan SK Rektor yang tertulis dalam media x-banner merupakan pesan yang nyata atau concerete dikarenakan berdasarkan data dan fakta yang ada dan bukan sekedar isu dan kabar angin yang juga SK Rektor merupakan sesuatu yang diharuskan seperti yang dikatakan oleh Liliany Sigit selaku Bagian Kreatif Tim Green Campus.

4.4.1.5 Struktur Pesan : Penyajian Kesimpulan

No Pernyataan STS TS N S SS Mean Mean

Total 19 Responden mengetahui kesimpulan dari kampanye

ini adalah tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik

1 2 9 46 42 4,26

4,27 20 Responden mengetahui kesimpulan dengan adanya

SK Rektor “Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai

1 1 10 45 43 4,28 Struktur Pesan : Penyajian Kesimpulan

(29)

Pada tabel komponen kognitif untuk indikator struktur pesan mengenai penyajian kesimpulan dapat dilihat nilai rata-rata tertinggi ditempati oleh pernyataan “Responden mengetahui kesimpulan dengan adanya SK Rektor “Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek”, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam” menunjukkan nilai rata-rata 4,28. Sedangkan yang memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah adalah pernyataan “Responden mengetahui kesimpulan dari kampanye ini adalah tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik”, dengan nilai rata-rata 4,26.

Nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 4,28 yaitu pada pernyataan “Responden mengetahui kesimpulan dengan adanya SK Rektor “Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek”, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam”. Pesan itu harus bersifat nyata (Concrete) dan dapat dipertanggung jawabkan berdasar data dan fakta yang ada, tidak hanya sekedar isu/kabar angin (Siahaan, 1991, p.63). Salah satu dasar suatu pesan kampanye adalah kejelasan (Venus,2009, p.201). Liliany Sigit selaku Bagian Kreatif Tim Green Campus menyatakan bahwa “Dengan adanya SK Rektor maka dari itu Universitas Kristen Petra menjadi kampus bebas tas kresek dan Styrofoam pertama di Indonesia” (wawancara peneliti dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus pada 1 Maret 2016).

Tingginya jawaban responden mengenai pernyataan tersebut dikarenakan mahasiswa mengetahui jelas Surat Keputusan Rektor karena telah tertera jelas pada x-banner tersebut. Maka dari itu responden lebih mengetahui pesan tersebut dibandingkan pernyataan “Responden mengetahui kesimpulan dari kampanye ini adalah tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik”.

Nilai rata-rata yang lebih rendah yaitu 4,26 yaitu pada “Responden Styrofoam dan bungkus tas kresek”, menandakan

bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam

(30)

78

Universitas Kristen Petra

mengetahui kesimpulan dari kampanye ini adalah tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik”. Tujuan kampanye yaitu menyampaikan sebuah pemahaman baru, memperbaiki kesalahpahaman, menciptakan kesadaran, mengembangkan pengetahuan tertentu, menghilangkan prasangka, menganjurkan sebuah kepercayaan, menginformasi presepsi, serta mengajak khalayak untuk melakukan tindakan tertentu (Venus, 2009, p.147). “Kampanye ini burtujuan untuk menyadarkan bahwa penggunaan tas kresek dan styrofoam itu tidak baik, karena waktu penguraiannya yang lama” (Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016).

Dengan adanya kampanye ini, mahasiswa menjadi mengetahui tujuan diadakannya kampanye ini, juga seperti apa yang dikatakan Liliany Sigit selaku Bagian Kreatif Tim Green Campus untuk menciptakan kesadaran bahwa penggunaan tas kresek dan styrofoam merupakan hal yang tidak baik dikarenakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengurai tas kresek dan styrofoam. Maka dari itu mahasiswa memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai kampanye ini dan tujuan yang ingin disampaikan Universitas Kristen Petra kepada mahasiswa.

Nilai rata-rata untuk indikator struktur pesan untuk penyajian kesimpulan yaitu 4,27, tingginya nilai rata-rata untuk indikator tersebut dikarenakan mayoritas responden mengetahui bahwa kesimpulan dari kampanye ini adalah untuk menyadarkan mahasiswa Universitas Kristen Petra bahwa penggunaan tas kresek dan styrofoam adalah hal yang tidak baik dan mengetahui kesimpulan dengan adanya SK Rektor “Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek”, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam.

(31)

Pada tabel 4.16 mengenai komponen kognitif dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tertinggi yaitu pada indikator isi pesan mengenai pendekatan kelompok rujukan yaitu dengan nilai rata-rata 4,38 dan indikator tertinggi kedua yaitu pada indikator struktur pesan mengenai penyajian kesimpulan yaitu dengan nilai rata-rata 4,27. Sedangkan dua indikator dengan nilai rata-rata-rata-rata terendah yaitu pada indikator isi pesan mengenai material pendukung dengan nilai rata-rata 3,57 dan pada indikator isi pesan mengenai visualisasi pesan dengan nilai rata-rata 3,66. Nilai rata-rata keseuluruhan komponen kognitif adalah 3,99.

Sumber informasi atau juga bisa disebut pelaku kampanye, sebuah institusi atau seseorang harus peduli dengan kredibilitasnya sendiri, dimana kredibilitas berkaitan dengan presepsi khalayak tentang keefektifan institusi atau seseorang sebagai pembicara (Venus, 2009, p.55). Selain itu Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang memiki visi untuk menjadi universitas yang peduli dan peduli terhadap ciptaan Tuhan yang lain yaitu lingkungan (Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016). “Kampanye ini juga direalisasikan dalam bentuk spanduk, x-banner, web petra, pemutaran film pendek pada DIVo, mailing list” (Wawancara dengan Evelina Carolina, Unit Perencanaan Fisik Kampus sekaligus sekretaris ketua Green Campus, 20 April 2016). “Sebuah perubahan tidak dapat langsung diterapkan, harus ada masa sosialisasi minimal 1 tahun, karena mengubah perilaku orang dewasa tidak mudah seperti membalik tangan, jadi setelah satu tahun disosialisasikan, baru ada penetapan” (Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016).

No Pernyataan Mean Mean

Total 1. Isi Pesan : Material Pendukung 3,57

3,99 2. Isi Pesan : Visualisasi Pesan 3,66

3. Isi Pesan : Pendekatan Kelompok Rujukan 4,38 4. Struktur Pesan : Sisi Pesan 4,05 5. Struktur Pesan : Penyajian Kesimpulan 4,27

Komponen Kognitif Tabel 4.16

(32)

80

Universitas Kristen Petra

Nilai rata-rata indikator isi pesan mengenai pendekatan kelompok rujukan yaitu 4,38, tingginya nilai rata-rata indikator tersebut dikarenakan dengan visi yang sudah diketahui mahasiswa bahwa Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang peduli yang menunjukkan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang memiliki kredibilitas dalam melakukan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” tersebut. Selain itu juga melalui sosialisasi selama satu tahun untuk tidak lagi menyediakan tas kresek dan styrofoam di dalam kampus, juga melalui media-media yang digunakan membuat mahasiswa semakin mengetahui bahwa Universitas Kristen Petra tengah menjalankan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” tersebut.

4.4.2 Komponen Afektif

Komponen afektif pada penelitian ini ingin melihat bagaimana perasaan yang dimiliki mahasiswa mengenai pesan kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam” dalam media x-banner. Dalam aspek ini, komponen afektif sendiri terdiri dari hal-hal yang menyangkut emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap atau perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Pengertian perasaan dalam komponen sikap digambarkan dengan perasaan suka dan tidak suka (Azwar, 2015, p.23-27). Hasil dari pengumpulan data terhadap komponen afektif responden adalah sebagai berikut:

4.4.2.1 Isi Pesan : Material Pendukung

No Pernyataan STS TS N S SS Mean Mean

Total 1 Responden menyukai pesan “ SAY NO TO

PLASTIC BAGS” dalam media x-banner 1 2 12 59 26 4,07

3,75 2 Responden menyukai pesan “SK. Rektor

No.103/Kept/UKP/2016 Implentasi Tahapan Jangka Menengah Program Green Campus, Mulai tgl 22 Februari 2016 (perkuliahan semester genap 15/16): Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak

1 6 12 70 11 3,84 Isi Pesan : Material Pendukung

(33)

Pada tabel 4.17 untuk komponen afektif indikator isi pesan mengenai material pendukung, dapat dilihat bahwa pernyataan dengan nilai tertinggi adalah “Responden menyukai pesan “ SAY NO TO PLASTIC BAGS” dalam media x-banner”, dengan nilai rata-rata 4,07. Sedangkan pernyataan dengan nilai tertinggi kedua adalah“Responden menyukai pesan “SK. Rektor No.103/Kept/UKP/2016 Implentasi Tahapan Jangka Menengah Program Green Campus, Mulai tgl 22 Februari 2016 (perkuliahan semester genap 15/16): Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek” dalam media x-banner”, dengan nilai rata-rata 3,84.

Sedangkan pernyataan dengan nilai terendah adalah “Responden menyukai pesan “YES! I CARE I CAN: Pilihlah wadah plastik yang ‘food grade’ (misal menyediakan makanan dan minuman memakai

Styrofoam dan bungkus tas kresek” dalam media x-banner

3 Responden menyukai pesan “Tas berbahan kain

tersedia di koperasi” dalam media x-banner 1 4 23 61 11 3,77 4 Responden menyukai pesan “YES! I CARE I

CAN: Katakan: Maaf, tidak perlu tas kresek” dalam x-banner

1 9 10 71 9 3,78 5 Responden menyukai pesan “YES! I CARE I

CAN: Jadilah agen perubahan untuk sekitar” dalam x-banner

2 4 24 61 9 3,71 6 Responden menyukai pesan “YES! I CARE I

CAN: Biasakan membawa BBM (Bawa Botol Minum) yang bisa diisi ulang” dalam x-banner

1 9 27 49 14 3,66 7 Responden menyukai pesan “YES! I CARE I

CAN: Pilihlah wadah plastik yang ‘food grade’ (misal LDPE, PP, atau no.4 dan 5)” dalam x-banner

1 11 27 48 13 3,61 8 Responden menyukai pesan “YES! I CARE I

CAN: Katakan tidak memakai Styrofoam untuk kegiatan dekorasi apapun” dalam x-banner

1 13 23 49 14 3,62 9 Responden menyukai pesan “YES! I CARE I

CAN: Tetaplah pilah sampah sisa makanan kita di kantin” dalam x-banner

1 13 20 51 15 3,66 10 Responden menyukai pesan “YES! I CARE I

CAN: Cetaklah skripsi dalam dua sisi/ bolak-balik” dalam x-banner

1 9 21 52 17 3,75 Sumber: Olahan Peneliti, 2016

(34)

82

Universitas Kristen Petra

LDPE, PP, atau no.4 dan 5)” dalam x-banner”dengan angka rata-rata 3,61. Pada pernyataan terendah selanjutnya yaitu “Responden menyukai pesan “YES! I CARE I CAN: Katakan tidak memakai Styrofoam untuk kegiatan dekorasi apapun” dalam x-banner”, dengan angka rata-rata 3,62.

Nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 4,07 yaitu pada pernyataan “Responden menyukai pesan “ SAY NO TO PLASTIC BAGS” dalam media x-banner”. Dalam x-banner pesan tersebut berada di bagian atas x-banner, terdiri dari dari 5 kata, menggunakan ukuran yang besar dibandingkan dengan tulisan yang lain, menggunakan warna biru, menggunakan huruf kapital, dan huruf O pada kata NO digantikan dengan gambar tas kresek yang dicoret dalam dan digambarkan pada bentuk lingkaran.

Khalayak akan menilai apakah tindakan atau ucapan sumber didasari motif yang benar atau untuk mengambil keuntungan, karena jika demi kepentingan sepihak maka kampanye atau pesan kampanye tersebut akan menjadi kurang persuasif (Venus, 2009, p.57). Selain itu terdapat salah satu wawancara dengan salah satu responden yaitu Chyntia, mahasiswa jurusan Manajemen Bisnis angkatan 2013, “Bagus kampanyenya, ngajak kita buat bilang tidak sama tas kresek jadi kan dengan kita nggak pake tas kresek kan seenggaknya bisa membantu mengurangi global warming “ (Kampanye ini bagus, mengajak kita

Gambar 4.16

X-banner Kampanye: Pesan Say No To Plastic Bags

Gambar 4.17

(35)

untuk berkata tidak dengan tas kresek, sehingga dengan kita gak pake tas kresek kan setidaknya dapat membantu mengurangi global warming” (Wawancara, 21 Agustus 2016). Hal ini juga seperti yang dikatakan oleh Liliany Sigit selaku koordinator kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam ”Kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan bahwa penggunaan tas kresek dan styrofoam itu tidak baik, karena waktu penguraiannya yang lama“ (wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016).

Pesan “SAY NO TO PLASTIC BAGS” yang disampaikan oleh Universitas Kristen Petra kepada mahasiswa sebagai khalayanya merupakan pesan yang didasari motif yang benar atau baik maka dari itu responden menyukai pesan tersebut dikarenakan dengan adanya kampanye tersebut akan membantu pengurangan global warming dan menyadarkan bahwa penggunaan tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik dikarenakan penguraiannya yang lama. Pesan “SAY NO TO PLASTIC BAGS” merupakan pesan yang didasari motif yang benar dan pesan tersebut juga demi kebaikan lingkungan serta untuk menyadarkan bahwa penggunaan tas kresek dan styrofoam merupakan hal yang tidak baik karena butuh waktu yang lama untuk diuraikan. Maka dari itu pesan “SAY NO TO PLASTIC BAGS” memiliki nilai yang tinggi dan merupakan pesan yang paling disukai responden.

Nilai rata-rata tertinggi kedua 3,84 yaitu pada pernyataan “Responden menyukai pesan “SK. Rektor No.103/Kept/UKP/2016 Implentasi Tahapan Jangka Menengah Program Green Campus, Mulai tgl 22 Februari 2016 (perkuliahan semester genap 15/16): Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek” dalam media x-banner’. Dalam x-banner pesan tersebut terletak persis dibawah pesan “SAY NO TO PLASTIC BAGS”.

(36)

84

Universitas Kristen Petra

Keterbukaan atau dinamisme merupakan pertimbangan khalayak di mana sumber dianggap sebagai seorang yang kuat, berani, aktif, berkuasa, sehat, energik, tegas, progresif, dan mendukung terhadap perubahan (Venus, 2009, p.65). Selain itu Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang memiki visi untuk menjadi universitas yang peduli dan peduli terhadap ciptaan Tuhan yaitu lingkungan dan harus berani menjadi agen perubahan (Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016). Seperti salah satu pendapat yang pro akan kampanye ini yaitu Wisely, mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual angkatan 2013, mengatakan bahwa kampanye ini bagus, dikarenakan dengan banyaknya sampah yang ada, dirinya mengharapkan dengan adanya kampanye ini menjadikan ini langkah kecil yang baik untuk kesehatan lingkungan kita (Wawancara, 5 April 2016). Pesan SK Rektor yang terdapat di dalam x-banner merupakan pesan yang mendukung terhadap perubahan ke arah yang baik, sehat karena menunjukkan kepedeluan terhadap lingkungan, maka dari itu responden menyukai pesan tersebut.

Namun dapat diketahui bahwa dari tabel 4.17 bahwa terdapat 2 pernyataan terendah yaitu pernyataan “Responden menyukai pesan “YES! I CARE I CAN: Pilihlah wadah plastik yang ‘food grade’ (misal LDPE, PP, atau no.4 dan 5)” dalam x-banner”dan “Responden menyukai pesan “YES! I CARE I CAN:

Gambar 4.18

X-banner Kampanye: Pesan SK Rektor

Gambar 4.19 Pesan SK Rektor

(37)

Katakan tidak memakai Styrofoam untuk kegiatan dekorasi apapun” dalam x-banner”. Dua pesan dengan nilai terendah tersebut berada pada dibagian terakhir x-banner dan tidak hanya 2 pesan terebut seperti 5 pesan YES! I CARE I CAN lainnya yang tertulis pada x-banner.

Daya tarik kesamaan akan mempengaruhi penilaian khalayak atas kredibilitas sumber informasi dan kesamaan menyebabkan khalayak tertarik pada komunikator dan kemiripan pembicara dengan khalayak dapat meningkatkan meningkatkan daya tarik yang membuat upaya persuasi menjadi lebih efektif (Venus, 2009, p.64). Individu akan menerima informasi atau gagasan baru jika informasi atau gagasan tersebut sejalan dengan sikap yang ada, dan akan menghindari informasi yang tidak sesuai dengan apa yang diyakini individu tersebut (Venus, 2009, p.131). Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu responden yaitu Jenica, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012 mengatakan “Minim kalo mau beli food grade harus merek Lion Star sedangkan aku bisa dapet bonusan tepak makan gratis pas belanja dan masih banyak ditemui tepak makan yang gak food grade” (Minimal jika ingin beli food grade harus yang bermerek Lion Star sedangkan aku bisa mendapatkan kotak makan gratis saat belanja dan masih banyak ditemui kotak makan yang tidak foodgrade) (Wawancara, 21 Agustus 2016). Selain itu juga ditemui wawancara

Gambar 4.20

X-banner Kampanye: Pesan YES! I CARE I CAN

Gambar 4.21 Pesan YES! I CARE I CAN

(38)

86

Universitas Kristen Petra

dengan salah satu responden yaitu Margaretha, program studi Akuntansi Pajak angkatan 2015, “aku memang gak suka beli tepak makan ya, soalnya ribet biasanya aku pake kertas coklat apa apa gitu yang sekali buang” (saya memang tidak suka beli kotak makan ya, karena ribet biasanya saya pakai kertas coklat apa apa begitu yang sekali buang) (Wawancara, 21 Agustus 2016).

Pesan YES! I CARE I CAN: Pilihlah wadah plastik yang ‘food grade’ (misal LDPE, PP, atau no.4 dan 5) merupakan pesan yang kurang menjadi daya tarik untuk responden dikarenakan adanya perbedaan presepsi yang dirasakan responden yaitu masih banyak ditemui wadah plastik yang tidak foodgrade dan mudah didapat dibanding tepak makan yang food grade dan pesan yang tertulis berbeda dengan kenyataan, selain itu juga responden menyatakan kotak makan itu ribet dan lebih suka yang sekali buang, maka dari itu pesan tersebut memiliki nilai yang paling rendah dibandingkan pernyataan afektif lain pada indikator isi pesan mengenai material pendukung.

Berdasarkan hasil jawaban responden, peneliti menemukan bahwa afektif dari mahsiswa Universitas Kristen Petra mengenai indikator isi pesan untuk material pendukung ditemukan nilai rata-rata 3,75. Hal ini dikarenakan banyaknya mahasiswa yang menyukai pesan yang tertera dalam x-banner tersebut.

4.4.2.2 Isi Pesan : Visualisasi Pesan

No Pernyataan STS TS N S SS Mean Mean

Total 11 Responden menyukai adanya logo Universitas

Kristen Petra dalam media x-banner, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan pelaku kampanye ini dan peduli terhadap lingkungan

0 2 17 56 25 4,04

3,93 12 Responden menyukai adanya gambar tas kresek

yang dicoret dalam media x-banner, menandakan bahwa tas kresek merupakan hal yang tidak baik

0 2 14 65 19 4,01 13 Responden menyukai adanya gambar tas kain

dalam media x-banner, menandakan solusi yang dapat digunakan sebagai pengganti tas kresek

0 2 15 63 20 4,01 14 Responden menyukai adanya logo “Gerakan

Menuju Kampus Bebas Tas Kresek” dalam media x-banner, menandakan bahwa sebelum menjadi

0

6 31 44 19 3,76 Isi Pesan : Visualisasi Pesan

(39)

Kampus Bebas Tas Kresek, Universitas Kristen Petra sebelumnya melakukan gerakan tersebut 15 Responden menyukai adanya logo Petra Greeners

dalam media x-banner, menandakan Petra Greeners merupakan penggerak kampanye ini

0 5 25 50 20 3,85 16 Responden menyukai adanya logo I CARE I CAN

dalam media x-banner, menandakan kepedulian dan kemampuan untuk menjalankan ajakan-ajakan yang dapat dilakukan demi tercapainya Green Campus

0 4 24 50 22 3,90

Pada tabel 4.18 untuk komponen afektif indikator isi pesan mengenai visualisasi pesan, dapat dilihat bahwa pernyataan dengan nilai tertinggi adalah “Responden menyukai adanya logo Universitas Kristen Petra dalam media x-banner, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan pelaku kampanye ini dan peduli terhadap lingkungan” dengan nilai rata-rata 4,04. Pernyataan dengan nilai tertinggi kedua yaitu “Responden menyukai adanya gambar tas kresek yang dicoret dalam media x-banner, menandakan bahwa tas kresek merupakan hal yang tidak baik” dengan nilai rata-rata 4,01.

Sedangkan pernyataan dengan nilai terendah adalah “Responden menyukai adanya logo “Gerakan Menuju Kampus Bebas Tas Kresek” dalam media x-banner, menandakan bahwa sebelum menjadi Kampus Bebas Tas Kresek, Universitas Kristen Petra sebelumnya melakukan gerakan tersebut” dengan nilai rata-rata 3,76. Sedangkan pernyataan dengan nilai terendah selanjutnya yaitu pernyataan “Responden menyukai adanya logo Petra Greeners dalam media x-banner, menandakan Petra Greeners merupakan penggerak kampanye ini” dengan nilai rata-rata 3,85. Walaupun memiliki nilai yang rendah namun dari tabel 4.18 kedua pernyataan tersebut disukai oleh mayoritas mahasiswa Unieversitas Kristen Petra. Nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 4,04 yaitu pada pernyataan “Responden menyukai adanya logo Universitas Kristen Petra dalam media x-banner, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan pelaku kampanye ini dan peduli terhadap lingkungan”. Dalam x-banner tersebut logo Universitas Kristen Petra memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan dengan gambar lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam hal ini telah

Berdasarkan hasil kuisioner (angket) dan wawancara yang telah dilakukan di SMA Negeri 11 Semarang, diungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan praktikum di

Perlu kami ingatkan bahwa Perguruan Tinggi yang tidak menyampaikan laporan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi secara berkala dan memasukan data penyelenggaraan pendidikan tinggi

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Pasal 74 UU 8/2010 secara tegas juga menyatakan, “Penyidikan tindak pidana Pencucian Uang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal

Jadi dapat disimpulkan bahwa comfort zone atau zona nyaman adalah keadaan di mana seseorang merasa nyaman, terkendali, dan mengalami tingkat kecemasan yang rendah

yang memiliki nilai terendah adalah indikator “Harga jual smartphone Samsung Galaxy sesuai dengan kualitas produknya”. Untuk itu, saran yang diajukan: manajemen smartphone

tesenyum kepada jemaat. Intonasi suara pada saat Robert memberikan khotbah juga berpengaruh dalam penyampaian pesan nonverbal. Ketika Robert menganggap apa yang

Berdasarkan hasil kuesioner yang didapat maka dapat di ketahui bahwa sebanyak 178 orang responden (44,5%) pernah membaca iklan Jitu Jawa Pos lebih dari 2 kali, dan 154 (38,5%)