• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Pesan: Penyajian Kesimpulan

4.4.2 Komponen Afektif

4.4.2.5 Struktur Pesan: Penyajian Kesimpulan

Pada tabel komponen afektif untuk indikator struktur pesan mengenai penyajian kesimpulan dapat dilihat nilai rata-rata tertinggi ditempati oleh pernyataan “Responden menyukai kesimpulan dari kampanye ini adalah tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik” dengan nilai rata-rata 4,06. Sedangkan untuk pernyataan yang memiliki nilai yang lebih rendah yaitu “Responden menyukai kesimpulan dengan adanya SK Rektor “Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek”, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam” dengan nilai rata-rata 3,96 , walaupun memiliki nilai yang lebih rendah namun mayoritas mahasiswa Universitas Kristen Petra menyukai pernyataan tersebut.

Nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 4,06 yaitu pada pernyataan

No Pernyataan STS TS N S SS Mean Mean

Total 19 Responden menyukai kesimpulan dari kampanye

ini adalah tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik

0 5 15 49 31 4,06

4,01 20 Responden menyukai kesimpulan dengan adanya

SK Rektor “Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek” , menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam

0 5 19 51 25 3,96 Struktur Pesan : Penyajian Kesimpulan

Tabel 4.21

96

Universitas Kristen Petra

“Responden menyukai kesimpulan dari kampanye ini adalah tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik”. Khalayak akan menilai apakah tindakan atau ucapan sumber didasari motif yang benar atau untuk mengambil keuntungan, karena jika demi kepentingan sepihak maka kampanye atau pesan kampanye tersebut akan menjadi kurang persuasif (Venus, 2009, p.57). Hal ini juga seperti yang dikatakan oleh Liliany Sigit selaku koordinator kampanye “No Tas Kresek dan No Styrofoam ”Kampanye ini burtujuan untuk menyadarkan bahwa penggunaan tas kresek dan styrofoam itu tidak baik, karena waktu penguraiannya yang lama“ (wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016). Selain itu terdapat salah satu wawancara dengan salah satu responden yaitu Chyntia, mahasiswa jurusan Manajemen Bisnis angkatan 2013, “Suka soalnya menurutku, dengan kampanye ini nunjukin kalo Petra itu memang kampus yang cinta lingkungan dan ya itu bisa ngurangin global warming” (Suka karena menurutku, dengan kampanye ini menunjukkan bahwa Petra memang merupakan kampus yang mencintai lingkungan dan juga dapat mengurangi global warming) (Wawancara, 21 Agustus 2016).

Tingginya jawaban responden yang menyukai kesimpulan dari kampanye ini adalah tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik, menandakan bahwa kampanye ini memang didasari motif yang benar yaitu menyadarkan bahwa penggunaan tas kresek dan styrofoam merupakan hal yang tidak baik. Dengan dasar motif yang benar itu pula, responden yaitu mahasiswa sebagai khalayak menilai bahwa kampanye ini memang bagus karena dapat mengurangi global warming pada lingkungan.

Nilai rata-rata yang lebih rendah yaitu 3,96 yaitu pada pernyataan “Responden menyukai kesimpulan dengan adanya SK Rektor “Bahwa di semua kedai makanan dan minuman di dalam kampus UK Petra tidak menyediakan makanan dan minuman memakai Styrofoam dan bungkus tas kresek”, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam”. Keterbukaan atau dinamisme merupakan pertimbangan khalayak di mana sumber dianggap sebagai seorang yang kuat, berani, aktif, berkuasa, sehat, energik, tegas, progresif, dan mendukung terhadap perubahan (Venus, 2009, p.65).

Khalayak akan menilai apakah tindakan atau ucapan sumber didasari motif yang benar atau untuk mengambil keuntungan, karena jika demi kepentingan sepihak maka kampanye atau pesan kampanye tersebut akan menjadi kurang persuasif (Venus, 2009, p.57). Liliany Sigit selaku Bagian Kreatif Tim Green Campus menyatakan bahwa “Dengan adanya SK Rektor maka dari itu Universitas Kristen Petra menjadi kampus bebas tas kresek dan styrofoam pertama di Indonesia” (wawancara peneliti dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus pada 1 Maret 2016).

Dalam x-banner tersebut, terdapat pesan yang bertuliskan bahwa dengan adanya SK Rektor menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan styrofoam. Dengan keluarnya SK oleh Universitas Kristen Petra, menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan Universitas yang tegas terhadap perubahan yang baik dan SK tersebut didasari motif yang baik pula, seperti yang dikatakan Liliany Sigit selaku koordinator bahwa kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan bahwa tas kresek dan styrofoam adalah hal yang tidak baik.

Nilai rata-rata untuk indikator struktur pesan untuk penyajian kesimpulan yaitu 4,01, tingginya nilai rata-rata untuk indikator tersebut dikarenakan mayoritas responden menyukai kesimpulan kampanye yaitu tas kresek dan Styrofoam merupakan hal yang tidak baik dan kesimpulan adanya SK Rektor menandakan bahwa Universitas Kristen Petra merupakan kampus bebas tas kresek dan Styrofoam.

No Pernyataan Mean Mean

Total 1. Isi Pesan : Material Pendukung 3,75

3,95 2. Isi Pesan : Visualisasi Pesan 3,93

3. Isi Pesan: Pendekatan Kelompok Rujukan 4,02 4. Struktur Pesan : Sisi Pesan 4,04 5. Struktur Pesan : Penyajian Kesimpulan 4,01

Komponen Afektif Tabel 4.22

98

Universitas Kristen Petra

Pada tabel 4.22 mengenai komponen afektif, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tertinggi yaitu pada indikator isi pesan mengenai sisi pesan yaitu dengan nilai rata-rata 4,04 dan indikator tertinggi kedua yaitu pada indikator isi pesan mengenai pendekatan kelompok rujukan dengan nilai rata-rata 4,02. Sedangkan dua indikator dengan nilai rata-rata terendah yaitu pada indikator isi pesan mengenai material pendukung dengan nilai rata-rata 3,75 dan indikator isi pesan mengenai visualisasi pesan dengan nilai rata-rata 3,93. Walaupun memiliki nilai yang lebih rendah namun mayoritas mahasiswa Universitas Kristen Petra menyukai pesan tersebut. Nilai rata-rata keseluruhan komponen afektif adalah 3,95.

Dinamisme merupakan pertimbangan khalayak dimana sumber dianggap kuat, berani, aktif, berkuasa, sehat, energik, tegas, progresif, dan mendukung terhadap perubahan (Venus, 2009, p.65). “Sebuah perubahan tidak dapat langsung diterapkan, harus ada masa sosialisasi minimal 1 tahun, karena mengubah perilaku orang dewasa tidak mudah seperti membalik tangan, jadi setelah satu tahun disosialisasikan, baru ada penetapan” (Wawancara dengan Liliany Sigit, Dosen Arstitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus, 1 Maret 2016). Liliany Sigit selaku Bagian Kreatif Tim Green Campus menyatakan bahwa “Dengan adanya SK Rektor maka dari itu Universitas Kristen Petra menjadi kampus bebas tas kresek dan styrofoam pertama di Indonesia, karena semua baru gerakan tapi tidak mempunyai SK Rektor, sedangkan kita gerakan sudah ada sejak 2014 dan tahun ini punya SK Rektor No.103/Kept/UKP/2016” (wawancara peneliti dengan Liliany Sigit, Dosen arsitektur sekaligus Bagian Kreatif Tim Green Campus pada 1 Maret 2016). Seperti yang dikatakan salah satu responden, Maya program studi Desain Komunikasi Visual angkatan 2013, “Bagus sih kalo kampanye ini sampai ada SK Rektornya, karna setauku SK Rektor itu kan harus ya berarti Universitas Kristen Petra ini memang serius dalam melakukan kampanye ini dan SK’nya memang untuk tujuan baik jadi bagus sih” (Bagus, jika kampanye ini higga ada SK Rektornya, karena sepengetahuanku SK Rektor itu kan harus ya berarti Universitas Kristen Petra ini memang serius dalam melakukan kampanye ini dan SK’nya memang untuk tujuan baik jadi bagus) (Wawancara 16 Agustus 2016).

4,04, dan mayoritas mahasiswa menyukai pernyataan tersebut. Tingginya nilai rata-rata indikator tersebut dikarenakan Universitas Kristen Petra telah mengeluarkan SK Rektor berbeda dengan universitas lain yang hanya gerakan saja, hal ini menunjukkan bahwa Universitas Kristen Petra tegas dalam mendukung perubahan yang kearah yang lebih baik. SK Rektor mengenai tidak lagi menyediakan tas kresek dan Styrofoam lagi di dalam kampus yang merupakan suatu keharusan sekali lagi, hal ini menunjukkan bahwa Universitas Kristen Petra sebagai pelaku kampanye merupakan pelaku kampanye yang tegas dalam mendukung perubahan kearah yang lebih baik.

Dokumen terkait