• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANLISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

2. Siklus II

Tahap perencanaan pada siklus II ini merupakan tahap perbaikan dari pelaksanaan pembelajararan yang telah dilaksanakan pada siklus I. Pada pelaksanaan di siklus II, perbaikan dimulai dengan RPP yang menerapkan model pembelajaran yang lebih mengoptimalkan peran guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa sehingga dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Selanjutnya peneliti menyiapkan media/alat dan bahan dalam pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi, catatan lapangan, dan instrumen tes.

Instrumen tes yang digunakan pada siklus II ini sama halnya dengan yang ada pada siklus I yaitu soal pilihan ganda yang masing-masing 15 soal untuk pretest dan posttsest. Pembagian kelompok berdasarkan kelompok pada siklus I. Pada siklus II ini sama seperti siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan berlangsung selama 2 x 35 menit untuk setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama pembelajaran dilakukan dengan pemberian soal pretest dan dilanjutkan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dan pertemuan kedua pembelajaran dilakukan posttest diakhir pembelajaran. Indikator pembelajaran dari konsep gaya yang ditetapkan pada siklus kedua ini diantaranya: (1) Menyelidiki pengaruh gaya terhadap bentuk benda (2) Menyebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari bahwa bentuk benda berubah akibat gaya (3) Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi benda dapat tenggelam dalam air (4) Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi benda dapat mengapung dalam air

b. Tindakan

Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri sesuai dengan RPP. Uraian proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:

1) Pertemuan Ketiga (Selasa, 28 Januari 2014)

Pertemuan pertama diawali dengan membuka pelajaran dengan memberi salam dan mengucap basmallah, (berdoa bersama) kemudian sebelum memulai proses belajar mengajar guru memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan mengabsen kehadiran siswa untuk mengenal siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa dikelas. Setelah selesai mengkondisikan kelas guru memberikan pretest kepada siswa sebelum masuk dalam proses pembelajaran.

Pretest diberikan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian dilanjutkan dengan guru melakukan apersepsi berupa memberikan pertanyaan kepada siswa “siapa yang pernah memecahkan piring atau gelas di rumah?” mengapa piring mudah pecah?

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Beberapa siswa merespon pertanyaan dengan memberikan jawaban dari mereka. Walau hanya beberapa siswa saja yang menjawab. Siswa pun menjawabnya dengan beragam jawaban. Setelah itu peneliti pun menjelaskan materi.

Setelah materi sudah dijelaskan peneliti membagi kelompok menjadi empat kelompok dan siswa pun membuat kelompok berdasarkan yang telah ditentukan oleh peneliti, kemudian guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan prosedur kerja dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri. Masing-masing kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan soal yang ada di LKS sesuai fase inkuiri.

Fase pertama rumusan masalah yaitu siswa dihadapkan oleh permasalahan yang diberikan oleh guru. Fase kedua merumuskan hipotesis yaitu peneliti membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis (membuat hipotesis) berdasarkan rumusan masalah yang dibuat oleh guru. Fase ketiga mengumpulkan data yaitu peneliti membimbing siswa dalam melakukan eksperimen (percobaan). Fase keempat menguji hipotesis yaitu peneliti membimbing siswa dalam menganalisis data (menentukan jawaban) berdasarkan pengumpulan data yang telah diperolehnya dalam percobaan atau eksperimen. Fase kelima merumuskan kesimpulan yaitu peneliti membimbing siswa dalam menyimpulkan data hasil percobaan yang telah didapatnya.

Selama proses berlangsung peneliti dan guru berkeliling kepada setiap kelompok untuk memberikan bimbingan, dorongan dan menilai kemampuan berpikir dan diskusi. Peneliti memberikan batas waktu untuk menyelesaikan LKS tersebut. Setelah batas waktu yang ditentukan telah habis, maka setiap kelompok untuk mengumpulkannya. Hasil LKS yang telah dikerjakan dan di diskusikan oleh kelompoknya yang sudah dikumpulkan maka peneliti meminta 1 perwakilan setiap kelompok untuk maju mempersentasikan hasilnya. Dan siswa yang lain pun memperhatikannya. Peneliti dan siswa menyimpulkan bersama-sama. Kemudian peneliti melakukan evaluasi seputar materi yang diajarkan dan peniliti menugaskan siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

Pembelajaran ditutup dengan mengucap hamdallah dan diiringi dengan salam penutup.

2) Pertemuan Keempat (Sabtu, 1 Februari 2014)

Pada pertemuan keempat sama halnya pada pertemuan sebelumnya diawali dengan membuka pelajaran dengan memberi salam dan mengucap

basmallah (berdoa bersama), dan mengabsen kehadiran siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa dikelas. Setelah selesai mengkondisikan kelas guru mereview kembali materi sebelumnya. Pembelajaran diawali dengan apersepsi memberikan pertanyaan “siapa yang pernah melihat batang kayu hanyut di sungai? atau kalian pernah melihat daun kering yang jatuh ke kolam?” bagaimana keadaan daun atau batang kayu tersebut? siswa pun menjawabnya dengan beragam jawaban. Setelah itu peneliti pun menjelaskan materi.

Setelah materi sudah dijelaskan peneliti memerintahkan siswa berkumpul dengan kelompoknya sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya, kemudian peneliti menjelaskan prosedur kerja dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur lalu memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). Masing-masing kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan soal yang ada di LKS sesuai fase inkuiri.

Fase pertama rumusan masalah yaitu siswa dihadapkan oleh permasalahan yang diberikan oleh guru. Fase kedua merumuskan hipotesis yaitu peneliti membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis (membuat hipotesis) berdasarkan rumusan masalah yang dibuat oleh guru. Fase ketiga mengumpulkan data yaitu peneliti membimbing siswa dalam melakukan eksperimen (percobaan). Fase keempat menguji hipotesis yaitu peneliti membimbing siswa dalam menganalisis data (menentukan jawaban) berdasarkan pengumpulan data yang telah diperolehnya dalam percobaan atau eksperimen. Fase kelima merumuskan kesimpulan yaitu peneliti membimbing siswa dalam menyimpulkan data hasil percobaan yang telah didapatnya.

Selama proses berlangsung peneliti dan guru berkeliling kepada setiap kelompok untuk memberikan bimbingan, dorongan dan menilai kemampuan

berpikir dan diskusi. Peneliti memberikan batas waktu untuk menyelesaikan LKS tersebut. Setelah batas waktu yang ditentukan telah habis, maka setiap kelompok untuk mengumpulkannya. Hasil LKS yang telah dikerjakan dan di diskusikan oleh kelompoknya yang sudah dikumpulkan maka peneliti meminta 1 perwakilan setiap kelompok untuk maju mempersentasikan hasilnya. Dan siswa yang lain pun memperhatikannya. Peneliti dan siswa menyimpulkan bersama-sama. Kemudian peneliti memberikan evaluasi seputar materi yang diajarkan dan peniliti menugaskan siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

Sebelum pembelajaran ditutup peneliti memberikan soal posttest kepada siswa, dimana soal posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diterapkannya model pembelajaran inkuiri. Pembelajaran ditutup dengan mengucap hamdallah dan diiringi dengan salam penutup.

c. Pengamatan

1) Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil tes (pretest dan posttest) yang diperoleh pada siklus II, mengenai sub konsep gaya dapat mempengaruhi bentuk suatu benda dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang dalam satu kelas dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Data nilai pretest diperoleh dari hasil tes sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya model pembelajaran inkuiri, serta nilai posttest diperoleh dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran inkuiri. Data statistik pretest dan posttest

dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11 Data Statistik Prettest dan Posttest Siklus II

Data Statistik Pretest Posttest

Nilai Minimum 13 47 Nilai Maximum 93 100 Rata-rata 65,67 80,74 Median 67 87 Modus 87 87 Varians 489,31 188,74 Standar Deviasi 22,12 13,77

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa hasil pretest dan posttest pada siklus I yaitu rata-rata pada pretest sebesar 65,67 sedangkan pada posttest sebesar 80,74, nilai minimum pada pretest sebesar 13 sedangkan pada posttest sebesar 47, nilai maximum pada pretest sebesar sedangkan pada posttest sebesar 93, nilai median pada pretest sebesar 67 sedangkan pada posttest sebesar 87, nilai modus pada prestest dan posttest sebesar 87, nilai varians pada pretest sebesar 489,31 sedangkan pada posttest sebesar 188,74 dan nilai standar deviasi pada prestest sebesar 22,12 sedangkan pada posttest sebesar 13,79. Data Statistik prestest dan posttest siklus II dapat dilihat pada Lampiran B.1.6 .

2) Data Perhitungan N-Gain

Data siklus II rata-rata keseluruhan hasil perhitungan N-gain dengan jumlah responden sebanyak 27 siswa dapat dilihat pada Tabel 4.12 di bawah ini.

Tabel 4.12 Persentase Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

No Kategori Frekuensi persentase (%)

1. N-gain terkategori tinggi 18,52%

2. N-Gain terkategori sedang 48,15%

3. N-gain terkategori rendah 33,33%

4. Rata-rata N-Gain 0,42%

5. Siswa yang belum mencapai KKM 18,52%

6. Siswa yang mencapai KKM 81,48%

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa belajar IPA siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai N-Gain dengan kategori tinggi sebesar 18,52% (5 orang), kategori sedang sebesar 48,15% 13 orang), dan kategori rendah sebesar 33,33% (9 orang) dengan rata-rata N-Gain 0,42% dengan kategori sedang. Siswa yang belum mencapai KKM sebesar 18,52% (5 orang), dan siswa yang mencapai KKM sebesar 81,48% (22 orang). Data perhitungan N-gain dapat dilihat pada Lampiran B.1.3 dan Lampiran B.1.4.

3) Hasil LKS

Berdasarkan LKS yang telah dikerjakan oleh siswa pada setiap pertemuannya, maka dapat dilihat data nilai LKS pada Tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13 Data Nilai LKS Siklus II

Kelompok Pertemuan

1 2 3 4

Rata-rata %

III IV III IV III IV III IV

Nilai 83 83 91 75 83 75 75 91 82 Rata-rata (%) 83 83 79 83 Kategori Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik

Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa nilai LKS pada pertemuan ketiga sudah sangat baik yaitu kelompok 1 mendapat nilai sebesar 83, kelompok 2 mendapat nilai sebesar 83, kelompok 3 mendapat nilai sebesar 79 dan kelompok 4 mendapat nilai sebesar 83. Sedangkan nilai LKS pada pertemuan keempat beberapa kelompok mengalami peningkatan yaitu pada kelompok 1 mendapat nilai sebesar 83, kelompok 2 mendapat nilai sebesar 75, kelompok 3 mendapat nilai sebesar 79, dan kelompok 4 mendapat nilai sebesar 83. Rata-rata pada kelompok berkategori sangat baik yaitu pada kelompok 1, 2, dan 4 dan satu kelompok yang berkategori baik yaitu kelompok 3. Rata-rata hasil LKS pada siklus II yaitu mencapai 82% dengan kategori sangat baik

4) Hasil Evaluasi Latihan Soal

Hasil soal latihan yang dikerjakan oleh siswa setelah pembelajaran dilaksanakan, dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini.

Tabel 4.14 Data Evaluasi Soal Latihan Siswa Siklus II

No. Nilai Pertemuan I Pertemuan II

1. Terendah 40 40

2. Tertinggi 100 100

3. Median 70 80

4. Modus 90 100

Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa hasil evaluasi latihan soal siswa pada siklus II dipertemuan ketiga dan keempat nilai terendah sebesar 40, nilai tertinggi pada pertemuan III dan IV sebesar 100, nilai median pertemuan III sebesar 70 dan pertemuan IV sebesar 80, nilai modus pertemuan III sebesar 90 sedangkan pada pertemuan IV sebesar 100, dan rata-rata pertemuan III sebesar 69,26 sedangkan pertemuan IV sebesar 74,44. Data statistik prestest dan posttest siklus II ini dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran B.1.5

5) Hasil Observasi Siklus II

Hasil observasi dapat dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa dan guru. untuk lembar observasi siswa dapat dilihat pada Tabel 4.15 di bawah ini.

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Pertemuan Ke-

Rata-rata% Kategori

III IV

1.

Orientasi

Menyiapkan kelengkapan alat dan bahan percobaan yang disediakan oleh guru

87,50 87,50 87,50 Sangat

Baik

2.

Merumuskan Masalah

Bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam LKS

87,50 93,75 90,63 Sangat

Baik 3. Mengumpulkan informasi terkait

permasalahan yang dihadapi 75,00 87,50 81,25

Sangat Baik 4.

Merumuskan Hipotesis

Membuat hipotesis/kemungkinan jawaban dari suatu masalah

87,50 81,25 84,38 Sangat

Baik

5.

Mengumpulkan Data

Melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah percobaan dalam LKS

93,75 93,75 93,75 Sangat

Baik

6.

Merumuskan Kesimpulan

Berdiskusi dalam menganalisis hasil pengamatan yang telah dilakukan

81,25 87,50 84,38 Sangat

Baik 7. Mempresentasikan hasil temuan yang

diperoleh dengan baik. 87,50 81,25 84,38

Sangat Baik 8. Focus dalam mendengarkan kesimpulan

guru 87,50 93,75 90,63 Sangat Baik Rata-rata (%) 85,94 88,28 87,11 Kategori Sangat Baik Sangat

Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada pertemuan ketiga dan keempat sudah meningkat dengan kategori sangat baik dan rata-rata persentase setiap indikator sudah meningkat dengan kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II ini baik sekali. Hasil observasi guru dapat dilihat pada Tabel 4.16 di bawah ini:

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek yang diamati %

1. Memberikan apersepsi serta menyampaikan tujuan

pembelajaran 75,0

2. Menyajikan permasalahan yang terdapat dalam LKS 100

3. Membimbing siswa untuk mengumpulkan data dengan baik 87,5 4. Membimbing siswa untuk membuat hipotesis dengan baik 87,5 5. Membimbing siswa melakukan percobaan menggunakan alat

dan bahan dengan panduan LKS yang telah diberikan. 100 6. Membimbing siswa untuk menganalisis hasil pengamatan

siswa. 87,5

7. Memberikan kesimpulan dan menugaskan siswa untuk

mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 100

Persentase Siklus 91,07

Kategori Sangat

Baik Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam proses belajar mengajar sudah sesuai, hal ini terlihat pada persentase siklus II yang berkategori sangat baik. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus II dapat dilihat pada Lampiran A.2.2 dan Lamiran A.2.4.

d. Refleksi Siklus II

Tahapan refleksi pada siklus II ini bahwa kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mencapai KKM ≥ 70 sebanyak 22 orang (81,48%) sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang ditetapkan peneliti. Rata-rata nilai N-Gain meningkat sebesar 0,15%, pada siklus I rata-rata N-Gain hanya mencapai 0,27% (berkategori rendah) sedangkan pada siklus II mencapai 0,42% (berkategori sedang). Hasil observasi tiap kelompok

pada pertemuan ketiga dan keempat mengalami peningkatan, rata-rata tiap kelompok dengan indikator sangat baik, begitu pun dengan aktivitas guru dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan catatan lapangan pada siklus II ini secara umum dapat dikatakan sudah sangat baik. Pada tahap inti, siswa sudah tidak lagi gaduh dalam pembentukan kelompok karena pembetukan kelompok sama seperti kelompok pada siklus I sehingga berjalan dengan tertib, dan mengerjakan tugas yang harus dikerjakan bersama kelompok. Siswa juga sudah aktif bertanya dan berpendapat dalam pembelajaran dan diskusi kelompok sehingga siswa yang sebelumnya mengandalkan temannya mengerjakan LKS pada siklus II ini siswa membagi tugas kelompok secara bergantian untuk menyelesaikan LKS bersama, maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus II.

e. Keputusan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh dari hasil belajar dan aktivitas belajar siswa, juga respon siswa yang positif tentang model pembelajaran inkuiri, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa dalam konsep gaya sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang diharapkan. Dari hasil observasi aktivitas siswa sudah ada peningkatan dan aktivitas guru sudah sangat baik. Oleh karena itu tidak perlu dilanjutkan lagi ke tindakan pembelajaran siklus III.

Dokumen terkait