• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan, peneliti berkoordinasi dengan guru untuk menyiapkan berbagai hal agar siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dalam mata pelajaran fiqih dengan metode multiple intelligence. Adapun beberapa hal yang dipersiapkan sebagai berikut:

1) Membuat RPP agar proses pelaksanaan belajar mengajar berjalan sesuai dengan harapan, sekaligus sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran, adapun contoh RPP ada pada lampiran.

2) Pembuatan lembar observasi untuk melihat peningkatan partisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

4) Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung.

5) Menyiapkan pembagian kelompok siswa secara acak.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 1 Agustus 2022 mulai pukul 09.30 sampai dengan pukul 10.40 WITA.

Jumlah peserta didik yang hadir pada hari itu sejumlah 17 orang.

Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai pemberi tindakan adalah peneliti sendiri yang bertindak sebagai pengajar atau guru. Peneliti

dibantu oleh guru kelas untuk membantu melakukan observasi terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung.

Sebelum kegiatan belajar pembelajaran dimulai, peneliti mempersiapkan keperluan yang akan digunakan, antara lain menyiapkan lembar observasi dan membagi kelompok, sebelum membentuk kelompok para siswa di arahkan untuk mencatat beberapa materi dan setelah mencatat dimulailah pembagian kelompok dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 dan ada satu kelompok beranggotakan 5 orang siswa. Pemilihan kelompok dilakukan secara acak, alasannya karena yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data dari partisipasi aktif siswa. Pembagian kelompok dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Pembagian kelompok

Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV

AH AL SEP FLI

DAS FM RB ANF

AR MI RHP MH

FA TUKP IAAR NAM

RA

Setelah pembagian kelompok selesai, selanjutnya guru memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan bersama kelompoknya masing-masing, setelah semua tugas selesai dikerjakan, satu persatu kelompok diberi kesempatan untuk maju kedepan dengan tujuan agar pembelajaran di kelas tersebut berjalan dengan aktif sehingga terjadi pembelajaran yang terarah.

Pada siklus I hanya satu kelompok yang maju untuk membacakan niat berzakat yang sudah dihafalkan, dan mengapa hanya satu kelompok saja yang maju? karena kelompok lainnya masih kesuliatan untuk menghafal dan kurang percaya diri untuk maju kedepan. Setelah sesi melafalkan niat zakat, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian materi tentang zakat fitrah.

Pada bagian penutup, peneliti memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya terkait materi yang telah disampaikan.

Kegiatan pembelajaran selanjutnya dilanjutkan dengan memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan.

c. Hasil Observasi

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru pendamping selaku observerpada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan guna untuk mengamati partisipasi aktif siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan penerapan metode multiple intelligence.

Partisipasi aktif siswa yang dilihat antara lain seperti aktif dalam berdiskusi, tanya jawab dengan guru, mengutarakan ide dan mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru. Pelaksanaan pembelajaran siklus I ini dilaksanakan dengan menerapkan beberapa macam multiple intelligence yaitu (1) Naturalis, dimana kecerdasan Naturalis ini memfokuskan siswa untuk memahami, membedakan, dan mengamati ketentuan zakat fitrah, (2) Interpersonal, melibatkan

kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain66 (membentuk kelompok/berdiskusi).67 Hasil observasi yang telah didapatkan pada siklus I ini bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Jumlah prosentase partisipasi aktif siswa siklus I No Aspek Partisipasi Jumlah

Siswa

Partisipan %

1 Memperhatikan guru 17 12 70,94

2 Bertanya 17 3 17,24

3 Menjawab pertanyaan

17 2 11,82

4 Mencatat materi 17 17 100%

5 Mengerjakan tugas 17 14 82,76

6 Maju kedepan 17 4 23,65

Gambar 4.1

Partisipasi keaktifan belajar siswa siklus I

66 Tadkirotun Musfiroh, Cerdas Melalui Bermain (Cara Mengasah Multiple Intelligence pada Anak Sejak Usia Dini), (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), hlm. 54

67 Tadkirotun Musfiroh, Cerdas Melalui Bermain (Cara Mengasah Multiple Intelligence pada Anak Sejak Usia Dini), (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), hlm. 50

Keterangan gambar:

1) Memperhatikan guru 2) Bertanya

3) Menjawab pertanyaan 4) Mencatat materi 5) Mengerjakan tugas 6) Maju kedepan

Sebagai bahan refleksi pada siklus berikutnya atau siklus kedua, maka tiap sudut pandang partisipasi aktif pada siklus pertama akan diuraikan sesuai keadaan sesungguhnya dan sesuai rekaman data tertulis oleh observer. Dalam penerapan dilapangan terdapat 2 orang observer yang mengamati aspek partisipasi aktif siswa, dua diantaranya adalah satu orang guru mata pelajaran yang mengamati keterlaksanaan motode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti.

Masing-masing observer mengamati 2 kelompok dari 4 kelompok yang dibentuk. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa dan satu kelompok terdiri dari 5 siswa. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengisi instrumen aspek partisipasi aktif siswa. Perolehan data siklus pertama ini dapat dilihat sebagai berikut:

1) Memperhatikan Guru

Memperhatikan guru ialah salah satu partisipasi aktif siswa dimana hal ini sangat penting dan paling sederhana dilakukan.

Semangat siswa masih cukup standart untuk memperhatikan apa

yang disampaikan oleh pengajar di saat kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Partisipasi siswa dalam kegiatan ini yaitu 17 siswa atau 70,94% dari keseluruhannya, sedangkan sisanya masih ada siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya.

2) Bertanya

Bertanya terhitung cukup rendah yaitu hanya 3 siswa atau 17,24% dari keseluruhan. Para siswa masih terlihat stagnan dan cenderung hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru.

Rata-rata siswa masih tidak memiliki keberanian untuk mengajukan pertanyaan. Saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan masih terlihat bahwa para siswa masih kebingungan untuk merangkai pertanyaan yang ingin disampaikan.

3) Menjawab Pertanyaan

Takut salah adalah salah satu hal yang sering dijadikan alasan oleh siswa terhadap gurunya. Terkadang saat guru bertanya, siswa secara bersamaan menjawab tanpa mengangkat tangan. Jika ditanya setiap siswa berkecenderungan untuk menjawab sangat rendah, hal ini terlihat dalam aspek menjawab pertanyaan dari 17 siswa yang ada selama mata pelajaran berlangsung hanya 2 siswa yang mau menjawab pertanyaan atau hanya 11,82%.

4) Mencatat Materi

Aspek mencatat materi tergolong yang paling tinggi, pada siklus I ini seluruh siswa yang hadir yaitu 17 siswa atau 100% yang mencatat.

5) Mengerjakan Tugas

Terlihat pada observasi dari aspek mengerjakan tugas ini sebanyak 14 siswa atau 82,76% bisa dikatakan cukup tinggi. Dari setiap kelompok yang terbentuk yaitu ada 4 kelompok, dalam tiap kelompok tersebut para siswa berantusias untuk mengerjakan bersama dengan kelompoknya masing-masing, kesadaran akan pentingnya kerjasama dalam kelompok yang terbangun dari tiap siswa sudah di sampaikan oleh guru sebelum mengerjakan tugas tersebut.

6) Maju Kedepan

Hasil dari mengerjakan tugas secara berkelompok siswa diharapkan bisa memahami apa yang disampaikan guru dan memperagakannya didepan kelas dengan gaya bahasa dan gaya tubuh mereka sendiri. Dari 4 kelompok yang terbentuk, hanya 1 kelompok yang siap untuk maju kedepan untuk melafalkan niat zakat. Sedangkan kelompok lainnya masih tidak memiliki keberanian atau masih malu-malu untuk maju kedepan. Pada siklus I ini hanya 4 orang siswa atau hanya 23,65% yang mau melafalkan niat zakat, masih dikatakan jauh dari harapan.

Pada tahap siklus pertama ini tergolong masih cukup rendah dengan hasil lapangan yang didapat, masih ada beberapa hambatan baik dari peneliti dan juga dari para siswanya sendiri.

Dari hal tersebut maka hasil yang didapat dilapangan akan di refleksikan guna untuk memperbaiki tahap siklus berikutnya.

d. Refleksi

Berdasarkan keseluruhan tindakan siklus I yang berisikan perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan hasil observasi yang dilaksanakan, perolehan data selanjutnya akan menjadi patokan untuk refleksi. Usaha untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode multiple intelligence masih belum bisa membuktikan hasil yang maksimal. Hal ini di sebabkan karena siswa masih beradaptasi dengan strategi pembelajaran dan dengan peneliti.

Terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan pada siklus I yang bisa dijadikan masukan untuk sikus II. Kekurangan dari siklus I bisa dijadikan acuan untuk memperbaiki siklus II yang selanjutnya digunakan sebagai refleksi. Bahan refleksi tersebut diambil dari kekurangan yang terdapat pada siklus sebelumnya yang meliputi beberapa aspek dalam partisipasi aktif siswa yang kemudian akan diuraikan.

Kekurangan yang ada pada siklus I sebagai berikut:

1) Siswa masih terlihat kebingungan dengan langkah-langkah metode pembelajarannya.

2) Kesadaran siswa untuk memperhatikan guru saat menyampaikan materi pelajaran masih kurang.

3) Siswa masih takut dan malu untuk mengajukan pertanyaan atau sekedar memberikan pendapat.

4) Siswa masih cenderung menjawab pertanyaan secara bersamaan, siswa masih terlihat takut dan malu untuk menyampaikan jawaban mereka sendiri secara individu.

5) Masih ada siswa yang berbicara dan bergurau dengan teman sebangkunya sampai mengganggu teman yang lainnya saat proses pembelajaran berlangsung.

Kelebihan yang ada pada siklus I:

Kesuksesan yang sudah tercapai pada siklus I ini bisa dikatakan bebanding terbalik dengan kekurangannya, hal ini dikarenakan metode yang digunakan menurut beberapa siswa masih belum terbiasa, apalagi banyak siswa yang masih takut dan malu-malu untuk berbicara didepan kelas dan banyak dari mereka takut salah dengan jawabannya sendiri.

Tetapi dengan adanya metode multiple intelligence ini siswa makin hari semakin berani untuk bertanya, dan meyampaikan pendapatnya sendiri meskipun belum semua siswa melakukan hal tersebut.

Dokumen terkait