• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Siklus I

Bagian ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pelaksanaan siklus I yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

4.1.2.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan penelitian ini peneliti mempersiapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi; silabus, RPP, LKS, materi, evaluasi, lembar pengamatan, media pembelajaran, dan game puzzle yang akan digunakan dalam pembelajaran. RPP yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example. Peneliti juga mempersiapkan lembar pengamatan keterlibatan siswa

yang sebelumnya sudah disusun sesuai dengan karakter yang ingin dicapai dan game puzzle yang akan digunakan untuk pengecekan konsep saat akhir pembelajaran. Dalam pelaksanaannya pengamatan dilakukan oleh rekan peneliti.

Selain mempersiapkan perangkat pembelajaran, lembar pengamatan, dan game puzzle. Peneliti juga mempersiapkan peralatan yang tidak kalah penting yaitu kamera. Kamera merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

4.1.2.2 Pelaksanaan

Peneliitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 Agustus 2016. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan dibantu oleh rekan peneliti sebagai pengamat.

Pada siklus pertama pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga pertemuan, dengan alokasi waktu 2 JP (jam pelajaran) atau 2×35 menit pada setiap pertemuannya.

a. Tindakan I

Pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 JP atau 2×35 menit. Pada kegiatan pendahuluan, akan dilakukan kegiatan-kegiatan yang meliputi salam, doa, absensi, serta memperlihatkan gambar-gambar untuk menarik perhatian siswa dan menanyakan kepada siswa mengenai gambar yang diperlihatkan guru. Dalam kegiatan tersebut guru bertanya jawab dengan siswa untuk menggali pengetahuan awal siswa sebelum memasuki kegiatan pembelanjaran selanjutnya. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu bernyanyi. Bernyanyi dilakukan untuk memotivasi siswa agar semangat dalam belajar. Lagu yang

dinyanyikan ialah lagu “ayo belajar” gubahan dari lagu menanam jagung.

Kegiatan inti yang dilakukan pertama kali ialah guru menjelaskan mengenai peta konsep yang akan dipelajari. Setelah itu guru memperlihatkan gambar-gambar bangun datar dan siswa mengamati gambar yang diperlihatkan. Guru menjelaskan salah satu bangun yang diperlihatkan yaitu segitiga. Setelah

menjelaskan kepada siswa guru mengajak siswa untuk mencari rumus keliling segitiga. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok dan siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 orang. Setiap kelompok mendapatkan LKS dan mendapatkan jenis segitiga yang berbeda. Siswa mulai mengukur sisi segitiga dan mencari keliling dari segitiga yang didapat. Jika sudah selesai setiap kelompok bergantian untuk menceritakan hasilnya di depan kelas. Siswa yang mengerjakan dengan hasil yang baik akan mendapatkan poin. Guru mengajak siswa untuk bermain game puzzle. Sebelum masuk dalam permainan guru menjelaskan terlebih dahulu aturan yang ada dalam permainan. Dalam permainan ini diharapkan siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan permainan tersebut. Akhir dari permainan akan dibahas jawaban yang benar agar tidak terjadi salahpaham antar siswa, oleh sebab itu permainan ini digunakan untuk mengecek konsep siswa, apakah siswa sudah paham atau belum dengan pembelajaran hari ini.

Pada kegiatan penutup siswa diajak untuk menyimpulkan kegiatan pelajaran yang telah dilaksanakan, dilanjutkan dengan melakukan refleksi, dan aksi. Pada akhir pembelajaran ditutup dengan berdoa dan salam.

b. Tindakan II

Pembelajaran siklus I pertemuan kedua dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 JP atau 2×35 menit. Kegiatan pendahuluan diawali dengan mengucapkan salam, berdoa, absen, dan tanya jawab untuk mengetahui awal siswa dan memberikan

untuk bermain “tepuk semangat” agar siswa lebih semangat untuk memulai

pembelajaran.

Masuk ke kegiatan inti guru menjelaskan materi mengenai luas segitiga menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example. Jadi guru menjelaskan materi serta memberikan contoh-contoh mana yang dimaksud dengan luas segitiga dan yang mana bukan termasuk luas segitiga dengan bantuan gambar-gambar yang mendukung. Siswa dibagi secara berpasangan untuk mencari dan membuktikan rumus luas segitiga secara berpasangan. Siswa mengerjakan soal mengenai luas segitiga sebagai latihan individu. Setelah itu siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok mendapatkan segitiga yang berbeda. Siswa diminta untuk mengukur luas dari segitiga yang didapat secara berkelompok. Setelah selesai setiap kelompok menceritakan hasilnya kepada teman-temannya. Untuk mengetahui siswa sudah paham atau belum dengan materi pelajaran hari ini maka guru mengajak siswa untuk bermain puzzle. Dalam permainan puzzle siswa menyusun potongan-potongan soal dengan jawaban. Diakhir kegiatan inti guru meluruskan beberapa soal yang salah saat siswa menjawab agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Pada kegiatan penutup siswa diajak untuk menyimpulkan kegiatan pelajaran yang telah dilaksanakan, dilanjutkan dengan melakukan refleksi, dan aksi. Pada akhir pembelajaran ditutup dengan berdoa dan salam.

c. Tindakan III

Pembelajaran siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 JP atau 2×35 menit. Kegiatan pendahuluan diawali dengan mengucapkan

salam, mengajak siswa berdoa, absen, dan tanya jawab mengenai keliling dan luas segitiga yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan dilanjutkan memotovasi siswa dengan mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat. Tepuk semangat dilakukan agar siswa semangat saat mengikuti pembelajaran.

Masuk kedalam kegiatan inti guru menjelaskan tentang penggunaan keliling dan luas segitiga menggunakan metode kooperatif tipe example and non example. Guru tidak hanya menjelaskan tetapi juga memberi contoh-contoh agar siswa lebih mengerti dengan apa yang dijelaskan. Setiap siswa mendapatkan LKS dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Sebelum dibagi berkelompok guru memberikan instruksi terlebih dahulu kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok. Siswa didalam kelompok terdiri dari 5-6 orang dan siswa mulai mengukur dan menghitung keliling dan luas segitiga. Guru berkeliling untuk melihat pengembangan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok dan mengamati kegiatan siswa selama didalam kelompok. Siswa menceritakan hasil kerjanya dengan kelompok di depan. Masuk kedalam kegiatan konfirmasi siswa diajak bermain puzzle dan siswa masih berada dalam kelompok untuk menyelesaikan permainan puzzle. Siswa menceritakan hasil permainan puzzle di depan siswa yang lain.

Pada kegiatan penutup siswa diajak untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dilanjutkan dengan melakukan kegiatan evaluasi, refleksi, dan aksi. Pada akhir pembelajaran siswa diajak untuk berdoa terlebih dahulu dan salam penutup.

4.1.2.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh rekan peneliti menggunakan lembar pengamatan yang sebelumnya telah disusun peneliti. Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Pengamatan siklus I dilakukan pada setiap pertemuan, terhitung sebanyak 3 pengamatan yaitu pengamatan pada pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Hasil pengamatan yang telah dilaksanakan pada siklus I sebagai berikut.

a. Pengamatan pertemuan I

Pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama berjalan dengan baik dan lancar. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh rekan peneliti menunjukkan sedikit peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan kondisi awal siswa sebelum tindakan. Beberapa siswa terlihat lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung terdapat permasalahan yang teramati oleh guru dan pengamatan itu terdapat beberapa siswa yang selama proses pembelajaran tidak memperhatikan penjelasan guru dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran.

Selain mengamati keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran rekan peniliti juga mengamati proses pembelajaran. Secara keseluruhan pembelajaran sudah berlangsung dengan baik namun peneliti ada beberapa kegiatan yang perlu diperbaiki dan beberapa kegiatan yang sudah baik dan perlu dipertahankan. Pada awal kegiatan pembelajaran, pembelajaran diawali dengan bernyanyi, ada sebagian siswa yang malu untuk bernyanyi dan ada juga yang memilih untuk

diam. Guru berusaha mengajak siswa untuk bernyanyi bersama-sama dengan penuh semangat. Selanjutnya ketika dikegiatan inti siswa dibagi dalam kelompok untuk mengerjakan LKS dan bermain puzzle. Menurut hasil pengamatan terlihat beberapa siswa masih kesulitan dalam mengerjakan LKS tersebut, karena guru menjelaskannya terlalu cepat sehingga ada siswa yang belum paham.

Kegiatan penutup berlangsung dengan lancar. Siswa diajak menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan refleksi. Pada kegiatan refleksi ditemukan bahwa ada siswa yang merasa sangat senang karena dapat belajar sambil bermain puzzle.

b. Pengamatan pertemuan II

Pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua berjalan dengan lancar. Hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (rekan peneliti) menunjukkan terjadinya peningkatan keterlibatan siswa dari pertemuan pertama. Skor rata-rata pengamatan pertemuan pertama sebesar 39,12 sedangkan pada pertemuan kedua skor rata-rata pengamat sebesar 48,44. Guru lebih memperhatikan siswa yang sebelumnya kurang terlibat dalam pembelajaran. Guru meminta beberapa siswa yang sebelumnya tidak memahami materi luas segitiga untuk maju kedepan mengerjakan beberapa soal yang sudah disiapkan oleh guru.

Hasil pengamatan mengenai proses pembelajaran oleh pengamat dideskripsikan sebagai berikut. Pada awal pembelajaran siswa diajak untuk bermain tepuk semangat. Siswa terlihat antusias untuk memluai kegiatan pembelajaran.

Masuk ke kegatan inti guru menjelaskan lebih mendalam lagi mengenai luas segitiga serta langkah-langkah dalam mencari luas segitiga. Guru juga melibatkan siswa untuk mencoba mencari luas segitiga menggunakan media segitiga. Siswa dapat mencoba mengukur dan menghitungnya langsung.

Pada kegiatan penutup berlangsung dengan lancar. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan refleksi.

c. Pengamatan pertemuan III

Pada pembelajaran siklus I pertemuan ketiga berjalan dengan baik dan lancar. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh rekan peneliti menunjukkan terjadinya peningkatan keterlibatan dibandingkan dari pertemuan sebelumnya. Skor rata-rata pada siklus I pertemuan pertama sebesar 39,12, pertemuan kedua sebesar 48,44, dan pertemuan ketiga 55,89. Guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang kurang terlibat pada pembelajaran sebelumnya.

Hasil pengamatan mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh rekan peneliti selama proses pembelajaran terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Pada kegiatan motivasi siswa terlhat lebih termotivasi pada saat melakukan tepuk semangat. Guru menjelaskan lebih mendalam mengenai penggunaan keliling dan luas segitiga dengan melibatkan siswa yang kurang terlibat dalam proses pembelajaran.

Pada kegiatan penutup berlangsung dengan lancar. Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan mengerjakan soal evaluasi dan refleksi.

4.1.2.4 Refleksi

Dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I, peneliti merefleksikan hasil keterlibatan, hasil belajar siswa, keunggulan dan kekurangan peneliti selama melaksanakan pembelajaran siklus I.

a. Keterlibatan

Keterlibatan di dalam penelitian ini diukur menggunakan pengamatan. Terdapat 7 indikator keterlibatan yang meliputi:

1) Memperhatikan penjelasan guru/teman.

2) Kerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok. 3) Bertanya kepada guru atau siswa lain bila tidak mengerti.

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah.

5) Berani menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan. 6) Berpartisipasi dalam menyimpulkan materi pertanyaan. 7) Melatih diri dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Peneliti menggunakan pengamatan yang disusun berdasarkan indikator keterlibatan yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterlibatan siswa selama dalam proses pembelajaran.

Pengamatan diisi oleh rekan peneliti ketika pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui peningkatan keterlibatan, peneliti menghitung rata-rata pengamatan keterlibatan. Data keterlibatan siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Keterlibatan Siswa Siklus I No Nama Pengamatan Skor rata-rata Kriteria P1 P2 P3 1 AAD 42,85 57,14 42,85 47,61 Rendah 2 RS 42,85 57,14 57,14 52,38 Rendah 3 AS 28,57 42,85 57,14 42,85 Sangat rendah 4 ADR 42,85 42,85 57,14 47,61 Rendah 5 NM 57,14 85,71 85,71 76,19 Tinggi 6 TABP 42,85 57,14 57,14 52,38 Rendah 7 RNW 42,85 57,14 42,85 47,61 Rendah 8 ADC 42,85 57,14 71,42 57,14 Sedang 9 PNY 57,14 57,14 57,14 57,14 Sedang 10 FAS 42,85 57,14 57,14 52,38 Rendah 11 MA 42,85 42,85 42,85 42,85 Sangat rendah

12 DAP 42,85 42,85 57,14 47,61 Sangat rendah

13 NW 28,57 57,14 71,42 52,38 Rendah 14 FM 28,57 28,57 28,57 28,57 Sangat rendah 15 ADNF 42,85 57,14 85,71 61,90 Sedang 16 MRA 42,85 57,14 85,71 61,90 Sedang 17 KRS 42,85 57,14 57,14 52,38 Rendah 18 MRI 42,85 57,14 85,71 61,90 Sedang 19 JR 42,85 57,14 85,71 61,90 Sedang 20 AF 42,85 42,85 42,85 42,85 Sangat rendah 21 MS 28,57 57,14 57,14 47,62 Sangat rendah

22 ADNF 28,57 42,85 42,85 38,09 Sangat rendah

23 SHR 42,85 42,85 57,14 47,61 Rendah

Jumlah 928,45 1214,19 1357,04 1166,56

Rata-rata 40,36 52,79 59 50,72 Rendah

Jumlah siswa yang terlibat 30,44 %

Jumlah siswa yang tidak terlibat 69,56%

Berdasarkan data keterlibatan siswa siklus I pada Tabel 4.4 di atas, diperoleh hasil perhitungan skor rata-rata keterlibatan siswa sebesar 50,72 yang termasuk dalam kategori rendah.

b. Hasil belajar Siswa

Pada variabel hasil belajar dalam penelitian ini diukur menggunakan evaluasi pada akhir siklus I. Soal evaluasi yang digunakan adalah soal evaluasi berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 10 soal.

Indikator keberhasilan yang digunakan untuk mengukur hasil belajar mencangkup 2 hal yaitu minimal 70% siswa yang mencapai KKM dan nilai rata-rata hasil belajar minimal 70. Rincian data mengenai hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa KKM Nilai

Ulangan Keterangan 1 AAD 70 60 Tidak tuntas 2 RS 70 Tuntas 3 AS 50 Tidak tuntas

4 ADR 60 Tidak tuntas

5 NM 70 Tuntas 6 TABP 80 Tuntas 7 RNW 90 Tuntas 8 ADC 80 Tuntas 9 PNY 70 Tuntas 10 FAS 70 Tuntas 11 MA 60 Tidak tuntas 12 DAP 90 Tuntas 13 NW 80 Tuntas 14 FM 80 Tuntas 15 ADNF 70 Tuntas

16 MRA 60 Tidak tuntas

17 KRS 60 Tidak tuntas

18 MRI 60 Tidak tuntas

19 JR 50 Tidak tuntas

20 AF 30 Tidak tuntas

21 MS 40 Tidak tuntas

22 ADNF 60 Tidak tuntas

23 SHR 80 Tuntas

Jumlah 1520

Nilai rata-rata ulangan 66,08

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 30

Siswa yang tuntas KKM 52,18%

Siswa yang tidak tuntas

KKM 47,82%

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diperoleh siswa yang mencapai KKM sebesar 52,18%. Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM sebesar 47,82%. Rata-rata kelas yang dicapai 66,08.

c. Kelebihan dan kekurangan peneliti

Pembelajaran pada siklus I secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sesuai dengan rancangan RPP. Dalam kegiatan pembelajaran penggunaan game puzzle meningkatkan keterlibatan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Selain itu juga siswa menikmati belajar dengan peneliti karena bagi mereka dengan kehadiran guru baru dan muda memberikan pengalaman baru yang menyenangkan. Penguasaan kelas juga terlihat selama proses pembelajaran, dengan memiliki suara yang cukup keras sehingga terdengar sampai bagian belakang kelas dan dapat membantu peneliti menguasai kelas selama pembelajaran berlangsung.

Selain kelebihan terdapat pula beberapa kekurangan yang harus diperbaiki oleh peneliti untuk kedepannya. Ketika pembentukan kelompok sering kali ditemukan siswa-siswa yang sering ribut dan asik mengobrol dengan temannya. Guru terkadang kurang memperhatikan siswa yang seringkali mengobrol di dalam kelompok terutama kelompok yang duduk dibelakang. Penjelasan guru juga terkadang terlalu cepat sehingga masih banyak siswa yang merasa kebingungan ketika mengerjakan LKS, alhasil pengerjaan LKS siswa menjadi kurang maksimal.

Berdasarkan hasil keterlibatan, hasil belajar siswa, kelebihan dan kekurangan peneliti yang ditemukan pada siklus I tersebut, selanjutnya akan digunakan peneliti sebagai dasar pertimbangan untuk mempertahankan kelebihan yang telah dicapai dan memperbaiki keterlibatan, hasil belajar yang belum mencapai target serta kekurangan peneliti di siklus II.

Dokumen terkait