• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.3 Siklus II

Siklus II dilaksanakan karena pada siklus I dalam variabel keterlibatan dan variabel hasil belajar siswa pada persentase jumlah siswa yang mencapai target belum tercapai. Maka peneliti melanjutkan ke siklus II untuk melakukan perbaikan pada indikator yang tidak tercapai dan memantapkan ketercapaian yang telah diperoleh. Bagian ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pelaksanaan siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 4.1.3.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II peneliti kembali mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian pada siklus II. Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan peneliti meliputi silabus, RPP, LKS, materi, evaluasi, lembar pengamatan, media pembelajaran yang akan digunakan dan game puzzle. RPP yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example.

Peneliti juga mempersiapkan lembar pengamatan yang sebelumnya sudah disusun. Dalam pelaksanaannya pengamatan dilakukan oleh rekan peneliti, pengamatan akan dilakukan setiap pertemuan. Peneliti juga mempersiapkan peralatan yang tidak kalah penting yaitu kamera. Kamera berfungsi mendokumentasikan ketika kegiatan pembelajaran pada siklus II yang sedang berlangsung.

4.1.3.2 Pelaksanaan

Penelitian siklus II dilaksanakan pada 22 Agustus 2016. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa

perempuan dan 10 siswa laki-laki. Pelaksanaan pembelajaranakan dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan dibantu oleh rekan peneliti sebagai pengamat. Pelaksanaan dalam penelitian ini hampir sama dengan siklus I. Akan tetapi, ada perbedaan pelaksanaan ditinjau dari refleksi selama pelaksanaan siklus I. Terlebih juga menyesuaikan kondisi siswa. Siklus II terdiri dari tiga pertemuan. Berikut uraian pelaksanaan siklus II :

a. Tindakan I

Pembelajaran siklus II pertemuan pertama dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 JP atau 2×35 menit. Pada kegiatan pendahuluan, kegiatan yang dilakukan ialah mengucapkan salam, doa, absensi, dan tanya jawab mengenai bentuk bangun jajar genjang. Setelah itu guru menyampakan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Sebelum memasuki kegiatan inti guru mengajak siswa untuk bernyanyi

“ayo belajar” agar siswa semangat untuk belajar matematika hari ini.

Kegiatan inti yang dilakukan ialah guru memperlihat berbagai macam gambar mengenai jajar genjang. Guru mengajak siswa untuk mencari sifat-sifat dari jajar genjang beserta dengan mencari rumus keliling. Setelah menemukan guru menjelaskan kepada siswa cara menghitung keliling jajargenjang menggunakan rumus yang ada dengan contoh agar siswa lebih paham mengenai keliling jajargenjang. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok setelah itu baru guru membagi siswa kedalam kelompok. Siswa mengerjakan tugas mengukur sisi dan menghitung keliling jajar genjang di dalam kelompok. Siswa menceritakan hasilnya kepada teman-temannya. Siswa diajak

bermain puzzle dalam permainan ini siswa masih berada dalam kelompok untuk menyelesaikan game.

Pada kegiatan penutup siswa diajak untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, dilanjutkan dengan refleksi dan juga aksi. Pada akhir pembelajaran ditutup dengan berdoa dan salam penutup.

b. Tindakan II

Pembelajaran siklus II pertemuan kedua dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 JP atau 2×35 menit. Kegiatan pendahuluan diawali dengan mengucapkan salam, berdoa, absensi, dan tanya jawab mengenai rumus luas persegi panjang. Karena rumus persegi panjang hampir sama dengan rumus jajar genjang. Tidak lupa guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Setelah guru meminta siswa untuk menyiapkan buku dan perlengkapan untuk belajar.

Masuk kedalam kegiatan inti guru membagi siswa secara berpasangan dan mengajak siswa untuk bermain dalam kegiatan 1 yang sudah ada di LKS. Siswa mencoba mencari rumus luas jajargenjang. Guru menjelaskan mengenai luas jajar genjang serta memberikan contoh. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada pada LKS. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, siswa mengerjakan tugas yang diberikan bersama kelompok. Siswa di ajak untuk bermain puzzle, puzzle ini diharapkan dapat mengetahui paham atau tidaknya siswa dengan materi yang diajarkan selama proses pembelajaran.

Pada kegiatan penutup siswa diajak untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dilanjutkan dengan refleksi dan aksi. Kegiatan penutup diakhiri dengan doa dan salam penutup.

c. Tindakan III

Pada pembelajaran siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 JP atau 2×35 menit. Kegiatan pendahuluan diawali dengan kegiatan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi, dan tanya jawab mengenai jajargenjang yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat agar siswa lebih bersemangat untukmengikuti pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan inti yang dilakukan guru menjelaskan mengenai penggunaan keliling dan luas jajargenjang beserta contoh-contoh yang dapat membantu pemahaman siswa. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang menyesuaikan dengan siswa. Guru mengawasi siswa selama siswa mengerjakan tugas di dalam kelompok. Setelah itu siswa menceritakan hasilnya kepada guru dan teman-temannya. Siswa diajak untuk bermain puzzle, kegiatan ini sama dengan sebelum-sebelumnya yaitu dilakukan dengan kelompok dan berfungsi untuk mengecek pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran yang diajarkan.

Pada kegiatan penutup siswa diajak untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dilanjutkan dengan melakukan evaluasi, refleksi, dan aksi. Diakhir pembelajaran ditutup dengan berdoa dan salam penutup.

4.1.3.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh rekan peneliti menggunakan lembar pengamatan yang sebelumnya telah disusun peneliti. Pengamatan dilakukan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung dari awal pembelajaran hngga akhir pembelajaran. Pengamatan pada siklus II dilakukan pada setiap pertemuan, terhitung sebanyak 3 pengamatan yaitu pengamatan pada pertemuan pertama, kedua, dan pertemuan ketiga. Hasil pengamatan yang telah dilaksanakan pada siklus II sebagai berikut.

a. Pengamatan pertemuan I

Pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama berjalan dengan baik dan lancar. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh rekan peneliti menunjukkan keterlibatan siswa sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang pada peretemuan sebelumnya terlihat kurang terlibat dalam proses pembelajaran di kelas. Guru sering melakukan tanya-jawab agar dapat memancing siswa yang tidak terlibat untuk mau mengemukakan pendapatnya.

Selain mengamati keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran rekan peneliti juga mengamati pelaksanaan proses pembelajaran. Secara keseluruhan pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan RPP. Pada kegiatan pendahuluan siswa diajak untuk bernanyi. Pada kegiatan bernyanyi, siswa terlihat tidak antusias. Setelah ditelusuri ternyata memang banyak siswa yang enggan bernyanyi karena tidak terbiasa bernyanyi ketika pelajaran. Selanjutnya beberapa

siswa tidak memperhatikan penjelasan guru mengenai materi dan instruksi dalam kelompok.

Pada akhir pembelajaran, berlangsung dengan lancar. Siswa diajak untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan refleksi.

b. Pengamatan pertemuan II

Pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua berjalan dengan lancar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa keterlibatan siswa lebih meningkat dari pada pertemuan sebelumnya.

Hasil pengamatan mengenai proses pembelajaran, berdasarkan hasil yang diperoleh rekan peneliti akan dideskripsikan sebagai berikut. Pada kegiatan pendahuluan guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku dan perlengkapan untuk belajar. Karena siswa tidak mau diajak bernyanyi dan terlihat tidak antusias. Masuk kedalam kegiatan inti ketika guru menjelaskan masih terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru didepan. Selain itu ketika kegiatan kelompok juga masih sering siswa mengobrol dan bermain media namun lebih berkurang karena guru selalu memperhatikan dan mengingkatkan.

Pada akhir pembelajaran berlangsung dengan baik dan lancar. Siswa diajak untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan refleksi. Pada kegiatan refleksi temukan beberapa siswa merasa bosan dengan puzzle.

c. Pengamatan pertemuan III

Pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga berjalan dengan lancar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa keterlibatan siswa lebih jauh meningkat dari pada pertemuan sebelum-sebelumnya.

Hasil pengamatan mengenai proses pembelajaran, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh rekan peneliti selama proses pembelajaran terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang teramati. Pada pertemuan pertama siswa terlihat lebih semangat melakukan tepuk semangat dari pada sebelumnya. Ketika kegiatan berkelompok untuk mengerjakan LKS siswa merasa janeuh dan bosan belajar mengenai materi bagun datar jajar genjang.

Pada kegiatan penutup berlangsung dengan lancar. Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan mengerjakan soal evaluasi dan refleksi. Pada kegiatan refleksi banyak yang mengatakan kalau merasa bosan dengan materi bagun datar. Banyak yang meminta untuk mengganti materi yang baru.

4.1.3.4 Refleksi

Dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II, peneliti merefleksikan hasil keterlibatan, hasil belajar siswa, keunggulan dan kekurangan peneliti selama melaksanakan pembelajaran siklus II.

a. Keterlibatan

Keterlibatan di dalam penelitian ini diukur menggunakan pengamatan. Terdapat 7 indikator keterlibatan yang meliputi:

1) Memperhatikan penjelasan guru/teman.

2) Kerjasama dalam kelompok saat berdiskusi dalam kelompok. 3) Bertanya kepada guru atau siswa lain bila tidak mengerti.

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah.

5) Berani menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan. 6) Berpartisipasi dalam menyimpulkan materi pertanyaan. 7) Melatih diri dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Peneliti menggunakan pengamatan yang disusun sesuai dengan indikator keterlibatan tersebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Pengamatan dilakukan oleh rekan peneliti dan diisi oleh rekan peneliti ketika pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui penngkatan keterlibatan siswa, peneliti menghitung skor rata-rata dari pengamatan yang dilakukan setiap pertemuan. Data keterlibatan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Keterlibatan Siswa Siklus II

No Nama Pengamatan Skor rata-rata Kriteria P1 P2 P3 1 AAD 57,14 57,14 71,42 61,90 Rendah 2 RS 57,14 71,42 100 76,19 Tinggi 3 AS 57,14 42,85 71,42 57,14 Sedang 4 ADR 42,85 71,42 71,42 61,90 Sedang 5 NM 42,85 57,14 85,71 61,90 Sedang 6 TABP 57,14 57,14 57,14 57,14 Sedang 7 RNW 57,14 57,14 85,71 66,66 Tinggi 8 ADC 42,85 42,85 71,42 52,37 Rendah 9 PNY 57,14 85,71 100 80,95 Tinggi 10 FAS 57,14 57,14 71,42 61,90 Rendah 11 MA 57,14 85,71 100 80,95 Tinggi 12 DAP 71,42 71,42 85,71 76,18 Tinggi 13 NW 57,14 57,14 71,42 61,90 Sedang 14 FM 57,14 85,71 85,71 76,19 Tinggi 15 ADNF 42,85 71,42 71,42 61,90 Sedang 16 MRA 57,14 57,14 71,42 61,90 Sedang 17 KRS 42,85 57,14 57,14 52,38 Rendah 18 MRI 57,14 71,42 85,71 66,66 Tinggi 19 JR 57,14 71,42 85,71 71,42 Tinggi 20 AF 42,85 71,42 85,71 66,66 Tinggi 21 MS 57,14 85,71 100 80,95 Tinggi 22 ADNF 85,71 71,42 85,71 80,95 Tinggi

Tabel 4.6 Keterlibatan Siswa Siklus II (lanjutan) No Nama Pengamatan Skor rata-rata Kriteria P1 P2 P3 23 SHR 71,42 71,42 85,71 76,18 Tinggi Jumlah 1285,61 1514,16 1857,03 1552,27 Rata-rata 55,89 65,83 80,74 67,49 Tinggi

Jumlah siswa yang terlibat 82,61%

Jumlah siswa yang tidak terlibat 17,39%

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, diperoleh hasil perhitungan skor rata-rata keterlibatan sebesar 67,49 yang termasuk kategori tinggi. Selain itu juga terdapat jumlah siswa yang terlibat sebanyak 82,61 % dan siswa yang tidak terlibat sebanyak 17,39%.

b. Hasil belajar siswa

Pada variabel hasil belajar siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan evaluasi pada akhir siklus II. Soal evaluasi yang digunakan adalah soal evaluasi berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 10 soal.

Indikator keberhasilan yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa mencangkup 2 hal yaitu persentase jumlah siswa yang mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas. Rincian data mengenai hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama siswa KKM Nilai

ulangan Kriteria 1 AAD 70 60 Tidak tuntas 2 RS 70 Tuntas 3 AS 90 Tuntas 4 ADR 80 Tuntas 5 NM 100 Tuntas 6 TABP 80 Tuntas 7 RNW 90 Tuntas 8 ADC 80 Tuntas 9 PNY 70 Tuntas 10 FAS 80 Tuntas 11 MA 60 Tidak tuntas 12 DAP 100 Tuntas 13 NW 80 Tuntas 14 FM 80 Tuntas 15 ADNF 100 Tuntas 16 MRA 70 Tuntas 17 KRS 90 Tuntas 18 MRI 80 Tuntas 19 JR 90 Tuntas 20 AF 60 Tidak tuntas 21 MS 70 Tuntas 22 ADNF 90 Tuntas 23 SHR 100 Tuntas Jumlah 1870

Nilai rata-rata ulangan 81,30

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 60

Siswa yang tuntas KKM 86,96%

Siswa yang tidak tuntas

KKM 13,04%

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, diperoleh data siswa yang mencapai KKM sebesar 86,96%. Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM sebesar 13,04%. Rata-rata kelas yang di capai adalah 81,30.

c. Kelebihan dan kekurangan peneliti

Pembelajaran pada siklus II merupakan perbaikan dari beberapa kekurangan yang terjadi pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II secara

keseluruhan berjalan dengan lancar. Dalam pembelajaran penguasaan kelas yang diperlihatkan oleh guru sudah baik, terutama pada kegiatan belajar dalam kelompok sudah dapat dikoordinasi dengan baik oleh guru sehingga penyimpangan-penyimpanagan yang sering kali terjadi ketika siswa belajar dalam kelompok dapat berkurang.

Selain kelebihan terdapat pula beberapa kekurangan yang harus diperbaiki oleh peneliti. Ketika pembelajaran sedang berlangsung masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan ketika pembelajaran sedang berlangsung yang masih belum terpantau oleh guru. Ketika guru menjelaskan mengenai materi maupun mengenai instruksi untuk mengerjakan soal-soal, saat itu kondisi kelas tidak kondusif. Beberapa siswa mulai mengobrol dengan teman satu kelompoknya sehingga ketika guru menjelaskan dan memberikan instruksi pengerjaan tugas, banyak siswa yang tidak memperhatikan sehingga ketika mengerjakan tugas banyak siswa yang kebingungan.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dtemukan pada siklus II tersebut, ternyata masih banyak hal yang perlu diperbaiki oleh peneliti ketika menjadi seorang guru saat mengajar, salah satunya adalah kepekaan guru terhadap siswa. Guru kerapkali kurang memperhatikan beberapa siswa yang terlibat namun menyimpang sehingga kerapkali mereka leluasa melakukan tindakan semaunya dan mengganggu teman lainnya.

Dokumen terkait