• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Bagian ini akan dijelaskan secara rinci mengenai validitas instrumen penelitian dan reliabilitas instrumen penelitian.

a. Validitas Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010:348) menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah validitas konstrak, validitas isi, dan validitas empiris. Validitas instrumen tes atau evaluasi menggunakan validitas konstrak, validitas isi, dan validitas empiris. Instrumen perangkat pembelajaran dan lembar pengamatan menggunakan validitas konstrak dan isi.

Surapranata (2009:53) berpendapat bahwa validitas konstrak adalah

“sesuatu yang berkaitan dengan obyek yang abstrak tetapi gejalanya dapat diamati

atau diukur. Validitas isi dilakukan dengan mengkaji instrumen penelitian kepada

para ahli”. Validitas empiris dilakukan dengan cara membandingkan kriteria pada instrumen penelitian dengan fakta yang ada di lapangan.

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang divalidasi dengan menggunakan validitas empiris. Soal tes yang dibuat berdasarkan kisi-kisi kemudian diujikan di lapangan oleh peneliti. Hasil uji tes kemudian dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS.

1) Validitas Intrumen Perangkat pembelajaran

Validasi instrumen perangkat pembelajaran dilakukan dengan mengujikan kepada para ahli. Peneliti memvalidasi instrumen perangkat pembelajaran kepada

validator yaitu dua dosen pendidikan matematika. Skor hasil validasi dihitung rata-ratanya lalu dibandingkan dengan kriteria tingkat kualitas produk. Pedoman kriteria tingkat kualitas produk tersebut berdasarkan pendapat Setiani (2011:171) yang dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kualitas Produk

Interval Skor Rata-rata Kriteria

3,26 – 4,00 Sangat baik

2,51 – 3,25 Baik

1,76 – 2,50 Kurang baik

0,00 – 1,75 Tidak baik

Tabel 3.7 di atas menjelaskan bahwa terdapat empat kriteria tingkat kualitas produk yaitu sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik. Penentuan kriteria instrumen perangkat pembelajaran dilakukan dengan melakukan perhitungan hasil skor rata-rata nilai validitas instrumen perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS, materi ajar, dan soal. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini :

Tabel 3.8 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

Pembelajaran

Ahli Hasil Penilaian Rata-rata

Kriteria

1 RPP Dosen 1 3,80

Dosen 2 4,00

Guru 1 4,00

Skor rata-rata RPP 3,93 Sangat Baik

2 LKS Dosen 1 3,80

Dosen 2 3,80

Guru 1 4,00

Skor rata-rata LKS 3,86 Sangat Baik

3 Materi Ajar Dosen 1 4,00

Dosen 2 4,00

Guru 1 4,00

Skor rata-rata materi ajar 4,00 Sangat Baik

4 Soal Dosen 1 4,00

Dosen 2 4,00

Guru 1 4,00

Kesimpulan dari hasil validasi perangkat pembelajaran pada Tabel 3.8 di atas diperoleh skor rata-rata RPP sebesar 3,93 yang tergolong dalam kriteria sangat baik, skor rata-rata LKS sebesar 3,86 yang tergolong dalam kriteria sangat baik, skor rata-rata materi ajar sebesar 4,00 yang tergolong dalam kriteria sangat baik, skor rata-rata soal sebesar 4,00 yang tergolong dalam kriteria sangat baik. Keempat perangkat pembelajaran tersebut tergolong dalam kriteria sangat baik, sehingga perangkat pembelajaran tersebut layak digunakan dalam penelitian. Validitas instrumen perangkat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.

2) Validas Instrumen Lembar Pengamatan

Validasi instrumen lembar pengamatan dilakukan dengan cara mengujikan kepada para ahli. Instrumen lembar pengamatan digunakan peneliti dalam mengukur variabel keterlibatan siswa. Kriteria hasil validasi pengamatan mengacu pada pendapat Setiani (2011:171). Hasil validasi pengamatan dapat dilhat pada Tabel 3. di bawah ini:

Tabel 3.9 Hasil Validasi pengamatan

No Instrumen Ahli Hasil Penilaian

Rata-rata

Kriteria

1 Pengamatan Dosen 1 4,00

Dosen 2 4,00

Guru 1 4,00

Skor rata-rata pengamatan 4,00 Sangat Baik

Berdasarkan data pada Tabel 3.9 dapat dilihat hasil perhitungan skor rata-rata pengamatan yaitu 4,00 yang tergolong kriteria sangat baik berdasarkan hasil perhitungan skor rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik, sehingga layak digunakan dalam penelitian. Validitas instrumen pengamatan dapat dilihat pada lampiran 11.

3) Validitas Instrumen Soal Evaluasi

Validasi instrumen soal dilakukan dengan menggunakan validitas empiris. Peneliti melaksanakan pengujian validitas instrumen soal di SD Negeri Dukuh 2 Sleman pada tanggal 02 Agustus 2016. Pengujian validitas dilakukan pada kelas V dengan jumlah 30 siswa. Uji coba dilakukan pada kelas yang memiliki tingkatan lebih tinggi, karena siswa dalam kelas tersebut sudah pernah mempelajari materi yang akan digunakan dalam instrumen evaluasi.

Peneliti mengujicobakan instrumen soal evaluasi sebanyak 35 soal yang terdiri dari 35 soal pilihan ganda. Peneliti membutuhkan sebanyak 20 soal pilihan ganda untuk siklus I dan siklus II. Jadi peneliti membutuhkan 10 soal pilihan ganda untuk setiap siklusnya. Setelah dilakukan uji coba soal evaluasi terdapat beberapa soal yang valid dan tidak valid. Soal yang valid akan digunakan sedangkan soal yang tidak valid tidak akan digunakan. Hasil validasi soal siklus I dapat dlihat pada Tabel 3.10 berikut :

Tabel 3.10 Validasi Soal Siklus I

No Item

Nilai Korelasi (r hitung)

Nilai r tabel (n=30,

a=5%) Valid/ Tidak Valid

1 0,807 0,361 Valid 2 0,865 0,361 Valid 3 0,865 0,361 Valid 4 0,824 0,361 Valid 5 0,329 0,361 Tidak Valid 6 0,807 0,361 Valid 7 0,303 0,361 Tidak Valid 8 -0,033 0,361 Tidak Valid 9 0,865 0,361 Valid 10 0,121 0,361 Tidak Valid 11 0,807 0,361 Valid 12 0,303 0,361 Tidak Valid 13 0,865 0,361 Valid 14 0,824 0,361 Valid 15 0,824 0,361 Valid

Berdasarkan pada Tabel 3.10 menunjukkan bahwa 15 item soal tersebut ada yang dinyatakan valid dan tidak valid. Soal yang valid berjumlah 10 soal dan soal yang tidak valid berjumlah 5 soal. Soal yang tidak valid dikarenakan hasil output validitas tersebut r hitung yang lebih kecil dari r tabel signifikansi 5%, oleh

sebab itu maka soal dinyatakan tidak valid. Kemudian, uji validasi soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut:

Tabel 3.11 Validasi Soal Siklus II

No Item

Nilai Korelasi (r hitung)

Nilai r tabel (n=30,

a=5%) Valid/ Tidak Valid

1 0,985 0,361 Valid 2 0,985 0,361 Valid 3 0,467 0,361 Valid 4 0,985 0,361 Valid 5 0,391 0,361 Valid 6 0,414 0,361 Valid 7 0,985 0,361 Valid 8 0,985 0,361 Valid 9 0,985 0,361 Valid 10 0,985 0,361 Valid 11 0,985 0,361 Valid 12 0,985 0,361 Valid 13 0,985 0,361 Valid 14 0,985 0,361 Valid 15 0,985 0,361 Valid 16 0,985 0,361 Valid 17 0,985 0,361 Valid 18 0,500 0,361 Valid 19 0,396 0,361 Valid 20 0,985 0,361 Valid

Tabel 3.11 menunjukkan bahwa 20 item soal tersebut dinyatakan valid karena hasil output validasi r hitung yang lebih besar dari r tabel signifikansi 5%. Hasil perhitungan validitas soal evaluasi selengkapnya dengan menggunakan SPSS for Window Release 16 dapat dilihat pada lampiran 12.

Penelitian ini menggunakan 10 butir soal untuk tiap siklusnya sebagai soal evaluasi. Peneliti melakukan hal ini sesuai dengan target awal dari peneliti, yaitu hanya menggunakan 10 butir soal evaluasi yang valid untuk setiap siklusnya.

b. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Arifin (2011:258) berpendapat bahwa suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel apabila instrumen penelitian tersebut dapat memberikan hasil yang sama pada kelompok yang sama namun dengan waktu atau kesempatan yang berbeda. Perhitungan reliabilitas instrumen soal evaluasi pada penelitian ini dengan menggunakan Alpha Cronbachmelalui penghitungan SPSS. Peneliti menggunakan Alpha Cronbach didasarkan pada pendapat Sukardi (2008:50) yang mengatakan bahwa pengujian reliabilitas Alpha Cronbach dapat digunakan untuk menguji reliabilitas soal yang berbentuk pilihan ganda maupun soal berbentuk esai. Soal yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda sehingga dalam menghitung reliabilitasnya digunakan Alpha Cronbach. Hasil perhitungan reliabilitas kemudian dibandingkan dengan kriteria reliabilitas. Pedoman penentuan kriteria reliabilitas instrumen soal evaluasi didasarkan pada pendapat Arikunto ( 2006 : 32) dapatdilihat pada tabel 3.12 berikut :

Tabel 3.12 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitasnya, pada siklus I diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,531 yang termasuk dalam kriteria cukup. Perhitungan koefisien reliabilitas pada siklus II diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,978 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa soal tersebut layak digunakan dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas soal siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14.

Dokumen terkait