BAB I PENDAHULUAN
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada karya ilmiah ―skripsi‖ ini terdiri dari enam (6) bab yang memiliki sub-sub bab, dan dilengkapi dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahasa Pengertian Problematika, Program, Manajemen, Fungsi-fungsi Manajemen, Tujuan dan Langkah-langkah Manajemen, Pengertian Sertifikasi, pengertian Profesional Pembimbing Manasik Haji dan Pengertian Manasik Haji.
BAB III : GAMBARAN UMUM LATAR
PENELITIAN
Berisi tentang gambaran umum Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, yang meliputi latar belakang dan sejarah berdirinya, visi dan misi dan tujuan, struktur kepengurusan dan progran kerja.
BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab ini berisi tentang data dan temuan yang penulis dapatkan selama proses penelitian sebagai bahan pelengkap untuk menganalisis data yang akan penulis teliti
BAB V : PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil penelitian dan identifikasi mengenai Problematika Manajemen Dalam pelatihan sertifikasi dalam peningkatan profesionalitas pembimbing manasik haji pada kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa barat tahun 2020
BAB VI : SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Bab ini sebagai akhir dari karya ilmiah yang diteliti yaitu berisi tentang simpulan, implikasi dan saran serta lampiran yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini.
BAB II
LANDASARN TEORI
A. Landasan Teori
1. Problematika Manajemen Dalam a. Pengertian Problematika
Problematika yaitu sesuatu kejadian masalah yang belum terselesaikan, “problematic‖ yang artinya problematika merupakam asal kata dari B.
Inggris yang artinya masalah atau persoalan, dalam ketentuan kamus B. Indonesia problematika ialah
―problema‖ yang artinya suatu masalah yang belum terselesaikan atau hal yang membuat terjadinya suatu masalah7.
Menurut jurnal Setiyawan (2018)8 Problematika keragaman latar belakang pendidikan mahasiswa dan kebijakan program pembelajaraan bahasa arab , menyatakan bahwa problematika ialah sekumpulan seseorang yang memiliki masalah yang belum terpecahkan baik secara kelompk ataupun individu, masalah merupakan sesuatu yang mempersulit,
7 Abs Muhith,‖Problematika pembelajaran tematik terpadu di Min III Bondowoso‖Indonesia jurnal of islamic teaching, Vol 1,Non 1, 1 juni 2018,hal 47
8 Agung setiyawan, ―Problematika keragaman latar belakang pendidikan mahasiswa dan kebijakan program pembelajaran bahasa arab‖,Pendidikan Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban.Vol. 5.Yogyakarta 2018,.hal.200.
16
merintangi, menghambat bagi orang dalam usahanya mencapai tujuan yang diharapkan(Agung, 2018).
Menurut peneliti problematika ialah suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan,dengan kendala masalah yang belum terpecahkan sehingga menjadi hambatan untuk proses pemberdayaan,baik problematika yang datang dari individu,sekelompok ataupun faktor eksternal dan internal masyarakat dalam langkah pemberdayaannya.
b. Pengertian Manajemen
Secara etimologi manajemen berasal dari kata perancis kuno yakni management ialah suatu seni mengatur dan melaksanakan. Adapun secara terminologi para ahli mendefinisikan beberapa pengertian dari management9
1) James A.F Stoner, dkk. (1996)
Mendefinisikan manajemen ialah suatu proses merencanakan,mengorganisasikan,memimpin,dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mecapai semua tujuan yang ditetapkan.
9 Imamul Arifin & Giana Hadi W. Membuka cakrawala ekonomi.
Bandung: PT Setia purna inves. 2007,hlm.63
2) Siswanto (2005)
Memberikan batasan bahwa manajemen ialah suatu seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,pengarahan,pemotivasian dan pengendalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Menurut jurnal Susan (2019)10 pengertian dari manajemen yaitu suatu tahapan proses kegiatan seseorang untuk pembentukan mengatur ketettapan organisasi, lembaga yang bersifat manusia ataupun sistem, agar tujuan yang ditetapkan untuk organisasi ataupun lembaga akan tercapai secara efektif &
efisien (Eri, 2019).
Menurut peneliti Manajemen merupakan seni dan ilmu dengan teori ketentuan manajemen mampu membentuk suatu keahlian,kemahiran,kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip,metode dan teknik dalam menggunakan sumber daya dengan itu manajemen sangat bergantung pada keahlian dan sikap atau pelaksanaan di dalam mencapai tujuan organisasi.
Manajemen pada dasarnya sangat bekaitan dengan mengatur dan memaafaatkan Sumber Daya Manusia dengan fungsi ketentuan sedemikian rupa
10 Eri Susan. ‗Manajemen Sumber Daya Manusia‖. Manajemen pendidikan islam. Vol. 9.2019. hal. 953
untuk menghasilkan kombinasi terbaik. Adapun terdapat beberapa Fungsi Manajemen yang dikemukakan oleh George R. Terry (19580 yakni11; 1) Perencanaan (Planning)
Pada urut-urut kegiatan,perencanaan merupakan awal dari kegiatan,perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama,oleh karena itu perencanaan merupaka proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus yang dilakukan agar tujuan awal tercapai. Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan yakni menetapkan arah tujun dan target, menyusun strategi untuk mencapai tujuan (programing),menentukan penjadwalan waktu, penganggaran, menentukan sumber daya yang dibutuhka dan menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi merupakan keseluruhan proses
Pembentukankelompok,orang-orang,alat-alat,tugas,tanggung jawab,dan wewenang sedemikian rupa sehingga terbentuk kelompok satu kesatuan yang mampu digerakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
11 Drs. Alam S., MM.Ekonomi.Erlangga,2006,hlm. 134
3) Pengarahan
Pengarahan ialah suatu pembentukan suasana kinerja yang dinamis, suasana kerja yang efektif dan efisien. Dengan pengarahan fungsi nya ialah membimbing dan memberi motivasi,memberi tugas disertai penjelasan pekerjaannya dan menjelaskan semua kebijakan program yang susah ditentukan, dalam pengarahan ada aktivitas penggerakan pembimbingan & penjalin hubunganyang erat kaitanyya dengan sumber daya manusia nya.
4) Pengawasan
Pengawasaan merupakan upaya untuk mengevaluasi keberhasilan dan target dengan dengan ketentuan yang sudah ditetapkan, melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap problematika atau kesalahan yang ditemukan, memberi solusi untuk beberapa masalah yang terjadi.
c. Unsur – unsur Manajemen
Menurut12 Harington Emerson dalam piffner John F. Dan Presthus Robert V. (1960) manajemen mempunyai lima unsur (5M) yakni : Men, Money, Materials, Machines, Methods. Dari keempat
12 Yayat M. Herujito. Manajemen. Grasindo. Hlm. 6
ketentuan tersebut sangatlh jelas bahwa mnusia merupakan unsur manajemen yang pokok, manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan berbeda dengan benda ataupun hal lainnya,manusia bisa memberikan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar untuk diperhitungkan secara seksama. Maka Sumber Daya Manusia menjadi pokok dari unsur – unsur manajemen yang perlu senantiasa diperhatikan untuk dikembangkan ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiannya sebagai manusia.
d. Problematika dalam manajemen
Problematika atau masalah dalam manajemen merupakan suatu momok yang tidak jarang terdengar,suatu problematika bisa menjadi sebuah sumber pembelajaran seperti halnya kita mampu mengantisipasi problematika untuk menghindari masalah besar seperti beberapa Problematika Manajemen Dalam: Tidak biisa mendefinisikan tujuan dengan yang ingin dicapai dengan jelas, melakukan rekrutmen yang tidak efektif oleh karena itu baik dalam perecanaan yakni ketentuan penetapan tujuan, programimg, penjadwalan, penganggaranya ataupun pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Begitupun unsur – unsur manajemen
yang meliputi pokok manajemen dengan sistem manajemen yang sudah ada dalam ketentuan di awal.
2. Pengertia Program
Ari kuntto mengemukakan program yaitu ―sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu. Program merupakan susunan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seorangan atau kelompok organisasi, lembaga bahkan negara. Jadi sesorang, sekelompok organisasi, lembaga bahkan Negara mempunyai suatu program.13
Program merupakan pernyataan tertulis tentang suatu yang harus dimengerti dan diusahakan. Program menggambarkan tentang apa yang perlu dilaksanakan dan mengapa hal itu hal itu perlu dilaksanakan. Program juga dapat digambarkan berupa suatu pernyataan tertulis tentang situasi, tujuan – tujuan yang hendak dicapai, masalah – masalah yang hendak di pecahkan dan cara pemecahannya.14
3. Aspek Program
Program dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut:
13 Suharsimi Arikunto, ―Penilaian Program Pendidikan (Jakarta : Bina aksara, 1988) Hal. 2.
14 I Gede, Suyanto, ―Program Pengabdian pada Masyarakat Bentuk, jenis, dan sifatnya dalam metodologi PPM (Lampung : Universitas Lampung, 1986), Hal. 88.
a. Aspek tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut memberikan keuntungan, dan jika program tersebut bertujuan sukarela, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain.
b. Aspek jenis, ada program pendidikan, program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
c. Aspek keluasan, ada program yang sempit dan program luas. Program sempit hanya menyangkut program yang terbatas sedangkan program luas menyangkut banyak variabel.
d. Aspek pelaksanaanya, ada program kecil dan ada program besar. Program kecil hanya dilaksanakaan oleh beberapa orang, sedangkan program besar dilaksanakan oleh banyak orang.
e. Aspek sifatnya, ada program formal dan juga ada program nonformal, program formal yang dampaknya menyangkut orang banyak, menyangkut hal-hal yang vital sedangkan program nonformal adalah sebaliknya.15
4. Tujuan Program
Tujuan program dibagi menjadi dua bagian yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus (objektif). Tujuan umum
15 Suharsimi Arikunto, ―Penilaian Program Pendidikan‖ (Jakarta : Bina aksara, 1988) hal. 2.
biasanya menunjukan output dari program jangka panjang, sedangkan jangka khusus outputnya jangka pendek.
Tujuan program adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Ari Kunto yaitu tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program tidak mempunyai tujuan yang tidak bermanfaat, maka program tersebut tidak perlu dilaksanakan.
5. Sertifikasi
a. Pengertian Sertifikasi Pembimbing manasik haji Sertifikasi Pembimbing haji adalah proses penilaian dan pengakuan pemerintah atas Kemampuan dan keterampilan sesorang untuk melakukan bimbingan haji secara profesiioonal.16
Sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji & Umroh Nomor D/127/2016, dalam bab 1 pasal 1 poin 5 yang menyebutkan bahwa bahwa sertifikasi adalah proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama
16Kementerian Agama RI, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, ―Pedoman Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji { Jakarta:Direktorat Bina Haji Ditjen PHU, 2017}. HAL.13.
bekerjasama dengan fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang memiliki prodi Manajemen Haji dan Umrah17
pemberian sertifikat pembimbing manasik haji dengan melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam yang ditunjuk oleh kementerian agama . Sehingga melalui proses kegiatan ini, pembimbing manasik diakui kredibilitasnya dalam bidang bimbingan manasik18 haji & umroh.
b. Pembimbing Manasik Haji
Pembimbing manasik haji terdiri dari tiga kata yakni: pembimbing, manasik dan haji. Istilah pembimbing menurut kamus bahas Indonesia berasal dari kata bimbing dengan imbuhan kata depan pe- yang artinya orang atau pelaku pembimbing. 19 Artinya seseorang yang melakukanbimbingan terhadap orang lain dalam suatu proses kegiatan atau pembelajaran. Karena menurut Nana Syaodah dalam landasan psikologi proses pendidikan, bimbingan merupakan suatu usaha untuk membantu
17 Kementerian Agama RI, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, ―Pedoman Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji { Jakarta:Direktorat Bina Haji Ditjen PHU, 2017}. HAL.13.
18 Abdul Choliq, Pedoman Sertifikasi Penyuluhan dan Pembimbing Manasik Haji Provinsi Banten Tahun 2015, (Serang: 2015).
19Poerwodarminto. Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka, 2015). hal. 152
perkembangan individu secara optimal yang diberikan dalam situasiyang bersifat demokratis bukan situasi otoriter.20 Artinya peserta juga ikut andil dan berperan dalam proses pembelajaran dan berhak untuk berargumen.
Oleh karena itu, peran pembimbing dalam kegiatan belajar sangat penting, khususnya dalam pembelajaran orang dewasa. Hal ini dikarenakan selain pembimbing menjadi seorang pamong belajar tapi juga berusaha bertindak sebagai warga kelompok belajar. Agar proses belajar berjalan dengan efektif sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang memberikan peserta didik kesempatan mengembangkan diri dan pemikirannya.
Kemudian kata manasik berasal dari bentuk jamak yang artinya tata cara ibadah.secara istilah menurut Hrahap Sumuran menernagkan bahwa manasik adalah tata cara pelaksanaan ibadah haji atau hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji : melaksanakan ihram dan miqat yang telah ditentukan, thawaf, sa‘I, wukuf di arafah, manit dimuzdalifah, melempar jumrah dan lain sebagainya.21
Sementara haji secara etimologi berasal dari bahasa arab yang artinya menyengaja, menuju dan mengunjungi.
Sementara secara istilah haji adalah mengunjungi Mekkah
20Abdul Choliq. Tugas, Fungsi dan Metodologi Pembimbing Manasik Haji. (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2015). hal.9
21Harahap Sumuran. Kamus Istilah Haji dan Umrah. (Jakarta : Mitra Abadi Press, 2017). hal. 62
untuk mengerjakan ibadah tawaf, sa‘I, wukuf di Arafah, dan ibadah-ibadah lain untuk memenuhi perintah Allah dan mengharapkan keridhoannya.22 Jadi manasik haji adalah tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan buku paket bimbingan manasik dan perjalanan haji yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama.23
Dengan demikian bahwa pembimbing manasik haji adalah warga Negara Indonesia yang beragama Islam, memiliki kemampuan pengetahuan dan teknis di bidang bimbingan manasik haji.24 Sehingga pembimbing mampu menjadi pembimbing manasik haji yang profesional.
Dimana permasalahan-permasalahan yang mungkin saja terjadi bisa diatasi dengan sebaik mungkin. Apabila dengan persoalan-persoalan yang semakin dinamis, disini pembimbing harus terus dapat mengupdate serta mengkaji keilmuan yang lebih mendalam untuk mengatasi persoalan dan permasalhan yang ada.
Pembimbing manasik haji mempunyai tugas pokok untuk melakukan bimbingan serta mengenalkan keseluruhan manasik haji kepada seluruh calon jemaah haji. Pembimbing haji selain menjadi calon jemaah yang mandiri, artinya calon jemaah haji tidak banyak menggantungkan diri dengan pembimbing dan berusaha
22Muhammad Najmuddin. Masalah Haji (Solo : Tiga Serangkai, 2015).
hal. 54
23Abdul Choliq. Tugas, Fungsi dan Metodologi Pembimbing…. hal. 3
24Abdul Choliq. Tugas, Fungsi dan Metodologi Pembimbing…. hal. 3
untuk menggantungkan diri pada diri sendiri dalam banyak hal. Oleh karena itu, seorang pembimbing harus memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Menguasai fikih menasik secara benar serta dapat mempraktikannya, artinya selain mahir dalam keilmuan fiqih secara teoritis tapi juga mampu meragakan dengan jelas teori dan materi tersebut.
b. Menguasai ilmu mendidik, artinya seorang pembimbing juga harus mempunyai strategi pembelajaran terhadap orang dewasa khususnya, bagaimana cara agar pesan dalam proses bimbingan tersebut sampai kepada jemaah.
c. Menguasai ilmu kepemimpinan, artinya seorang pembimbing harus mampu berperan sebagai pemimpin dalam pelaksanaan ibadah haji untuk mengarahkan dan mengayomi jemaah.
d. Menguasai bahasa yang dibutuhkan, artinya pembimbing harus bisa berkomunikasi dengan bahasa yang digunakan pada daerah tersebut agar mudah dalam segala halnya.
e. Menguasai psikologi atau perkembangan jiwa peserta calon jemaah haji25
Jadi, pelatihan sertifikasi kepada pembimbing manasik haji merupakan proses pembelajaran jangka pendek untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
25Abdul Choliq. Tugas, Fungsi dan Metodologi Pembimbing…. hal. 11
dengan memberikan sertifikasi profesional kepada pembimbing manasik haji. Karena sebuah pelatihan belum tentu disertakan dengan pemberian sertifikasi profesional, tapi sertifikasi profesional itu sudah pasti disertai dengan proses pelatihannya. Dengan demikian profesi pembimbing manasik mempunyai legalitas dalam melakukan bimbingan manasik kepada calon jemaah haji.
c. Pengertian Haji & Umrah
Kata haji yang bearti datang atau berkunjung. Dalam Islam maknanya ―melakukan ibadah haji‖, yaitu daang ke Baitullah dan melakukan ibadah-ibadah tertentu di sana, dimulai dari berpakaian ihram, lalu berdiam (wuquf) di Arafah, dilanjutkan dengan melontar jumrah di Mita, taraf, kemudian sa‟i dan di akhiri dengan mencukur rambut (tahallul).26
Ibadah haji memiliki beberapa keunikan. Pertama, ibadah ini hanya bisa dilaksanakan di tempat dan pada masa yang telah ditentukan. Kedua, jika syahadat merupakan ibadah lisan, puasa merupakan ibadah fisik, zakat merupakan ibadah harta, dan salat merubapakan ibadah gerakan fisik dan lisan, tetapi ibadah haji merupakan gabungan dari berbagai ibadah tersebut, yaitu mencakup ibadah harta, gerakan fisik dan lisan.
Ketiga, ibadah haji banyak mengandung simbol-simbol yang setiap jama‘ah haji sebaiknya mampu menangkap
26Abdul Choliq. Tugas, Fungsi dan Metodologi Pembimbing…. hal. 25
simbol tersebut sehingga ia mampu menangkap esensi pelaksanaan ibadah haji. Keempat, ibadah ini banyak mengandung unsur-unsur pendidikan yang akan membawa seorang muslim ke arah kesempurnaan iman dalam menumbuhkan rasa kecintaan kepada Rasullah saw, dan para sahabat beliau, karena temat-tempat yang dikunjungi dalam pelaksanaan ibadah haji adalah tempat-tempat yang menjadi awal pertumbuhan Islam.
Sedangkan Umrah Dilihat dari segi bahasa, umrah memiliki arti ―ziyarah dan meramaikan‖, meramaikan tempat tertentu. Dalam bahasa Indonesia, terdapat istilah ―makmur‖
dan ―takmir‖ (masjid). Makmur dalam arti negara yang ramai oleh berbagai sumber daya dan bisa mensejahterahkan rakyatnya. Takmir masjid berarti usaha panitia untuk membuat masjid ramai oleh kegiatan-kegiatan yang positif dan banyak mendapat kunjungan jamaahnya.27
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 Pasal 1 Ayat 2 Ibadah Umrah adalah berkunjung ke Baitullah di luar musim haji dengan niat melaksanakan umrah yang dilanjutkan dengan melakukan tawaf, sai, dan tahalul.
Pelaksanaan ibadah umrah di zaman Ibnuz Zubair melakukan umrah beberapa tahun, setiap tahun dua kali umrah. Sedangkan Aisyah isteri Rasulullah menurut Al Qasim
27Harahap Sumuran. Kamus Istilah Haji dan Umrah……….. hal. 65
berumrah dalam setahun tiga kali, dan tidak seorang pun mencelanya.
Umrah adalah mengunjungi ka‘bah dengan serangkaian ibadah khusus di sekitarnya. Pelaksanaan umrah tidak terikat dengan miqat zamani dengan arti ia dapat dilakukan kapan saja, termasuk pada musim jahi. Perbedaannya dengan haji ialah bahwa padanya tidak ada wuquf di Arafah, berhenti di Muzdalifah, melempar jumrah dan menginap di Mina. Dengan demikian, umrah merupakan haji dalam bentuknya yang lebih sederhana, sehingga sering umrah itu disebut dengan haji kecil.
Nabi Muhammad SAW sendiri menuru riwayat Ibnu Abbas melakukan umrah empat kali yaitu Umrah Hudaibiyah, Umrah Qadha, Umrah dari Ji‟ronah dan yang keempat umrah beliau yang bersama ibadah hajinya. Demikian riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah.28
d. Pengertian Sertifikasi Pembimbing Haji
Pengertian sertifikasi pembimbing haji merupaka29n kegiatan upaya menemukan dan menentukan pembimbing haji yang kompeten dan profesional dengan memiliki keunggulan kompetitif dibanding kandidat tanpa sertifikat, memiliki potensi keilmuan, pengetahuan serta wawasan
28Zakiah Darajat. Ilmu Fiqih. (Yogyakarta : PT. Dhana Bhakti Wakaf, 2015).
hal. 380
29 Soedijarto. Ilmu & Aplikasi Kehidupan. PT Imtima, 2007. Hlm 463
sehingga mampu memastikan kompetensi kemampuan seseorang yang telah didapatkan melalui pelatihan sertifikasi. Dengan adanya Pelatihan kegiatan untuk pembentukan profesionalitas individu yang memerlukan pengalaman khusus dengan unsur – unsur komponen dalam pelatihan mengenai pengetahuan, lingkungan, sarana, proses pembelajaran serta tujuannya.
e. Unsur – unsur Sertifikasi Pembimbing Haji Pelatihan Sertifikasi pembimbing Haji memeiliki ketentuan unsur – unsur ranah kompetensi30 nya ialah:
1) Kompetensi Kognitif ialah pemahaman terhadap manasik haji dan segala rangkaiannya 2) Kompetensi Leadership yakni kompetensi kepemimpinan menjadi sangat penting dengan kompetensi manajerial, mengelola administrasi dan taktis praktis.
3) Kompetensi Sosial yakni mencakup konsepsi team work yang solid dengan mampu membangun solidaritas, membangun empati sosial anatar individu dan kelompok,
30 Departemen Agama Kantor wilayah kementerian agama provinsi nusa tenggara barat. Apa itu sertifikasi pembimbing manasik haji.
https://ntb.kemenag.go.id/baca/1577191680/apa-itu-sertifikasi-pembimbing-manasik-haji#. Diakses Pada tanggal 24 Desember 2019 pukul 19 : 48.
membangun sinergi dengan pihak – pihak terkait.
4) Kompetensi Komunikatif yakni bahasa percakapan selama di tanah suci dengan materi
percakapan bahasa arab
(popoler/pasaran),percakapan bahasa inggris dan bahasa indonesia yang baik sederhana, dan benar untuk pengucapan serta kalimat yang sangat diperlukan karena setiap saat komunikatif dengan bahasa percakapan selama di tanah suci.
6. Profesional
Profesional berasal dari kata profesi yang berari secara analogis ―mampu‖ atau ―ahli‖. Profesi adalah suatu pekerjaan yang di dasarkan atas studi intelektual dan latihan yang khusus, sedangkan profesional adalah sederajat atau standar performance (ability and attitude) anggota profesi yang mencerminkan adanya kesesuaian dengan kode etik profesi.31 Sementara profesionalitas dapat diartikan sebagai perilaku, cara, kualitas, yang menjadi ciri suatu profesi atau orang yang profesional.
Lalu, menurut Kaarta Sasmita hal ini merupakan wujud dari upaya peningkatan pelayanan yang pemerintah berikan, baik memeratakan maupun meningkatkan
31Pupuh Fathurohman. Guru Profesional. (Bandung : Refika Aditama, 2014). hal.15
kualitas pelayanan masyarakat yakni dengan profesionalitas. Maka dari itu profesionalitas pegawai merupakan salah satu unsur utama dalam membangun suatu pelayanan yang berkualitas.32
Menurut Pupuh secara historis profesi memiliki arti yang berasal dari kata ―profesio” (latin) bermakna ―ikrar‖.
Karena diawali di lingkungan gereja, maka profesi adalah sebuah pekerjaan dan sikap yang mulia (suci). 33 Sementara profesional adalah bersangkutan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya serta mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. 34 Maka dapat dikatakan bahwa seseorang yang disebut sebagai profesional itu jika profesionalitas tersebut membawa peningkatan kompetensi atau kemampuan serta memberlakukan standar etika.35 Artinya seseorang yang profesionalitas akan dipercata berdasarkan kemampuan yang diakui melalui profesi yang digeluti. Hal tersebut didukung pula dengan norma-norma atau kaidah yang ditetapkan oleh disiplin ilmu pengetahuan dan suatu organisasi yang harus dipatuhi oleh pejabat fungsional didalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai standar etika.
32Kaarta Sasmita. Pengaruh Profesionalisme pegawai. (Jakarta : Balai Pustaka, 2015). hal. 21
33Pupuh Fathurohman. Guru Profesional…..hal. 33
34Syafruddin Nudin. Guru Profesional dan Implementasi. (Jakarta : Ciputra Pers, 2014). hal. 19
35Syafruddin Nudin. Guru Profesional dan Implementasi… hal. 25.
Menurut Sudarwan Danim menyatakan bahwa, profesionalitas dapat diartikan sebagai komitmen para
Menurut Sudarwan Danim menyatakan bahwa, profesionalitas dapat diartikan sebagai komitmen para