• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan secara garis besar serta rangkuman mengenai penulisan skripsi. Di da-lamnya terdiri dari latar belakang, identifikasi ma-salah, pembatasan mama-salah, perumusan mama-salah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian ter-dahulu, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini terdiri dari tinjauan teoritis yang meli-puti teori-teori yang bersangkutan dengan penelitian ini guna untuk memaparkan permasala-han dengan jelas.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BANK

SYA-RIAH INDONESIA KCP BOGOR

CILEUNGSI METLAND

Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum dan situasi keadaan Bank Syariah Indonesia Kcp Bogor Cileungsi Metland seperti sejarah dan perkembangannya, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, operasional perusahaan dan produk perusahaan.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini terdiri dari analisis data-data yang telah diperoleh dalam pengumpulan data di lapangan

me-lalui teknik wawancara, observasi, dan dokumen-tasi. Berisikan mengenai Optimalisasi Penggunaan Sistem Layanan M-Banking dalam Menarik Minat Nasabah di PT Bank Syariah Indonesia KCP Bogor Cileungsi Metland.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang hasil pembahasan mengenai pengoptimalan penggunaan sistem layanan mobile banking di PT Bank Syariah Indo-nesia KCP Bogor Cileungsi Metland.

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari proses penu-lisan atas hasil penelitian . Berisikan mengenai kes-impulan temuan data di lapangan dan diakhiri dengan saran sebagai bahan masukan yang mem-bangun.

34

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Optimalisasi 1. Pengertian Optimalisasi

Menurut Oxford Learner Dictionaries1,

“Optimal that is the best possible or producing the best possible results” yang dapat diartikan bahwa optimal yaitu sebaik mungkin atau menghasilkan yang terbaik. Atau

“Optimize is create something as good as it can be, to use something in the best possible way” artinya menjadikan sesuatu yang terbaik dengan cara sebaik mungkin.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimalisasi berasal dari kata optimal yang atinya paling baik, paling unggul, paling tinggi dan paling menguntungkan.2 Optimalisasi yaitu penelusuran pemecahan masalah atau proses pencarian solusi yang paling baik, apabila tujuan optimalisasi atau pengoptimalan adalah memaksimalkan keuntungan maka tidak melulu soal keuntungan tertinggi melainkan sebaliknya.3

1 Oxford Dictionaries, Oxford Learners Pocket English Dictionaries , (Oxford: Oxford University Press), hlm.307

2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi Optimalisasi, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hlm.705

3 Hotniar Siringoringi, Pemrograman Linier : Seri Teknik Riset Operasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hlm.4

Jadi kesimpulan dari penulis tentang Optimalisasi adalah proses meraih hasil yang paling ideal atau tolak ukur yang menyebabkan tercapaianya suatu tujuan atau penulusuran nilai paling baik yang tersedia untuk fungsi tertentu dalam suatu konteks.

2. Komponen dalam Optimalisasi

Terdapat beberapa komponen yang dimiliki optimalisasi ,yakni:4

a. Tujuan

Tujuan mengoptimalisasi ada dua macam, yaitu meminimumkan dan memaksimalkan.

Meminimumkan yaitu jika optimalisasinya bersangkutan dengan jarak, waktu, biaya dan semacamnya. Sedangkan memaksimalkan yaitu upaya keuntungan, manfaat, kegunaan dan semacamnya.

b. Alternatif Keputusan

Usaha yang harus diraih untuk mencapai tujuan dilakukan sebagai solusi yang telah dipikirkan dengan mendalam dan terperinci.

c. Sumberdaya yang Dibatasi

Sumberdaya merupakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Ketersediaan sumberdaya ini terbatas. Keterlibatan ini

4 Guntur Putra Pratama, Optimalisasi Pembiayaan Murabahah dalam Pengembangan Usaha Mikro pada Bank BRISyariah KCP Jakarta Serpong, (Jakarta: Skripsi 2021), hlm.17

36

yang mengakibatkan dibutuhkannya proses optimalisasi bagi para pelaksana.

3. Manfaat Optimalisasi

Manfaat optimalisasi dapat dilihat dari upaya mengetahui tujuan, mengidentifikasi berbagai kendala dan memberikan solusi yang lebih tepat dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

B. Konsep sistem 1. Definisi Sistem

Menurut para ahli sistem didefinisikan menjadi beberapa pendapat :

a. Dikutip dari buku Konsep Dasar Sistem tahun 2015 Karangan Jeperson Hutahaean menjelaskan bahwa sistem menurut Jogianto (2005) adalah gabungan dari komponen-komponen yang terhubung untuk memperoleh suatu tujuan. Sistem biasanya menjelaskan keadaan-keadaan yang real, baik itu orang, benda, tempat dan sebagainnya.5 b. Dikutip dari buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen

tahun 2014 karangan Yulia Djahir menjelaskan bahwa sistem

menurut Raymond Mcleod dan George Schell (2004 : 9) merupakan sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan suatu maksud yang sama untuk mencapai tujuan.6

5 Jeperson Hutahaean, Konsep Dasar Sistem, (Yogyakarta : Deepublish , 2015), hlm.1

6 Yulia djahir, Dewi Pratita, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta : Deepublish, 2014), hlm.45

c. Robert G. Murdick (1991 : 16) berpendapat bahwa sistem adalah seperangkat elemen membentuk kegiatan suatu prosedur/ bagan dari pengolahan yang mempunyai tujuan bersama untuk mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu demi menghasilkan informasi, energi, atau barang tertetu.7

Jadi kesimpulannya sistem merupakan kumpulan, gabungan, seperangkat komponon/ elemen-elemen yang membentuk suatu bagan bagan dari hasil elemen tersebut untuk mencapai suatu tujuan baik itu berupa informasi, energi ataupun barang tertentu.

C. Konsep Layanan Bank

Bank memiliki berbagai macam layanan yang memudahkan nasabahnya untuk bertransaksi seperti layanan pembiyaan,layanan pendanaan ataupun layanan jasa.

1. Layanan

Dari berbagai macam literatur sebuah layanan menjadi penyebab berpengaruhnya ketertarikan nasabah dan kepuasan nasabah dari segi rasio kinerjanya. Suatu layanan yang baik

7 Yulia djahir, Dewi Pratita, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen, hlm.46

38

mampu menjadi alasan nasabah memilih dan setia berlangganan.8

Menurut beberapa ahli yang dimaksud layanan yaitu : a. Philip kotler berpendapat bahwa layanan merupakan

kegiatan atau manfaat yang ditawarkan dari suatu pihak kepada pihak yang pada dasarnya tidak berwujud, dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.9

b. Kasmir mengemukakan bahwa pelayanan adalah suatu perbuatan ataupun tindakan seseorang atau kelompok atau organisasi tertentu untuk memberikan kepuasan kepada anggota.10

c. Barata mengungkapkan suatu layanan akan terbentuk jika adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayani.11 d. Endar Sugiarto berpendapat pelayanan ialah suatu

tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, klien, pasien, penumpang, dan lain-lain) yang tingkat pemuasannya

8 Frandika Septa, dkk. “Analisis Kualitas Layanan E-Government dengan pendekatan E-GovQual Modifikasi”, Jurnal Sistem Informasi, (Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan, 2019), hlm.158

9 Bob Sabran, Adi Maulana, Manajemen Pemasaran / Philip Kotler, Kevin Lane Keller, (Jakarta : Erlangga, 2009), hlm.179

10 Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.15

11 Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), hlm. 10

hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun yang dilayani.12

Berdasarkan penjelasan di atas layanan/pelayanan adalah suatu kegiatan, suatu aktivitas, suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya tanpa adanya wujud dan kepemilikan untuk memenuhi kebutuhan pihak yang membutuhkan layanan dan sebagai pemuas atas dasar orang yang dilayani.

2. Bank

Kata bank di dalam bahasa italia disebut sebagai banco sedangkan menurut bahasa France bank disebut sebagai banque yang artinya sebuah peti/lemari dijabarkan bahwa lemari/peti berfungsi sebagai penyimpanan asset berarga seperti berlian,emas,berkas,uang ataupun sebagainya.13 Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal 1 ayat 2), bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.14

12 Endar Sugiarto, Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2002, hlm. 36

13 Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah deskripsi dan Ilustrasi Edisi Ketiga, (Yogyakarta : Ekonisia, 2008), hlm.27

14 BPK RI, undang (UU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, (Pemerintah Pusat : Tahun 1998), hlm.3 diakses melalui pdf pada tanggal 02/02/2022 pukul 08:00 https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45486/uu-no-10-tahun-1998

40

Para ahli mengungkapkan bahwa pengertian bank ialah : a. A. Abdurrachman mengemukakan bahwa bank

merupakan lembaga keuangan dengan menawarkan berbagai macam jasa, antara lain pemberian pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan mata uang, tempat menyimpan aset-aset berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan, dan lain-lain.15

b. Siamat berpendapat bahwa bank merupakan suatu jenis lembaga keuangan yang memiliki usaha utama menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank”.16 c. Hasibuan mendefinisikan bahwa bank adalah dana

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.17

Dari definisi di atas mengenai bank merupakan suatu badan/ suatu lembaga keuangan yang menghimpun dana dari rakyat berupa simpanan dan menyalurkannya lagi kepada rakyat juga dalam bentuk pinjaman ataupun bentuk lainnya demi meningkatkan taraf hidup para peminjam dan penyalur.

15 A. Abdurrachman, Ensiklopedi Ekonomi Keuangan Perdagangan, (Jakarta : Pradnya Paramita, 1993), hlm. 80

16 Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat, (Jakarta : Lembaga Penerbit FE Universitas Indonesia, 2009), hlm.88

17 Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm.7

D. Konsep Mobile Banking 1. Pengertian Mobile Banking

Mobile banking adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aplikasi bisnis. Mobile banking memungkinkan pelanggan untuk dilayani 24 jam sehari tanpa harus pergi ke bank untuk transaksi pribadi.18

Mobile banking with this advanced banking service that requires customers not to stop whatever they are doing to

"go somewhere (bank branch)", whenever they need banking services mobile banking is the solution. “Never have to find a branch,all you have to do is find your phone”.19 Bahwasanya dengan menggunakan layanan yang yanggih seperti mobile banking ini, nasabah tidak perlu berhenti melakukan kegiatan mereka hanya untuk pergi ke cabang untuk bertransaksi melainkan hanya menggunakan ponsel dan mobile banking adalah solusi dari semua permasalahan untu bertransaksi.

Menurut Julius R Latumaerissa mengemukakan bahwa :

“Mobile banking adalah satu dari banyak fitur e-channel banking ala aplikasi seluler dengan sistem Android atau iOS. Mobile banking adalah satu dari banyak fitur e-channel banking ala aplikasi seluler dengan sistem Android atau iOS. Biaya aksesnya

18 Wiji Nurastuti, Teknologi Perbankan, (Yogyarkarta : Graha Ilmu, 2011), hlm.210

19 Sankar Krishnan , The Power of Mobile Banking How to Profit from the Revolution in Retail Financial Services, (Canada : Wiley, 2014), hlm.8

42

disesuaikan oleh kuota nasabah itu sendiri.

Aplikasi mobile banking ini dapat diinstal oleh nasabah langsung dari telepon genggam (handphone) mereka.”20

Menurut Maryanto Supriyono berpendapat bahwa :

“Mobile banking merupakan layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui jaringan telepon seluler/ handphone GSM (Global for Mobile Communication) atau CDMA dengan menggunakan layanan data yang telah disediakan oleh operator telepon seluler, misal 17 Indosat, Telkomsel, dan operator lainnya.”21

Jadi yang dimaksud dengan mobile banking menurut penulis adalah suatu layanan yang diberikan oleh perbankan yang masuk ke dalam kategori e-channel yang bisa memudahkan akses untuk mendapatkan informasi serta bertransaksi secara online dengan waktu yang singkat menggunakan kuota internet selama 24 jam.

2. Manfaat Mobile Banking

Mobile Banking menjadi primadona para nasabah dalam melakukan transaksi,berikut manfaat dari mobile banking :

20 Julius R Latumaerissa, Bank dan Lembaga Keuangan, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2017) , hlm.54

21 Maryanto Supriyono, Buku Pintar Perbankan, (Yogyakarta : Andi, 2011), hlm. 67

1. Mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi dan pembayaran dengan cara menghemat waktu sesingkat mungkin.

2. Tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk pergi ke cabang melaikan hanya dengan menggunakan kuota internet semua transaksi dan pembayaran terselesaikan.

3. Tampilan layar yang sederhana dan adanya petunjuk transaksi.

4. Resiko penipuan berkurang karena adanya notifikasi sms otomatis jika terdapat transaksi yang telah dilakukan.

5. Dapat diakses oleh siapapun, seluruh pengguna telepon genggan (handphone).

3. Faktor Pendorong Nasabah Menggunakan Mobile Banking a. Kemudahan

Dikutip dari jurnal Perbankan Syariah UIN Ar-Rainy Wibowo (2006)22 berpendapat sebuah teknologi yang dapat memberikan kemudahan diartikan sebagai ukuran seseorang untuk percaya bahwa teknologi tersebut mudah digunakan dan dipahami. Hal ini menjadi acuan terdorongnya para nasabah untuk menggunakan layanan mobile banking ini. Sedangakan Davis (1984) berpendapat bahwa Kemudahan Penggunaan terdefinisi menjadikan seseorang yang

22 Mukhtisar,dkk. “Pengaruh Efisiensi, Keamanan Dan Kemudahan Terhadap Minat Nasabah Bertransaksi Menggunakan Mobile Banking (Studi Pada Nasabah Bank Syariah Mandiri Ulee Kareng Banda Aceh)” , Jurnal Perbankan Syariah, Volume 3, No.1, Hlm.68

44

untuk menggunakan teknologi informasi tersebut karena tidak perlu usaha yang ekstra untuk mengaksesnya.23

Menurut Widjana (2010) kemudahan disini mengartikan bahwa tidak perlu effort besar untuk menggunakan sistem teknologi tersebut individu serta tidak perlu repot-repot dalam menggunakannya.24 b. Keamanan

Menurut Lee (2009) faktor pendorong seseorang menggunakan sistem teknologi salah satunya adalah keamanan,dimana seseorang akan percaya untuk memberikan datanya agar bisa mengunakan sistem mobile banking tersebut.25 Tidak akan menjadi faktor pendorong seseorang menggunakan suatu layanan jika sistemnya tidak aman.

c. Kenyamanan

Ketika nasabah perbankan dapat mengakses mobile banking kapanpun dan dimanapun, serta tidak perlu datang secara langsung ke kantor cabang perbankan atau ATM (Automated Teller Machine) terdekat yang

23 Davis, F. D, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology, (MIS Quarterly : 1989), Vol. 13/3: 319-339.

24 Widjaja. Tahun 2010. Komunikasi: Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara).

25 Lee, Tahun 2009. Pengantar Manajemen. ( Jakarta : Salemba Empat).

pada umumnya harus mengantri terlebih dahulu ketika akan melakukan transaksi perbankan.26

Tingkat kenyamanan yang sangat tinggi dapat memudahkan nasabah dalam melaksanakan transaksi menggunakan layanan perbankan kapan pun dan dimana pun. Jika di bandingkan dengan transaksi perbankan yang interpersonal, internet banking memberikan lebih banyak keuntungan dan kemudahan.

4. Fitur Layanan Transaksi Mobile Banking

Mobile Banking adalah layanan yang ditawarkan pihak bank untuk nasabahnya dengan kemudahan,kenyamanan dan fitur yang menarik di dalamnya. Transaksi Moblie Banking memiliki banyak hal untuk ditawarkan tetapi masih berpotensi tumbuh lebih jauh di masa yang akan datang. Berikut adalah transaksi yang ditawarkan :27 1. Mengecek informasi saldo,transaksi dan yang lainnya.

2. Transaksi Pendanaan terdiri dari transfer atau pengiriman uang,baik transfer ke bank yang sama ataupun berbeda bank.

3. Pembayaran yang banyak macam jenisnya.

4. Pembelian dengan berbagai macam.

26 Benyamin Molan, Alexander Sindoro, Dasar-dasar pemasaran /Philip Kotler, Gary Armstrong, (Jakarta: Prenhalindo, 1997), hlm.56

27 Annisaa’ Putri Riayu,dkk. “Penerapan Mbanking dalam Meningkatkan Jasa dan Layanan Perbankan di pt. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Cabang Siteba”, Jurnal Akademi Keuangan dan Perbankan Pembangunan (Padang,Tahun 2020), hlm.5

46

5. Pembiayaan dengan banyak jenisnya.

E. Konsep Minat 1. Pengertian Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecondongan yang melonjak atau keinginan yang berlebihan terhadap sesuatu.

Minat merupakan keinginan individu untuk melakukan perilaku tertentu sebelum perilaku tersebut dilakukan.

Adanya minat untuk melakukan suatu tindakan akan menetukan apakah kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan inilah yang disebut dengan perilaku. Sebagai mana firman Allah SWT dalam surat An-najm ayat 39- 40:14 “Dan bahwa sanya manusia hanya memperoleh apa yang telah di usahakanya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)”.

Para ahli mengungkapkan bahwa minat adalah :

a. Kartini Kartono menjelaskan bahwa, “minat adalah momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada satu obyek yang dianggap penting.

Minat erat kaitannya dengan kepribadian, dan selalu mengandung unsur afektif atau perasaan, kognitif dan kemauan”.28

28 Kartini Kartono, Psikologi Umum, (Bandung: Mandar Maju, 1998), hlm.112

b. Ahmad Susanto, “minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu obyek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya”.29

c. Menurut Slameto, “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri”.30

Jadi kesimpulannya minat merupakan sikap yang timbul dari dalam diri seseorang terhadap suatu obyek yang terpilih dan menguntungkan berdasarkan rasa suka dan rasa tertarik yang nantinya akan menimbulkan rasa kepuasan tersendiri.

2. Ciri-ciri Minat

Dikutip dari skripsi Muhammad Vadly Azhar Lubis program studi Ilmu Administrasi Bisnis , Crow Ana Crow berpendapat bahwa minat memiliki karakteristiknya sendiri. Antara lain :31

29 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm.58

30 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempegaruhinya, (Bandung : Rineka Cipta, 2010), hlm.180

31 Muhammad Vadly Azhar Lubis, Analisis Minat Nasabah Pada Penggunaan Aplikasi Bsi Mobile Dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas

48

a. Memperhatikan objek yang diminati tanpa adanya paksaan dengan sadar dan sukarela. Hal ini dibuktikan dengan perilaku tak tergoyahkan saat mencari barang yanng diinginkan. Artinya tidak terlena dengan yang lain.

b. Perasaan senang terhadap suatu objek yang mengambil hati. Unsur ini ditunjukkan dengan kepuasan setelah memperoleh barang yang diinginkan.

c. Konsisten terhadap objek yang diminiati selagi objek tersebut baik bagi dirinya

d. Tidak pantang menyerah demi mencari objek yang diminati

e. Seseorang tertarik sengan suatu objek yang mereka inginkan karena mereka merasa hal itu bermanfaat bagi mereka.

3. Faktor yang Mempengaruhi Minat

Saat seseorang berminat terhadap sesuatu pastinya memiliki faktor yang dapat mempengaruhi minat tersebut, yaitu:32

a. Perbedaan pekerjaan maksudnya jika ada perbedaan dalam pekerjaan, seseorang dapat menilai tingkat minat terhadap tingkat pekerjaan yang diinginkan,

Pelanggan Pada Bank Bsi Kcp Rantauprapat, (Medan : Skripsi Universitas Sumatera Utara, Skripsi 2021), diunduh 06 Oktober 2021 dari https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43237/170907052.pdf?

sequence=1&isAllowed=y

32 Malayu Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, Tahun 2008), hlm. 205

aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu luang, dan sebagainya.

b. Perbedaan sosial ekonomi maksudnya jika status sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mendapatkan apa yang diinginkan daripada status sosial ekonomi rendah.

c. Perbedaan hobi/kesukaan maksudnya bagaimana sesorang memanfaatkan waktu luangnya.

d. Perbedaan gender maksudnya minat yang terdapat pada perempuan dan laki-laki akan berbeda, misalnya berbelanja.

e. Perbedaan usia maksudnya jika Usia berbeda maka minat yang dimiliki pun berbeda pada suatu objek ataupun lainnya.

4. Aspek-aspek Minat

Aspek-aspek minat dijelaskan oleh Pintrich dan Schunk (2007:215) sebagai berikut: 33

a. General attitude toward the activity dimana memiliki rasa positif untuk menyukai aktivitas.

b. Specivic conciused for or living the activity dimana memiliki rasa sadar terhadap suatu aktivitas yang disukai.

c. Enjoyment of the activity dimana merasa senang dan enjoy mengenai hal-hal yang diminati.

33 Paul R. Pintrich & Schunk Dale H, Motivation in Education, Theory, Research, and Applications, (Ohio : New Jersey, 2007), hlm.215

50

d. Personal importence or significance of the activity to the individual dimana suatu aktivitas yag diminati memiliki makna yang penting.

e. Reported choise of or participant in the activity dimana rasa tertarik akan selalu berpartisipasi dalam setiap aktivitas yang diminati.

Aspek-aspek diatas memunculkan suatu rasa tertarik yang dibentuk dalam dua spek utama yakni kognitif dan afektif berupa sikap yang didasarkan rasa sadar, rasa senang yang timbul dari dalam diri tanpa adanya paksaan.

F. Konsep Nasabah 1. Definisi Nasabah

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 Ayat 16 dan Ayat 17 menjelaskan bahwa nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank.34

Para ahli berpendapat bahwa nasabah merupakan : a. Djaslim Saladin mengungkapkan di dalam bukunya

mengenai nasabah merupakan seseorang atau raga yang memiliki sebuah rekening pada bank berupa rekening simpanan ataupun pinjaman.35

34 BPK RI, undang (UU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, (Pemerintah Pusat : Tahun 1998), hlm.5 diakses melalui pdf pada tanggal 19/01/2022 pukul 08:00 https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45486/uu-no-10-tahun-1998

35 Djaslim Saladin, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Bank, (Jakarta : CV Rajawali, 1994), hlm.129

b. Komaruddin mengatakan tentang nasabah ialah orang atau badan lembaga/perusahaan yang memiliki produk perbankan berupa deposito, tabungan, rekening koran, ataupun yang lainnya disebuah bank.36

c.

Nur Rianto mengatakan bahwa nasabah merupakan seseorang ataupun badan hukum yang mempunyai rekening baik rekening simpanan atau pinjaman pada pihak bank. Sehingga nasabah merupakan orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank.37

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya nasabah adalah seseorang yang memakai produk/ fasilitas yang diberikan pihak bank baik itu dengan menghimpun dana ataupun menyalurkan dananya.

2. Jenis-Jenis Nasabah

Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 Pasal 1 Ayat 17 dan Ayat 18 yaitu : 38

a. Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan;

b. Nasabah Debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip

36 Komaruddin, Kamus Perbankan, (Jakarta : CV. Rajawali, 1994), hlm. 62

37 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung : Alfabeta, 2010), hlm.189

38 BPK RI, Undang-undang (UU) tentang Perubahan…, hlm.6

52

Syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.

Djaslim Saladin menerangkat di dalam praktik perbank kannya bahwa ada tiga macam nasabah, yaitu : 39

a. Nasabah deposan dimana dananya tersimpan disebuah bank berupa deposit ataupun tabungan;

b. Nasabah pengajuan pengkreditan dimana memanfaatkan produk kredit perbankan untuk usaha,kepemilikan rumah ataupun yang lainnya;

c. Nasabah transaksi benk dimana adanya transaksi diantara importir dan exportir. Biasanya importir akan

c. Nasabah transaksi benk dimana adanya transaksi diantara importir dan exportir. Biasanya importir akan

Dokumen terkait