• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Latar Belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Peneluian, Manfaat Penelitian, Hipotesis penelitian, Manfaat Penelitian Definisi Istilah/Operasional, Metode Penelitian.

BAB II Menjelaskan secara diskripsi berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian.

BAB III Memaparkan Diskripsi Pelaksanaan Siklus I, diskripsi Pelaksanaan siklus II, dan siklus III.

BAB IV Menganalisis hasil penelitian per siklus dari data hasil pengamatan,Opservasi, refleksi dan pembahasan.

BAB V Merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup di dalamnya Kesimpulan. Saran dan Kata Penutup.

A. Pengertian Metode Demonstrasi 1. Pengertian

Metode demontrasi mengambil bentuk sebagai contoh pelaksanaan suatu keterampilan atau proses kegiatan. Penggunaan metode ini mempersyaratkan adanya suatu keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan yang sesungguhnya. Keahlian tersebut harus dimiliki oleh dosen atau orang lain yang dipilih oleh dosen. Setelah demonstrasi, mahasiswa/si^wa diberi icesempatan untuk melakukan latihan keterampilan atau proses yang sama di bawah supervisi pengajar.8 9 Metode demontrasi ini digunakan bila ingin memperlihatkan bagaimana sesuatu harus terjadi dengan cara yang paling

?£■ •;' i f, •'

2. ■ Kebaikan Metode Demonstrasi

h 1 - V ^ '

v - -T f

-a. Kegiatan intruksional bersifat formal, magang atau latihan kerj-a.

b. Materi pelajaran berbentuk keterampilan gerak psikomotor, petunjuk sederhana untuk melakukan keterampilan, bahasa asing, dan prosedur melaksanakan suatu kegiatan.

c. Pengajar bermaksud menggantikan dan menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang panjang, baik yang menyangkut pelaksanaan suatu prosedur maupun dasar teorinya.

d. Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan.

e. Membantu siswa untuk memahami dengan jelas jalanya suatu proses dengan penuh perhatian sebab menarik.

f. Memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa dapat lebih terbatas.

g. Menghindari verbalisme.

8 Atwi Suparman, Desain Instruksional, Depdikbud, Jakarta. 1997 him. 166-167

9 Roestiyah N. K., Op.CiL, him. 76

h. Memberikan keterampilan tertentu.10 11

3. Kesulitan Metode Demonstrasi

Kesulitan penggunaan metode demontrasi adalah mendapatkan orang yang bukan saja ahli dalam mendemontrasikan keterampilan prosedur yang akan diajarkan, melainkan juga mampu menjelaskan setiap langkah yang d i demontrasi kannya secara verbal.

4. Kelebihan Metode Demonstrasi

a. Mendorong prinsip kerja sendiri bagi murid.

b. Pelajaran dapat dihayati dengan sepenuh jiw a dan raga karena langsung dipraktekkan.

c. Mempermudah pemusatan minat dan perhatian murid-murid yang tertuju pada apa yang didemontrasikan.

d. Masalah-masalah yang timbul dalam hati anak langsung terjawab, karena itu mengurangi kemungkinan salah pengertian dan pengambilan kesimpulan yang keliru1

e. Perhatian pelajar dapat diarahkan pada hal-hai yang dianggap penting sehingga hal-hal yang penting itu dapat diamati seperlunya. Perhatian pelajar lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain yang tidak relevan.

f. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan kegiatan hanya mendengarkan ceramah/membaca dalam buku, karena pelajar memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatan.

g. Bila pelajar turut aktif bereksperimen, maka ia akan memperoleh pengalaman-pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan memperoleh pengakuan dan pengharapan dari lingkungan sosialnya.

h. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada pelajar dapat dijawab lebih teliti pada waktu proses demontrasi.12

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diketahui bahwa metode demontrasi mempunyai beberapa kebaikan. Kebaikan-kebaikan

Ibid.,him, 76

11 Zainuddin Dja’far. Didardik Metodik, PT. Garoeda Buana Indah, Pasuruan. 1995.

him.8

12 Winamo Surakhmad, Pengantar Interaksi Mengajar-Bel ajar. Bandung, Tarsito, him.

tersebut antara lain mampu mendorong siswa untuk lebih aki i 1 dalam proses pembelajaran, siswa lebih menghayati pelajaran yang diberikan karena langsung dipraktekkan, perhatian siswa dapat dipusatkan pada proses belajar mengajar, setiap permasalahan yang muncul dalam diri siswa dapat langsung dipecahkan serta mampu mengurangi kesalahan- kesalahan bila dibandingkan dengan ceramah karena siswa memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatan sendiri.

5. Kelemahan Metode Demonstrasi

a. Memerlukan waktu lama dan dengan fasilitas perlengkapan/alat-alat pelajaran yang cukup.

b. Metode ini sukar dilaksanakan apabila murid-murid tidak dimatangkan sebelumnya.13

c. Demonstrasi akan merupakan metode yang wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh pelajar. d. Demontrasi menjadi kurang efektif bila diikuti dengan sebuah aktivitas

dimana para pelajar sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktifitas itu pengalaman pribadi.

e. Tidak semua hal yang dapat didemontrasikan di dalam kelom pok. f. Kadang-kadang, bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian

didemontrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam situasi sebenarnya.14

|J Zainuddin Dja’far, Op.Cit., him. 8

g. Sulit untuk dilihat . h. Memakan waklu .

i. Interaksi dan umpan balik yang terbatas.1'1

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, metode demonstrasi ternyata memiliki beberapa kelemahan yang antara lain memerlukan waklu lama, peralatan yang cukup menyita waktu dan ruang, sukar dilaksanakan apabila siswa tidak dimatangkan terlebih dahulu, interaksi dan umpan balik yang terbatas serta tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelompok.

6. Cara Merencanakan Metode Demonstrasi a. Guru sudah melatih diri.

b. Guru telah cukup menyiapkan alat-alat yang diperlukan. c. Murid-murid sem ua dapat mengikuti demonstrasi.

d. Menetapkan garis-garis besar setiap langkah satu demonstrasi.

e. Waktunya cukup dengan pertimbangan ada kesempatan pada anak untuk memajukan pertanyaan dan membuat catatan.

f. Murid-murid duduk tenang mengamati demonstrasi.

g. Menetapkan apa rencana guru sesudah demonstrasi berakhir untuk menilai hasil pelajaran.

h. Merumuskan tujuan yang jelas dari sudut kecakapan yang diharapkan dapat dicapai/kegiatan yang akan dapat dilaksanakan oleh para pelajar itu sendiri bila demonstrasi berakhir.

i. Menetapkan garia besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.

j. Mempertim bangkan waktu yang dibutuhkan.

k. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan anak didik.

l. sebelum metode ini diterpakan perlu memperhatikan nilai-nilai didaktis metodis, misalnya apakah pelajaran, alat-alat serta waktu yang tersedia telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan intelektual murid-murid. 15 16 *

15 Nystrom dkk /rittuc/i'uial Methods in Occupational Educational Education, USA,

The Bobs Merril Company Inc, 19'//, him. 137-138

16 Roestiyah N.K., Dikdaknk Metodik, Jakarta, Pt. Bina Aksara, 1989. him. 76

m. Oleh karena itu sebelum demonstrasi dilaksanakan, kita hendaknya menerangkan sejelas-jelasnya landasan teori yang kita pakai. Tanpa itu, maka sulit bagi anak-anak memperoleh pengalaman praktis, pembentukan sikap serta pengertian-pengertian yang jelas.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa cara untuk merencanakan metode demonstrasi yang efektif yaitu dengar, merumuskan tujuan secara jelas, guru sudah mempersiapkan diri, menyiapkan siswa untuk mengikuti proses demonstrasi, mempersiapkan alat-alat yang akan dugunakan serta menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.

Dokumen terkait