INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
2. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk memanfaatkan jamur dalam kehidupan, terutama sebagai sumber pangan.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi jamur berdasarkan pengalamannya dan kajian pustaka.
2. Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya. 3. Siswa dapat menemukan contoh jamur yang merugikan dan menguntungkan
berdasarkan pengalamannya.
4. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh jamur baik yang menguntungkan maupun yang merugikan berdasarkan kajian literatur.
Psikomotorik
Siswa dapat membuat preparat segar jamur untuk diamati secara langsung dengan mikroskop melalui eksperimen.
Siswa dapat menseketsa tubuh buah berbagai jenis jamur (misalnya, jamur merang dan jamur kuping).
Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil pengamatan jamur. D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Banyak jenis jamur yang dibudidayakan, karena dapat dikonsumsi dan bernilai ekonomi tinggi. Namun ada pula jamur yang merugikan karena menyebabkan penyakit.
Jamur tiram Amanita muscaria Amanita phalloides
2. Materi Konsep:
Ciri-ciri jamur: eukariotik, heterotrof, dinding sel dari kitin, uniseluler/ multiseluler, tidak berklorofil, hidup secara saproba/parasit/simbiosis
mutualisme, reproduksi vegetatif (fragmentasi, spora aseksual) dan generatif (spora seksual).
Klasifikasi
- Zygomycota, ciri-cirinya multiseluler, hifa tidak bersekat, senositik, tidak memiliki tubuh buah, memiliki rizoid dan stolon, hidup
saproba/parasit/simbiosis mutualisme, reproduksi vegetatif (fragmentasi, sporangiospora) dan generatif (zigospora).
- Ascomycota, ciri-cirinya uniseluler/multiseluler, hifa bersekat, tubuh buah askokarp ada/tidak ada, hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme, reproduksi vegetatif (pembelahan sel/pelepasan tunas, fragmentasi, konidiospora) dan generatif (askospora).
- Basidiomycota: multiseluler, hifa bersekat, tubuh buah basidiokarp ada/tidak ada, reproduksi vegetatif (konidiospora) dan generatif (basidiospora), hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme.
- Deuteromycota: bereproduksi secara vegetatif, sedangkan reproduksi secara generatif belum diketahui.
Simbiosis jamur dengan organisme lain: lichen dan mikorhiza (ektomikorhiza, endomikorhiza).
Peranan
- Menguntungkan: makanan (campuran dalam masakan, pembuatan keju, tempe, sufu, kecap, tauco), minuman (sake, tuak, anggur), obat, dan antibiotik.
- Merugikan: menimbulkan penyakit pada manusia (ketombe, blastomikosis, gatal), penyalit pada tumbuhan, pembusukan buah, makanan basi/busuk.
Pembiakan/budidaya jamur bisa menggunakan medium serbuk kayu. 3. Materi Prinsip
Peranan jamur yang menguntungkan dan merugikan. 4. Materi Prosedural
Pengamatan struktur tubuh jamur. E. Metode Pembelajaran Pembelajaran kolaboratif. Ekplorasi perputakaan/internet. Eksperimen F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang ciri-ciri jamur.
Memotivasi: Menayangkan gambar tempe yang merupakan jenis makanan Indonesia, yang terbuat dari bahan kedelai dan jamur.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (100 menit)
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar tempe sebagai jenis makanan Indonesia, yang terbuat dari bahan kedelai dan jamur.
Siswa secara individu melakukan pengamatan dan menganalisis jamur yang bisa merubah kedelai menjadi tempe.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa disuruh menjelaskan ciri-ciri jamur berdasarkan
pengalamannya (pernah melihat, memegang, atau memakan jamur). Siswa disuruh menjelaskan peranan jamur berdasarkan eksplorasi pustaka atau browsing materi di internet.
Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif dengan presentasi kelompok tentang ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, cara bereproduksi, dan peranan jamur.
Siswa bisa memberikan penilaian kepada sesama temannya yang aktif atau yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, dan cara bereproduksi jamur.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (25 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi, cara bereproduksi jamur, dan peranan jamur. Refleksi: memberikan pertanyaan ciri-ciri, cara hidup, habitat, klasifikasi,
cara bereproduksi, dan peranan jamur.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada buku paket fitur kuis bio, diskusi, latihan soal (uji kompetensi).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan jamur. 2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Bertanya pada siswa tentang berbagai macam bentuk, ukuran, dan jenis jamur yang biasa ditemukan di lingkungan sekitar.
Memotivasi: Menanyakan persiapan praktikum pengamatan jamur. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan jamur dengan menggunakan mikroskop dan lup.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum pengamatan jamur.
Siswa dimotivasi/diberi kesempatan menanya tentang cara kerja praktikum. Guru menjelaskan kembali untuk mempertegas cara kerja praktikum yang
benar.
Eksplorasi: Siswa melakukan kegiatan praktik pengamatan jamur. Siswa dimotivasi/diberi kesempatan menanya tentang hasil praktikum
pengamatan jamur sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Elaborasi: Diskusi kelas membahas hasil pengamatan jamur. Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
misalnya, bentuk dan struktur tubuh jamur mikroskopik maupun makroskospik.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur tubuh jamur.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bentuk, ukuran, dan struktur tubuh jamur.
Tindak lanjut: Penugasan KMTT (kegiatan mandiri tidak terstruktur) berupa budidaya jamur di rumah/sekolah, membuat laporan tertulis.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Dunia Tumbuhan (Plantae) G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 6.
2. Bahan Ajar:
Bahan presentasi, gambar-gambar jamur.
Bahan untuk eksperimen pengamatan jamur (misalnya jamur tempe, oncom, jamur merang, jamur kuping, lichen (simbiosis jamur dengan ganggang). 3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet ( modem).
Peralatan untuk eksperimen pengamatan jamur (misalnya, mikroskop, kaca objek).
H. Penilaian