• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP BIOLOGI SMA MA KELAS X JILID 1 (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP BIOLOGI SMA MA KELAS X JILID 1 (1)"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA GURU : ………... NAMA SEKOLAH : ………...

(2)

Nama Sekolah :

Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelompok : Peminatan MIA Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : X

Tahun Ajaran : 2014 – 2015 Semester : 1 dan 2

Kompetensi Inti (KI) :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:

1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.

1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap

tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam maupun di luar kelas/laboratorium.

(3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nomor : 1

Kelas/Semester : X/1

Materi Pembelajaran : Ruang Lingkup Biologi Alokasi Waktu : 9 × 45 menit

Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)

3.1Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah, dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.1.1 Merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di laboratorium biologi.

3.1.2 Mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan permasalahannya pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.

3.1.3 Menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan lingkungannya.

4.1.1 Mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium. 4.1.2 Merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan

permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan.

4.1.3 Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan.

4.1.4 Membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi berbasis biologi.

C. Tujuan Pembelajaran Afektif:

1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan menurut agama yang dianutnya. 2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah dalam melakukan

percobaan dan berdiskusi di dalam kelas maupun di luar kelas.

Kognitif:

1. Siswa dapat merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di laboratorium biologi, setelah mempelajari tata tertib dan tata cara penggunaan laboratorium.

(4)

3. Siswa dapat mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan permasalahannya pada berbagai tingkat organisasi kehidupan berdasarkan pengalamannya dan kajian teori.

Psikomotorik:

1. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, sesuai dengan petunjuk yang telah dipelajarinya.

2. Siswa dapat membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi berbasis biologi.

3. Siswa dapat merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan melalui diskusi kelompok.

4. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di

laboratorium atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta: Penerapan biologi dalam kehidupan (misalnya gambar-gambar kemajuan di bidang kedokteran, farmasi, pertanian, peternakan, perikanan, dan teknologi pangan.

Kedokteran Pertanian

(5)

2. Materi Konsep

 Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup.

 Biologi sebagai sains memiliki karakteristik: rasional, objektif, empiris, akumulatif.

 Cabang biologi: anatomi, anestesi, bakteriologi, bioteknologi, botani, ekologi, embriologi, entomologi, etologi, evolusi, fisiologi, genetika, higiene, histologi, imunologi, mikologi, morfologi, ornitologi, paleontologi, patologi, filogeni, taksonomi, teratologi, virologi, dan zoologi.

 Peranan biologi: bidang kedokteran, farmasi, teknologi pangan, pertanian, peternakan, perikanan, industri, pengelolaan lingkungan hidup.

 Sikap ilmiah: peka dan kritis, tidak percaya takhayul, rasa ingin tahu yang tinggi, minat yang besar untuk menghasilkan produk sains, berpikir logis dan terbuka, jujur dan objektif, teliti, tekun, optimis, serta hormat dan menghargai penelitian dan penemuan orang lain.

 Ketrampilan proses: klasifikasi objek, mengajukan pertanyaan, observasi, menyajikan/menafsirkan/prediksi data, dan identifikasi variabel percobaan.  Macam variabel: variabel bebas, terikat, kontrol, dan pengganggu.

 Metode ilmiah: menemukan dan merumuskan masalah, mengumpulkan

informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan, analisis data percobaan, membuat kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian.

 Tata tertib penggunaan laboratorium, langkah-langkah keselamatan kerja, biosafety, dan P3K.

 Penulisan laporan praktikum: judul kegiatan, tujuan, landasan teori, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan, jawaban pertanyaan, kesimpulan, serta lampiran.

 Objek kajian biologi pada tingkat organisasi kehidupan: tingkat molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.

 Ragam permasalahan biologi, contohnya: penyakit anemia, AIDS, kepunahan organisme tertentu, kebakaran hutan, dan pemanasan global.

3. Materi Prinsip

 Peranan biologi dalam kehidupan  Keselamatan kerja

4. Materi Prosedural

 Mengenal peralatan laboratorium  Metode ilmiah (penelitian sederhana)

E. Metode Pembelajaran  Inkuiri

(6)

F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1

a. Pendahuluan (15 menit)

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi ruang lingkup biologi. Apa yang Anda ketahui tentang ruang lingkup biolologi?

 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar tentang penerapan biologi dalam kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan biologi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), misalnya semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambar tentang penerapan biologi dalam kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan biologi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), misalnya semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika.

 Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.

 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang ruang lingkup biologi (misalnya karakteristik sains, pengertian biologi, cabang-cabang biologi).

 Diskusi kelas tentang peranan biologi, ragam permasalahan biologi.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ruang lingkup biologi.

 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ruang lingkup biologi.

(7)

2. Pertemuan ke-2

a. Pendahuluan (15 menit)

 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).  Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi

nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang laboratorium. Bagaimana tata tertib penggunaan laboratorium pada saat di SMP?

 Memotivasi: Guru menunjukkan peralatan (benda-benda) yang terdapat di laboratorium. Pernahkah Anda melihat sebelumnya peralatan yang ada di laboratorium ini?

 Penyampaian tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk mengamati peralatan (benda-benda) di laboratorium, seperti bentuknya, terbuat dari bahan kaca/besi/gips, dll.  Siswa secara individu melakukan pengamatan peralatan laboratorium dengan

cermat dan teliti.

 Siswa mendata peralatan laboratorium.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Guru menjelaskan fungsi dan cara-cara perawatan peralatan tersebut.

 Eksplorasi: Siswa diperkenalkan pada hal-hal lainnya yang berkaitan dengan laboratorium biologi (membaca tata tertib laboratorium, langkah-langkah keselamatan kerja).

 Elaborasi: Demontrasi langkah-langkah keselamatan kerja, biosafety, P3K, peragaan penggunaan beberapa alat-alat laboratorium (seperti mikroskop, torso, termometer, higrometer).

 Guru menjawab pertanyaan dari siswa yang belum paham tentang langkah keselamatan kerja, biosafety, P3K, peragaan penggunaan alat-alat

laboratorium.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tata tertib bekerja di dalam laboratorium dan penggunaan peralatan laboratorium.

 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja di laboratorium dan cara-cara menggunakan peralatan laboratorium.

(8)

3. Pertemuan ke-3

a. Pendahuluan (15 menit)

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi metode ilmiah dan penulisan karya ilmiah.

 Guru memotivasi: Menunjukkan contoh-contoh hasil penemuan para ahli khususnya bidang biologi. Mengapa para ilmuwan dapat menemukan atau menghasilkan produk sains?

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Eksplorasi: Siswa diberikan tugas mencari permasalahan biologi dan merumuskannya sebagai langkah awal dalam metode ilmiah.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya terhadap hal-hal yang kurang dimengerti.

 Setiap kelompok mengemukakan rumusan permasalahan biologi yang telah disepakati.

 Kelompok lain menanggapi dan guru mengonfirmasi rumusan masalah yang diajukan oleh setiap kelompok.

 Elaborasi: Siswa bersama kelompoknya mendesain/merancang eksperimen sederhana untuk penelitian karya ilmiah yang akan dilakukan di lapang (bisa di rumah/di sekolah) sesuai dengan permasalahan yang dipilih.

 Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mendesain/merancang eksperimen untuk penelitian karya ilmiah.  Siswa dan guru menyepakati atas rancangan eksperimen yang akan

dilakukan oleh kelompok.

 Guru memberikan tambahan informasi tentang sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh para siswa dalam melakukan eksperimen, sehingga praktik eksperimen akan berjalan dengan baik.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang metode ilmiah.  Refleksi: Bertanya pada kelompok tentang rancangan eksperimen sederhana

yang akan dipraktikkan di rumah/sekolah.

 Tindak lanjut: Penugasan untuk melaksanakan proyek penelitian atau eksperimen sederhana untuk karya ilmiah yang dilakukan di lapang (bisa di rumah/di sekolah); pembuatan laporan tertulis; dan mengerjakan soal-soal latihan.

 Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman Hayati

(9)

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar:

 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 1.

2. Bahan ajar:

 Bahan presentasi, gambar-gambar penerapan biologi dalam kehidupan.  Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi

3. Alat:

- Komputer/LCD, VCD/CD player.

- Berbagai alat laboratorium untuk pengenalan. - Perangkat penelitian dan percobaan sederhana.

H. Penilaian 1. Kognitif

a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). b.Ulangan harian.

Contoh soal:

 Sebutkan empat karakteristik sains dan jelaskan artinya.  Jelaskan manfaat biologi di bidang: farmasi dan kedokteran.  Jelaskan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.  Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah.

 Temukan dan tuliskan satu masalah biologi yang terdapat di sekitar kehidupan Anda.

2. Psikomotorik

a. Praktik di laboratorium: Pengenalan peralatan biologi.

b. Eksperimen dalam praktik metode ilmiah yang dilakukan di rumah, yang dibuktikan dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen bukti.

3. Afektif

(10)

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator :

Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.

Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Metode ilmiah Tanggal Penilaian :

Kelas :

No. NamaSiswa

Aspek yang dinilai

Sko r Nilai Rancangan

penelitian

Kegiatan penelitian (foto-foto)

Hasil akhir/produk

penelitian

Laporan akhir penelitian

Presentasi hasil penelitian

1. 2. 3. 4. 5.

Mengetahui, ………..., … Juli 2014 Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi,

(11)

---RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Nomor : 2

Kelas/Semester : X/1

Materi Pembelajaran : Keanekaragaman Hayati Alokasi Waktu : 6 × 45 menit

Jumlah Pertemuan : 2 kali

A. Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai

keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

B. Indikator

3.2.1 Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.

3.2.2 Mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan ciri-cirinya baik abiotik maupun biotik.

3.2.3 Mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia.

3.2.4 Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.

3.2.5 Mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya. 3.2.6 Menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).

3.2.7 Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.

4.2.1 Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.

4.2.2 Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.

4.2.3 Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

C. Tujuan Pembelajaran Afektif

1. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk senantiasa menjaga keanekaragaman hayati sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

2. Siswa dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian keanekaragaman hayati.

Kognitif

1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.

(12)

3. Siswa dapat mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia.

4. Siswa dapat menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia. 5. Siswa dapat mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan

manfaatnya.

6. Siswa dapat menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).

7. Siswa dapat menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.

Psikomotorik

1. Siswa dapat melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.

2. Siswa dapat mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.

3. Siswa dapat mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta: Keanekaragaman hayati di bumi, misalnya sungai, perkebunan, laut, danau, dan hutan

Hutan Semak Perkebunan

Terumbu karang Laut Danau

2. Materi Konsep

 Tingkatan keanekaragaman hayati: keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis (spesies), dan keanekaragaman ekosistem.

 Tipe Ekosistem

- Ekosistem perairan: air tawar dan air laut (laut dalam, terumbu karang, estuari/padang lamun/hutan mangrove, pantai pasir, dan pantai batu). - Ekosistem darat: hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan

gugur, taiga, dan tundra.

(13)

 Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana (Malaysia, Filipina, Indonesia, Papua Nugini).

 Penyebaran fauna Indonesia: kawasan barat (gajah, badak, orang utan, dan banteng), peralihan (anoa, komodo, dan maleo), timur (kanguru, burung kasuari gelambir ganda, cendrawasih, dan buaya Irian).

 Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati: sumber pangan, obat-obatan, kosmetik, sandang, papan, aspek budaya.

 Plasma nutfah: bagian tubuh tumbuhan, hewan, mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.

 Faktor menghilangnya keanekaragaman hayati: hilangnya habitat, pencemaran, perubahan iklim, eksploitasi, spesies pendatang, industrialisasi pertanian dan hutan.

 Usaha Pelestarian

- Konservasi insitu: cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, taman laut.

- Konservasi eksitu: kebun raya, taman safari, kebun koleksi, kebun binatang. Cagar biosfer: kawasan terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan.

 Sistem klasifikasi makhluk hidup: sistem alamiah, artifisial (buatan), filogenetik, dan modern.

 Tingkatan takson: kingdom/regnum, filum/divisio, classis (kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga), spesies (jenis), varietas (ras).

 Sistem tata nama makhluk hidup.

3. Materi Prinsip

 Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi (megabiodiversitas).

 Usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu.

4. Materi Prosedural

 Tingkat keanekaragaman hayati (tingkat gen, spesies, ekosistem).  Klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi

 Praktik pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah.

E. Metode Pembelajaran:  Pembelajaran kolaboratif.  Observasi

 Eksperimen

 Ekplorasi perputakaan/internet.  Diskusi kelompok

F. Kegiatan Pembelajaran: 1. Pertemuan ke-1

(14)

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pemahaman siswa tentang pengertian keanekaragaman hayati (biodiversitas).

 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang berbagai macam keanekaragaman hayati di Indonesia sebagai ciptaan Tuhan. Apa tema gambar/film video ini?

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambar/film video tentang keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.

 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video secara cermat dan teliti.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi

tentang tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati.

 Eksplorasi: Siswa melakukan observasi tingkat keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar (misalnya, kebun, kolam, halaman sekolah).

Praktik menggunakan kunci determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan makhluk hidup (misalnya, tumbuh-tumbuhan).

 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif (diskusi kelas dengan presentasi)

tentang tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang keanekaragaman hayati.

 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tingkat keanekaragaman hayati.

 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman hayati

Indonesia.

2. Pertemuan ke-2

a. Pendahuluan (15 menit)

(15)

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang peringkat kekayaan flora dan fauna Indonesia di dunia.

 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang flora dan fauna Indonesia yang terancam punah. Apa tema gambar/film video ini?

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambar/film video tentang flora dan fauna Indonesia yang terancam punah.

 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video.  Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa

ingin tahu.

 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Eksplorasi: Siswa melakukan kajian pustaka/browsing di internet tentang

penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.

 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif tentang kekayaan flora dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam punah.

 Siswa lainnya menanggapi, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman lainnya untuk mendapat penilaian keaktifan.

 Siswa membuat usulan/pesan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah melalui media informasi, misalnya berbentuk leaflet.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang kekayaan flora

dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam punah dan usaha pelestariannya.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekayaan flora dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam punah dan usaha pelestariannya.

 Refleksi: memberikan kuis/pertanyaan berkaitan dengan kekayaan flora dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang

terancam punah.

 Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa mengerjakan soal-soal latihan buku paket.

 Rencana pembelajaran selanjutnya: Virus.

(16)

 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 2.

2. Bahan Ajar:

 Bahan presentasi, gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media massa.

3. Alat:

 Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet (modem).

H. Penilaian 1. Kognitif

a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). b.Ulangan harian.

Contoh soal:

 Apakah perbedaan keanekaragaman hayati tingkat genetik, spesies, dan ekosistem?

 Jelaskan perbedaan ciri abiotik dan biotik pada bioma sabana dengan padang rumput.

 Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas. Apa maksudnya?  Bagaimanakah pembagian kawasan penyebaran flora berdasarkan ketinggian

di wilayah Indonesia?

2. Psikomotorik

 Laporan tertulis hasil observasi ke suatu tipe ekosistem (misalnya kolam atau danau) untuk mengamati dan mencatat jenis organisme yang hidup di dalamnya.

 Laporan tertulis praktikum klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.

 Pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah.

3. Afektif

(17)

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN OBSERVASI/PRAKTIK Indikator:

Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.

Aspek penilaian : Psikomotorik

Judul kegiatan : Tingkat Keanekaragaman Hayati Tanggal Penilaian :

Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.

Aspek penilaian : Psikomotorik

Judul kegiatan : Klasifikasi makhluk hidup Tanggal Penilaian :

Kelas :

Indikator :

Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.

Aspek penilaian : Psikomotorik

Judul kegiatan : Klasifikasi makhluk hidup Tanggal Penilaian :

(18)

No. NamaSiswa

Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet.

Aspek penilaian : Psikomotorik

Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (leaflet) usaha-usaha pelestarian sumber daya alam hayati.

Tanggal Penilaian :

Kelas :

No. NamaSiswa Kelompok

Aspek yang dinilai dalam leaflet

(19)

NIP... NIP...

---RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Nomor : 3

Kelas/Semester : X/1 Materi Pembelajaran : Virus Alokasi Waktu : 6 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 2 kali

A. Kompetensi Dasar

3.3Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan dengan ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.

4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta.

B. Indikator

3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri virus.

3.3.2 Membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus. 3.3.3 Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan.

3.3.4 Menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika.

4.3.1 Merancang model replikasi virus.

4.3.2 Menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau belajar. 4.3.3 Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi

virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza.

C. Tujuan Pembelajaran Afektif

1. Siswa dapat menunjukkan kekagumannya terhadap salah satu ciptaan Tuhan, yaitu virus yang ternyata sebagian dari jenisnya telah diketahui berperanan penting dalam kehidupan manusia.

2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap penanggulangan penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus.

Kognitif

1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus berdasarkan kajian pustaka/teori.

2. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus.

3. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan berdasarkan pengalamannya dan kajian teori.

4. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika melalui diskusi kelas.

Psikomotorik

(20)

2. Siswa dapat menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau belajar.

3. Siswa dapat membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya melalui diskusi kelas.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta: Terdapat penyakit yang menyerang masyarakat, yang disebabkan oleh virus, seperti flu burung, cacar, polio, AIDS, dan chikungunya.

200 Ribu Penduduk Indonesia Menderita Positif HIV/AIDS

JAKARTA - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. Seperti kita ketahui bahwa sampai sekarang penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia ini belum ditemukan obatnya. Penderitanya pun semakin bertambah dari tahun ke tahun, itu pun yang terdata. Belum lagi yang tidak tercatat karena fenomena penderita penyakit ini seperti gunung es, hanya terlihat sedikit di permukaan, namun sebenarnya masih banyak yang tersembunyi di bawahnya.

Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Indonesia mencapai 26.483 kasus per Juni 2011. Bahkan baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan data yang mengejutkan soal penderita HIV/AIDS. Diperkirakan sebanyak lebih dari 200 ribu penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/AIDS. Daerah penderita terbanyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, dan Bali.

Berdasarkan cara penularannya, seks bebas atau berganti pasangan masih menjadi nomor 1 dalam menyumbang angka penderita HIV/AIDS. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS terjadi pada kelompok umur 20-29 tahun yakni sebesar 46,4%, disusul kelompok umur 30-39 tahun 31,5 %, dan kelompok umur 40-49 tahun 9,8%.

Dari data tersebut terlihat bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak berada pada usia produktif, yang seharusnya masih bisa melakukan hal-hal yang positif. Pemerintah atau Kementerian Kesehatan sudah banyak menghimbau melalui media cetak maupun elektronik agar menjaga diri untuk tidak tertular atau menulari penyakit mematikan ini. (war/ego/ce1).

Sumber: http://www.sumeks.co.id

2. Materi Konsep:

 Sejarah penemuan virus oleh Adolf Mayer, Dimitri Ivanowsky, Martinus Beijerinck, dan Wendell Stanley.

(21)

- Bentuk tubuh : batang, bulat, oval, filamen, polihedral,seperti huruf T. - Struktur tubuh: kapsid, selubung ekor, dan asam nukleat (DNA/RNA). - Cara hidup: parasit intraseluler obligat.

- Reproduksi terdiri 5 tahap: adsorpsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan, dan lisis.

- Siklus: litik dan lisogenik.

 Tingkatan takson klasifikasi virus: famili, genus, spesies.  Peranan Virus

- Menguntungkan: rekayasa genetika, vaksin, pengobatan secara biologis. - Merugikan: penyebab penyakit pada manusia (gondongan, herpes, cacar

variola, cacar air varisela, hepatitis, influenza dan parainfluenza, morbili, AIDS, poliomielitis, tumor, kanker, karsinoma, kutil, demam berdarah, chikungunya, ebola, flu burung, SARS); penyakit pada hewan (rabies, mulut dan kuku, tetelo/NCD, tumor/kutil); penyakit pada tumbuhan (tungro, mosaik, TYLC).

 Pencegahan dan pengobatan penyakit: vaksin, interferon, kemoterapi antivirus.  Organisme yang lebih sederhana daripada virus: Viroid dan Prion.

3. Materi Prinsip

Peranan virus yang menguntungkan dan merugikan.

4. Materi Prosedural

Membuat model untuk memahami reproduksi virus

E. Metode Pembelajaran

 Diskusi kelas dengan presentasi kelompok

F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1

a. Pendahuluan (15 menit)

 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).  Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi

nilai disiplin).

 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang seluk-beluk virus.  Memotivasi: Guru menunjukkan gambar lambang internasional pita merah

(kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS). Tahukah kamu tentang lambang ini?

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak siswa untuk mengamati lambang internasional pita merah (kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS).

(22)

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi memaparkan ciri-ciri virus, cara

reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid dan prion.  Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa

menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi.

 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri virus, cara bereproduksi virus, viroid dan prion.

 Siswa membuat model replikasi virus sesuai dengan kreatifitas kelompok, untuk lebih memahami daur litik dan lisogenik.

 Guru memberikan saran-saran dalam pembuatan model replikasi virus (daur litik dan lisogenik).

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri virus, cara reproduksi virus.

 Refleksi: Guru memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri virus, cara reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid dan prion.

 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis bio dan diskusi.

 Rencana pembelajaran selanjutnya: Peranan virus, pencegahan dan pengobatan penyakit oleh virus.

2. Pertemuan ke-2

a. Pendahuluan (15 menit)

 Memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus.

 Memotivasi: Menayangkan film video tentang cara penularan virus (misalnya, penularan virus penyebab flu). Apa maksud film video ini?  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk menganalisis cara penularan virus (misalnya, penularan virus penyebab flu).

(23)

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang peranan virus baik yang

menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.

 Elaborasi: Diskusi kelas tentang permasalahan penyakit AIDS dan

penularannya yang dikaitkan dengan pergaulan remaja yang salah (free sex dan narkoba).

 Diskusi kelas tentang peranan virus dalam rekayasa genetika.

 Pada saat diskusi kelas, memberikan kesempatan pada kelompok/siswa lainnya menanggapi.

 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan virus baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang peranan virus baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.

 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peranan virus baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.

 Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan dari buku paket.  Rencana pembelajaran selanjutnya: Archaebacteria dan Eubacteria.

G. Sumber Belajar/ Bahan ajar/Alat 1. Sumber belajar:

 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 3.

2. Bahan Ajar:

 Bahan presentasi, gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media massa.

3. Alat:

 Komputer/LCD, VCD/CD player.

 Peralatan untuk membuat model reproduksi virus dan poster.

(24)

a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). b.Ulangan harian.

Contoh soal:

 Berikut ini yang merupakan ciri-ciri virus adalah .... a. tubuh uniseluler

b. sel prokariotik c. sel eukariotik d. tubuh multiseluler e. tubuh aseluler

 Berikut ini bukan merupakan alasan mengapa virus dapat dianggap sebagai makhluk hidup adalah ….

a. kapsidnya terdiri dari protein b. dapat dikristalkan

c. tubuh terdiri atas DNA/RNA d. dapat menduplikasi diri

e. dapat hidup hanya pada sel hidup  Virus yang berbentuk huruf T adalah….

a. Adenovirus b. Rabdovirus c. Ebolavirus d. Bakteriofaga e. HIV

 Fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah.... a. lisis – penetrasi – adsorpsi – sintesis – pematangan

b. penetrasi – adsorpsi – lisis – sintesis – pematangan c. adsorpsi – lisis – penetrasi – sintesis – pematangan d. sintesis – pematangan – adsorpsi – penetrasi – lisis

e. adsorpsi – penetrasi – sintesis – pematangan – lisis

 Penyakit pada organisme yang disebabkan oleh virus, antara lain.... a. tungro, mosaik, dan CVPD

b. antraks dan chikungunya c. kolera, flu burung, dan SARS d. kutil, cacar, dan gondok e. rabies, AIDS, dan sifilis

2. Psikomotorik

 Produk berupa model replikasi/reproduksi virus.

 Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, sars, demam berdarah.

3. Afektif

(25)

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator : Merancang model replikasi virus.

Aspek penilaian : Psikomotorik

Judul kegiatan : Membuat model reproduksi virus Tanggal Penilaian :

Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya melalui diskusi kelas.

Aspek penilaian : Psikomotorik

Judul kegiatan : Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, SARS, dan demam berdarah.

Tanggal Penilaian :

Kelas :

No. NamaSiswa Kelompok

Aspek yang dinilai dalam leaflet

(26)

... ... NIP... NIP...

---RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Nomor : 4

Kelas/Semester : X/1

Materi Pembelajaran : Archaebacteria dan Eubacteria Alokasi Waktu : 9 × 45 menit

Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar

3.4Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

B. Indikator

3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria. 3.4.2 Membedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif.

3.4.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam kehidupan.

3.4.4 Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan peranannya dalam kehidupan.

4.4.1 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi.

4.4.2 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari

berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan.

C. Tujuan Pembelajaran Afektif

1. Siswa dapat menyadari adanya ciptaan Tuhan berupa bakteri yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di bumi.

2. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Kognitif

1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria melalui diskusi kelompok.

2. Siswa dapat embedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif berdasarkan kajian literatur.

(27)

4. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan peranannya dalam kehidupan diskusi kelas.

Psikomotorik

1. Siswa dapat melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi melalui kerja kelompok.

2. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan

desinfektan.

D. Materi Pembelajaran

(28)

2. Materi Konsep

 Pengertian: Archaebacteria (organisme prokariotik yang hidup di lingkungan ekstrim), Eubacteria (organisme prokariotik yang hidup kosmopolit), bakteri (prokariotik, uniseluler, pada umumnya berdinding sel, tetapi tidak berklorofil).  Ciri-ciri Bakteri

- Ukuran 0,5 – 5 mµ, bentuk (basil, kokus, spirilum, kokobasil, vibrio, spiroseta). - Bentuk agregat: kokus (monokokus, diplokokus, tetrakokus, sarkina, streptokokus,

stafilokokus); basil (monobasil, diplobasil, streptobasil). Waspadai Penyakit Akibat Bakteri Legionella

Berita pemulangan 10 turis asing karena terjangkit bakteri Legionela membuat masyarakat khawatir tentang kemungkinan wabah penyakit ini. Kementerian Kesehatan menyatakan akan terus menyelidiki dugaan wabah legionella di Bali setelah dilaporkan ada beberapa turis terkena serangan bakteri tersebut.

Penyakit ini disebut legionaire disease dan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara. Legionellosis adalah suatu penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases. Secara keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah

Legionella pneumophila. Legionellosis pernah terjadi di Philadelphia Amerika Serikat pada tahun 1976 dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang. Di Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai tahun 2001 menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar ditemukan hampir 90% pernah terpajan bakteri Legionella. Bakteri Legionella biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. (UG).

(29)

- Struktur sel: kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula, vakuola gas, klorosom, flagela (atrik, monotrik, lofotrik,

amfitrik, peritrik), pilus (fimbria).

 Pengelompokan Bakteri.

- Bakteri Gram positif dan Gram negatif.

- Bakteri autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (saproba, parasit, dan simbiosis mutualisme).

- Bakteri aerob dan anaerob (anaerob fakultatif dan anaerob obligat).  Pertahanan bakteri dengan endospora.

 Reproduksi bakteri: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi, transduksi, transformasi).

 Archaebacteria: bakteri metanogen, halofil, termofil, termoasidofil.  Peranan Bakteri

- Menguntungkan: pengurai organisme mati, penyubur tanah,

produksi/industri (makanan, minuman, vitamin, antibiotik, obat, enzim, biogas, logam), pembunuh hama, membantu pencernaan makanan. - Merugikan: penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.  Pembiakan bakteri dengan medium cair, kental, padat.

 Penanggulangan bahaya bakteri: pemanasan (sterilisasi, pasteurisasi), pengeringan, pendinginan, zat pengawet (kimia, alami), kemasan, iradiasi.  Cyanobacteria

- Tubuh uniseluler/ multiseluler; cara hidup (bebas, bersimbiosis mutualisme); habitat (air, tanah, tembok, batu, gurun, tempat ekstrim/panas dan asam); reproduksi (pembelahan biner, fragmentasi, endospora).

- Peranan yang menguntungkan (makanan suplemen, obat, penyubur tanah); peranan yang merugikan (menutup permukaan air bila blooming, melapukan batuan candi).

3. Materi Prinsip

 Peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan.  Usaha-usaha menanggulangi bahaya bakteri.

4. Materi Prosedural

 Membuat biakan/kultur bakteri.

E. Metode Pembelajaran 1. Diskusi kelas

2. Diskusi kelompok dan kelas 3. Eksperimen

F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1

(30)

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang bakteri.

 Memotivasi: Guru menyuruh siswa membaca ilustrasi tentang peristiwa keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk menganalisis bacaan ilustrasi tentang peristiwa keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.

 Siswa secara individu menganalisis bacaan ilustrasi tentang peristiwa keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada makanan kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.  Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang ciri-ciri bakteri, struktur

sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.  Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa

menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi.

 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (15 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.

 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.  Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis

bio dan diskusi.

 Rencana pembelajaran selanjutnya: Eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni.

2. Pertemuan ke-2

a. Pendahuluan (15 menit)

(31)

 Siswa duduk berkelompok di laboratorium.

 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).  Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi

nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara mengkultur bakteri.  Memotivasi: Guru menanyakan persiapan melaksanakan eksperimen kultur

bakteri dan menunjukkan peralatan kultur bakteri yang sudah dipersiapkan di laboratorium.

 Penyampaian tujuan pembelajaran.

 Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan praktikum.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Siswa mempelajari literatur cara kerja mengkultur bakteri.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu tentang cara mengkultur bakteri.

 Eksplorasi: Siswa mendiskusikan dengan teman sekelompok, tentang cara kerja dan menentukan tempat menangkap bakteri.

 Para siswa dalam kelompok menyepakati tempat menangkap bakteri.  Elaborasi: Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara-cara

pembuatan kultur bakteri yang benar dan mengajak siswa untuk memperhatikan keselamatan kerja.

 Setiap kelompok melakukan eksperimen kultur bakteri.

 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan laboratorium setelah pembuatan kultur bakteri selesai.

 Diskusi kelas tentang peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan

bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang cara-cara mengkultur bakteri, peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri.  Refleksi: Memberikan pertanyaan peranan bakteri dan penanggulangan

bahaya bakteri.

 Tindak lanjut: Menugaskan siswa untuk mengontrol eksperimen kultur bakteri, mencatat data-data hasil eksperimen.

 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan eksperimen di rumah tentang pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya, nata de coco).

 Rencana pembelajaran selanjutnya: Membahas hasil eksperimen kultur bakteri, dan pengamatan bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop.

(32)

a. Pendahuluan (15 menit)

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang bentuk-bentuk koloni bakteri.

 Memotivasi: Menanyakan hasil eksperimen kultur bakteri.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak siswa untuk mengamati dan membandingkan bentuk-bentuk dan jumlah koloni bakteri dari kultur dengan sumber bakteri pada tempat yang berbeda.

 Eksplorasi: Siswa bersama kelompoknya mengamati bentuk-bentuk dan jumlah koloni bakteri hasil eksperimen.

 Siswa mengamati bentuk-bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop secara cermat dan teliti.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya berkaitan dengan hasil percobaannya.

 Elaborasi: Diskusi kelompok tentang hasil eksperimen kultur bakteri.  Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat dan hasil eksperimen

antar kelompok.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan materi dan kesimpulan siswa.

 Siswa disuruh membuat laporan tertulis hasil eksperimen.

 Guru menyuruh siswa membersihkan cawan petri bekas kultur bakteri dan mengembalikan ke laboratorium.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bentuk koloni dan bentuk bakteri.

 Refleksi: memberikan pertanyaan berkaitan dengan hasil eksperimen.  Tindak lanjut: Penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)

pengawetan makanan secara aman dan mengerjakan soal-soal latihan di buku teks.

 Rencana pembelajaran selanjutnya: Protista.

G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar:

 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 5.

2. Bahan Ajar:

(33)

 Bahan untuk eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni (misalnya, agar-agar, daging, kentang, metilin biru).

 Bahan untuk praktik pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya untuk membuat nata de coco diperlukan air kelapa, starter bakteri, asam cuka).  Bahan untuk praktik pengawetan makanan yang aman (misalnya, garam, gula,

ikan, telur, buah-buahan).

3. Alat:

- Komputer/LCD, VCD/CD player.

- Peralatan untuk eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni (misalnya, autoklaf, mikroskop, kaca objek).

- Peralatan untuk praktik pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya kompor, panci, pisau).

- Peralatan untuk praktik pengawetan makanan yang aman.

H. Penilaian 1. Kognitif

a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). b. Ulangan harian.

Contoh soal:

 Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Archaebacteria dengan Eubacteria.

 Jelaskan perbedaan sel-sel yang terdapat pada Cyanobacteria: heterokista, akinet, dan baeosit.

 Jelaskan perbedaan bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif, berikut contohnya masing-masing.

 Beberapa jenis Cyanobacteria dapat merusak candi-candi peninggalan sejarah jaman dahulu. Bagaimana cara hidup Cyanobacteria tersebut? Sebutkan contohnya.

2. Psikomotorik

a. Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan bakteri dalam koloni. b.Produk makanan pemanfaatan bakteri

c. Produk pengawetan makanan secara aman. 3. Afektif

Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar, diskusi, praktik di laboratorium. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator:

 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi.

 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai tempat.

Aspek penilaian : Psikomotorik

(34)

Kelas :

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Sko r

Nila i Persiapan alat

dan bahan

Kesesuaian pelaksanaan dengan cara

kerja

Kontribusi dalam teman

kelompok

Laporan eksperimen

1. 2. 3. 4. 5. 6.

INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR/TIDAK TERSTRUKTUR

Aspek Penilaian : Psikomotor

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

Judul Kegiatan : 1. Membuat produk makanan pemanfaatan bakteri. 2. Membuat produk pengawetan makanan secara aman. Hari /Tgl :

Kelas :

No. Nama Kualitas

produk

Kelayakan pemanfaata

n produk/

Waktu penyelesaia

n

Jumlah Skor

(35)

makanan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Mengetahui, ………..., … Juli 2014 Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi,

... ... NIP... NIP...

---RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Nomor : 5

Kelas/Semester : X/1 Materi Pembelajaran : Protista Alokasi Waktu : 9 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar

(36)

4.5 Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran Protista dalam kehidupan serta menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk

model/charta/gambar.

B. Indikator

3.5.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista.

3.5.2 Mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip tumbuhan (ganggang), dan Protista mirip jamur.

3.5.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam kehidupan.

4.5.1 Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya dengan mikroskop.

4.5.2 Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik berdasarkan pengamatan langsung.

C. Tujuan Pembelajaran Afektif

1. Siswa dapat mengagumi salah satu ciptaan Tuhan berupa Protista yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di bumi.

2. Siswa menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Protista.

Kognitif

1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista berdasarkan kajian teori dan pengalamannya.

2. Siswa dapat mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip tumbuhan (ganggang), dan Protista mirip jamur.

3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam kehidupan.

Psikomotorik

1. Siswa dapat membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya dengan mikroskop.

2. Siswa dapat membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik berdasarkan pengamatan langsung/eksperimen.

D. Materi Pembelajaran

(37)

Amoeba Paramecium

Turbinaria ornata Jamur lendir

2. Materi Konsep:

 Protista adalah organisme eukariotik yang paling sederhana.

 Penggolongan: Protista mirip hewan (Protozoa), mirip tumbuhan (alga), mirip jamur (jamur Protista).

 Protozoa

- Ciri-ciri: eukariotik, heterotrof, uniseluler, alat gerak ada/tidak ada, tubuh tetap/berubah-ubah, bercangkang/tidak, hidup bebas/parasit/simbiosis mutualisme, membentuk kista/tidak.

- Klasifikasi: Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, Sporozoa.  Alga (Ganggang)

- Ciri-ciri: uniseluler/multiseluler, fotoautotrof, memiliki klorofil, pigmen fotosintetik lainnya, pirenoid, berdinding sel/tidak, soliter/berkoloni,

bergerak/tidak, reproduksi aseksual/seksual, metagenesis/tidak, hidup bebas/ simbiosis membentuk lichen.

- Klasifikasi: Euglenoid, Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.

 Jamur Protista

- Jamur lendir plasmodial (Myxomycota), ciri-cirinya: heterotrof fagosit, memiliki massa ameboid, bereproduksi aseksual (sporangium) dan seksual (singami).

(38)

- Jamur air (Oomycota), ciri-cirinya: uniseluler/multiseluler, berdinding sel dari selulosa, heterotrof, saproba/parasit, reproduksi aseksual (zoospora biflagel) dan seksual (pembuahan oogonium dengan inti sperma).  Peranan Protista

- Menguntungkan: sumber minyak bumi, bahan pasta gigi, penggosok, isolasi, PST, bahan agar-agar.

- Merugikan: penyakit tidur, chagas, surra, kerusakan gigi, keputihan, diare, malaria, keracunan, late blight pada tumbuhan.

3. Materi Prinsip

 Peranan Protista yang merugikan dan menguntungkan.

4. Materi Prosedural

 Membuat kultur Paramecium sp.

E. Metode Pembelajaran  Pembelajaran kolaboratif.  Eksperimen

 Proyek (penugasan kelompok)

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1

a. Pendahuluan (15 menit)

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi Protista.

 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar produk makanan puding yang terbuat dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk mengamati gambar produk makanan puding yang terbuat dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista.  Siswa secara individu mengamati gambar produk makanan puding dan

mencari tahu bahan dasar untuk membuat puding.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Eksplorasi: Salah satu kelompok melakukan presentasi tentang ciri-ciri dan klasifikasi Protista, serta jenis Protista mirip hewan.

 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif. Siswa lainnya bisa bertanya materi yang belum dimengerti atau menanggapinya. Kelompok penyaji presentasi kemudian memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis ke forum dan

(39)

 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila ada pertanyaan-pertanyaan/kuis yang tidak terjawab oleh siswa.

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri dan klasifikasi Protista, serta kelompok Protista mirip hewan.

 Refleksi: memberikan pertanyaan tambahan berkaitan dengan ciri-ciri dan klasifikasi Protista, serta kelompok Protista mirip hewan terutama tentang penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.

 Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan pada fitur diskusi dan kuis bio dari buku paket.

 Rencana pembelajaran selanjutnya: Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.

2. Pertemuan ke-2

a. Pendahuluan (20 menit)

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.

 Memotivasi: Menayangkan gambar-gambar/video tentang Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur. Apa yang Anda ketahui tentang gambar/film video ini?

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk mengamati gambar-gambar/film video tentang Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.

 Siswa secara individu mengamati gambar-gambar/film video tentang Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur secara cermat.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Eksplorasi: Siswa mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur berdasarkan gambar atau video.

 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif dengan presentasi kelompok yang dilengkapi kuis. Siswa lainnya bisa menanggapinya atau menjawab kuis. Kelompok penyaji peresentasi memberikan penilaian kepada teman-temannya yang berhasil menjawab pertanyaan kuis.

(40)

 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (15 menit)

 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri, klasifikasi, dan peranan Protista mirip tumbuhan maupun mirip jamur.  Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri, klasifikasi, dan

peranan Protista mirip tumbuhan maupun mirip jamur.

 Tindak lanjut: Penugasan membuat kultur Paramecium sp. di rumah dan mempersiapkan bahan pratikum lainnya untuk pengamatan Protista pada pertemuan KBM (kegiatan belajar mengajar) mendatang.

 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan Protista.

3. Pertemuan ke-3

a. Pendahuluan (15 menit)

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri Protista mirip hewan, mirip tumbuhan, dan mirip jamur.

 Memotivasi: Menanyakan persiapan bahan-bahan praktikum yang di bawa siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan Protista dengan menggunakan mikroskop dan lup.

 Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk menanya bila tidak paham.

 Guru menjelaskan kembali untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar.

 Eksplorasi: Siswa melakukan pengamatan Protista dari berbagai sumber (misalnya air kolam, air rendaman jerami, air sungai, laut), dengan alat bantu mikroskop dan lup.

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.

 Elaborasi: Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk mendiskusikan ciri-ciri Protista yang berhasil ditemukan.

 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi jenis Protista yang ditemukan siswa berdasarkan identifikasi ciri-cirinya.

(41)

 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

d. Penutup (20 menit)

d. Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang jenis Protista yang berhasil ditemukan.

e. Refleksi: Menanyakan ciri-ciri dari jenis Protista yang berhasil ditemukan pada kegiatan pengamatan.

f. Tindak lanjut: Penugasan KTT (kegiatan tugas terstruktur) berupa membuat laporan tertulis pengamatan Protest, mengerjakan latihan soal (uji

kompetensi dan latihan ulangan semester 1 pada buku paket.

g. Rencana pembelajaran selanjutnya: ulangan harian Protista, ulangan semester 1, dan dimulai KBM semester 2.

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar:

 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 5.

2. Bahan Ajar:

 Bahan presentasi, gambar-gambar Protista.

 Bahan untuk eksperimen pengamatan Protista (misalnya, air kolam, air rendaman jerami, air sungai, air got).

 Protista makroskopis, misalnya ganggang awetan dalam botol.

3. Alat:

 Komputer/LCD, VCD/CD player.

 Peralatan untuk eksperimen pengamatan Protista (misalnya, mikroskop, kaca objek cekung, lup).

H. Penilaian

1. Kognitif

a. Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif (misalnya, dari pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis).

b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR). c. Ulangan harian.

Contoh soal:

 Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri Protista adalah... a. uniseluler

b. multiseluler c. heterotrof d. prokariotik e. eukariotik

 Protozoa dan alga termasuk ke dalam kingdom Protista. Namun, Protozoa berbeda dengan alga, karena alga bersifat ...

(42)

b. kemoautotrof c. fotoautotrof d. eukariotik

e. tidak memiliki alat gerak

 Sporozoa yang menyebabkan keguguran janin pada ibu hamil adalah.... a. Plasmodium sp.

b. Toxoplasma gondii c. Trichomonas vaginalis d. Giardia lamblia

e. Leishmania donovani

2. Psikomotorik

 Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan Protista dan pembuatan kultur Paramecium sp.

3. Afektif

 Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator:

(43)

 Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik berdasarkan pengamatan langsung.

Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pengamatan Protista Tanggal Penilaian :

Kelas :

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Sko r Nilai Persiapan

alat dan bahan

Kesesuaian pelaksanaan dengan cara

kerja

Kontribusi dalam teman

kelompok

Laporan observasi

Referensi

Dokumen terkait

Membuat rangkuman dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan2.

Dari hasil penelitian diatas jika dikaitkan dengan teori interaksi sombolik dengan teori sensifitas retori dalam penelitian ini para pendidk berusaha membentuk aturan, cara

Pendidikan penting bagi manusia, termasuk penyandang autisme. Walaupun demikian, masih banyak penyandang autisme yang mengalami kesulitan dalam belajar. Salah satu

Berdasarkan hasil isolasi diperoleh tiga isolat bakteri yang mampu menghasilkan enzim selulase bersifat ekstraseluler dengan ditandai adanya zona bening pada media CMC

penerimaan Retribusi Daerah lima tahun terakhir selalu mengalami kenaikan dan penerimaan Retribusi Terminal yang melebihi target kecuali pada tahun 1999 dan.. Kinerja dari

Perhitungan yang dilakukan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan risiko yang memperlukan lebih lanjut atau tidak dengan melihat matriks risk grade pada Gambar 1.. Hasil

Hal ini dikarenakan: (1) hasil penilaian perangkat oleh validator ahli termasuk pada kategori baik; (2) hasil observasi kualitas dan keterlaksanaan pembelajaran