• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DATA

B. Skematik Iklan Politik Televisi Partai Demokrat

Sebuah teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.136 Dengan urutan tertentu, skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting. Karena dengan menampilkan di bagian tertentu suatu bagian merupakan proses penonjolan tertentu dan meyembunyikan bagian yang lain. Semua bagian dan skema ini dipandang sebagai strategi bukan saja bagaimana bagian dalam teks itu hendak disusun, tetapi juga bagaimana membentuk pengertian sebagaimana dipahami atau pemaknaan komunikator atas suatu peristiwa. Dengan skema dapat diketahui maksud dan tujuan dari pembuatan iklan politik tersebut. Sementara

136

dalam iklan televisi, hal mengenai alur tersebut terkait dengan pola struktur naratif berupa tahapan-tahapan yang menjadikan karakter, masalah, tujuan, aspek ruang dan waktu masing-masing ditetapkan dan berkembang menjadi alur cerita secara keseluruhan.

Peneliti menyimpulkan skema iklan politik televisi Partai Demokrat yang diteliti diawali dengan menampilkan dan menjelaskan berbagai kebijakan Pemerintahan Presiden SBY yang dianggap telah mengutamakan kepentingan rakyat. Kemudian menampilkan kesaksian-kesaksian masyarakat tentang dampak positif kebibajakan-kebijakan tersebut terhadap bidang kehidupannya. Sehingga skema iklan-iklan tersebut selalu diakhiri dengan arahan bahwa Presiden SBY patut dipilih kembali menjadi Presiden periode selanjutnya untuk memerintah dan mengambil berbagai kebijakan yang mengutamakan rakyat. Peneliti menggambarkan skema iklan politik televisi Partai Demokrat sebagai berikut:

Gambar 3.1. Skema Iklan Politik Televisi Partai Demokrat

Penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan Pemerintahan Presiden SBY di berbagai

bidang yang dianggap telah berhasil mengutamakan rakyat

Kesaksian masyarakat tentang dampak positif kebijakan-kebijakan Pemerintah terhadap bidang

kehidupannya

Presiden SBY layak untuk dipilih kembali menjadi Presiden periode selanjutnya agar dapat kembali

mengambil kebijakan yang mengutamakan rakyat

Dari skema tersebut tampaklah strategi komunikator dalam merepresentasikan gagasannya. Permulaan iklan diawali dengan menjelaskan kebijakan-kebijakan Presiden SBY di berbagai bidang yang dianggap berhasil mengutamakan rakyat. Misalnya, bahwa Pemerintahan Presiden SBY berhasil menurunkan harga BBM hingga tiga kali, yang diberi label pertama kali dalam sejarah di Indonesia (scene A. 2 dan 3). Sebagai implikasi dari turunnya harga BBM, Pemerintah juga mengambil kebijakan menurunkan tarif angkutan umum dan tarif listrik industri (scene B. 2), serta menurunkan harga-harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, daging ayam, telur ayam, dll (scene B. 3). Selain berhasil menurunkan harga-harga, Pemerintah juga bisa meningkatkan penghasilan masyarakat (scene B. 2 shot 6).

Penjelasan tentang kebijakan-kebijakan Pemerintahan Presiden SBY yang dianggap berhasil juga meliputi penurunan angka penganguran dan kemiskinan (scene C. 2 shot 4 dan 5). Serta menampilkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemernitahan Presiden SBY telah meningkat di berbagai bidang kehidupan, misalnya bidang ekonomi, pendidikan, politik dan keamanan, hukum, pemberantasan korupsi, dan bidang kesehatan (scene C. 3-6). Tingkat kepuasan masyarakat di berbagai bidang tersebut diambil dari data-data Lembaga Survei Indonesia dan Litbang Harian Kompas. Dengan mendasarkan data-data tersebut pada lembaga survei dan media nasional, merupakan upaya penonjolan untuk meyakinkan khalayak bahwa data-data tersebut dapat dipercaya kebenarannya.

Dengan menempatkan adegan penejelasan kebijakan-kebijakan Pemerintahan Presiden SBY di berbagai bidang yang dianggap berhasil mengutamakan rakyat di bagian awal, menonjolkan kesan bahwa Pemerintah benar-benar berjuang untuk rakyat. Hal ini karena terlihat dari pemaparan berbagai kebijakan Pemerintah di berbagai bidang tersebut.

Setelah menayangkan pemaparan kebijakan-kebijakan Pemerintahan Presiden SBY di berbagai bidang, skema iklan politik televisi Partai Demokrat dilanjutkan dengan kesaksian-kesaksian masyarakat yang dimudahkan bidang kehidupannya karena kebijakan Pemerintahan Presiden SBY yang telah dimunculkan di awal. Kesaksian tersebut misalnya oleh Gito, seorang supir angkutan umum yang merasa diringankan beban hidupnya karena penurunan harga BBM mencapai tiga kali (scene A. 1 dan scene A. 6). Kemudian kesaksian dari seorang nelayan yang merasa diuntungkan karena dengan turunnya harga BBM membuat biaya melaut tak lagi menjadi mahal sehingga semakin mudah mencari penghasilan (scene A. 4). Para petani pun merasa beban hidupnya menjadi lebih ringan semenjak Pemerintah menurunkan harga BBM sampai tiga kali (scene 4. 5). Turunnya harga BBM yang diikuti dengan turunnya harga-harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, daging ayam, dan telur ayam juga turut berimplikasi positif pada pengeluaran ibu rumah tangga (scene B. 3).

Begitu halnya di lingkungan akademis, juga terdapat kesaksian dari guru dan siswa terhadap kebijakan Pemerintahan SBY yang semakin memudahkan dunia pendidikan. Dengan dialokasikannya anggaran pendidikan nasional sebesar 20 persen dari APBN, para siswa dan guru merasa diuntungkan. Salah satu

pemanfaatan anggaran tersebut yaitu dengan adanya BOS (Bantuan Operasinal Sekolah) yang bisa digunakan untuk melengkapi sarana pendidikan seperti peralatan laboratorium, beasiswa dan sarana pendidikan lainnya. Sehingga untuk biaya sekolah menjadi lebih ringan. Dalam iklan politik televisi Partai Demokrat, kesaksian tentang hal tersebut misalnya oleh siswa yang mengacungkan jempol karena merasa sarana pendidikan semakin lengkap, yang juga didukung dengan adanya tulisan “Siswa semakin mudah memperluas pendidikan” (scene D. 2). Selain itu ada juga siswa yang mengatakan semenjak adanya BOS, biaya sekolah kini sudah tidak menjadi beban lagi (scene D. 3). Kemudian para siswa dengan gembiranya mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY atas kebijakannya di bidang pendidikan, hal tersebut ditampilkan dalam scene D. 6 berikut ini:

Pada scene D. 6 tersebut, digunakan bidang pandang long shot yang bisa menampilkan siswa dalam jumlah yang banyak sehingga menekankan bahwa rasa terima kasih terhadap Presiden SBY di ucapkan oleh sebagian besar siswa. Guru pun mengakui bahwa kebijakan Pemerintah yang mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN dianggap lebih menghargai pengabdiannya. Guru terseut berucap terima kasih karena pengabdiannya semakin dihargai, juga didukung dengan adanya tulisan ”Kualitas dan kesejahteraan guru ditingkatkan” (scene D. 4). Pada masa-masa Pemerintahan sebelumnya, guru yang

dianggap masyarakat sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ini kurang terpenuhi kesejahteraannya karena gaji yang diperoleh dianggap kurang sesuai dengan jasa- jasa mereka dalam mencerdaskan putra bangsa. Oleh karena itu berdasar Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, diadakan uji sertifikasi guru. Bagi guru yang lolos, berhak mendapat tambahan gaji sebesar gaji pokoknya.

Dengan menampilkan skema seperti tersebut di atas, nampak bahwa kesan yang ingin ditonjolkan adalah meyakinkan masyarakat bahwa Pemerintah telah terbukti mengutamakan kepentingan rakyat. Hal ini karena kebijakan-kebijakan tersebut berdampak positif pada rakyat. Yakni ditunjukkan dengan kesaksian- kesaksian berbagai pihak yang merasa dimudahkan bidang kehidupannya berkat kebijakan-kebijakan Pemerintahan Presiden SBY seperti yang sudah dipaparkan di awal. Pernyataan tersebut keluar langsung dari masyarakat yang menjadi objek dari kebijakan Pemerintah.

Skema iklan politik televisi Partai Demokrat selalu diakhiri dengan adegan sama yang berisi pernyataan “mari kita dukung terus”, “berjuang untuk rakyat”, dan “lanjutkan!” (scene A. 8, scene B. 6, scene C. 8, dan scene D. 9). Berikut ini gambarnya:

Dengan menampilkan scene di atas sebagai penutup, kesan yang ingin ditonjolkan yaitu bahwa Presiden SBY patut dipilih kembali menjadi Presiden periode selanjutnya karena kebijakan-kebijakannya di berbagai bidang kehidupan terbukti sukses mengutamakan rakyat dan sudah diakui oleh masyarakat.

Untuk memperkuat tema-tema tentang citra Presiden SBY yang muncul dalam keempat iklan politik televisi Partai Demokrat yang diteliti, juga digunakan elemen analisis dimensi struktural dari Pan dan Kosicki sebagai berikut:

A. Latar

Latar merupakan bagian yang mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan komunikator. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Latar umumnya ditampilkan di awal sebelum pendapat komunikator yang sebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat komunikator sangat beralasan. Oleh karena itu, latar membantu menyelidiki bagaimana seseorang memberi pemaknaan atas suatu peristiwa serta dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Dengan melihat latar apa yang ditampilkan dan bagaimana latar tersebut disajikan, maka kita bisa menganalisis apa maksud tersembunyi yang ingin dikemukakan oleh komuniktor sesungguhnya.

Begitu pula dalam iklan politik televisi Partai Demokrat yang menjadi objek penelitian, strategi latar juga digunakan untuk mendukung gagasan atau pendapatnya. Peneliti menemukan berbagai peristiwa maupun permasalahan yang

digunakan sebagai latar dalam menyampaikan wacana pokok yang telah peneliti rumuskan sebelumnya dalam elemen tematik. Untuk wacana pokok pertama, yaitu Presiden SBY suskses menjalankan roda Pemerintahan, menggunakan latar berbagai kebijakan yang mengarah pada keberhasilan seperti menurunnya harga BBM hingga tiga kali, penurunan tarif listrik industri, menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan, meningkatnya penghasilan rakyat, serta meningkatnya kepuasan rakyat di berbagai bidang, yang disampaikan dalam lingkungan akademis. Semua itu disertai dengan sumber-sumber data dan angka- angka yang disampaikan oleh seorang dosen ekonomi saat mengajar perkuliahan, kemudian mendapat tanggapan positif oleh para mahasiswanya. Berikut ini scene tersebut:

Scene B. 2 shot 7 dan Scene c. 2 shot 5

Pada scene tersebut, seorang dosen ekonomi memaparkan keberhasilan Pemerintahan SBY di berbagai bidang disertai dengan besaran perbandingan prosentase dan sumber-sumber datanya. Kemudian di zoom-out menjadi bidang pandang medium long shot untuk memperlihatkan para mahasiswanya yang berkata “owh..” sambil menganggukkan kepala tanda kagum dan setuju ketika Dosen selesai menerangkan berbagai keberhasilan tersebut. Dengan menggunakan latar akademis yang disertai dengan pemaparan data-data dari berbagai sumber

tersebut, tampak bahwa kesuksesan-kesuksesan Pemerintahan SBY tersebut diakui oleh orang-orang yang berpendidikan. Sehingga meyakinkan kebenaran data-data tersebut. Hal ini karena seorang pendidik (dosen) merupakan salah satu sumber utama informasi dan pengetahuan masyarakat dalam pendidikan formal.

Wacana kedua yang peneliti rumuskan yaitu Presiden SBY mampu meningkatkan taraf hidup rakyat sehingga layak dipilih kembali menjadi presiden periode 2009-2014, juga diyakinkan dengan penggunaan latar. Wacana pokok yang kedua ini menggunakan latar kesaksian berbagai lapisan masyarakat yang merasa dimudahkan bidang kehidupannya. Misalnya kesaksian supir angkutan umum, petani, nelayan, ibu rumah tangga, dan civitas akademis. Sehingga meyakinkan khalayak bahwa kinerja Pemerintahan SBY terbukti bisa meningkatkan taraf hidup rakyat.

Sedangkan wacana ketiga yakni Presiden SBY identik dengan Partai Demokrat, yaitu ditunjukkan dengan latar dinarasikannya dukungan Partai Demokrat dalam setiap kebijakan Pemerintahan Presiden SBY untuk kepentingan rakyat disertai dengan visual para pengurus Partai Demokrat. Misalnya dukungan terhadap penurunan harga BBM hingga tiga kali (iklan A), dukungan terhadap penurunan harga-harga (iklan B), dukungan terhadap kinerja Pemerintahan Presiden SBY yang berjuang untuk rakyat (iklan C), dan dukungan terhadap realisasi anggaran pendidikan 20 persen dari APBN (iklan D). Selain itu latar yang digunakan juga dengan selalu dicantumkannya identitas Presiden SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dalam iklan-iklan tersebut.

B. Detail

Detail merupakan hal yang berhubungan dengan pengendalian informasi yang menguntungkan diri komunikator agar ditampilkan lebih besar. Sebaliknya, komunikasi yang merugikan akan mendapat posisi yang lebih sedikit atau dihilangkan sama sekali. Berikut scene-scene yang menunjukkan elemen detail dalam iklan politik Partai Demokrat bertajuk “Berjuang untuk Rakyat” yang menjadi objek penelitian:

SceneA. 2 Shot 1 Scene A. 2 Shot 2 Scene A. 2 Shot 3 Scene A. 6 Shot 1

Scene-scene di atas memaparkan tentang penurunan harga BBM hingga tiga kali. Pada scene A. 2, penjelasan mengenai penurunan harga BBM diulang sampai tiga kali dengan menggunakan teknik rewind, sesuai dengan jumlah penurunan harga BBM yang juga hingga tiga kali. Dari visualisasi tersebut tampak bahwa komunikator menggunakan strategi semantik detail dalam menyampaikan penurunan harga BBM tersebut. Ditambah lagi dengan tayangan

pada scene A. 6 yang mengisahkan transaksi pengisian BBM di sebuah SPBU. Dengan teknik pengambilan gambar zoom in dan transisi shot berupa wipe, angka harga BBM dan tulisan “harga BBM diturunkan” di sebelahnya ditonjolkan dengan jelas. Lalu ekspresi karyawan SPBU dan supir angkutan umum yang terlihat gembira dengan penurunan tersebut, diikuti dengan senyuman dan anggukan persetujuan dari para penumpang di dalam angkutan umum. Telihat jelas tentang penggunaan elemen detail pada scene-scene tersebut untuk menyampaikan penekanan bahwa penurunan harga BBM merupakan kebijakan Pemerintah yang menguntungkan banyak pihak.

Selain itu, penggunaan elemen detail juga terlihat ketika Dosen Ekonomi menjelaskan mengenai berbagai keberhasilan Pemerintah di berbagai bidang yang dilengkapi dengan prosentase dan sumber datanya dengan detail. Misalnya, mengenai prosentase peningkatan penghasilan rakyat (scene B. 2 shot 6), serta menurunnya angka pengguran dan kemiskinan (scene C. 2 shot 2 dan 3) yang bersumber pada data Badan Pusat Statistik.

Penggunaan elemen detail juga nampak pada pemaparan Dosen Ekonomi mengenai tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerja Pemerintahan Presiden SBY (scene C. 2 shot 5). Setelah menyampaikan hal tersebut, lalu Dosen tersebut memberi penjelasan bahwa meningkatnya kepuasan rakyat terhadap kinerja Pemerintahan SBY (scene C. 2 shot 4), naiknya kepuasan rakyat di bidang pemberantasan korupsi (scene C. 4), bidang pendidikan (scene C. 5), dan bidang kesehatan (scene C. 6) yang didasarkan pada data Lembaga Survei Indonesia (LSI) tahun 2009. Sedangkan data mengenai meningkatnya kepuasan rakyat di

bidang ekonomi, bidang politik dan keamanan, dan bidang hukum bersumber dari data Litbang Surat Kabar Harian Nasional Kompas, pada 19 Januari 2009. Kemudian turunnya harga-harga sembako (scene B. 3 shot 4) didasarkan pada data Departemen Perdagangan. Penggunaan elemen detail ini semakin nampak dengan dicantumkannya perbandingan prosentase perubahan angka-angka tersebut. Dengan menunjukkan secara detail data-data tersebut, berusaha meyakinkan khalayak bahwa data-data tersebut bisa dipercaya keberadaannya.

Identitas yang disematkan pada Presiden SBY dalam setiap iklannya selalu sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Identitas ini semakin menonjolkan bahwa berbagai kebijakan Presiden SBY yang dianggap berjuang untuk rakyat tersebut juga merupakan kapasitasnya sebagai bagian dari Partai Demokrat. Bahwa Partai Demokrat bisa mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga layak untuk dipilih dalam pemilihan umum.