• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL 527: Sejumlah orang akibat informasi yang menyesatkan meninggalkan salat dan

Dalam dokumen Tim ICC – Fatwa-fatwa imam Ali Khamenei (Halaman 189-194)

kewajiban-kewajiban mereka selama beberapa tahun. Namun setelah membaca Risalah Imam Khomeini (Ra), mereka taubat dan kembali ke (jalan) Allah swt. Namun sekarang mereka tidak mampu mengkada salat-salat yang ditinggalkan. Apa hukumnya?

JAWAB:

Mereka wajib mengkada salat-salat yang telah lewat sebatas yang memungkinkan.

SOAL 528:

Ada seorang mati dan ia menanggung kada puasa Ramadhan dan salat. Ia meninggalkan sejumlah harta, jika uang tersebut digunakan untuk mengkada puasa Ramadhan, maka akan tetap tanggungan kada salatnya, begitu pula sebaliknya. Dalam situasi demikian manakah yang harus didahulukan?

JAWAB:

Tidak ada yang diutamakan antara salat dan puasa. Selama masih hidup, maka ia sendiri wajib mengkada salat dan puasa. Jika tidak melakukannya sendiri, maka harus berwasiat pada akhir hidupnya untuk menyewa seseorang untuk mengkada salat dan puasanya sejumlah yang dapat dibayar dari sepertiga harta peninggalannya dan (biayanya) diambilkan dari sepertiga harta yang ditinggalkan.

SOAL 529:

Dulu saya sering salat dan mengkada sebagian salat yang terlewatkan, karena tidur pada waktu salat atau karena badan dan pakaian dalam keadaan najis

ketika saya malas mensucikannya. Bagaimanakah saya menghitung jumlah tanggungan saya berupa kada salat-salat harian, salat ayat dan salat qashr? JAWAB:

Anda cukup mengkada sejumlah salat yang diyakini telah anda tinggalkan. Dan yang anda yakini dari jumlah tersebut sebagai salat qashr atau salat ayat itulah yang harus anda lakukan sesuai keyakinan anda. Sedangkan sisanya anda lakukan sebagai kada salat-salat harian secara sempurna (tamam/ bukan qashr). Anda tidak menanggung kewajiban apapun lebih dari itu.

SALAT KADA PUTRA SULUNG

SOAL 530:

Ayah saya mengalami stroke otak dan menderita sakit selama dua tahun. Akibatnya, ia tidak mampu membedakan antara baik dan buruk. Artinya, kemampuan berfikir dan bernalarnya telah lenyap. Selama dua tahun ia tidak melakukan salat dan puasa sedangkan saya adalah putra terbesar dalam keluarga. Apakah saya wajib mengkada salat dan puasanya. Tentu, saya tahu bahwa jika ia waras, maka saya wajib mengkadanya. Saya mengharap Anda membimbing saya dalam masalah ini?

JAWAB:

Jika kelemahan daya berfikirnya tidak mencapai batas kegilaan, dan ia tidak mengalami ketidaksadaran selama waktu-waktu salat maka ia wajib mengkada salat-salat yang telah dilewatkannya.

SOAL 531:

Apakah putrai-putrinya wajib membayar kaffarah, atau orang lain boleh membayarnya?

JAWAB:

Kaffarah puasa yang tadinya menjadi tanggungan ayah, jika bersifat mukhayyarah (boleh memilih), seperti bila ia mampu berpuasa dan memberi makan, maka jika biaya pembayarannya bisa diambil dari harta peninggalannya maka wajib dilakukan demikian. Jika tidak, maka anak lelaki tertua, berdasarkan ahwath, wajib berpuasa.

SOAL 532:

Ada lelaki lanjut usia yang telah meninggalkan keluarganya karena alasan tertentu dan tidak dapat berhubungan dengan mereka. Sedangkan ia merupakan anak lelaki tertua dalam keluarganya. Ayahnya telah wafat dalam waktu itu. Ia tidak tahu jumlah salat kada dan lainnya. Ia juga tidak memiliki harta yang cukup untuk menyewa orang melakukan salat ijarah, dan tidak mampu mengkada sendiri karena usianya yang sudah lanjut. Apa yang harus dikerjakannya?

JAWAB:

Tidak wajib mengkada salat-salat ayah kecuali yang diketahui telah ditinggalakan. Putra tertua wajib mengkada salat-salat ayahnya dengan cara yang dapat dilakukannya. Jika tidak mampu, maka ia dimaafkan (ma’dzur).

SOAL 533:

Jika anak tertua orang yang mati adalah wanita, sedangkan anak keduanya laki- laki, apakah ia (anak laki) wajib mengkada salat-salat dan puasa-puasa ayah dan ibunya?

JAWAB:

Tolok ukurnya adalah bahwa anak lelaki itu merupakan anak tertua di antara semua anak lelaki, kalau ia memang mempunyai anak-anak lelaki. Dalam kasus yang ditanyakan, kada salat dan puasa ayah beserta ibu wajib dilakukan oleh anak lelaki yang merupakan anak kedua.

SOAL 534:

Jika putra tertua -baligh atau tidak- mati sebelum ayahnya, apakah kewajiban mengkada salat ayah gugur dari anak-anak yang lain ataukah tidak?

JAWAB:

Taklif (kewajiban) megkada salat dan puasa ayahnya berlaku atas putra tertua yang masih hidup saat sang ayah meninggal meskipun ia bukan anak pertama atau putra pertama bagi ayahnya.

SOAL 535:

Saya adalah putra tertua dalam keluarga. Apakah saya wajib demi melakukan kada atas salat-salat fardu ayah, memastikan hal itu ketika ia masih hidup? Atau apakah ia wajib memberi tahu saya tentang jumlah salat yang dilewatkan? Jika ia tidak memberitahu, apa tugas saya?

JAWAB:

Anda tidak wajib menyelidiki dan menanyakan hal itu namun, dalam konteks ini seorang ayah wajib berwasiat. Yang jelas, putra tertua diantara anak-anak lelaki berkewajiban -setelah wafat ayahnya- mengkada jumlah salat dan puasa yang diyakini telah ditinggalkan ayahnya.

SOAL 536:

ditempati oleh anak-anaknya. Ia mempunyai tanggungan salat dan puasa. Sedangkan anak lelaki tertuanya tidak mampu mengkada dua kewajiban tersebut karena kesibukan harian. Apakah mereka wajib menjual rumah itu dan mengkada salat dan puasanya?

JAWAB:

Bagaimanapun anak lelaki tertua berkewajiban mengkada salat dan puasa yang dilewatkan oleh ayahnya. Kecuali jika ayahnya telah berwasiat menyewa seseorang untuk melakukannya dengan biaya dari sepertiga harta peninggalannya, dan harta tersebut cukup untuk membiayai pelaksanaan semua kewajiban salat dan puasa, maka wajib menggunakan sepertiga harta peninggalannya untuk hal itu.

SOAL 537:

Apabila putra tertua yang berkewajiban mengkada salat ayahnya itu mati, apakah pewaris putra tertua menanggung kadanya, ataukah kewajiban mengkada tersebut berpindah kepada putra ke dua (dari anak-anak) kakek? JAWAB:

Kewajiban mengkada salat dan puasa ayah atas putra lelaki tertua tidak diwajibkan atas anaknya, sebagaimana juga tidak diwajibkan atas saudaranya, jika anak tertua itu mati.

SOAL 538:

Jika ayah tidak pernah salat sama sekali, apakah semua salat-salatnya harus dikada dan wajib dilakukan oleh anak laki tertua?

JAWAB:

SOAL 539:

Dalam dokumen Tim ICC – Fatwa-fatwa imam Ali Khamenei (Halaman 189-194)