• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL 255: Seorang syahid yang tak dikenal nama beserta tanda yang dimilikinya

Dalam dokumen Tim ICC – Fatwa-fatwa imam Ali Khamenei (Halaman 105-112)

dikuburkan. Setelah satu bulan, muncul sejumlah indikasi yang menunjukkan bahwa syahid tersebut bukan penduduk kota tempat ia di kuburkan. Apakah boleh membongkar kuburan syahid tersebut dan memindahkannya ke tempat

asalnya? JAWAB:

Jika ia telah dikebumikan sesuai dengan hukum-hukum dan norma-norma

syar’i, maka tidak diperbolehkan membongkar kuburannya.

SOAL 256:

Jika memungkinkan untuk mengetahui isi kubur dan mengambil gambar televisi dari dalam kuburan itu tanpa harus lebih dahulu menggali atau menyingkirkan tanah, maka apakah perbuatan demikian dianggap sama dengan membongkar

kuburan ataukah tidak?

JAWAB:

Mengambil gambar jasad mayat yang telah terkubur tanpa menggali atau membuka liangnya dan menampakkan jenazah tidaklah tergolong perbuatan

membongkar kubur.

SOAL 257:

Pemerintah daerah hendak merobohkan bangunan kamar-kamar yang mengelilingi perkuburan guna memperluas gang. Kami mohon Anda berkenan memberikan jawaban atas pertanyaan sebagai berikut: Pertama: Apa tanggungjawab badan pengawas urusan perkuburan terhadap makam orang-orang mukmin yang ada dalam kamar-kamar tersebut? Kedua: Apakah boleh mengeluarkan tulang-belulang mayat-mayat tersebut lalu

JAWAB:

Tidak diperbolehkan merobohkan dan membongkar makam orang-orang Mukmin, jika telah terjadi pembongkaran dan tubuh mayat Muslim atau tulung- tulangnya yang belum hancur telah tampak keluar, maka wajib

mengkebumikannya lagi.

SOAL 258:

Jika seseorang, tanpa mengindahkan norma-norma syar’i, merobohkan perkuburan orang-orang Muslim, maka apa tanggungjawab orang-orang

Muslim lainya terhadap orang tersebut?

JAWAB:

Yang wajib bagi orang lain adalah mencegah kemungkaran dengan mematuhi syarat-syarat dan urutan-urutannya. jika akibat pembongkaran tubuh mayat Muslim atau tulang-tulangnya telah tampak keluar, maka wajib

mengkebumikannya lagi.

SOAL 259:

Ayah saya telah dimakamkan selama 36 tahun yang lalu di sebuah pekuburan. Kini saya berpikir untuk menggunakannya secara pribadi dengan mengambil izin dari kantor urusan wakaf. Atas dasar ini, apakah saya mesti meminta izin dari saudara-saudara saya berkenaan dengan hal itu, padahal perkuburan

tersebut dianggap wakaf?

JAWAB:

Tidak disyaratkan mengambil izin dari ahli waris yang lain berkenaan dengan kuburan yang terletak di tanah yang dianggap sebagai wakaf umum untuk menguburkan orang-orang mati di dalamnya. Namun sebelum tulang-tulang mayat berubah menjadi tanah, tidak diperbolehkan membongkar kuburannya

untuk menguburkan mayat lain.

SOAL 260:

Mohon jelaskan kondisi-kondisi yang memperbolehkan pembongakaran kubur. Dan jika terdapat alasan untuk merobohkan perkuburan muslimin dan memindahkannya ke tempat-tempat lain, maka mohon diterangkan? JAWAB:

Tidak diperbolehkan mengubah dan memindahkan pemakaman umat muslim yang diwakafkan untuk menguburkan mayat kaum muslim.

SOAL 261:

Setelah mendapatkan izin dari al-marjak ad-diniy (figur rujukan untuk masalah- masalah keagamaan), apakah boleh membongkar kuburan dan mengganti pekuburan yang diwakafkan sebagai tempat pemakaman untuk suatu keperluan lain?

JAWAB:

Izin tersebut tidak berguna dalam kondis-kondisi ketika tidak diperbolehkan membongkar kuburan dan merobohkan pekuburan yang diwakafkan untuk pemakaman orang mati. Adapun yang masuk dalam pengecualian maka tidak

ada masalah.

SOAL 262:

Sekitar dua puluh tahun lalu seorang lelaki wafat, dan bebrapa hari lalu seorang wanita wafat di desa yang sama, warga secara tidak sengaja menggali kuburan lelaki tersebut dan menguburkan mayat wanita itu di dalamnya. Kini apa hukumnya, mengingat dalam kuburan lelaki itu tidak ditemukan sisa apapun? JAWAB:

Dalam kasus yang ditanyakan di atas, kini tidak ada taklif apapun atas orang- orang lain. Hanya dikarenakan menguburkan jenazah dalam kuburan jenazah lain tidak menyebabkan diperbolehkan membongkar kuburan guna

memindahkan jasad tersebut ke kuburan lain?

SOAL 263:

Di tengah salah satu jalan besar terdapat empat kuburan yang menghambat kelangsungan pembukaan jalan. Padahal membongkar kuburan secara syar’i bermasalah. Kami mohon Anda mengarahkan kepada kami tentang apa yang wajib dilakukan agar pihak pemerintah daerah tidak melakukan tindakan yang

bertentangan dengan syari’at?

JAWAB:

Jika pembuatan jalan tidak bergantung pada penggalian dan pembongkaran kuburan, dan memungkinkan membuat jalan di atas kuburan, atau jika keperluan pembuatan jalan baru di tempat kuburan sangat mendesak, maka tidak ada masalah (la isykal).

NAJASAT (BENDA-BENDA NAJIS)

SOAL 264:

Apakah darah itu suci? JAWAB:

Hewan yang mempunyai darah yang mengalir ketika disembelih (nafsun sailah), darahnya najis.

SOAL 265:

Darah yang mengalir dari kepala pada upacara peringatan kesyahidan Al- Husain (as) akibat membenturkan kepala dengan keras pada dinding lalu

berhamburan dan mengenai kepala orang-orang yang menghadiri upacara, najis ataukah tidak?

JAWAB:

Darah manusia dalam semua keadaan najis.

SOAL 266:

Apakah warna tipis bekas darah yang masih ada di pakaian setelah dibasuh najis?

JAWAB:

Jika darahnya telah lenyap, dan yang tersisa hanyalah warnanya saja dan tidak dapat lenyap dengan dibasuh, maka ia suci.

SOAL 267:

Apa hukum titik darah dalam telur?

JAWAB:

Dihukumi suci, namun haram dimakan.

SOAL 268:

Apa hukum keringat orang yang junub karena perbuatan haram dan keringat hewan pemakan kotoran?

JAWAB:

Keringat onta pemakan kotoran najis. Sedangkan keringat hewan pemakan kotoran selain onta, demikian pula keringat orang yang junub karena perbuatan haram, berdasarkan aqwa, suci hukumnya. Namun berdasarkan ihtiyath, wajib meninggalkan salat dengan keringat janabah karena perbuatan haram.

SOAL 269:

dengan air murni dan setelah dimandikan dengan Sidr (Bidara) dan kapur suci ataukah tidak?

JAWAB:

Jika jasad mayat belum dimandikan hingga tuntas dengan mandi yang ketiga, maka ia tetap dihukumi sebagai najis.

SOAL 270:

Apakah kulit kedua tangan, bibir atau kedua kaki yang terkadang terlepas dihukumi suci ataukah najis?

JAWAB:

Kulit kedua tangan, bibir, kedua kaki atau bagian tubuh lainnya yang terlepas sendiri, dihukumi suci.

SOAL 271:

Seorang di medan tempur menghadapi situasi yang memaksanya untuk membunuh dan memakan babi. Apakah basah tubuhnya dan ludahnya dihukumi najis?

JAWAB:

Keringat tubuh dan ludah seseorang yang memakan daging haram dan najis tidaklah najis. Ia tidak diwajibkan melakukan istibra (membersihkan diri) Tetapi segala sesuatu yang menyentuh daging babi dalam keadaan basah dihukumi najis.

SOAL 272:

Mengingat penggunaan kuas dalam melukis dan pembuatan sketsa, padahal jenis kuas yang berkualitas baik dan digemari, yang kebanyakannya terbuat dari rambut babi, adalah yang didatangkan dari negara-negara non-Islam dan bisa

didapat oleh semua orang, terutama di pusat-pusat informasi dan kebudayaan, maka apa hukum syar’i menggunakan kuas-kuas tersebut? Lalu, apa hukum menulis ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis mulia dengannya?

JAWAB:

Rambut babi hukumnya najis, dan tidak boleh dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang mensyaratkan kesucian (thaharah) secara syar’i. Adapun penggunaannya dalam hal-hal yang tidak mensyaratkan kesucian, maka tidak dipermasalahkan (la isykal). Bahkan menggunakan kuas, jika tidak diketahui apakah terbuat dari rambut babi ataukah tidak, dalam hal-hal yang mensyaratkan kesucian pun, tidaklah dipermasalahkan (la isykal).

SOAL 273:

Apakah halal mengkonsumsi daging yang diimport dari negara non muslim? Apa hukumnya dari sisi suci atau najisnya?

JAWAB:

Sampai kita tidak yakin akan cara penyembelihannya maka dihukumi haram mengkonsumsinya, namun dari sisi kesucian jika tidak yakin, bahwa ia tidak disembelih (secara salah), maka dihukumi suci.

SOAL 274:

Kami mohon YM menerangkan berkenaan dengan bahan-bahan kulit dan anggota tubuh binatang lainnya yang diimpor dari negara non Muslim!

JAWAB:

Jika Anda memiliki dugaan, bahwa binatang tersebut disembelih dengan cara islami, maka suci, dan jika Anda yakin bahwa ia tidak disembelih dengan cara islami, maka dihukumi najis.

SOAL 275:

Dalam dokumen Tim ICC – Fatwa-fatwa imam Ali Khamenei (Halaman 105-112)