• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP PEMILIHAN ORDER

Dalam dokumen Standard Operating Procedure (Halaman 90-95)

TUJUAN

Mengatur tata tertib administrasi pemilihan order.

RUANG LINGKUP

Kebijakan dan Prosedur ini hanya mencakup proses-proses pemilihan order.

DEFINISI

Pemilihan order adalah trucking dikasih batas waktu untuk memilih order.

URAIAN PROSEDUR 1. aturan main closing time

==> Aturan closing time sudah jelas kesepakatan antara divisi EMKL dan Trucking dan selama ini sudah terjadi kesepakatan dan sampai saat ini masih berjalan tanpa terkendala.

2. biaya demurage dan storage yg timbul jika kondisinya truking sendiri yg masih pegang orderannya.

==> Mengenai pembahasan ini, trucking TAS Medan tidak pernah memegang orderan EMKL. Jadi, kami tidak membahas untuk point ini.

3. bagaimana supaya order yg sudah dipilih kemudian dikembalikan lagi sore hari pada saat sudah susah cari truking luar agar penjelasan truking bisa dimengerti oleh kacab dan ops emkl.dan mengapa order yg tadinya uda ditolak kemudian diambil lagi.

==> Untuk case ini, trucking diberikan waktu batasan sampai dengan jam 15.00 WIB untuk pilih orderan dan terhadap orderan yang sudah diambil wajib dinaikkan. Selain itu, terhadap orderan yang sudah ditolak pagi hari dan jika trucking meminta kembali orderan tersebut maka diberikan batasan sampai jam 15.00 untuk diambil kembali selama SP2 belum diberikan ke trucking luar.

Jika trucking TAS T telah memilih orderan pada saat jam 15.00, terhadap sisa orderan yang tidak bisa diambil oleh trucking TAS T Wajib ditanyakan kepada David apakah orderan tersebut mau diambil atau tidak?. Batasan waktu David memberikan jawaban kepada ops EMKL yakni hanya sampai dengan 15.30. Jika David tidak memberikan jawaban pada jam 15.30, maka pihak ops EMKL berhak memberikan sisa orderan tersebut kepada armada luar.

Mohon aturan main diatas dapat dijalankan, jika pihak OPS EMKL tidak mengikuti aturan tersebut maka eksekusinya akan diberlakukan sama dengan aturan trucking TAS T sendiri yang dimana jika pihak OPS EMKL memakai armada luar tanpa sepengetahuan pengurus trucking maka terhadap ongkos yang dibayarkan kepada armada luar akan dibayarkan juga kepada pengurus trucking.

MASTER SOP PT. TAS DIVISI EMKL NOMOR 3.2

DATE STANDARD OPERATING PROCEDURE APPROVED

SOP PEMILIHAN ORDER

(HANYA BERLAKU PADA DIV. EMKL DENGAN DIV. TRUCKING DI CABANG MEDAN)

Standard Operating Procedure – Divisi EMKL Page. 91 of 111

Mulai diberlakukan pd tgl 26 Juli 2016

Standard Operating Procedure – Divisi EMKL Page. 92 of 111

TUJUAN

Mengatur tata tertib administrasi pemilihan order.

RUANG LINGKUP

Kebijakan dan Prosedur ini hanya mencakup proses-proses pemilihan order.

DEFINISI

Pemilihan order adalah trucking dikasih batas waktu untuk memilih order.

URAIAN PROSEDUR

1. Trucking diberikan waktu batasan sampai dengan pukul 16.00 WIB untuk pilih orderan ( Khusus hari Sabtu batasan waktu sampai pukul 12.00 WIB ) dan terhadap orderan yang sudah diambil wajib dinaikkan.

2. Terhadap orderan yang sudah ditolak dibawah pukul 16.00 WIB dan jika trucking meminta kembali orderan tersebut maka akan diberikan orderan tersebut untuk diambil kembali selama SP2/RO/Surat Jalan belum diberikan kepada trucking luar.

3. Trucking yang tidak memilih orderan sampai pukul 16.00, EMKL berhak memberikan sisa orderan tersebut kepada trucking luar.

4. Terhadap Orderan yang diterima Ops EMKL dari Marketing diatas Pukul 16.00 WIB wajib diinfokan/dikomfirmasikan Ops EMKL kepada Pengurus Trucking melalui BBM Group , jika orderan tidak diinformasikan di group BBM dan diketemukan ada penggunaan trucking luar dan trucking kita tidak ada ritasi , denda sop dijalankan.

5. Order yang masuk diatas pukul 16.00 WIB akan dikondisikan untuk pengaturan trucking besok pagi nya atau jika Marketing ybs memaksa untuk tetap diaturkan truckingnya malam hari, maka akan dipersilahkan memakai Trucking Luar ( atas persetujuan Trucking TAS ).

6. Order muatan/bongkaran yang sudah masuk dari pagi maupun yang masuk diatas pukul 16.00 WIB, Trucking TAS diperbolehkan untuk memilih Shipper2 mana yg akan dijalankan.

7. Terhadap Point 4 Divisi Trucking diberi batasan waktu 2 jam untuk memilih sejak orderan masuk di BBM Group 6. Terhadap point 7 Divisi EMKL berhak menggunakan trucking luar setelah melewati waktu yang diberikan

MASTER SOP PT. TAS DIVISI EMKL NOMOR 3.3

DATE STANDARD OPERATING PROCEDURE APPROVED

SOP PEMILIHAN ORDER

(HANYA BERLAKU PADA DIV. EMKL DENGAN DIV. TRUCKING DI CABANG SURABAYA DAN DI CABANG JAKARTA)

Standard Operating Procedure – Divisi EMKL Page. 93 of 111

8. jika ada tambahan orderan diatas pukul 16.00 WIB , terhadap orderan yang sudah dipilih pada point 1 yang belum dinaikkan bisa di rokerkan kembali dengan orderan diatas pukul 16.00 WIB dengan kondisi belum naik container dan armada luar belum meluncur ke depo. Jika sudah meluncur emkl tidak bisa batalkan karena sudah ada biaya kecuali divisi trucking mau membayar ganti rugi solar atas armada vendor luar yang sudah diorder.

9. Terhadap sisa orderan yang gagal muat oleh trucking luar maka sisa orderan wajib dilaporkan ops EMKL di Group BBM pada malam hari itu juga dan keesokan harinya batas pemilihan orderan oleh pengurus trucking yg gagal muat malam harinya sampai pukul 9.00 WIB

10. Jika Trucking sudah memilih dan sesuai poin 1 yang dimana seharusnya wajib dinaikkan dimana pada pelaksanaanya diluar jam kerja divisi trucking informasi bahwa mobil terjadi masalah sehingga tidak bisa memenuhi kewajiban atas order yang sudah dipilih maka EMKL bisa membantu dengan mencari trucking luar, tetapi dengan catatan jika ada selisih harga lebih mahal maka menjadi beban divisi trucking TAS

NB: Pemberitahuan adanya Orderan & Pengambilan Orderan disepakati disampaikan di Group BBM/WA yang disetujui Kacab

Mulai diberlakukan pd tgl 24 Agustus 2016

Standard Operating Procedure – Divisi EMKL Page. 94 of 111

IV. SOP KANTOR CABANG

Standard Operating Procedure – Divisi EMKL Page. 95 of 111

TUJUAN

Bersifat Memperbaiki serta mendidik karyawan yang melanggar peraturan.

RUANG LINGKUP

Kebijakan dan Prosedur ini hanya mencakup proses-proses tindakan disiplin dan sanksi karyawan.

DEFINISI

Disiplin adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

URAIAN PROSEDUR

Perusahaan berusaha untuk mempertahankan disiplin yang baik dan mengembangkan perasaan saling hormat menghormati serta penuh pengertian terhadap hak-hak dan tanggung jawab antara Perusahaan dan karyawannya.

Oleh karenanya, Perusahaan perlu memberikan petunjuk, bimbingan dan instruksi (melalui Kepala-kepala Bagian/Departemen) sehingga pengambilan tindakan demi tegaknya disiplin dapat dibatasi seminimal mungkin. Perlu disadari, bahwa tujuan perusahaan dalam mengambil tindakan disiplin adalah bersifat memperbaiki serta mendidik.

Dengan demikian, terhadap karyawan yang melanggar peraturan selalu diberikan kesempatan untuk memperbaiki sikapnya. Namun, apabila pelanggaran yang dilakukan karyawan itu cukup berat, Perusahaan pun akan menggunakan haknya untuk memutuskan hubungan kerja si karyawan yang melanggar peraturan, berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan yang berlaku tanpa melalui peringatan.

Tindakan Disiplin

Setiap pegawai yang melakukan pelanggaran peraturan dan tata tertib perusahaan dapat dikenakan tindakan disiplin.

Tingkatan hukuman disiplin (tindakan disipliner) 1. Teguran tertulis

2. Peringatan tertulis I (pertama) 3. Peringatan tertulis II (kedua)

4. Peringatan tertulis III (ketiga) atau hukuman administratif 5. Pemutusan hubungan kerja

Jenis pelanggaran disiplin yang dapat dikenakan hukuman disiplin, ketentuan pelaksanaannya ditetapkan sebagai berikut:

1. Teguran Terulis

1.1 Karyawan diberikan pengarahan dan dicatat oleh perusahaan.

MASTER SOP PT. TAS DIVISI EMKL NOMOR 4.1

DATE STANDARD OPERATING PROCEDURE APPROVED

Dalam dokumen Standard Operating Procedure (Halaman 90-95)

Dokumen terkait