Tinggi:
2145 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato dengan danau kawah Lokasi Administratif:
Meliputi Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Batang Natal, Kecamatan Lembah
Sorik Marapi, dan Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.
Kota Terdekat:
Lokasi Pos PGA: -Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi,
Kabupaten Mandailing Natal.
S
orik Marapi merupakan gunung api berelevasi terendah di Sumatra. Danau Besar merupakan pusat aktivitas vulkanik sekarang, dimana pada bagian dalam tebing kawah terdapat beberapa aktivitas solfatara.Selain itu juga terdapat lubang bekas erupsi yang dikenal sebagai Danau Merah. Sejak letusan pertama pada 1830, kemudian tercatat enam kali meletus. Karakter letusan pada umumnya letusan freatik berupa abu disertai lontaran batu, atau semburan lumpur dari kawah karena adanya air danau. Letusan terbesar terjadi pada Mei 1892 yang membentuk dua titik letusan di dalam kawah utama. Pada tanggal 20 Mei 1917 terjadi letusan freatik berupa abu selama 3 jam, disertai dentuman hebat terdengar sampai Kotanopan. Letusan freatik lainnya pada 1970. Terjadi peningkatan temperatur di solfatar Sibangor Julu dari 950 C menjadi 1190 C yang diikuti oleh semburan lumpur panas.
Umumnya pendakian ke Gunung Sorik Marapi dimulai dari Kampung Sibangor Julu dengan Lama perjalanan mencapai puncak antara 5 dan 6 jam.
05
Gunung Sorik Marapi 2020, foto: Kisroh
MARAPI
Tinggi:
2891,3 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Sumatera Barat, Kabupaten Agam dan Kabupaten Batusangkar
Kota Terdekat:
Bukittinggi dan Padang Panjang Lokasi Pos PGA:
1. Batang Agam, Jl. Prof. Hazairin 168 Bukittinggi 2. Desa Batu Palano, Banuhampu,
Sungai Puar, Kab. Agam, Sumatera Barat
G
unung Marapi merupakan gunung api yang bertubuh besar di deretan gunung yang ada di Sumatra Barat, sehingga disebut Gunung Gadang.Gunung Marapi termasuk gunung api aktif dengan letusan abunya yang terjadi hampir setiap minggu.
Di masa lalu, Marapi pernah mengalami letusan dahsyat yang menghancurkan sebagian puncak, sehingga menghasilkan Kaldera Bancah. Kemudian dari beberapa aktivitasnya, Marapi menghasilkan Kawah Tuo, Bongsu, Bancah, Kabun Bungo, Tengah, dan Kawah Verbeek.
Karakter letusan Gunung Marapi umumnya berupa asap diselingi letusan magmatik. Marapi pertama kali tercatat meletus pada 1807. Kemudian antara lain pada 1822, 1916, 1952, dan mulai 2005 terjadi letusan abu setiap seminggu sekali dari Kawah Verbeek.
Marapi dapat dicapai dari Kota Padang menuju ke Bukittinggi. Pendakian ke puncak dapat dilakukan dari tiga jalur, masing-masing dari Pariaman di sebelah tenggara, Sungai Puar dari arah barat laut, atau Kota Baru dari selatan.
06
Gunung Marapi, foto: Ahmad Rifandi
TANDIKAT
Tinggi:
2438 m dpl, 1740 m dari Kota Padang
Tipe Gunung Api:
Strato Volcano Lokasi Administratif:
Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Kota Terdekat:
Padang, Bukittinggi, Padang Panjang Lokasi Pos PGA:
Desa Ganting, Kec. Sepuluh Koto, Kab. Tanah Datar,
Sumatera Barat.
D
i dataran tinggi Padang Pariaman, Gunung Tandikat berdiri berdampingan dengan Gunung Singgalang sehingga sering disebut sebagai gunung kembar. Keduanya tumbuh di atas granit tua dan gamping dari Pegunungan Bukit Barisan.Gunung Tandikat memiliki banyak kawah, yakni Kawah A yang terbesar dan kawah B yang lebih kecil. Ada sembilan lubang kecil yang diduga bekas letusan yang terbentuk di sekitar Kawah B. Tidak jelas kawah yang menjadi titik aktivitas vulkanik utama. Beberapa lubang di dalam Kawah B hanya tampak sebagai hembusan fumarola di dasarnya.
Gunung ini tercatat hanya meletus dua kali, yaitu pada 1889 letusan normal dari Kawah B yang menghembuskan asap dan lontaran lava pijar dan 1914 berupa lontaran lava pijar dan jatuh kembali di sekitar puncak.
Gunung Tandikat dapat dicapai dari Padang menuju ke Tanah Datar. Pendakiannya dapat dilakukan dari Desa Ganting atau melalui Desa Malalak. Jalur Desa Malalak terbilang berat karena harus menyeberangi beberapa lembah dengan hutan yang lebat.
07
Gunung Tandikat, foto: Musmulyadi
TALANG
Tinggi:
2597 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kecamatan Kota Anau, Kabupaten Solok Propinsi Sumbar
Kota Terdekat:
Solok Lokasi Pos PGA:
Limau Purut Nagari, Kec. Lembang Jaya, Kab. Batu Bajanjang Solok
G
unung Talang punya kembaran yakni Gunung Pasar Arbaa yang kini telah padam. Keduanya tidak memiliki kawah di puncak. Pusat aktivitasnya berupa lapangan solfatara/fumarola di lereng timur. Selain itu, di kompleks Talang ada juga dua danau bekas titik letusan masa lalu.Karakter letusan Gunung Talang bersifat eksplosif meski gunung api ini jarang meletus.
Gunung Talang pertama kali tercatat meletus pada tahun 1833 berupa letusan normal. Sejak 1967 sampai sekarang beberapa kali terjadi peningkatan aktivitas, tetapi tidak berlanjut dengan letusan.
Kecuali pada 2005 terjadi letusan freatik.
Gunung Talang banyak menarik minat para pecinta alam dan pendaki terutama anak muda pelajar dan mahasiswa, dapat ditempuh dari jalan raya Alahan Panjang menyimpang ke arah timur menuju Batubarjanjang. Sedangkan lokasi lapangan solfatara Gabuo Gadang dan Gabuo Belerang Tanah memerlukan waktu antara 2-3 jam dari Batubarjanjang. Sebelum mencapai puncak ada mata air panas di Bukit Kili, Batubarjanjang, Buah Batung, dan Sapan.
08
Gunung Talang, foto: Yuda Prinardita Pura.
KERINCI
Tinggi:
3805 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi, dan Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat.
Kota Terdekat:
Lokasi Pos PGA: -Desa Kersik Tuo, Kec. Kayu Aro, Kab. Kerinci,
tel. 0748-357105.
K
erinci termasuk salah satu gunung api pencakar langit Indonesia. Bentuk puncak gunung ini mirip atap rumah adat di Sungaipenuh, berundak dua bertahap sebelum tiba di puncak. Namanya dipakai juga untuk nama kabupaten, danau, bahkan nama minuman dan makanan, misalnya Sari Kayu Manis Kerinci, dan Dendeng Batokok Kerinci.Gunung Kerinci diapit dua pegunungan yang lebih tua di bagian barat dan timurnya. Kawahnya terletak di sisi timur laut dari sisa dinding Kawah Berapi-Elok.
Pertama kali tercatat meletus pada 1838 berupa letusan normal kemudian 1842 dan 1874. Pada 1878 dan 1887 terjadi letusan freatik. Pada 1938 terjadi letusan freatomagmatik dan menghasilkan kerucut kecil di dasar kawah. Kemudian terjadi letusan freatik tahun 1952, 1960, 1964, dan 1967. Pada 2007 dan 2008 terjadi letusan abu. Pada 2009 terjadi letusan magmatik tipe stromboli dari dasar kawah.
Pendakian menuju puncak dimulai dari Desa Ciputih, Kayu Aro, melalui gerbang taman nasional menyusuri lereng barat daya. Perjalanan dapat ditempuh antara 10-12 jam dan bila menginap di perjalanan bisa menghabiskan dua hari sampai di kawahnya.
09
Gunung Kerinci, foto: Irwan Syafwan
KABA
Tinggi:
1952 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Berada di wilayah Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong,
Propinsi Bengkulu Kota Terdekat:
Bengkulu Lokasi Pos PGA:
Desa Sumber Urip,
Kec. Sambirejo, Kab. Rejanglebong, Bengkulu
G
unung Kaba punya kembaran yaitu Gunung Hitam yang sudah padam (Neuman van Padang, 1951). Gunung Kaba tumbuh di dalam kaldera purba melalui tiga tahap, yaitu tahap pra-kaldera, pembentukan pra-kaldera, dan pembentukan kerucut Kaba. Produk Pra-kaldera dijumpai di Gunung Malintang, sedangkan hasil pembentukan kerucut antara lain Gunung Hitam, Bukit Ranting, Padang Masyhar, dan Bukit Kaba Besar dengan batuan terdiri dari lava dan jatuhan piroklastik.Karakter letusan Gunung Kaba umumnya freatik dan kadang menjadi freatomagmatik, seperti letusan Juni 1886. Ada pula letusan abu yang berkepanjangan, antara tahun 1873 sampai 1892.
Demikian juga antara 1940-1941. Tahun 1951 terjadi letusan normal dan menghasilkan lubang letusan baru yang dikenal dengan Sumur 1951.
Kawasan Gunung Kaba dapat dicapai dari Rejang Lebong melalui Curup. Dari Curup pendakian dapat dilanjutkan sampai ke Kawah Kaba Besar melalui Desa Sumber Urip, 5 km dari puncak dengan kendaraan bermotor roda empat, roda dua maupun dengan jalan kaki.
10
Gunung Kaba 2020, foto: Sujani
DEMPO
Tinggi:
3137 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kab. Lahat Kab. Empat Lawang
Kota Pagar Alam Kota Terdekat:
Pagaralam Lokasi Pos PGA:
Kel. Dempo Makmur, Kec. Pagar Alam, Kota Pagar Alam
Propinsi Sumatera Selatan
P
uncak Gunung Dempo disebut Marapi. Selain memiliki panorama indah, di daerah ini ditemukan arca manusia dan dolmen di dua kompleks megalitik, yaitu Tanjung Aro dan Tinggi Hari.Morfologi Kompleks Dempo umumnya terbentuk oleh lava yang tertindih endapan piroklastik.
Berbentuk kerucut vulkanik yang berbaris sejajar arah barat-timur, yaitu Gunung Serpeh, Gentingola, Kumbang, Terbang, dan Puncak Marapi. Kelurusan ini menandakan terjadinya beberapa kali letusan yang titik letusannya berpindah dari barat ke timur.
Letusan Gunung Dempo umumnya freatik, kadang berlanjut freatomagmatik. Letusan per-tama tercatat pada 1818. Pada 1839 terjadi letusan normal menghasilkan lontaran lava pijar. Sampai tahun 1900 letusan umumnya tidak berubah berupa freatik yang terkadang disertai suara dentuman atau gemuruh. Letusan lainnya terjadi pada 1926, 1934, 1939, 1940, 1974, 2006, dan 2009.
Pendakian ditempuh dari perkebunan teh di Pagaralam. Dari sini pendakian menuju Puncak Marapi menempuh waktu sekitar 5-6 jam.
11
Gunung Dempo, foto: Megian Nugraha