Tinggi:
2249 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kab. Subang dan Kab. Bandung Barat Propinsi Jawa Barat.
Kota Terdekat:
Parongpong, Lembang Lokasi Pos PGA:
Wates, Cikole, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat 40391
G
unung Tangkubanparahu lekat dengan kisah Sangkuriang yang mencintai ibunya, Dayang Sumbi. Oleh karena itu, dari arah Bandung tampak bagaikan perahu tertelungkup, bekas diterjang Sangkuriang. Sebelum Tangkubanparahu ada, hadir gunung api purba Sunda, yang menempati areal 20 km setinggi 4000 m dpl. Gunung Sunda meletus dahsyat dan menyebarkan hasil letusannya ke kawasan seluas 200 km2. Kekosongan dalam perut gunung itu menyebabkan terbentuknya Kaldera Sunda.Tangkubanparahu memiliki sepuluh kawah, yaitu Kawah Pangguyangan Badak, Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, dan Kawah Jarian. Pada 1910, terjadi letusan dari Kawah Ratu dan melontarkan debu setinggi 2.000 m.
Pada 1952 terjadi letusan yang melontarkan abu setinggi 25 m. Pada 1957 terjadi letusan di lereng utara Kawah Upas dan membentuk Kawah Baru.
Berwisata ke Gunung Tangkubanparahu dapat dicapai dari Bandung ke arah utara. Motor dan mobil dapat langsung parkir di bibir Kawah Ratu.
15
Gunung Tangkubanparahu 2020, foto: Kristianto
GUNTUR
Tinggi:
2249 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kabupaten Garut, Jawa Barat Kota Terdekat:
Garut Lokasi Pos PGA:
Kp. Cukangkawung, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151
G
unung Guntur adalah sebuah puncak dari kelompok gunung api di utara Garut. Komplek Gunung api ini terdiri dari Gunung Masigit, Gunung Parukuyan, Gunung kabuyutan dan Gunung Guntur.Guntur terlelap tidur setelah letusan terakhir tahun 1847. Hingga tahun 2020 Gunung Guntur merupakan salah satu masa istirahat terpanjang dalam sejarah gunung api aktif tipe A Indonesia.
Karakter letusan Gunung Guntur hampir selalu eksplosif dan kadang berakhir dengan leleran lava.
Letusannya tercatat pernah terjadi pada 1690, 1829, 1840, dan 1841. Pada letusan 1840 berakhir dengan leleran lava yang mencapai Cipanas, sedangkan letusan 1841 membakar perkampungan dan merusak perkebunan kopi.
Potensi dari aktivitas Guntur berupa mata air panas dan bahan galian. Wisatawan dapat menikmati fasilitas kolam air panas, hotel dan pemandangan yang indah, mengunjungi air terjun dan bumi perkemahan di sebelah selatan Guntur.
Mendaki Gunung Guntur dapat dicapai dari Bandung menuju Garut. Di sana, pendaki dapat menuju Kampung Citiis, tempat awal pendakian.
16
Gunung Guntur 2015, foto: Mazrifani Fajar Roza
PAPANDAYAN
Tinggi:
2665 dpl Tipe Gunung Api:
Strato tipe A Lokasi Administratif:
Kabupaten Garut, Jawa Barat Kota Terdekat:
Garut Lokasi Pos PGA:
Kampung Pusparendeng, Desa Pakuwon, Kec. Cisurupan,
Kabupaten Garut
S
eluruh permukaan kawah Gunung Papandayan memancarkan kilau kuning keemasan, karena pantulan endapan belerang dari dasar dan dinding kawah. Itulah penanda khas Gunung Papandayan.Papandayan pernah meletus atau meningkat aktivitasnya pada tahun 1772, 1882, 1923, 1924, 1925, 1926, 1927, 1942, 1993, 1998 dan 2002. Pada tahun 1923-1925 terbentuk kawah baru. Demikian pula letusan 1942 dan 2002 membentuk kawah baru. Beberapa kawah di Papandayan di antaranya Kawah Emas, Kawah Balagadama, Kawah Nangklak, dan Kawah Baru.
Pemerintah Hindia Belanda pada 1924 menetapkan kawasan Papandayan seluas 844 ha sebagai cagar alam, kemudian pada 1978, ada peningkatan status 221 ha dari cagar alam menjadi taman wisata.
Kini Papandayan menjadi Kawasan Wisata Gunung Api yang diminati banyak wisatawan. Bagi yang penasaran mengunjunginya dapat menuju Kota Garut, melalui Jalan Samarang lalu ke arah Cisurupan atau melalui Pangalengan Bandung Selatan.
17
Gunung Papandayan 2020, foto: Apit Wagianto
GALUNGGUNG
Tinggi:
2249 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Priangan Tatar Sunda, Kabupaten Tasikmalaya
dan Garut, Jawa Barat Kota Terdekat:
Tasikmalaya Lokasi Pos PGA:
Desa Padakembang, Kec. Padakembang, Singaparna,
Kab. Tasikmalaya.
L
etusan yang terjadi antara tahun 1982-1983 menyebabkan sebelas bulan kelabu. Inilah Galunggung yang terbentuk sejak 4.000 tahun lalu. Dulu pernah ada letusan besar dari gunung yang disebut Gunung Guntur dan menyebabkan longsoran ke sebelah timur-menenggara. Setelah tererosi air, terbentuk bukit-bukit kecil yang disebut Perbukitan Sapuluhrebu. Letusannya juga membentuk kawah Galunggung nampak seperti tapal kuda.Letusan lainnya pada tahun 1822 dan 1894 yang menghancurkan sumbat lava dan ambruknya dinding dalam kawah; 1918 yang menghasilkan sumbat lava. Selanjutnya, Galunggung beristirahat panjang dan jadi kawasan wisata, terutama karena di sisi selatan ada pemandian air panas. Sejak 5 April 1982, hampir sebelas bulan dan merupakan terlama di Indonesia selama abad ke-20.
Bagi yang penasaran hendak naik ke puncak dan turun ke kawahnya dapat menuju Indihiang atau Singaparna Tasikmalaya. Sebelum naik ke puncak, pengunjung dapat memilih menjajal ratusan anak tangga atau melipir ke lereng kanan gunung.
18
Gunung Galunggung 2019, foto: Gradita Trihadi
CIREMAI
Tinggi:
Puncak 3078 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kab. Cirebon, Kab. Kuningan dan Kab. Majalengka
Kota Terdekat:
Kuningan Lokasi Pos PGA:
Desa Sampora, Kec. Cilimus, Kab. Kuningan
G
unung Ciremai tumbuh menyendiri di tapal batas antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.Gunung ini merupakan generasi ketiga dari gunung api berumur Plistosen, karena sebelumnya ada Gunung Putri dan Gunung Gegerhalang. Gunung Ciremai tumbuh di tepi utara Kaldera Gegerhalang.
Di puncaknya ada dua kawah berdampingan.
Aktivitas letusan Gunung Ciremai tercatat pada 1698, 1772, 1775, 1805, 1917, 1924 dan terakhir kali terjadi tahun 1937 dengan selang waktu istirahat terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun. Karakter letusannya berupa erupsi ekplosif bersekala menengah menghasilkan beberapa aliran lava serta endapan awan panas, dan jatuhan piroklastika juga beberapa erupsi samping berupa aliran lava berkomposisi andesit.
Di sekitar Ciremai ada beberapa tempat wisata.
Di antaranya kolam renang, kolam ikan keramat, pemandangan alam, perkemahan, pemandian air panas, air terjun, telaga, dan lain-lain. Bagi para pendaki, gunung ini dapat didaki dari jalur Palutungan dan Linggajati (Kuningan) dan Apuy (Majalengka).
19
Gunung Ciremai 2020, foto: Jajat Sudrajat
SLAMET
Tinggi:
3432 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kab. Pemalang, Kab. Banyumas dan Kab. Brebes, Kab. Tegal dan Kab. Pubalingga, Jawa Tengah
Kota Terdekat:
Kuningan Lokasi Pos PGA:
Desa Gambuhan, Dukuh Gajahnguling, Kecamatan Pulosari
Kabupaten Pemalang
20
G
unung Slamet mulai dari puncak hingga kakinya dibagi ke dalam 5 wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Untuk mencapai kawah Gunung Slamet, pendakiannya dilakukan dari arah timur, dari Bambangan dan timur Kutabawa.Sejarah letusan Gunung Slamet tercatat sejak tahun 1772 berupa letusan abu dan lava. Kemudian pada 1825, 1835, 1849, 1860, 1875, 1885 dan 1890 terjadi letusan abu. Slamet termasuk gunung api yang kerapkali meletus. Periode terpendek letusan kurang dari satu tahun dan yang terpanjang 53 tahun. Sejak tahun 1904 hingga 1988 terjadi sekitar lebih dari 20 kali letusan dengan intensitas beragam yang berupa semburan abu dan lava dan kadang-kadangmengeluarkan batu dan lava pijar.
Letusannya berlangsung beberapa hari dan pada keadaan luar biasa mencapai beberapa minggu.
Gunung Slamet merupakan bagian dari peta magnit dunia. Penyelidikan magnit dilakukan dengan memakai sensor. Terdapat 3 zona magnit, yaitu anomali tinggi di daerah ujung timur, utara dan selatan; anomali sedang daerah barat; anomali rendah di sekitar tubuh dan puncak Slamet.
Gunung Slamet, foto: M. Rusdi
Gunung Slamet 2014, foto: Sudrajat
Gunung Slamet 2014, foto: Cahya Patria
DIENG
Tinggi:
2565 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato, dengan lapangan solfatara dan fumarola, serta banyak kawah (cone).
Lokasi Administratif:
Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Pemalang
Kota Terdekat:
Wonosobo Lokasi Pos PGA:
Desa Karangtengah, Kec. Batur Kab. Banjarnegara
N
egeri di atas awan, itulah sebutan untuk Dieng, kompleks gunung api di Jawa Tengah yang berada di dataran tinggi sangat akrab dengan awan. Dieng yang menyajikan ragam pesona sisa aktivitas vulkanik berupa gunung, kawah, dan lapangan panas bumi menjadi warisan geologi yang bernilai.Ada 16 kawah yang dipantau yakni: (1) Timbang, (2) Sinila, (3) Sileri, (4) Candradimuka, (5) Sikidang, (6) Sibanteng (7) Bitingan, (8) Pagerkandang, (9) Pakuwaja, (10) Sikendang, (11) Pulosari, (12) Sibanger, (13) Wanapria, (14) Wanasida, (15) Gerlang, (16) Siglagah.
Namun dibalik semua pesona itu, di kawasan yang membentang 14 x 6 km, ancaman gas beracun dan letusan freatik setiap saat mengintai.
Karakteristik Dieng masa lalu ditandai dengan letusan eksplosif dan disusul dengan aktivitas letusan freatik dan keluarnya gas dari rekahan dan lubang fumarol. Berdasarkan sejarah aktivitas Dieng hingga tahun 2020 tercatat sebanyak 468 korban jiwa dan 50 orang terluka.
21
Kawah Timbang Dieng 2013, Aziz Yuliawan
Kawah Sikidang Dieng 2020, foto: Surip
Kawah Candradimuka 2015, foto: Priatna
SUNDORO
Tinggi:
3160 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kab. Temanggung (sebelah timur) Kab. Wonosobo (sebelah barat)
Jawa Tengah Kota Terdekat:
Temanggung, Jawa Tengah Lokasi Pos PGA:
Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung.
G
unung Sundoro merupakan kerucut gunung api yang sangat teratur, dipisahkan dari Gunung sumbing oleh Pelana Kledung 1.450 m. Gunung Sundoro ini mudah dicapai dari segala jurusan, dari sebelah timur melalui Parakan, dari sebelah barat melalui Garung, dari arah utara melalui Tambi, sedangkan dari arah barat daya melalui Kretek, dan dari arah tenggara melalui Kledung.Sejarah mencatat terjadi letusan Sundoro pada 1818 berupa semburan abu hingga mencapai pantai Pekalongan. Kemudian sempat terjadi beberapa kali aktivitas pada 1882, 1883, 1887, 1902, 1903, 1906, 1908, 1910 kadang terdengar suara gemuruh dan kepulan asap putih dan sesekali semburan abu. Setelah istirahat selama 60 tahun, pada 1970 terjadi peningkatan aktivitas berupa getaran gempa, keluar kepulan asap putih tipis, dan asap tebal tanpa menghasilkan letusan.
Mendaki puncak Sundoro ditempuh sekitar 4-5 jam. Apabila mengambil jalur dari tenggara, melalui Kledung, ditempuh sekitar 6 jam dan dari utara melalui perkebunan Tambi, ditempuh sekitar 7 jam.
22
Gunung Sundoro 2016, foto: Yuli Rahmatulloh
SUMBING 23
K
erucut ini dinamakan Gunung Sumbing karena bibir kawah sebelah timur laut telah hancur sehingga nampak seolah-olah sobek, maka disebut Gunung Sumbing, karena nampaknya seolah-olah seperti bibir sumbingLetusan Gunung Sumbing dalam sejarah hanya tercatat satu kali yaitu tahun 1730 yang terjadi di kawah puncak, di mana terbentuk kubah lava dengan aliran lava ke arah bibir kawah terendah.
Pada 1937 terjadi kepulan asap solfatara dengan suhu 900 C nampak pada kubah lava dan kubangan lumpur di belakang kubah lava.
Untuk mencapai puncak Gunung Sumbing biasanya pendakian dilakukan dari arah barat laut yaitu dari Kampung garung (1543 m), Desa Butuh, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo.
Pendakian bisa juga dilakukan dari arah utara yaitu dari Kecapit, Parakan; arah timur laut yaitu dari Kampung Butuh atau Selogowok, Temanggung;
arah tenggara yaitu dari Kalegen, Magelang;
arah barat daya yaitu dari Sapuran, Wonosobo.
Bagian lereng yang landai dengan Magelang; arah baratdaya yaitu dari Sapuran, Wonosobo.
Tinggi:
3371 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato type A Lokasi Administratif:
Kab. magelang, Kab. Temanggung Kab. Wonosobo dan Kab. Purworejo
Jawa Tengah Kota Terdekat:
Temanggung, Jawa Tengah Lokasi Pos PGA:
Desa Gentingsari, Kec. Bansari, Kab. Temanggung, Jawa Tengah
Gunung Sumbing, foto: Ananto
MERAPI
Tinggi:
2986 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato type A Lokasi Administratif:
Terletak di perbatasan 4 kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Propinsi DIY
dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di Propinsi Jawa Tengah
Kota Terdekat:
Lokasi Pos PGA: -
-P
ara ahli gunung api di dunia menamai letusan Merapi dengan Letusan Tipe Merapi, karena kekhasannya saat meletus. Rangkaian letusan tipe ini diawali oleh naiknya magma mencapai permukaan dan mendorong batuan penutup.Ketika batuan penutup terkuak, magma mulai bercokol berupa lava beku berbentuk kubah lava.
Dan ketika aktivitas meningkat kubah lava roboh diikuti dengan keluarnya awan panas.
Dalam masa istirahat jangka pendek, Gunung Merapi meletus setiap 3-4 tahun sekali. Sejarah letusan Merapi mulai tercatat sejak sekitar abad ke-17, di antaranya 1768, 1822, 1849, 1872, 1930-1931, 1994, 2006, dan 2010.
Letusan Merapi bisa bersifat eksplosif yang disertai awanpanas. Letusan 1872-1931 mengarah ke barat-barat laut, kemudian letusan 1930-1931 sampai 2001 ke barat daya. Letusan 1994 terjadi penyimpangan ke arah selatan. Pada 2006, terjadi perubahan arah dari barat daya ke arah tenggara.
Letusan pada 2010 terjadi penghancuran kubah lava yang menghasilkan aliran awanpanas sejauh 15 km dari puncak Merapi ke arah Kawah Gendol.
24
Gunung Merapi, foto: Arif Cahyo
Letusan Merapi 2010, foto: Heru Suparwoko
Guguran lava pijar Merapi 2006, foto: Heru Suparwoko
KELUD
Tinggi:
Puncak 1731 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato
Lokasi Administratif:
Kab. Kediri, Kab. Blitar dan Kab. Malang, Propinsi Jawa Timur
Kota Terdekat:
Kediri Lokasi Pos PGA:
Desa Margomulyo, Kecamatan Wates, Kedirim Propinsi Jawa Timur
K
elud berarti sapu. Nama tersebut sangat berkaitan dengan sifat letusannya yang menghasilkan lahar letusan berupa banjir lumpur panas yang menyapu bersih segala yang dilaluinya.Sejarah aktivitas Kelud yang tercatat sejak tahun 1000, kemudian antara lain pada 1311, 1481, 1586, 1716, 1901, sementara letusan tahun 1919 merupakan bencana terbesar yang dihasilkan oleh aktivitas Kelud pada abad ke-20 dan menyebabkan lahirnya Dinas Penjagaan Gunung api (Vulkaan Bewakings Dienst) pada 14 September 1920.
Berdasarkan catatan sejarah, Kelud meletus antara 15-20 tahun sekali.
Bagi para pendaki, Kelud dapat dicapai dari Kediri menuju Wates dilanjutkan ke Margomulyo-Bambingan hingga puncak. Kawah dan sekitarnya merupakan daya tarik wisata. Letusan dan lahar menghasilkan material pasir dan batu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan galian untuk bahan bangunan. Keberadaan terowongan yang merupakan upaya manusia untuk mengurangi bencana juga merupakan ciri khas dari Gunung Kelud.
25
Gunung Kelud, foto: Khoirul Huda
Puncak Sumbing Gunung Kelud, foto: Dany Erlangga Yosa Putra
Danau Kawah Kelud, foto: M. Nizar Firmansyah
SEMERU
Tinggi:
Puncak Mahameru 3676 m dpl Tipe Gunung Api:
Strato dengan kubah lava Lokasi Administratif:
Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.
Kota Terdekat:
Malang, Lumajang Probolinggo, Pasuruan Lokasi Pos PGA:
G. Sawur 08°09’24,48”LS 112°59’09,42”BTKetinggian 1060 m dpl
Argosuko 08°11’04,02”LS
112°53’14,58”BT Ketinggian 936 m dpl
G
unung Semeru merupakan gunung api yang tak pernah tidur karena sangat aktif.Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa gunung ini setiap 15-20 menit menunjukkan aktivitasnya berupa letusan abu yang disertai suara dentuman dan gemuruh yang terdengar hingga radius 5 kilometer dari puncak. Peristiwa seperti ini terjadi sejak abad ke-19 yaitu sejak tercatat pertama kali meletus pada tahun 1818 dan berlangsung hingga sekarang.
Semeru adalah gunung api tertinggi di Pulau Jawa. Puncaknya yang bernama Mahameru tingginya 3.676 m dpl. Di puncak itulah terdapat kawah aktif yang dikenal dengan Kawah Jonggring Seloko.
Untuk mencapai puncak Semeru dapat dicapai dari tiga arah, yaitu dari Lumajang, Malang dan Bromo. Pendakian ke puncak Semeru dimulai dari Ranupane kemudian menuju ke Ranu Kumbolo, Kalimati, Arcopodo dan berakhir di puncak Semeru. Untuk mendaki Puncak Mahameru dapat bermalam dulu di Kalimati atau Arcopodo.
26
Gunung Semeru, foto: Liswanto
Erupsi Gunung Semeru 2020, foto: Yadi Yuliandi
Gunung Semeru, foto: Mukdas Sofian