with independent auditors’ report
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: (continued)
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan
estimasi akuntansi secara ekstensif dalam
mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap akhir tahun pelaporan. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp134.560.379.889. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amounts of the the Group’s goodwill as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp134,560,379,889. Further details are disclosed in Note 11.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap akhir tahun pelaporan dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired.
Manajemen harus menggunakan pertimbangan
dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan
menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Management has to use their judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.
Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas beroperasi. Manajemen menetapkan mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of the the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operated. Management determined that the functional currency of the Group is Rupiah. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
Sewa Leases
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa
di mana Group bertindak sebagai lessor atau
lessee untuk beberapa aset tertentu. Grup
mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”,
yang mensyaratkan Grup untuk membuat
pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Group has several lease agreements whereas the Group acts as lessor or lessee for certain assets. The Group evaluates whether significant risks and rewards of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases” which requires the Group to make judgment and estimation on risk and rewards transferred related to asset ownership.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI
INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(lanjutan)
3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: (continued)
Sewa (lanjutan) Leases (continued)
Grup menyewakan menara berdasarkan perjanjian sewa operasi, dengan sewa yang dinegosiasikan
dalam jangka waktu tertentu. Grup telah
menentukan, berdasarkan evaluasi dari syarat dan ketentuan dari perjanjian, bahwa tidak terjadi perpindahan atas semua risiko yang signifikan dan hak kepemilikan menara yang disewakan.
The Group leases towers based on operating lease agreements, with leases negotiated within a certain period. The Group has determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the agreements, that the risk and rewards of ownership of the towers leased are not transferred.
Grup menyewa tanah di berbagai daerah dan lokasi di Indonesia untuk menempatkan menara-menara Grup berdasarkan perjanjian sewa operasi yang dinegosiasikan dalam jangka waktu tertentu. Grup telah menentukan, berdasarkan evaluasi dari syarat dan ketentuan dari perjanjian, bahwa tidak terjadi perpindahan atas semua risiko yang signifikan dan hak kepemilikan lahan yang disewa.
The Group entered into land lease agreements in various areas and locations in Indonesia for towers placement of the Group based on operating lease agreements, with leases negotiated within a certain period. The Group has determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the agreements, that the risk and rewards of ownership of the land leased are not transferred.
Cadangan Kerugian atas Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment Losses of Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum cadangan kerugian atas penurunan nilai
masing-masing berjumlah Rp22.957.422.705 dan
Rp20.660.687.388 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5. Nilai tercatat dari piutang lain-lain Grup sebelum cadangan kerugian atas penurunan nilai masing-masing berjumlah Rp10.130.534.282 dan Rp2.530.257.227 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In such case, the Group considers, based on the availability of facts and circumstances, including but not limited to, the length of their relationship with the customer and the customer’s credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer against receivable amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of receivables. The carrying amount of the trade receivables of the Group before allowance for impairment losses amounted to Rp22,957,422,705 and Rp20,660,687,388 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Further details are disclosed in Note 5. The carrying amount of the other receivables of the Group before allowance for impairment losses amounted to Rp10,130,534,282 and Rp2,530,257,227 as of Desember 31, 2016 and 2015, respectively. Further details are disclosed in Note 6.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI
INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(lanjutan)
3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan
mengakibatkan penyesuaian yang material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang
di luar kendali Grup. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying values of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptionsandestimatesonparametersavailable when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Imbalan Kerja Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut dan regulasi Grup. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group’s employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts and the Group’s regulation. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan tahun jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
Due to the complexity of the valuation, assumptions and long-term period, the defined benefits liability is highly sensitive to changes in assumptions.
Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liability for employee benefits and net employee benefits expense. All assumptions are reviewed at each reporting date.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp6.817.184.050 dan Rp5.017.483.756.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 19.
The carrying amount of the Group’s long-term employee benefits liability as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp6,817,184,050 and Rp5,017,483,756, respectively. Further details are disclosed in Note 19.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI
INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(lanjutan)
3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Properti Investasi dan Aset Tetap Depreciation of Investment Properties and Fixed
Assets
Biaya perolehan properti investasi dan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran umur manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi umur manfaat ekonomis properti investasi dan aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri di mana Grup
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi umur manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of investment properties and fixed assets are depreciated using the straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these investment properties and fixed assets to be within 4 (four) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industry where the Group conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Jumlah nilai tercatat properti investasi Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp749.128.095.078 dan
Rp584.071.833.770. Jumlah nilai tercatat aset tetap Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp7.256.591.696 dan Rp9.000.877.359. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9 dan 10.
The total carrying amount of the Group’s investment properties as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp749,128,095,078 and Rp584,071,833,770, respectively. The total carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp7,256,591,696 and Rp9,000,877,359, respectively. Further details are disclosed in Note 9 and 10.
Pajak Penghasilan Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas
atas pajak penghasilan badan berdasarkan
estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak
penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 15.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 15.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI
INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(lanjutan)
3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Realisasi Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Tax Assets
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar
penghasilan kena pajak tersedia untuk
penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak
tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas
pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduce these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat aset pajak tangguhan Grup sebesar Rp24.975.227.085 dan
Rp23.074.446.238 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15g.
The forecast of taxable income is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The carrying amount of the Group’s deferred tax assets amounted to Rp24,975,227,085 and Rp23,074,446,238 as of December 31, 2016 and 2015. Further details are disclosed in Note 15g.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal
yang belum digunakan sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat
menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI
INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(lanjutan)
3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Uncertain Tax Exposure
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk
semua posisi pajak terkait dengan pajak
penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability on unrecognized tax benefit should be recognized.
Penurunan Nilai Goodwill Impairment of Goodwill
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah