• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANLY ESKOLANO KAKUNSI 29

Dalam dokumen KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN EP (Halaman 158-177)

MEMIMPIN LEMBAGA AQUARIUM

STANLY ESKOLANO KAKUNSI 29

eseorang bertanya kepada Abraham Lincoln. ‘Bagaimana rasanya setelah Pemilu yang gagal? ” Ia menjawab. “Seperti anak kecil yang jari kakinya tersentak dalam kegelapan.” Ia mengaku terlalu tua untuk menangis, tetapi tertawa menyakitkan.

Memang dalam setiap perhelatan agenda lima tahunan; Pemilu maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada), sangat menyakitkan jika proses suksesi kepemimpinan di daerah lima tahunan gagal.

Menyakitkan untuk tersenyum dan sulit untuk menangis. Sebagai penyelenggara Pemilu seyogyanya memiliki tugas penting menjaga jalanya demokrasi, setiap langkah dan tindakan penyelenggara harus

29 Ketua KPU Kab Bolaang Mongondow Selatan,

S

dalam setiap tahapan, KPU Kabupaten Bolmut tak henti-hentinya mengingatkan kepada semua pihak, baik internal maupun eksternal.

Saya akan menceritakan saat tahapan lanjutan dimulai, yang ditandai dengan pelantikan dan pengaktifan badan adhock. Pelantikan PPS dilaksanakan secara online. Via zoom meeting. Ada 321 PPS yang tersebar di 106 desa dan 1 Kelurahan, akan ikut kegiatan yang baru pertama kali dilakukan secara online dan massif di Bolmut.

Banyak sekali tantangan dan sekaligus hal-hal menarik yang muncul. Usai pelantikan, di grup Whatsapp dengan jajaran secara berjenjang, teman-teman adhoc mulai men-share foto-foto saat mereka ikut pelantikan. Salah satu foto yang paling menarik dari Desa Tote, Kecamatan Bolangitang Barat. Dengan mengenakan seragam hitam putih, PPS naik ke atas puncak bukit untuk mendapatkan jaringan internet agar dapat masuk pada zoom meeting pelantikan. Perjuangan yang tidak mudah.

Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memang masih terdapat beberapa desa yang terkendala dengan jaringan internet. Hal ini jugalah yang membuat tahapan pemutakhiran data pemilih jadi sangat tidak mudah, khususnya dalam hal koordinasi. Sesuai amanah undang-undang, harus dibentuk Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Mereka akan melaksanakan pencocokan dan penelitian data pemilih, atau sering dikenal dengan istilah Coklit.

Jumlah PPDP di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara tahun 2020 berjumlah 169 orang. Di sini kami terkendala dengan persoalan sumber daya manusia yang ada di desa, dikarenakan syarat untuk penjadi PPDP harus berizasah minimal SMA atau sederajat.

Sementara terkait usia maksimal 50 Tahun, sebagai pimpinan saya meminta masing-masing koordinator kecamatan, tim pokja dan sekretariat agar lebih cermat dan teliti dalam memverifikasi syarat dari calon PPDP. Ini penting untuk memastikan bahwa usia PPDP tidak lebih dari 50 tahun. Karena di atas usia itu, paling rentan dan cepat terjangkit virus corona. (*)

MEMIMPIN LEMBAGA AQUARIUM

STANLY ESKOLANO KAKUNSI29

eseorang bertanya kepada Abraham Lincoln. ‘Bagaimana rasanya setelah Pemilu yang gagal? ” Ia menjawab. “Seperti anak kecil yang jari kakinya tersentak dalam kegelapan.” Ia mengaku terlalu tua untuk menangis, tetapi tertawa menyakitkan.

Memang dalam setiap perhelatan agenda lima tahunan; Pemilu maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada), sangat menyakitkan jika proses suksesi kepemimpinan di daerah lima tahunan gagal.

Menyakitkan untuk tersenyum dan sulit untuk menangis. Sebagai penyelenggara Pemilu seyogyanya memiliki tugas penting menjaga jalanya demokrasi, setiap langkah dan tindakan penyelenggara harus

29 Ketua KPU Kab Bolaang Mongondow Selatan,

S

dapat dipertanggungjawabkan jangan sampai tersentak dalam kegelapan seperti anak kecil.

Ayunan langkah penyelenggara dipedomani dengan etika perilaku sebagai pedoman (code of conduct). Memimpin lembaga yang ada di seantero nusantara, bersifat tetap dan mandiri dengan tugas utamanya melaksanakan Pemilu. Pemilihan kepala daerah bukan perkara gampang. Penuh lika-liku, dinamika, seperti arus kehidupan kita. Kisah terbaik adalah kisah yang berliku- liku dan cerita terbaik adalah hidup yang penuh warna.

Apalagi dalam bekerja, sebagai penyelenggara diikat oleh kode etik. Satu kesatuan asas moral, etika dan filosofi yang menjadi pedoman perilaku. Apakah itu kewajiban atau larangan, tindakan dan/atau ucapan yang patut dan tidak patut dilakukan penyelenggara.

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) adalah salah satu daerah yang lahir dari ‘rahim’ Kabupaten Bolmong. Tahun 2008.

Berdasarkan UU No 30 tahun 2008. Diresmikan Menteri Dalam Negeri Mayjen (Purn) TNI Mardiyanto, Selasa 30 September, di Ibukota Provinsi Sulut, Manado.

Tanggungjawab berat ada di Pundak KPU Kabupaten Bolsel. Ada dua agenda penting. Sukses menyelenggarakan tahapan pemilihan kepala daerah hingga akhir, dan mampu mengonsolidasikan personil di jajaran sekretariat. Memang penuh kompleksitas dan dinamika pekerjaan. Tapi inilah resiko sekaligus tantangan penyelenggara pesta demokrasi.

Pertama, disadari lembaga KPU hingga tingkat kabupaten/kota berbeda secara struktural maupun fungsi dengan lembaga vertikal kementerian atau badan yang ada di setiap daerah, demikian dengan dinas atau badan di lingkup pemerintahan daerah. Ada dua bagian besar: komisioner dan sekretariat. Sebagai pengambil kebijakan dan menjalankan fungsi lembaga dilakukan secara kolektif kolegial melalui rapat pleno sebagai wadah pengambilan keputusan tertinggi.

Disinilah sebagai seorang pemimpin harus mampu menaungi

‘kepentingan’ setiap personil komisioner. Penuh dinamika dan tantangan. Padahal, secara jelas diurai tugas dan fungsi setiap

komisioner yang memegang tanggungjawab divisi. Dalam pasal 29 ayat (4) Peraturan KPU No 3 Tahun 2020 , Perubahan Atas PKPU No 8 tahun 2019 Tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota secara jelas mengantur tugas seorang ketua.

Di antaranya memimpin rapat pleno, bertindak untuk dan atas nama KPU, mengkoordinasikan hubungan kerja antar divisi, mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas divisi, koordinator wilayah dan menandatangi seluruh keputusan KPU. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua bertanggungjawab kepada rapat pleno. Lima personil, komisioner masing-masing bertanggungjawab terhadap kerja divisinya.

Ketua secara ex officio memegang tanggungjawab khusus divisi keuangan, umum, rumah tangga dan logistik. Divisi, sosialisasi, pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat dan sumber daya manusia, divisi perencanaan data dan informasi, teknis penyelenggaraan, hukum dan pengawasan. Masing-masing memiliki sub bagian secara teknis menjalankan tugasnya. Tak bisa dipungkiri ego personil masing-masing antar divisi kerap muncul ke permukaan.

Di sinilah dibutuhkan peran seorang ketua. Memberikan pengertian, penjelasan dan penegasan tugas pokok dalam bekerja di lembaga penyelenggara. Tidak hanya itu. Dinamika internal juga kerap muncul di sub bagian. Antar sesama personil sekretariat dan komisioner, bahkan dengan sekretaris. Konflik kepentingan harus diredam, baik komisioner dan sekretariat memiliki tugas dan tanggungjawab dalam embarkasi berbeda.

Secara kelembagaan sikap ego personal, struktural dan gengsi perlu diredupkan. Disadari kita bekerja di lembaga penyelenggara Pemilu dengan memedomani kode perilaku penyelenggara. Apakah itu komsioner maupun jajaran sekretariat, jangan sampai bermuara ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dalam Peraturan KPU No 3 tahun 2020 pasal 90 ayat (1) juga secara detail mengatur kode perilaku dalam melaksanakan prinsip integritas. Mulai dari kewajiban berdomisili di wilayah kerja, bekerja penuh waktu, menjaga sikap dan tindakan agar tidak merendahkan integritas pribadi, menjauhi

dapat dipertanggungjawabkan jangan sampai tersentak dalam kegelapan seperti anak kecil.

Ayunan langkah penyelenggara dipedomani dengan etika perilaku sebagai pedoman (code of conduct). Memimpin lembaga yang ada di seantero nusantara, bersifat tetap dan mandiri dengan tugas utamanya melaksanakan Pemilu. Pemilihan kepala daerah bukan perkara gampang. Penuh lika-liku, dinamika, seperti arus kehidupan kita. Kisah terbaik adalah kisah yang berliku- liku dan cerita terbaik adalah hidup yang penuh warna.

Apalagi dalam bekerja, sebagai penyelenggara diikat oleh kode etik. Satu kesatuan asas moral, etika dan filosofi yang menjadi pedoman perilaku. Apakah itu kewajiban atau larangan, tindakan dan/atau ucapan yang patut dan tidak patut dilakukan penyelenggara.

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) adalah salah satu daerah yang lahir dari ‘rahim’ Kabupaten Bolmong. Tahun 2008.

Berdasarkan UU No 30 tahun 2008. Diresmikan Menteri Dalam Negeri Mayjen (Purn) TNI Mardiyanto, Selasa 30 September, di Ibukota Provinsi Sulut, Manado.

Tanggungjawab berat ada di Pundak KPU Kabupaten Bolsel. Ada dua agenda penting. Sukses menyelenggarakan tahapan pemilihan kepala daerah hingga akhir, dan mampu mengonsolidasikan personil di jajaran sekretariat. Memang penuh kompleksitas dan dinamika pekerjaan. Tapi inilah resiko sekaligus tantangan penyelenggara pesta demokrasi.

Pertama, disadari lembaga KPU hingga tingkat kabupaten/kota berbeda secara struktural maupun fungsi dengan lembaga vertikal kementerian atau badan yang ada di setiap daerah, demikian dengan dinas atau badan di lingkup pemerintahan daerah. Ada dua bagian besar: komisioner dan sekretariat. Sebagai pengambil kebijakan dan menjalankan fungsi lembaga dilakukan secara kolektif kolegial melalui rapat pleno sebagai wadah pengambilan keputusan tertinggi.

Disinilah sebagai seorang pemimpin harus mampu menaungi

‘kepentingan’ setiap personil komisioner. Penuh dinamika dan tantangan. Padahal, secara jelas diurai tugas dan fungsi setiap

komisioner yang memegang tanggungjawab divisi. Dalam pasal 29 ayat (4) Peraturan KPU No 3 Tahun 2020 , Perubahan Atas PKPU No 8 tahun 2019 Tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota secara jelas mengantur tugas seorang ketua.

Di antaranya memimpin rapat pleno, bertindak untuk dan atas nama KPU, mengkoordinasikan hubungan kerja antar divisi, mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas divisi, koordinator wilayah dan menandatangi seluruh keputusan KPU. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua bertanggungjawab kepada rapat pleno. Lima personil, komisioner masing-masing bertanggungjawab terhadap kerja divisinya.

Ketua secara ex officio memegang tanggungjawab khusus divisi keuangan, umum, rumah tangga dan logistik. Divisi, sosialisasi, pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat dan sumber daya manusia, divisi perencanaan data dan informasi, teknis penyelenggaraan, hukum dan pengawasan. Masing-masing memiliki sub bagian secara teknis menjalankan tugasnya. Tak bisa dipungkiri ego personil masing-masing antar divisi kerap muncul ke permukaan.

Di sinilah dibutuhkan peran seorang ketua. Memberikan pengertian, penjelasan dan penegasan tugas pokok dalam bekerja di lembaga penyelenggara. Tidak hanya itu. Dinamika internal juga kerap muncul di sub bagian. Antar sesama personil sekretariat dan komisioner, bahkan dengan sekretaris. Konflik kepentingan harus diredam, baik komisioner dan sekretariat memiliki tugas dan tanggungjawab dalam embarkasi berbeda.

Secara kelembagaan sikap ego personal, struktural dan gengsi perlu diredupkan. Disadari kita bekerja di lembaga penyelenggara Pemilu dengan memedomani kode perilaku penyelenggara. Apakah itu komsioner maupun jajaran sekretariat, jangan sampai bermuara ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dalam Peraturan KPU No 3 tahun 2020 pasal 90 ayat (1) juga secara detail mengatur kode perilaku dalam melaksanakan prinsip integritas. Mulai dari kewajiban berdomisili di wilayah kerja, bekerja penuh waktu, menjaga sikap dan tindakan agar tidak merendahkan integritas pribadi, menjauhi

perselingkuhan, penyalagunaan narkoba, berjudi, menipu, minuman keras, tindak kekerasan seksual, tidak menikah siri, berselingkuh dan masih banyak lagi. Semua sudah diatur secara jelas dan tegas.

Kedua, lazimnya sebuah organisasi secara struktural memliki kesekretariatan yang dipimpin seorang sekretaris termasuk lembaga penyelenggara Pemilu KPU. Dalam hubungan kerja kelembagaan, seorang sekretaris level kabupaten secara administrasi bertanggungjawab kepada sekretaris provinsi. Secara fungsional bertanggungjawab kepada ketua (Pasal 48 ayet 2 PKPU No 8 tahun 2019).

Sekretaris membawahi sub bagian masing-masing divisi dan para staf. Konflik kepentingan antara sekretaris, kepala sub bagian bahkan dengan komisioner juga tak bisa terhindarkan. Apalagi dalam struktur kelembagaan juga seorang sekretaris adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dibantu seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Ini salah satu penyebab kekisruhan internal terjadi. Kewenangan pengganggaran terkadang ingin diintervensi, padahal fungsi melahirkan kebijakan dan kontrol adalah di wilayah komisoner. Tataran pelaksanaan teknisnya dijalankan kesekretariatan.

Sebenarnya jika dua ornamen berjalan sesuai koridor, justru akan memperkuat fungsi kelembagaan dalam menjalankan tahapan apakah itu tahapan Pemilu mapun pemilihan kepala daerah. Uraian tugas kesekretariatan juga sangat jelas dalam peraturan KPU. Kegaduhan internal tak perlu terjadi. Seorang sekretaris juga dituntut memiliki kemampuan managemen kepemimpinan dan keuangan, bisa menjadi seorang atasan bagi jajaran sekretariat sekaligus manager dalam membingkai kerja kerja sub bagian secara teknis. Kolaborasi kepemimpinan kelembagaan baik seorang ketua dan sekretaris harus terjalin dengan baik, termasuk koordinasi antar divisi secara kolektif kolegial.

“Awali setiap pekerjaan dengan perencanaan yang baik, karena gagal dalam merencanakan sama halnya dengan merencanakan kegagalan.” Begitu kata Thomas Alva Edison, penemu dan pendiri General Electric asal Amerika 1847-1931. Menghadapi perhelatan besar, pesta demokrasi lima tahunan, pemilihan kepala daerah

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tahun 2020, termasuk pemiihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara, diawali dengan perencanaan.

Tahap awal digelar rapat bersama antar divisi 2 September 2020, untuk sinkronisasi usulan anggaran hibah pemilihan kepala daerah tahun 2020. Dimotori Divisi Perencanaan Data dan Informasi, karena memang itu salah satu tugas pokoknya: Menyusun perencanaan.

Divisi lainnya, Teknis Penyelenggaraan, Hukum dan Pengawasan dan Keuangan Umum dan Logistik melakukan internaslisasi usulan anggaran divisi masing masing. “Apa yang Anda perlukan adalah sebuah rencana. Sebuah peta dan keberanian untuk mengarah pada tujuan.” Begitu filosofi dari presenter radio Amerika Serikat, Earl Nightingale (1921-1989).

Dimulailah perencanaan untuk pengangaran hibah pemilihan kepala daerah tahun 2010. Awalnya 2 September 2019 mulai dilakukan penyusunan anggaran. Ketemulah total kebutuhan anggaran hibah sebesar 23 miliar. Kemudian draf usulan anggaran diajukan ke pemerintah daerah sebagai pemberi dana hibah. Tak berselang lama dilanjutkan pembahasan bersama antara KPU Bolsel dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Rapat pembahasan dilakukan sebanyak empat kali di ruang kerja Sekretaris Daerah Marzansius Ohy STTP. Peran ketua sangat dibutuhkan di sini. Bagaimana meyakinkan pemerintah daerah bahwa anggaran yang disusun tidak berdasarkan keinginan secara personal maupun lembaga ,tetapi sesuai kebutuhan membiayai semua tahapan pemilihan kepala daerah.

Memang ada adu pendapat. Tapi KPU Bolsel memberikan perincian yang rasional. Mindset kami, penyelenggara tidak boleh mengemis anggaran ke pemerintah, karena amanat undang-undang sumber pembiayaan pemilihan kepala daerah adalah APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Cukup melelahkan memang. Tetapi harapan agar pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bolsel 2020 bisa berjalan dan tak berhenti di tengah jalan karena kekurangan anggaran.

perselingkuhan, penyalagunaan narkoba, berjudi, menipu, minuman keras, tindak kekerasan seksual, tidak menikah siri, berselingkuh dan masih banyak lagi. Semua sudah diatur secara jelas dan tegas.

Kedua, lazimnya sebuah organisasi secara struktural memliki kesekretariatan yang dipimpin seorang sekretaris termasuk lembaga penyelenggara Pemilu KPU. Dalam hubungan kerja kelembagaan, seorang sekretaris level kabupaten secara administrasi bertanggungjawab kepada sekretaris provinsi. Secara fungsional bertanggungjawab kepada ketua (Pasal 48 ayet 2 PKPU No 8 tahun 2019).

Sekretaris membawahi sub bagian masing-masing divisi dan para staf. Konflik kepentingan antara sekretaris, kepala sub bagian bahkan dengan komisioner juga tak bisa terhindarkan. Apalagi dalam struktur kelembagaan juga seorang sekretaris adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dibantu seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Ini salah satu penyebab kekisruhan internal terjadi. Kewenangan pengganggaran terkadang ingin diintervensi, padahal fungsi melahirkan kebijakan dan kontrol adalah di wilayah komisoner. Tataran pelaksanaan teknisnya dijalankan kesekretariatan.

Sebenarnya jika dua ornamen berjalan sesuai koridor, justru akan memperkuat fungsi kelembagaan dalam menjalankan tahapan apakah itu tahapan Pemilu mapun pemilihan kepala daerah. Uraian tugas kesekretariatan juga sangat jelas dalam peraturan KPU. Kegaduhan internal tak perlu terjadi. Seorang sekretaris juga dituntut memiliki kemampuan managemen kepemimpinan dan keuangan, bisa menjadi seorang atasan bagi jajaran sekretariat sekaligus manager dalam membingkai kerja kerja sub bagian secara teknis. Kolaborasi kepemimpinan kelembagaan baik seorang ketua dan sekretaris harus terjalin dengan baik, termasuk koordinasi antar divisi secara kolektif kolegial.

“Awali setiap pekerjaan dengan perencanaan yang baik, karena gagal dalam merencanakan sama halnya dengan merencanakan kegagalan.” Begitu kata Thomas Alva Edison, penemu dan pendiri General Electric asal Amerika 1847-1931. Menghadapi perhelatan besar, pesta demokrasi lima tahunan, pemilihan kepala daerah

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tahun 2020, termasuk pemiihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara, diawali dengan perencanaan.

Tahap awal digelar rapat bersama antar divisi 2 September 2020, untuk sinkronisasi usulan anggaran hibah pemilihan kepala daerah tahun 2020. Dimotori Divisi Perencanaan Data dan Informasi, karena memang itu salah satu tugas pokoknya: Menyusun perencanaan.

Divisi lainnya, Teknis Penyelenggaraan, Hukum dan Pengawasan dan Keuangan Umum dan Logistik melakukan internaslisasi usulan anggaran divisi masing masing. “Apa yang Anda perlukan adalah sebuah rencana. Sebuah peta dan keberanian untuk mengarah pada tujuan.” Begitu filosofi dari presenter radio Amerika Serikat, Earl Nightingale (1921-1989).

Dimulailah perencanaan untuk pengangaran hibah pemilihan kepala daerah tahun 2010. Awalnya 2 September 2019 mulai dilakukan penyusunan anggaran. Ketemulah total kebutuhan anggaran hibah sebesar 23 miliar. Kemudian draf usulan anggaran diajukan ke pemerintah daerah sebagai pemberi dana hibah. Tak berselang lama dilanjutkan pembahasan bersama antara KPU Bolsel dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Rapat pembahasan dilakukan sebanyak empat kali di ruang kerja Sekretaris Daerah Marzansius Ohy STTP. Peran ketua sangat dibutuhkan di sini. Bagaimana meyakinkan pemerintah daerah bahwa anggaran yang disusun tidak berdasarkan keinginan secara personal maupun lembaga ,tetapi sesuai kebutuhan membiayai semua tahapan pemilihan kepala daerah.

Memang ada adu pendapat. Tapi KPU Bolsel memberikan perincian yang rasional. Mindset kami, penyelenggara tidak boleh mengemis anggaran ke pemerintah, karena amanat undang-undang sumber pembiayaan pemilihan kepala daerah adalah APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Cukup melelahkan memang. Tetapi harapan agar pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bolsel 2020 bisa berjalan dan tak berhenti di tengah jalan karena kekurangan anggaran.

Sebagai ketua tentu harus tampil di depan. Menjadi mediator bagi pemerintah daerah agar medapatkan win win solution. Prinsipnya usulan anggaran hibah pemilihan kepala daerah sesuai kebutuhan. Di sisi lain nilai total hibah yang cukup besar tentu menjadi harapan semua pihak, tidak membebani keuangan pemerintah daerah. Sesuai Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1312/HK.03-1-kpt/01/KPU/VII/2019 Tentang standard dan Petunjuk Teknis Penyusunan Anggaran Kebutuhan Barang/Jasa dan Honorium Penyelenggaraan Pemiihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Walikota tahun 2020.

Akhirnya ketemulah titik kesepakatan bersama, di angka 15,5 miliar, dilanjutkan dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara KPU Kabupaten Bolsel dan pemerintah daerah.

Itu dilakukan pada 20 September 2019 sekira pukul 10:19 Wita di ruang kerja Bupati Iskandar Kamaru.

Proses pencairan tahap awal dilakukan akhir tahun 2019 dialokasikan sebesar Rp250 juta. Sisanya akan ditransfer kemudian secara bertahap di awal tahun 2020. Pasalnya, tahapan awal sudah dimulai sejak akhir tahun 2019. Kerangka besar perencana anggaran hibah untuk pemilihan kepala daerah tahun 2020 di antaranya, persiapan dan pelaksanaan. Dua hal ini meliputi perencanaan program, kegiatan dan anggaran, penyusunan produk produk hukum dan berita acara penyelenggaran pemilihan, sosialisasi/penyuluhan/bimbingan teknis, pembentukan badan adhoc, pemutahiran data pemilih dan daftar pemilih, verifikasi dan rekapitulasi calon perorangan, pencalonan, pelaksanaan kegiatan kampanye, laporan audit dana kampanye, pemungutan suara, proses rekapitulasi dan perhitungan suara, advokasi hukum, pengadaan dan pendistribusian perlengkapan dan penghitungan suara, rapat kerja/pelatihan dengan KPU dan badan adhoc, rapat kerja, supervise dan monitoring, perjalanan dinas penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, penetapan calon terpilih, evaluasi dan pelaporan. Operasional dan administrasi perkantoran terdiri dari sejumlah item. Mulai dari pemeliharan rutin, pelayanan adminstrasi perkantoran, sewa kendaraan roda 4, pengelolaan logistik pemilihan.

Terkadang stigma pengelolaan anggaran hibah yang cukup besar ,kerap dialamatkan ke personil komisioner, apalagi bagi seorang ketua.

Seolah-olah anggaran milik personal komisioner dan memanfaatkan anggarannya untuk kepentingan pribadi. Padahal sudah direncanakan semua anggaran hibah untuk membiayai setiap tahapan, dan sebagaian besar pula tersedot hanya untuk membayar operasional dan honorarium badan adhoc, baik di tingkat kecamatan, desa hingga TPS (Tempat Pemungutan Suara). Tercatat sekurangnya ada 1628 jajaran penyelenggaran adhoc yang harus dibiayai. Tidak sedikit.

Sesuai peraturan KPU Nomor 15 tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Walikota terakhir diubah dengan peraturan KPU Nomor 5 tahun 2020, tahapan pemiihan sudah harus dimulai untuk sosialisasi kepasa masyarakat sejak 1 November 2019 hingga 22 September 2020.

Penghujung tahun jajaran KPU Kabupaten Bolsel diundang KPU Provinsi bersama daerah lainnya untuk ikut ambil bagian dalam festival anggaran, sekaligus launching pemilihan gubernur dan wakil gubernur Suawesi Utara. Ini adalah bukti komitmen penyelenggara dalam pengelolaan anggaran hibah secara trasnparan dan terbuka. Struktur anggaran dipampang. Masyarakat umum bisa mengetahuinya. Ini satu terobosan baru yang tak pernah dilakukan sebelumnya.

KPU Kabupaten Bolsel kemudian mulai mengatur strategi bagaimana caranya agar lebih familiar bertatap muka dengan tokoh masyarat, tokoh agama dan stakeholder guna memberi pesan tahapan pemilihan kepala daerah, gubernur dan bupati sudah dimulai.

Launching tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati digelar awal tahun, 23 Januari 2020, di halaman kantor.

Semua stakeholder diundang memperkenalkan maskot, burung Maleo (Aepypodius bruijni), salah burung endemik di Bolaang Mondondow Selatan. Ini titik awal tantangan penyelenggara apakah di akhir tahapan bisa sukses atau tidak. Walau disadari suksesnya agenda politik lima tahunan ini tidak semata mata hanya menjadi

Semua stakeholder diundang memperkenalkan maskot, burung Maleo (Aepypodius bruijni), salah burung endemik di Bolaang Mondondow Selatan. Ini titik awal tantangan penyelenggara apakah di akhir tahapan bisa sukses atau tidak. Walau disadari suksesnya agenda politik lima tahunan ini tidak semata mata hanya menjadi

Dalam dokumen KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN EP (Halaman 158-177)