• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan penyu di Pantai Pangumbahan sebelumnya dilakukan oleh CV. Daya Bakti. Mulai bulan Agustus 2008 pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu di Pantai Pangumbahan diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi berdasarkan dan ditindaklanjuti dengan kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dengan CV Daya Bakti No:660.1/PJ.3425-HUK/2008 No:29/DB-UPP/XII/2008 tanggal 18 Desember 2008, selanjutnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi ditunjuk sebagai pengelola kawasan penyu Pangumbahan berdasarkan surat keputusan Bupati Sukabumi No.523/Kep.638-Dislutkan/2008 dengan sistem pengelolaan telur penyu 100% ditetaskan (dilestarikan), adapun biaya pengelolaan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Bupati Sukabumi telah membentuk sebuah unit pengelola kawasan konservasi penyu, yaitu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) konservasi penyu Pangumbahan berdasarkan Peraturan Bupati No. 49 Tahun 2010. Tugas pokok dan fungsi UPTD ini adalah melaksanakan sebagian fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan di bidang teknis pengelolaan konservasi penyu. Dalam operasionalnya, unit kerja tersebut bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.

Dalam pengelolaan kawasan peneluran penyu ini masih dalam status kurang baik karena hanya memiliki capaian jumlah pengunjung yang semakin meningkat untuk melihat peneluran penyu dan beberapa sarana prasarana dalam kondisi baik sehingga dapat menjadi kekuatan bagi wisata, namun masih ada beberapa kelemahan dalam prasarana jalan, transportasi dan komunikasi serta masih adanya ancaman dan gangguan bagi penyu. Selain itu, masih rendahnya pendidikan pengelola kawasan dan juga regulasi sistem yang kurang baik menjadi kelemahan dalam pengelolaan (Tabel 9).

dengan baik mengenai penyu. -Memiliki kemampuan dalam mengelola. kurang baik

3 Regulasi/aturan -Memiliki sistem yang baik

Aturan masih tidak tegas 1

4 Promosi -Dikenal oleh masyarakat

-Banyak pengunjung

Jumlah pengunjung semakin meningkat

2

5 Fasilitas dan sarana -Sarana dan prasarana -Komunikasi

Sudah tersedia, namun memerlukan berbagai perbaikan dan ditambahkan. 1 Keterangan : 1 : Tidak tercapai 2 : Cukup 3 : Tercapai 4.5.1 Sumberdaya alam

Status pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan oleh pengelola masih dalam status kurang baik. Kondisi sumber daya alam yang menjadi indikator seperti pasir pantai, air laut, penyu dan vegetasi ternyata masih belum dapat mencapai target yaitu kondisi habitat yang baik dan populasi penyu yang tidak terganggu. Banyaknya sampah plastik di sekitar daerah POS I pada kawasan konservasi dan daerah pantai yang dekat dengan villa wisatawan, terdapatnya bangunan dan cahaya yang datang dari bangunan disekitar pantai, tertangkapnya penyu pada jaring nelayan, dan erosi pantai. Predator alami penyu seperti anjing, biawak, ular, babi hutan dan elang yang terdapat di sekitar kawasan peneluran penyu. Adapun solusi untuk mengurangi ancaman tersebut diantaranya adanya pengawasan yang lebih intensif pada daerah kawasan agar dapat mengurangi ancaman dari manusia ataupun predator alami, adanya penertiban bangunan dan dilarangnya pembangunan vila

baru di sekitar pantai hingga minimum jarak 0,5-1 km dari pantai, adanya penyuluhan bagi nelayan, serta disediakanya banyak tempat sampah di area kawasan wisata. Masih kurang tegasnya pengelola dalam menindak lanjuti kegiatan yang merusak kondisi sumberdaya alam sehingga habitat menjadi kurang sesuai untuk peneluran menyebabkan populasi penyu yang bertelur di Pantai Pangumbahan mengalami penurunan.

4.5.2 Sumberdaya manusia

Status pengelola dalam sumber daya manusia masih dalam status kurang baik. Hasil dari laporan pengelola (DKP Kab. Sukabumi 2011) menunjukkan bahwa hanya 12% pengelola berpendidikan mencapai tingkatan strata satu, sedangkan yang lainya hanya berpendidikan hingga tingkat SMA bahkan ada yang hanya mencapai tingkat SD. Masih rendahnya tingkat pendidikan pengelola, sehingga pemahaman dan kemampuan dalam pengelolaan kawasan masih belum optimal.

4.5.3 Regulasi/aturan

Status pengelola dalam regulasi/aturan yang sudah ada masih tidak tercapai. Sistem aturan yang dimiliki oleh pengelola masih berjalan kurang baik. Pengelola masih tidak tegas dalam menindaklanjuti ancaman dan gangguan yang ada di Pantai Pangumbahan. Di Pangumbahan masih terdapat ancaman dan gangguan terhadap penyu, ancaman dan gangguan ini dianalisis melalui jawaban koresponden masyarakat lokal di sekitar Pantai Pangumbahan dan pengamatan peneliti dilokasi penelitian selama penelitian berlangsung. Ancaman dan gangguan terhadap penyu antara lain masih adanya pencurian telur penyu secara ilegal karena alasan ekonomi ataupun mitos yang dipercaya oleh masyarakat bahwa telur penyu dapat menghilangkan sakit perut dan baik untuk ibu hamil dan cahaya blitz kamera wisatawan saat melihat penyu. Adapun solusi untuk mengurangi ancaman tersebut diantaranya adanya pengawasan yang lebih intensif pada daerah kawasan, diperlukan penyuluhan yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar kawasan mengenai keuntungan yang akan diperoleh apabila tetap melestarikan penyu, dan tidak diperbolehkanya kamera yang memakai blitz saat mengambil gambar penyu

peneluran penyu di Pantai Pangumbahan makin menjadi daya tarik karena promosi yang sudah dilakukan melalui berbagai media dengan memanfaatkan semakin mudahnya masyarakat melihat perkembangan informasi melalui media internet. Wisatawan yang datang untuk melihat penyu setiap tahunnya makin meningkat (Tabel 7).

4.5.5 Fasilitas dan sarana

4.5.5.1 Sarana dan prasarana kawasan

Sarana dan prasarana merupakan faktor yang penting dalam mendukung kegiatan ekowisata. Secara umum sarana dan prasarana di Pantai Pangumbahan sudah cukup baik. Namun, ada beberapa sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki dan ditambahkan terutama jumlah tempat sampah, jalan dan alat transportasi menuju kawasan ekowisata peneluran penyu. Beberapa sarana dan prasarana yang terdapat di Pantai Pangumbahan diantaranya penginapan, wisma untuk peneliti, aula, ruang penetasan tukik, WC atau kamar mandi, masjid, kios penjual makanan dan minuman, areal parkir namun ada beberapa sarana yang sudah tersedia tetapi belum dapat digunakan sebagaimana fungsinya seperti kolam sentuh dan juga ruang audio visual untuk menyaksikan pemutarann film penyu (Gambar 17). Adapun sarana dan prasarana yang perlu ditambahkan yaitu kios souvenir, unit kesehatan, laboratorium basah dan kering, serta museum penyu.

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 17. (a) Aula serbaguna; (b) Mess peneliti; (c) Ruang penetasan telur indoor; (d) Ruang penetasan teluroutdoor; (e) Ruang audio visual; (f) Kolam sentuh

Gambar 18. Kondisi jalan menuju Pantai Pangumbahan

Sedangkan untuk sarana komunikasi, karena Pantai Pangumbahan terletak jauh dari kota menyebabkan hanya beberapa provider yang dapat digunakan seperti Indosat dan XL axiata namun terkadang masih ada gangguan sinyal jaringan komunikasi.