• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pe ran Strate gis Ke bijakan Fis kal

Sebagai salah satu peran gkat kebijakan ekon om i m akro un tuk m en capai berbagai sasaran pem bangunan, kebijakan fiskal m em punyai tiga fungsi utam a, yaitu fungsi alokasi anggaran u n t u k t u ju a n p em b a n gu n a n , fu n gsi d ist r ib u si p en d a p a t a n d a n su b sid i d a la m u p a ya pen in gkatan kesejah teraan rakyat, dan fun gsi stabilisasi ekon om i m akro di dalam upaya peningkatan pertum buhan ekonom i. Sebagai stabilisator ekonom i, APBN sebagai instrum en kebijakan fiskal, diupayakan dapat berfun gsi secara optim al un tuk m eredam siklus bisn is atau fluktuasi ekon om i, atau den gan kata lain bersifat kon tra-siklis (coun tercy clical). H al tersebut berarti bah wa dalam kon disi perekon om ian yan g lesu, pen geluaran pem erin tah yan g bersifat auton om ous, khususn ya belan ja baran g dan jasa serta belan ja m odal, dapat m em berikan stim ulasi kepada perekonom ian untuk tum buh lebih tinggi. Sebaliknya, dalam kon disi perekon om ian yan g ten gah m em an as akibat terlalu tin ggin ya perm in taan agregat, kebijakan fiskal dapat didayagun akan un tuk berperan dalam m en din gin kan roda kegiatan ekon om i, den gan m en yeim ban gkan kon disi perm in taan dan pen yediaan sum ber-sum ber perekonom ian m elalui dam pak kontraksi APBN. Dengan dem ikian, fungsi strategis APBN, sebagai salah satu instrum en kebijakan fiskal dalam m em pengaruhi perekonom ian nasional dapat diketahui dari dam pak, baik secara langsung m aupun tidak langsung terhadap sektor- sektor lainnya, seperti sektor riil, sektor m oneter, dan juga sektor eksternal.

Berdasarkan besaran-besaran APBN yang diproyeksikan dalam postur RAPBN 20 12, dapat dilihat dam pak RAPBN tahun 20 12 terhadap sektor riil sebagai berikut:

1. Pem bentukan m odal tetap bruto (PMTB) dalam RAPBN 20 12 m encapai Rp262,2 triliun atau sekitar 3,2 persen terhadap PDB.

2. Kom pon en kon sum si pem erin tah dalam RAPBN 20 12 diperkirakan m en capai Rp727,3 triliun atau sekitar 9,0 persen terhadap PDB.

Selain berpen garuh terh adap sektor riil, besaran -besaran RAPBN 20 12 juga m em pun yai dam pak terhadap sektor m oneter yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Transaksi keuangan pem erintah dalam RAPBN tahun 20 12 secara total diperkirakan berdam pak ekspansif sebesar

Rp174,3 triliun atau sekitar 2,1 persen terhadap PDB. H al in i berarti lebih ren dah apabila dibandingkan dengan APBN-P 20 11 sebesar Rp18 3,9 triliun (2,5 persen terhadap PDB). Tetap ekspansifnya operasi fiskal pem erintah tersebut konsisten dengan upaya pem erintah untuk m em berikan stim ulus fiskal secara terukur dalam rangka percepatan pertum buhan ekonom i m elalui belanja pem erintah. Dengan stim ulus ini diharapkan pertum buhan ekonom i tahun 20 12 akan m eningkat lebih tinggi.

Sem entara itu, untuk dam pak terhadap sektor eksternal (neraca pem bayaran/ dam pak valas), secara keseluruhan dam pak operasi keuangan pem erintah dalam RAPBN 20 12 diperkirakan m eningkatkan jum lah cadangan devisa nasional sebesar Rp8 5,4 triliun atau sekitar USD9,7 m iliar (asum si nilai tukar Rp8 .8 0 0 / USD), lebih rendah bila dibandingkan dengan APBN-P tahun 20 11 sebesar Rp10 4,3 triliun atau setara dengan USD12,0 m iliar (asum si nilai tukar Rp 8 .70 0 / USD). H al ter sebu t d id asar kan p er kir aan tr an saksi ber jalan p em er in tah yan g m en galam i su r plu s sebesar Rp76,7 tr iliu n , d an tr an saksi m od al pem er in tah m en galam i surplus sebesar Rp8 ,7 triliun.

Seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain, dewasa ini kebijakan fiskal m asih sangat pen tin g, tetapi peran an n ya sebagai sum ber pertum buh an (sou rce of grow th) cen derun g sem akin berkurang bila dibandingkan dengan peran sektor swasta yang m em ang diharapkan a ka n sem a kin m en in gka t . Sa a t in i d a n d i m a sa d ep a n , p er a n p em er in t a h a ka n leb ih difokuskan sebagai regulator.

Peranan kebijakan fiskal juga diwujudkan dengan m enetapkan defisit anggaran dalam tahun 20 12 pada tin gkat 1,5 persen terhadap PDB. Kebijakan pen gen dalian defisit pada RAPBN tah u n 20 12 ter sebu t m er u pakan salah satu str ategi pokok d alam m elan ju tkan lan gkah - langkah konsolidasi fiskal dalam m ewujudkan APBN yang sehat dan berkelanjutan. Untuk m en u t u p sa sa r a n d efisit fiska l d a la m RAP BN t a h u n 2 0 12 , a ka n d iu p a ya ka n su m b er pem biayaan, terutam a dari dalam negeri, dan m enjaga pem biayaan luar negeri secara neto tetap n egatif, agar m am pu m em pertahan kan pen urun an rasio utan g terhadap PDB secara ber kesin am bun gan .

Peran lain yang juga am at penting dari kebijakan fiskal adalah peran redistribusi dan alokasi a n gga r a n p e m e r in t a h d a la m u p a ya p e n a n ggu la n ga n ke m is kin a n , d a n p e n in gka t a n keseja h t er a a n r a kya t . Da la m kon t eks in i, keb ija ka n fiska l d a p a t d ip er gu n a ka n u n t u k m em p en gar u h i sekt or -sekt or ekon om i at au kegiat an t er t en t u , u n t u k m en yeim ban gkan p e r t u m b u h a n p e n d a p a t a n a n t a r s e k t o r e k o n o m i, a n t a r d a e r a h , a t a u a n t a r go lo n ga n pen dapatan . Peran kebijakan fiskal juga m en jadi pen tin g dalam m en an ggulan gi dam pak yang ditim bulkan oleh bencana alam , wabah penyakit, dan konflik sosial.

Di dalam peran strategis kebijakan fiskal, hal lain yang tak boleh dilupakan adalah proses politik an ggaran yan g terdiri dari peren can aan , im plem en tasi, dan pertan ggun gjawaban APBN. H al in i m en jadi pen tin g m en gin gat In don esia adalah n egar a yan g sedan g dalam tran sisi m en uju dem okratisasi. Im plikasin ya, APBN sebagai in strum en utam a kebijakan fiskal d ir en can akan , d itetap kan , d an d ilaksan akan m elalu i p r oses yan g tr an sp ar an d an prosedur yang relatif panjang, dan harus m elibatkan peran dan persetujuan berbagai pihak. Ini adalah konsekuensi logis dari peningkatan transparansi, dem okratisasi, dan keterlibatan seluruh elem en m asyarakat dalam kehidupan berban gsa dan bern egara. Karen a itu, kun ci keb er h a sila n keb ija ka n fiska l a ka n sa n ga t t er let a k p a d a p em a h a m a n b er sa m a a ka n pen tin gn ya per en can aan yan g baik, pelaksan aan yan g efektif, d an per tan ggu n gjawaban

kebijakan fiskal yan g akun tabel dari seluruh aparat yan g terkait dan m asyarakat sebagai pen erim a m an faat kebijakan fiskal.

1.4 D as ar H u ku m Pe n yu s u n an N K d an APBN

Penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) didasarkan pada ketentuan pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diubah m enjadi pasal 23 ayat (1), ayat (2), d an ayat (3) UUD 19 4 5 Am en d em en keem p at yan g ber bu n yi: “(1) A n g g a r a n Pendapatan dan Belanja Negara sebagai w ujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun den gan un dan g-un dan g dan dilaksan akan secara terbuka dan bertan ggun g ja w a b u n t u k sebesa r -besa r n y a k em a k m u r a n r a k y a t ; (2) R a n ca n g a n Un d a n g -Un d a n g An ggaran Pen dapatan dan Belan ja N egara diajukan oleh Presiden un tuk dibahas bersam a Dew a n Per w a k ila n R a k y a t d en g a n m em p er ha tik a n p er tim ba n g a n Dew a n Per w a k ila n Daerah; (3) Apabila Dew an Perw ak ilan R ak y at tidak m en y etujui R an can gan An ggaran Pen dapatan dan Belan ja N egara y an g diusulkan oleh Presiden , Pem erin tah m en jalan kan An g g a r a n Pen d a p a ta n d a n Bela n ja N eg a r a ta hu n y a n g la lu ”. Pen yu su n an Ran can gan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 20 12 ini, m erupakan perwujudan d ar i p elaksan aan am an at p asal 23 Un d an g-Un d an g Dasar 19 4 5 Am en d em en keem p at tersebut.

Pen yusun an RAPBN 20 12 juga m en gacu pada keten tuan -keten tuan yan g tertuan g dalam U n d a n g- u n d a n g N o m o r 17 Ta h u n 2 0 0 3 t e n t a n g Ke u a n ga n N e ga r a , ya it u d e n ga n berpedom an kepada Ren can a Pem ban gun an J an gka Men en gah Nasion al (RPJ MN) tahun 20 10 -20 14, Rencana Kerja Pem erintah (RKP) Tahun 20 12, serta Kerangka Ekonom i Makro d a n Pokok-p okok Keb ija ka n Fiska l t a h u n 2 0 12 , seb a ga im a n a t ela h d isep a ka t i d a la m p em bicar aan p en d ah u lu an an tar a Pem er in tah d an Dewan Per wakilan Rakyat Rep u blik In don esia tan ggal 1-23 J un i 20 11 yan g lalu.

Dalam RAPBN 20 12, sistem penganggaran lebih disem purnakan dengan m engkom binasikan pen er apan ker an gka pen gelu ar an jan gka m en en gah d an pr akir aan m aju , pen gan ggar an berbasis kinerja, penyusunan inisiatif baru (sesuai dengan PP Nom or 90 Tahun 20 10 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kem enterian Negara/ Lem baga), dan penerapan kebijakan r ew a r d a n d p u n ish m en t. Sem en t ar a it u , p r oses d an m ekan ism e p en yiap an , penyusunan, dan pem bahasan RAPBN Tahun Anggaran 20 12, juga dilakukan berdasarkan Un dan g-Un dan g Nom or 27 Tahun 20 0 9 ten tan g MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Secara garis besar, siklus dan m ekan ism e APBN m eliputi: (a) tahap pen yusun an RAPBN oleh Pem erin tah; (b) tahap pem bahasan dan pen etapan RAPBN dan RUU APBN m en jadi APBN dan UU APBN dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; (c) tahap pelaksanaan APBN; (d) tahap pem eriksaan atas pelaksanaan APBN oleh instansi yang berwenang antara lain Badan Pem eriksa Keuan gan ; dan (e) tahap pertan ggun gjawaban pelaksan aan APBN. Siklus APBN 20 12 akan berakhir pada saat Laporan Keuan gan Pem erin tah Pusat (LKPP) disahkan oleh DPR pada en am bulan setelah berakhirn ya tahun an ggaran .

Dokumen terkait