• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemenangan PKS dalam Pemilihan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Tahun 2012 DKI Jakarta Tahun 2012

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

1. Strategi Pemenangan PKS dalam Pemilihan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Tahun 2012 DKI Jakarta Tahun 2012

Membicarakan percaturan pilkada Jakarta tidak bisa lepas dari membicarakan peta elemen kekuatan politik di Jakarta. Salah satu elemen politik yang cukup dominan yang akan bertarung adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS merupakan partai kedua terbanyak setelah partai Demokrat dalam meraih kursi DPRD. Dari 94 kursi DPRD DKI, Demokrat meraih 32 kursi, PKS 18 kursi, PDIP 11 kursi, Golkar 7 kursi, PPP 7 kursi, Gerindra 6 kursi, PAN 4 kursi, PDS 4 kursi, Hanura 4 kursi, dan PKB 1 kursi. Sedangkan syarat partai bisa mengusung calon dalam Pilkada DKI adalah memiliki minimal 15 kursi. Dengan demikian hanya partai Demokrat dan PKS yang bisa mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Bagaimana sistem penentuan calon gubernur dan calon wakil gubernur oleh PKS serta bagaimana strategi pemenangan yang dilakukan oleh PKS.

Tujuan keikutsertaan PKS dalam Pilkada adalah untuk menegakkan prinsip ishlahunafs (perbaikan individu) dan ishlahulmujtama‟ (perbaikan masyarakat). Dengan demikian, maka nilai-nilai Islam yang universal akan tegak di masyarakat, bangsa dan negara.

Adapun yang melatar belakangi PKS maju pada pilkada di DKI Jakarta pada tahun 2007 yaitu modal kemenangan PKS di Jakarta dimana PKS menjadi partai pemenang ke-3. Disamping itu PKS menduduki DPRD sebanyak 24 kursi dari 75 kursi, sedangkan ketentuan minimal mengusung calon sebanyak 20%, berarti PKS telah melampaui ketentuan tersebut sehingga PKS mengajukan calon gubernur dan calon wakil gubernur tanpa

dukungan dari partai lain. Menurut Arif Priambodo, saat itu PKS merupakan partai yang bergengsi.58

Berbekal pada pengalaman tersebut, maka pada tanggal 26 Maret 2007 dideklarasikan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta bulan Agustus 2007. Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dari PKS untuk masa jabatan 2007-2012 adalah Komisaris Jendral Pol Drs. H. Adang Daradjatun dan H. Dani Anwar. Adang Daradjatun adalah Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), sedangkan Dani Anwar saat ini menjabat Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta. Faktor lain yang mendasari PKS maju dengan mengusung calon juga didasarkan hasil survey, bahwa PKS bisa memperoleh suara 85% dari suara pemilih.

Sedangkan untuk pemilikada DKI Jakarta tahun 2012 adalah pengalaman dari pemilihan-pemilihan sebelumnya. Kekalahan tipis Adang Daradjatun pada Pilgub DKI Jakarta 2007 lalu, memotivasi PKS untuk memenangi kontestasi tahun ini. Pada awalnya PKS mengusung Triwisaksana alias Bang Sani, PKS yakin mendapat suara terbanyak dalam pemungutan suara pada Pemilukada DKI Jakarta yang dilaksanakan pada bulan Juli 2012. Keyakinan ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta, Selamat Nurdin. Berkaca pada hasil tipis perolehan suara dengan Fauzi Bowo lima tahun lalu, PKS meyakini akan menguasai Jakarta. "Kita punya mesin politik kuat, kawan dan lawan mengakui jika ingin menang harus berkoalisi dengan PKS. Partai dengan jaringan yang terbukti kokoh," kata Nurdin dalam pidato sambutannya di acara 'Deklarasi Jaringan Dukung Bang Sani' di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (4/3/2012).59

Prosedur penentuan atau penetapan Cagub/Cawagub DKI Jakarta yang diusung PKS pada pemilukada yaitu dengan mempertimbangkan adanya kader yang terbaik yang telah memberikan kontribusi untuk kemajuan partai. Namun demikian, PKS juga membuka diri untuk kandidat dari luar parta

58

Wawancara pribadi dengan Arif Priambodo, S. Psi, MM tanggal 24 Mei 2015 59

dengan pertimbangan dapat saling melengkapi dan sudah barang tentu yang memiliki kesamaan pemikiran atau platform dengan PKS.

Kriteria yang buat sebagai penetapan Cagub/Cawagub DKI Jakarta yang diusung PKS pada pemilukada mengacu kepada pedoman pemilihan langsung kepala daerah propinsi, kabupaten dan kota BAB III PERSYARATAN CALON KEPALA/WAKIL KEPALA DAERAH sebagai berikut: 60

Pasal 1 Syarat Umum

1) Diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh 15% dari jumlah kursi DPRD atau 15% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu (pasal 59 ayat 1 dan 2, UU no 32). 2) Menyerahkan surat pencalonan, kesepakatan tertulis antar parpol

pendukung, dll (pasal 59 ayat 5, UU no 32).

3) Memenuhi beberapa persyaratan (pasal 58, UU no 32), diantaranya: a) bertaqwa kepada Tuhan YME

b) setia kepada Pancasila dan Dasar Negara

c) berpendidikan sekurang-kurangnya sekolah lanjutan tingkat atas dan/atau sederajat

d) berusia sekurang-kurangnya 30 tahun e) sehat jasmani dan rohani

f) tidak pernah dijatuhi pidana penjara g) tidak sedang dicabut halk pilihnya h) mengenal daerahnya

i) menyerahkan daftar kekayaan j) tidak sedang memiliki utang k) tidak sedang pailit

l) tidak melakukan perbuatan tercela m) memiliki NPWP

n) menyerahkan daftar riwayat hidup

o) belum pernah menjabat sebagai kepala daerah selama dua kali dalam jabatan yang sama

p) tidak sebagai pejabat kepala daerah.

60

DPP PKS, Pedoman Pemilihan Langsung Kepala Daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota PKS, Jakarta, 2012

Pasal 2

Syarat Khusus

1) Memiliki akhlak mulia dalam hubungannya dengan hablumminallah

dan hablumminanas

2) Tidak sedang terkena sanksi kepartaian, selama 3 tahun terakhir

3) Pengalaman Organisasi/Kerja: memiliki kriteria minimal salah satunya dari hal ini

a) Pernah menjabat sebagai pimpinan Partai di tingkat minimal DPD. b) Pernah menjabat sebagai pimpinan di Organisasi

Pelajar/Mahasiswa/ LSM/Ormas

c) Pernah memiliki pengalaman kerja/jabatan karir yang relevan dengan jabatan kepemimpinan daerah, misalnya kerja di birokrasi dan legislatif

4) Memiliki kedudukan yang terhormat di tengah masyarakat.

5) Dikenal dan aktif dalam berbagai kegiatan kedaerahan dan masyarakat. 6) Kesehatan: kondisi baik yang memungkinkannya bekerja secara

optimal. (dibuktikan dengan general check up)

7) Dukungan rumah tangga: rukun dan kondusif baginya untuk menjalankan tugas secara optimal dan memiliki qowam di rumah tangganya.

8) Citra diri di lingkungan masyarakat: dikenal baik dan diakui figur kepemimpinannya

9) Dukungan masa: memiliki basis dukungan yang memadai dan rekomendasi dari berbagai elemen masyarakat untuk memenangkan Pilkada.

10)Dukungan dana: memiliki ketersediaan dana yang memadai untuk kampanye selama Pilkada berlangsung

11)Dukungan politik : memiliki dukungan salah satu parpol, dan atau memiliki basis masa yang memungkinkannya untuk memenangkan Pilkada.

12)Memiliki kemampuan leadership

13)Disetujui oleh Tim Optimalisasi Musyarokah (TOM) PKS.

Pasal 3

Syarat Tambahan

1) Calon Eksternal adalah bukan kader dan bersedia menandatangani kontrak politik

2) Calon Internal adalah Kader.

Penetapan cagub dan cawagub dalam DKI Jakarta tahun 2012 diputuskan melalui Musyawarah Wilayah. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan Cagub/Cawagub dari PKS pada pemilukada di DKI Jakarta adalah

seluruh pengurus DPW. Disamping itu proses penjaringan cagub/cawagub juga melalui berdasarkan hasil survei. Salah satunya adalah hasil jajak pendapat publik seputar pemilukada DKI jakarta 2012 yang dilakukan oleh Lembaga Survey Nasional. Terjadi pergeseran Partai Pemenang di DKI Jakarta bila Pemilu dilakukan saat ini, yaitu:

- Partai Keadilan Sejahtera 16.7% - Partai Demokrat 15.08% - PDIP 9.77% - Golkar 7.11 % - Gerindra 6.54% - PPP 5.24% - Nasdem 3.33% - PAN 2.09% - Hanura 1.37% - PKB 0.67% - Belum Menentukan 32%

Dengan melihat hasil survei dirilis Lembaga Survey Nasional (Median), PKS disebut sebagai partai paling tinggi yang mempunyai soliditas konstituen. Disusul PPP, PAN dan Hanura.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung slogan ”Bersih, Peduli, dan Profesional”. Tema ”Bersih dan Peduli” pada Pemilu 2004 telah membangkitkan semangat kader pada masyarakat untuk memberikan dukungan. PKS di Jakarta kemudian bisa menjadi partai unggulan. Tentang tema sentral kampanye PKS, Presiden PKS Tifatul Sembiring (saat itu) mengingatkan semua calon anggota legislatifnya untuk tetap berpegang pada tema sentral yang sudah menjadi keputusan bersama.

Untuk itu, PKS sudah menerbitkan buku putih yang menjadi panduan tentang elaborasi dari tema sentral itu. Meskipun PKS sadar akan pencitraan, Tifatul dengan penuh kerendahan mengakui kekurangannya sebagai manusia. Menurut dia, PKS bukanlah ”partai malaikat”, tetap saja

ada kekurangannya, meskipun sudah dibuat berbagai mekanisme internal untuk mengatasi kekurangan itu.

Di tingkat DKI, PKS yang mengusung HNW-Didik untuk membidik posisi DKI 1 dengan jargon "Ayo Beresin Jakarta", jargon yang secara makna sangat pas dengan kondisi Jakarta saat ini. Tetapi jargon ideal tersebut kurang berhasil memikat rakyat DKI karena perilaku kader-kader PKS yang "overacting" dan bahkan melawan etika dan estetika dalam memasarkan jargon tersebut.

Poster-poster, sapnduk dan stiker-stiker gambar pasangan HNW-Didik yang dipasang secara semerawut di seantero DKI mempertontonkan keangkuhan para kader PKS. Alih-alih menjadikan warga DKI tertarik untuk mendukung pasangan HNW-Didik, yang terjadi poster-poster tersebut justru membuat warga kurang simpatik. Padahal akan sangat pas bila jargon "Ayo Beresin Jakarta" disosialisakan dengan cara para kader PKS mengajak warga bersama-sama membersihkan sampah yang berserakan, merapihkan trotoar, mengecat pagar-pagar, tembok atau jembatan yang kusam, menanam pohon di lingkungan yang gersang dan sejenisnya. Perilaku kader PKS yang tidak mengindahkan etika sosial dan

estetika dalam memasarkan jargon "Ayo Beresin Jakarta" di pilkada DKI 2012 menjadi bumerang karena ketidak sinkronannya di tataran realita. 2. Gerakan Politik DPW PKS DKI Jakarta dalam Pemenangan Pilkada

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta menyiapkan tiga strategi untuk memenangkan Pilkada pada 2012 yang diungkapkan ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamet Nurdin. Ketiga strategi pemenangan PKS pada pilkada dan pemilu mendatang adalah capacity building, institution

building dan social building.61 Lebih lanjut strategi tersebut dijelaskan

sebagai berikut:

Capacity building adalah mempersiapkan sumber daya manusia

melalui program-program pembinaan dan pelatihan kepemimpinan untuk mempersiapkan kepemimpinan PKS di ranah publik. Institution building adalah melakukan konsolidasi besar-besaran struktur PKS dari tingkat wilayah hingga tingkat ranting, agar program-program partai dapat langsung diserap oleh kader-kader PKS di tingkat struktur paling bawah, sehingga pelaksanaan program tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat.

Social building adalah melakukan komunikasi sosial ke semua lapisan

masyarkat baik tokoh, organisasi massa dan LSM. Apabila ke tiga strategi tersebut dilaksanakan dengan baik,PKS yakin akan memenangkan pilkada dan pemilu mendatang.

Target memenangkan pemilihan Pilgub/Pilwagub DKI sangat penting bagi PKS, oleh karena itu menurut Selamet Nurdin, PKS tidak akan mengulangi kekalahan, seperti 2009 lalu. Karena itu, pada Pilkada 2012, PKS menargetkan untuk memimpin Ibukota dan juga kemenangan pada pemilu 2014. Kemenangan di kedua perhelatan akbar tersebut sangat penting bagi PKS untuk bisa menjalankan pemerintahan secara optimal. Pemerintah akan berjalan lebih efektif jika gubernur dan legislative dapat berjalan bersama dalam satu visi. Bila salah satunya tidak dalam satu visi, mau tidak mau akan terjadi ketidaksinkronan. Ibarat burung sayapnya dua,

61

Tiga Strategi PKS Menangkan Pilkada 2012, http://www.beritabatavia.com/detail/ 2010/10/29/4/4490/tiga.strategi.pks.menangkan.pilkada.2012#.VYe8zvmqqko

jadi lebih efektif kalau dua-duanya berjalan, papar Nurdin yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Jakarta.

Sementara itu, cara lain yang dilakukan oleh PKS yang mengusung pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik Rachbini dengan menggunakan strategi teritorial. Menurut Rico Marbon Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) PKS mendominasi dalam penggunaan strategi teritorial. Antara lain dengan memasang spanduk, menempel poster, membagikan stiker dan selebaran serta mensosialisasikan diri hingga ke rukun tetangga (RT) hingga Kecamatan.

"Kader PKS di Jakarta sangat banyak, inilah yang menjadi keputusan HNW-Didik untuk memanfaatkan kadernya mempromosikan

langsung ke warga,” ujarnya. Pasangan Hidayat-Didik juga dianggap

memiliki program unik yaitu „Ketuk Sejuta Pintu‟ yang tidak dimiliki oleh

pasangan lain. "Pasangan Foke-Nara, menurut saya, berusaha untuk menang satu putaran. Jika tidak, trauma Foke lima tahun silam akan terulang kembali. Foke akan kembali berhadapan dengan PKS,” Rico menambahkan. “Pokoknya Semakin dekat dengan pencoblosan, publik akan semakin aktif mencari tahu. Kebutuhan masyarakat terhasil.62

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menggunakan strategi lain untuk memenangkan pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua DPC PKS Pesanggrahan Mohammad Yamin, menyatakan selain melakukan kegiatan bakti sosial, bazar sembako murah, senam sehat, pelayanan kesehatan, PKS Pesanggrahan juga intens menggelar sosialisasi secara internal dan direct selling. PKS, menurut Yamin, punya trik unik untuk mengkampanyekan pasangan Hidayat-Didik ke masyarakat, yakni direct selling.

“Dengan kegiatan ini setiap kader dan relawan PKS yang bertugas sebagai tim relawan turun langsung ke rumah-rumah warga untuk

62

Mengintip Strategi Pemenangan Cagub & Cawagub DKI, teresedia online di http://news.okezone.com/read/2012/05/01/505/621884/mengintip-strategi-pemenangan-cagub-cawagub-dki

melakukan sosialisasi dan memperkenalkan pasangan Hidayat-Didik,”

selanjutnya Yamin mengatakan, “Fokus sosialisasi pasangan Hidayat

-Didik tidak hanya di basis-basis pendukung PKS tetapi juga di basis pasangan lainnya,”.

Kegiatan direct selling sendiri bukan hal baru bagi PKS, karena kegiatan ini merupakan kegiatan penggerak bagi masyarakat untuk melihat calon yang diusung PKS. Secara umum metode kampanye ini dilaksanakan di seluruh kelurahan di Jakarta. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan PKS sejauh ini menunjukkan hasil yang signifikan.

Bentuk lain dari strategi PKS dalam memenangkan pemilukada