• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM RUMAH TANGGA

3.5 Strategi Rumah Tangga

Dewasa ini, dalam perekonomian pedesaan pun uang telah menjadi alat tukar yang makin penting. Permintaan akan barang dan jasa yang hanya dapat diperoleh dengan uang telah mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan uang pada kaum wanita di pedesaan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut, menyebabkan mereka merasa bahwa hasil yang diperoleh dari bertani dianggap kurang memadai, sehingga mereka kemudian melakukan berbagai aktivitas kerja, di antaranya adalah berdagang. Mereka memilih berdagang, karena berdagang merupakan aktivitas perekonomian yang paling mudah dimasuki kaum wanita. Oleh karenanya, sektor ini merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, karena perdagangan merupakan aktivitas ekonomi yang tidak memerlukan berbagai macam syarat.

Berdagang bagi wanita bakul yang ada di desa Sumber Bahagia merupakan aktivitas yang dilakukan untuk membantu ekonomi rumah tangga atau suami, dan aktivitas ini hanya merupakan aktivitas sampingan di samping rumah tangga dan bertani yang merupakan aktivitas utama mereka. Sebagai aktivitas sa mpingan, berdagang juga memerlukan pencurahan waktu dan tenaga seperti aktivitas rumah tangga dan lainnya. Untuk itu, mereka harus

membuat berbagai strategi agar kesemua tugas dan tanggung jawab mereka menjadi lebih ringan, sehingga mereka dapat menjalankan peranan di dalam ataupun di luar rumah tangga dengan baik.

Adapun yang dimaksud dengan strategi dalam tulisan ini adalah segala usaha yang dilakukan untuk mengatur rumah tangga berdasarkan potensi yang dimiliki, untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Jadi sebagai strategi yang dilakukan oleh para wanita bakul di desa ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh mereka dalam mengatur rumah tangga dengan melihat kondisi sosial dan ekonomi rumah tangga mereka masing-masing. Dengan demikian, diharapkan beban dan tanggung jawab mereka menjadi lebih ringan, sehingga keinginan mereka untuk membantu meningkatkan kesejahteraan di dalam rumah tangga dapat tercapai.

Sebagai aktivitas sampingan, ternyata berdagang kadang-kadang dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada penghasilan yang diperoleh suaminya. Demikian kata salah seorang bakul. Ia mengatakan, bahwa suaminya selain bertani juga bekerja serabutan, namun pekerjaan itu tidak dilakukannya setiap hari. Kerja serabutan adalah pekerjaan yang bersifat tidak tetap yang hanya dilakukan jika ada yang membutuhkan, serta berkaitan dengan masalah pembelian suatu barang, dan dari pekerjaan ini pihak yang membelikan akan mendapat upah sesuai dengan barang yang dibelikan. Jadi dari kerja yang semacam itu penghasilnya tidaklah tetap, karena besar kecilnya penghasilan yang diperoleh tergantung dari jenis barang yang

dibelikan (seperti ketela, kayu, kacang kedelai, dan sebagainya tergantung permintaan)

Penghasilan yang diperoleh setiap kali bekerja serabutan kadang-kadang kurang dari Rp30.000,00 namun dapat juga mencapai Rp50.000,00 jika ia mendapatkan pekerjaan itu lebih dari satu orang. Istrinya sebagai bakul makanan dalam satu hari dapat memperoleh uang Rp200.000,00 bahkan kadang-kadang lebih.

Bakul lainnya mengatakan bahwa suaminya juga bekerja sebagai buruh tani, selain mengolah sawah sendiri. Sebagai buruh tani, setiap kali bekerja ia hanya mendapatkan kurang lebih Rp40.000,00 Sedangkan istrinya yang berjualan di pasar, pendapatan hariannya kurang lebih Rp150.000,00 setiap harinya. Dengan demikian, penghasilan yang diperolehnya kadang-kadang lebih besar daripada suaminya. Namun para wanita bakul tersebut tidak pernah mempersoalkan hal tersebut, karena yang terpenting bagi mereka adalah usaha untuk membantu suami atau rumah tangga. Adapun penghasilan dari berdagang tersebut sebagian besar dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan atau biaya hidup sehari-hari, dan apabila ada sisa, mereka gunakan untuk membeli barang kebutuhan sekunder atau disimpan. Jadi strategi dagang yang mereka lakukan hanya didasarkan pada kepentingan menyelamatkan atau memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka, sehingga mereka tidak pernah memikirkan keuntungan yang diperolehnya hari ini, tetapi berapa banyak kebutuhan hari ini yang dapat tercukupi. Dapat pula dikatakan bahwa mereka

berdagang bukan untuk mengumpulkan modal tetapi untuk mendapatkan barang konsumsi yang mereka butuhkan.

Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga, masing- masing dari wanita bakul yang ada di desa Sumber Bahagia memiliki strategi yang berbeda-beda. Mereka selain bertani juga melakukan berbagai aktivitas kerja seperti berdagang, menjadi buruh sawah maupun ladang, bahkan ada juga yang bekerja sebagai tukang serta bekerja serabutan. Di samping itu, mereka juga mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, arisan, dan sebagainya. Dari keenam wanita bakul, tidak semuanya memilih kegiatan arisan sebagai salah satu strategi dalam mengatur keuangan rumah tangga mereka, walaupun mereka mengakui bahwa arisan merupakan salah satu saran untuk menyimpan uang. Dengan demikian, arisan bagi para wanita bakul di desa Sumber Bahagia ini mempunyai fungsi ekonomis.

Arisan berfungsi ekonomis karena biasanya mereka yang mengikuti kegiatan arisan sudah mempunyai rencana mengenai uang yang akan mereka peroleh nantinya, apakah untuk membeli barang, untuk kebutuhan sekolah anak, atau kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, bagi mereka kegiatan arisan ini sangat menolong dalam memecahkan masalah keuangan. Ini seperti yang diungkapkan oleh seorang bakul. Bakul tersebut mengatakan bahwa untuk mengatur ekonomi rumah tangga, dia mempunyai strategi sebagai berikut: untuk keperluan sehari-hari dan membeli barang dagangan, dia mengambilnya dari hasil berjualan di pasar, sedangkan untuk membeli beras diperoleh dari hasil panen sawah dan hasil buruh. Adapun untuk biaya sekolah anak-anaknya

diambil dari hasil perolehan arisan yang diikutinya. Bakul tersebut mengikuti dua kegiatan arisan, yaitu arisan pasar untuk harian sebesar Rp5.000,00 dan arisan bulanan sebesar Rp50.000,00 Dari kedua arisan yang diikutinya terkumpul mencapai Rp1.000.000,00 dan dari pendapatan tersebut dipergunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Arisan baginya merupakan salah satu cara untuk memecahkan masalah keuangan rumah tangganya. Alasan lain mengapa mereka mengikuti kegiatan arisan adalah, karena dengan mengikuti kegiatan arisan ia dapat berkumpul dan bersosialisasi dengan teman-teman dan tetangganya. Selain itu, ia juga dapat memperoleh tambahan informasi se rta pengetahuan di luar masalah rumah tangga dan perdagangan, sehingga dapat menambah wawasan.

Dari uraian tersebut, terlihat bahwa masing- masing wanita bakul yang ada di desa Sumber Bahagia mempunyai strategi ekonomi sendiri-sendiri dalam mengatur ekonomi rumah tangganya agar kebutuhan rumah tangga mereka dapat tercukupi. Kesemua strategi tersebut mereka lakukan, karena mereka merasa berkewajiban mengatur pengeluaran-pengeluaran maupun pemasukan biaya rumah tangga dengan sebaik -baiknya, agar beban ekonomi menjadi lebih ringan. Adapun berbagai macam strategi tersebut mereka lakukan sesuai dengan kondisi sosial ekonomi rumah tangga mereka masing-masing. Selain itu, kesemua aktivitas tersebut mereka lakukan semata- mata untuk menjaga kelangsungan hidup seluruh anggota dalam rumah tangga.

Dokumen terkait