TIK : Setelah selesai mengikuti perkuliahan pada BAB IX ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang strategi umum bagi umat manusia.
MATERI :
PENDAHULUAN :
Dalam bab ini akan dibahas mengenai strategi umum bagi umat mamusia, yang akan diberikan dalam satu kali pertemuan.
PENYAJIAN :
Penduduk dunia sudah terlampau penuh dihuni oleh manusia, hal ini menjadi perbincangan bagi pihak-pihak yang merasa optimis dan yang sudah merasa pesimis kalau bumi ini sudah terlampau penuh sesak dengan manusia.
Pandangan Pihak Optimis
Pandangan ini berpendapat bahwa dunia sama sekali tidak kritis karena adanya kepadatan manusia yang tinggi. Hal yang menyokong pendapat ini adalah:
1. Banyak bagian di muka bumi ini yang masih belum dihuni oleh manusia secara padat, bagian yang padat adalah di perkotaaan, sementara itu di luar kota atau di desa-desa penduduknya masih jarang
2. Banyak bagian di bumi ini yang memiliki penduduk yang lebih padat di masa lampau dibandingkan dengan di masa sekarang, bagian bumi yang masih kosong tersebut dapat menampung penduduk bumi di masa yang akan datang.
Adanya hubungan yang erat antara peningkatan populasi dan perkembangan serta kemajuan bangsa menurut Clark (1967) ada empat macam pendapat:
1. Ekonomi skala
Dalam sektor non pertanian suatu sistem ekonomi, peningkatan input buruh pada suatu usaha akan meningkatkan hasil per unit buruh itu. Populasi yang tinggi justru akan menurunkan biaya per unit dalam melatih orang untuk memiliki profesi tertentu. Ekonomi skala menunjukkan bahwa pada skala populasi yang besar akan nampak dibutuhkan modal yang lebih kecil per unit produksi dibandingkan dengan populasi kecil, demikian pula biaya hidup perkapita akan menurun apabila populasi itu naik. Meskipun demikian pasti ada aspek yang menurun yaitu aspek social.
2. Alasan daya peningkatan
Dalam populasi yang sedang meningkat dengan pesat, suatu kekeliruan dalam menanamkan modal mempunyai kesempatan baik untuk ditukarkan ke usaha yang lebih tepat. Dalam ekonomi yang cepat tumbuhnya, suatu hambatan pertumbuhan usaha akan menimbulkan kerugian yang berat.
3. Lokasi berbagai kemudahan
Pengeluaran biaya upah buruh tinggi dalam negara yang padat penduduknya, namun demikian kota besar dengan berbagai perusahaan tersebut mempunyai kompensasi upah buruh dengan cara buruh mendapatkan barang adalah mudah
4. Hubungan antara pertumbuhan populasi dengan kebebasan pribadi
Populasi yang menurun di Eropa pada abad 14-15 ternyata menimbulkan kekakuan dalam kehidupan ekonomi. Sebaliknya kemungkinan orang mendapatkan posisi yang lebih tinggi pada perusahaan yang sedang maju memang lebih besar dari pada perusahaan yang sedang mengalami kemunduran.
Pihak optimis ini merasa yakin bahwa manusia akan dapat mengatasi hampir semua masalah , selama masih dapat memperoleh energi dan teknologi. Kecerdikan manusia akan selalu dapat menemukan cara untuk memperoleh energi yang murah serta inovasi teknologi yang dikehendaki.
Pandangan Pihak Pesimistis
Pandangan pihak optimis ditentang oleh pihak pesimis dalam hampir semua alasan yang dikemukakan. Perikemanusiaan dihadapkan pada berbagai masalah yang berbeda-beda karena peningkatan populasi. Masalah social, kekeliruan pengelolaaan faktor lingkungan dan demografi, masalah sanitasi dan kesehatan masyarakat, penurunan jumlah persediaaan sumberalam, degradasi sifat fisika dan kimia bumi, semua itu akibat meningkatnya populasi manusia di dunia.
Penentang teori optimisme beranggapan bahwa pihak optimis itu bergantung pada kebingungan yang didasarkan atas empat perkiraan mutlak dan tegas, tetapi rapuh. Keempat perkiraan tersebut adalah:
1. Manusia sebagai suatu spesies jasad hidup tak akan mampu menghancurkan peradaban 2. Sumber alam tak pernah akan habis oleh karena itu tidak perlu dilindungi dan diawetkan
pemakaiannya.
3. Penambahan ilmu pengetahuan manusia beserta penemuan teknologinya tidak akan kunjung habis, oleh karena itu kehadirannya di muka bumi dapat dijamin.
4. Oleh sebab itu populasi manusia dapat terus meningkat setinggi-tingginya menurut keinginan manusia itu sendiri
Suatu fakta yang diabaikan oleh manusia bahwa manusia di tempat dimana dia tinggal telah merusak alam misalnya adanya kebakaran hutan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia telah mampu merusak kehidupan planet bumi. Hal lain lagi bahwa daerah
tapak kebudayaaan manusia yang hancur sekarang disebabkan karena kerusakan lingkungan berupa penggundulan hutan sehingga terjadi kebanjiran, eksploitasi sumberalam tanpa mengindahkan kebijakan akan berakibat pada degradasi tanah pertanian.
Ditinjau dari Ilmu Lingkungan bahwa sejarah manusia memang didasari pada cirri nomaden. Manusia mampu mengembangkan peradaban sampai pada tingkat tertinggi di muka bumi ini, selama disana terdapat cukup sumber alam. Dalam rangka mengembangkan peradabannya itu sumberalam dalam lingkungan nya akan semakin habis dan rusak, pada saat itu kekayaan peradaban akan semakin menurun, dan pada saat itu mereka akan meninggalkan daerah tersebut dan kemudian mencari tempat yang baru.
Keadaan Demografi
Pertambahan penduduk dunia meningkat dengan pesat tanpa kecuali dimanapun termasuk darah tropik dan subtropik. Menurut Holdrigde daerah ini peningkatan populasi manusia meningkat dengan cepat sehingga kebutuhan akan tanah untuk pemukiman dan pertanian makin meningkat pula.
Sedangkan di Indonesia kepadatan penduduk ditandai oleh beberapa karakteristik: 1. Laju pertambahan penduduk yang besar dan cepat
2. Penyebaran penduduk yang tidak merata 3. Komposisi penduduk menurut umur 4. Arus urbanisasi yang tinggi
Cepatnya perkembangan penduduk tersebut, disamping tingginya tingkat kelahiran, juga menurunnya tingkat kematian karena makin banyaknya sarana-sarana kesehatan. Penyebaran penduduk yang tidak merata ini seperti telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa antara pulau yang satu dengan yang lainnya penyebaran penduduk tidak merata, Pulau Jawa merupakan daerah yang paling padat penduduknya. Komposisi penduduk menurut
umur dan kelamin penduduk Indonesia adalah 0 – 14 tahun berjumlah 44,1%; kelompok umur 15 – 64 tahun berjumlah 53,4% dan kelompok umur diatas 65 tahun berjumlah 2,5%. Perbedaan kelompok umur ini mempunyai arti sangat penting, karena kelompok umur dibawah 15 tahun ini merupakan kelompok yang belum produktif dan merupakan beban. Kelompok produktif adalah berumur antara 15 – 64 tahun, sedangkan diatas 65 tahun juga termasuk usia tidak produktif. Besarnya proporsi menurut golongan umur ini akan menentukan produksi nasional dan beban pemeliharaan di bidang pendidikan, kesehatan, dan proteksi sosial lainnya. Arus urbanisasi terjadi akibat bertambahnya penduduk di pedesaan . Sarana desa yang tidak mungkin memberikan penghidupan yang layak kepada penduduknya, sehingga dapat menurunkan tingkat kehidupannya. Tingginya tingkat kelahiran di pedesaan, menurunnya lahan pertanian, menyebabkan banyak penduduk desa yang pindah ke kota. Arus perpindahan penduduk ini menyebabkan cepatnya perkembangan penduduk di daerah perkotaan disamping penambahan alami penduduk perkotaan itu sendiri. Pertambahan penduduk yang cepat ini mempengaruhi berbagai masalah di bidang tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, penyediaan pangan, perumahan dan lingkungan.
Dalam rangka penekanan laju pertambahan penduduk dan menaikkan taraf hidup masyarakat, maka dilakukan berbagai usaha seperti mendorong masyarakat ke arah pembentukan keluarga kecil melalui program Keluarga Berencana, usaha perbaikan di bidang pendidikan dan kesehatan untuk mendapatkan masyarakat yang berkwalitas tinggi baik fisik maupun mental spiritual untuk menopang pembangunan nasional.
Bahan Mineral
Dalam jangka waktu yang pendek kita akan menghabiskan bahan mineral. Kaum optimis menentang pendapat ini, karena kaum ini beranggapan bahwa dalam waktu singkat kita akan menemukan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang dapat dimanfaatkan
untuk mengeruk bahan mineral dari dasar laut, atau dapat digunakan untuk membuat bahan mineral sebagai pengganti yang habis. Ada sebuah ramalan bahwa PLTN akan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia pada tahun 2010.
Namun ada hambatan yang cukup berat karena harga uranium oksida sebagai bahan bakunya terlalu mahal, sehingga era nuklir menjadi sesuatu yang mahal. Kebutuhan akan nuklir meningkat dengan pesat sedemikian rupa di masa datang, sehingga keperluan akan energi nuklir akan berlipat dua kali dalam kurun waktu 2,4 tahun; lain dengan kebutuhan minyak bumi yang berlipat dua kali dalam 10 tahun.
Pengadaan energi bagi kebutuhan manusia semakin hari semakin memprihatinkan, sehingga diperlukan strategi untuk mendapat sumber energi baru yang lain (misalnya energi geothermal) dan penghematan pemakaian energi, kondisi ini harus ditempuh dengan penuh kesadaran.
Pengaruh Peningkatan Populasi terhadap Penghidupan Ekonomi
Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, faktor ekonomi menjadi faktor yang paling dominan, sehingga dibutuhkan pengelolaan. Pengelolaan perekonomian ini berhubungan erat dengan berbagai masalah lingkungan tempat yang bersangkutan tinggal. Dalam hal-hal tertentu pembangunan perekonomian terjadi tanpa langsung berpengaruh pada lingkungan seperti pendirian perbankan, lembaga-lembaga pendidikan. Akan tetapi pembangunan perekonomian yang meliputi penggalian sumberalam bumi, pembangunan proyek-proyek industri jelas akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Tanpa penggarapan dan pengelolaan yang bijaksana
Manusia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Semakin tinggi kebudayaan manusia, semakin beranekaragam kebutuhan hidupnya, maka semakin besar jumlah kebutuhan hidupnya yang diambil dari lingkungan. Oleh sebab itu semakin besar pula perhatian manusia terhadap lingkungan.
Perhatian dan pengaruh manusia terhadap lingkungan semakin meningkat pada zaman teknologi yang maju. Kegiatan manusia ternyata mulai mempengaruhi kseimbangan berbagai gas planet bumi, mempengaruhi siklus nitrogen serta komponen lain yang dinamis. Mekanisme tentang bagaimana cara manusia mempengaruhi sifat kimia dan sifat fisika bumi pada dasarnya serupa untuk berbagai gejala. Contohnya adalah bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan secara kimiawi dengan kata lain bagaimana manusia mencemari lingkungan ?.
Pencemaran lingkungan adalah perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan manusia, disebabkan karena perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan radiasi bahan-bahan fisika dan kimia. Perbuatan ini dapat mempengaruhi langsung kepada manusia, atau tidak langsung melalui air, , hasil pertanian- peternakan, perilaku manusia di alam bebas.
Mahluk hidup seperti manusia selalu mencemari lingkungan karena tingkat lakunya, karena membuang kotoran akibat proses pencemaran dan metabolisme. Kepadatan penduduk dan peningkatan kebudayaan mensyaratkan kenaikan standar hidup. Hal ini terjadi dengan mengorbankan sumber-sumber alam dengan membuang sisa-sisa (limbah ) ke alam. Manusia telah menguasai lingkungan baik karena jumlahnya yang banyak maupun karena ulahnya yang semakin cerdas. Seberapa besar bahaya di Teluk Jakarta, para ahli memang belum sepakat, tetapi gejala penyakit Minamata memang ada di perkampungan di wilayah itu (Sastrawijaya, 1991). Penyakit yang melumpuhkan “pusat jaringan syaraf”, karena penderita keracunan air raksa. Logam berat tersebut masuk melalui ikan-ikan, ikan-ikan tersebut
dikonsumsi oleh masyarakat disana. Hal yang sama terjadi di teluk Buya Minahasa yang baru-baru ini diributkan orang.
Gambaran di atas adalah sekelumit mengenai pengaruh kimia terhadap lingkungan besar sekali., apa yang harus dilakukan oleh instansi terkait khususnya pemerintah?. Untuk mengelola bahan kimia beracun agar ramah lingkungan dan mempunyai derajat keamanan tinggi diperlukan peningkatan upaya pengelolaan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
Pada tahun 1987 Indonesia melalui Departemen Kesehatan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup telah membuat Undang-Undang mengenai bahan berbahaya. Anonim pada dasarnya ada dua masalah pokok :
1. Kurangnya informasi ilmiah yang memadai untuk menilai resiko penggunaan bahan kimia
2. Kurangnya sumberdaya manusia untuk menilai bahan kimia yang datanya telah ada. Untuk mengatasi hal tersebut dan guna tercapainya sasaran pengelolaan bahan kimia beracun dalam menunjang pembangunan, maka strategi pengelolaan bahan kimia beracun dibagi kedalam empat bidang, yaitu:
1. Peningkatan kemampuan dan kapasitas nasional dalam pengelolaan bahan-bahan kimia 2. Penyerasian klasifikasi dan pelabelan bahan-bahan kimia beracun
3. Penyebarluasan informasi tentang bahan-bahan kimia beracun dan resiko-resiko kimia 4. Penurunan resiko dan pencegahan lalu lintas domestik maupun internasional yang tidak
sah.
Tercapainya strategi di atas tidak akan terlepas dari partisipasi semua pihak, baik itu melalui komitmen pribadi, kapasitas intelektual, perilaku dari struktur legalisasi yang mengatur dan mendorong guna tercapainya sasaran di atas.