• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGIC ISSUES IN MANAGING TECHNOLOGY AND INNOVATION

Dalam dokumen Buku Manajemen Strategi PT. GarudaFood (Halaman 80-89)

Peran teknologi

Teknologi menjadi bagian penting yang mendukung keberhasilan strategi suatu perusahaan ataupun organisasi. Karena itu, pihak manajemen tidak segan-segan menginvestasikan sejumlah dana untuk kepentingan teknologi. Teknologi menjadi penentu perusahaan saat berhadapan dengan para pesaingnya.

UNDP (2001), melaporkan bahwa bahwa transformasi teknologi dewasa ini berkaitan dengan transformasi lainnya yakni globalisasi; dan bersamaan dengan kegiatan menciptakan jaringan. Selanjutnya dijelaskan kaitan antara kapabilitas masyarakat yang didukung oleh kemajuan penerapan teknologi dalam bidang obat-obatan, komunikasi, pertanian, energi, dan manufaktur telah nyata meningkatkan kapabilitas dan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, teknologi sendiri ditentukan oleh perkembangan kapasitas dan kesejahteraan daripada masyarakat itu sendiri.

Satu hal penting lainnya yang dapat dicatat dari laporannya bahwa perkembangan industri sekarang telah memasuki zaman jaringan dimana teknologi bekerja dalam berbagai bidang, utamanya:

 Riset dan inovasi

Dengan tersedianya teknologi maka kolaborasi antar lembaga dan bisnis dalam satu negara semakin nyata dan tidak dapat dihalangi.

 Produksi

Pusat teknologi bisa saja di negara-negara maju seperti Amerika Utara, Kanada dan Jepang, akan tetapi fasilitas lain dapat berlokasi di negara-negara lain yang telah menjadi jaringan korporasi demikian.

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 81  E-business

Penggunaan internet dan bentuk lainnya telah memungkinkan kontak bisnis secara langsung yang dikenal dengan business to business, dan sampai sekarang diprediksikan akan naik secara nyata.

 Diaspora

Sebaran daripada ilmu dan teknologi demikian cepat, yang apabila datang dari negara berkembang akan dapat menciptakan nilai kepada negara tersebut dengan memberikan nilai kepada bisnis, hubungan, dan transfer keahlian dari negara basisnya.

 Advokasi

Dengan tersedianya teknologi maka antara pihak yang berkaitan dapat memberikan advokasi satu dengan lainnya.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi bukan saja berperan untuk kemajuan satu perusahaan, akan tetapi lebih dari itu teknologi menjadi tumpuan satu bangsa untuk mensejahterakan rakyatnya. Teknologi diyakini tergantung pada kesejahteraan dan kapasitas dari bangsa itu sendiri.

Penerapan Teknologi dan Inovasi Di Perusahaan

Teknologi tidak harus “high-tech”, akan tetapi perubahan teknologi akan mengakibatkan perubahan nyata perusahaan. Inovasi kecil akan dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan.

Teknologi dapat dibedakan menjadi:

1. Radical innovation. Teknologi ini demikian besar pengaruhnya terhadap perusahaan sehingga membuat berbagai perubahan yang radikal bahkan revolusiner. Produk yang dihasilkan mungkin mendapatkan hak paten, mungkin memberikan kekuatan nyata kepada perusahaan. Contoh daripada teknologi ini adalah listrik, telepon, dan temuan dalam bidang obat-obatan.

2. Incremental innovations. Merupakan kelanjutan dari praktek perusahaan yang sedang berlangsung. Dampak yang ditimbulkannya bersifat evolusioner. Akan tetapi teknologi demikian bisa menjadi sumber pendapatan baru perusahaan karena dapat memperpanjang produk lini

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 82 dan perbaikan dalam manufaktur. Contoh daripada teknologi ini adalah penjualan makanan yang dibekukan, minuman sport, ban radial, buku elektronik, dan telepon digital.

Satu hal yang harus digarisbawahi bahwa tipe inovasi ini adalah kontinum. Temuan yang pada mulanya bersifat radical kemudian bergerak secara kontinum memberi kontribusi kepada temuan berikutnya sampai kepada incremental innovation.

Product Innovation Vs. Process

Pada kenyataannya inovasi berkaitan dengan pertimbangan produk dan proses. Dalam kaitan ini product innovation mengacu pada penciptaan desain produk dan aplikasi teknologi yang dimaksudkan untuk mengembangkan produk baru. Inovasi produk berkaitan dengan strategi diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan baik melalui fitur produk ataupun perluasan produk. Sedangkan inovasi proses berkaitan dengan perbaikan proses produksi yang efisien. Dengan adanya teknologi maka perusahaan selalu dapat melakukan perbaikan proses melalui pemanfaatan material, siklus yang lebih pendek, dan strategi untuk menghadapi permintaan.

Tantangan Inovasi

Inovasi tidak selalu berkaitan dengan hal yang besar. Inovasi diakui menjadi bagian perusahaan dalam menentukan daya saingnya, sehingga dikenal ungkapan “melakukan inovasi atau mati”. Inovasi bagaimanapun sudah dikenal perannya, akan tetapi tidak selalu dapat digunakan dengan baik. Ditemui adanya penolakan resistensi dalam perusahaan.

Resistensi yang muncul utamanya berkaitan dengan dampak yang diterima perusahaan. Manakala perusahaan akan menerapkan inovasi, maka resistensi pertama adalah kekuatiran terhadap dampak yang akan diterima, apakah dampaknya nyata atau tidak.

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 83 Kenyataannya ada lima dilema dalam menerapkan inovasi yaitu:

 Seeds versus weeds. Setiap perusahaan menghadapi banyak ide tentang pemanfaatan usulan teknologi. Akan tetapi selalu dihadapkan pada pertanyaan apa manfaat dari usulan teknologi ini terhadap perusahaan; jenis mana yang akan digunakan atau mana pula yang akan diabaikan.  Experience versus initiative. Blamana telah diterima satu usulan, maka

persoalan yang muncul adalah siapa yang akan melaksanakannya. Senior memang berpengalaman akan tetapi cenderung menghindari resiko. Sementara manajer level menengah adalah inovatif akan tetapi mau benar sendiri.

 Internal versus external staffing. Dalam mengelola usulan teknologi adakalanya dihadapkan pada pilihan penggunaan karyawan internal ataukah eksternal. Karyawan internal memang mempunyai kultur dan rasa memiliki yang tinggi kepada perusahaan, akan tetapi tidak selalu mempunyai kompetensi yang memadai untuk usulan teknologi yang akan digunakan. Sementara sumberdaya eksternal lebih mempunyai spirit untuk melaksanakan usulan teknologi.

 Building capabilities versus collaborating. Usulan teknologi juga membutuhkan kapabilitas dan kemahiran yang berbeda, bukan hanya membutuhkan biaya. Apabila usulan akan dikerjakan bersama (kolaborasi) nantinya akan menimbulkan ketergantungan kepada orang lain. Dalam hal ini alternatifnya adalah perusahaan dapat mengembangkan sendiri kemampuan karyawan untuk menerapkan usulan teknologi.

 Incremental versus preemptive launch. Bagaimanapun perusahaan harus mempertimbangkan apakah usulan diterapkan perlahan-lahan, sehingga tidak menimbulkan resiko – incremental. Sementara preemptive adalah penerapan yang langsung dilakukan secara besar-besaran akan tetapi dengan resiko yang besar. Bagaimanapun harus ada pertimbangan ketersediaan dana dan ketersediaan umpan balik sebelum menerima usulan teknologi.

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 84 Oleh karena itu, harus dicatat sejak dini bahwa peran teknologi berkaitan dengan inovasi yang memungkinkan seluruh jajaran di perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih kepada pelanggan. Peran teknologi haruslah diorientasikan kepada pelayanan, baik terhadap pelanggan internal maupun eksternal. Inovasi dalam hal ini diartikan sebagai pemanfaatan pengetahuan untuk mentransformasikan proses produk dan jasa secara komersil, guna memperoleh keuntungan. Terminologi inovasi yang berasal dari kata novus sesungguhnya berarti memperkenalkan sesuatu yang baru, sehingga pekerjaan inovasi juga terkait dengan masalah manajemen. Dalam kaitan ini maka sumber daripada inovasi adalah teknologi, sehingga dua hal ini berkaitan erat satu dengan lainnya. Walau harus dicatat bahwa teknologi bukanlah sumber satu-satunya.

Sesuai dengan itu harus dicatat pula bahwa keberadaan teknologi – inovasi dalam satu perusahaan berada dalam satu pengelolaan. Sehingga pengelolaan yang baik akan mendorong penggunaan teknologi dan inovasi yang memungkinkan strategi dapat terlaksana dan tujuan dapat tercapai.

Implementasi Strategi

Perusahaan yang berencana menerapkan suatu teknologi harus memastikan bahwa sistem dan budaya perusahaan sesuai dengan teknologi tersebut. Dana yang tersedia harus menjamin pemakaian teknologi dimaksud, sementara proses yang ada juga harus diperbaiki, dan inovasi yang akan dilakukan harus berinteraksi dengan perusahaan secara keseluruhan.

Ada 6 tahapan yang harus dilalui:

1. Penciptaan ide. Konsep produk baru harus terdefenisikan secara jelas. 2. Konsep skrining. Teknik skrining jelas harus dilakukan untuk menguji

validitas dan kesempatan pasar dari pemakaian teknologi baru. Studi pendahuluan dilakukan guna mengidentifikasi kesempatan yang akan diperoleh.

3. Rancangan awal. Rancangan awal produk yang akan diperkenalkan harus mendapat spesifikasi yang jelas.

4. Membangun prototipe dan pengujian. Keberfungsian produk harus dihasilkan untuk berbagai pengujian yang akan dilakukan.

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 85 5. Rancangan final dan percontohan produk. Rancangan awal dan produk

akhir dalam jumlah terbatas dihasilkan guna melakukan uji pasar yang akan dilakukan oleh para pemasar.

6. Pengembangan bisnis baru. Seluruh komponen perusahaan harus terdorong untuk memperkenalkan produk baru ke pasar.

Penerapan Teknologi dan Informasi pada PT. GarudaFood

Seiring dengan kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya, perusahaan terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya diversifikasi produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun 1995, melalui PT Garuda Putraputrijaya, perusahaan mendirikan pabrik kacang lapis yang meliputi kacang atom, kacang telur, dan kacang madu.

Ekspansi ke berbagai produk kacang ini ternyata mendapat sambutan hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk kacang lapis (coated peanuts)ini ternyata mampu melampaui yang dicapai produk kacang garing.

Untuk menjamin pasokan bahan baku utama (kacang tanah) yang berkualitas tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi, tahun 1996 telah didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak di perkebunan kacang. Selain memiliki kebun sendiri, perusahaan ini lebih banyak menjalin kerja sama dengan para petani kacang, khususnya di Jawa tengah dan Jawa Barat, untuk menampung hasil pertanian mereka dengan harga bersaing. Dengan demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan sistem kemitraan usaha yang saling menguntungkan. Semua jerih payah, keseriusan dan sikap professional seluruh karyawan membuahkan hasil nyata.

Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regarding Snack Industry and Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora (CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk kacang di posisi kedua yang menguasai 20%, sedangkan 15% lainnya diperebutkan oleh berbagai merek.

Untuk memperkokoh basis di Industri makanan ringan, tahun 1997 perusahaan memasuki pasar biskuit melului PT Garudafood Jaya. Meskipun di tengah krisis ekonomi, merek biskuit Danza dan Gery berhasil melakukan

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 86 penetrasi pasar, untuk tahap I (karena keterbatasan kapasitas), ke sejumlah pasar wafer stick di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Selanjutnya, di tengah menghebatnya krisis ekonomi, bulan Mei 1998 perusahaan memberanikan diri masuk ke bisnis jelly, melalui PT Triteguh Manunggal Sejati. Meskipun relatif baru, pertumbuhan laba atas penjualan memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik, permintaan pasar dari luar negeri, seperti negara-negara di Timur Tengah, juga terus menguat.

Perusahaan-perusahaan yang dinamis dan inovatif di atas, kini bernaung di bawah payung Grup GarudaFood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha ini tentu saja tidak puas atas prestasi yang dicapai selama ini. Inovasi terus dilakukan untuk menemukan produk-produk baru, manajemen yang efisien serta cara berproduksi baru didukung teknologi modern. Semua itu tidak lain demi kepuasan yang sebesar-besarnya bagi pelanggan, yang merupakan penentu utama denyut nadi perusahaan.

Keberhasilan inovatif GarudaFood

Diversifikasi produk

Grup Garudafood memiliki aneka ragam produk makanan ringan berbahan baku kacang dalam beragam rasa seperti Kacang Kulit Rasa Bawang, Kacang Kulit rasa Keju.Kemudian memperkukuh basis industri makanan ringan dengan mengeluarkan produk biscuit merek Danza dan Gery dan bisnis Jelly.

Penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern

Garudafood didukung oleh mesin dan peralatan berteknologi modern. Mesin oven yang mencakup drying machine dan roasting machine, khusus didatangkan dari Belgia dan Jerman.

Memiliki sumberdaya manusia yang berpengetahuan

Proses kreatif dan inovatif ini hanya bias terjadi jika sumber daya manusia Garudafood adalah karyawan-karyawan berpengetahuan (learning and growth perspective).

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 87 Menciptakan iklim kreatif

Selain itu, Garudafood berupaya menciptakan iklim agar setiap individu secara proaktif mengekspresikan potensi belajar dan kreativitasnya untuk menghasilkan suatu proses perubahan. Potensi ini akan tumbu apabila terdapat suasana kerja yang kondusif dalam kebebasan berekspresi.

Hasil Yang Didapat ???

Memiliki beberapa pabrik diberbagai lokasi. Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi, telah berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood.

65% menguasai pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia Dari hasil survey yang berjudul Study Regarding Snack Industry and Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian infopharma Corpora (CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia.

Produk diekspor ke berbagai Negara Selain menguasai pasar nasional, produk Garudafood diekspor ke berbagai Negara seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, Brunei Darussalam, Cina, Australia, Kepulauan Pasifik, Amerika Serikat, Kanada, Guatemala, Meksiko, Bangladesh, India, Arab Saudi (KSA), Uni Emirat Arab, Jordania, Lebanon, Yaman, Belanda, Jerman, dan lain-lain.

Inovasi baru kacang garuda

PADA awal 2011, GarudaFood mulai melancarkan kampanye edukasi new uses Kacang Kulit Garuda sebagai teman minum kopi dan Kacang Atom Garuda sebagai teman makan. Komunikasi pemasaran new uses Kacang Garuda ini, merupakan hasil pengamatan kebiasaan masyarakat Indonesia sehari-hari dan riset Garuda- Food. Ini bukti nyata GarudaFood peduli dengan konsumennya dengan terus memimpin inovasi, dengan tagline Jangan Ngopi, Tanpa Kacang Garuda untuk Kacang Kulit Garuda, yang merupakan kelanjutan kampanye sebelumnya yaitu Jangan Nonton Bola Tanpa Kacang Garuda. Kampanye juga dilakukan Kacang Atom dengan tagline Tambah Kacang Atom Garuda, Makan Enak Makin Enak.

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 88 Untuk mengomunikasikan new uses ini Kacang Garuda menggelar Jalan Sehat dan Jajan Bareng Seleb di Area Parkir Stadion Joyokusumo - Pati pada Minggu (23/1) lalu, dimeriahkan brand ambassador Kacang Kulit Garuda yaitu Deddy Mizwar dan Farah Quinn, untuk Kacang Atom Garuda. Acara dilanjutkan dengan Lomba Mewarnai tingkat TK dan Lomba Menggambar tingkat SD. Amel Carla menyanyi menghibur pengunjung Ada lagi Lomba Pentas Seni tingkat SMA dan demo masak bersama Farah Quinn. Konsumen Kacang Garuda pun dimanjakan dengan bazar kuliner khas Kota Pati, yang menyediakan Nasi Gandul, Soto Kemiri, Manggut Panggang, Sayur Tempe Semangit dan sebagainya.

Manajemen Strategi | PT. GarudaFood 89

BAB 14

Dalam dokumen Buku Manajemen Strategi PT. GarudaFood (Halaman 80-89)