• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.2. Struktur Biaya Distribusi Buah Pepaya

Biaya distribusi buah pepaya dalam penelitian ini adalah biaya yang dikeluarkan mulai dari pembelian buah pepaya dari pemasok hingga buah selesai diangkut menuju pasar atau konsumen. Biaya distribusi terdiri dari biaya pembelian buah, biaya pengemasan, biaya penyusutan, biaya administrasi umum, biaya pemasaran dan biaya transportasi buah. Biaya pembelian buah dihitung berdasarkan harga beli dan jumlah buah yang dibeli dari petani pemasok. Harga beli buah pepaya dari masing-masing pemasok berbeda-beda. Pepaya bangkok grade A dihargai dengan kisaran harga 2.600-2.700 rupiah per kilogram, sedangkan untuk grade B dihargai Rp 1.800,00 per kilogram. Pepaya california gradeA dihargai dengan kisaran 3.500-4.000 rupiah per kilogram dan seharga Rp 2.500,00 per kilogram untuk grade B. Rincian biaya pembelian dari masing- masing pemasok dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rincian Biaya Pembelian Buah Pepaya pada Bulan April 2011 Pemasok Jumlah Biaya Pembelian Pepaya Bangkok GradeA Pepaya California GradeA Pepaya Bangkok GradeB Pepaya California GradeB P1 7.500 kg 1.946 kg 130 kg 365 kg Rp 27.457.500,00 P2 800 kg 6.602 kg 0 kg 0 kg Rp 28.085.900,00 P3 0 kg 0 kg 815 kg 174 kg Rp 1.902.000,00 P4 342 kg 690 kg 0 kg 0 kg Rp 3.304.200,00 Total Rp 60.749.600,00

Biaya pengemasan buah pepaya dihitung berdasarkan jumlah koran dan stiker label yang dibutuhkan selama satu bulan. Pada bulan April 2011 terdapat

19.364 kilogram atau sekitar 7.746 buah pepaya yang harus dikemas untuk dipasarkan. Harga koran bekas yang digunakan untuk membungkus buah pepaya adalah Rp 7.000,00 per kilogram sedangkan harga pembuatan stiker label adalah Rp 1000,00 per lembar. Koran yang dibutuhkan untuk mengemas buah pepaya pada bulan April sebanyak 538 kilogram koran bekas dan stiker label yang dibutuhkan sebanyak 194 lembar. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membeli koran bekas adalah Rp 3.766.000,00 dan biaya yang dikeluarkan untuk membuat stiker label adalah Rp 194.000,00. Jadi total biaya pengemasan buah pepaya pada bulan April 2011 adalah sebesar Rp 3.960.000,00.

Besarnya biaya penyusutan dihitung berdasarkan jumlah barang yang susut karena proses pengangkutan atau penyortiran buah. Pada bulan April 2011 banyaknya penyusutan buah pepaya adalah sekitar 85 kilogram, sehingga besarnya biaya penyusutan adalah Rp 161.200,00. Kemudian untuk biaya administrasi umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan dan biaya- biaya peralatan administrasi kantor lainnya. Besarnya biaya administrasi umum pada bulan April 2011 adalah Rp 3.500.000,00. Biaya pemasaran merupakan biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan negosiasi dengan pihak konsumen. Konsumen yang dimaksud dalam biaya pemasaran ini adalah pihak PT. Hero Supermarket, dimana saat melakukan kerjasama dengan PT. Hero Supermarket ada biaya yang harus dikeluarkan oleh pemasok untuk kepentingan promosi produk yang dipasok pada PT. Hero Supermarket. Besarnya biaya pemasaran yang harus dikeluarkan pada bulan April 2011 adalah sebesar Rp 300.000,00.

Biaya transportasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut buah dari pemasok hingga ke pasar. Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh STA antara lain adalah biaya pengumpulan buah pepaya dari petani pemasok yakni Pak Baban (P1) dan Pak Karmita (P4) yang meminta pihak STA untuk menjemput buah pepaya dari tempatnya dan biaya pengiriman dari STA menuju masing- masing pasar. Total biaya transportasi buah pepaya pada bulan April 2011 adalah Rp 5.415.202,00.

Tabel 16. Proporsi Masing-Masing Komponen Biaya Distribusi Buah Pepaya pada Bulan April 2011

Struktur Biaya Distribusi Biaya Proporsi

Biaya pembelian Rp 60.749.600,00 82,00 %

Biaya pengemasan Rp 3.960.000,00 5,35 %

Biaya penyusutan Rp 161.200,00 0,22 %

Biaya administrasi umum Rp 3.500.000,00 4,72 %

Biaya pemasaran Rp 300.000,00 0,40 %

Biaya transportasi Rp 5.415.202,00 7,31 %

Total biaya distribusi Rp 74.086.002,00 100,00 % Total biaya distribusi buah pepaya pada bulan April sebesar Rp 74.086.002,00. Komponen biaya distribusi buah pepaya dengan proporsi terbesar adalah biaya pembelian buah pepaya yang mencapai 82,00 persen dari total biaya distribusi. Kemudian proporsi komponen biaya terbesar kedua adalah biaya transportasi dengan proporsi sebesar 7,31 persen dari total biaya distribusi. Selanjutnya proporsi biaya pengemasan sebesar 5,35 persen, biaya administrasi umum sebesar 4,72 persen, serta biaya pemasaran sebesar 0,40 persen dan biaya penyusutan sebesar 0,22 persen (Tabel 16).

Sementara itu jika melihat nilai penjualan buah pepaya di bulan April 2011, maka dapat dihitung laba yang diperoleh STA dalam kegiatan distribusi buah pepaya ini. Nilai penjualan dihitung berdasarkan harga jual dan jumlah buah pepaya yang dibeli oleh masing-masing konsumen. Konsumen utama dari kegiatan pemasaran buah pepaya adalah PT. Hero Supermarket (K1). Hal tersebut tampak dari volume penjualan buah pepaya yang cukup besar, mencapai 7.680 kilogram buah pepaya bangkok dan 7.355 kilogram buah pepaya california. Harga yang ditawarkan oleh masing-masing konsumen berbeda-beda. Harga tertinggi ditawarkan oleh PT. Hero Supermarket (K1) dikarenakan kualitas buah yang diminta berstandar tinggi. Harga yang ditawarkan oleh PT. Hero Supermarket (K1) untuk pepaya bangkok grade A adalah Rp 4.000,00 per kilogram dan Rp 6.000,00 per kilogram untuk buah pepaya california grade A. Sementara itu pepaya bangkok grade B dihargai Rp 3.000,00 per kilogram oleh Toko Buah Berkat (K2) dan Rp 2.800,00 per kilogram oleh Kios Buah Pak Ibeng (K3) serta harga yang sama dengan Kios Buah Pak Dulloh (K4). Lalu untuk pepaya california grade B, Toko Buah Berkat (K2) menawarkan harga Rp 4.000,00 per

kilogram, sedangkan Pak Ibeng (K3) dan Pak Dulloh (K4) menawarkan harga Rp 3.500,00 per kilogram. Rincian nilai penjualan buah pepaya pada bulan April 2011 dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Rincian Nilai Penjualan Buah Pepaya pada Bulan April 2011 Konsumen Jumlah penjualan Nilai Penjualan Pepaya Bangkok GradeA Pepaya California GradeA Pepaya Bangkok GradeB Pepaya California GradeB K1 7.680 kg 7.355 kg 0 kg 0 kg Rp 74.850.000,00 K2 0 kg 0 kg 225 kg 540 kg Rp 2.835.000,00 K3 0 kg 0 kg 480 kg 200 kg Rp 2.044.000,00 K4 0 kg 0 kg 400 kg 105 kg Rp 1.487.500,00 Total Rp 81.216.500,00

Total nilai penjualan buah pepaya pada bulan April 2011 mencapai Rp 81.216.500,00. Dapat dihitung laba kotor yang diperoleh oleh STA melalui cara mengurangi nilai penjualan dengan biaya pembelian yakni sebesar Rp 20.466.900,00 sedangkan laba bersih STA dapat diketahui dengan cara mengurangi nilai penjualan dengan total biaya distribusi. Laba bersih yang diperoleh STA pada bulan April 2011 adalah Rp 7.130.498,00 (Tabel 18). Biaya transportasi merupakan biaya terbesar kedua setelah biaya pembelian buah. Proporsi biaya transportasi dibandingkan dengan laba kotor yang diperoleh adalah sebesar 26 persen. Hal tersebut merupakan nilai yang cukup tinggi, karena biaya transportasi mengambil seperempat bagian dari laba kotor STA yang berakibat pada kecilnya laba bersih yang diperoleh STA. Besarnya biaya transportasi tersebut tergantung pada bagaimana pengalokasian produk dari pemasok menuju konsumen. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengalokasian atau distribusi buah pepaya yang optimal agar biaya transportasi dapat diminimalisir.

Tabel 18. Analisis Laba Rugi Distribusi Buah Pepaya Bulan April 2011 Analisis Laba Rugi Distribusi Buah Pepaya Bulan April 2011

nilai penjualan Rp 81.216.500,00

biaya pembelian Rp 60.749.600,00

biaya pengemasan Rp 3.960.000,00

biaya penyusutan Rp 161.200,00

biaya administrasi umum Rp 3.500.000,00

biaya pemasaran Rp 300.000,00

biaya transportasi Rp 5.415.202,00

total biaya Rp 74.086.002,00

laba kotor (nilai penjualan-biaya pembelian) Rp 20.466.900,00

laba bersih (nilai penjualan-total biaya distribusi) Rp 7.130.498,00

6.3. Optimalisasi Distribusi Buah Pepaya pada STA Rancamaya

Dokumen terkait