4.3.1 Implementasi Program Generasi Berencana Pada Remaja sekolah Melalui Wadah Pusat Informasi Konseling Di Kota Medan
4.3.1.4 Struktur Birokrasi Dalam Implementasi Program Generasi Berencana
Membahas badan pelaksana suatu kebijakan, tidak dapat dilepaskan dari struktur birokrasi. Struktur birokrasi adalah karakteristik, norma-norma, dan pola- pola hubungan yang terjadi berulang-ulang dalam badan-badan eksekutif yang mempunyai hubungan baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka miliki dalam menjalankan kebijakan. Berkaitan dengan kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi penyelenggara implemenatsi kebijkan publik. Struktur birokrasi menjelaskan susunan tugas dan para pelaksan kebijakan, memecahkan dalam rincian tugas serta menetapkan.
Edward dalam Budi Winarno mengatakan kebijakan ingin diimplementasikan sebagaimana mestinya, maka petunjuk-petunjuk pelaksanaan tidak hanya harus dipahami, melainkan petunjuk-petunjuk itu harus jelas. Jika petunjuk pelaksana itu tidak jelas, maka para pelaksana akan mengalami kebingungan tentang apa yang harus dilakukan. Dalam penelitian ini semua petugas dari BPP dan KB hingga tingkat kecamatan memiliki tugas dan fungsi masing-masing apabila petugas-petugas tidak melaksanakan tugas sesuai petunjuk maka suatu program tidak akan berjalan maka dengan baik seperti
mengikuti ketentuan dan petunjuk. Selain itu dikuatirkan mereka juga akan memiliki keleluasaan untuk memaksakan pandangan-pandangan mereka sendiri pada implementasi kebijakan, pandangan -pandangan yang mungkin berbeda dengan pandangan atasan mereka atau pandangan- pandangan yang seharusnya dijadikan acuan.
BkkbN pembuat kebijakan dan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan di tingkat daerah adalah tingkay II yaitu BPP dan KB melalui perwakilan BPP dan KB di setiap kecamatan untuk memberikan pengarahan kepada sekolah-sekolah yang sudah memiliki PIK-R dan yang akan membentuk PIK- Remaja. Program GenRe yang dilakukan oleh BkkbN dibawah naungan Bina Ketahanan Remaja. Untuk di kota Medan Program generasi berencanan dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP dan KB kota Medan) di bawah naungan bidang keluarga berencana dan kesehatan Reproduksi. Bagan struktur birokrasi BPP dan KB :
Struktur Pelaksanaan Program Generasi Berencana Pada Remaja Sekolah Melalui Wadah Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R )
Sumber : Wawancara
BKKKBN Perwakilan Sumatera Utara
BKKBN/BPP dan KB/ tingkat II Kota Medan
Kepala Sub Bagian Kesehatan
Reproduksi BPP Dan KB Kota Medan
PLKB / Perwakilan BPP Dan KB di Kecamatan
Pihak sekolah/Pembina PIK-R dan pengurus PIK-R/ siswa di sekolah
Tabel 4.4 Pelaksanaan Pogram GenRe Pada Remaja Sekolah Melalui PIK-R Berdasarkan Hasil Observasi
No Pelaksanaan Program Generasi Berencana
Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Pembentukkan PIK-R
1. BPP dan KB kota Medan Berdasarkan hasil observasi BPP dan KB bidang kesehatan reproduksi menyampaikan surat atau undannga kepada PLKB dikecamatan saat ada pertemuan PLKB di kantor BPP dan KB. undangan tersebut untuk mengajak pengurus PIK-R mengikuti seminar orientasi. Melakukan sosialisasi dengan mengadakan seminar,pelatihan dan pembinaan. Seminar yang dilakukan pada bulan mei 2016 yang mengundang pihak sekolah yang aktif dan sekolah yang sudah ada kepengurusannya. Berdasarkan hasil seminar kurang dijelas kan cara melakukan program genre melalui PIK-R yang dijelaskan masih pada tahap penegtahuan kesehatan. Masih kurangnya buku-buku panduan yang mengarahkan para pegawai BPP dan KB tentang genre
2. BPP dan KB di kecamatan (PLKB di kecamatan)
Bedasarkan hasil observasi PLKB yang melakukakan sosialisasi dan pengarahan kepada pihak sekolah. pengarahan hanya disampaikan pada saat akan mengantar undangan ataupun surat dari BPP dan KB. berdasarkan observasi buku-buku pendukung yang dipengan PLKB masih kurang. Saat PLKB akan memberikan sosialiasi kepada siswa dan remaja sekolah yang baru memiliki kepengurusan tahun 2016 pihak sekolah masih sedikit sulit memberikan waktu proses belajar mereka kepada PLKB yang akan menyampaiak an sosialisasi ataupun pengarahan.
Aspek-Aspek Implementasi Program Generasi Berencana Pada Remaja Sekolah Di Kota Medan Melalui Pusat Informasi Konseling Remaja
Tabel 4.5 Data Aspek Aspek Implementasi Program Generasi Berencana
Aspek-Aspek Dalam Implementasi Program Generasi Berencana Melalui Wadah PIK- Remaja
Ruang Lingkup Kondisi Dilapangan Dalam Implementasi Program Generasi Berencana Melalui Wadah PIK-Remaja 1. Komunikasi a. Implementator/ pelaksana program genrasi berencana melalui wadah PIK-R b. Kelompok sasaran a. Implementator program genre melalui wadah PIK-R adalah BPP dan KB kota Medan dan PLKB perwakilan BPP dan KB di kecamatan b. Sasarannya :
• Sasaran program genre adalah Remaja sekolah melalui pusat informasi konseling remaja
• PIK Remaja yang ada tahun 2012-2015 ada 8 sekolah • PIK-Remaja yang di bentuk
awal tahun 2016 dan sudah memiliki kepengurusan PIK-R 86 sekolah dikota medan.
74 sekolah baru membentuk tetapi belum aktif karena baru satu kali menerima orientasi dari BPP dan KB dan 3 kali pengarahan dari PLKB untuk membuat kepengrusan.
74 sekolah di kota Medan sudah memiliki surat keterangan (SK) tentang PIK-R tetapi sosialisasi dan pengarahan masih belum maksimal.
c. Sosialisasi yang dijalankan melalui komunikasi • Komunikasi tidak langsung • Komunikasi langsung c. Sosialisasi dilakukan BPP dan KB kota Medan :
• Secara tidak langsung melalui surat yang diatarkan
perantaranya PLKB kecamatan dan pemeberitahuan melalui
majalah Horas Genre (Horas Generasi berencana),
• Komunikasi langsung, pengarahan yang di berikan PLKB, acara seminar Gebyar genre pada tahun 2014 dilapangan merdeka, pengenalan atau orientasi di kantor BPP dan KB
• Komunikasi tetap terjaga antara BPP dan KB dengan PLKB karena tiap 3 bulan ada buat laporan untuk PIK- Remaja yang aktif. Tetapi untuk kordinasi untuk pengelolahan genre masih kurang.
• Komunikasi BPP dan KB dengan Pengelola PIK-R disekolah dapat melalui perantara PLKB.misalnya permintaan memberikan pengarahan kesekolah. • PIK-Remaja sekolah juga mengundang BPP dan KB untuk menghadiri acara ulang tahun PIK-Remaja yang diadakan sekolah yang
merayakan dan membuat
event/perayaaan.
• Untuk jadwal rutin keseolah belum ada ditentukan
• Masih kurangnya kordinasi dengan dinas terkait seperti dinas pendidikan
2. Sumber daya a. Kemampuan implementator • Tingkat pendidikan • Pemahaman terhadap tujuan dan sasaran b. Ketersedian dana a. Kemampuan pegawai BPP dan KB beserta PLKB mendampingi dan membina sampai terbentuknya PIK-R sebagai wadah program generasi berencana, belum terlaksana dengan baik karena kurangnya pembinaan untuk implementator baik pegawai kantor BPP dan KB maupun dan pembina PIK- Remaja di sekolah b. Ketersedian dana belum
cukup karena alasan pihak BPP dan KB, PLKB dan Pihak sekolah dana tidak mencukupi ada kalaupun PIK remaja
aktif karena dana dari pihak sekolah. 3. Disposisi/ Sikap a. Komitmen para implemntator melaksanakan sosialisasi ataupun pengarahan pada remaja di sekolah b. Kejujuran dalam Bekerja sesuai tanggung jawab dan fungsinya
a. Efektif program Genre sehingga terbentuknya PIK Remaja karena komitmen para pegawai tingkat II dan kecamatan dengan dukungan pihak sekolah untuk
mensosialisasikan dan mengarahkan
b. Dana untuk tingkat BPP dan KB ada tetapi dana yang diberikan langsung pada pihak sekolah untuk membentuk PIK_R
Sumber :hasil wawancara, observasi dan analisis
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan tentang implementasi program generasi berencana. Sosialisasi dilakukan oleh PLKB dan PLKB jika ada undangan dan surat yang disampaikan kepada pihak sekolah terutama pengurus PIK-R PLKB datang langsung ke sekolah. PLKB hanya menyampaikan sosialisasi dan pembinaan saat ada undangan atau surat yang akan disampaikan pada pengurus PIK-R. berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan PLKB dan Pengurus PIK-R belum memiliki jadwal untuk melakukan pembinaan rutin. Pada bulan mei 2016 dilakukan seminar orientasi pengenalan tentang program genre melalui wadah PIK-R pada sekolah yang sudah aktif PIK-R dan sekolah yang belum aktif kepengurusan PIK-R nya. Tetapi dalam seminar terebut hanya menunjukan tentang kesehatan reproduksinya sja seharusnya dalam seminar tersebut dibahas cara membentuk PIK-R dan
tidak ada. Apabila ada dana untuk kegiatan pengurus PIK-R yang mengikuti acara yang di selenggarakan oleh BPP dan KB/BkkbN. Dalam penelitian hasil wawancara dana masih menjadi penghalang pihak BPP dan KB dalam membentuk PIK- R disekolah . 4. Stuktur birokrasi a. Teknik pelaksanaan program, pemahaman implementator a. Pemahaman implementator masih pada tingkat II. Tetapi untuk tingkat PLKB masih membutuhkan pelatihan. Hal ini diperlukan PLKB untuk memberikan
mempertahankan PIK-R tersebut. Siswa yang berada pada seminar tersebut banyak yang merasa bosan dengan topik.
4.3.1.5 Pengetahuan Siswa Tentang Program Generasi Berencana Melalui